dance sport 2
-
Upload
scuba-diver -
Category
Documents
-
view
134 -
download
16
Transcript of dance sport 2
� ��
PERATURAN TEKNIS PERTANDINGAN
DANCESPORT PADA PON XVII – 2008
I. PENDAHULUAN
1. Berdasarkan Peraturan PON yang ditetapkan oleh Ketua
Umum KONI Pusat no. 23/2006 tanggal 17 Pebruari 2006,
pada pasal 20 dinyatakan bahwa setiap Induk Organisasi
Cabang Olahraga yang bernaung dibawah organisasi KONI
Pusat wajib menyusun Peraturan Teknis Pertandingan. Untuk
itu IODI selaku Induk Organisasi cabang Olahraga
Dancesport, menyusun Peraturan Teknis Pertandingan pada
PON XVII tahun 2008 dengan mengacu pada peraturan
pertandingan yang telah ditetapkan oleh Pengurus Pusat IOD.
2. Peraturan Teknis Pertandingan ini wajib digunakan oleh
Panitia Pelaksana (Panpel) Pertandingan Dancesport PON
XVII tahun 2008 di Kalimantan Timur, sebagai pedoman teknis
dalam menyelenggarakan pertandingan Dancesport diajang
PON XVII. Apabila ada hal-hal yang belum tercakup dalam
Peraturan Teknis Pertandingan ini, Panpel Dancesport PON
XVII wajib mengikuti dan mengacu pada Juknis & Tata tertib
Kejuaraan Olahraga Dansa di Indonesia yang dikeluarkan PP.
IOD.
3. Ruang lingkup Peraturan Teknis Pertandingan ini disusun
dengan tata urut sebagai berikut :
a. Ruang lingkup pemberlakuan
b. Kejuaraan
c. Persyaratan peserta
d. Ketentuan Umum
� ��
e. Kewajiban panitia pelaksana pertandingan
f. Ketentuan Teknis Pertandingan
g. Ketentuan Pakaian Atlet
h. Sanksi
i. Penutup
II. RUANG LINGKUP PEMBERLAKUAN
Ruang lingkup pemberlakuan Peraturan Teknis Pertandingan ini
diperuntukkan bagi kejuaraan Dancesport pada PON XVII tahun
2008 di Kalimantan Timur. Untuk itu Panpel Pertandingan
Dancesport diajang PON tersebut wajib menggunakan peraturan
ini sebagai pedoman penyelenggaraan dengan tetap
memperhatikan Juknis & Tata Tertib Kejuaraan Olahraga Dansa di
Indonesia yang dikeluarkan PP IODI.
III. KEJUARAAN
1. Kejuaraan Dancesport pada PON XVII adalah kejuaraan yang
berskala Nasional yang diikuti oleh atlet yang berasal dari
seluruh Pengprov yang telah diikuti oleh PP. IODI.
Keenambelas Pengprov tersebut adalah :
a. D.I. Yogyakarta
b. Jawa Tengah
c. Jawa Timur
d. DKI Jakarta
e. Sulawesi Tengah
f. Sulawesi Selatan
g. Bengkulu
h. Jawa Barat
� ��
i. Sumatera Utara
j. Nusa Tenggara Barat
k. Sumatera Selatan
l. Kalimantan Tengah
m. Sulawesi Utara
n. Kalimantan Timur
o. Jambi
p. Bali
2. Kejuaraan Dancesport pada PON XVII adalah kejuaraan yang
bersifat tertutup, yaitu hanya diikuti oleh para atlet yang telas
lolos babak kualifikasi tingkat nasional yang diselenggarakan
oleh PP IODI, kecuali atlet tuan rumah.
3. Kategori yang dipertandingkan dalam kejuaraan Dancesport
pada PON XVII adalah :
a. Kategori Standard
� Waltz
� Quick Step
� Tango
� Slow Foxtrot
� Novice : Waltz & Quick Step
b. Kategori Latin America
� Cha cha cha
� Jive
� Rumba
� Samba
� Novice : Cha cha cha & Jive
� ��
IV. PERSYARATAN PESERTA
Bagi atlet Dancesport yang akan mengikuti PON XVII diharuskan
memenuhi persyaratan peserta sebagai berikut :
a. Persyaratan Umum
� Atlet peserta adalah warga negara Indonesia dan
merupakan anggota IODI.
� Atlet peserta ybs telah mengikuti & lolos babak kualifikasi
tingkat nasional yang diselenggarakan oleh PP. IODI.
� Atlet peserta ybs memiliki KTP yang sesuai dengan
provinsi yang diwakilinya.
� Pasangan atlet yang telah lolos babak kualifikasi tingkat
nasional tidak diperbolehkan berganti pasangan sampai
dengan pelaksanaan PON XVII 2008 selesai.
b. Persyaratan Khusus
� Atlet peserta ybs tidak dalam permasalahan keanggotaan
IODI & IDSF.
� Untuk kategori Novice Latin & atau Standard, pasangan
tersebut bukan seorang guru / pelatih dan tidak
diperbolehkan ikut kelas free for all.
� Atlet Peserta hanya diperbolehkan mengikuti salah satu
kategori yaitu Latin atau Standard. (Tentative, menunggu
keputusan Rekernas IODI tanggal 31 Maret 2007).
� Atlet Peserta yang mengikuti kelas Free for all diharuskan
mengikuti 3 macam dansa baik Latin / Standard.
� Seluruh Atlet yang akan mengikuti pertandingan
PON XVII 2008 harus menggunakan pakaian sesuai
dengan ketentuan pasal 20 s/d 23.
� ��
V. KETENTUAN UMUM
1. Kejuaraan Dancesport pada PON XVII terdiri dari 3 (tiga)
babak, yaitu babak penyisihan, semifinal & final. Lantai dansa
(Dancefloor) ditetapkan berukuran minimal 10 x 20 M2 dengan
bahan yang terbuat dari parkit.
2. Panpel Pertandingan Dancesport dalam menyelenggarakan
kegiatannya dilengkapi oleh Pengawas Pertandingan, Dewan
Juri dari Scrutineer. Ketentuan umum yang diberlakukan
adalah sebagai berikut :
a. Pengawas Pertandingan
Pengawas Pertandingan pada PON XVII ditetapkan
oleh Ketua Umum PP. IODI dan bertugas mengawasi
agar peraturan pertandingan ini dilaksanakan sebaik-
baiknya.
Pengawas Pertandingan dilibatkan sejak awal
persiapan pertandingan oleh Panitia Pelaksana.
Apabila menemukan permasalahan dalam
penyelenggaraan pertandingan, Pengawas
Pertandingan wajib mengambil keputusan dengan
cepat, akurat dan penuh tanggung jawab.
Apabila diperlukan dalam pengambilan keputusan,
Pengawas Pertandingan dapat berkonsultasi dengan
PP.IODI.
Pengawas Pertandingan bertanggung jawab kepada
Ketua Umum PP. IODI dan wajib membuat laporan
tertulis dan disampaikan selambat-lambatnya 2 (dua)
minggu sejak penyelenggaraan pertandingan.
� ��
b. Dewan Juri
Dewan Juri pada PON XVII terdiri dari minimal 7
(tujuh) orang dan jumlahnya harus ganjil yang
seluruhnya ditetapkan oleh Ketua Umum PP.IODI.
Para anggota Dewan Juri dalam pelaksanaan
tugasnya dipimpin oleh Ketua Dewan Juri yang
ditetapkan oleh Ketua Umum PP.IODI.
Setiap anggota Dewan Juri hanya diperkenankan
memberi penilaian sesuai dengan keterampilan yang
dimilikinya (standard atau Latin America atau
keduanya).
Setiap anggota Dewan Juri tidak diperkenakan
memberi penilaian kepada peserta yang masih
memiliki hubungan keluarga dekat (anak kandung,
orangtua kandung, saudara kandung, suami-istri).
Penilaian Dewan Juri dilakukan secara tertutup, tetapi
peserta pertandingan berhak mengetahui hasil akhir
penilaian Dewan Juri melalui Ketua Panpel.
Keputusan Dewan Juri adalah mutlak dan tidak dapat
diganggu gugat.
c. Scrutineer
Scrutineer pada PON XVII terdiri dari minimal 3 (tiga)
orang, yang seluruhnya dipilih oleh Panpel dan
kemudian diajukan kepada PP. IODI untuk
mendapatkan pesetujuan.
Anggota Scrutineer harus berasal lebih dari 1 (satu)
propinsi.
� ��
Dalam perhitungan nilai akan digunakan mekanisme
“skating system”.
Scrutineer didalam pelaksanaanya bertanggung jawab
kepada Ketua Pelaksana.
d. Kesehatan (merujak pada SK No. 11/SK/PP.IODI/X/2006).
e. Keamanan (merujak pada SK No. 12/SK/PP.IODI/X/2006)
VI. HAK & KEWAJIBAN PANITIA PELAKSANA PERTANDINGAN
1. Panitia Pelaksana Pertandingan berhak untuk menolak
(mendiskualifikasi) atlet yang tidak mengikuti peraturan teknis
pertandingan dancesport PON XVII – 2008.
2. Panitia Pelaksana Pertandingan berkewajiban untuk
melaporkan hasil pelaksanaan kejuaraan kepada PP.IODI
dengan memuat hal-hal sbb :
a. Waktu Penyelenggaraan.
b. Jumlah Peserta keseluruhan & masing-masing kategori.
c. Daftar nama Dewan Juri yang bertugas.
d. Daftar nama Tim Scrutineer.
e. Daftar nama Atlet setiap Pengprov yang bertanding.
f. Laporan tentang permasalahan yang dihadapi.
g. Hasil kejuaraan (Daftar Pemenang).
3. Laporan harus diterima oleh PP.IODI selambat-lambatnya 2
(dua) minggu setelah pertandingan berakhir.
VII. KETENTUAN TEKNIS PERTANDINGAN
� �
1. Pasal 1
Penetapan Atlet yang akan bertanding dalam ajang PON XVII
dilakukan oleh PP.IODI, dengan memperhatikan hasil babak
prakualifikasi PON tahun 2007.
2. Pasal 2
Untuk setiap kelas yang dipertandingkan, peserta paling
sedikit berjumlah 3 (tiga) pasang Atlet, apabila kurang dari
jumlah tersebut pertandingkan di kelas tersebut dianggap
batal.
3. Pasal 3
Musik pada waktu pertandingkan harus berdurasi minimal 1,5
menit. Musik pengiring harus sesuai dengan sifat dan karakter
dari jenis olahraga dansa yang dilaksanakan.
4. Pasal 4
Tempo iringan musik untuk pertandingkan ditetapkan sbb :
a. Waltz : 28 – 30 bars / menit
b. Tango : 31 – 33 bars / menit
c. Slow foxtrot : 28 – 30 bars / menit
d. Quick step : 50 – 52 bars / menit
e. Cha-cha-cha : 30 – 32 bars / menit
f. Rumba : 25 – 27 bars / menit
g. Jive : 42 – 44 bars / menit
h. Samba : 50 – 52 bars / menit
5. Pasal 5
pengeluaran biaya untuk Panitia Persiapan Pelaksana,
Pengawas Pertandingan. Dewan Juri dan Scrutineer dibebab
kan kepada Panitia Pelaksana.
� �
6. Pasal 6
Doping dalam bentuk apapun sesuai dengan peraturan
perundang-undangan & peraturan KONI dilarang digunakan
oleh para peserta kejuaraan.
VIII. KETENTUAN PAKAIAN ATLET
1. Atlet Wanita – Kategori Latin America
a. Daerah antara garis pinggang dan garis bawah celana
dalam harus tertutup.
b. Daerah payudara harus tertutup sepenuhnya.
c. Tidak boleh menggunakan bahan tembus pandang.
d. Tidak boleh memakai celana dalam model high cut, g-
string, tangas, potongan dibawah garis pinggang dan
celana pendek yang tembus pandang.
e. Pada posisi berdiri, rok harus menutupi celana dalam
secara keseluruhan.
f. Jika pakaian terdiri dari 2 bagian, bagian atas tidak boleh
hanya memakai bra (BH/Kutang).
g. Warna pakaian yang tidak boleh digunakan adalah warna
kulit. Warna celana dalam harus sama dengan warna
pakaiannya.
h. Dilarang menggunakan perhiasan yang dapat
menimbulkan bahaya pada dirinya maupun atlet lainnya.
2. Atlet Wanita Kategori Standard.
a. Model pakaian harus berbentuk terusan.
b. Tidak boleh ada potongan dibawah garis pinggang.
c. Daerah payudara harus tertutup seluruhnya.
� ���
d. Tidak boleh menggunakan bahan tembus pandang untuk
daerah antara garis pinggang dan garis bawah celana
dalam.
e. Tidak boleh menggunakan bahan tembus pandang untuk
daerah dada.
f. Apabila menggunakan rok berbelah, belahannya tidak
boleh lebih tinggi dari batas lutut.
g. Warna pakaian yang tidak boleh digunakan adalah warna
kulit.
h. Dilarang menggunakan perhiasan yang dapat
menimbulkan bahaya pada dirinya maupun atlet lainnya.
i. Tidak boleh memakai assesoris yang merupakan symbol
keagamaan.
j. Tidak boleh mengganti pakaian selama 1 babak, kecuali
apabila terjadi kecelakaan yang mengakibatkan pakaian
tidak dapat dipakai.
3. Atlet Pria – Kategori Latin America
a. Celana panjang berwarna hitam atau biru gelap. Tidak
boleh memakai bahan tembus pandang.
b. Kemeja atau pakaian bagian atas tidak boleh
menggunakan warna kulit.
c. Bahan pakaian yang tembus pandang boleh dipakai
sebagai assesories dan bukan sebagai bahan dasar.
Persentase bahan tembus pandang yang digunakan tidak
boleh lebih dari 25%.
d. Kemeja atau pakaian bagian atas harus dimasukkan.
e. Kemeja atau pakaian bagian atas tidak boleh tanpa
lengan.
� ���
f. Kemeja atau pakaian bagian atas dapat terbuka
maksimum sampai batas bawah tulang dada.
g. Dapat memakai rompi, jas atau jas bolero yang berwarna
sama dengan celana panjang.
h. Dapat memakai dasi panjang, dasi kupu-kupu atau scarf.
Jika memakai scarf, harus diikat dan dimasukkan ke
dalam kemeja.
i. Dilarang menggunakan perhiasan yang dapat
menimbulkan bahaya pada dirinya maupun atlet lainnya.
j. Dianjurkan berambut pendek, apabila rambut panjang
harus diikat.
4. Atlet Pria – Kategori Standard
a. Harus menggunakan pakaian standard yaitu celana
panjang warna hitam dan jas (tailcoat) berikut assesories
yang diperbolehkan.
b. Tidak boleh memakai assesories yang merupakan symbol
keagamaan.
c. Tidak boleh mengganti pakaian selama 1 babak, kecuali
apabila terjadi kecelakaan yang mengakibatkan pakaian
tidak dapat dipakai.
IX. SANKSI
1. Peserta yang tidak mematuhi pasal – pasal yang tercantum
dalam Peraturan Teknis Pertandingan ini akan dikenakan
sanksi oleh Panitia Pelaksana dan PP IODI sesuai dengan
tingkat kesalahannya dan akan diatur dalam jenis sanksi.
� ���
2. Peserta yang memberikan keterangan palsu yang tidak sesuai
dengan identitas dirinya, akan didiskualifikasi dan tidak boleh
mengikuti satu kali pertandingan berskala nasional berikutnya.
3. Peserta yang diketahui menggunakan doping, akan
didiskualifikasi dan tidak boleh mengikuti kejuaraan tingkat
apapun selama 1 (satu) tahun.
4. Panitia Pelaksana Pertandingan yang tidak mematuhi pasal –
pasal yang tercantum dalam Peraturan Teknis Pertandingan
ini akan dikenakan sanski administrasi oleh Panitia Pelaksana.
X. PENUTUP
1. PP. IODI memiliki kewenangan untuk membuat keputusan
tentang hal – hal yang tidak tercakup dalam Peraturan Teknis
Pertandingan.
2. Peraturan Teknis Pertandingan Dancesport pada PON XVII
tahun 2008 ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, hal –
hal yang belum tercantum dalam peraturan ini akan diatur
secara terpisah oleh PP IODI.
Jakarta, Maret 2007
Sekretaris Jenderal Ketua Umum,
Dr. H. Soleh Nugraha, Sp.Kp Jusri Fathma Hakim, SH
Panpel Dancesport PON XVII – 2008
Kalimantan Timur