DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA...

23
PUTUSAN NOMOR HK.2010/08/V/MP.11 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG KECELAKAAN KAPAL TUBRUKAN KM. PUTRI MULYA II DENGAN TK. LIANA II DI GANDENG TB. JHONI II DI PERAIRAN TANJUNG PEMANCINGAN KOTABARU KALIMANTAN SELATAN Pada tanggal 15 Maret 2010, hari Senin malam pukul 21.15 WITA, KM. Putri Mulya II membawa muatan Semen sebanyak 1.700 Ton, ketika dalam pelayarannya dari pelabuhan Tarjun Kotabaru menuju pelabuhan Balikpapan telah bertubrukan dengan TK. Liana II muatan biji besi 7.000 M/T di gandeng TB. Jhoni II sedang labuh jangkar, di perairan Tanjung Pemancingan pada posisi 03º-12’-12” S / 116º-19’-42” T. Dalam peristiwa tubrukan tersebut tidak terdapat korban jiwa manusia, namun kedua kapal mengalami kerusakan dan tidak ada pencemaran. Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor GM. 761/1/3/DN-11, tanggal 14 Januari 2011, telah melimpahkan Berkas Kecelakaan Kapal tersebut kepada Mahkamah Pelayaran. Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran Juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, dan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administrasi kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai. Berkas - berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa : KM. Putri Mulya II. 1. Laporan Kecelakaan Kapal, nomor GM.761/01/02/AD/KTB.10, tanggal 17 Maret 2010, di buat oleh Nakhoda KM. Putri Mulya II dan di ketahui oleh kepala Kantor Administrator Pelabuhan Kotabaru; 2. Berita Acara di buat oleh Nakhoda, pada tanggal 15 Maret 2010; 3. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), dibuat oleh Kepala Seksi Penjagaan dan Penyelamatan Kantor Administrator Pelabuhan Kotabaru, pada tanggal 18 dan 19 Maret 2010, terhadap : a. Nakhoda …

Transcript of DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA...

Page 1: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/0733c... · Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan dibuat oleh Kepala Seksi

PUTUSAN NOMOR HK.2010/08/V/MP.11

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN

TENTANG

KECELAKAAN KAPAL TUBRUKAN KM. PUTRI MULYA II DENGAN TK. LIANA II DI GANDENG TB. JHONI II

DI PERAIRAN TANJUNG PEMANCINGAN KOTABARU KALIMANTAN SELATAN

Pada tanggal 15 Maret 2010, hari Senin malam pukul 21.15 WITA, KM. Putri Mulya II membawa muatan Semen sebanyak 1.700 Ton, ketika dalam pelayarannya dari pelabuhan Tarjun Kotabaru menuju pelabuhan Balikpapan telah bertubrukan dengan TK. Liana II muatan biji besi 7.000 M/T di gandeng TB. Jhoni II sedang labuh jangkar, di perairan Tanjung Pemancingan pada posisi 03º-12’-12” S / 116º-19’-42” T.

Dalam peristiwa tubrukan tersebut tidak terdapat korban jiwa manusia, namun

kedua kapal mengalami kerusakan dan tidak ada pencemaran.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor GM. 761/1/3/DN-11, tanggal 14 Januari 2011, telah melimpahkan Berkas Kecelakaan Kapal tersebut kepada Mahkamah Pelayaran.

Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran Juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, dan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administrasi kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.

Berkas - berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa :

KM. Putri Mulya II.

1. Laporan Kecelakaan Kapal, nomor GM.761/01/02/AD/KTB.10, tanggal 17 Maret 2010, di buat oleh Nakhoda KM. Putri Mulya II dan di ketahui oleh kepala Kantor Administrator Pelabuhan Kotabaru;

2. Berita Acara di buat oleh Nakhoda, pada tanggal 15 Maret 2010;

3. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), dibuat oleh Kepala Seksi Penjagaan dan Penyelamatan Kantor Administrator Pelabuhan Kotabaru, pada tanggal 18 dan 19 Maret 2010, terhadap :

a. Nakhoda …

Page 2: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/0733c... · Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan dibuat oleh Kepala Seksi

2

a. Nakhoda, D.A. De Lima; b. Mualim I, Eric F. Koot; c. Jurumudi, Deni Riyanto; d. KKM, Purwanto; e. Juruminyak, Tri Muhadi.

4. Berita Acara Pendapat (Resume), tanggal 23 Maret 2010, dibuat oleh Kepala Seksi Penjagaan dan Penyelamatan Kantor Administrator Pelabuhan Kotabaru;

5. Surat-Surat Kapal, terdiri dari : a. Surat Laut Nomor PK.674/1510/SL-PM/DK-08, diberikan di Jakarta, tanggal 11

Nopember 2008, oleh Kepala Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, Ditjen Perhubungan Laut;

b. Surat Ukur Internasional (1969), Nomor 3324/HHa, tanggal 24 September 2008, Dikeluarkan oleh Kantor Administrator Pelabuhan Pontianak;

c. Sertifikat Keselamatan Nomor PK/650/1265/KES-PM/DK-09, diterbitkan di Jakarta, tanggal 9 Juni 2009, berlaku sampai dengan tanggal 16 Maret 2010, oleh Kepala Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, Ditjen Perhubungan Laut;

d. Sertifikat Keselamatan Telepon Radio Kapal Barang Nomor PK.651/46/15/AD/PTK-2009, tanggal 12 Desember 2009, berlaku sampai dengan tanggal 20 Maret 2010, dikeluarkan oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Pontianak;

e. Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran Oleh Minyak Nomor 691/1050/IOPP/DK-08, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 28 Nopember 2008, berlaku sampai dengan tanggal 26 Oktober 2011, oleh Kepala Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, Ditjen Perhubungan Laut;

f. Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan Nomor PK.690/2191/DOC/DK-09, di terbitkan di Jakarta, tanggal 20 Oktober 2000, berlaku sampai dengan tanggal 15 Mei 2014, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Ditjen Perhubungan Laut;

g. Sertifikat Klasifikasi Lambung Nomor Register 12516, dikeluarkan di Jakarta tanggal 28 Januari 2010, berlaku sampai dengan 31 Juli 2014, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

h. Sertifikat Klasifikasi Mesin Nomor Register 12516, dikeluarkan di Jakarta tanggal 28 Januari 2010, berlaku sampai dengan 31 Juli 2014, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

i. Sertifikat Garis Muat Internasional (1966), Nomor 009457, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 28 Januari 2010, berlaku sampai dengan tanggal 31 Juli 2014, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

j. Surat Pengoperasian Kapal Tramper di Dalam Negeri Nomor AT.551/III/17/218/10 tanggal 15 Maret 2010 berlaku sampai dengan tanggal 14 juni 2010, di keluarkan di jakarta oleh Kasubdit Angkutan Laut dalam Negeri, ditlala Ditjen Hubla; k. Surat …

Page 3: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/0733c... · Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan dibuat oleh Kepala Seksi

3

k. Surat Keterangan Perwira Nomor PK.683/22/5/AD.BJM-2010, tanggal 5 Maret 2010, di keluarkan di Banjarmasin, oleh Kepala Bidang Kelaiklautan Kapal, Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin;

l. Surat Persetujuan Berlayar Nomor T.2/KI.17/226/III/2010, diterbitkan di Batulicin, tanggal 15 Maret 2010, oleh Kepala Wilayah Kerja Batu Licin Kantor Administrator Pelabuhan Kotabaru;

m. Daftar Anak Buah Kapal, tanggal 15 Maret 2010, dibuat oleh PT. Bahtera Adhiguna Cab. Kotabaru, diketahui oleh Kepala Wilayah Kerja Pelabuhan Batulicin, Kantor Administrator Pelabuhan Kotabaru.

6. Sertifikat Keahlian Pelaut :

a. ANT-III, Nomor 6200084832N30202, atas nama Eric Friets Koot, diterbitkan di

Jakarta, tanggal 7 Pebruari 2002, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

b. ANT-IV, Nomor 6200093210N40202, atas nama D.A. De Lima, diterbitkan di Jakarta, tanggal 1 April 2002, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

c. ANT-V, Nomor 6200424177N50305, atas nama Wolter Paparang, di terbitkan di Jakarta, tanggal 11 Mei 2005, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

d. ATT-IV, Nomor 6200029513T40304, atas nama Purwanto, diterbitkan di Jakarta, tanggal 10 Maret 2004, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

e. ATT-V, Nomor 6200515300T50202, atas nama Sullivan Manuputty, diterbitkan di Jakarta, tanggal 18 Oktober 2002, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

f. ATT-IV, Nomor 6200201412T40509, atas nama Dwi Febriyanto, di terbitkan di Jakarta, tanggal 10 agustus 2009, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

TB. Jhoni II

1. Laporan Kecelakaan Kapal Nomor GM.761/01/01/AD/KTB-10, tanggal 18 Maret 2010, dibuat oleh Nakhoda TB. Jhoni II, dan diketahui oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Kotabaru;

2. Berita Acara dibuat oleh Nakhoda TB. Jhoni II, pada tanggal 15 Maret 2010, dan diketahui oleh Nakhoda KM. Putri Mulya II;

3. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan dibuat oleh Kepala Seksi Penjagaan dan Penyelamatan Kantor Administrator Pelabuhan Kotabaru, pada tanggal 19 dan 20 Maret 2010, terhadap : a. Nakhoda, Muhammad Abdul Maksum; b. Mualim I, Syafruddin; c. Jurumudi, Sunarto Dohan.

4. Berita Acara Pendapat (Resume), tanggal 23 Maret 2010, dibuat oleh Kepala Seksi

Penjagaan dan Penyelamatan Kantor Administrator Pelabuhan Kotabaru 5. Surat …

Page 4: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/0733c... · Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan dibuat oleh Kepala Seksi

4

5. Surat-Surat Kapal, terdiri dari :

a. Surat Laut Nomor PK.674/1018/SL-PM/DK-09, tanggal 10 Juni 2009, diberikan di Jakarta, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

b. Surat Ukur Internasional (1969), Nomor 4420/BC, tanggal 27 Maret 2009, dikeluarkan di Sunda Kelapa, oleh Kantor Administrator Pelabuhan Sunda Kelapa;

c. Sertifikat Keselamatan dan Garis Muat Sementara Nomor PK.650/742/AD.BJM-2009, tanggal 22 Oktober 2009, berlaku sampai dengan tanggal 15 April 2010, di berikan di Banjarmasin, oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin;

d. Sertifikat Garis Muat Internasional (1966), Nomor 008803, tanggal 21 Agustus 2009, berlaku sampai dengan tanggal 10 Juni 2014, dikeluarkan di Jakarta, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

e. Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang Nomor PK.651/38/GMDSS-PM/DK-10, tanggal 15 Januari 2010, berlaku sampai dengan tanggal 15 April 2010, dikeluarkan di Jakarta, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

f. Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran Oleh Minyak Nomor PK.690/1454/SNPP/DK-09, tanggal 1 Juli 2009, Berlaku sampai dengan tanggal 23 Juni 2012, diberikan di Jakarta oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

g. Izin Stasiun Radio Kapal Laut Nomor 249/L/POSTEL/2010, tanggal 15 Oktober 2009 berlaku sampai dengan tanggal 10 Januari 2011, oleh Direktur Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit;

h. Sertifikat Klasifikasi Lambung Nomor Register 12061,tanggal 21 Agustus 2009, berlaku sampai dengan tanggal 10 Juni 2014, dikeluarkan di Jakarta, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

i. Sertifikat Kasifikasi Mesin Nomor Register 12061, tanggal 21 Agustus 2009 berlaku sampai dengan tanggal 10 Juni 2014, dikeluarkan di Jakarta, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

j. Surat Keterangan Susunan Perwira Nomor PK.638/08/08/W.BTL-2010, tanggal 14 Maret 2010, dikeluarkan di Batulicin, oleh Kepala Wilayah Kerja Batulicin, Kantor Adminstrator Pelabuhan Kotabaru;

k. Surat Pertujuan Berlayar Nomor T.2/KN.17/236/III-2010, tanggal 14 Maret 2010, di terbitkan di Batulicin, oleh Kepala Wilayah Kerja Batulicin Kantor Administrator Pelabuhan Kotabaru;

l. Daftar Awak Kapal, tanggal 14 Maret 2010, di buat oleh PT. Jhonline Marine Trans Cabang Batuluicin, diketahui oleh Kepala Wilayah Kerja Pelabuhan Batulicin, Kantor Administrator Pelabuhan Kotabaru; m. Surat ..

Page 5: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/0733c... · Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan dibuat oleh Kepala Seksi

5

m. Surat Izin Menggandeng Tongkang Nomor GM.760/12/03/La.BTL-2010, tanggal 14 Maret 2010, oleh Kepala Wilayah Kerja Pelabuhan Batulicin, Kantor Adminstrator Pelabuhan Kotabaru.

6. Sertifikat Keahlian Pelaut :

a. ANT-III, Nomor 6200025856N30302, atas nama Muhammad Abdul Maksum, di

terbitkan di Jakarta, tanggal 25 Januari 2002, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

b. ANT-IV, Nomor 6200192549N40307, atas nama Syafruddin, di terbitkan di Jakarta, tanggal 16 Maret 2007, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

TK. Liana II Surat-Surat Kapal, terdiri dari :

a. Surat Laut Nomor PK.674/620/SL-PM/DK-09,tanggal 29 April 2009, di berikan di

Jakarta, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

b. Surat Ukur Internasional (1969), Nomor 0954/PPm, tanggal 19 Januari 2009, dikeluarkan di Batam, oleh Kepala Bidang Kesyahbandaran, Kantor Pelabuhan Batam;

c. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang Nomor PK.650/95/AD.BJM-2010, tanggal 15 Januari 2010, berlaku sampai dengan tanggal 14 April 2010, diterbitkan di Banjarmasin, oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin;

d. Internasional Load Line Certificate Nomor 115026/268/09/10. Tanggal 25 September 2009, berlaku sampai dengan 26 Januari 2014, oleh Germanischer Lloyd (GL);

e. Certificate of Class Nomor GL-Register No.115026, tanggal 20 Maret 2009, berlaku sampai dengan tanggal 26 Januari 2014, oleh Germanischer Lloyd (GL);

f. Surat pengoperasian Kapal Tramper di dalam negeri Nomor AT.551/441/6/302/09, tanggal 17 Desember 2009, berlaku sampai dengan tanggal 26 April 2010, dikeluarkan oleh Kasubdit Angkutan Laut dalam negeri Ditlala Ditjen Hubla;

g. Surat Persetujuan Berlayar Nomor T.2/KM.17/237/III/2010, tanggal 14 Maret 2010, di terbitkan di Batulicin oleh Kepala Wilayah Kerja Pelabuhan Batulicin Kantor Administrator Pelabuhan Kotabaru ;

Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam pemeriksaan Pendahuluan dan Keterangan yang di berikan di hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal di Kantor Administrator Pelabuhan Kotabaru, pada tanggal 15 dan 16 Maret 2011, dapat dikemukakan hal-hal sebagai-berikut : A. Berkas …

Page 6: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/0733c... · Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan dibuat oleh Kepala Seksi

6

A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan :

1. Data Kapal.

KM. Putri Mulya II

Nama Kapal : Putri Mulya II eks Kahing Dua Jenis / Konstruksi : Kapal Motor / Baja Bendera : Indonesia Pembuatan : Tahun 1982 di Jepang Klas : BKI Isi kotor : 1261 GT Tanda Selar : GT. 1216 No.332u/HHa. Tenaga Penggerak Utama : 1 (satu) buah mesin diesel merk HANSHIN,

LU32-441, daya 1000 HP, 4 Tak kerja tunggal pada 235 Rpm

Ukuran Pokok Panjang : 67,00 m Lebar : 11,50 m Dalam : 6,30 m Pemilik : PT. Surya Nusantara Samudera Line,

Surabaya Nakhoda : D.A. De Lima Awak Kapal : 14 (Empat Belas) orang, termasuk Nakhoda

TB. Jhoni II Nama Kapal : Jhoni II Jenis / Konstruksi : Kapal Tunda / Baja Bendera : Indonesia Pembuatan : Tahun 2008 di Batam Klas : BKI Isi kotor : 220 GT Tanda Selar : GT. 220 No.4420/Bc. Tenaga Penggerak utama : 2 (dua) mesin diesel merk Yanmar, 12 LAK-

STE2, daya 2x 1100 HP, 4 Tak kerja tunggal pada 1850 Rpm

Ukuran pokok Panjang : 25,63 m Lebar : 8,20 m Dalam : 4,00 m Pemilik : PT. Jhonline Marine Trans, Jakarta Nakhoda : Muhammad Abdul Maksum Awak Kapal : 10 (Sepuluh Orang) Termasuk Nakhoda

TK. Liana II Nama Kapal : Liana II Jenis / Konstruksi : Tongkang / Baja Bendera : Indonesia Isi kotor : 3033 GT Pembuatan : Tahun 2008 di Batam Ukuran …

Page 7: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/0733c... · Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan dibuat oleh Kepala Seksi

7

Ukuran pokok Panjang : 87,84 m Lebar : 24,38 m Dalam : 5,49 m Pemilik : PT . Jhonline Marine Trans, Jakarta

2. Jalannya Peristiwa. a. Pada tanggal 15 Maret 2010, pukul 19.04 WITA, KM. Putri Mulya II

membawa muatan semen in bags 1700 Ton bertolak dari Pelabuhan Tarjun, Batulicin, Kalimantan Selatan, dengan tujuan Pelabuhan Balikpapan, Draft depan 4.20 M, belakang 5.00 M, kondisi cuaca waktu tersebut baik, angin bertiup dari Timur Laut kecepatan 2 sampai 3 pada skala beaufort, keadaan laut berombak kecil. Pada pukul 19.48 WITA mesin digerakan maju penuh, kecepatan Kapal 6,7 knot, haluan bervariasi, pada pukul 20.00 WITA, dengan posisi 03° – 15’ – 0” S / 116° – 11’ – 6” T, dilaksanakan serah terima Tugas Jaga dari Mualim I kepada Nakhoda dan di bantu Juru Mudi Jaga;

b. Pada pukul 21.05 WITA, di Perairan Tanjung Pemancingan Kalimantan Selatan, haluan di kemudikan 076°, radar di Kapal pada posisi hidup, kecepatan 6,7 knot, Nakhoda pada saat itu berada di anjungan luar sebelah kanan;

c. Pukul 21.13 WITA, karena jarak yang sudah sangat dekat dengan TK. Liana II Tersangkut Nakhoda memerintahkan Juru Mudi untuk cikar kiri namun tubrukan tidak dapat dihindari;

d. Pada pukul 21.15 WITA, haluan KM. Putri Mulya II menubruk TK. Liana II

yang sedang labuh jangkar di Perairan Tanjung Pemancingan Kotabaru, Kalimantan Selatan, pada posisi koordinat 30° – 12,2’ S / 116° – 19,7’ T;

e. Akibat tubrukan tersebut, KM Putri Mulya II mengalami kerusakan plat haluan kanan robek seluas 300 cm x 150 cm dan kuku jangkar kanan putus tersangkut pada lambung Tongkang, kapal tidak mengalami kebocoran. Sedangkan TK. Liana II mengalami kerusakan haluan kiri robek sepanjang 2,6 M, 1 (satu) stensen sideboard bengkok dan tongkang mengalami kebocoran;

f. Setelah terjadi tubrukan KM. Putri Mulya II putar haluan kembali menuju Pelabuhan Kotabaru dan berlabuh pada pukul 23.30 WITA, di posisi 03° – 13,1’ S / 116° – 13,1’ T dan melaporkan kejadian tersebut kepada operator atau pemilik Kapal yang selanjutnya melaporkan ke Syahbandar Kotabaru, sedangkan TK. Liana II dengan di tunda TB. Jhoni II menuju MV. DS Commander untuk melaksanakan pembongkaran biji besi, selesai melaksanakan pembongkaran pada hari Rabu, tanggal 17 Maret 2010, kemudian menuju Pelabuhan Kotabaru dan dilabuhkan pada koordinat 03° – 12,1’ S / 116° – 13,0’ T.

3. Dalam peristiwa tersebut Majelis Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut dan Saksi-saksi sebagai berikut :

a. KM. Putri Mulya II ...

Page 8: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/0733c... · Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan dibuat oleh Kepala Seksi

8

a. KM. Putri Mulya II

Tersangkut : Nakhoda, D.A. De Lima Saksi-saksi : 1) Mualim I, Erie F. Koot

2) KKM, Purwanto 3) Jurumudi, Deni Riyanto

b. TB. Jhoni II

Saksi-saksi : 1) Nakhoda, Muhammad Abdul Maksum 2) Mualim I, Syafruddin 3) Jurumudi, Sunarto Dohan

B. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut sehubungan dengan tubrukan KM. Putri Mulya II dengan TK. Liana II di gandeng TB. Jhoni II pada tanggal 15 Maret 2010, pukul 21.15 WITA di Perairan Tanjung Pemancingan, Kotabaru, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut guna di dengar keterangannya di hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal di Kantor Administrator Pelabuhan Kotabaru dan Jakarta, terhadap Tersangkut Nakhoda, Saksi KKM dan Saksi Mualim I KM. Putri Mulya II, dengan surat panggilan pertama nomor MP.101/27/03/MP.11, tanggal 02 Maret 2011, dan surat panggilan kedua nomor MP.101/33/03/MP.11, tanggal 23 Maret 2011, namun yang bersangkutan tidak datang memenuhi panggilan tersebut.

Keterangan yang di berikan di hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal pada tanggal 15 dan 16 Maret 2011, di kantor Administrator Pelabuhan Kotabaru adalah sebagai berikut :

KM. Putri Mulya II 1. Tersangkut Nakhoda, D.A. De Lima, tidak hadir dalam Persidangan dan

keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) adalah : a. Lahir di : Jakarta

Tanggal : 12 Nopember 1947 Agama : Kristen Protestan Alamat : Jl. Sawangan Raya Gg. Atas No. 17 Depok, Jawa Barat. Pendidikan Umum : SMA, Tahun 1965 Kepelautan : ANT-IV Tahun 2002, di Jakarta Pengalaman Berlayar : 1) MT. Ultra Alpha, Nakhoda; 2) MT. Syabas, Nakhoda; 3) MT. Jade, Nakhoda; 4) MT. Seaway Saphire, Nakhoda; 5) Oriental City, Nakhoda; 6) MV. Zalconajma, Nakhoda; 7) MT. Fukuzhin Maru, Nakhoda; 8) MT. Daian Maru, Nakhoda; 9) MT. Itsuki Maru, Nakhoda; 10) MT. Chitose Maru, Nakhoda;

11) MT. Pan Oil 6 …

Page 9: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/0733c... · Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan dibuat oleh Kepala Seksi

9

11) MT. Pan Oil 6, Nakhoda; 12) MT. Pen Trader, Nakhoda; 13) MT. Sweet Sophie, Nakhoda; 14) KM. Bahari II, Nakhoda; 15) KM. Putri Mulya II, Nakhoda, 08 Maret 2010 sampai dengan kejadian.

b. Tanggal 15 Maret 2010, pukul 19.15 WITA, KM. Putri Mulya II dengan jumlah ABK 14 orang, membawa muatan semen (in bags) 1.700 Ton, bertolak dari Pelabuhan Tarjun menuju Pelabuhan Balikpapan;

c. Sebelum terjadi tubrukan, yang berada di anjungan adalah Saksi Juru Mudi Jaga dan Saksi Mualim I, Tersangkut Nakhoda berada diluar samping kanan anjungan untuk melakukan pengamatan karena pengamatan tidak dapat dilakukan dari anjungan, yang terhalang oleh 2 (dua) unit Crane kapal;

d. Tersangkut Nakhoda melihat kapal lain berada pada jarak yang sudah sangat dekat + 50 meter, dan Tersangkut Nakhoda tidak sempat melakukan olah gerak mesin, Tersangkut Nakhoda memerintahkan Saksi Juru Mudi Jaga untuk cikar kiri, Tersangkut Nakhoda menyatakan TK. Liana II tidak terlihat karena TK. Liana II tidak diberi penerangan dan pandangan Tersangkut Nakhoda silau oleh lampu sorot dari TB. Jhoni II. Tersangkut Nakhoda tidak memahami dan menguasai karakteristik kapalnya yang menggunakan Controle Picth Propeller (CPP);

e. Pukul 21.15 WITA, terjadi tubrukan KM. Putri Mulya II dengan TK. Liana II, pada posisi 03º-12,15 S / 116º-19,7 E, yang mengakibatkan KM. Putri Mulya II mengalami kerusakan linggi Haluan penyok / robek + 1 meter diatas air, ulup jangkar kanan robek + 3 m x 1,5 m, kuku jangkar kanan patah dan tersangkut di TK. Liana II;

f. Setelah tubrukan, Tersangkut Nakhoda melakukan komunikasi dengan TB. Jhoni II, kemudian melakukan pengecekan ke Haluan dan melapor ke Pemilik, selanjutnya kembali ke Kotabaru dan labuh jangkar.

2. Saksi Mualim I Eric F. Koot, tidak hadir dalam persidangan dan keterangan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) adalah: a. Lahir di : Jakarta

Tanggal : 6 Agustus 1955 Agama : Kristen Alamat : Jl. Kosambi D/3 Perum Budi Agung, Rt.001/010, Kelurahan Gedung Badak, Kecamatan Tanah Sereal Bogor, Jawa Barat Pendidikan Umum : SMA tahun 1975 di Jakarta Kepelautan : ANT-III Tahun 2002 di BP3IP Jakarta Pengalaman Berlayar : Mualim I, KM. Putri Mulya II, 04 Maret 2010, sampai dengan kejadian.

b. Tanggal 15 Maret 2010, pukul 19.05 WITA, KM. Putri Mulya II, dengan muatan semen 1.700 Ton, dengan draft depan 4,20 m, belakang 5,00 m, draft rata – rata 4,60 m, bertolak dari Pelabuhan Tarjun menuju Pelabuhan Balikpapan, haluan bervariasi dengan kecepatan 6,7 knot;

c. Pukul …

Page 10: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/0733c... · Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan dibuat oleh Kepala Seksi

10

c. Pukul 20.00, pada posisi 03º-15’-00” S / 116º-11’-40” T, Saksi serah terima Tugas Jaga kepada Tersangkut Nakhoda, kemudian pada pukul 21.00 WITA, Saksi naik kembali ke anjungan;

d. Pukul 21.05 WITA posisi haluan 076º, kecepatan 6,7 knot, Saksi melihat di depan Haluan kapal pada jarak + 1 mil ada lampu terang, yang diperkirakan Tug Boat;

e. Pukul 21.13 WITA, Nakhoda memerintahkan Juru Mudi untuk cikar kiri, dan Juru Mudi langsung melaksanakannya;

f. Pukul 21.15 WITA, terjadi tubrukan di Perairan Tanjung Pemancingan Kotabaru pada posisi 03º-12,15’ S / 116º-19,7’ T, dan akibat dari tubrukan tersebut, KM. Putri Mulya II mengalami kerusakan pada Haluan bagian kanan sobek panjang 3 meter dan lebar 1,5 m, dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa.

3. Saksi KKM Purwanto, tidak hadir dalam persidangan dan keterangan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) adalah : a. Lahir di : Sidoarjo / Jawa Timur

Tanggal : 23 Maret 1959 Agama : Islam Alamat : Jl. Raya Pelabuhan No.13 Rt.05/Rw.06 Kec. Kalianget : Kab. Sumenep, Madura Pendidikan Umum : STM Tahun 1996 di Pamekasan Kepelautan : ATT - IV Tahun 2004 di Jakarta

Pengalaman Berlayar : 1) Juru Minyak, di KM. Waru Tahun 1988; 2) Juru Minyak, di KM. Giligenteng Tahun 1989; 3) Masinis II, di KM. Waru Tahun 1992; 4) Masinis II, di KM. Keles Tahun 1994; 5) Masinis II, di KM. Adiras Tahun 1995 – 1999; 6) KKM, di KM. Putri Mulya II, sampai dengan kejadian.

b. Pada tanggal 15 Maret 2010, pukul 19.00 WITA, KM. Putri Mulya II

membawa muatan semen 1.700 Ton, bertolak dari Pelabuhan Tarjun tujuan Balikpapan, cuaca saat itu baik, kecepatan kapal sekitar 6,5 – 6,7 knot;

c. Pada pukul 21.15 WITA, saat KM. Putri Mulya II menubruk TK.Liana II yang sedang labuh jangkar, Saksi sedang melaksanakan Tugas Jaga di kamar mesin, tidak mengetahui kejadian, dan karena tidak ada yang memegang handel, Saksi langsung ke anjungan untuk pegang handel mesin, selanjutnya siaga di anjungan tunggu perintah Nakhoda;

d. Akibat tubrukan tersebut KM. Putri Mulya II mengalami kerusakan yaitu rumah jangkar sebelah kanan robek sepanjang 2, 6 m, dan lebar 1,40 m.

4. Juru Mudi …

Page 11: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/0733c... · Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan dibuat oleh Kepala Seksi

11

4. Juru Mudi, Deni Riyanto, dalam keadaan sehat, dan dibawah sumpah, memberikan keterangan : a. Lahir di : Sumenep

Tanggal : 09 November 1976 Agama : Islam Alamat : Dusun Tarebungan, RT. 03/RW. 02, Kalianget Timur Pendidikan Umum : STM Negeri, Tahun 1996 di Pamekasan Kepelautan : ANTD, Tahun 2008 di Surabaya

Pengalaman Berlayar : 1) Kelasi, KM. Sumekar, Tahun 1998 – 1999; 2) Juru Mudi, KM. Sumekar, Tahun 2000 – 2003; 3) Juru Mudi, KM. API, Tahun, Tahun 2008 – 2009; 4) Juru Mudi, KM. Putri Mulya II, 08 Maret 2010 sampai dengan kejadian.

b. Pada tanggal 15 Maret 2010, pukul 19.15 WITA, KM. Putri Mulya II bertolak dari Pelabuhan Tarjun, Batulicin menuju Pelabuhan Balikpapan, dengan membawa muatan semen 1700 Ton;

c. Saksi sebagai Juru Mudi Jaga, berada di Anjungan bersama dengan Nakhoda selaku Perwira Jaga, dan Saksi Mualim I yang naik kembali ke anjungan pukul 21.00 WITA, saat mendekati Perairan Tanjung Pemancingan Kotabaru, keadaan laut tenang, cuaca kabut di depan, Haluan kapal 076º, Saksi melihat di depan ada kapal yang sedang berlabuh terlihat dari adanya cahaya lampu sorot, lampu navigasi lain tidak terlihat;

d. Sebelum kejadian tubrukan, Saksi melihat Perwira Jaga yaitu Nakhoda sudah melakukan kontak radio, tapi tidak ada respon, selang beberapa menit kemudian tiba – tiba ada tongkang di depan KM. Putri Mulya II, Saksi menerima komando dari Nakhoda untuk cikar kiri, namun tidak berhasil sehingga tubrukan tidak dapat dihindari;

e. Setelah kejadian, Nakhoda memerintahkan Saksi untuk melakukan pemeriksaan kerusakan kapal, selanjutnya perintah Nakhoda kapal putar haluan menuju Pelabuhan Kotabaru, mesin diperlambat, kemudian Nakhoda memerintahkan untuk menghubungi TB. Jhoni II.

TB. Jhoni II 1. Saksi Nakhoda, Muhammad Abdul Maksum, dalam keadaan sehat dan di bawah

sumpah, memberi keterangan : a. Lahir di : Gresik

Tanggal : 5 Juli 1965 Agama : Islam Alamat : Jl. Rantauan Timur I, Kel. Pakauman Banjarmasin Pendidikan Umum : Tsanawiyah, Tahun 1979, di Banjarmasin Kepelautan : ANT-III, Tahun 2002, di Semarang Pengalaman …

Page 12: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/0733c... · Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan dibuat oleh Kepala Seksi

12

Pengalaman Berlayar : 1) Nakhoda, TB. Virgo Sejati I, Tahun 1995 – 2000; 2) Nakhoda, TB. Virgo Power I, Tahun 2003 - 2008; 3) Nakhoda, TB. Jhoni II, Tahun 2009 sampai dengan kejadian.

b. Tanggal 15 Maret 2010, pukul 01.30 WITA, TB. Jhoni II menggandeng TK.

Liana II, dengan membawa muatan bijih besi 7.400 M/T bertolak dari Pelabuhan Batulicin menuju Tanjung Pemancingan Kotabaru untuk alih muatan ke MV. DS Comander;

c. Pukul 07.45 WITA, TB. Jhoni II / TK. Liana II berlabuh jangkar di Tanjung Pemancingan, pada posisi 03º-12’-12” S / 116º-19-42” T, jarak dengan MV. DS Comander 4,9 - 5 mil timur labuh jangkar;

d. Pada malam hari, TK. Liana II diterangi dengan lampu labuh warna putih dari accu 12 volt yang diletakkan di atas loker jangkar, ditambah dengan sorotan lampu Hallogen besar dengan kekuatan 1000 watt dari TB. Jhoni II, sedangkan TB. Jhoni II menyalakan semua lampu penerangan kapalnya;

e. Saat kejadian, Saksi Nakhoda sedang istirahat di kamar, dan mendengar teriakan dari ABK TB. Jhoni II yang ditujukan kepada KM. Putri Mulya II yang mendekat, kemudian terjadi benturan. Akibat dari benturan tersebut, lambung kiri haluan TK. Liana II mengalami deformasi dan robek, sideboard haluan kiri penyok, stensen penyangga lepas dan jangkar KM. Putri Mulya II tersangkut pada lambung kiri TK. Liana II;

f. Setelah tubrukan, Saksi Nakhoda memerintahkan untuk memeriksa kondisi lambung kiri haluan TK. Liana II, dan menyiapkan pompa, karena ada kebocoran. Pompa dijalankan terus sampai TK. Liana II dipindahkan mendekati dan tender di MV. DS Comander.

2. Saksi Mualim I, Syafruddin, dalam keadaan sehat dan di bawah sumpah memberikan keterangan :

a. Lahir di : Brebes,

Tanggal : 28 Agustus 1980 Agama : Islam Alamat : Jl. Pemuda Rt. 01/Rw. 01 Desa Ranggaillung, Kec.

Jenamas, Kab. Barito Selatan, Banjarmasin Pendidikan Umum : SMP, Tahun 1995, Ranggaillung, Kalimantan Kepelautan : ANT-IV Tahun 2007 di Semarang

Pengalaman Berlayar : 1) Mualim II, TB. Virgo Power I; 2) Mualim II, TB. Viro Samudra Jaya; 3) Mualim I, TB. Jhoni II, sampai kejadian.

b. Tanggal ...

Page 13: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/0733c... · Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan dibuat oleh Kepala Seksi

13

b. Tanggal 15 Maret 2010, pukul 07.30 WITA, TB. Jhoni II menggandeng TK. Liana II dengan muatan 7.400 M/T, labuh jangkar di Perairan Tanjung Pemancingan Kotabaru pada posisi 03º-12’-12” S / 116º-19’-42” T, TB. Jhoni II diikat ke TK. Liana II yang berlabuh, pada jarak + 7 meter untuk menghindari benturan dengan TK. Liana II akibat ombak;

c. Saksi bersama dengan Juru Mudi Jaga berada di Anjungan, melihat kapal tidak terlalu jelas karena gelap dan tidak tahu kemana arah kapal tersebut. Tidak lama kemudian Juru Mudi Jaga berteriak ke kapal KM. Putri Mulya II bahwa depan ada Tongkang yang sedang berlabuh;

d. Setelah mendengar teriakan Juru Mudi Jaga, Saksi segera menuju ke Anjungan, namun belum sampai ke Anjungan, terdengar bunyi benturan keras;

e. Setelah benturan, Saksi memerintahkan kepada Juru Mudi Jaga untuk melepas tali tug boat yang diikat di Tongkang dan memerintahkan orang mesin untuk menghidupkan mesin dan mengejar kapal yang menubruk Tongkang. Saksi melakukan komunikasi melalui VHF channel 16 dengan KM. Putri Mulya II dan mendapat informasi bahwa KM. Putri Mulya II ke Pelabuhan Kotabaru untuk mengandaskan kapal, kemudian TB. Jhoni II kembali ke TK. Liana II untuk memeriksa dan memastikan kerusakan yaitu robek di bagian lambung kiri depan.

3. Saksi Juru Mudi, Sunarto Dohan, dalam keadaan sehat dan di bawah sumpah memberikan keterangan :

a. Lahir di : Banggai Tanggal : 15 Juli 1973 Agama : Islam Alamat : Jl. Karangpaci Rt.005/Rw.002, Banjarmasin Timur Pendidikan Umum : SMA Tahun 1993 di Semarang Kepelautan : ANT-D, Tahun 2005 di Semarang Pengalaman Berlayar : 1) Juru Mudi, TB. Gunung Mulia Mandiri; 2) Juru Mudi, TB. Burung Camar 38; 3) Juru Mudi, TB. Jhoni II, Tahun 2009 sampai kejadian.

b. Tanggal 15 Maret 2010, pukul 01.30 WITA, TB. Jhoni II menggandeng TK.

Liana II dengan membawa muatan biji besi 7.400 M/T, bertolak dari Pelabuhan Batulicin menuju Pelabuhan Tanjung Pemancingan Kotabaru. Saksi melaksanakan Tugas Jaga 20.00 – 24.00, saat itu cuaca cerah, berawan tipis, penglihatan baik, angin bertiup tidak kencang, ombak kecil, lampu penerangan kondisi baik, lampu sorot baik, dapat terlihat oleh kapal lain;

c. Tanggal 15 Maret 2010, sebelum kejadian, Saksi berada di Buritan TB. Jhoni II, melihat kapal barang mendekat + 1 mil, kemudian Saksi langsung ke Anjungan kapal memberi isyarat lampu sorot ke arah TK. Liana II, kekuatan lampu sorot 1000 watt, namun KM. Putri Mulya II tetap jalan ke arah Tongkang; d. Pukul …

Page 14: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/0733c... · Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan dibuat oleh Kepala Seksi

14

d. Pukul 21.15 WITA, tubrukan terjadi, Saksi berlari ke bawah kapal untuk

melepaskan tali TB. Jhoni II yang diikat di TK. Liana II, pada waktu itu Nakhoda sudah di anjungan, kemudian menginstruksikan start mesin menuju kapal barang yang menubruk tongkang, beberapa saat kemudian TB. Jhoni II kembali ke tongkang untuk memeriksa keadaan tongkang;

e. Akibat dari tubrukan, TK. Liana II robek disebelah kiri haluan, Nakhoda mengintruksikan Saksi mempersiapkan pompa alkon, dan alat lainnya untuk memompa air yang masuk ke TK. Liana II.

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran. Atas dasar penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas yang diterima Mahkamah Pelayaran, dan keterangan yang di berikan Saksi - saksi dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal di Kantor Administrator Pelabuhan Kotabaru, pada tanggal 15 dan 16 Maret 2011, sehubungan dengan Tubrukan antara KM. Putri Mulya II dengan TB. Jhoni II yang di gandeng TK. Liana II, pada tanggal 15 Maret 2010, pukul 21.15 WITA, telah sampai pada pendapat sebagai berikut : 1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal

a. Tentang Kapal

KM. Putri Mulya II.

KM. Putri Mulya II eks. Kahing Dua adalah jenis kapal barang, konstruksi

baja, berbendera Indonesia, dengan isi kotor (GT) 1216, kapal dibangun tahun 1982, di Jepang, berbaling – baling satu, digerakkan oleh mesin diesel merk Hanshin type LU32-441, 4 tak kerja tunggal dengan daya dorong 1x1000 HP pada 235 Rpm. Kapal dilengkapi 2 (dua) unit mesin bantu, berupa 1 (satu) buah mesin diesel merk Yanmar, tipe 3 KFL, daya 38 HP dan 1 (satu) buah mesin merk Yanmar, tope KFL daya 145 HP. Kapal di klasskan pada Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) dengan nomor registrasi 12516, tanda

klas untuk Lambung adalah A 100 P “ General Cargo Ship” dan tanda klass untuk Mesin adalah SM. Kapal melakukan Docking terakhir pada tanggal 10 Maret 2009 sampai dengan 17 Maret 2009, di Pontianak, pemeriksaan mesin dilakukan pada tanggal 17 Maret 2009, di Pontianak dan pemeriksaan perlengkapan dilakukan pada tanggal 17 Maret 2009, di Pontianak.

TB. Jhoni II.

TB. Jhoni II adalah kapal tunda konstruksi baja, berbendera Indonesia dengan isi kotor (GT) 220. Kapal dibangun tahun 2009, di Batam, berbaling – baling 2 (dua), digerakkan oleh mesin induk berupa motor diesel merk Yanmar, tipe 12 Lak-Ste 2, 4 tak kerja tunggal dengan daya 2 x 1100 HP pada 1850 Rpm. Kapal dilengkapi dengan motor Bantu 1 (satu) buah mesin diesel Yanmar, tipe 4 TNE 106 T-GIA dengan daya 2 x 77 HP. Kapal diklaskan pada Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) dengan Nomor Register

12061, tanda klass untuk lambung adalah A 100 P “Tug Boat” dan tanda klas untuk mesin adalah SM. Kapal baru diluncurkan pada tanggal 16 Oktober 2008, di Batam dan pemeriksaan nautis teknis dilakukan tanggal 21 Oktober 2009, di Batulicin. TK. Liana II …

Page 15: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/0733c... · Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan dibuat oleh Kepala Seksi

15

TK. Liana II.

TK. Liana II adalah jenis tongkang, konstruksi baja dan berbendera Indonesia dengan isi kotor (GT) 3033, tongkang dibangun tahun 2008 di Batam, tongkang di diklaskan pada Germanischer Lloyd (GL), Nomor GL Register 115026 tanggal 20 Maret 2009, dengan tanda klass untuk Lambung adalah 100 A5 “Pontoon”. Tongkang baru diluncurkan pada tanggal 15 Januari 2009, di Batam, pemeriksaan nautis teknis pada tanggal 15 Januari 2010, di Banjarmasin.

b. Surat Kapal KM. Putri Mulya II. KM. Putri Mulya II memiliki Surat Laut diterbitkan di Jakarta tanggal 11 November 2008, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjen Hubla; Surat Ukur diterbitkan di Jakarta tanggal 24 September 2008, oleh Kantor Administrator Pelabuhan Pontianak; Sertifikat Keselamatan diterbitkan di Jakarta tanggal 09 Juni 2009, berlaku sampai dengan tanggal 16 Maret 2010, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjen Hubla dan Sertifikat – Sertifikat lainnya masih berlaku sebagaimana di persyaratkan sesuai ketentuan yang berlaku.

TB. Jhoni II.

TB. Jhoni II memiliki Surat Laut diterbitkan di Jakarta, tanggal 10 Juni 2009, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjen Hubla; Surat Ukur Internasional (1969) diterbitkan di Jakarta tanggal 29 Maret 2009, oleh Kantor Adpel Sunda Kelapa; Sertifikat Keselamatan dan Garis Muat Sementara diterbitkan di Banjarmasin tanggal 22 Oktober 2009, berlaku sampai dengan tanggal 15 April 2010, oleh Kepala Kantor Adpel Banjarmasin, dan Sertifikat – Sertifikat lainnya lengkap dan masih berlaku sesuai yang dipersyaratkan.

TK. Liana II.

TK. Liana II memiliki Surat Laut diterbitkan di Jakarta tanggal 29 April 2009, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjen Hubla; Surat Ukur Internasional (1969) iterbitkan di Batam tanggal 19 Janusari 2009, oleh Kepala Kantor Pelabuhan Batam; Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang diterbitkan di Banjarmasin tanggal 15 Januari 2010, oleh Kepala Kantor Adpel Banjarmasin dan Surat – Surat Sertifikat lainnya yang dipersyaratkan lengkap dan masih berlaku.

KM. Putri Mulya II. Kapal diawaki 14 orang termasuk Nakhoda, dengan susunan perwira sesuai dengan Surat Keterangan Perwira nomor PK.683/22/5/AD.BJM-2010, tanggal 05 Maret 2010, dikeluarkan oleh Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin adalah sebagai berikut :

Bagian …

Page 16: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/0733c... · Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan dibuat oleh Kepala Seksi

16

Bagian Dek

Nakhoda : D.A. De Lima Mualim I : Eric Koot Mualim II : Wolter Paparang Bagian Mesin

KKM : Purwanto Masinis II : Sullivan Manuputty Masinis III : Dwi Febriyanto TB. Jhoni II.

Kapal diawaki 10 orang termasuk Nakhoda, dengan susunan perwira sesuai dengan Surat Keterangan Perwira nomor PK.683/08/08/W.BTL-2010, tanggal 14 Maret 2010, dikeluarkan oleh Kepala Wilayah Kerja Pelabuhan Batulicin, Kantor Administrator Pelabuhan Kotabaru adalah sebagai berikut :

Bagian Dek

Nakhoda : M. Abdul Maksum Mualim I : Syafrudin Mualim II : Ahmad Iwansyah Bagian Mesin

KKM : Didi Hariman Masinis II : Anwar Sadad Masinis III : Ngatimin

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa :

1. KM. Putri Mulya II pada saat berlayar dari Pelabuhan Tarjun tujuan Pelabuhan Balikpapan dalam kondisi baik, perlengkapan cukup, sertifikat dan surat-surat kapal lengkap dan masih berlaku serta diawaki dengan jumlah awak kapal yang cukup memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

2. TB. Jhoni II dalam keadaan diikat pada TK. Liana II, kondisi baik, perlengkapan cukup, sertifikat dan surat-surat kapal lengkap dan masih berlaku serta diawaki dengan jumlah awak kapal yang cukup memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

3. TK. Liana II pada saat labuh jangkar di Perairan Tanjung Pemancingan, kondisi tongkang baik, sertifikat dan surat-surat kapal lengkap dan masih berlaku sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

2. Tentang Cuaca

a. Menurut keterangan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dengan suratnya tanggal 14 April 2011, tentang Analisis Cuaca, Angin, Arus, Gelombang, dan Jarak Penglihatan di lokasi kejadian Perairan Tanjung Pemancingan Kotabaru, pada tanggal 15 Maret 2010, pukul 21.15 WITA, adalah sebagai berikut : Cuaca ...

Page 17: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/0733c... · Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan dibuat oleh Kepala Seksi

17

Cuaca : Berawan Banyak Arah dan Kecepatan Angin : Utara 5 - 7 knots Arah dan Kecepatan Arus : Utara 5,7 cm/det Tinggi Gelombang : Timur Laut 0.3 – 0.5 meter Jarak Penglihatan : 3 – 4 mil

b. Menurut Buku Kepanduan Bahari Indonesia Jilid II Tahun 2009, Bab 7 halaman 420 disebutkan bahwa baik Air Tinggi Perbani maupun Air Rendah Perbani dari kedua pasut itu tidak dapat jatuh bersamaan. Air Tinggi atau Air Terendah diperkirakan rata – rata sekitar 5½ dm di atas atau di bawah Duduk Tengah, arus dalam air pelayaran ini kondisi arus perlu diperhatikan, karena arus ini disebabkan oleh banyaknya muara sungai kadang – kadang cepat naik turunnya. Sebaiknya tetap berlayar pada kedalaman 14 hingga 18 mm dan selalu ingat akan Karang Grogot dan Gosong.

c. Menurut keterangan Tersangkut Nakhoda dan Saksi – Saksi dalam BAPP maupun pada Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal bahwa pada saat kejadian keadaan cuaca cerah, berawan tipis, penglihatan baik, angin bertiup tidak kencang, ombak kecil.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keadaan cuaca dan keadaan laut pada saat kejadian yang disampaikan Tersangkut Nakhoda dan para Saksi dapat diterima.

3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal

KM. Putri Mulya II.

a. Sesuai Surat Persetujuan Berlayar yang di keluarkan Syahbandar Batulicin dengan Nomor T.2/KI17/226/III/2010, tanggal 15 Maret 2010, jam 15.00 WITA, Kapal bertolak dari pelabuhan Tarjun Kotabaru tujuan Balikpapan, dengan muatan semen in bag sebanyak 1.700 Ton.

b. Berdasarkan Surat Ukur Internasional (1969) Nomor 3324/HHa ukuran pokok sebagai berikut : panjang 67 m, lebar 11,50 m, dalam 6,30 m dan minimum lambung timbul musim panas menurut sertifikat garis muat adalah LT = 1.700 mm, dengan memperkirakan tebal plat dek lambung timbul –› t = 12 mm, maka sarat maximum dapat dihitung sebagai berikut:

H = 6,30 m T = 0,012 m + 6,312 m Lt = 1,700 m – Sarat Max = 4,612 m

Dengan memperkirakan block coeficient –› Cb = 0,82 Maka D x placement Kapal adalah sebagai berikut :

D = L x B x 4,612 x 0,82 x 1,025 = 67 x 11,50 x 4,612 x 0,82 x 1,025 = 2986,75 T Berat …

Page 18: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/0733c... · Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan dibuat oleh Kepala Seksi

18

Berat Kapal kosong W = 0,35 D = (0,35 x 2986,75) T = 1045,36 T

Kapasitas angkut DWT = D – W = (2986,75 – 1045,36) T = 1941,39 T

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa KM. Putri Mulya II dengan muatan semen in bag sebanyak 1.700 Ton yang sedang berlayar di perairan Tanjung Pemancingan pada saat tubrukan dengan TK. Liana II tidak melebihi kapasitas angkutnya.

TK. Liana II.

a. Berdasarkan Surat Pemberitahuan Keberangkatan atau Kedatangan Kapal

muatan biji besi sebanyak 7.495,193 M/T;

b. Sesuai Surat Ukur Internasional (1969) No 1954/PPm, ukuran pokok adalah sebagai berikut :

Panjang 87,84 m, Lebar 24,38 m, Dalam 5,49 m, lambung timbul tropik dalam sertifikat garis muat Internasional (1966) tercantum LT = 1111 mm, dengan memperkirakan tebal plat geladak 11 mm, maka sarat maximum adalah sebagai berikut :

H = 5,49 M T = 0,011 M + = 5,501 M LT = 1,111 M –

Sarat max = 4,390 M Dengan memperkirakan block coefisien kapal cb = 0,80, maka kapasitas angkut TK. Liana II sebagai berikut : Displacement D = L x B x 4,39 x 0,80 x 1,025 = 87,84 x 24,38 x 4,39 x 0,80 x 1,025 = 7709,12 T Berat kapal kosong W = 0,3 D = 0,3 x 7709,12 T = 2.312,74 T Kapasitas angkut DWT = D – W = (7709,12 – 2312,74) T = 5396,38 T

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa TK. Liana II dengan muatan biji besi 7.495,193 M/T yang dalam posisi labuh jangkar di Tanjung Pemancingan pada saat di tubruk KM. Putri Mulya II melebihi kapasitas angkutnya.

4. Tentang …

Page 19: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/0733c... · Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan dibuat oleh Kepala Seksi

19

4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak KM. Putri Mulya II.

a. Pada tanggal 15 Maret 2010, pukul 19.04 WITA, KM. Putri Mulya II membawa muatan semen 1.700 Ton, bertolak dari pelabuhan Tarjun Batulicin tujuan Pelabuhan Balikpapan, dengan Surat Persetujuan Berlayar dari Syahbandar Wilayah Kerja Batulicin. Keadaan cuaca pada waktu itu laut tenang, kecepatan angin 2 sampai 3 skala beaufort, arus laut 2 knot ke selatan dan temperatur udara 29º celcius;

b. Pada pukul 20.00 WITA dilaksanakan pergantian Tugas Jaga Laut dari Saksi Mualim I Sdr Eric F. Koot kepada Tersangkut Nakhoda sebagai Petugas Jaga Pengganti (Tugas Jaga 20.00 – 24.00), radar Kapal pada kondisi aktif /On, pengendalian secara manual (kemudi tangan) yang dilaksanakan Saksi Juru Mudi Jaga Saudara Deni Riyanto;

c. Pada pukul 21.00 WITA, Tersangkut Nakhoda melaksanakan pengamatan keliling dari sisi luar anjungan sebelah kanan (wing bridge), karena pandangan kedepan terhalang 2 (dua) buah crane kapal. Saat Kapal memasuki perairan Tanjung Pemancingan Kotabaru, dalam pelaksanaan pengamatan keliling, Tersangkut Nakhoda tidak menggunakan alat bantu navigasi radar yang saat itu dalam keadaan berfungsi / On;

d. Pada pukul 21.05 WITA, dengan haluan 076º dan kecepatan kapal penuh

(full speed) pada 6,7 knot, Tersangkut Nakhoda berada di anjungan sebelah kanan (wing bridge) melihat di arah haluan ada Kapal yang di terangi lampu sorot, yang kemudian diketahui bahwa kapal tersebut adalah TK. Liana II yang diterangi lampu sorot oleh TB. Jhoni II;

e. Pukul 21.13 WITA, Tersangkut Nakhoda memerintahkan Saksi Juru Mudi

untuk cikar kiri, namun karena jarak sudah sangat dekat ke tongkang tersebut maka pada posisi kemudi cikar kiri dan kecepatan Kapal 6,7 knot (full speed) haluan kapal membentur TK. Liana II pada pukul 21.15 WITA, di Perairan Tanjung Pemancingan, di posisi 03º-12,2’ S / 116º-19,7’ T;

f. Benturan yang terjadi mengakibatkan kerusakan pada KM. Putri Mulya II

dan TK. Liana II. Tersangkut Nakhoda memerintahkan Saksi Mualim I dan Saksi Juru Mudi untuk memeriksa kerusakan yang terjadi dan kemudian Tersangkut Nakhoda memerintahkan Saksi Juru Mudi untuk memutar kemudi menuju Pelabuhan Kotabaru dan pada pukul 23.30 WITA, kapal tiba dan dilabuhkan di area Pelabuhan Kotabaru pada posisi 03º-13’-6” S / 116º-13’-6” T.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa cara bernavigasi dan olah gerak yang di lakukan oleh Tersangkut Nakhoda sebagai Perwira Jaga Laut tidak dapat di terima.

TB. Jhoni II/TK. Liana II.

a. Pada tanggal 15 Maret 2010, pukul 21.15 WITA, TB. Jhoni II diikat di TK. Liana II yang sedang labuh jangkar, di Perairan Tanjung Pemancingan, di posisi 03º-12,2’ S / 116º-19,7’ T; b. Pada …

Page 20: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/0733c... · Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan dibuat oleh Kepala Seksi

20

b. Pada saat TK. Liana II dengan muatan biji besi 7.495,193 M/T, sedang berlabuh jangkar dengan diberi penerangan lampu labuh warna putih (dari tenaga accu 12 volt) yang berada di atas rumah-rumah loker jangkar, ditambah dengan sorotan lampu hallogen besar dengan kekuatan 1000 watt dari TB. Jhoni II dan menyalakan semua lampu penerangan kapalnya;

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa cara bernavigasi TB. Jhoni II/TK. Liana II dalam berlabuh jangkar dapat diterima.

5. Tentang sebab terjadinya kecelakaan.

KM. Putri Mulya II.

a. Pada tanggal 15 Maret 2010, pukul 19.04 WITA, KM. Putri Mulya II dengan membawa muatan semen sebanyak 1700 Ton bertolak dari Pelabuhan Tarjun, Kalimantan Selatan menuju Pelabuhan Balikpapan. Tersangkut Nakhoda sedang melaksanakan Tugas Jaga 20.00-24.00. Pada pukul 21.05 WITA, KM. Putri Mulya II memasuki Perairan Tanjung Pemancingan dengan haluan saat tersebut 076º dan kecepatan Kapal penuh (full speed) 6,7 knot. Tersangkut Nakhoda berada di luar anjungan sebelah kanan (wing bridge), di bantu Saksi Juru Mudi, memegang kemudi yang dikemudikan secara manual (kemudi tangan), dan radar dalam keadaan hidup;

b. Pukul 21.04 WITA, Saksi Mualim I yang pada saat itu berada di anjungan melihat cahaya lampu di garis haluan kapal, pada jarak ±1 mil yang diketahui kemudian berasal dari TB. Jhoni II yang di ikat ke TK. Liana II yang berlabuh jangkar dan Saksi Juru Mudi juga melihat cahaya lampu yang berasal dari kapal yang sedang berlabuh.

c. Pada saat KM. Putri Mulya II mendekati area kapal yang sedang berlabuh jangkar, Tersangkut Nakhoda tidak melakukan perubahan haluan, tetap pada haluan 076º maupun tidak mengurangi kecepatan, tetap pada kecepatan penuh (full speed), Tersangkut Nakhoda berusaha melakukan komunikasi melalui VHF channel 16 namun tidak mendapat jawaban;

d. Pada pukul 21.13 WITA, karena jarak yang sudah sangat dekat, kecepatan kapal tetap, Tersangkut Nakhoda memerintahkan Saksi Juru Mudi untuk cikar kiri, namun tubrukan tidak dapat dihindari. Haluan KM. Putri Mulya II menubruk TK. Liana II yang sedang berlabuh jangkar.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa sebab terjadinya tubrukan antara KM. Putri Mulya II dengan TK. Liana II yang sedang berlabuh disebabkan karena tindakan Tersangkut Nakhoda kurang cermat dalam melakukan pengamatan secara visual maupun mempergunakan peralatan navigasi yang ada di kapal, Tersangkut Nakhoda terlambat dalam mengambil tindakan untuk merubah haluan dan tidak mengurangi kecepatan kapal.

TB. Jhoni II/TK. Liana II.

a. Tanggal 15 Maret 2010, pukul 01.30 WITA, TB. Jhoni II menggandeng TK.

Liana II, dengan membawa muatan bijih besi 7.400 M/T bertolak dari Pelabuhan Batulicin menuju Tanjung Pemancingan Kotabaru untuk alih muatan ke MV. DS Comander; b. Pukul …

Page 21: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/0733c... · Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan dibuat oleh Kepala Seksi

21

b. Pukul 07.45 WITA, TB. Jhoni II / TK. Liana II berlabuh jangkar di Tanjung Pemancingan, pada posisi 03º-12’-12” S / 116º-19-42” T, jarak dengan MV. DS Comander 4,9 - 5 mil timur labuh jangkar;

c. Pada malam hari, TK. Liana II diterangi dengan lampu labuh warna putih dari accu 12 volt yang diletakkan di atas loker jangkar, ditambah dengan sorotan lampu Hallogen besar dengan kekuatan 1000 watt, dari TB. Jhoni II dan menyalakan semua lampu penerangan kapalnya;

d. Saksi Juru Mudi yang berada di Buritan TB. Jhoni II, melihat kapal barang mendekat + 1 mil, kemudian Saksi langsung ke Anjungan kapal memberi isyarat dengan lampu sorot kekuatan 1000 watt ke arah TK. Liana II, namun KM. Putri Mulya II haluannya tetap ke arah Tongkang dan terjadi tubrukan.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa TB. Jhoni II yang diikat pada TK. Liana II yang sedang berlabuh jangkar telah melakukan prosedur labuh jangkar yang benar.

6. Tentang Upaya Penyelamatan.

KM. Putri Mulya II.

a. Setelah kejadian, Tersangkut Nakhoda memerintahkan Saksi Mualim I dan Saksi Juru Mudi Jaga untuk melakukan pemeriksaan kerusakan kapal, selanjutnya Tersangkut Nakhoda juga memerintahkan agar kapal putar haluan menuju Pelabuhan Kotabaru dikarenakan kapal mengalami robek pada haluan kanan tanpa mengetahui kondisi kapal yang ditubruk, mesin diperlambat, dan memerintahkan untuk menghubungi TB. Jhoni II melalui radio VHF channel 16;

b. Pada pukul 23.30 WITA, KM. Putri Mulya II labuh jangkar di area Pelabuhan

Kotabaru, pada posisi 03° – 13,1’ S / 116° – 13,1’ T dan melaporkan kejadian tersebut ke Syahbandar Kotabaru serta kepada operator atau pemilik Kapal.

Dengan demikian upaya penyelamatan yang dilakukan oleh Tersangkut Nakhoda kurang memadai.

TB. Jhoni II/TK. Liana II.

a. Setelah terjadi tubrukan, Saksi Mualim I memerintahkan kepada Saksi Juru

Mudi Jaga untuk melepas tali tug boat yang diikat di Tongkang dan memerintahkan Tugas Jaga mesin untuk menghidupkan mesin dan mengejar kapal yang menubruk Tongkang. Saksi Mualim I melakukan komunikasi melalui VHF channel 16 dengan KM. Putri Mulya II dan mendapat informasi bahwa KM. Putri Mulya II menuju Pelabuhan Kotabaru untuk dikandaskan, kemudian TB. Jhoni II kembali ke TK. Liana II untuk memeriksa dan memastikan kerusakan; b. Saksi …

Page 22: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/0733c... · Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan dibuat oleh Kepala Seksi

22

b. Saksi Nakhoda bersama ABK lainnya memeriksa kondisi lambung kiri haluan TK. Liana II, dan menyiapkan pompa untuk memompa karena ada kebocoran. Pompa dijalankan terus sampai TK. Liana II ditunda TB. Jhoni II mendekati dan tender di MV. DS Comander dan kemudian melaporkan kejadian tersebut ke kepada operator atau pemilik Kapal yang diteruskan kepada Syahbandar Kotabaru.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upaya penyelamatan yang dilakukan Nakhoda TB. Jhoni II dapat diterima.

7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian

Setelah meneliti seluruh berkas Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan dan mendengar keterangan para Saksi pada Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, tanggal 15 sampai 16 Maret 2011, di Kantor Administrator Pelabuhan Kotabaru, Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa Tersangkut Nakhoda KM. Putri Mulya II patut diduga tidak melakukan pengamatan secara cermat, dan terlambat mengambil tindakan dalam menilai situasi sehingga mengakibatkan terjadinya tubrukan KM. Putri Mulya II dengan TK. Liana II yang sedang labuh jangkar; Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa Tersangkut Nakhoda KM. Putri Mulya II dapat dipersalahkan telah bertindak tidak sesuai dengan pasal 342 Kitab Undang – Undang Hukum Dagang (KUHD).

D. PUTUSAN

Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut diatas, berdasarkan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), dan Pasal 18 huruf (b) Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran :

M E M U T U S K A N :

I. Menyatakan bahwa Tersangkut Nakhoda KM. Putri Mulya II D.A. De Lima yang telah di panggil secara patut guna di dengar keterangannya di hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakan Kapal di Kantor Adminstrator Pelabuhan Kotabaru dan Jakarta, namun yang bersangkutan tidak datang memenuhi panggilan tersebut dan sidang dilaksanakan secara In Absentia.

II. Menyatakan bahwa Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal dan Sidang Pembacaan Putusan tentang Tubrukan KM. Putri Mulya II dengan TK. Liana II digandeng TB. Jhoni II dilakukan tanpa hadirnya Tersangkut Nakhoda.

III. Menyatakan bahwa Tubrukan KM. Putri Mulya II dengan TK. Liana II digandeng TB. Jhoni II pada tanggal 15 Maret 2010, pukul 21.15 WITA, di Perairan Tanjung Pemancingan Kotabaru disebabkan karena tindakan Tersangkut Nakhoda kurang cermat dalam melakukan pengamatan secara visual maupun mempergunakan peralatan navigasi yang ada di kapal, Tersangkut Nakhoda terlambat dalam mengambil tindakan untuk merubah haluan dan tidak mengurangi kecepatan kapal. IV. Menghukum …

Page 23: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/0733c... · Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan dibuat oleh Kepala Seksi

23

IV. Menghukum Tersangkut Nakhoda KM. Putri Mulya II, D.A. De Lima, lahir di Jakarta tanggal 12 November 1947, memiliki sertifikat keahlian pelaut ANT-IV tahun 2002, dengan mencabut sementara sertifikat keahlian pelaut tersebut untuk bertugas sebagai Nakhoda di Kapal – Kapal niaga berbendera Indonesia selama jangka waktu 4 (empat) bulan.

V. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah

Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut diterima oleh Terhukum.

Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta, pada hari Selasa, tanggal 31 Mei 2011, dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris Pengganti, tanpa dihadiri oleh Terhukum.

Ketua : TTD Capt. Drs. Rocky Achmad Suherman Anggota : TTD Syafruddin Anggota : TTD Didi A., M.Eng. Anggota : TTD Ir. Dwi Poerwijanto Anggota : TTD Asril Pasaribu, SH. Sekretaris : TTD Nyi Mariam Usman, SH.