Della Lbm3 Eh

download Della Lbm3 Eh

of 28

Transcript of Della Lbm3 Eh

  • 7/30/2019 Della Lbm3 Eh

    1/28

    Mata kuning disertai perut buncit

    Step 1

    Ascites :cairan yg keluar dari organ2 visceral menuju cavum peritoniisehingga menyebabkan perut penderita seperti perut katak.

    Step 2

    1. Bagaimana patogenesis terjadinya ascites ?2. Mengapa pada kasus ini teerjadi ikterik ?3. Mengapa terdapat hepatomegali ?4. Mengapa pada px lab didapatkan SGOT dan SGPT tinggi ?5. Apa pemeriksaan lab penunjang yang lain ?6. Apa hubungan HbsAG positif sekarang dg RPD ?7. DD8. Mengapa pada pemeriksaan palpasi didpatkan konsistensi padat,permukaan

    tidak rata ?

    Step 3

    1. Bagaimana patogenesis terjadinya ascites ? Ascites tjd jika tek onkotik turun.cedera hepar beratalbumin

    turuntek onkotik turun transudasi cairan intravaskuler ke rongga

    peritoneum

    Hipertensi portaHepatosit rusakinflamasiregenerasiberulang2nodulv.porta

    tertekanhipertensi portahidrostatik meningkattransudasiasites

    Tek v.porta tinggialiran balik v.lienalis a.lienalis tertekanaliran

    terhambathipertensi porta menetap

    Jar fibrotikperubahan kolagenfenestra hilangtdk terjadi

    perpindahan zat terlarutterganggu

    Anastomosis vena porta (cari gambar)

    Penyakit hepar kronis :

    -sirosis

    -HCC

  • 7/30/2019 Della Lbm3 Eh

    2/28

    -fatty liver

    -hepatitis B kronis (krn infeksi)

    2. Mengapa pada kasus ini terjadi ikterik ?Penyebab ikterik (intrahepatik)B2 terkonjugasi di heparproses

    konjugasi tergangguB1 meningkat

    Sel hepatosit rusaktidak bisa terkonjugasiB1 meningkatmasuk ke

    vaskulertertimbun di bawah kulit dan ke sclera (mensistesis elastin

    karena banyak enzim elastase)ikterik

    HBV menginvasi sel hepatositsel hepatosit rusaktidak bisa

    mengkonjugasiB1 meningkatikterik intrahepatik

    Jenis2 ikterik

    3. Mengapa pada pemeriksaan palpasi didapatkan konsistensipadat,permukaan tidak rata ?

    HBV virusinfeksiregenerasi berulangkolagen berubah dari tipe halus

    ke tipe kasar

    Regenerasi berulangpermukaan hepar tidak rata

    HBV menyerang sel kuppfertgf beta il 6sel ito (normal menyimpan

    lemak dan vit A,pd sirosis :sel stellata aktif terus(karena ada

    toksin)retinilester hilangjar.fibroblas)

    TGF beta dari hepatosit dan sel itodoublecairankolagen

    4. Mengapa terdapat hepatomegali ?Pembesaran hebatrasa tdk nyaman dan perut terasa penuh

    Pembesaran cepatnyeri saat diraba

    Karena alkoholisme,hepatitis A,B,leukimiaPenyebab :invasi virus hepatitis binfeksiregenerasisel hepatosit

    berkembang berlebihanhepatomegali

    Virushepatosit tetap hidupvirus keluarreplikasiberulang2sel di

    sitoplasma kelelahannekrosis

    (bergantung waktu terinfeksi)

    Normalnya?

    5. Mengapa pada px lab didapatkan SGOT dan SGPT tinggi ?SGPT dan SGOT dihasilkan hepatosit

  • 7/30/2019 Della Lbm3 Eh

    3/28

    Adanya gangguan sel hepatositkebocoran enzim (di sitoplasma)SGOT

    dan SGPT naik (jika ringan)

    Jika sudah beratSGOT dan SGPT tidak naik

    2-3x:sirosis/perlemakan hati

    3-5x:obstruksi billiaris,hepatitis kronis

    Meningkat tinggi:hepatitis akut,sirosis karena alkohol

    Nilai normal SGOT:

    Wanita:10-35 UL

    Laki2:10-50 UL

    6. Apa hubungan HbsAG positif sekarang dg RPD ?Sel hepatosit terinfeksimensintesis hbsagmuncul di serum sebelum

    muncul gejala klinisHbsag mrpkn satu2nya pertanda serologis selama 3-5 minggu,

    pd kasus sembuhhbsag hilang antara 3-6 bulan pasca infeksi

    Pd kasus kronishbsag terdeteksi sampai lebih dari 6 bulan

    7. Apa pemeriksaan lab penunjang yang lain ? GGT:enzim yg kadarnya diukur untuk screning penyakit hati dan

    untuk memantau sirosis hepati(terutama akibat kecanduan alkohol)

    Billirubin:hasil penguraian sdm oleh hati.meningkat jika hati tidakberfungsi /ada sdm yang berlebihan/pd sumbatan di saluran yg

    menyalurkan empedu dari hati

    Biopsi:untuk memeriksa jaringan secara langsung dengan mengambilpotongan kecil kemudian diperiksa dg mikroskop

    Ultrasonografi:untuk mencari batu empedu dan radang hati/dapatmendeteksi gumpalan yg mungkin ada di sekitar hati

    Hepatitis kronis persisten:SGOT,SGPT,ALP ,GGT,billirubin,albuminnormal/sedikit meningkat

    Hepatitis kronis aktif:SGOT dan SGPT (100-1000),GGT,billirubin(1&2),ALP meningkat,albuminmenurun

    8. DDHepatitis B kronis

    o DefinisiPeradangan pada hepar akibat terjangkit HBV yg sudah berlangsunglebih dari 6 bulan

  • 7/30/2019 Della Lbm3 Eh

    4/28

    o Gejala:-ikterik

    -ascites

    -nyeri perut kanan atas

    -hbsag positif

    -SGPT,SGOT meningkat (3-5x)

    -Mual,muntah

    -hepatomegali

    o PatogenesisVirus masukmenginfeksi sel hepatositreplikasisel

    mengembangvirus berjalan terushepatomegali

    Mengembang

    penekanan pada v.prta

    transudasi

    ascitesKerusakan sel hepatosittdk terjadi konjugasi B1 jadi B2B1

    meningkat

    o Px fisik-hepatomegali

    -ikterik

    -konsistensi padat,permukaan tdk rata

    o Px penunjang-GGT-SGOT

    -SGPT

    -billirubin

    -USG

    -biopsi

    -CT scan

    o Penatalaksanaano 4 kemungkinan respon sel tubuh thd virus hepatitis yg masuko Prognosiso Patofisiologio pencegahano Komplikasi

    -sirosis hepatis

    -encephalopati hepatica :keracunan didaerah otak akibat

    peningkatan B1

    -HCC

  • 7/30/2019 Della Lbm3 Eh

    5/28

    Step 4

    Step 5

    Step 6

    Infeksi HBV

    SGPT,SGOT :100-1000UL

    Albumin menurun Globulin meningkat ALP,GGT meningkat

    o SGPT,SGOT sedikitmeningkat

    o Albumin normalo Globulin normal-

    meningkat

    o ALP,GGT normal-sedikit meningkat

    Komplikasi :

    Sirosis hepatis HCC

    Encelophatihepatica

    Tanda :

    o Hepatomegalio Ikteriko ascites

    Pemeriksaan lab :

    HbsAG (+) SGOT DAN SGPT

    (sedikit meningkat)

    Hepatitis kronis Persisten (carier)Penatalaksanaan :

    Immunoprofilaksis

    Aktif

    Gejala :

    Mual

    Muntah

  • 7/30/2019 Della Lbm3 Eh

    6/28

    Step 7

    1. Bagaimana patogenesis terjadinya ascites ? Ascites tjd jika tek onkotik turun.cedera hepar beratalbumin

    turuntek onkotik turun transudasi cairan intravaskuler ke rongga

    peritoneum

    Hipertensi portaHepatosit rusakinflamasiregenerasiberulang2nodulv.porta

    tertekanhipertensi portahidrostatik meningkattransudasiasites

    Tek v.porta tinggialiran balik v.lienalis a.lienalis tertekanaliran

    terhambathipertensi porta menetap

    Jar fibrotikperubahan kolagenfenestra hilangtdk terjadi

    perpindahan zat terlarutterganggu

    Anastomosis vena porta (cari gambar)

    Penyakit hepar kronis :

    -sirosis

    -HCC

    -fatty liver

    -hepatitis B kronis (krn infeksi)

    Ascites yaitu penimbunan cairan secara abnormal di rongga peritoneum.Ada 2 mekanisme terjadinya ascites, yaitu:

    - Transudasi karena sirosis hepatis dan hipertensi portal

    - Eksudasi karena penyebab yang tidak bisa disembuhkan

    Mekanisme Transudasi

    a. Teori underfilling diawali oleh penurunan volume cairan plasma akibat hipertensi portadan hipoalbuminemia. Dimana hipertensi porta bisa menyebabkan kenaikan tekananhidrstatik venosa. Sedangkan hipoalbuminemia dapat mengakibatkan transudasi sehinggaterjadi penurunan cairan intravaskular. Hal ini bisa menyebabkan terjadinya reabsorbsi airdan garam melalui mekanisme neurohormonal.

    Tapi teori ini tidak sesuai dengan hasil penelitian selanjutnya, dimana pada penderitasirosis hepatis terjadi vasodilatasi perifer danSplanchnic bed, serta peningkatan volumecairan intravaskuler dan curah jantung.

    b. Teori overfilling diawali dari ekspansi cairan plasma akibat reabsorpsi air oleh ginjalkarena peningkatan aktifitas hormon ADH dan penurunan aktifitas hormon natriuretik

    akibat penurunan fungsi hati.

  • 7/30/2019 Della Lbm3 Eh

    7/28

    Teori ini juga gagal menerangkan gangguan neurohormonal yang terjadi pada sirosishepatis dan ascites.

    1. Vasodilatasi perifer karena - hipertensi porta (faktor lokal)- gangguan fungsi ginjal (faktor sistemik)

    Dimana pada pasien sirosis hati akan terjadi vasokonstriksi dan fibrotisasi sinusoid,

    sehingga terjadi peningkatan resistensi sistem porta yang mengakibatkan terjadinya

    hipertensi porta. Hal ini juga disertai mekanisme vasodilatasi arteriole splanikus

    yang menyebabkan aliran darah meningkat sehingga hipertensi porta pun menetap.

    Ini bisa mengakibatkan 2 keadaan, yaitu:

    Tekanan intrakapiler dan koefisien filtrasi meningkat, sehinggapembentukan cairan limfe meningkat dari pada aliran baliknya. Inilah yang bisa

    mengakibatkan terjadinya ascites. Volume efektif darah arteri menurun menyebabkan cairan intravaskulermenurun sehingga ginjal akan bereaksi dengan aktivasi ADH, sistem RAAS(renin-angiotensin-aldsteron-angiovasdilatasi). Hal ini bisa menyebabkanterjadinya peningkatan reabsorbsi air dan garam oleh ginjal. Sehingga terjadiretensi air dan garam, kemudian terjadilah ascites.

    2. Mengapa pada kasus ini terjadi ikterik ?Jenis2 ikterik

    Secara klinis hiperbilirubinemia terlihat sebagai gejala kuning atau ikterus, yaitu

    pigmentasi kuning pada kulit dan sklera. Ikterus biasanya baru dapat dilihat kalau

    kadar bilrubin serum melebihi 34 hingga 43 mol/L (2,0 hingga 2,5 mg/dL), atau

    sekitar dua kali batas atas kisaran normal; namun demikian, gejala ini dapat

    terdeteksi dengan kadar bilirubin yang lebih rendah pada pasien yang kulitnya putih

    dan yang menderita anemia berat. Sebaliknya, gejala ikterus sering tidak terlihat

    jelas pada orang-orang yang kulitnya gelap atau yang menderita edema. Jaringan

    sklera kaya dengan elastin yang memiliki afinitas yang tinggi terhadap bilirubin,

    sehingga ikterus pada sklera biasanya merupakan tanda yang lebih sensitif untuk

    menunjukkan hiperbilirubinemia daripada ikterus yang menyeluruh. Tanda dini yang

    serupa untuk hiperbilirubinemia adalah warna urin yang gelap, yang terjadi akibat

    ekskresi bilirubin lewat ginjal dalam bentuk bilirubin glukuronid. Pada ikterus yang

    mencolok, kulit dapat berwarna kehijauan karena oksidasi sebagian bilirubin yang

    beredar menjadi biliverdin. Efek ini sering terlihat pada kondisi dengan

  • 7/30/2019 Della Lbm3 Eh

    8/28

    hiperbilirubinemia terkonjugasi berlangsung lama tau berat seperti sirosis. Gejala

    lain dapat muncul tergantung pada penyebabnya, misalnya:

    1. peradangan hati (hepatitis) bisa menyebabkan hilangnya nafsu makan, mualmuntah, dan demam 3

    2. Penyumbatan empedu bisa menyebabkan gejala kolestasis

    Sumber : Horrison Ilmu Penyakit Dalam

    Ikterus pra hepatic

    Penyebab utama pra hepatic adalah hemolitik misalnya terjadi akibat destruksieritrosit scr autoimun.

    Dalam keadaan ini terdapat produksi bilirubin yg berlebihan dr Hb yg dilepaskanoleh eritrosit .Krn bilirubin yg berlebihan tersebut tidak terkonjugasi dan tidak

    dapat diekresi dlm urine, shg pada ikterus pra hepatic warna urine masih normal.

    Ikterus intra hepaticKelainan hepatic dg gambaran ikterus antara lain :

    hepatitis virus acute hepatitis alcoholic cedera hepar krn obat obatan pd kehamilan : kolestasis intrahepatic dan perlemakan hepar acute sirosis dekomperasidalam keadaan ini terdapat timbunan bilirubin dlm hepar (kolestasis intrahepatic),

    bilirubin yg berlebihan ini terutama dlm bentuk bilirubin terkonjugasi yg larut dlm air

    dan diekresi dlm urine menyebabkan berwarna gelap

    Ikterus post hepatic seperti juga pd penyebab intrahepatic, beberapa diantara penyebab post hepatic

    mempengaruhi scr langsung pengaliran biliaris , misalanya sirosis biliaris primer

    obstruksi biliaris mmenyebabkan pigmen empedu berkurangPatologi, edisi 2 J.E.Underwood)

  • 7/30/2019 Della Lbm3 Eh

    9/28

    3. Mengapa pada pemeriksaan palpasi didapatkan konsistensipadat,permukaan tidak rata ?

    4. Mengapa terdapat hepatomegali ?

    Normalnya?

    5. Mengapa pada px lab didapatkan SGOT dan SGPT tinggi ?Virus masuk lewat jalur parenteral partikel Dane masuk ke sel hati replikasi

    virus sekresi partikel Dane utuh, partikel HbSAg bnt tubuler merangsang sist

    imun tubuh pertama kali dirangsang adl sist imun non-spesifik (innate immune

    response) dg bantuan NKsel dan NK-T

    Sist imun spesifik (sasaran : HBcAg, HBeAg) kontak receptor sel T dg peptide VHB-

    MHC kls I di permukaan dinding sel hati & dinding APC dibantu sel T CD4+

    aktivasi sel CD8+ eliminasi virus yg ada di dalam hepatosit yg terinfeksi

    nekrosis sel hati kadar ALT naik (mekanisme sitolitik)

    Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi V

    Alanin Transaminase (ALT) / SGPT Enzim yg dihasilkan di hati, yg dilepaskan kedalam darah jika sel hati mengalami luka

    Interpretasi:

    Peningkatan 20-50X: hepatitis virus/obat Peningkatan 10-

  • 7/30/2019 Della Lbm3 Eh

    10/28

    Interpretasi:

    Peningkatan tegas (5x/>): hepatitis akut, hepatitis krn obat, sirosis krn alkohol,pankreatitis akut, mononukleosis infeksiosa, AMI, trauma otot

    Peningkatan sedang (3-5x): Obstr tr.biliaris, hepatitis kronik, tumor hati Peningkatan ringan (2-3x): sirosis, perlemakan hati

    Kadar transaminase dalam serum diukur dengan menggunakan metode kolometrik /

    yg lebih teliti dg metode spektrofotometrik.Kenaikan enzim2 ini terdapat pada

    kerusakan sel2 hati oleh karena virus, obat obatan / toksin yg menyebabkan

    bepatitis, karsinoma metastasis, kegagalan jantung dan penyakit hati granulomatus

    dan yg disebabkan oleh alcohol.

    Harga normal :

    - SGOT 40 U Karmen ( 17 mU/cc )- SGPT 35 U Karmen ( 13 mU/cc )

    Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi V

    6. Apa hubungan HbsAG positif sekarang dg RPD ?Sel hepatosit terinfeksimensintesis hbsagmuncul di serum sebelum

    muncul gejala klinis

    Hbsag mrpkn satu2nya pertanda serologis selama 3-5 minggu,

    pd kasus sembuhhbsag hilang antara 3-6 bulan pasca infeksi

    Pd kasus kronishbsag terdeteksi sampai lebih dari 6 bulan

    7. Apa pemeriksaan lab penunjang yang lain ?Pemeriksaan Untuk Mengukur

    Hasil Pemeriksaan

    Menunjukkan

    Alkalin FosfataseEnzim yg dihasilkan di dalam

    hati, tulang & plasenta;

    Penyumbatan saluran

    empedu, cedera hati &

  • 7/30/2019 Della Lbm3 Eh

    11/28

    yg dilepaskan ke hati bila

    terjadi cedera atau pada

    aktivitas normal tertentu, mis.

    pertumbuhan tulang atau

    kehamilan

    beberapa kanker

    Alanin

    Transaminase

    (ALT) / SGPT

    Enzim yg dihasilkan di hati, yg

    dilepaskan ke dalam darah jika

    sel hati mengalami luka

    Luka pada sel hati (mis.

    hepatitis)

    Aspartat

    Transaminase

    (AST) / SGOT

    Enzim yg dilepaskan ke dalam

    darah jika hati, jantung, otot

    atau otak mengalami luka

    Luka di hati, jantung, otot

    atau otak

    Bilirubin

    Komponen dari cairan

    pencernaan (empedu) yg

    dihasilkan oleh hati

    Penyumbatan aliran

    empedu, kerusakan hati,

    pemecahan sel darah merah

    yg berlebihan

    Gamma-glutamil

    Transpeptidase

    Enzim yg dihasilkan oleh hati,

    pankreas & ginjal; dilepaskan

    ke dalam darah hika organ-

    organ tsb mengalami luka

    Kerusakan organ, keracunan

    obat, penyalahgunaan

    alkohol, penyakit pankreas

    Laktik

    Dehidrogenase

    Enzim yg dilepaskan ke dalam

    darah jika organ tertentu

    mengalami luka

    Kerusakan hati, jantung,

    paru-paru atau otak &

    pemecahan sel darah merah

    yg berlebihan

    5-nukleotidaseEnzim yg hanya terdapat di

    hati; dilepaskan ke dalam darah

    Penyumbatan saluran

    empedu atau gangguan

  • 7/30/2019 Della Lbm3 Eh

    12/28

    jika hati mengalami cedera aliran empedu

    Albumin

    Protein yg dihasilkan oleh hati

    & secara normal dilepaskan ke

    dalam darah;

    salah satu fungsinya adalah

    menahan cairan dalam

    pembuluh darah

    Kerusakan hati

    Alfa-fetoproteinProtein yg dihasilkan oleh hati

    janin dan buah zakar (testis)

    Hepatitis berat atau kanker

    hati atau kanker testis

    Antibodi

    Mitokondrial

    Antibodi untuk melawan

    mitokondria, merupakan

    komponen sel sebelah dalam

    Sirosis bilier primer &

    penyakit autoimun tertentu,

    mis. hepatitis menahun yg

    aktif

    Waktu Protombin

    (Protombin Time)

    Waktu yg diperlukan darah

    untuk membeku

    (pembekuan memerlukan vit. K

    & bahan-bahan yg dibuat oleh

    hati

    Alanin Transaminase (ALT) / SGPT Enzim yg dihasilkan di hati, yg dilepaskan kedalam darah jika sel hati mengalami luka

    Interpretasi:

    Peningkatan 20-50X: hepatitis virus/obat Peningkatan 10-

  • 7/30/2019 Della Lbm3 Eh

    13/28

    Peningkatan 3-10X: obat-obatan hepatotoksik (allopurinol, aspirin, ampisilin,heparin, barbiturat), AMI, pankreatitis akut

    Peningkatan 1-2x: kongesti hepatik

    Aspartat Transaminase (AST) / SGOT Enzim yg dilepaskan ke dalam darah jikahati, jantung, otot atau otak mengalami luka

    Interpretasi:

    Peningkatan tegas (5x/>): hepatitis akut, hepatitis krn obat, sirosis krn alkohol,pankreatitis akut, mononukleosis infeksiosa, AMI, trauma otot

    Peningkatan sedang (3-5x): Obstr tr.biliaris, hepatitis kronik, tumor hati Peningkatan ringan (2-3x): sirosis, perlemakan hati

    Kadar transaminase dalam serum diukur dengan menggunakan metode kolometrik /

    yg lebih teliti dg metode spektrofotometrik.Kenaikan enzim2 ini terdapat pada

    kerusakan sel2 hati oleh karena virus, obat obatan / toksin yg menyebabkan

    bepatitis, karsinoma metastasis, kegagalan jantung dan penyakit hati granulomatus

    dan yg disebabkan oleh alcohol.

    Harga normal :

    - SGOT 40 U Karmen ( 17 mU/cc )- SGPT 35 U Karmen ( 13 mU/cc )

    Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi V

    8. DDHepatitis B kronis

    o Gejala:o Patogenesiso Px fisiko Px penunjang

  • 7/30/2019 Della Lbm3 Eh

    14/28

    o Penatalaksanaano 4 kemungkinan respon sel tubuh thd virus hepatitis yg masuko Prognosiso Patofisiologio pencegahano Komplikasi

    1. Patofisiologi :Bila enam bulan atau lebih parenteral setelah serangan hepatitis virus akut, masih

    tetap ada tanda-tanda biokimia atau gejala dari penyakit hati, maka kita pikirkan

    penyakit ini menjadi kronik. Dari beberapa variasi hepatitis kronik, hanya ada dua

    bentuk yang menunjukkan perubahan yang khas, menurut kritria histopatologi : ( 1 )

    hepatitis kronik persisten dan ( 2 ) hepatitis kronik aktif, yang kadang-kadang disebut

    hepatitis kronik agresif. Diferensiasi dari kedua bentuk ini mempunyai arti klinik yang

    penting.Hepatitis kronik aktif, berarti meneruskan proses kerusakan hati, yang

    menyebabkan terjadinya sirosis dan kegagalan hati. Sebaliknya hepatitis kronik

    persisten, merupakan kelainan jinak yang akhirnya sembuh dengan

    sendirinya.Sayangnya, tidak ada kriteria yang dapat dipercaya selama stadium

    hepatitis virus akut, untuk mengidentifikasi penderita yang mempunyai risiko tinggi

    menjadi hepatitis kronik.Terutama, beratnya serangan akut mempunyai kolerasi

    dengan menetapnya infeksi virus. Penemuan serologi yang memberi kesan

    kemungkinan terjadinya proses kronik pada hepatitis B adalah HbsAg, HbeAg yang

    menetap dalam serum, titer anti-HBc yang tinggi, HBV-DNA dan DNA polimerase

    dalam serum. Pada beberapa penderita, setelah suatu periode yang berubah-ubah

    dari 1 sampai 20 tahun, munculnya antibodi anti-Hbe secara spontan menunjukkan

    pengendalian terhadap viremia dan penghentian kerusakan hati.

    ( Buku Ajar Patologi 2, Robins dan Kumar edisi IV )

    Ada tiga fase perjalanan klinik infeksi HBV kronik, yaitu :

    a. Fase immune toleranceReplikasi virus masih tinggi yang tampak dari tingginya titer HBsAg, HBeAg

    yang positif dan HBV DNA dalam titer yang tinggi, dengan parameter

  • 7/30/2019 Della Lbm3 Eh

    15/28

    biokimia yang normal. Perubahan histologik minimal atau dalam bentuk

    Hepatitis Kronik Persisten.

    b. Fase immune clearanceReplikasi virus menurun, titer HBsAg rendah HBeAg masih positif dan anti

    HBe bisa sudah positif atau masih negatif. Pemeriksaan biokimia

    menunjukkan gejala hepatitis, sedang histologik menunjukkan tanda2

    Hepatitis Kronik Aktif.

    c. Fase residual HBV integrationSudah tidak ada tanda2 replikasi HBV. HBsAg positif titer rendah, HBeAg

    negatif, anti HBe positif. Biokimia normal atau bila ada berupa kadar albumin

    yang rendah. Histologik perubahan minimal atau sirosis.Bisa didapatkan

    hepatoma.

    (sumber dari : Guan and YU, 1997 ; Chen, 1997)

    2. Pathogenesis:Virus masuk lewat jalur parenteral partikel Dane masuk ke sel hati replikasi

    virus sekresi partikel Dane utuh, partikel HbSAg bnt tubuler merangsang sist

    imun tubuh pertama kali dirangsang adl sist imun non-spesifik (innate immune

    response) dg bantuan NKsel dan NK-T

    Sist imun spesifik (sasaran : HBcAg, HBeAg) kontak receptor sel T dg peptide VHB-

    MHC kls I di permukaan dinding sel hati & dinding APC dibantu sel T CD4+

    aktivasi sel CD8+ eliminasi virus yg ada di dalam hepatosit yg terinfeksi

    nekrosis sel hati kadar ALT naik (mekanisme sitolitik)

    Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi V

    3. KomplikasiHepatitis B kronik dapat berlanjut menjadi sirosis hepatis yang merupakan

    komplikasi paling banyak, dan merupakan perjalanan klinis akhir akibat nekrotik sel

    sel hepatosit. Prognosis hepatitis B kronik dipengaruhi oleh berbagai factor, yang

  • 7/30/2019 Della Lbm3 Eh

    16/28

    paling utama adalah gambaran histology hati, respon imun tubuh penderita, dan

    lamanya terinfeksi hepatitis B, serta respon tubuh terhadap pengobatan.

    http://drshafa.wordpress.com/2010/11/16/hepatitis-b-kronik/

    4. Pencegahan1. Hepatitis B dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi.

    2. Hepatitis B tidak dapat mencegah virus hepatitis yang lain

    3. Beri obat pada bayi yang dalam kandungan bagi ibu yang mengidap penyakit

    hepatitis

    4. Pemeriksaan donor darah terhadap hepatitis virus

    5. Hindari menggunakan jarum suntik bekas

    6. Hindari pemakaian bersama seperti alat pisau cukur atau sisir rambut

    7. Hindari aktivitas seks dengan penderita hepatitis

    8. HIndari mendapat donor darah yang tidak resmi

    http://forum.detik.com/terjadinya-penyakit-hepatitis-kronis-dan-upaya-

    pengobatannya-t223196.html

    5. PenatalaksaaanHBeAg HBV DNA

    (>105copies/ml)

    ALT Strategi pengobatan

    + + 2 x BANN Efikasi terhadap terapi rendah

    Observasi, terapi bila ALT meningkat

    + + > 2 x BANN Mulai terapi dengan : interferon alfa, lamivudin

    atau adefovir

    End point terapi : serokonversi HBeAg dan

    http://drshafa.wordpress.com/2010/11/16/hepatitis-b-kronik/http://drshafa.wordpress.com/2010/11/16/hepatitis-b-kronik/http://forum.detik.com/terjadinya-penyakit-hepatitis-kronis-dan-upaya-pengobatannya-t223196.htmlhttp://forum.detik.com/terjadinya-penyakit-hepatitis-kronis-dan-upaya-pengobatannya-t223196.htmlhttp://forum.detik.com/terjadinya-penyakit-hepatitis-kronis-dan-upaya-pengobatannya-t223196.htmlhttp://forum.detik.com/terjadinya-penyakit-hepatitis-kronis-dan-upaya-pengobatannya-t223196.htmlhttp://forum.detik.com/terjadinya-penyakit-hepatitis-kronis-dan-upaya-pengobatannya-t223196.htmlhttp://drshafa.wordpress.com/2010/11/16/hepatitis-b-kronik/
  • 7/30/2019 Della Lbm3 Eh

    17/28

    timbulnya anti HBe

    Durasi terapi :

    - Interferon selama 16 minggu

    - Lamivudin minimal 1 tahun, lanjutkan 3-6

    bulan setelah terjadi serokonversi HBeAg

    - Adefovir minimal 1 tahun

    Bila tidak memberikan respon/ada kontraindikasi,

    interferon diganti lamivudin / adefovir

    Bila resisten terhadap lamivudin, berikan adefovir

    - + > 2 x BANN

    Mulai terapi dengan : interferon alfa, lamivudin

    atau adefovir. Interferon atau adefovir dipilih

    mengingat kebutuhan perlunya terapi jangka

    panjang

    End point terapi : normalisasi kadar ALT dan HBV

    DNA (pemeriksaan PCR) tidak terdeteksi

    Durasi terapi :

    - Interferon selama satu tahun

    - Lamivudin selama > 1 tahun

    - Adefovir selama > 1 tahun

    Bila tidak memberikan respon/ ada kontraindikasi

    interferon diganti lamivudin / adefovir

    Bila resisten terhadap lamivudin, berikan adefovir

  • 7/30/2019 Della Lbm3 Eh

    18/28

    - - 2 x BANN Tidak perlu terapi

    + Sirosis hati

    Terkompensasi : lamivudin atau adefovir

    Dekompensasi : lamivudin (atau adefovir),

    interferon kontraindikasi, transplantasi hati

    -

    Sirosis hati Terkompensasi : observasi

    Dekompensasi : rujuk ke pusat transplantasi hati

    Tabel 6. Respon Antivirus

    Respon terapi Keterangan

    1. Biokimiawi1. Virology

    1.Histology

    1. Respon komplit

    Penurunan kadar ALT menjadi normal

    Kadar HBV DNA menurun / tidak terdeteksi (

  • 7/30/2019 Della Lbm3 Eh

    19/28

    dengan kesulitan masukan peroaral, kadar SGOT-SGPT >10 kali nilai normal,

    atau bila ada kecurigaan hepatitis fulminan.

    b. pemberian Interferon- alfa dan gamma dpt menurunkan resiko kejadianinfeksi kronik

    c. lamivudin pada hepatits B kronikd. ribavirin pada hepatitis C kronik

    Kapita Selekta.Jilid II

    ( Farmakodinamik dan Farmakokinetik )

    a. Interferon alfa gammab. Lamivudin

    Pada saat ini dikenal 2 kelompok terapi untuk hepatitis B kronik:

    I. Kelompok Imunomodulasi

    Interferon Timosin alfa 1 Vaksinasi terapi

    II. Kelompok terapi anti viral

    o Lamivudino Adefovir dipivolaksil

    INTERFERON(IFN) ALFA

    Adalah kelompok protein intraselular yang normal ada dalam tubuh dan

    diproduksi oleh berbagai macam sel.

    Khasiat IFN adlah khasiat anti viral(merangsang terbntuknya berbagai macam

    stimulasi terutama infeksi virus),imunomodulator,anti proliferatif,dan anti

    fibrotik.

  • 7/30/2019 Della Lbm3 Eh

    20/28

    Dosis IFN yang dianjurkan untuk hepatitis terutama Hepatitis B kronik dengan

    HbeAg (+) adalah 5-10 MU 3x seminggu selama 16-24 minggu.

    Kontra indikasiterapi IFN adalah sirosis dekompensata,depresi atau riwayat

    depresi di waktu yang lalu,dan adanya penyakit jantung berat.

    Efek samping: gejla seperti flu,tanda-tanda supresi tulang,flare-

    up,depresi,rambut rontok,BB menurun,gangguan fungsi tiroid.

    PEG Interferon

    Penambahan polietilen glikol(PEG) menimbulkan senyawa IFN dengan umur

    paruh yang jauh lebih tinggi dibanding IFN biasa.

    LAMIVUDIN

    Adalah suatu enantiomer(-) dari 3 tiasitidin yang merupakan suatu analog

    nukleosid.

    Lamivudin berkhasiat:

    menghambat enzim reverse transkriptase yang berfungsi dalm transkripsibalik dari RNA menjadi DNA yang terjadi dalam replikasi VHB.

    Menghambat fibrosiskarsinoma hepatoselular Lamivudin menghambatproduksi VHB baru dan mencegah terjadinya infeksi

    hepatosit sehat yang belum terinfeksi.

    terapi anti virus

    yaitu Interferon dan lamivudine untuk HEPATITIS B atau Interferon danRibavirin

    untuk HEPATITIS C. Sayangnya, terapi tersebut tidak se-efektif yang diharapkan

    karena biasanyasetelah obat dihentikanvirus ybs akan kembali muncul

  • 7/30/2019 Della Lbm3 Eh

    21/28

    Hepatitis kronis

    1. DefinisiSuatu sindrom klinis dan patologis yang disebabkan oleh bermacam-macam etiologi,

    ditandai oleh berbagai tingkat peradangan dan nekrosis pada hati yang berlangsung

    terus menerus tanpa penyembuhan dalam waktu paling sedikit 6 bulan.

    ( Sumber : Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1 edisi III

    2. Klasifikasi1. Hepatitis kronik persisten

    Ditandai dengan serbukan sel-sel radang bulat di daerah portal. Arsitektur

    lobular tetap normal, tidak ada atau hanya sedikit fibrosis. Limiting plate pada

    hepatosit antara daerah portal dan kolom-kolom hepatosit tetap utuh. Tidak

    terjadi piecemeal-necrosis

    2. Hepatitis kronik lobularSering pula disebut hepatitis akut berkepanjangan karena perjalanan penyakit

    lebih dari 3 bulan. Pada tipe ini ditemukan adanya tanda peradangan daerah-

    daerah di dalam lobulus hati

    3. Hepatitis kronik aktifDitandai dengan adanya serbukan sel radang bulat terutama limfosit dan sel

    plasma di daerah portal yang menyebar dan mengadakan infiltrasi ke dalam

    lobulus hati sehingga menyebabkan erosi limiting plate dan menimbulkan

    piecemal necrosis

    Dikenal dua tipe hepatitis kronik aktif yaitu :

    (a) Tipe berat : ditemukan septa jaringan ikat menyebar ke dalam kolom-kolomhepatosit sehingga mengakibatkan kelompokan hepatosit yang terisolasi

    menimbulkan gambaran seperti bentuk rosette. Tampak pula intra-hepatic

    bridging antara portal dengan sentral atau portal dengan dorsal.

  • 7/30/2019 Della Lbm3 Eh

    22/28

    (b)Tipe ringan : ditemukan erosi ringan pada limiting plate dan juga piecemaldan juga piecemal necrosis yang ringan saja tanpa adanya bridging atau

    pembentukan rosette.

    ( Sumber : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1 edisi III )

    Tabel Uji Fungsi Hati pada Hepatitis Kronik Persisten

    Pertanyaan Uji Hasil

    Cedera sel hati

    SGOT Normal hingga sedikit

    meningkat

    SGPT Normal hingga sedikit

    meningkat

    kholestasis

    ALP Normal hingga sedikit

    meningkat

    GGT (gamma Glutamil

    Transferase)

    Normal hingga sedikit

    meningkat

    Bilirubun total Normal hingga sedikitmeningkat

    Bilirubun direk Normal hingga sedikit

    meningkat

    Gangguan

    metabolic

    Albumin Biasanya normal

    Masa Protrombin) Biasanya normal

    Penyakit Kronis Globulin (protein total minus

    albumin)

    Normal hingga sedikit

    Meningkat

    Tabel Uji Fungsi hati pada Hepatitis Kronik Aktif

    Pertanyaan Uji Hasil

    Cedera sel hatiSGOT 100 -1000 U/liter

    SGPT 100-1000 U/L

    kholestasis ALP Sedikit meningkat

  • 7/30/2019 Della Lbm3 Eh

    23/28

    GGT (gamma Glutamil Transferase) Selalu meningkat

    Bilirubun total meningkat

    Bilirubun direk meningkat

    Gangguan metabolic Albumin Menurun

    Masa Protrombin) Memanjang

    Penyakit Kronis Globulin (protein total minus

    albumin)

    Meningkat, sering

    Sebagai trambahan, hasil hasil uji laboratorium umum berikut dapat berada di luar

    rentang nilai rujukan.

    Glukosa( dihubungkan dengan kerusakan hati fungsional)

    Hb(dihubungkan dengan anemia)

    Hematokrit(dihubungkan dengan anemia)

    Leukosit(dihubungkan dengan hipersplenisme)

    Trombosit(dihubungkan dengan hipersplenisme)

    Laktat Dehidrogenase (dapat sedikit meningkat)

    Nitrogen urea (dengan perdarahan gastrointestinal)

    Speicher, Carl E, M.D & Jack W.Smith, Jr., m.D.,M.S. Pemilihan UJi Laboratorium yang

    Efektif. Ed.dr.Siti Boedina Kresno, DSPK.EGC.

    4. etiologi Infeksi Virus :

    - Virus hepatitis B, C, dan D- Virus lain : sitomegalo, Epstein - Barr dan rubella

    Penyakit hati autoimun Obat : metildopa, isoniazid, aspirin, nitrofurantion, oksifenisatin Kelainan genetik :

    - Penyakit Wilson- Defisiensi L1

  • 7/30/2019 Della Lbm3 Eh

    24/28

    - Antitripsin( Sumber : S.A abdurachman, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1 edisi III )

    5. Faktor ResikoVirus hepatitis B

    Virus hepatitis C

    aflatoksin

    Sirosis hati

    Obesitas

    DM

    Alkohol

    Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.Edisi III

    6. manifestasi klinisManifestasi klinisnya sangat bervariasi, dari asimtomatik hingga yang gejala

    dan tandanya sangat jelas dan disertai gagal hati. Gejala yang paling sering

    dikeluhkan adalah nyeri atau perasaan tak nyaman di kuadran kanan atas abdomen.

    Pasien sirosis hati yang makin memburuk kondisinya, disertai keluhan nyeri di

    kuadran kanan atas, atau teraba pembengkakan lokal di hepar patut dicurigai

    menderita HCC. Demikian pula tidak terjadi perbaikan asites, perdarahan varises

    atau pre koma setelah diberi terapi yang adekuat atau pasien penyakit hati kronik

    dengan HbsAg dan anti-HCV ( + ) yang mengalami perburukan kondisi secara

    mendadak. Juga harus diwaspadai bila ada keluhan rasa penuh di abdomen disertai

    perasaan lesu, penurunan BB dengan atau tanpa demam.

    Keluhan gastrointestinal lain adalah anoreksia, kembung, konstipasi atau

    diare. Sesak nafas dapat dirasakan akibat besarnya tumor yang menekan diafrgma,

    atau karena sudah ada metastasis di paru.

    Temuan fisis tersering pada HCC adalah hepatomegali, splenomegali, asites,

    ikterus, demam dan atrofi otot.

    Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.Edisi III

  • 7/30/2019 Della Lbm3 Eh

    25/28

    - hepatitis Cdapat asimtomatik dan hanya ditandai oleh kelainan biokimia darah.gejala klinis

    yang paling sering ditemukan adalah rasa lelah.gejala klinis seperti

    anoreksia,nausea,nyeri perutdaerah kuadran kanan atas,urin warna tua dan

    gatal2 juga dapat ditemukan terutama pada kasus yang berat

    ( Ilmu Kesehatan Anak)

    7. DiagnosisDefinisi Kriteria Diagnosis

    Hepatitis B

    kronis

    Proses nekro-inflamasi kronis hati

    disebabkan oleh infeksi persisten virus

    hepatitis B.

    Dapat dibagi menjadi hepatitis B

    kronis dengan HBeAg + dan HBeAg -

    1. HBsAg + > 6 bulan

    2. HBV DNA serum > 105copies/ml

    3. Peningkatan kadar ALT/AST secara

    berkala/persisten

    4. Biopsi hati menunjukkan hepatitis

    kronis (skor nekroinflamasi > 4)

    Carrier

    HBsAg

    inaktif

    Infeksi virus hepatitis B persisten tanpa

    disertai proses nekro-inflamasi

    yang signifikan

    1. HBsAg + > 6 bulan

    2. HBeAg , anti HBe +

    3. HBV DNA serum

  • 7/30/2019 Della Lbm3 Eh

    26/28

    Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan tes fungsi hati.

    Untuk memperkuat diagnosis bisa dilakukan biopsi hati.

    Dengan memeriksa jaringan hati dibawah mikroskop, akan diketahui beratnya

    peradangan dan adanya pembentukan jaringan parut maupun sirosis. Biopsi juga bisa

    menentukan penyebab dari hepatitis.

    pemeriksaan serum serologis 6 bln menderita hepatitis masih ditemukan HBs Ag positif

    atau anti HCV positif

    diagnosis untuk menentukan kronik persisten atau kronik aktif dengan menggunakan

    biopsy hepar. Jika ada nekrosis ( nekrosis piecemeal atau bridging ) pada periportal dan

    peradangan ( kronis aktif ). Jika ada peradangan pada segita portal dan diluarnya tidak

    ada peradangan ( kronis persisten ). Jika peradangan di luar segitiga portal minimal(

    kronis lobular

    www.medicastore.com

    - hepatitis Bdiagnosis ditegakkan berdasarkan abnormalitas faal hati,persistensi virus

    hepatitis B dalam darah dan gambaran histopatologi

    Terjadi peningkatan SGOT dan SGPT.alkali fosfat dan gamma GT biasanya normalatau sedikit meningkat,kecuali pada sirosis.bilirubin serum bervariasi ,bahkan

    dapat normal

    - hepatitis Cdiagnosis ditegakkan berdasarkan abnormalitas faal hati,persistensi virus

    hepatitis B dalam darah dan gambaran histopatologi

    pemantauan dilakukan secara berkala,yaitu:

  • 7/30/2019 Della Lbm3 Eh

    27/28

    a. anti-HCV dan SGOT-SGPT diulang tiap 6 bulan.UCG dilakukan 1 tahunsekali.pemeriksaan HCV RNA hanya diulang bila terindikasi antivirus

    b. bila SGOT-SGPT > 1.5 batas atas normal pada >3kali pemeriksaan denganinterval waktu minimal 2 bulan,dilakukan biopsi hati,pemeriksaan HCV RNA

    dan pemeriksaan autoantibodi tiroid

    c. pada anak yang memperoleh terapi antivirus,pemeriksaan HCV RNA danbiopsi diulang dalam rangka menilai respons terapi

    ( Ilmu Kesehatan Anak)

    Penatalaksanaan

    Hepatitis BPemberian interferon pada penyakit ini ditujukan untuk menghambat replikasi virus

    hepatitis B, menghambat nekrosis sel hati oleh karena reaksi radang & mencegah

    transformasi maligna sel-sel hati. Diindikasikan untuk :

    -Pasien dengan HbeAG &HBV-DNA (+)-Pasien hepatitis kronik aktif berdasarkan pemeriksaan histopatologi-Dapat dipertimbangkan pemberian interferon pada hepatitis fulminan akut

    meskipun belum banyakdilakukan penelitian pada bidang ini.

    Pemberian IFN leukosit pada kasus hepatitis kronik aktif dengan dosis sedang 5-10

    MU/m2/hari selama 3-6 bulan.Dapat juga pemberian IFN limfoblastoid 10MU/m

    23 kali

    seminggu selama 3 bulan lebih.Sepertiga pasien hepatitis B kronik memberi respons

    terhadap terapi interferon ditandai dengan hilangnya HBV DNA & serokonversi

    HbeAG/Anti Hbe.

    Hepatitis CPemberian interferon bertujuan mengurangi gejala,mengusahakan perbaikan

    prameter kimiawi,mengurangi peradangan dalam jaringan hati,menghambat progresi

    histopatologi,menurunkan infektivitas,menurunkan resiko terjadinya hepatoma &

    memperbaiki harapan hidup. Dosis standar biasa dipakai adalah interferon alfa dengan

    dosis 3 x 3 jt unit/minggu selama 6 bulan.

    ( Kapita selekta kedokteran edisi 3,jilid 1 )

  • 7/30/2019 Della Lbm3 Eh

    28/28