29. Drugs in Sport.

21
KELOMPOK 12 17 MARET 2015 DRUG IN SPORT

description

Drugs, sport, fisioterapi, physioterapy

Transcript of 29. Drugs in Sport.

DRUG IN SPORT

Kelompok 1217 Maret 2015

DRUG IN SPORT

1

Drug merupakan PENGERTIAN

2

ANALGESIKAnalgesik berasal dari bahasa yunani an- (tanpa) dan algia (nyeri). Analgesik merupakan senyawa yang pada dosis terapeutik meringankan atau menekan rasa nyeri tanpa memiliki kerja anastesi umum. Dalam treatment untuk sport injury, analgesik digunakan dalam fase akut untuk menerunkan nyeri.Berdasarkan kerja farmakologis, analgesik dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu Analgesik perifer (Non Narkotik)Analgesik Narkotik

Anastesi umum (tanpa menghilangkan kesadaran)Analgetik Narkotik Khusus digunakan untuk menghalau rasa nyeri hebat, seperti fraktur dan kanker.3

Analgesik Perifer/Non-Narkotik

Analgetic perifer cenderung mampu menghilangkan atau meringankan rasa nyeri tanpa menghilangkan atau menurunkan tingkat kesadaran. Obat ini juga tidak mengakibatkan efek ketagihan pada pengguna. Macam-macam analgetik perifer yaitu ibupropen, paracetamol, asam mafenamat

Efek samping yang paling umum ditimbulkan yaitu gangguan lambung usus, kerusakan hati di ginjal, serta reaksi alergi di kulit

Efek samping timbul karena penggunaan dalam jangka waktu yang lama dan dosis besar.Analgetik non opoid memiliki target aksi pada enzim, yaitu enzim siklooksigenase (COX). COX berperan dalam sintesis mediator nyeri, salah satunya adalahprostaglandin. Mekanisme umum dari analgetik jenis ini adalahmemblok pembentukan prostaglandin dengan jalan menginhibisi enzim COX pada daerah yang terluka dengan demikian mengurangi pembentukan mediator nyeri.4

Analgesik Opioid/Analgetik Narkotik

Analgetik opioid merupakan golongan obat yang memiliki sifat seperti opium/morfin. Golongan obat ini digunakan untuk meredakan atau menghilangkan rasa`nyeri seperti pada fraktur atau kanker. Macam-macam analgetik opioid yaitu fentanil, metadon, kodeinobat ini umumnya dapat mengurangi kesadaran dan menimbulkan perasaan nyaman. Analgetik opioid merupakan pereda nyeri yang paling kuat dan sangat efektif untuk mengatasi nyeri yang hebat.

5

TOPIKAL ANALGESIKTopikal Analgesik mengandung analgetik dan anti inflamasi dan dapat digunakan untuk meredakan rasa sakit, radang, (bengkak), nyeri otot, stifness / kekakuan otot, radang sendi.

Anastesi umum (tanpa menghilangkan kesadaran)6

TOPIKAL ANALGESIK ANTI INFLAMASIAnalgesik anti inflamasi merupakan jenis obat yang berfungsi sebagai penghilang rasa sakit atau nyeri dan berfungsi sebagai anti radang yang disertai dengan rasa panas dan bengkak.Beberapa produk topikal anti-inflamasi sudah tersedia di pasaran. Beberapa di antaranya yaitu: indomethacin (indospray), benzydamine (Difflam), dan adrenocortical extract (Movelat).

7

CORTICOSTEROIDCorticosteroid merupakan suatu kelompok dari obat-obat yang berhubungan dengan cortisone. Corticosteroid dapat diminum, dihirup, dioles pada kulit, atau disuntikkan kedalam tubuh. Corticosteroid tidak berfungsi untuk menghilangkan nyeri tetapi mengurangi peradangan.Ketika terjadi rekasi peradangan, corticosteroid dapat diberikan dengan cara disuntikan ke dalam tubuh. Terdapat 2 tipe injeksi cortisone , yaitu :Injeksi LokalInjeksi Sistemik

Anastesi umum (tanpa menghilangkan kesadaran)Contoh-contoh dari kondisi-kondisi untuk mana suntikan-suntikan cortisone lokal digunakan termasuk peradangan dari suatu bursa (bursitis), suatu tendon (tendonitis), dan suatu sendi (arthritis). Suntikan-suntikan corticosteroid sistemik digunakan untuk kondisi-kondisi seperti reaksi-reaksi alergi, asma, dan rheumatoid arthritis yang mempengaruhi banyak sendi-sendi tulang.8

Efek samping dari Injeksi cortisone Efek samping jangka pendek terjadi pendarahan di area pembuluh darah yang pecah pada kulit dan otot, rasa sakit pada area suntikan, terjadi weakness . Pada orang yang mengalami diabetes melitus, injeksi cortisone dapat menaikkan gula darah.Efek samping jangka panjangEfek samping jangka panjang dan injeksi corticosteroid tergantung pada dosis dan frekuensi. Dengan dosis yang tinggi dan pemberian yang lebih sering, dapat menyebabkan penipisan pada kulit, mudah memar, penambahan berat badan, menaikkan tekanan darah, penipisan tulang (osteoporosis) dan kerusakan pada tulang dan sendi-sendi yang besar.

9

NSAIDs NSAIDs (Non Steroidal Anti-Inflammatory Drugs) merupakan suatu golongan obat yang memiliki khasiat analgesik (pereda nyeri), antipiretik (penurun panas), dan anti inflamasi (anti radang)

Anastesi umum (tanpa menghilangkan kesadaran)10

Pada umumnya semua jenis obat NSAIDs dapat diberikan pada penyakit OA dan RA. Dalam cedera olahraga, jenis obat seperti derivat asam propionat. Sodium diclofenac dan ketoprofen efektif diberikan pada kasus nyeri reumatik akut maupun nyeri akibat trauma. Pemberian sodium diclofenac diberikan kepada atlet sebelum latihan dimulai untuk mengurangi kerusakan otot skeletal akibat latihan/pertandingan

11

NSAID merupakan golongan obat yang relatif aman, namun ada 2 macam efek samping utama yang ditimbulkan, yaitu :efek samping pada saluran pencernaan (mual, muntah, diare, pendarahan lambung, dan dispepsia) efek samping pada ginjal (penahanan garam dan cairan, dan hipertensi). Efek samping ini tergantung pada dosis yang digunakan.

12

DOPPING Doping berasal dari kata dope, yakni campuran candu dengan narkotika

Menurut UU No.3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 ayat 22, Doping adalah penggunaan zat dan/atau metode terlarang untuk meningkatkan prestasi olahraga.

13

Sesuai dengan Undang Undang No.3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional dalam Bab XVIII pasal 85ayat (1) diuraikan : Doping dilarang dalam semua kegiatan olahraga. ayat (2) : Setiap induk organisasi cabang olah-raga dan/atau lembaga/organisasi olahraga nasional wajib membuat peraturan doping dan disertai sanksi. Ayat 3. Pengawasan doping sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Pemerintah.

Di Indonesia, wadah yang melakukan pengawasan doping adalah LADI (Lembaga Anti Doping Indonesia).Sedangkan pada tingkat dunia, pengawasan dilakukan oleh WADA (World Anti Doping Agency)

14

STIMULANTStimulant merupakan obat-obatan yang menaikkan tingkat kewaspadaan dalam rentan waktu yang singkat. Tipe-tipe stimulant :Psychomotor Stimulant : Apthetamines dan kokainSymphatomimetic amine: ephedrine dan pseudoephedrine

IOC list doping classed

Amphetamine: bs menyebabkan kematian jk penggunanx berlebihanSymptomatic amines digunakan sbg obat batuk n cold remedies. Tdk ada bukti ttg efekx tp masuk dlm daftar obat yg dilarang n atlet harus hati2 dlm penggunaanxKokain: obat yg ilegal, efekx pd atlet tdk menentu tp kebanyakan efekx negatifKafein dg dosis yg tinggi bs berefek pd insomnia.

15

STEROID ANABOLIKObat ini merupakan turunan dari hormon testosteron pria.Obat ini digunakan untuk meningkatkan pembesaran dan kekuatan otot.Efek tambahannya meliputi efek psikologis seperti peningkatan nafsu makan dan agresif, dan mungkin efek antikatabolik yg dapat memperbaiki proses pemulihan.IOC list doping classed

16

- BLOCKERS-blockers adalah salah satu obat yg secara umum digunakan untuk mengobati hipertensi, aritmia jantung, angina, dan tremor.Penurunan tremor dgn -blockers ini biasa dipakai pd OR menembak dan panahan.Penggunaannya dilarang untuk OR :Menembak, panahan, peluncur salju, menyelam, dan pemain ski.IOC list doping classed

Anastesi umum (tanpa menghilangkan kesadaran)17

DIURETIKDiuretik, atau yg lebih dikenal sebagai tablet larut, digunakan untuk mengatasi hipertensi ringan, gagal jantung, dan retensi cairan.Obat ini digunakan atlet yg memerlukan penurunan BB (Berat Badan) dengan cepat, dan mencairkan konsentrasi obat lainnya dalam urine.IOC list doping classed

Anastesi umum (tanpa menghilangkan kesadaran)18

DRUGS ABUSE IN SPORT Penyalahgunaan zat / obat adalah penggunaan zat secara terus menerus bahkan sampai setelah terjadi masalah. Penyalahgunaan obat merupakan suatu keadaan dimana suatu obat digunakan tidak untuk tujuan mengobati penyakit, akan tetapi digunakan untuk mencari atau mencapai tujuan tertentu (Stuart & Sundeen, 1998).

19

Penyalahgunaan obat pada atlet seringkali ditemukan d lapangan, dimna atlit menggunakannnya untuk meningkatkan penampilan.Telah dilakukan pengujian obat secara teratur pada setiap event OR internasional, namun masih saja ada masalah mengenai hal tersebut. Seorang pelari 100m peraih medali emas telah didiskualifikasi pd seoul olympic 1988 krn penyalahgunaan obatSejak saat itu, bbrp negara telah melakukan pengujian secara random baik pada musim pertandingan maupun di luar musim sebagai usaha untuk mengatasi masalah ini. Selain itu, pelanggaraannya juga diberi hukuman

20

TERIMAKASIH

21