Data Tahap Pengkajian Sampai Dengan POA

download Data Tahap Pengkajian Sampai Dengan POA

of 13

description

POA DBD

Transcript of Data Tahap Pengkajian Sampai Dengan POA

Tahap PengkajianNoData Hasil PengkajianIndikatorNilai IndikatorKesimpulan

Lingkungan Fisik

Keluarga mampu melakukan pemilahan sampah sebanyak 27% Keluarga mampu melakukan manajemen sampah sebanyak 30% (dibuat pupuk dan diambil petugas kebersihan) Keadaan selokan 47% bersih dan mengalir lancar Sebanyak 57% rumah warga memiliki barang bekas di sekitar rumah yang berserakan dan dapat menampung air hujanKemampuan pemilihan, manajemen sampah, menjaga kebersihan selokanKeluarga mampu melakukan pemilahan dan manajemen sampah, menjaga kebersihan selokan sebanyak 80-100%Aktual

Politik dan Pemerintahan

Program pencegahan Jumantik 0% Kerja bakti hanya pada even tertentu 4M plus 0%Program pencegahan DBD

Minimal ada 2 program pencegahan DBD dalam 1 desaAktual

Kader kesehatan Kunjungan setiap minggu 0% Kunjungan setiap bulan 18% Tidak pernah kunjungan 82%Kunjungan kader kesehatan setiap mingguMinimal kunjungan kader kesehatan adalah setiap mingguAktual

Komunikasi

Tenaga kesehatan PKM melakukan penyuluhan 1 bulan sekali Warga mengatakan pernah dilakukan penyuluhan 29% Warga menyatakan pernah mengikuti penyuluhan 43% Tidak ada 5%Intensitas peneriamaan informasiWarga mengikutiResiko

Pencegahan DBD 64% Pengobatan DBD 36%Materi penyuluhanPencegahan DBD 80%-90%resiko

Pendidikan

Sebanyak 34% warga mengetahui topik dasar berhubungan dengan DBD (penyebab, cara pencegahan, dan cara penanganan DBD)PengetahuanWarga mengetahui 80-100% topik dasar berhubungan dengan DBDAktual

77% setuju untuk mengikuti program pencegahan DBDSikapWarga mengatakan 80-100% setuju untuk mengikuti program pencegahan DBDPotensial

Kebiasaan yang dilakukan warga untuk mencegah demam berdarah sebanyak 68%PerilakuWarga melakukan kebiasaan pencegahan demam berdarah sebanyak 80-100%Potensial

Value

Sebanyak 68% warga menguras bak mandi secara teratur

Sebanyak 34% tempat penampungan air memiliki penutup

Sebanyak 70% tempat penampungan air tidak terdapat jentik nyamuk

Sebanyak 48% warga mengganti air minum hewan ternaknya secara teratur

Sebanyak 36% warga memiliki kebiasaan menggantung baju di luar lemariPerilakuWarga melakukan kebiasaan menguras bak mandi secara teratur 80-100%

Penampungan air harus memiliki tutup 80-100%

Penampungan air tidak terdapat jentik nyamuk 80-100%

Kebiasaan mengganti air minum hewan ternak 80-100%

Kebiasaan tidak menggantung baju di luar almari 80-100%Potensial

Aktual

Potensial

Aktual

Aktual

Rendahnya persepsi warga akan pentingnya memilihara kesehatan lingkungan Belum memiliki kader jumantik .57% responden berpendidikan SD-SMP

Belum pernah diberikan Penyuluhan pada warga tentang pencegahan DBD

Tidak tahu cara pemeliharaan kesehatan

Mayoritas masyarakat tidak paham tentang kondisi lingkungan yang baik dan sehat, dibuktikan dengan: 57% rumah memiliki sumber air bersih yang jaraknya dengan selokan < 10 meter 11% rumah warga memiliki pencahayaan dan kelembapan yang kurang 53% keadaan selokan di rumah warga kotor, tersumbat dan banyak sampah 37% keluarga memiliki halaman dan lingkungan sekitar yang kotor 52% warga yang memiliki hewan peliharaan tidak menganti tempat minum hewan peliharaannya 32% warga tidak memiliki tempat sampah dirumah 65% rumah warga terdapat barang bekas disekitar rumah dengan kondisi berserakanMayoritas warga kurang dalam melakukan tindakan pencegahan DBD, dibuktikan dengan 30% bak mandi terdapat jentik nyamuk 30% kondisi bak penampungan air kotor 66 % bak penampungan air tidak memiliki tutupKetidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan 32% keluarga tidak memiliki kebiasaan menguras bak mandi 10% keluarga menguras bak mandi dalam 1-2 bulan hanya 1 kali 76% warga tidak melakukan pemilahan sampah 36% warga sering menggantungkan baju di kamar

24% keluarga tidak mengetahui tentang penyebab DBD 13% keluarga tidak mengetahui cara pencegahan DBD 29% keluarga tidak mengetahui manfaat sanitasi lingkungan 37% keluarga memiliki halaman dan lingkungan sekitar yang kotor 11% keluarga jika mngalami gejala DBD mengkonsumsi obat herbal, obat yang dibeli di warung 10% keluarga tidak mengetahui harus dibawa kemana saat mengalami gejala DBD22% anggota keluarga dirawat dengan positif dan suspect DBDPerilaku inadekuat

Analisis DataNODATAETIOLOGIMASALAH KEPERAWATAN

1. DS: Kader mengatakan tidak pernah melakukan penyuluhan dan kunjungan Kader mengatakan dalam satu tahun terakhir tidak ada penyuluhan dan surveillance

DO: 39% responden berpendidikan SD dan 18% berpendidikan SMP Belum terbentuk kader jumantik di RT 1 dan RT 2 RW 4 Desa Kalisongo 64% masyarakat tidak tahu cara mencegah DBD 17% warga membersihkan rumah hanya jika sempat saja 32% warga tidak menguras bak mandi 74% masyarakat tidak memilki asuransi 66% warga tidak tahu tentang DBD 59% warga tidak tahu cara penanganan DBD 57% warga tidak ikut berpartisipasi dalam kegiatan pencegahan DBD misal penyuluhan 70% warga tidak melakukan pemilahan sampah 66% warga tidak menutup tempat penampungan air 30% bak penampungan tidak bersih 30% bak terdapat jentik nyamuknya 38% rumah warga memiliki pencahayaan dan kelembaban yang cukup dan 11% memilki pencahayan dan kelembaban yang kurang baik. 28% keadaan selokan kotor dan 15% keadaan selokan tersumbat 37% halaman/pekarangan rumah yang kotor 52% warga tidak mengganti tempat minum hewan dari total warga yang memilki hewan peliharaan. 76% warga tidak melakukan pemilahan sampah 64% warga sering menggantungkan baju di luar lemari 43% terdapat barang bekas di sekitar rumah 65% kondisi barang bekas berserakan. Kader mengatakan tidak pernah melakukan penyuluhan dan kunjungan Kader mengatakan dalam satu tahun terakhir tidak ada penyuluhan dan surveillance 39% responden berpendidikan SD dan 18% berpendidikan SMP Belum terbentuk kader jumantik di RT 1 dan RT 2 RW 4 Desa KalisongoTidak tahu cara pemeliharaan kesehatanPerilaku inadekuat 74% masyarakat tidak memilki asuransi 57% warga tidak ikut berpartisipasi dalam kegiatan pencegahan DBD misal penyuluhan 6 warga mengalami DBD dan sekitar 11 sebagai suspect DBDKetidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan

Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan

NoDiagnosa KeperawatanTujuanRencana KegiatanEvaluasi

StrategiIntervensiStrukturProsesHasil

1Ketidak-efektifan pemeliharaan kesehatanTUM:Warga mampu meningkatkan perilaku pencegahan DBD

TUK 1:Pengetahuan warga meningkat 80% tentang pencegahan DBD

TUK 2:Perilaku warga meningkat 80% terhadap pencegahan DBD

Health Education

Community Organising

Surveillance

Delegated Function

Screening

Memberikan materi penyluhan tentang:1. Definisi dan gejala DBD2. Proses terjadinya DBD3. Mekanisme penularan DBD4. Pemutusan mata rantai penularan DBD5. Pencegahan DBD

Media penyuluhan:1. PPT2. Leaflet3. Poster

Mekanisme penyuluhan:1. Menyiapkan SOP pelatihan kader jumantik2. Melakukan pelatihan kader3. Memberikan materi tentang rantai penularan DBD 4. Melakukan sosialisasi lembar observasi untuk kader5. Menjelaskan mekanisme survey jentik ke rumah warga

Melakukan pendampingan terhadap surveyor kader jumantik yaiutu Kader ibu-ibu

Menganjurkan warga untuk melakukan perilaku 4M Plus yang selalu dibudayakan dan disosialisasikan dalam forum-forum warga

Melibatkan kader untuk melakukan monitoring sejauh mana warga mampu melakukan perilaku 3M dengan menggunakan lembar observasi

2Ketidak-efektifan pemeliharaan kesehatanTUM:Membentuk kader jumantik dengan proporsi 3 orang setiap RT serta memberikan pelatihan pada kader jumantik

TUK 1: Terbentuknya kader jumantik sebanyak 3 orang setiap RT

TUK 2: Kader jumantik 75% mengikuti pelatihan, memahami, dan berkomitmen

TUK 3:Kader jumantik 60% mampu melaksanakan perannya sebagai Juru Pemantau Jentik

Memberda-yakan Masyarakat

Memberda-yakan Masyarakat

Meningkat-kan Surveilance

Pembentukan Kader Jumantik:1. Pemilihan warga yang akan menjadi kader2. Melakukan kontrak dengan warga tersebut dan meminta persetujuan serta komitmen

Pelatihan Kader:1. Melakukan penjelasan mengenai demam berdarah (defisini, penyebab, faktor risiko, proses penyakit, gejala, penatalaksanaan, pencegahan, dan komplikasi)2. Melakukan sosialisasi tentang pentingnya pemeriksaan jentik-jentik nyamuk3. Melakukan penjelasan mengenai tugas, wewenang, kewajiban, serta hak dari kader jumantik4. Memberikan pelatihan mengenai tugas kader (memeriksa jentik secara berkala, )

Pendampingan dan Observasi:1. Melakukan Pendampingan dalam kegiatan Survei Jentik2. Mendampingi dalam proses dokumentasi dan pelaporan hasil Survei

3TUM :Perilaku warga terhadap lingkungan bebas dari jentik nyamuk dan kemampuan membuat jebakan nyamuk atau ovitrap meningkat 80%

TUK 1 :Sebanyak 70% warga mampu menjelaskan kegunaan dan fungsi ovitrap

TUK 2 :Sebanyak 70% warga mampu menjelaskan cara pembuatan dan implementasi pembuatan ovitrap

TUK 3:Sebanyak 70% warga mampu menjelaskan dan mengimplementasikan penempatan ovitrap yang tepat

Meningkatk-kan surveilanceMenggerakkan masyarakat

Menggerak-kan masyarakatMeningkatk-an surveilance

Menggerak-kan masyarakatMeningkatk-an surveilance

1. Kaji pengetahuan warga tentang ovitrap2. Edukasi warga tentang kegunaan dan fungsi ovitrap3. Lakukan evaluasi kembali pengetahuan warga tentang kegunaan dan fungsi ovitrap4. Lakukan sesi tanya jawab dengan warga1. Ajarkan pada warga cara pembuatan ovitrap2. Anjurkan warga untuk mempraktekkan cara pembuatan ovitrap3. Evaluasi kemampuan warga dalam pembuatan ovitrap

1. Jelaskan pada warga tentang penempatan ovitrap yang tepat2. Anjurkan warga untuk menempatan ovitrap pada tempat yang tepatEvaluasi pemahaman dan kemampuan warga dalam penempatan ovitrap

Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatanTUM :Perilaku warga terhadap lingkungan bebas dari jentik nyamuk dengan mengadakan ikanisasi meningkat 80 %.

TUK 1 :Sebanyak 70% warga mampu menjelaskan kegunaan dan fungsi ikanisasi

TUK 2 :Sebanyak 70% warga mampu menjelaskan cara dan implementasi ikanisasi

TUK 3:Sebanyak 70% warga mampu menjelaskan dan mengimplementasikan penempatan ikanisasi yang tepat

Meningkatkan informasi kesehatan Meningkatkan survailens

Mengerakkan masyarakat

Meningkatkan informasi kesehatan Meningkatkan survailen

Kaji pengetahuan warga tentang ikanisasi Edukasi warga tentang kegunaan dan fungsi ikanisasi Lakukan evaluasi kembali pengetahuan warga tentang kegunaan dan fungsi ikanisasi

Ajarkan pada warga cara implementasi ikanisasi Anjurkan warga untuk mempraktekkan cara implementasi ikanisasi Evaluasi kemampuan warga dalam implementasi ikanisasi Jelaskan pada warga tentang penempatan ikanisasi yang tepat Anjurkan warga untuk menempatan ikanisasi pada tempat yang tepat Evaluasi pemahaman dan kemampuan warga dalam penempatan ikanisasi

PLAN OF ACTIONNoKegiatanTujuanSasaranBentuk KegiatanWaktu dan TempatMediaPelaksana/PJ KegiatanDana

1Pendidikan kesehatan warga tentang DBD1. Mengucapkan salam pembuka2. Menjelaskan tujuan penyuluhan kesehatan3. Menyebutkan materi/pokok bahasan4. Memberikan soal pretest5. Memberikan pendidikan kesehatan6. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya7. Memberi kesempatan kepada peserta untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan6 Membagikan soal posttest7 Menyimpulkan materi yang disampaikanMenutup acara Pengetahuan tentang pencegahan DBD meningkat sebesar 80% Perilaku pencegahan DBD meningkat sebesar 80%

Warga RT 1 dan 2 RW 4 Dusun Loandeng Desa KalisongoPenyuluhan kesehatanWaktu:

Tempat:

Leaflet PPT Lembar Pre dan Post Test Bolpoin Kamera/handycam untuk dokumentasi SouvenirPJ mahasiswa: 1. 2. Rp.200.000,-

2Memilih kader Jumantik warga Rt 01 RT 02

Memberikan pelatihan Jumantik pada kader

Melakukan Pendampingan dalam kegiatan Survei Jentik

Memberdayakan warga untuk perduli terhadap lingkungan

Menyamakan persepsi antara kader dalam melakukan pemeriksaan jentik

Melakukan evaluasi kemampuan kader dalam melakukan kegiatan pemeriksaan jentik Warga RT 01 RT 02 RW 4 desa Kalisongo

Kader jumantik

Kader jumantik baru

Diskusi Kelompok

Penyuluhan, diskusi

Survey ke warga

-

Leaflet, buku panduan kader

Senter, buku catatan

-

Rp. 100.000,00

Rp. 20.000,00

3Penyuluhan kegunaan dan fungsi ovitrap

Penyuluhan tentang cara pembuatan ovitrap

Praktek penempatan ovitrap pada tempat yang tepatWarga memahami tentang kegunaan dan fungsi pembuatan ovitrap

Warga memahami tentang pembuatan ovitrap

Warga mampu menempatkan ovitrap yang tepat Warga Desa Kalisongo RT 1 dan 2 RW 4

Warga Desa Kalisongo RT 1 dan 2 RW 4

Warga Desa Kalisongo RT 1 dan 2 RW 4Penyuluhan

Penyuluhan dan Demonstrasi

Demonstrasi Power point

Seperangkat alat pembuatan ovitrap Terdiri dari :0. Botol air mineral bekas ukuran 1500 mL0. Selotip / perekat0. Plastik berwarna hitam0. Air hangat 200 cc0. Gula pasir 1 sendok makan0. Ragi 1 sendok teh0. Sendok untuk mencampur0. Gunting/ cutter

Ovitrap yang sudah dibuat

Fitri

Atika

DanisRp.50.000

Rp 55.000

Rp. 50.000