Data Analisis Swot Jangmed

7
DATA ANALISIS SWOT BAGIAN PENUNJANG MEDIK RUMAH SAKIT ISLAM PATI ANALISIS GIZI FARMASI S 1. Ahli gizi berpendidikan DIII & S1 2. Kecepatan pelayanan gizi pasien 3. Tenaga pengolah berpendidikan SMK Boga 4. Adanya visi dan misi, jobdescription yang jelas serta prosedur tetap 5. Gizi kuliner yang bervariasi 6. Pegawai dengan loyalitas yang tinggi. 7. Minat peningkatan ilmu pengetahuan pegawai yang cukup tinggi 1. Dukungan RS terhadap unit famasi RS sebagai revenue center RS 2. Harga obat relative terjangkau 3. Sistem komputerisasi untuk menunjang pelayanan 4. Kondisi keuangan unit famasi RS 5. Adanya visi dan misi, jobdescription yang jelas serta prosedur tetap 6. Loyalitas dan dedikasi karyawan yang tinggi 7. Hubungan kerja yang cukup baik antar karyawan 8. Kinerja unit farmasiRS cukup memuaskan 9. Minat peningkatan skill dan ilmu pengetahuan karyawan yang cukup tinggi 10. Letak RS dan unit farmasi RS cukup strategis 11. Kecepatan waktu pelayanan 12. Pelayanan 24 jam rawat jalan,

description

contoh data analisis swot unit penunjang medik rumah sakit

Transcript of Data Analisis Swot Jangmed

DATA ANALISIS SWOTBAGIAN PENUNJANG MEDIK

RUMAH SAKIT ISLAM PATI

ANALISISGIZIFARMASI

S1. Ahli gizi berpendidikan DIII & S12. Kecepatan pelayanan gizi pasien

3. Tenaga pengolah berpendidikan SMK Boga4. Adanya visi dan misi, jobdescription yang jelas serta prosedur tetap5. Gizi kuliner yang bervariasi

6. Pegawai dengan loyalitas yang tinggi.

7. Minat peningkatan ilmu pengetahuan pegawai yang cukup tinggi1. Dukungan RS terhadap unit famasi RS sebagai revenue center RS

2. Harga obat relative terjangkau

3. Sistem komputerisasi untuk menunjang pelayanan

4. Kondisi keuangan unit famasi RS

5. Adanya visi dan misi, jobdescription yang jelas serta prosedur tetap6. Loyalitas dan dedikasi karyawan yang tinggi

7. Hubungan kerja yang cukup baik antar karyawan

8. Kinerja unit farmasiRS cukup memuaskan

9. Minat peningkatan skill dan ilmu pengetahuan karyawan yang cukup tinggi10. Letak RS dan unit farmasi RS cukup strategis

11. Kecepatan waktu pelayanan

12. Pelayanan 24 jam rawat jalan, rawat inap dan kamar operasi

13. Melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat yang tidak rasional dalam rangka patient safety14. Hubungan yang baik dengan pemasok obat/PBF di unit farmasi RS

W1. Belum adanya koordinasi yang baik antara petugas gizi dengan petugas kesehatan lain.2. Kunjungan ahli gizi ke ruang perawatan belum maksimal.3. Kegiatan asuhan gizi belum maksimal.4. Belum adanya kebijakan tertulis untuk setiap kegiatan pelayanan gizi baik untuk karyawan, rawat inap maupun rawat jalan. 5. Kurangnya sarana prasarana di ruang gizi.6. Alur ruang gizi yang belum sesuai dengan aturan.7. Ruang poliklinik gizi belum ada.8. Pengelolaan pelayanan gizi belum efektif dan efisien.9. Kuantitas dan kualitas SDM gizi kurang memadai.10. Minimnya dukungan bagi pelatihan SDM11. Belum adanya kesadaran karyawan gizi akan kebersihan dalam penyelenggaraan makanan.12. Belum mengetahui perhal standart dan cara cara pengolahan makanan yang baik (GMP : good manufacturing Practice)13. Tidak ada sistem pengorganisasian yang baik14. Penguasaan sumber informasi dan kualitas SDM gizi dalam menghadapi persaingan jasa15. Penanganan komplain keluhan pasien belum ditanggapi secara serius.16. Sistem penyelenggaraan makanan kurang efektif dan efisien

1. Komunikasi tenaga farmasi dengan tenaga kesehatan lain belum efektif

2. Luas ruangan, sarana prasarana dan fasilitas kurang memadai

3. Belum terealisasinya formularium

4. Kuantitas dan kualitas SDM yang kurang memadai

5. Pelayanan konsultasi obat

6. Promosi RS dan unit farmasi RS belum maksimal

7. Kunjungan tenaga farmasi ke bangsal

8. Kotak saran dan kritik dalam rangka evaluasi kinerja unit farmasi RS

9. Minimnya dukungan bagi pelatihan SDM

10. Belum adanya SIMRS (SistemInformasiManajemen RS) yang terintegrasi11. Perhatian dan penanganan keluhan secara serius oleh unit farmasi RS12. Pengembangan jenis spesialisasi pelayanan, antara lain :a. Melakukan penyiapan nutrisi parenteral

b. Melakukan penanganan obat kanker

c. Melakukan penentuan kadar obat dalam darah

d. Dispensing

Melakukan Unit Dose Dispensing (UDD) Dispensing sediaan farmasi khusus Dispensing sediaan farmasi parenteral nutrisi Dispensing sediaan farmasi pencampuran obat steril Dispensing Sediaan Farmasi Berbahaya13. Pemantauan dan Pelaporan Efek Samping Obat

14. Pemantauan Kadar Obat Dalam Darah

15. Ronde/Visite Pasien

16. Rekonsiliasi obat

17. Pengkajian Penggunaan Obat

18. Kesiapan petugas menerima resep dan perhatian pada waktu tunggu19. Perhatian dan penanganan keluhan secara serius oleh unit farmasi RS

20. Kurang tercukupi petugas pada jam-jam sibuk

21. Keterjaringan obat

O1. Memiliki pasien BPJS 2. Kepuasan pelanggan terhadap pelayanan gizi.3. Harapan pasien terhadap kunjungan ahli gizi ke ruang perawatan4. Harapan pasien terhadap konseling gizi rawat jalan5. Akriditasi rumah sakit6. Pengembangan pelayanan gizi kearah menu pilihan terhadap pasien VIP.7. Pengembangan kantin gizi yang melayani penunggu dan pengunjung8. Study banding ke rumah sakit lain.

1. Jumlah pemasok obat/PBF dengan unit farmasi RS

2. Pergeseran paradigm drug oriented ke patient oriented3. Kebijakan pemerintah

4. Pasien BPJS dan asuransi swasta

5. Kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian

6. Harapan pasien terhadap kunjungan tenaga farmasi ke bangsal-bangsal

7. Akreditasi RS

8. Studi banding ke RS lain

T1. Persaingan pelayanan gizi rumah sakit lain2. Ketiadaan penguasaan sumber informasi dan kualitas SDM untuk menghadapi persaingan jasa.3. Kepuasan pasien terhadap pemberian diet pasien dan asuhan gizi

1. Penguasaan sumber informasi dan kualitas SDM untuk menghadapi persaingan jasa.

2. Persaingan dengan unit farmasi RS lainnya

3. Berkembangnya product substitution

4. Ketidakpuasan terhadap informasi obat5. Harga obat di Apotek sekitar RSI lebih rendah daripada di RSI6. Perubahan kepemimpinan RS

ANALISISLABORATORIUMRADIOLOGI

S1. Pelayanan laboratorium 24 jam2. Konsultan Patologi Klinik

3. SDM dengan kualifikasi profesi

4. Dedikasi dan loyalitas SDM

5. Letak laboratorium RS strategis1. Pelayanan radiologi kontras dan non kontras2. Pelayanan radiologi USG 2 D dan USG 4 D

3. SDM sesuai dengan kualifikasi profesi4. Adanya visi dan misi, job description yang jelas serta prosedur tetap5. Tarif pemeriksaan radiologi relative terjangkau

W1. SDM kurang mencukupi2. SDM lebih memilih PNS3. Peralatan laboratorium kurang update dan kurang lengkap4. Pelayanan laboratorium terbatas5. Letak lab rujukan jauh dari lab RSI6. Tarif pemeriksaan kurang terjangkau dibanding laborat RS lain7. Ruangan laboratorium yang tidak represntatif. Tidak ada ruang tunggu pasien dan ruang pemeriksaan1. Kerjasama dengan instansi negeri ataupun swasta yang lain belum maksimal2. Pelayanan radiologi belum 24 jam3. Jadwal spesialis radiologi part time

4. Kurangnya SDM Dokter Radiologi

5. Alat-alat radiologi stagnasi, belum mampu mengikuti perkembangan teknologi radiologi terkini

6. Belum dapat melayani pelayanan radiologi invasive7. SDM radiologi kurang dedikasi dan hubungan dengan rekan kerja kurang harmonis

O1. Akreditasi2. Lab pesaing disekitar RSI sedikit

1. Kerjasama dengan instansi negeri ataupun swasta yang memiliki teknologi pemeriksaan lebih lengkap2. Akreditasi

3. Pelayanan radiologi 24 jam

4. Peningkatan pelayanan dengan peralatan yang lebih update

T1. Pelayanan BPJS2. RS baru yang berdiri di sekitar RSI PatiDikelilingi rumah sakit negri dan swasta lain dengan pelayanan yang lebih lengkap dan mutakhir