daster tengik

download daster tengik

of 8

description

m

Transcript of daster tengik

I. Judul: Penentuan Orde Reaksi Pada Laju Ketengikan Minyak Kelapa Sawit II. Hari, tanggal percobaan: Rabu, 18 Maret 2015; 09.30 WIBIII. Selesai Percobaan: Rabu, 18 Maret 2015; 12.30 WIBIV. Tujuan Percobaan: 1. Mengetahui besarnya bilangan peroksida pada minyak kelapa sawit1. Mengetahui cara penentuan ketengikan minyak kelapa sawit1. Mengetahui orde reaksi pada proses ketengikan minyak kelapa sawit

V. Dasar Teori :Kinetika kimia merupakan bagian dari ilmu Kimia Fisika yang mempelajari tentang kecepatan reaksi-reaksi kimia dan mekanisme reaksi-reaksi yang bersangkutan.Tidak semua reaksi kimia dapat dipelajari secara kinetik.Laju reaksi didefinisikan sebagai perubahan konsentrasi reaktan atau produk per satuan waktu. Satuan laju reaksi M/s (Molar per detik). . Laju reaksi menyatakanmolaritaszat terlarut dalam reaksi yang dihasilkan tiapdetikreaksi.Sebagaimana diketahui, reaksi kimia berlangsung dari arah reaktan menuju produk. Hal ini berarti, selama reaksi kimia berlangsung reaktan digunakan (dikonsumsi) bersamaan dengan pembentukan sejumlah produk. Dengan demikian, laju reaksi dapat dikaji dari sisi pengurangan konsentrasi reaktan maupun peningkatan konsentrasi produk. Secara umum, laju reaksi dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut:A BLaju reaksi berhubungan erat dengan koefisien reaksi. Untuk reaksi kimia dengan koefisien reaksi yang bervariasi, laju reaksi harus disesuaikan dengan koefisien reaksi masing-masing spesi. Contohnya dalam reaksi 3A B, terlihat bahwa 3mol A dikonsumsi untuk menghasilkan satu mol B. Hal ini menandakan bahwa laju konsumsi spesi A adalah tiga kali laju pembentukan spesi B.Hukum laju reaksi (The Rate Law) menunjukkan korelasi antara laju reaksi (V) terhadap konsentrasi laju reaksi (k) dan konsentrasi reaktan yang dipangkatkan dengan bilangan tertentu (orde reaksi). Hukum laju reaksi dapat dinyatakan sebagai berikut:aA + Bb Cc + Ddv = k [A]x [B]yx dan y adalah bilangan perpangkatan (orde reaksi) yang hanya dapat ditentukan melalui eksperimen. Nilai x maupun y tidak sama dengan koefisien reaksi a dan b.Bilangan perpangkatan x dan y memperlihatkan pengaruh konsentrasi reaktan A dan B terhadap laju reaksi. Orde total (orde keseluruhan) atau tingkat reaksi adalah jumlah orde reaksi reaktan secara keseluruhan. Orde reaksi adalah ukuran konstribusi setiap konsentrasi pereaksi atau zat yang berperan dalam laju reaksi. Pada umunya orde reaksi merupakan bilangan bulat dan kecil namun dalam beberapa hal pecahan atau nol. Penentuan orde reaksi adalah hal yang essensial daripada penelitian-penelitian terhadap proses kimia yang menyangkut analisis hubungan konsentrasi dan waktu.Dalam hal ini, orde total adalah x + y.

1. Reaksi Orde NolMerupakan reaksi dimana laju tidak bergantung pada konsentrasi reaktan. Penambahan maupun pengurangan konsentrasi reaktan tidak mengubah laju reaksi. Untuk orde nol didapatkan persamaan sebagai berikut:[A]t = -kt + [A]0

1. Reaksi Orde SatuReaksi dengan orde satu adalah reaksi dimana laju bergantung pada konsentrasi reaktan yang dipangkatkan dengan bilangan satu. Secara umum reaksi dengan orde satu dapat digambarkan oleh persamaan reaksi berikut:A ProdukLaju reaksi dapat dinyatakan dengan persamaan: v = [A]/ t dan juga dapat dinyatakan dalam persamaan : v = k [A].Satuan k dapat diperoleh dari persamaan:k = v/[A] = M.s-1/M = s-1 atau 1/sDengan menghubungkan kedua persamaan laju reaksi [A]/ t = k [A]Maka akan diperoleh persamaan sebagai berikut:ln { [A]t / [A]0 }= ktatauln [A]t = kt + ln [A]0dimana :ln = logaritma natural[A]0 = konsentrasi saat t = 0 (konsentrasi awal sebelum reaksi)[A]t = konsentrasi saat t = t (konsentrasi setelah reaksi berlangsung selama t detik)1. Reaksi Orde DuaMerupakan reaksi dimana laju bergantung pada konsentrasi satu reaktan yang dipangkatkan dengan bilangan dua atau konsentrasi dua reaktan berbeda yang masing-masing dipangkatkan dengan bilangan satu. Untuk orde dua didapatkan persamaan sebagai berikut:1 / [A]t = kt + 1 / [A]0

Berikut ini beberapa cara penentuan orde reaksi yaitu:1. Bentuk Differensial1. Metode variasi atau metode differensial non grafikA + B hasil/produkDengan persamaan : r = k[A]x[B]ydimana x = orde reaksi untuk reaktan A, y merupakan orde reaksi untuk reaktan B dan [A] dan [B] merupakan konsentrasi reaktan A dan B. Orde reaksi dapat ditentukan dengan metode isolasi, dimana dengan mencari konsentrasi yang sama. Misalnya untuk mencari orde reaksi B dapat ditentukan dengan mencari konsentrasi A yang sama. Berikut ini persamaan laju reaksi bentuk differensial:

1. Orde 0 1. Orde 1 1. Orde 2Satu pereaksi = Dua pereaksi = 1. Orde 3 1. Orde n 1. Metode differensial grafikPersamaandx/dt = r = k (a-x)ndiubah ke dalam bentuk ln r = ln k + n ln (a-x)t

1. Bentuk Integral1. Merupakan suatu metode trial and error. Yakni perubahan konsentrasi dengan waktu yang diukur, dan harga k dihitung dengan menggunakan orde reaksi akan diperoleh persamaan yang memberikan harga k yang konsisten.Berikut ini persamaan yang dapat digunakan;Orde 0

Orde 11.

t = 0, x= 0 maka:

Orde 2kt = Orde 3kt = 1. Integral GrafikOrde suatu reaksi dapat ditentukan dengan cara membuat grafik dari data eksperimen.

1. Ketengikan MinyakKetengikan oksidatif merupakan ketengikan yang disebabkan oleh oksidasi oksigen diudara secara spontan jika bahan yang mengandung minyak dan lemak dibiarkan kontak dengan udara. Minyak dan lemak mudah mengalami oksidasi spontan adalah minyak yang mengandung asam lemak tak jenuh.Paparan oksigen,suhu tinggi dan cahaya merupakan beberapa factor yang mempengaruhi oksidasi.Penggunaan suhu tinggi selama penggorengan memacu terjadinya oksidasi minyak.Kecepatan oksidasi lemak akan bertambah dengan kenaikan suhu dan berkurang pada suhu rendah.Ketengikan merupakan proses autooksidasi dan kerusakan yang terjadi pada bau, rasa lemak dan makanan berlemak. Hal tersebut dikarenakan terdapat satu atau lebih ikatan rangkap yang mudah terserang oksigen sehingga menimbulkan ketengikan. Bau tengik yang dihasilkan pada proses ketengikan disebabkan oleh terbentuknya senyawa-senyawa hasil akhir pemecahan hidroperoksida seperti asam-asam lemak rantai pendek, aldehid, keton yang bersifat volatil. Rasa tengik juga disebabkan karena terbentuknya aldehid tak jenuh (akreolin) yang dapat menimbulkan rasa gatal pada tenggorokan.1. Bilangan PeroksidaBilangan peroksida didefinisikan sebagai jumlah meq peroksida dalam setiap 1000 g(1 kg) minyak atau lemak. Bilangan peroksida sangat penting untuk identifikasi tingkat oksidasi minyak karena bilangan peroksida ini menunjukkan tingkat kerusakan minyak atau lemak atau parameter penurunan mutu minyak goreng. Pada percobaan ini, peningkatan bilangan peroksida digunakan sebagai indikator dan peringatan bahwa minyak sebentar lagi akan berbau tengik.Minyak yang mengandung asam-asam lemak tidak jenuh dapat teroksidasi oleh oksigen yang menghasilkan suatu senyawa peroksida.Cara yang sering digunakan untuk menentukan bilangan peroksida adalah dengan titrasi iodometri. Peroksida terbentuk pada tahap inisiasi oksidasi,pada tahap ini hidrogen diambil dari senyawa oleofin menghasilkan radikal bebas.Radikal bebas yang terbentuk bereaksi dengan oksigen membentuk radikal peroksi,selanjutnya dapat mengambil hydrogen dari molekul tak jenuh lain menghasilkan peroksida dan radikal bebas yang baru.Peroksida dapat mempercepat proses timbulnya bau tengik yang tidak dikehendaki pada bahan pangan.Jika jumlah peroksida lebih dari 100 meq peroksida/kg maka minyak akan bersifat sangat beracun dan mempunyai bau yang tidak enak.Peroksida terbentuk akibat pemanasan pada suhu tinggi yang menyebabkan kerusakan pada minyak dan dapat mengakibatkan keracunan dalam tubuh dan berbagai macam penyakit seperti diare,pengendapan lemak dalam pembuluh darah ,kanker dan menurunkan nilai cerna minyak. Selain itu, peroksida dapat menyebabkan dekstruksi beberapa macam vitamin dalam bahan pangan berlemak.Minyak goreng yang yang memiliki kadar peroksida tinggi memiliki cirri-ciri yang khas diantaranya jika dilihat secara kasat mata minyak goreng cenderung berwarna coklat tua sampai kehitaman,jika dibandingkan dengan minyak goreng yang kadar peroksidanya sesuai standar masih berwarna kuning sampai coklat muda.Warna gelap pada minyak disebabkan oleh proses oksidasi terhadap tekoferol (vitamin E). Minyak goreng dengan kadar peroksida yang sudah melebihi standar memiliki endapan yang relatif tebal,keruh,berbuih sehingga membuat minyak goreng lebih kental daripada minyak goreng yang kadar peroksidanya masih sesuai standar. Berikut ini merupakan persamaan untuk mencari bilangan peroksida:

Keterangan:a = volume Na2S2O3 yang diperlukan pada titrasi sampelb = volume Na2S2O3 yang diperlukan pada titrasi blanko