Dampak KDM Klp 6

5

Click here to load reader

Transcript of Dampak KDM Klp 6

Page 1: Dampak KDM Klp 6

Gagal ginjal dan sebagainya

Inflamasi, tumor, invasi kuman ke perikardium, gagal ginjal dan sebagainya

perlengketan klasifikasi

perikarditis konstriktif

pergerakan fase diastolic dan sistolik menurun

Trauma pasca – infark pascapembedahan jantung

rupturjantung, pembentukan eksudat

efusi perikardium

tamponade jantung

Nyeri dada

Iskema miokardium

Aliran darah koroner

Tekanan ventrikel

pengisian diastolik

Volume sekuncup

Perfusi jaringan

Curah jantung

Tekanan darah

Peningkatan tekanan vena jungularis asisteses

edema

Kongesti pulmonals

Sesak nafas

Gangguan pertukaran gas pola nafas tidak

efektif

Pemenuhan produksi HCL, mual, muntah

Gangguan pemenuhan kebutuhan sehari - hari

Aliran darah tidak adekuat ke sistemik

Kelemahan fisik

Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan

Kecemasan koping individu tidak efektif

Kondisi dan prognosis penyakit

Page 2: Dampak KDM Klp 6

Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan kongesti paru akibat sekunder dari perubahan membran kapiler alveoliTujuan dalam waktu 3x24 jam tidak ada keluhan sesak atau terdapat penurunan respon sesak nafas. kriteria hasil : secara subjektif klien mengatakan penurunan sesak nafas, secara objektif didapatkan tanda vital dalam batas normal (RR 16 -20x /mnt ) tidak ada penggunaan otot bantu nafas, analisas gas darah dalam batas normal

intervensi Rasional

Berikan tambahan oksigen 6lt/mnt Untuk meningkatkan konsentrasi oksigen pada proses pertukaran gas

Pantau satu rasi (opsimetri) pH, BE, HCO3, dengan analisa gas darah (AGD) arteri

Untuk mengetahui tingkat oksigenasi pada jaringan sebagai dampak adekuat tidaknya proses pertukaran gas

Koreksi keseimbangan asam basa Mencegah asidosis yang dapat memperberat fungsi pernafasan

Cegah atelektasis dengan melatih batuk efektif dan nafas dalam

Kongesti yg berat akan memperburuk proses pertukaran gas sehingga berdampak pada timbulnya hipoksia

Kolaborasi : -RL 500cc/24jam -digoxin 1-0-0

Meningkatkan kontraktilitas otot jantung sehingga dapat mengurangi timbulnya edema sehingga dapat mencegah ganggan pertukaran gas

Furosemide 2-1-0 Membantu mencegah terjadinya retensi cairan dengan menghambat ADH

Page 3: Dampak KDM Klp 6

Resiko tinggi pola nafas tidak efektif yang berhubungan dengan pegembangan paru tidak optimalTujuan dalam waktu 3x24 jam tidak terjadi perubahan pola nafas.Kriteria hasil klien tidak sesak nafas, RR dalam batas normal (16-20x/mnt) respon batuk berkurang

intervensi Rasional

Auskultasi bunyi nafas (krakles) Indikasi edema paru, sekunder akibat dekompensasi jantung

Kaji adanya edema Waspadai adanya gagal kongestif dan kelebihan volume cairan

Ukur intake dan output cairan Penurunan curah jantung, mengakibatkan tidak efektifnya perfusi ginjal,

Timbang BB Perubahan tiba-tiba dan berat badan menunjukan gangguan keseimbangan cairan

Pertahankan pemasukan total cairan 2000ml/24jam dalam toleransi kardiovaskuler

Memenuhi kebutuhan cairan tubuh orang dewasa, tetapi memerlukan pembatasan dengan adanya dekompensasi jantung

Kolaborasi :- berikan diet tanpa garam - berikan diuretic, contoh : furosemide sprinolakton hidronolakton- pantau data laboratorium elektrolit kalium

-Natrium meningkatkan retensi cairan dan meningkatkan volume plasma yang berdampak terhadap peningkatan beban kerja jantung dan akan meningkatkan kebutuhan miokardium- Diuretik bertujuan untuk mnurunkan volume plasma dan menurunkan retensi cairan ke jaringan sehingga menurunkan terjadinya edema paru-hipokalemia dapat membatasi keefektifan terapi

Intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan kelemahan, keletihan fisik.

Tujuan : dalam waktu 3 X 24 jam aktivitas sehari-hari klien terpenuhidan meningkatnya kemampuan beraktivitas.

Kriteria evaluasi : klien menunjukan kemampuan beraktivitas tanpa gejala-gejala yang berat, terutama mobilisasi di tempat tidur.

Intervensi Rasional 1. catat frekuensi jantung, irama dan perubahan TD, selama dan sesudah aktivitas.

1. respons klien terhadap aktivitas dapat mengindikasikan penurunan oksigen mikardium.

2. tingkatkan istirahat, batasi aktivitas dan berikan aktivitas senggang yang tidak berat.

2. menurunkan kerja miokardium oksigen miokardium.

3.Anjurkan menghindari peningkatan tekanan abdomen, misalnya mengejan saat defekasi.

3. mengejan mengakibatkan kontraksi otot dan vosokonstriksi yang dapat meningkatkan reload, tahanan vaskularsistemis, dan beban jantung.

Page 4: Dampak KDM Klp 6

4.jelaskan pola peningkatan bertahap dari tingkat aktivitas, contoh : bangun dari kursi, bila tak ada nyeri, ambulasi dan istirahat selama 1 jam setelah makan.

4.aktivitas yang maju memberikan kontrol jantung, meningkatkan regangan dan mencegah aktivitas berlebihan.

5. pertahankan tirah baring sementara sakit akut

5. untuk mengurangi beban kerja jantung.

6. tingkatkan kilen duduk di kursi dan tinggikan kaki klien.

6. untuk meningkatkan aliran balik vena (venous return)

7. pertahankan rentang gerak pasif selama sakit.

7. meningkatkan kontraksi otot sehingga membantu aliran balik vena.

8.evaluasi tanda vital saat kemajuan aktivitas terjadi.

8. untuk mengetahui fungsi jantung, bila diaktifkan dengan aktivitas.

9.berikan waktu istirahat di antara waktu aktivitas.

9. untuk mendapatkan cukup waktu resolusi bagi tubuh dan tidak terlalu memaksa kerja jantung.

10. pertahankan penambahan oksigen sesuai pesanan.

10. untuk meningkatkan oksigenasi jaringan.

11.selama aktivitas kaji EKG, dispnea, sianosis, kerja napas dan frekuensi napas serta keluhan subjektif.

11. melihat dampak dari aktivitas terhadap fungsi jantung.

12.berikan diet sesuai pesanan (pembatas cairan dan natrium)

12. untuk mencegah retensi cairan dan edema akibat penurunan kontaktilitas jantung.

13.rujuk ke program rehabilitasi jantung. 13. meningkatkan jumlah oksigen yang ada untuk kebutuhan miokardium sekaligus mengurangi ketidaknyamanan akibat iskemia.