Definisi Pr Politik

13
DEFINISI PR POLITIK Public Relations politik merupakan ilmu terapan baru dalam bidang kajian public relations. Hal ini menjadi sebuah kajian yang penting dan menarik karena tiga faktor : Pertama munculnya fenomena politik modern yang kian banyak memanfaatkan media massa, jasa konsultan dan taktik serta strategi komunikasi politik. Misalnya di Amerika, terpilihnya Barrack Obama sebagai Presiden menunjukan peran komunikasi politik yang sangat menentukan. Kemenangan Obama tidak terlepad dari berbagai strategi komunikasi politik yang dijalankan untuk mempengaruhi dan mengalihkan perhatian para pemilih Amerika untuk memilih Obama. Begitu pula dengan kemenangan SBY dalam dua kali pemilu (2004-2009) menunjukan arti penting pencitraan politik yang mendongkrak popularitas SBY di tengah-tengah kandidat lainnya. Strategi komunikasi politik SBY pun diantaranya adalah menggunakan PR politik sebagai bagian utuh komunikasi politik yang dibangunnya. Kedua, kian majunya teknologi yang memungkinkan berbagai tindakan politik dilakukan tidak harus bertemu secara fisik. Misalnya, pendekatan new media dalam pelaksanaan komunikasi politik. Proses ini pun memungkinkan seluruh aktor politik untuk melakukan komunikasi melalui teknologi terbaru ini. Ketiga, munculnya era demikrasi yang memungkinkan semua warga untuk memperoleh kebebasan berkumpul dan mengeluarkan pendapat baik lisan maupun tulisan. Demikrasi juga menuntut berbagai partai politik untuk mampu menjelaskan banyak hal

Transcript of Definisi Pr Politik

Page 1: Definisi Pr Politik

DEFINISI PR POLITIK

Public Relations politik merupakan ilmu terapan baru dalam bidang kajian public relations.

Hal ini menjadi sebuah kajian yang penting dan menarik karena tiga faktor :

Pertama munculnya fenomena politik modern yang kian banyak memanfaatkan media

massa, jasa konsultan dan taktik serta strategi komunikasi politik. Misalnya di Amerika,

terpilihnya Barrack Obama sebagai Presiden menunjukan peran komunikasi politik yang

sangat menentukan. Kemenangan Obama tidak terlepad dari berbagai strategi komunikasi

politik yang dijalankan untuk mempengaruhi dan mengalihkan perhatian para pemilih

Amerika untuk memilih Obama. Begitu pula dengan kemenangan SBY dalam dua kali

pemilu (2004-2009) menunjukan arti penting pencitraan politik yang mendongkrak

popularitas SBY di tengah-tengah kandidat lainnya. Strategi komunikasi politik SBY pun

diantaranya adalah menggunakan PR politik sebagai bagian utuh komunikasi politik yang

dibangunnya.

Kedua, kian majunya teknologi yang memungkinkan berbagai tindakan politik dilakukan

tidak harus bertemu secara fisik. Misalnya, pendekatan new media dalam pelaksanaan

komunikasi politik. Proses ini pun memungkinkan seluruh aktor politik untuk melakukan

komunikasi melalui teknologi terbaru ini.

Ketiga, munculnya era demikrasi yang memungkinkan semua warga untuk memperoleh

kebebasan berkumpul dan mengeluarkan pendapat baik lisan maupun tulisan. Demikrasi juga

menuntut berbagai partai politik untuk mampu menjelaskan banyak hal kepada publik

internal ataupun publik eksternalnya, sehingga kebutuhan akan PR politik

menjadi sebuah keputusan. Aristoteles pernah menyimpulkan bahwa ‘ man is by nature a

political animal. Dengan demikian, manusia sejatinya ta akan pernah bisa lepas dari aktivitas

berpolitik. Jika dalam praktik public relation perusahaan yang menjadi komponennya, antar

lain shareholder, customer, dan pekerja untuk mengefektifkan peluang yang ada,

meneguhkan yang sedang berjalan dan mengevaluasi kinerja perusahaan. Begitu pula dalam

PR politik, produknya adalah aktivitas yang terhubung dengan politik yang tujuannya adalah

pencapaian tujuan politik seseorang, sekelompok orang atau sebuah institusi politik.

Froehilch dan Rudiger (2005; 18-25) mendefinisikan PR Politik sebagai penggunaan

saluran-saluran media untuk mengkomunikasikan interprestasi isu-isu politik yang khusus

dalam upaya pengumpulan dukungan politik.

Page 2: Definisi Pr Politik

Sementara itu, Moloney dan colmer (2001) memahami PR politik sebagai alat strategi bagi

parppol untuk menggunkan kebijakan, keperibadian dan presentasi dan memproleh perhatian

pemilih.

Tujuan PR Politik

Tujuan utama aktivitas PR politik adalah mendapatkan dukungan politik dari publik internal

ataupun eksternal dalam pencapain tujuan khusus sebuah organisasi atau institusi politik.

Tujuan umum ini bila bila di rinci adalah sebagai berikut :

1. Menciptakan solidaritas dan kohesivitas internal organisasi melalui upaya pelayanan

publik internal, sehingga seluruh komponen dan sumber daya politik organisasi bisa

dioptimalkan dalam pencapaian tujuan organisasi.

2. Menjembatani hubungan organisasi dengan publik eksternal dalam rangka menumbuhkan

kesepahaman dan dukungan atas sejumlah program dan tujuan khusus organisasi

3. Memperoleh penemuan-penemuan, penyimpulan-penyimpulan, dan rekomendasi atas

sejumlah isu dan dinamika politik yang berkembang.

4. Mengetahui secara pasti posisi kekuatan, kelemahan, dan peluang serta tantangan

organisasi ditengah hubungannya dengan berbagai pihak di internal ataupun eksternal

organisasi melalui evaluasi yang sistematis, terarah, dan berkelanjutan.

PR POLITIK DALAM KAJIAN KOMUNIKASI POLITIK

Mengkaji Public Relations politik tentu harus kita tempatkan dalam konteks

hubungannya dengan struktur politik disebuah sistem politik. Sistem politik tak lain dari

bentuk interaksi yang diabstraksikan dari totalitas kelakuan sosial, yang nilai-nilai

outoritatifnya dialokasikan kepada masyarakat. Interaksi antarstruktur politik dalam suatu

sistem politik ini dapat dilihat sebagai unsur-unsur dari sistem komunikasi politik.

Cara kerja sistem politik sangat ditentukan oleh adanya suatu masukan (input) dari

lingkungan, dan setelah melalui proses tertentu membentuk sejumlah output. Selanjutnya

output ini diberikan kembali kepada lingkungan sebagai umpan balik (feedback). Sedangkan

input terdiri dari dukungan-dukungan dan tuntutan-tuntutan. Dukungan dapat terarah kepada

pemegang kekuasaan.

Page 3: Definisi Pr Politik

Dalam konteks ini kebijaksanaan pemerintah atau norma-norma dan produk yuridis

yang dipergunakan untuk mengatur kehidupan bersama. Melalui komunikasi politik rakyat

memberi dukungan, menyampaikan aspirasi, dan melakukan pengawasan terhadap sistem

politik. Melalui komunikasi politik rakyat dapat mengetahui apakah dukungan, aspirasi dan

pengawasan itu tersalurkan atau tidak dalam berbagai kebijakan publik. Sementara itu, bagi

pemerintah komunikasi politik berguna bagi proses pembuatan atau penerapan dan

pemutusan aturan-aturan.

Dalam melihat komunikasi politik maswadi Ra’uf memberikan ciri yakni adanya

pandangan yang mengatakan bahwa arus komunikasi merupakan arus dua

arah

• Ke bawah, yakni dari penguasa politik atau pemerintah kepada rakyat

• Ke atas yakni dari rakyat ke penguasa politik atau pemerintah

Bentuk-bentuk komunikasi plotik terdapat dua bentuk yakni :

Pertama komunikasi politik yang cenderung mengambil (membentuk) posisi

horizontal. Dalam komunikasi ini posisi antara komunikator dan komunikan (masyarakat)

relatif seimbang artinya saling memberi dan menerima sehingga terjadi sharing. Bentuk

komunikasi semacam ini merefleksikan nilai-nilai demokratis.

Kedua, komunikasi politik yang cenderung membentuk pola-pola linear. Arus

komunikasi satu arah cenderung vertikal. Bentuk komunikasi semacam ini merefleksikan

nilai-nilai budaya feodalistik dan kepemimpinan otoriter. Proses komunikasi politik dengan

demikian dapat kita simpulkan sebagai penyampaian pesan bercirikan politik yang

disampaikan oleh aktor atau komunikator politik tertentu kepada khalayak tertentu secara

sengaja dan bertujuan untuk mempengaruhi pihak lain dalam pencapaian sebuah tujuan

tertentu. Salah satu proses untuk mencapai tujuan politik itu dilakukan melalui PR politik,

yakni berbentuk kegiatan yang terkait dengan proses membangun kesepahaman bersama

(mutual understanding) dan niat baik (goodwill) dari publik internal dan publik eksternal

sebuah institusi atau organisasi politik, seperti sejumlah isu dan dinamika khusus yang

dikelola guna mendapatkan perhatian para pemilih, serta memiliki orientasi pada

pengumpulan dukungan seluas mungkin terhadap khalayak melalui berbagai saluran yang

bisa dimanfaatkan, baik saluran formal maupun informal.

Page 4: Definisi Pr Politik

Pada dasarnya PR politik merupakan aktivitas persuasi yang dilakukan terhadap

publik internal dan publik eksternal sebuah institusi. Paling tidak, terdapat delapan

pendekatan yang lazimnya ada dalam kajian PR politik.

1. Relasi politik dengan publik

2. Paradigma politik grunigian

3. Hype politik

4. Persuasi politik

5. Manajemen hubungan politik

6. Manajemen reputasi politik

7. Hubungan publik politik

8. Pembangunan komunitas politik

PR politik memiliki karakteristik yang khas dalam membangun hubungan dengan publik

internal dan publik eksternal. Adapun karakteristiknya adalah sebagai berikut :

1. Komunikasi bertujuan (purposful communication). Artinya PR politik biasanya diarahkan

untuk mencapai tujuan khusus dalam kepentingan politik organisasi. Misalnya bertujuan

untuk mengajukan dukungan atau tuntutan politik kepada pihak lain.

2. Intensionalitas (intensionality) artinya PR politik secara sengaja dan sadar menjalankan

proses komunikasi untuk mempengaruhi lingkungan politik.

3. Adanya mekanisme yang sistematik artinya PR politik biasanya tak berjalan sporadis,

tetapi dilakukan dengan rencana yang terarah, sistematis, dan berkesinambungan dalam

pencapaian tujuan organisasi.

Manfaat Khusus PR Politik

1. PR politik dapat membangun kohesivitas kelompok dengan lingkungan internal dan

lingkungan eksternal secara lebih alamiah karena dilakukan secara terencana, teratur dan

berkesinambungan.

Page 5: Definisi Pr Politik

2. PR politik dapat menjadi cara atau teknik penyerahan tuntutan ataupun dukungan sebagai

input yang lazimnya digunakan dalam sistem politik.

3. PR politik dapat menjadi penghubung antara pemerintah dan rakyat. Misalnya, dalam

rangka memobilisasi sosial, implementasi hubungan, kepatuhan dan integrasi.

4. PR politik dapat menjalankan fungsi sosialisasi kepada warga masyarakat. Sosialisasi

dapat dipahami sebagai transmisi nilai-nilai politik dari satu generasi ke generasi berikutnya.

5. PR politik bermanfaat dalam mengkoordinasikan tata nilai politik yang diinginkan oleh

lembaga, sehingga memungkinkan munculnya homogenitas antara organisasi dan publik,

baik internal maupun eksternal.

PERENCANAAN PROGRAM PR POLITIK

PR politik baik yang berjangka panjang maupun berjangka pendek, biasanya direncanakan

secara cermat, penuh perhitungan, dan hati-hati dengan tujuan yang hasilnya nyata. Terdapat

empat alasan mengapa perencanaan program PR dibutuhkan.

1. Untuk menetapkan target-target operasi PR yang nantinya akan menjadi tolak ukur atas

segenap hasil yang diperoleh. Dalam konteks PR politik misalnya : target yang dimaksud

adalah peningkatan elektabilitas kandidat dan adanya penguasaan orang atau sekelompok

orang yang memiliki pengaruh, seperti publik figur, selebritis, tokoh agama, dan lain-lain.

2. Untuk memperhitungkan jumlah jam kerja dan berbagai biaya yang diperlukan. Dalam

konteks PR politik, setiap anggaran yang dialokasikan untuk memersuasi pihak lain tentu saja

harus disesuaikan dengan pemetaan waktu. Misalnya biaya kampanye politik harus dihitung

berdasarkan sebaran waktu pelaksanaan kampanyenya.

3. Untuk menyusun skala prioritas guna menentukan jumlah program dan waktu yang

diperlukan untuk melaksanakan segenap program PR yang telah diprioritaskan. Contohnya

adalah rencana strategis yang dalam jangka pendek hendak direalisasikan oleh seseorang atau

lembaga.

4. Untuk menentukan kemungkinan pencapaian tujuan-tujuan tertentu sesuai dengan

ketersediaan staf pendukung atau personil yang mencukupi, dan dengan dukungan dari

berbagai peralatan fisik, seperti alat-alat kantor, mesin cetak, kamera dan kendaraan serta

anggaran dana yang tersedia.

Page 6: Definisi Pr Politik

Dengan demikian target operasi, jam kerja, prioritas, penentuan waktu, sumber daya,

peralatan dan anggaran menjadi bagian yang sangat penting dalam penyelenggaraan program

PR. Tanpa adanya perencanaan seorang praktisi PR politik akan beroperasi secara instingtif,

sehingga sangat mungkin dia kehilangan arah dalam pelaksanaan program-programnya.

Model perencanaan PR politik

Seperti halnya dalam dunia perusahaan dapat mengacu ke model perencanaan enam

langkah jefkins, yaitu sebagai berikut : Pertama,perencanaan logis. Ini merupakan prosedur

penyusunan rencana yang didasarkan pada pencapaian tujuan. Tentu saja keberhasilan

akhirnya ditentukan oleh keahlian dan efisiensi proses pelaksanaannya. Kunci utamanya

adalah pemahaman terhadap situasi yang ada. Dalam konteks PR politik, misalnya praktisi

PR harus mengetahui kondisi geografi, psikografi, demografi dan identifikasi dengan

melakukan riset lingkungan terlebih dahulu.

Kedua, proses transfer PR. Tujuan dari proses ini adalah berupaya mengubah 4 sikap

negatif menjadi empat sikap positif. Melalui pengubahan tersebut diharapkan akan tercapai

pengetahuan yang dapat menumbuhkan pemahaman, Simpati, Penerimaan, Minat,

Pengetahuan , Permusuhan, Prasangka, Apati, Acuh tak acuh.

Permusuhan disini praktisi PR politik harus mengetahui ada tidaknya permusuhan

yang tertuju ke organisasi, bagaimana kadarnya, seperti apa bentuknya, apa saja faktor

penyebabnya, bagaimana solusinya untuk mengatasi sikap permusuhan tersebut. Prasangka

bisa muncul dari sebab-sebab yang bersifat pribadi misalnya faktor keagamaan, konflik sosial

atau benturan antarkelas sosial, pengaruh lingkungan dll. Prasangka tersebut bisa menjadi

masalah jika tidak teratasi namun akan menjadi peluang apabila PR politik dapat mengambil

sisi positifnya.

Apati sikap enggan, masa bodoh, dan tidak mau tahu pada dasarnya adalah

dari hasil ego yang berlebihan, kemalasan, keterbatasan imajinasi atau karena

kurang menariknya cara penyajian suatu subyek baru sehingga tak mampu

menarik minat dan kepercayaan khalayak. PR harus mengubah sikap tersebut

menjadi suatu yang bernilai dan bagian dari kepentingan khalayak.

Sikap acuh tak acuh, ini merupakan penyakit umum yang sampai batas

Page 7: Definisi Pr Politik

tertentu wajar. Kita harus menerima kenyataan bahwa praktisi PR harus

senantiasa dituntut untuk bersaing agar memperoleh perhatian, atau demi

memperebutkan tempat pada pikiran masyarakat. Oelh karena itu harus ada

hal-hal baru atau spektakuler yang menarik minat pihak lain.

Ketiga, kompromi yang diperlukan. Praktisi PR politik harus senantiasa

realistis jangan sampai terjebak dalam sikap optimisme yang berlebihan.

Keempat, penyelidikan situasi. Guna mengetahui situasi yang berkembang

terkadang diperlukan sebuah langkah investigasi dengan cara mengobservasi

atau melalui suatu studi informasi dan statistik. Hal ini tentunya diperlukan

untuk menggali informasi pendukung yang dapat diandalkan dan harus

dipandang sebagi bentuk investasi.

Kelima, pengumpulan pendapat. Hal ini diperlukan untuk memberi gambaran

umum mengenai situasi yang ada. Pengumpulan pendapat atau studi dapat

dilakukan dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan ke responden yang

dianggap cukup mewakili suatu khalayak yang hendak dituju.

Keenam, pemecahan masalah, praktisi PR sering melakukan kegiatan yang

sifatnya pemecahan masalah, seperti bagaimana pemahaman khalayak atas

situasi krisis yang dialami lembaga atau mengapa dukungan terhadap kandidat

yang kita miliki mengalami trend penurunan dari tahun ke tahun.

Pemilihan saluran dan teknik-teknik PR

Dalam PR politik sebuah keberhasilan program PR akan sangat dipengaruhi

oleh saluran-saluran apa saja yang digunakan dalam pelaksanaan program.

Misalnya bagi komunitas masyarakat awam, publik yang sudah tahu dan

Page 8: Definisi Pr Politik

mengikuti isu serta dinamika politik atau kelompok masyarakat yang

berpengaruh. Tentunya dalam melaksanakan kerja-kerja PR tak cukup hanya

menggunakan satu saluran tetapi biasanya memvariasikan beberapa saluran,

sehingga menggapai basis massa atau khalayak politik secara efektif.

Pengukuran hasil

Teknik-teknik penelitian yang digunakan untuk meneliti situasi acap kali juga

dimanfaatkan guna mengevaluasi berbagai hasil yang telah dicapai dari

segenap kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan. Metode pengumpulan

pendapat atau uji sikap dapat menjadi metode yang bisa digunakan untuk

mengukur pencapaian keberhasilan program PR politik.