DASTER MORFOLOGI DAUN

34
PERCOBAAN III PENGAMATAN MORFOLOGI DAUN A. Tujuan 1. Mengetahui bagian-bagian daun, bentuk ujung daun, pangkal daun, tepi daun, susunan tulang daun, daging daun dan permukaan dari suatu tumbuhan 2. Mengetahui perbedaan daun tunggal dan daun majemuk B. Dasar Teori 1. Daun Daun adalah organ fotosintesis utama pada sebagian besar tumbuhan, meskipun batang yang berwarna hijau melakukan fotosintesis. Bentuk daun sangat bervariasi, namun pada umumnya terdiri dari suatu helai daun yang pipih dan tangkai daun yang disebut petiola, yang menyambungkan daun dengan buku batang. Rumput dan banyak tumbuhan monokotil lainnya diketahui tidak memiliki tangkai daun, sebaliknya, tangkai daun tersebut membentuk suatu pelepah yang membungkus batang. Beberapa tumbuhan monokotil, termasuk pohon palem, memiliki tangkai daun (Campbell, 1999). Banyak proses yang berlangsung dalam daun, tetapi yang menjadi pembeda dan yang terpenting ialah proses pembuatan bahan makanan. Tumbuhan hijau memiliki kemampuan membuat makanan dari

description

daun tumbuhan hijau

Transcript of DASTER MORFOLOGI DAUN

PERCOBAAN III

PENGAMATAN MORFOLOGI DAUN

A. Tujuan

1. Mengetahui bagian-bagian daun, bentuk ujung daun, pangkal daun, tepi

daun, susunan tulang daun, daging daun dan permukaan dari suatu

tumbuhan

2. Mengetahui perbedaan daun tunggal dan daun majemuk

B. Dasar Teori

1. Daun

Daun adalah organ fotosintesis utama pada sebagian besar tumbuhan,

meskipun batang yang berwarna hijau melakukan fotosintesis. Bentuk

daun sangat bervariasi, namun pada umumnya terdiri dari suatu helai

daun yang pipih dan tangkai daun yang disebut petiola, yang

menyambungkan daun dengan buku batang. Rumput dan banyak

tumbuhan monokotil lainnya diketahui tidak memiliki tangkai daun,

sebaliknya, tangkai daun tersebut membentuk suatu pelepah yang

membungkus batang. Beberapa tumbuhan monokotil, termasuk pohon

palem, memiliki tangkai daun (Campbell, 1999).

Banyak proses yang berlangsung dalam daun, tetapi yang menjadi

pembeda dan yang terpenting ialah proses pembuatan bahan makanan.

Tumbuhan hijau memiliki kemampuan membuat makanan dari bahan

baku dari tanah dan udara dan pada aktivitas inilah bergantung kehidupan

tumbuhan dan kehidupan seluruh binatang dan manusia. Fotosintesis

adalah proses pembuatan buah dari dua bahan baku sederhana

karbondioksida dan air, dengan bantuan klorofil dan cahaya matahari

sebagai sumber energi. Karena cahaya diperlukan, maka tepatlah nama

fotosintesis (photos berarti cahaya, dan sintesis berarti menggabungkan).

Fotosintesis adalah salah satu proses kimiawi terpenting yang terjadi di

bumi, yang besarnya tidak dapat dibayangkan. Karena proses ini

berlangsung dalam skala yang sangat luas, maka yang ada hanyalah

angka-angka perkiraan. Seluruh karbon yang difiksasi oleh fotosintesis

dalam tumbuhan di bumi, baik di daratan maupun di lautan, diperkirakan

sekitar 139 milyar ton setahun, pada tahun 1945 telah dimulai penelaahan

yang intensif yang secara sedikit demi sedikit menyingkapkan

kompleksnya proses fotosintesis dan reaksi-rekasi yang membangun

keseluruhan proses ini (Tjitrosoepomo, 1990).

Sebagian besar Angiospermae dapat dibedakan dasar daun, tangkai

daun, dan helai daun. Bentuk, struktur dan ukuran ketiga bagian daun

tersebut berguna dalam menentukan klasifikasi daun. Di dasar daun

dikotil sering terdapat tonjolan yang disebut daun penumpu atau stipula.

Pasokan jaringan pembuluh bagi stipula diperoleh dari jalan daun.

Kadang-kadang stipula berwarna hijau dan berfungsi sebagai pelindung.

Pada kebanyakan monokotil dan beberapa dikotil, stipula tumbuh

mengelilingi batang menjadi pelepah yang mengelilingi batang. Pada

Graminae di tempat pertemuan antara pelepah dengan helai daun terdapat

tonjolan tipis, bening, dan berambut, dinamakan ligula. Pada beberapa

Palmae, seperti enau (Arenga pinnata), ligula amat besar, membentuk

tabung yang menyelubungi daun muda yang belum kokoh.

Daun terbagi menjadi daun tunggal dan daun majemuk, pada daun

majemuk terdapat sejumlah anak daun yang melekat pada tangkai daun

atau panjangannya. Sumbu bersama seperti itu disebut rakis. Jika anak

daun muncul di sisi lateral dan rakis , daun disebut daun majemuk

bersirip dan kalau semua anak daun muncul di ujung rakis yang amat

pendek sehingga dapat dikatakan melekat di ujung tangkai daun bersama,

maka daun seperti itu disebut daun majemuk menjari.

(Hidayat, 1995)

2. Morfologi Daun

Pada umumnya daun berbentuk pipih bilateral, berwarna hijau, dan

merupakan tempat utama terjadinya fotosintesis. Organ daun memiliki

bagian-bagian utama sebagai berikut.

a. Pangkal daun

Pangkal daun merupakan bagian daun yang berhubungan dengan

bagian buku batang tanaman yang menjadi tempat terkaitnya daun

pada batang. Pangkal daun bisa berbentuk cincin, elips, atau

membulat, tergantung pada bentuk pelepah, tangkai, atau helaian

daunnya. Apabila tergolong daun tunggal, akan terdapat bekas daun

yang kadang ditumbuhi tunas.

b. Pelepah atau upih daun

Pelepah merupakan bagian daun berbentuk lembaran tebal atau

tipis memeluk batang. Pelepah berfungsi dalam melindungi kuncup

ujung, kuncup samping dan batang pada saat tanaman masih muda.

c. Tangkai daun

Tangkai daun atau petiola merupakan bagian daun yang

umumnya berbentuk silindris dan bertugas dalam penempatan helaian

daun sehingga daun bisa leluasa memperoleh cahaya matahari.

d. Helaian daun

Helaian daun atau jamina merupakan bagian daun yang berbentuk

pipih dorso-ventral berwarna hijau, berupa daging daun dan urat daun

serta bertanggung jawab dalam proses fotosintesis.

3. Jenis Daun

a. Daun tunggal

Disebut daun tunggal karena pada satu tangkainya hanya terdapat

satu helaian daun dan umumnya kuncup daun berada di ketiak

tangkai daun. Ciri khas lain dari daun tunggal adalah terbentuknya

tidak bersamaan dan gugurnya daun diawali dari daun yang tua,

kemudian diikuti oleh daun yang muda. Berikut ini adalah hal-hal

yang berkaitan dengan daun tunggal.

1) Susunan daun

Susunan daun pada daun tunggal ada yang lengkap dan ada

yang tidak lengkap. Disebut daun lengkap jika memiliki bagian

utama seperti upih daun atau pelepah daun, tangkai daun, dan

helaian daun, misalnya pada daun pisang, daun pinang, dan daun

alas. Sementara itu disebut daun tidak lengkap jika tidak memiliki

salah satu atau dua dari bagian-bagian utama tersebut.

2) Bentuk daun

Bentuk helaian daun sangat menentukan bentuk daun,

sedangkan bentuk tangkai dan upih dan tidak ikut menentukan

bentuk daun.

3) Ujung helaian daun

Ujung daun memiliki variasi bentuk yang sangat beragam

antara lain: runcing, meruncing, tumpul, membulat, rompang,

terbelah, berekor, berduri.

4) Pangkal helaian daun

Berdasarkan pertemuan tepi helaian daun, pangkal helaian

daun dibedakan menjadi dua golongan, yakni helaian daun tidak

bertemu dan bertemu.

a) Pangkal daun yang helainannya tidak bertemu memiliki

variasi seperti runcing/acutus, meruncing/acuminatus,

tumpul/obtusus, membulat/rotundatus, dan

rompang/truncatus.

b) Pangkal daun yang helaiannya bertemu atau berlekatan satu

sama lain terdiri dari dua tipe pertemuaan, yakni pertemuan

tepi daun pada pangkal yang terjadi pada sisi yang sama serta

tipe pertemuan tepi daun yang terjadi pada sisi seberang yang

berlawanan.

5) Tepi daun

Tepi daun dapat dibedakan menjadi tepi daun yang tidak

mempengaruhi bentuk helaian daun (tipe daun merdeka) dan yang

mempengaruhi bentuk helaian daun.

6) Pertulangan helaian daun

Pertulangan helaian daun adalah kelanjutan dari tangkai daun

dan merupakan kumpulan berkas pengangkutan pada helaian

daun. Berdasarkan pada susunan tulang cabang, tipe pertulangan

daun dibagi menjadi 4, yaitu sebagai berikut:

a) Mrnyirip/penninerv; tulang cabang tersusun seperti sirip pada

ikan.

b) Menjari/palminerv; sejumlah tulang cabang lurus tersusun

seperti susunan jari muncul dari satu titik (ujung tangkai

daun).

c) Melengkung/curvinerv; sejumlah tulang cabang melengkung

tersusun seperti susunan jari, muncul dari satu titik (ujung

tangkai daun).

d) Sejajar (rectinerv); sejumlah tulang cabang tersusun sejajar

dari pangkal sampai ujung helaian daun.

b. Daun majemuk

Bila dilihat dari berbagai aspek, daun majemuk berbeda

dengan daun tunggal. Aspek-aspek tersebut antara lain tata letak

kuncup batang, jumlah helaian perdaun, helaian daun per cabang

tangkai daun, pertumbuhan daun, dan gugurnya daun.

1) Susunan daun

Berdasarkan susunan dari anak daunnya, daun majemuk dapat

dibedakan menjadi 3 macam, yakni sebagai berikut.

a) Daun majemuk menyirip/piriatas; anak daun tersusun di

kanan-kiri aksis dengan susunan seperti sirip ikan.

b) Daun majemuk menjari/palmatus; anak daun tumbuh pada

ujung aksis secara radial, membentuk susunan seperti jari,

misalnya daun walisongo.

c) Daun majemuk bangun kaki/pedatus; anak daun anterior

tersusun menjari, tetapi dua anak daun posterior tumbuhan

pada tangkai anak daun sebelumnya.

2) Bagian-bagian daun

Daun majemuk disusun oleh bagian-bagian daun majemuk

secara berurutan bagian-bagian daun majemuk dari pangkal ke

ujung adalah sebagai berikut.

a) Tangkai induk/pedunculus communis; merupakan aksis pokok

yang pada ketiak pangkal daunnya terdapat kuncup.

b) Ruas cabang/ rachilla; merupakan percabangan lanjutan dari

aksis pokok.

c) Tangkai anak daun/petiolole; adalah tangkai pendukung

helaian anak daun (foliolum) yang setara dengan daun

tunggal.

d) Helaian anak daun/foliolum; lazimnya memiliki tangkai yang

pendek atau hampir duduk pada ibu tangkai.

(Ratnasari, 2006)

Pengukuran ukuran daun dihubungkan dengan pengurangan

kecepatan transpirasi. Tumbuhan dengan daun kecil biasanya mempunyai

habitat kering. Pengukuran ukuran daun seringkali diikuti dengan

peningkatan jumlah total daun pada tumbuhan. Daun xeromorf biasanya

mempunyai trikoma. Stomatanya tersembunyi, ditutupi oleh trikoma.

Trikoma hidup yang kehilangan air tidak melindungi tumbuhan dari

transpirasi yang berlebihan, seperti yang dilakukan trikoma mati yang

membentuk lapisan pelindung. Trikoma lebih merupakan gejala hilangnya

air daripada struktur yang berfungsi mengurangi evaporasi (Mulyani, 2006).

4. Klasifikasi Tumbuhan

a. Daun Bayam

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Caryophyllales

Famili : Amaranthaceae

Genus : Amaranthus

Spesies : Amaranthus tricolor

b. Daun Beluntas

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Asteradae

Famili : Asteraceae

Genus : Pluchea

Spesies : Pluchea indica L.

c. Daun Cocor bebek

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Rosales

Famili : Crassulaceae

Genus : Kalanchoe

Spesies : Kalanchoe pinnata

d. Daun Jambu biji

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Myrtales

Famili : Myrtaceae

Genus : Psidius

Spesies : Psidius guajava

e. Daun Jeruk nipis

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Sapindales

Famili : Rutaceae

Genus : Citrus

Spesies : Citrus aurantifolia

f. Daun Kamboja

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Genrianales

Famili : Apocynaceae

Genus : Plumeria

Spesies : Plumeria acuminate

g. Daun Kangkung

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Convolvulales

Famili : Convolvulaceae

Genus : Ipomea

Spesies : Ipomea aquatic

h. Daun Kelapa

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Monocotyledonae

Ordo : Palmales

Famili : Palmae

Genus : Cocos

Spesies : Cocos nucifera

i. Daun Kembang sepatu

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Malvales

Famili : Malvaceae

Genus : Hibiscus

Spesies : Hibiscus rosa-sinensis

j. Daun Keji beling

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Scrophulariales

Famili : Acanthaceae

Genus : Strobilanthes

Spesies : Strobilantes crispus BI

k. Daun Ketapang

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Myrtales

Famili : Combretaceae

Genus : Terminalia

Spesies : Terminalia catappa L.

l. Daun Kumis kucing

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Lamiales

Famili : Lamiaceae

Genus : Orthosiphon

Spesies : Orthosiphon aristatus

m. Daun Lidah mertua

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Liliales

Famili : Agavaceae

Genus : Sansevieria

Spesies : Sansevieria hifasciata

n. Daun Mahkota dewa

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Myrtales

Famili : Thymelaeaceae

Genus : Phaleria

Spesies : Phaleria macrocarpa

o. Daun Mangga

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Sapindales

Famili : Anacardiaceae

Genus : Mangifera

Spesies : Mangifera indica L.

p. Daun Mengkudu

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Rubiales

Famili : Rubiaceae

Genus : Morinda

Spesies : Morinda citrifolia

q. Daun Pepaya

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Violales

Famili : Caricaceae

Genus : Carica

Spesies : Carica papaya L.

r. Daun Pisang

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Zingiberales

Famili : Musaceae

Genus : Musa

Spesies : Musa paradisiacal

s. Daun Putri Malu

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Fabales

Famili : Fabaceae

Genus : Mimosa

Spesies : Mimosa pudica

t. Daun Seledri

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Apiales

Famili : Apiaceae

Genus : Apium

Spesies : Apium gaveolens L.

u. Daun Singkong

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Euphorbiales

Famili : Euphorbiaceae

Genus : Manihot

Spesies : Manihot esculenta Crantz.

v. Daun Sirih merah

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Piperales

Famili : Piperaceae

Genus : Piper

Spesies : Piper crocatum

w. Daun Sirsak

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Magnoliales

Famili : Annoaceae

Genus : Annona

Spesies : Annona muricata

x. Daun Urang aring

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnolipsida

Ordo : Asterales

Famili : Asteraceae

Genus : Eclipta

Spesies : Eclipta alba

(Pracaya, 2005)

DAFTAR PUSTAKA

Campbell. 1999. Biologi Edisi Kelima. Erlangga: Jakarta

Hidayat, Estiti. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. ITB: Bandung

Mulyani, Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan. Kanisius: Yogyakarta

Pracaya. 2005. Bertanam Mangga. Penebar Swadaya: Jakarta

Ratnasari, Juwita. 2006. Galeri Tanaman Hias Daun. Penebar Swadaya: Jakarta

Tjitrosoepomo, S. 1990. Botani Umum 2. Penerbit Angkasa: Bandung

5. Daun

Daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting yang pada

umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini

hanya terdapat pada batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagian

lain ditubuh tumbuhan. Bagian batang tempat duduknya atau melekatnya

daun dinamakan buku-buku (lobus batang), dan tempat diatas daun yang

merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun atau

axilla. Daun biasanya tipis melebar, kaya akan suatu zat berwarna hijau

yang dinamakan klorofil, oleh karena itu daun biasanya berwarna hijau

dan menyebabkan tumbuhan atau daerah-daerah yang ditempati nampak

hijau pula. Pada waktu akan utuh warna daun berubah menjadi kekuning-

kuningan. Dan akhirnya menjadi coklat. Jadi daun yang telah tua,

kemudian mati dan runtuh dari batang mempunyai warna yang berbeda

dengan daun yang masih segar. Daun yang muda berwarna hijau muda

keputih-putihan, kadang-kadang juga ungu atau kemerah-merahan,

sedangkan yang sudah dewasa biasanya berwarna hijau tua.

Bentuk daun yang tipis melebar, berwarna hijau dan duduknya pada

batang menghadap keatas sudah selaras dengan fungsi daun bagi tumbuh-

tumbuhan yaitu sebagai alat untuk:

a. Pengambilan zat-zat makanan (reabsorbsi) terutama yang berupa gas

CO2

b.   Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi)

c.   Penguapan air (transpirasi)

d.   Pernapasan (respirasi)

(Tjitrosoepomo,

2005)

Tumbuhan mengambil zat-zat makanan dari lingkungannya dan zat

yang diserap adalah zat-zat anorganik. Air beserta garam-garam diambil

dari tanah oleh akar tumbuhan. Sedangkan gas asam arang (CO2) diambil

dari udara melaluli celah-celah halus yang disebut mulut daun atau stoma

masuk ke dalam daun. Kemudian dua zat tersebut diubah menjadi zat

gula, dan zat-zat organik. Karena itu untuk tugas daun ini diperlukan

bantuan sinar matahari, maka daun bentuknya pipih lebar dan selalu

menhadap ke atas untuk dapat menangkap sinar matahari sebanyak-

banyaknya.

(Kimball,

1988)

Daun lengkap terdiri dari pelepah daun, tangkai daun serta helai

daun. Helai daun sendiri memiliki urat daun yang tidak lain adalah

kelanjutan dari jaringan penyusun batang yang berfungsi menyalurkan

hara atau produk fotosintesis. Helai daun sendiri tersusun dari jaringan

dasar epidermis, jaringan tiang, jaringan bunga karang dan jaringan

pembuluh. Permukaan epidermis seringkali terlapisi oleh kutikula atau

rambut halus (pilus) untuk melindungi daun dari serangga pemangsa,

spora jamur, ataupun tetesan air hujan (Heddy, 1987)

Daun adalah batang yang telah mengalami modifikasi yang

kemudian berbentuk pipih yang juga terbentuk dari sel-sel jaringan,

seperti yang terdapat pada batang. Perbedaannya batang mempunyai

pertumbuhan yang tidak terbatas yang segera berhenti tumbuh, berfungsi

untuk beberapa musim. Lalu gugur (Sutarmi, 1983)

1. Bangun / bentuk daun (Circumcriptio)

Berdasarkan letak bagian daun yang terlebar maka daun

dibedakan empat golongan, yaitu daun dengan:

a.  Bagian yang terlebar kira-kira di tengah-tengah helaian daun.

Tumbuhan yang memiliki daun yang bagian terlebarnya terletak

di tengah-tengah helaian daun kemungkinan bangun daunnya

adalah bulat/bundar (orbicularis), bangun perisai (pelitatus), jorong

(ovalis atau ellipticus), memanjang (oblongus), dan bangun lanset

(lanceolatus).

b.  Bagian yang terlebar di bawah tengah-tengah helaian daun

Daun-daun yang mempunyai bagian yang terlebar di bawah

tengah-tengah helaian daunnya dibedakan dalam dua golongan,

yaitu:

1). Pangkal daunnya tidak bertoreh. Dalam golongan ini didapati

bentuk-bentuk daun seperti: bangun bulat telur (ovatus),

bangun sepertiga (triangularis), bangun delta (deltoideus),

dan bangun belah ketupat (rhomboideus).

2). Pangkal daun bertoreh atau tidak berlekuk. Dalam golongan

ini termasuk bentuk-bentuk seperti daun seperti: bangun

jantung (cordatus), bangun ginjal atau kelenjar (reniformis),

bangun anak panah (sagittatus), bangun tombak (hastatus),

dan bangun bertelinga (auriculatus).

c. Bagian yang terlebar terletak di atas tengah-tengah helaian daun.

Daun dengan bagian yang terlebar terletak di tengah-tengah

helaian daun kemungkinan bangun daunnya adalah bangun bulat

telur sungsang (abovatus), bangun jantung sungsang (obcordatus),

bangun segitiga terbalik atau bangun pasak (cuneuatus), dan

bangun sudip atau bangun spatel atau solet (spathulatus).

d. Tidak ada bagian yang terlebar dari pangkal ke ujung dapat

dikatakan sama lebarnya.

Dalam golongan ini termasuk daun-daun tumbuhan yang

biasanya sempit, atau lebarnya jauh berbeda jika di bandingkan

dengan panjangnya daun. Pada umumnya bentuk daun dari

pangkal ke ujung sama lebarnya dengan bangun garis (linearis),

bangun pita (ligulatus), bangun pedang (ensiformis), bangun paku

atau dabus (subulatus), dan bangun jarum (acerosus).

2.     Ujung daun (Apex felli) dan pangkal daun (Basis folli)

Ujung dan pangkal daun dapat memperlihatkan bentuk yang

beraneka rupa. Ada tujuh bentuk daun yang sering kita jumpai yaitu

runcing (acutus), meruncing (acuminatus), tumpul (obtusus),

membulat (roduntatus), rompang (truncatus), terbelah (retusus), dan

berduri (mocrunatus).

3.    Susunan tulang daun (nervatio atauven ation)

Tulang-tulang daun adalah bagian daun yang berfungsi untuk

memberi kekuatan pada daun atau sebagai penguat dan jalan untuk

pengangkutan zat-zat. Menurut besar kecilnya tulang-tulang daun

dibedakan dalam tiga macam, yaitu: ibu tulang daun (costa), tulang-

tulang cabang (nervus lateratis), dan urat-urat daun (vena).

Berdasarkan arah tulang-tulang daun cabang yang besar pada

helaian daun, dapat dibedakan beberapa macam susunan tulang

daun dan berdasarkan susunan tulangnya dapat dibedakan menjadi

empat golongan, yaitu daun-daun yang bertulang menyirip

(pennanervis), daun-daun yang tertulang menjari (palminervis),

daun-daun yang bertulang melengkung (cervinervis), dan daun-

daun yang bertulang sejajar atau bertulang lurus (rectivernis).

4. Tepi daun (Margo flolli)

Secara garis besar tepi daun dapat dibedakan dalam dua macam,

yaitu : rata (integer), dan bertoreh (divisus). Toreh-toreh pada tepi

daun sangat beraneka ragam sifatnya. Biasanya toreh-toreh pada tepi

daun dibedakan dalam dua golongan, yaitu :

a. Tepi daun bertoreh merdeka

Tepi daun bertoreh yang merdeka banyak pula ragamnya,

namun yang sering kita jumpai adalah tepi daun yang dinamakan

bergerigi (serratus), bergerigi ganda/rangkap (bisseratus), bergigi

(dentatus), beringgit (crenatus), dan berombak (repandus).

b. Tepi daun dengan toreh-toreh yang mempengaruhi bentuknya

Berdasarkan dalamnya toreh-toreh pada tepi daun dapat

dibedakan menjadi tiga macam, yaitu : berlekuk (lobatus),

bercangap (fissus), dan berbagi (pertitus).

5. Daging daun (intervenium)

Daging daun (intervenium) adalah bagian daun yang terdapat di

antara tulang-tulang daun dan urat-urat daun. Di bagian ini zat-zat

yang diambil dari luardiubah menjadi zat-zat yang sesuai dengan

keperluan kehidupan tumbuhan. Tebal tipisnya helaian daun

tergantung dari tebal tipisnya daging daunnya.  

6.   Permukaan daun

Pada umumnya warna daun pada sisi atas dan bawah jelas

berbeda, biasanya sisi atas tampak lebih hijau, licin, atau mengkilat

jika dibandingkan dengan sisi bawah daun. Oleh karena itu orang

membedakan permukaan daun ada yang licin (laevis), gundul

(glaber), kasap (scaber), berkerut (rugosus), berbingkul-bingkul

(bullatus), berbulu (pilosus), berbulu halus atau rapat (villosus),

berbulu kasar (hispidus), dan bersisik (lepidus)

(Sudarsono,

2008)

6. Klasifikasi Tumbuhan

y. Daun Bayam

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Caryophyllales

Famili : Amaranthaceae

Genus : Amaranthus

Spesies : Amaranthus tricolor

z. Daun Beluntas

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Asteradae

Famili : Asteraceae

Genus : Pluchea

Spesies : Pluchea indica L.

aa. Daun Cocor bebek

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Rosales

Famili : Crassulaceae

Genus : Kalanchoe

Spesies : Kalanchoe pinnata

bb. Daun Jambu biji

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Myrtales

Famili : Myrtaceae

Genus : Psidius

Spesies : Psidius guajava

cc. Daun Jeruk nipis

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Sapindales

Famili : Rutaceae

Genus : Citrus

Spesies : Citrus aurantifolia

dd. Daun Kamboja

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Genrianales

Famili : Apocynaceae

Genus : Plumeria

Spesies : Plumeria acuminate

ee. Daun Kangkung

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Convolvulales

Famili : Convolvulaceae

Genus : Ipomea

Spesies : Ipomea aquatic

ff. Daun Kelapa

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Monocotyledonae

Ordo : Palmales

Famili : Palmae

Genus : Cocos

Spesies : Cocos nucifera

gg. Daun Kembang sepatu

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Malvales

Famili : Malvaceae

Genus : Hibiscus

Spesies : Hibiscus rosa-sinensis

hh. Daun Keji beling

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Scrophulariales

Famili : Acanthaceae

Genus : Strobilanthes

Spesies : Strobilantes crispus BI

ii. Daun Ketapang

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Myrtales

Famili : Combretaceae

Genus : Terminalia

Spesies : Terminalia catappa L.

jj. Daun Kumis kucing

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Lamiales

Famili : Lamiaceae

Genus : Orthosiphon

Spesies : Orthosiphon aristatus

kk. Daun Lidah mertua

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Liliales

Famili : Agavaceae

Genus : Sansevieria

Spesies : Sansevieria hifasciata

ll. Daun Mahkota dewa

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Myrtales

Famili : Thymelaeaceae

Genus : Phaleria

Spesies : Phaleria macrocarpa

mm. Daun Mangga

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Sapindales

Famili : Anacardiaceae

Genus : Mangifera

Spesies : Mangifera indica L.

nn. Daun Mengkudu

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Rubiales

Famili : Rubiaceae

Genus : Morinda

Spesies : Morinda citrifolia

oo. Daun Pepaya

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Violales

Famili : Caricaceae

Genus : Carica

Spesies : Carica papaya L.

pp. Daun Pisang

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Zingiberales

Famili : Musaceae

Genus : Musa

Spesies : Musa paradisiacal

qq. Daun Putri Malu

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Fabales

Famili : Fabaceae

Genus : Mimosa

Spesies : Mimosa pudica

rr. Daun Seledri

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Apiales

Famili : Apiaceae

Genus : Apium

Spesies : Apium gaveolens L.

ss. Daun Singkong

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Euphorbiales

Famili : Euphorbiaceae

Genus : Manihot

Spesies : Manihot esculenta Crantz.

tt. Daun Sirih merah

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Piperales

Famili : Piperaceae

Genus : Piper

Spesies : Piper crocatum

uu. Daun Sirsak

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Magnoliales

Famili : Annoaceae

Genus : Annona

Spesies : Annona muricata

vv. Daun Urang aring

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnolipsida

Ordo : Asterales

Famili : Asteraceae

Genus : Eclipta

Spesies : Eclipta alba

DAFTAR PUSTAKA

Heddy, S. 1987. Biologi Pertanian. Rajawali Press: Jakarta.

Kimball, J.W. 1988. Biologi. Gramedia Press: Jakarta.

Sudarsono. 2008. Diktat Morfologi Tumbuhan. FMIPA UNY: Yogyakarta

Sutarmi. 1983. Botani Umum I. Gramedia Press: Jakarta.

Tjitrosoepomo, G. 2005. Morfologi Tumbuhan. UGM Press: Yogyakarta