KDM PRINTTT
-
Upload
atika-anggraini -
Category
Documents
-
view
232 -
download
3
description
Transcript of KDM PRINTTT
PEMANFAATAN DAN PENGGUNAAN PAPAN TULIS DALAM
PEMBELAJARAN
MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Kemampuan Dasar Mengajar
Yang dibimbing oleh Bapak Triastono Imam Prasetyo
Oleh
Kelompok 8
Arista Silmiah (130341614845)
Lailil Hidayah (130341614827)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
Agustus 2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Papan tulis, merupakan “alat” yang sangat diperlukan disetiap sekolah dan
di kelas. Bahkan papan tulis dikatakan fasilitas yang mutlak diperlukan,
seperti halnya diperlukan meja dan kursi. Dengan papan tulis, pengajar dapat
menulis dan menjelaskan materi pelajaran secara efektif dan efisien, sehingga
pembelajar dapat menerima pelajaran dengan baik. Papan tulis dapat di
gunakan secara baik, dengan memperhatikan prinsip-prinsip penggunanaan
papan tulis.Papan tulis, belum dapat dikategori sebagai “media pembelajaran”,
tetapi sebagai alat pelajaran. Papan tulis dapat dikategori sebagai media
pembelajaran, apabila “papan tulis” tersebut telah difungsikan atau digunakan
untuk memberikan informasi atau digunakan untuk menjelaskan meteri
pelajaran atau papan tulis itu sendiri fungsinya telah memberikan informasi
kepada penerima pesan atau “pembelajar”.
Papan tulis merupakan media dua dimensi yang paling terkenal dan telah
cukup lama digunakan di berbagai tempat. Pemanfaatan papan tulis tidak
hanya di lingkungan sekolah, melainkan juga di rumah-rumah sakit, kantor-
kantor, lembaga-lembaga pendidikan, dan bahkan keluarga. Kapan papan tulis
mulai digunakan orang tak dapat diketahui dengan pasti. Berabad-abad
lamanya papan tulis telah digunakan untuk papan tulis bermacam-macam.
Bahan yang paling lazim untuk pembuatan papan tulis adalah kayu yang dicat
hitam.
Papan tulis berbahan kayu yang dicat hitam memerlukan kapur tulis untuk
memanfaatkan papan tulis itu sebagai media pembelajaran. Selain papan tulis
berwarna hitam,terdapat juga papan tulis berwarna putih dengan permukaan
yang lebih halus. Papan tulis putih (white board) memerlukan spidol untuk
alat tulisnya. Dewasa ini warna papan tulis cukup bervariasi, tidak hanya
hitam dan putih, tetapi juga warna-warna lain. Penggunaan warna lain
tersebut dimaksudkan untuk menambah keefektifan dan mengurangi
kelelahan mata.
Media Sederhana yang cukup mudah dibuat oleh guru adalah media
dua dimensi. Media dua dimensi adalah media yang hanya memiliki ukuran
panjangdan lebar atau media yang berada pada satu bidang datar. Media
pembelajaran dua dimensi meliputi media grafis, media papan, dan media
cetak yang penampilan isinya tergolong dua dimensi.
Media pembelajaran dua dimensi yang dibahas dalam uraian ini adalah
media papan atau media bentuk papan. Media papan disebut juga media
bentuk papan karena perangkatnya berbentuk bilah papan dan digunakan
untuk meletakkan pesan yang dikehendaki.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana sejarah papan tulis dalam pembelajaran?
Bagaimana fungsi papan tulis dalam pembelajaran?
Bagaimana keunggulan papan tulis dalam pembelajaran?
Bagaimana kelemahan papan tulis dalam pembelajaran?
Bagaimana cara penggunaan papan tulis yang baik dan benar?
Bagaimana syarat – syarat papan tulis dalam pembelajaran?
Bagaimana tatanan dan letak papan tulis dalam kelas?
Apa saja alat teknis papan tulis yang digunakan dalam proses belajar
mengajar?
Bagaimana cara mengoptilmalkan papan tulis sebagai media
pembelajaran?
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui sejarah papan tulis dalam pembelajaran
Untuk mengetahui fungsi papan tulis dalam pembelajaran
Untuk mengetahui keunggulan papan tulis dalam pembelajaran
Untuk mengetahui kelemahan papan tulis dalam pembelajaran
Untuk mengetahui cara penggunaan papan tulis yang baik dan benar
Untuk mengetahui syarat – syarat papan tulis dalam pembelajaran
Untuk mengetahui tatanan dan letak papan tulis dalam kelas
Untuk mengetahui beberapa alat teknis papan tulis yang digunakan
dalam proses belajar mengajar
Untuk mengetahui cara mengoptilmalkan papan tulis sebagai media
pembelajaran?
BAB II
ISI
2.1 sejarah papan tulis dalam pembelajaran
Papan hitam pada zaman dahulu hanyalah sekeping batu untuk mencatat
nota di atasnya tanpa menggunakan kapur tulis karena pada masa itu kapur
tulis masih belum wujud lagi. Kanak-kanak hanya menggunakan batu kecil
untuk menulis di atasnya. Tulisan dengan mudahnya dipadam menggunakan
sehelai kain buruk. Pada lewat kurun ke-18 dan awal kurun ke-19, ‘’papan
batu’’ ini sering digunakan di sekolah-sekolah di Amerika Serikat dan
beberapa negara lain. ‘’Papan batu’’ ini ditambat pada rangka kayu untuk
membantu mengukuhkannya dan mengelakkannya daripada retak. Pada masa
itu, kertas amat mahal dan sukar untuk didapati dan oleh sebab itu, ‘’papan
batu’’ ini amat sesuai sebagai pengganti.
Namun, pada suatu ketika, ‘’papan batu’’ ini mulai digunakan dengan
kaedah terbaru. Seorang guru geografi yang bekerja di Scotland dilaporkan
telah mengambil ‘’papan batu’’ daripada pelajar-pelajarnya dan
menggantungkannya pada dinding. Dia kemudiannya menggunakannya untuk
membuat papan tulis yang boleh diubah untuk menulis maklumat geografi
yang membolehkan pelajarnya membaca bersama-sama. Revolusi papan hitam
bermula dari sini. Ide ini diaplikasikan dengan cepat. Penggunaan papan hitam
dalam cara ini yang pertama sekali direkodkan ialah di benua Amerika Utara,
yaitu apabila papan hitam digunakan di Akademi Ketenteraan Amerika
Syarikat di West Point. Akademi ketenteraan yang lain juga kemudiannya
mengikut kaedah penggunaan papan hitam ini dan akhirnya, kaedah ini telah
tersebar di semua sekolah-sekolah yang lain.
Pada sekitar 1850-an, sekolah-sekolah telah dilengkapkan dengan papan
hitam bersama-sama dengan beberapa perkakas lain seperti dapur (yang
menggunakan kayu untuk memasak) dan bangku. Walau bagaimanapun,
penggunaan papan hitam masih lagi belum menjadi sesuatu yang biasa.
Apabila teknologi semakin maju, batu yang digunakan untuk menulis pada
papan hitam telah digantikan dengan kapur tulis. Kapur tulis yang lembut ini
lebih mudah untuk digunakan pada papan hitam dan juga lebih mudah untuk
dibersihkan. Kain buruk yang pernah digunakan untuk memadam tulisan pada
papan hitam telah digantikan dengan pemadam papan hitam yang baru, yang
mana mampu menyerap lebih banyak habuk kapur tulis dan mengelakkannya
daripada berterbangan di udara. Papan hitam juga tidak lagi diperbuat daripada
‘’papan batu’’ tetapi kepingan besi dengan porselin. Sejak kebelakangan ini,
banyak sekolah telah menggantikan papan hitam dengan papan putih karena
bimbang dengan masalah kesehatan yang mungkin timbul akibat habuk kapur
tulis.
2.2 Fungsi Papan Tulis
Papan tulis secara umum memiliki fungsi sebagai berikut.
1. Tempat menuliskan pokok-pokok pikiran penjelasan guru dalam
pembelajaran klasikal, kelompok, maupun individual.
2. Tempat menuliskan bagan, grafik, gambar ilustrasi, peta konsep, dan lain-
lain untuk mendukung penjelasan guru.
3. Tempat menuliskan rangkuman materi pembelajaran, tugas-tugas, soal-
soal latihan, dan soal-soal ulangan.
4. Papan tulis dapat memotivasi siswa dengan jalan memberi kesempatan
kepada siswa untuk mengerjakan tugas pada papan tulis.
5. Papan tulis juga berfungsi sebagai tempat meletakkan media grafis
seperti bagan, foster, gambar, foto, dan lain-lain, ketika guru
menggunakan media grafis tersebut dalam menjelaskan suatu materi
pelajaran.
2.3 Keuntungan Penggunaan Papan Tulis
Papan tulis yang digunakan secara benar dapat memberikan beberapa
keuntungan. Keuntungan-keuntungan penggunaan papan tulis adalah
sebagai berikut.
1. Papan tulis dapat digunakan pada segala jenis dan jenjang pendidikan
2. Dalam pemanfaatan papan tulis, guru mudah mengawasi keaktifan-
keaktifan kelas.
3. Papan tulis lebih ekonomis bila dibandingkan dengan media papan yang
lain karena mudah ditulisi dan dihapus kembali, serta dapat digunakan
berulang kali.
4. Bila diperlukan, guru dapat mempersiapkan terlebih dahulu tulisan atau
materi pelajaran di papan tulis, kemudian membalikkannya atau menutup
dengan kertas atau kain hitam.
5. Tidak memerlukan banyak pekerjaan dan persiapan.
6. Penyajian pelajaran dapat dilakukan dengan jelas oleh pengajar
selangkah demi selangkah dan secara sistematis.
7. Dapat menjelaskan hal-hal sesaat (misalnya untuk menjawab
pertanyaan).
8. Apabila terdapat kekeliruan atau kesalahan dapat dilihat dan segera
diperbaiki oleh pengajar secara langsung.
9. Merangsang pembelajar untuk dapat belajar secara efektif.
10. Pembelajar dapat melihat dan dapat membaca dengan jelas apa yang
ditulis oleh pengajar di papan tulis.
11. Memotivasi pembelajar untuk terbiasa bekerja pada papan tulis.
2.4 Kelemahan Penggunaan Papan Tulis
Selain memiliki keuntungan, penggunaan papan tulis juga memiliki
beberapa kelemahan.
1. Aktivitas pebelajar atau siswa sulit diawasi apabila guru terlalu lama
menulis di papan tulis
2. Debu kapur tulis dapat mengotori lingkungan dan bila dihirup oleh guru
dan siswa dapat mengganggu kesehatan
3. Tulisan guru yang kurang bagus dapat memberi dampak yang kurang
menguntungkan, baik bagi guru maupun siswa.
4. Tidak memerlukan banyak pekerjaan dan persiapan.
5. Penyajian pelajaran dapat dilakukan dengan jelas oleh pengajar
selangkah demi selangkah dan secara sistematis.
6. Dapat menjelaskan hal-hal sesaat (misalnya untuk menjawab
pertanyaan).
7. Apabila terdapat kekeliruan atau kesalahan dapat dilihat dan segera
diperbaiki oleh pengajar secara langsung.
8. Merangsang pembelajar untuk dapat belajar secara efektif.
6. Pembelajar dapat melihat dan dapat membaca dengan jelas apa yang
ditulis oleh pengajar di papan tulis.
9. Memotivasi pembelajar untuk terbiasa bekerja pada papan tulis.
10. Pembelajar tidak selalu dapat melihat pembelajaran dengan mudah di
papan tulis, karena mungkin pengajar berdiri didepan papan tulis dan
menutupi tulisan.
2.5 Cara Penggunaan Papan Tulis yang Baik
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan papan
tulis. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.
1. Sebelum menggunakan papan tulis, sarana pendukung berupa kotak
kapur tulis, kapur tulis, dan penghapus papan tulis harus dicek
keberadaannya.
2. Sebelum digunakan, papan tulis diusahakan selalu dalam keadaan bersih.
3. Ujung kapur tulis dapat digunakan dalam keadaan tumpul ataupun
runcing sesuai dengan kebutuhan.
4. Untuk menarik perhatian siswa terhadap hal-hal yang dianggap penting
dan perlu mendapat penekanan dapat menggunakan kapur warna.
5. Tulisan di papan tulis sebaiknya teratur, urut, dan rapi agar mudah
dipahami oleh siswa.
6. Selain dengan warna, istilah-istilah penting dapat diberi garis bawah
7. Tulisan pada papan tulis hendaknya mudah dibaca
8. Pada waktu menulis usahakan sedapat mungkin tulisan yang sedang
ditulis langsung dapat dibaca oleh siswa.
2.6. Syarat-syarat Papan Tulis
Papan tulis yang baik harus memenuhi beberapa syarat. Syarat-syarat
papan tulis yang baik dapat ditinjau dari beberapa aspek, antara lain (1)
warna, (2) bentuk dan ukuran, dan (3) pemasangan dan letak. Ditinjau dari
aspek warna, ada tiga syarat yang harus diperhatikan. Ketiga syarat tersebut
adalah (1) mempunyai warna yang kontras dengan tulisan atau gambar, (2)
papan tulis harus buram, tidak boleh mengkilat atau licin, dan (3) warna
papan tulis harus serasi dengan warna dinding ruangan kelas.
Berdasarkan aspek bentuk dan ukuran, maka ada tiga hal yang perlu
diperhatikan. Ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut.
1. Dahulu papan tulis yang umum digunakan adalah papan tulis yang
memiliki sandaran. Saat ini mulai banyak digunakan papan tulis yang
dilekatkan pada dinding ruang kelas. Papan tulis yang dilekatkan pada
dinding kelas lebih menghemat ruangan kelas.
2. Selain papan tulis bersandaran dan dilekatkan pada dinding, ada beberapa
bentuk papan tulis yang lain, misalnya papan tulis lipat dan papan tulis
geser.
3. Ukuran papan tulis sebaiknya disesuaikan dengan ukuran kelas. Pada
umumnya ukuran papan tulis sekurang-kurangnya adalah 3 meter x 1,20
meter.
2.7. Pemasangan dan Letak
Hal penting yang turut menentukan keefektifan penggunaan papan tulis
adalah pemasangan dan letak. Pemasangan dan letak berkenaan dengan
penempatan papan tulis, sehingga mudah ditulisi oleh guru dan mudah
dilihat oleh siswa. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penggunaan papan tulis dalam hubungannya dengan pemasangan dan letak.
1. Pemasangan papan tulis diusahakan agar dapat dilihat dengan jelas oleh
seluruh siswa
2. Pencahayaan papan tulis diatur agar tidak menimbulkan efek silau bagi
siswa. Bila cahaya berlebih dan berdampak silau pada papan tulis, maka
perlu dipasang tirai jendela. Sebaliknya, bila cahaya kurang atau redup
perlu bantuan pencahayaan dari lampu listrik
3. Penempatan papan tulis pada dinding perlu memperhatikan tinggi papan
tulis dari lantai. Pemasangan papan tulis sebaiknya mempertimbangkan
tinggi para siswa, sehingga mudah dicapai oleh siswa. Pembuatan lantai
depan kelas yang lebih tinggi daripada lantai lainnya dan penggunaan
papan berundak merupakan upaya yang dapat dipertimbangkan untuk
mengatasi hal tersebut.
4. Penggunaan papan tulis bersandaran diusahakan penempatannya tidak
terlalu dekat dengan deret bangku siswa terdepan. Jarak minimal yang
dianjurkan adalah 2,5 meter dari deret bangku siswa terdepan
5. Apabila dalam satu ruangan ditempatkan dua papan tulis, sebaiknya salah
satu atau keduanya tidak dipasang secara permanen.
2.8. Alat Teknis Papan Tulis
Pemanfaatan papan tulis sebagai media pembelajaran membutuhkan
beberapa alat-alat yang bersifat teknis. Alat-alat tersebut antara lain cetakan
papan tulis, stensil papan tulis, mistar panjang, jangka kayu, proyektor
opaque, dan lain-lain. Pemanfaatan papan tulis akan menjadi lebih efektif
dan menarik siswa apabila berbantuan alat-alat teknis tersebut.
Penggunaan cetakan papan tulis akan banyak membantu guru yang
memiliki kemampuan menggambar yang kurang baik. Dengan bantuan alat
ini, guru tertolong untuk membuat gambar-gambar dengan cepat, walaupun
hanya berupa pola dari gambar yang akan dibuat. Cetakan papan tulis dapat
dibuat dari bahan kayu, karton tebal, plastik, logam, keramik, dan lain-lain.
Stensil papan tulis merupakan pola gambar pada kertas manila atau
kertas karton. Pada pola tersebut dibuat lubang-lubang sebagai tempat
masuknya bubuk kapur tulis. Dengan menempelkan pola pada papan tulis
dan membubuhkan debu kapur tulis pada penghapus, maka akan berbentuk
pola yang diinginkan di papan tulis. Setelah stensil papan tulis diangkat,
selanjutnya guru menghubungkan titik-titik bekas kapur tersebut, sehingga
pola yang terbentuk semakin sempurna.
Ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunaan cetakan
papan tulis dan stensil papan tulis. Keuntungan yang pertama adalah dari
segi waktu, dimana penggunaan kedua alat ini dapat menghemat waktu yang
dibutuhkan guru untuk menggambar di papan tulis. Keuntungan kedua, alat-
alat ini dapat dipergunakan berkali-kali. Selanjutnya, keuntungan ketiga
adalah alat-alat ini mudah dibuat dan biayanya murah.
Alat teknis yang membantu guru untuk memperbesar gambar di papan
tulis adalah proyektor opaque. Alat ini membantu memproyeksikan
gambar yang dibuat guru ke papan tulis, sehingga gambar tampak lebih
besar dan dapat dilihat oleh seluruh siswa di dalam kelas.
2.9 Mengoptimalkan Penggunaan Media Papan Tulis
Di tengah makin banyaknya media pendidikan modern dengan
berbagai kecanggihannya, seperti proyektor, televisi, ataupun komputer,
kehadiran, papan tulis tetap diperlukan.Ruangan kelas tanpa papan tulis
pasti akan terasa berbeda sekali, layaknya sayur tanpa garam yang terasa
hambar. Begitu pentingnya keberadaan papan tulis sehingga media yang
satu ini tetap ada di ruangan-ruangan kelas sampai sekarang. Sayangnya,
sering kali papan tulis yang telah menjadi ikon dari suatu kelas malah sering
dibiarkan begitu saja, tidak kita manfaatkan atau mungkin kita sering
memanfaatkannya namun hanya sekadar untuk kita isi dengan berbagai
coretan-coretan, gambar-gambar, atau kata-kata yang justru malah semakin
membingungkan siswa. Padahal papan tulis jika kita tahu cara
menggunakannya, akan sangat membantu kegiatan belajar-mengajar di
dalam kelas. Tentunya agar kehadiran papan tulis di ruangan kelas kita ini
tidak sisa-sia maka kita perlu mempelajari beberapa cara menggunakan
papan tulis yang baik. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk
mengoptimalkan penggunaan media papan tulis.
Pertama, biasakan mengawali pelajaran dengan keadaan papan tulis
bersih. Papan tulis yang bersih akan membantu menghemat waktu ketika
kita akan menuliskan sesuatu di papan tulis ketika kita mengajar sekaligus
papan tulis yang berada dalam keadaan bersih menunjukkan bahwa kita siap
mengajar siswa dan siswi.
Kedua, tuliskan topik pelajaran di bagian atas papan tulis dan
biarkan untuk bisa terus dilihat oleh siswa selama mungkin sampai pelajaran
kita berakhir. Menuliskan topik pelajaran sangat berguna supaya siswa bisa
terus mengingat akan apa yang ia sedang pelajari, ini penting karena setiap
hari siswa dan siswi kita biasa belajar lebih dari satu mata pelajaran. Selain
itu, dengan menuliskan topik pelajaran di papan tulis akan berguna ketika
ada siswa yang terlambat masuk, tidak perlu lagi bertanya-tanya kepada
temannya dan lantas menimbulkan kegaduhan di kelas.
Ketiga, sediakan tempat yang kosong di papan tulis agar kita bisa
menuliskan kata-kata kunci. Jika kita menuliskan seluruh bahan pelajaran di
papan tulis, akan lebih banyak waktu yang dipergunakan siswa untuk
mencatat apa yang terpampang di papan tulis daripada memperhatikan
penjelasan kita.
Keempat, untuk beberapa mata pelajaran yang sering kali perlu
menuliskan perhitungan maka kita bisa menuliskannya di bagian sudut
papan tulis.
Kelima, hindarkan memenuhi papan tulis dengan terlalu banyak
coretan, garis, gambar yang bisa membuat siswa bingung. Usahakan agar
seluruh yang kita tulis di papan tulis dapat dibaca dengan jelas oleh seluruh
siswa.
Keenam, hindari selalu berdiri di depan apa yang kita tuliskan di
papan tulis karena hal ini akan menghalangi siswa yang akan mencatat apa
yang kita tuliskan.
Ketujuh, hapuslah seluruh kata-kata, gambar, bagan di papan tulis
yang memang akan kita hapus agar tidak membuat siswa kebingungan.
Kedelapan, pada saat kita menulis di papan tulis biasakanlah untuk
tidak menulis sambil berbicara, kita baru berbicara setelah kita selesai
menulis.
Kesembilan, menimbulkan kesan positif dan daya tarik sehingga dapat
membuat daya ingat jangka panjang siswa berkembang, misalnya
menggunakan warna. Untuk mengecek sudah seberapa jauh kita berhasil
mengoptimalkan penggunaan media papan tulis ini maka kita bisa
mengeceknya dengan melihatnya dari jarak-jarak tertentu di sela-sela waktu
kita mengajar.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari berbagai penjelasan yang telah disebutkan, kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa ketika kita menggunkan papan tulis sebagai media belajar,
mempunyai beberapa keuntungan dan kelebihan masing-masing. Beberapa
keuntungan dari papan tulis adalah:
a. Tidak memerlukan banyak pekerjaan dan persiapan.
b. Penyajian pelajaran dapat dilakukan dengan jelas oleh pengajar selangkah demi
selangkah dan secara sistematis.
c. Dapat menjelaskan hal-hal sesaat (misalnya untuk menjawab pertanyaan).
d. Apabila terdapat kekeliruan atau kesalahan dapat dilihat dan segera diperbaiki
oleh pengajar secara langsung.
e. Merangsang pembelajar untuk dapat belajar secara efektif.
g. Memotivasi pembelajar untuk terbiasa bekerja pada papan tulis.
Dan kelemahan papan tulis adalah:
a. Adanya keragu-raguan dan timbul rasa segan untuk menggunakan papan tulis
sebagai media pembelajaran.
b. Untuk mempersiapkan suatu demonstrasi melalui papan tulis memerlukan
waktu dan meminta perhatian, ketekunan tersendiri dari pengajar.
c. Adanya alat-alat modern yang mulai digunakan dalam proses pembelajaran di
kelas.
d. Banyak buku-buku pelajaran yang dapat dibeli dan dimiliki oleh pembelajar,
dari pada mencatat pelajaran dari papan tulis.
DAFTAR RUJUKAN
http://ber-guru.blogspot.com/2011/10/mengenal-berbagai-media-bag-1.html
http://dinbakir.wordpress.com/2009/05/30/media-pembelajaran/
http://mothekcuyy.blogspot.com/2012/04/sejarah-papan-tulis.html
http://ms.wikipedia.org/wiki/Papan_hitam
http://peningkatanmutupembelajaran.blogspot.com/2011/02/optimalisasi-
penggunaan-papan-tulis.html
http://deanputra12.blogspot.com/p/blog-page_7.html
Sumber : Tegeh, I Made. 2010. Media Pembelajaran. Singaraja: Universitas
Pendidikan Ganesha.