Demensia

7
SINDROM METABOLIK : - Obesitas sentral : à IMT (BB/(TB) 2 à > 30 kg/m 2 - Lingkar perut (utk populasi Asia Tenggara) : - Pria à ≥ 90 cm - Wanita à ≥ 80 cm - Dislipidemia : - Trigliserid ≥ 150 mg/dl - HDL kolesterol : - Pria < 40 mg/dl - Wanita < 50 mg/dl - Hipertensi à ≥ 130/85 mmHg atau mendapat T/ anti hipertensi - DM tipe 2 - Gangguan toleransi glukosa - Mikroalbuminuri Minimal tiga dari kriteria di atas menandakan sindroma metabolik DEMENSIA Pendahuluan Demensia merupakan gangguan fungsi kognitif tanpa disertai gangguan kesadaran. Gangguan kognitif yang dapat terjadi meliputi : a. Intelegensia umum b. Belajar dan ingatan c. Bahasa d. Memecahkan masalah e. Orientasi f. Persepsi g. Perhatian h. Konsentrasi i. Pertimbangan j. Kemampuan sosial k. Kepribadian pasien juga terpengaruhi

description

demensia refrat

Transcript of Demensia

Page 1: Demensia

SINDROM METABOLIK :- Obesitas sentral : à IMT (BB/(TB)2 à > 30 kg/m2

- Lingkar perut (utk populasi Asia Tenggara) :- Pria à ≥ 90 cm - Wanita à ≥ 80 cm

- Dislipidemia :- Trigliserid ≥ 150 mg/dl- HDL kolesterol :

- Pria < 40 mg/dl- Wanita < 50 mg/dl

- Hipertensi à ≥ 130/85 mmHg atau mendapat T/ anti hipertensi - DM tipe 2- Gangguan toleransi glukosa - Mikroalbuminuri

Minimal tiga dari kriteria di atas menandakan sindroma metabolik

DEMENSIAPendahuluanDemensia merupakan gangguan fungsi kognitif tanpa disertai gangguan kesadaran.Gangguan kognitif yang dapat terjadi meliputi :a. Intelegensia umumb. Belajar dan ingatanc. Bahasad. Memecahkan masalahe. Orientasif. Persepsig. Perhatianh. Konsentrasii. Pertimbanganj. Kemampuan sosialk. Kepribadian pasien juga terpengaruhiDSM-IV mengharuskan diagnosis demensia menyebabkan gangguan fungsi sosial atau pekerjaan yang berat dan merupakan suatu penurunan dari tingkat sebelumnya.Suatu penyebab dasar selalu diasumsikan, kecuali pada kasus yang jarang, diperkirakan 15% orang dimensia, reversibel jika ditangani sedini mungkin sebelum terlambat dan menjadi ireversibel.

Page 2: Demensia

Epidemiologi Merupakan penyakit penuaan Di Amerika >65th 5% menderita alzheimer berat, 15% alzheimer ringan. Tipe demensia paling sering adalah tipe alzheimer, sekitar 50-60%. Faktor resiko untuk perkembangan alzheimer adalah wanita, mempunyai sanak

saudara tingkat pertama dengan gangguan tersebut (genetik), mempunyai riwayat trauma kapitis, sindroma down.

Tipe demensia tersering ke dua adalah demensia vaskuler yg secara kausatif berhubungan dengan penyakit serebrovaskuler.

15%-30% penyakit demensia disumbangkan oleh demensia vaskuler. Hipertensi merupakan faktor predisposisi terhadap Demensia vaskuler Demensia tipe lainnya meliputi demensia karena trauma kepala, berhubungan dengan

alkohol, penyakit huntington, dan penyakit parkinson.

PenyebabDemensia Tipe Alzheimer (penemu: Alois Alzheimer)

Demensia progresif Demensia ini terdiagnosis setelah penyebab demensia lainnya telah disingkirkanEtiologi yang mungkin :1. Faktor genetik, 40% kasus mempunyai riwayat keluarga Alzheimer. Gen E4, satu salinan gen

tersebut tiga kali lebih sering menderita alzheimer.2. Neuropatologi. Ditemukannya atrofi difus, dengan pendataran sulkus kortikal dan pelebaran

ventrikel.3. Protein prekursor ameloid.4. Kelainan neurotransmitter.

Hipoaktif dari asetilkolin dan noreepineprine menyebabkan penurunan fungsi kognitif

Penurunan dari dua peptida neuroaktif, yaitu somatostatin dan kortikotropin5. Metabolisme fosfolipid membran. Kekurangan cairan pada membran menyebabkan

membran lebih kaku.6. Toksisitas aluminium. Sedang diteliti terkait dengan kadar Al yang tinggi pada pasien

Alzheimer.

Demensia Vaskuler Dianggap sbg penyakit serebral vaskuler yang multipel Demensia ini sering pada laki-laki dg faktor predisposisi hipertensi dan penyakit

kardiovaskuler lainnya, biasanya infark mengenai pembuluh darah yang berukuran kecil ataupun sedang , penyebab infark adalah salah satunya oklusi akibat plak arteriosklerotik atau tromboemboli dari tempat yg jauh.

Pada pemeriksaan pasien dapat ditemui bruit arteri karotis( bunyi; bssssst ), kelainan funduskopi, atau pembesaran ventrikel jantung.

Penyakit binswanger (ensefalopati arteriosklerotik). Ditandai dengan adanya banyak infark-infark kecil pada substansia alba, jadi menyerang daerah kortikal.

Penyakit Pick Atrofi lebih banyak pada frontotemporal, berbeda dengan Alzheimer yang terjadi atrofi

pada parietotemporal. Total 5% dari demesia ireversibel.

Page 3: Demensia

Sulit dibedakan dengan penyakit Alzheimer, meskipun ganggua kepribadian dan perilaku lebih sering menonjol, dengan fungsi kognitif yang relatif bertahan

Gambaran sindrom Kluver-Bucy (hiperseksualitas, plasiditas, hiperoralitas) lebih sering pada penyakit Pick dari pada Alzheimer.

Penyakit Creutzfeldt-Jakob

Penyakit Parkinson

Demensia yang Berhubungan dengan HIV

Demensia yang berhubungan dengan Trauma Kepala

DiagnosisDemensia tipe Alzheimer

1. Gangguan daya ingat2. Satu atau lebih gangguan kognitif berikut:

a. Afasia (gangguan bahasa)b. Apraksia (gangguan melakukan aktivitas motorik padahal fungsi motorik utuh)c. Agnosia (kegagalan mengenali benda walaupun fungsi kognitifnya utuh)d. Gangguan dalam fungsi eksekutif/kemampuan sistem frontalis (merencanakan,

mengurutkan, dan abstrak)Demensia tipe Vaskuler

1. Gangguan daya ingat2. Satu atau lebih gangguan kognitif berikut:

a. Afasia (gangguan bahasa)b. Apraksia (gangguan melakukan aktivitas motorik padahal fungsi motorik utuh)c. Agnosia (kegagalan mengenali benda walaupun fungsi kognitifnya utuh)d. Gangguan dalam fungsi eksekutif/kemampuan sistem frontalis (merencanakan,

mengurutkan, dan abstrak)3. Tanda dan gejala neurologis fokal (peninggian refleks tendon dalam, respons ekstensor

plantar, palsi pseudobulbar, kelainan gaya berjalan, kelemahan pada salah satu ekstrimitas)Tanda-tanda laboratorium adalah indikatif untuk penyakit serebrovaskuler (misalnya, infark multipel yg mengenai korteks dan atau substansia putih dibawahnya) yg berhubungan secara etiologi dengan gangguan.

Gambaran Klinis Stadium awal: pasien menunjukkan kesulitan utk mempertahankan kinerja mental, fatigue,

dan kecendrungan untuk gagal jika suatu tugas adalah baru atau kompleks. Kesulitan tersebut akhirnya berkembang menjadi lebih berat ditandai dengan terganggunya

aktivitas harian. Akhirnya pasien demensia memerlukan bantuan dalam melaksanakan tugas hariannya

termasuk yang paling dasar. Defek utama dalam demensia: orientasi, ingatan, persepsi, fungsi intelektual, dan pemikiran.

Kesemuanya secara progresif terlibat dalam demensia Perubahan afekti dan perilaku, seperti kontrol impuls yg defektif, labilitas emosional sering

ditemukan dan perubahan sifat kepribadian premorbid.

Gangguan Daya IngatDemensia gejala paling khas adalah gangguan ingatan terutama yg mengenai korteks (Alzheimer). Awalnya ingatan hilang seperti melupakan no telepon, percakapan, dan kejadian

Page 4: Demensia

hari tersebut. Kemudian jika berkembang, hanya hal yang terpenting yang diingatnya (tanggal kelahiran)

OrientasiTerjadi gangguan orientasi orang, waktu, dan tempat secara progresif. Tetapi tidak masalah beratnya disorientasi, pasien tidak menunjukkan gangguan pada tingkat kesadaran.

Gangguan BahasaTerutama terjadi pada demensia kortikal seperti Alzheimer dan Vaskuler. Ditandai dengfan cara berkata yg samar-samar, stereotipik, tidak tepat, atau berputar-putar. Pasien jg mungkin kesulitan dalam menyebutkan nama suatu benda.

Perubahan Kepribadian Sifat kepribadian dahulu, diperkuat pada episode demensia Pasien demensia mjd introver dan tidak peduli akan efek dr perilaku yg mereka perbuat

Psikosis 20-30% pasien demensia terutama alzheimer mengalami halusinasi 30-40% memiliki waham terutama bersifat paranoid tidak sistematik

PsikiatrikDepresi juga dapat ditemukan pada pasien demensia, terdapat juga ketawa dan menangis patologis.

Neurologis Dominannya adalah afasia, apraksia, agnosi. Kejang, terdapat pd 10% pasien alzheimer dan 20% pasien demensia vaskuler Neurologis atipikal (lobus parietalis non dominan) Refleks primitif seperti menggenggam, moncong, mengisap, kaki-tonik, dan

palmomental Jerks-mioklonik ditemukan 5-10% pasien. Pada demensia vaskuler terdapat: nyeri kepala, pusing, pingsan, kelemahan, tanda

neurologis fokal, dan gangguan tidur. Palsi serebrobulbar, disartria, disfagia.

Reaksi KatastropikYang ditandai oleh agitasi sekunder karena kesadaran subjektif tentang defisit intelektualnya dalam keadaan menegangkan , kompensasi dr pasien seperti mengubah subjek, membuat lelucon, atau megalihkan pewawancara dengan cara lain.

Kontrol impuls buruk/tidak ada pertimbanganKhususnya pd demensia yg memengaruhi lobus frontalis, contoh bahasa kasar, humor tak sesuai, pengabaian penampilan dan hegiene, mengabaikan peraturan konvensional tingkah laku sosial.

Sindrom SundownerDitandai oleh mengantuk, ataksia, konfusi, dan terjatuh secara tak sengaja.Terjadi pd Pasien lanjut usia dg sedasi berat, reaksi menyimpang thd obat psikoaktif, jika stimuli eksternal seperti cahaya adalah menghilang.

DIAGNOSIS BANDING

Demensia Alzheimer versus Demensia Vaskuler

Page 5: Demensia

Beda mendasar adalah jika demensia vaskuler erat kaitannya dengan riwayat penyakit serebrovaskuler.

Gejala neurologis fokal sering pada demensia vaskuler Demensia vaskuler mempunyai faktor-faktor resiko meliputi: hipertensi, hiperlipidemia,

obesitas, penyakit jantung, diabetes dan keterantungan alkohol.Delerium versus demensia

Delirium mempunyai onset yang cepat, durasi yang singkat,fluktuasi gangguan kognitif dalam perjalanan hari eksaserbasi nokturnal dari gejala, gangguan jelas pada siklus bangun tidur, dan gangguan perhatian dan persepsi yang menonjol.

Perjalanan Penyakit dan Prognosis Data menyatakan bahwa pasien dengan onset demensia yang dini kemungkinan memiliki

perjalanan penyakit yang cepat. Perjalanan awal demensia adalah samar2, dan hanya oraang terdekat yang menyadarinya Onset gejala yang bertahap adalah demensia tipe alzheimer, demensia vaskuler,

endokrinopati, tumor otak, dan gangguan metabolisme. Onset yang tiba2 adalah trauma kepala, henti jantung dg hipoksia serebral, atau

ensefalopati. Dalam stadium terminal, sangat terdiorientasi, inkoheren, amnestik, dan inkontinen urine

dan feses Onset demensia vaskuler lebih mendadak, dan juga terdapat penahanan kepribadian

yang lebih besar.

Pengobatan Pendekatan pengobatan umum:

Memberikan perawatan medis suportif Bantuan emosional untuk pasien dan keluarganya Pengobatan farmakologis untuk gejala spesifik, termasuk gejala perilaku yang

mengganggu Pengobatan simptomatik termasuk pemeliharaan diet gizi, latihan yang tepat, terapi

rekreasi dan aktivitas, perhatian terhadap masalah visual dan auditoris dan pengobatan masalah medis yang menyertai

Jika diagnosis demensia vaskuler ditegakkan maka penyakit kardiovaskuler dan faktor resiko yang berperan harus ditanggulangi secara terapeutik, meliputi hipertensi, hiperlipidemia, obesitas, penyakit jantung, diabetes, dan ketergantungan alkohol, serta berhenti untuk merokok(memperbaiki perfusi serebral dan memperbaiki fungsi kognitif).

Pengobatan farmakologis dar demensia Benzodizepine untuk insomnia dan kecemasan, ansiolitik dan sedatif(zolpidem juga bisa) Antidepresan untuk depresi Antipsikotik untuk waham dan halusinasi Antikolinergik (thioridazine) kontrol perilaku pasien demensia, tetapi harus diberikan

dalam dosis kecil Tetrahidroaminoacridine (tacrine) untuk penyakit Alzheimer, aktivitasnya sbg inhibitor

antikolinesterasedg lama kerja yang agak panjang (terdapat perbaikan pada sekitar 20-25% pasien) tetapi karea aktivitas kolinomimetik dari obat dan peninggian kadar enzim hati obat ini harus dihentikan

Terapi dari psikodinamik

Page 6: Demensia

Memberikan suatu psikoterapi dan edukasional tentang apa yang sedang terjadi terhadap dirinya, berikan penerangan yang jelas tentang penyakit yang sedang mereka derita.

Intervensi psikodinamika terhadap keluarga terutama yang selalu megasuh pasien juga sangat pentig, dengan memberikan dorongan-dorongan yang baik terhadapn pegasuh dalam merawat pasien demensia.