kdm b luluk

25
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan nutrisi bagi tubuh merupakan suatu kebutuhan dasar manusia yang sangat penting. Dilihat dari kegunaannya, nutrisi merupakan sumber energi untuk segala aktivitas dalam sistem tubuh. Sumber nutrisi dalam tubuh berasal dari dalam tubuh sendiri, seperti glikogen yang terdapat dalam otot dan hati ataupun protein dan lemak dalam jaringan dan sumber lain yang berasal dari luar tubuh seperti yang sehari-hari dimakan oleh manusia. Nutrisi adalah apa yang manusia makan dan bagaimana tubuh menggunakannya. Masyarakat memperoleh makanan atau nutrien esensial untuk pertumbuhan dan pertahanan dari seluruh jaringan tubuh dan menormalkan fungsi dari semua proses tubuh. Semua mahluk hidup memerlukan makanan. Mereka dapat hidup sehat dan melakukan aktivitas hidupnya jika keperluan makanannya sudah terpenuhi. Bagi manusia, makanan merupakan bahan bakar untuk otot. Selain itu, makanan juga bermanfaat sebagai bahan mentah untuk pertumbuhan dan berbagai proses di dalam tubuh. Maka dari itu, makanan sangat penting dalam pola aktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Sistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah sistem pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ asesoris. Saluran pencSistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah sistem pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ asesoris. Saluran pencernaan dimulai dari mulut sampai usus halus bagian distal, sedangkan organ asesoris terdiri atas hati, kantong empedu, dan pankreas. Ketiga organ ini membantu terlaksananya sistem pencernaan makanan secara kimiawi. Energi merupakan kapasitas untuk melakukan sebuah aktivitas, dapat diukur melalui pembentukan panas. Energi pada manusia dapat diperoleh dari berbagai masukan zat gizi, diantaranya protein, karbohidrat, lemak, maupun bahan makanan yang disimpan dalam tubuh. Tubuh memerlukan keseimbangan energi untuk melakukan sebuah aktivitas. Keseimbangan tersebut dapat dihitung melalui kebutuhan 1

description

kdm

Transcript of kdm b luluk

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebutuhan nutrisi bagi tubuh merupakan suatu kebutuhan dasar manusia yang sangat penting. Dilihat dari kegunaannya, nutrisi merupakan sumber energi untuk segala aktivitas dalam sistem tubuh. Sumber nutrisi dalam tubuh berasal dari dalam tubuh sendiri, seperti glikogen yang terdapat dalam otot dan hati ataupun protein dan lemak dalam jaringan dan sumber lain yang berasal dari luar tubuh seperti yang sehari-hari dimakan oleh manusia.Nutrisi adalah apa yang manusia makan dan bagaimana tubuh menggunakannya. Masyarakat memperoleh makanan atau nutrien esensial untuk pertumbuhan dan pertahanan dari seluruh jaringan tubuh dan menormalkan fungsi dari semua proses tubuh.

Semua mahluk hidup memerlukan makanan. Mereka dapat hidup sehat dan melakukan aktivitas hidupnya jika keperluan makanannya sudah terpenuhi. Bagi manusia, makanan merupakan bahan bakar untuk otot. Selain itu, makanan juga bermanfaat sebagai bahan mentah untuk pertumbuhan dan berbagai proses di dalam tubuh. Maka dari itu, makanan sangat penting dalam pola aktivitas dalam kehidupan sehari-hari.

Sistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah sistem pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ asesoris. Saluran pencSistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah sistem pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ asesoris. Saluran pencernaan dimulai dari mulut sampai usus halus bagian distal, sedangkan organ asesoris terdiri atas hati, kantong empedu, dan pankreas. Ketiga organ ini membantu terlaksananya sistem pencernaan makanan secara kimiawi.

Energi merupakan kapasitas untuk melakukan sebuah aktivitas, dapat diukur melalui pembentukan panas. Energi pada manusia dapat diperoleh dari berbagai masukan zat gizi, diantaranya protein, karbohidrat, lemak, maupun bahan makanan yang disimpan dalam tubuh. Tubuh memerlukan keseimbangan energi untuk melakukan sebuah aktivitas. Keseimbangan tersebut dapat dihitung melalui kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan seseorang, kebutuhan kalori dasar, dan tingkat aktivitas.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana tata cara perawat yang tepat untuk membantu pasien dalam kebutuhan nutrisi?

2. Masalah apa saja yang timbul dalam kebutuhan nutrisi?

C. Tujuan

1. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi.

2. Mampu dalam menerapkan tindakan keperawatan mengenai pemenuhan kebutuhan nutrisi baik melalui oral maupun melalui pipa lambung.

D. Manfaat

1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perawat dalam membantu pasien yang kurang mampu dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi.

2. Menambah pengetahuan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan ganggguan pemenuhan kebutuhan nutrisi.

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. PENGERTIAN NUTRISI

Beberapa pengertian tentang nutrisi :

Nutrisi adalah zat-zat gizi dan Zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk beraktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. ( Tarwoto wakonah, KDM, edisi 3).

Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang bertujuan menggunakan atau menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh. ( A. Aziz Alimul, 2005)

Dengan kata lain nutrisi adalah apa yang manusia makan dan bagaimana tubuh menggunakannya. Masyarakat memperoleh makanan atau nutrien esensial untuk pertumbuhan dan pertahanan dari seluruh jaringan tubuh dan menormalkan fungsi dari semua proses tubuh.

B. ORGAN TUBUH DALAM PEMENUHAN NUTRISI

Saluran pencernaan

1. Mulut

Merupakan bagian awal dari saluran pencernaan dan terdiri atas dua bagian luar yang sempit ( vestibula ), yaitu ruang diantara gusi, gigi, bibir, pipi dan bagian dalam, yaitu rongga mulut.

2. Faring dan esofagus

Merupakan bagian saluran pencernaan yang terletak dibelakang hidung, mulut dan laring. Faring berbentuk kerucut dengan bagian terlebar di bagian atas hingga vertebra servikal ke enam.

3. Lambung

Merupakan bagian saluran pencernaan yang terdiri atas bagian atas (fundus), bagian utama, dan bagian bawah berbentuk horizontal (antrum pilorik).

Lambung berhubungan langsung dengan esofagus melalui orifisium atau kardia dan dengan duodenum melalui orifisium pilorik.

4. Usus halus

Tabung berlipat-lipat dengan panjang kurang lebih 2,5 meter dalam keadaan hidup. Kemudian, akan bertambah panjang menjadi kurang lebih 6 meter pada orang yang telah meninggal, akibat adanya relaksasi otot yang telah kehilangan tonusnya. Usus halus terletak di daerah umbilikus dan dikelilingi oleh usus besar yang memanjang dari lambung hingga katup ileo kolika.

5. Usus besar

Merupakan sambungan dari usus halus yang dimulai dari katup ileo kolika yang merupakan tempat lewatnya makanan. Usus besar memiliki panjang kurang lebih 1,5 meter. Kolon terbagi atas asenden, transversum, desenden, sigmoid dan berakhir di rektum yang panjangnya kira-kira 10 cm dari usus besar, dimulai dari kolon sigmoideus dan berakhir pada saluran anal.

Organ asesoris

1. Hati

Merupakan kelenjar terbesar didalam tubuh yang terletak dibagian paling atas rongga abdomen, disebelah kanan dibawah diafragma dan memiliki berat kurang lebih 1500 gram (kira-kira 2,5% orang dewasa)

2. Kantong empedu

Merupakan organ berbentuk seperti kantong yang terletak dibawah kanan hati atau lekukan permukaan bawah hati sampai pinggiran depan yang memiliki panjang 8-12 cmdan berkapasitas 40-60cm.

3. Pankreas

Merupakan kelenjar yang strukturnya sama seperti kelenjar ludah dan memiliki panjang kurang lebih 15 cm.

C. NUTRIEN

adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam makanan dan diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh.

Jenis-jenis Nutrien1. KarbohidratKarbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hidrogen dan oksigen.Karbohidrat dibagi atas :a. Karbohidrat sederhana (gula) ; bisa berupa monosakarida (molekul tunggal yang terdiri dari glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa berupa disakarida (molekul ganda), contoh sukrosa (glukosa + fruktosa), maltosa (glukosa + glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa).b. Karbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida karena disusun banyakmolekul glukosa.c. Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, tidak dapat dicerna oleh tubuh dengan sedikit atau tidak menghasilkan kalori tetapi dapat meningkatkan volume feces.

2. LemakLemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas gabungan gliserol dengan asam-asam lemak.Fungsi lemak :1. sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan dengan memberikan 9 kal/gr.2. Ikut serta membangun jaringan tubuh.3. Perlindungan.4. Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh.5. Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan mencegah timbul rasa lapar kembali segera setelah makan.6. Vitamin larut dalam lemak.

3. ProteinProtein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini berupa struktur nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino. Protein akan dihidrolisis oleh enzim-enzim proteolitik. Untuk melepaskan asam-asam amino yang kemudian akan diserap oleh usus.Fungsi protein : Protein menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang normal dan proses pengausan yang normal. Protein menghasilkan jaringan baru. Protein diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan fungsi khusus dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan haemoglobin. Protein sebagai sumber energi.

4. VitaminVitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh danberfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh.Ada 2 jenis vitamin : Vitamin larut lemak yaitu vitamin A, D, E, K. Vitamin larut air yaitu vitamin B dan C (tidak disimpan dalam tubuh jadi harus ada didalam diet setiap harinya).

Vitamin dan mineral sangat diperlukan agar tubuh dapat berfungsi dan tumbuh secara normal. Buah-buahan serta sayuran adalah sumber yang sangat baik dari vitamin dan mineral. Bila anda memilih menyiapkan sendiri daripada membeli makanan bayi komersial, gunakanlah buah dan sayuran segar atau yang dibekukan. Hindari produk kalengan karena sudah ditambahi gula atau garam.

Berikut ini rincian dari beberapa vitamin dan mineral penting:

Vitamin C: Anak-anak dapat memperoleh vitamin C dari jeruk dan berbagai sayuran. Mereka memerlukan vitamin C untuk membentuk beberapa zat kimia dan menggerakkan zat kimia lain (salah satu anggota grup vitamin B, misalnya) agar dapat digunakan tubuh. Vitamin C juga membantu penyerapan zat besi. Mereka yang kekurangan vitamin C bisa menderita kelemahan tulang, anemia, dan gangguan kesehatan lainnya.

Vitamin D: Sinar matahari membantu tubuh membuat sendiri vitamin D, bahkan pada sejumlah anak, kebutuhan vitamin ini sudah terpenuhi dengan bantuan sinar matahari. Vitamin D sangat penting karena membantu kalsium masuk ke tulang. Inilah sebabnya mengapa vitamin D kadang ditambahkan ke dalam susu sapi (disebut susu yang telah diperkaya). Sayangnya, banyak produk susu olahan yang digemari anak-anak justru tidak diperkaya dengan vitamin D. Keju dan yogurt kaya kalsium tetapi tidak mengandung vitamin D. Makanan yang diperkaya vitamin D lebih baik daripada suplemen vitamin. Anak-anak yang mengkonsumsi diet rendah vitamin D bisa menderita ricketsia, suatu penyakit yang melemahkan tulang atau menjadikan tulang cacat.

Vitamin A: Vitamin ini membantu perkembangan daya lihat bayi. Juga berperan dalam proses kerja sel tulang. Anak-anak yang kekurangan vitamin A akan menderita rabun senja serta gangguan pertumbuhan. Mereka juga rentan terhadap infeksi. Sumber vitamin A antara lain: telur, keju, dan hati.

Vitamin B-kompleks: Semua vitamin B membantu produksi energi, dan membantu terbentuknya sel-sel otak bayi. Vitamin B1 dan niasin (salah satu anggota B-kompleks) membantu sel tubuh menghasilkan energi. Vitamin B6 membantu tubuh melawan penyakit dan infeksi. B12 digunakan dalam pembentukan sel darah merah. Kecukupan vitamin B-kompleks membantu mencegah kelambatan pertumbuhan, anemia, gangguan penglihatan, kerusakan syaraf, dan gangguan jantung. Makanan seperti misalnya roti, padi-padian, dan hati banyak mengandung vitamin B-kompleks. Setiap anggota vitamin B-kompleks bersumber dari makanan tertentu misalnya: B1 dari kacang buncis dan daging babi; B12 dari daging, ikan, telur, dan susu.

Zat besi: Banyak proses dalam tubuh yang membutuhkan zat besi, termasuk diantaranya mengangkut oksigen ke dalam sel. Pertumbuhan fisik dan mental bayi yang berlangsung sangat cepat menyebabkan kebutuhan zat besi pun bertambah banyak. Sayangnya, makanan padat masa sapih serta susu sapi hanya mengandung sedikit zat besi. Selain jumlahnya sedikit, zat besi dalam susu sapi pun sulit diserap oleh tubuh bayi. Fakta menunjukkan adanya kaitan yang erat antara penggunaan susu sapi dengan defisiensi zat besi dan anemia yang terjadi pada anak-anak sampai usia 24 bulan. Defisiensi zat besi pada awal kehidupan anak berakibat buruk pada perkembangan mentalnya, yang tidak dapat diperbaiki lagi. Untuk memastikan asupan cukup zat besi, para ahli merekomendasikan penggunaan susu-lanjutan yang diperkaya dengan zat besi.

Seng: Banyak hormon dan zat kimia tubuh yang disebut enzim dapat berfungsi dengan adanya seng. Mineral seng juga berperan dalam pertumbuhan bayi.

Kalsium: Kalsium adalah mineral yang diperlukan dalam pertumbuhan tulang. Menurut penelitian, anak-anak harus mendapatkan kalsium dalam jumlah cukup melalui makanan untuk mengurangi resiko patah tulang bila terjadi kecelakaan di kemudian hari.

5. Mineral dan AirMineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat penting dalam pengendalian system cairan tubuh. Mineral merupakan konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar mineral. Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan.Tiga fungsi mineral : 1. Konstituen tulang dan gigi ; contoh : calsium, magnesium, fosfor.2. Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi cairan tubuh ; contoh Na, Cl (ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler).3. Bahan dasar enzim dan protein.

D. MASALAH KEBUTUHAN NUTRISI

a. Obesitas

Merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari 20% berat badan normal. Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan metabolisme karena kelebihan asupan kalori.

b. Diabetes melitus

Merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan adanya gangguan metabolisme karbohidrat akibat kekurangan insulin.

c. Penyakit jantung koroner

Merupakan gangguan nutrisi yang sering disebabkan oleh adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok. Saat ini, gangguan ini sering dialami karena adanya perilaku atau gaya hidup yang tidak sehat, obesitas, dll.

d. Anoreksia nervosa

Merupakan penurunan berat badan secara mendadak dan berkepanjangan, ditandai dengan adanya konstipasi dan kelebihan energi.

e. MalnutrisiKekurangan intake dari zat-zat makanan terutama protein dan karbohidrat. Dapat mempengaruhi pertumbuhan, perkembngan dan kognisi serta dapat memperlambat proses penyembuhan.Tipe-tipe malnutrisi : Defisiensi Nutrien ; contoh : kurang makan buah dan sayur menyebabkan kekurangan vitamin C yang dapat mengakibatkan perdarahan pada gusi. Marasmus ; kekurangan protein dan kalori sehingga terjadinya pembongkaran lemak tubuh dan otot. Gambaran klinis : atropi otot, menghilangnya lapisan lemak subkutan, kelambatan pertumbuhan, perut buncit, sangat kurus seperti tulang dibungkus kulit. Kwashiorkor ; kekurangan protein karena diet yang kurang protein atau disebabkan karena protein yang hilang secara fisiologis (misalnya keadaan cidera dan infeksi). Ciri-cirinya : lemah, apatis, hati membesar, BB turun, atropi otot, anemia ringan, perubahan pigmentasi pada kulit dan rambut.E. EFEK MALNUTRISI TERHADAP SISTEM TUBUH

1. Neurologis/temperatur regulasi Menurunkan metabolisme dan suhu basaltubuh.

2. Status mental Apatis, depresi, mudah terangsang,penurunan fungsi kognitif, kesulitanpengambilan keputusan.

3. Sistem imunProduksi sel darah putih Resiko terhadap penyakit infeksi bila leukosit turun.

4. Muskuloskeletal Penurunan massa otot, terganggunyakordinasi dan ketangkasan.

5. Kardiovaskuler Gangguan irama jantung, atropi jantung,pompa jantung turun.

6. Respiratori Atropi otot pernafasan, pneumonia.

7. Gastrointestinal Penurunan massa feces, penurunan enzim pencernaan, penurunan proses absorbsi, mempersingkat waktu transit, meningkatkanpertumbuhan bakteri, diare, mengurangiperistaltik.

8. Sistem urinaria Atropi ginjal, mengubah filtrasi dankeseimbangan cairan dan elektrolit.

9. Sistem hati dan empedu Mengurangi penyimpanan glukosa,mengurangi produksi glukosa dari asamamino, mengurangi sintesa protein.

Perencanaan MakananHidangan makanan umumnya direncanakan untuk memberikan campuran berbagai jenis makanan yang sesuai dengan selera tetapi pengetahuan gizi harus diterjemahkan dalam hal-hal praktis tersebut.Pedoman diet dapat diwujudkan dalam cara-cara berikut ini : Makanlah berbagai ragam makanan. Cara ini akan menjamin bahwa diet anda mengandung semua nutrien dalam jumlah yang memadai. Mengurangi konsumsi gula. Meningkatkan kandungan serat dan pati dalam diet dengan makanan lebih banyak beras tumbuk, kentang, sayur dan buah-buahan. Mengurangi kandungan garam dalam diet dengan mengurangi makanan hasil olahan dan tidak membubuhkan bumbu secara berlebihan. Mengurangi konsumsi lemak dengan mengurangi makan mentega, menggantikan cara menggoreng dengan membakar atau merebus.Kebutuhan Nutrisi Berdasarkan Tingkat perkembanganMakanan BayiASI merupakan makanan ideal bagi bayi berusia 1-2 tahun hingga usia 4 bulan bayi hanya perlu ASI sebagai makanan satu-satunya dan setelah itu ASI diberi bersamasama makanan mereka. 4-12 bulan mulai dikenalkan dengan makanan padat. 8 bulan ke atas mulai bisa memakan makanan orang dewasa.

DAFTAR MAKANAN 6-12 BULAN4-7 BULAN 6-8 BULAN 7-10 BULAN 10-12 BULANSusu ASI atau susu formula. ASI atau susu formula. ASI atau susu formula. ASI atau susu formula.Sereal dan roti Serealdicampur dengan susu. Dilanjutkan dengan rotidan sereallainnya. Dilanjutkan dengan sereallainnya. Dilanjutkan dengan serealbayi sampai 18 bulan.Buah dansayur dijus - Mulai denganjus 1mangkok, memenuhi kebutuhan vitamin C.Lu n a k. 1 mangkokjus, buahlunak dansayur yangdimasak. Sayur danbuah bisa diberikan 4 kali seharitermasuk jus.Daging dan sumber protein lain. - - Daging gilingdan dagingyang dipotong,daging sapi,telur, ikan,kaca n g,polongpolongan,keju. Daging ataupun protein diberikan 2 kali sehari.

Toodler dan PreschoolRata-rata anak-anak toddler atau preschool umumnya membutuhkan : Susu ; 2 atau 3 kali dalam 1 hari. Dalam I kali minum kira-kira '/2 - ~ gelas. Daging ; 2 kali atau lebih dalam 1 hari. Sereal dan roti ; 4 kali atau lebih dalam 1 hari.1 kali pemberian kira-kira '/2-1 potong roti atau '/2 - ~ gelas bubur. Sayur dan buah-buahan ; 4 kali atau lebih dalam 1 hari. Itu meliputi sekurang-kurangnya 1 kali atau lebih pemberian jeruk dan 1 kali pemberian sayuran hijau/kuning.Anak SekolahAnak sekolah membutuhkan jumlah yang sama dengan penyediaan makanan dasar yang dibutuhkan oleh anak usia preschool. Tapi kebutuhan lebih banyak dari anak preschool.Contoh :Susu satu gelas, daging 6-8 potong, sayur 1/3 - 1/2 gelas, roti 1 - 2 iris, sereal '/2 - 1 mangkok.AdolesenceRemaja membutuhkan energi untuk kebutuhan mereka dan didalam makanannya membutuhkan susu, daging, sayuran hijau dan kuning. Orang tua dianjurkan memberikan sayur dan buah.

Dewasa MudaHarus terjadi keseimbangan antara intake makanan dengan jumlah kalori yang keluar, khususnya pada wanita hamil dan menyusui.Wanita hamil dan menyusui membutuhkan : Protein Calsium dan fosfor Magnesium 150 mg/hari Besi Iodine 175 mg/hari Seng 5 mg lebih banyak dari kebutuhan seharinya untuk pembentukan jaringan baru.Midle Age Adult (Dewasa Tengah)Intake kalori perlu dikurangi karena penurunan BMR, pertumbuhan sudah lengkap dan aktivitas berkurang. Penurunan intake bertujuan mencegah obesitas. Mereka sebaiknya berhati-hati dalam memilih makanan. Makanan yang dianjurkan makanan rendah lemak, unggas, ikan, kacang, dan telur hanya boleh 3 kali seminggu.Sayur, buah, sereal dan roti kasar dapat memenuhi kebutuhan serat dan protein.ManulaTerjadi perubahan fisiologis seperti : kurangnya gigi, kurangnya kemampuan merasa dan mencium yang dapat berpengaruh pada kebiasaan makanan. Perubahan fisiologis lainnya Penurunan sekresi empedu dan asam lambung Penurunan peristaltik Berkurangnya sirkulasi Menurunkan toleransi glukosa Menurunkan massa tulang BB turunPedoman nutrisi untuk manula menurut Raab dan Raab1. Mengurangi konsumsi lemak dengan minum susu rendah lemak, memakan lebih banyak unggas-unggasan dan ikan dari pada daging merah. Batas porsi daging adalah 4-6 ons perhari. Tambahan lemak yang terbatas dari butter, margarin, dan salad berminyak.2. Konsumsi makan penutup seperti buah segar atau kalengan, puding yang dibuat dari susu rendah lemak lebih baik dari pada mengkonsumsi pie, biscuit, cake atau es krim.3. Yakinkan bahwa intake daging, unggas, ikan, telur dan keju cukup, karena konsumsi makanan ini berkurang pada manula.4. Karena toleransi glukosa menurunkan konsumsi karbohidrat komplek seperti roti, sereal, beras, pasta, kentang dan kacang-kacangan lebih baik dari makanan yang banyak mengandung gula.5. Mengkonsumsi sekitar 800 mg kalsium untuk mencegah kerapuhan tulang. Susu dan produk-produknya seperti keju, yoghurt, sup krim, puding susu, produk susu yang dibekukan adalah sumber kalsium yang utama.6. Cukup konsumsi vitamin D untuk mempertahankan keseimbangan kalsium. Didapatkan dari susu. Bila susu dan produknya tidak dapat mentoleransi defesiensi laktosa, suplemen vitamin D bisa diberikan.7. Diet rendah garam pada manula yang menderita hipertensi dan penyakit kardiovaskuler. Hindari sup kalengan, kecap, mustar, garam, rokok dan lain-lain.8. Penggunaan aspirin dapat menurunkan intake daging dan kebutuhan zat besi akan meningkat.9. Kesulitan mengunyah buah-buahan dan sayur-sayuran dapat menyebabkan defesiensi vitamin A dan C, mineral dan serat. Buah dan sayur yang dipotong, sayur berdaun hijau lebih baik. Dan mengganti daging, unggas, ikan yang susah dikunyah.10. Memperbanyak konsumsi makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi dan mengurangi penggunaan zat-zat laxatif.Makanan sebaiknya :1. Menarik, warna lebih ditonjolkan untuk menimbulkan selera makan.2. Memasak makanan dengan baik, agar mudah dikunyah oleh gusi.3. Menyedikan zat-zat makanan yang penting, baru kemudian yangbergula/karbohidrat.4. Tidak menyediakan teh, kopi pada sore dan malam hari yang dapat membuat insomnia

PENILAIANPenilaian status gizi, perawat menggunakan ABCD (Anthropometric Biokimia Clinical sign Dietary history).Pengukuran AnthropometrikMengukur besar dan komposisi tubuh. Efektif untuk mengetahui status protein dan kalori. Meliputi pengukuran TB, BB, lipatan kulit dan lingkar lengan.1. Lingkar pertengahan lengan atasUntuk mengetahui massa otot lengan bawah horizontal, rileks (diletakkan pada paha). Diambil garis tengah antara processus acromion (bahu) dengan processus olecranon pada siku.2. Lipatan kulit trisepIndikasi lemak tubuh dan penyimpanan energi. Lipatan kulit terdiri dari jaringan subkutan, tidak di bawah otot. Ditentukan titik tengah lengan atas bagian belakang, ditarik lurus sejajar dengan tulang humerus. Diletakkan alat ukur (kaliper) di bawah jari yang mencubit, baru diukur.3. Lingkar otot lenganIndikasi indeks protein tubuh. Lingkar otot lengan sama dengan lingkar pertenghan lengan atas (mm) - (3,14 x lipatan kulit trisep (mm).

Data BiokimiaDeteksi malnutrisi subklinis. Sampel urin dan darah dapat dibuat untuk mengukur nutrien atau metabolit (produk akhir enzim). Yang sering digunakan sekarang adalah Indikator Hb dan HematokritHb turun " kekurangan Fe, anemia.Hematokrit meningkat " dehidrasi.

Albumin SerumMerupakan 50% total serum protein untuk keseimbangan cairan dan elektrolit, transpor nutrien, hormon dan obat-obatan. Albumin berguna sebagai indikator kekurangan protein yang berat. Karena dalam tubuh kita banyak albumin. Kerusakannya berlangsung lambat dan perubahan konsentrasinya juga lambat. Kondisi yang mengakibatkan kekurangan albumin seperti penyakit hati, kerusakan ginjal lanjut, infeksi, kanker, gangguan absorbsi. Di sini tingkat serum albumin hanya digunakan sebagai suatu indikator beberapa protein tertentu.

TransferinAdalah protin darah yang membawa besi dan mentranspornya ke seluruh tubuh. Jumlah transferin adalah indikator yang paling sensitif untuk menentukan kekurangan protein dari serum albumin karena transferin merespon lebih cepat terhadap perubahan intake protein dan sedikit dalam tubuh. Transferin banyak diproduksi dalam hati. Jumah transferin yang meningkat bila penyimpanan besi rendah. Jumlah transferin menurun bila penyimpanan besi berlebih. Kondisi yang menurunkan jumlah transferin : penyakit hati, penyakit ginjal lanjut dan luka bakar. Karena banyak laboratorium tidak mempunyai peralatan untuk memeriksa transferin, secara langsung, perkiraan jumlah transferin klien dilakukan dengan Total Iron-Binding Capacity (TIBC). Tes TIBC lebih banyak digunakan karena lebih sensitif. Menghitung total LimfositKurang kalori protein dan defesiensi nutrisi yang serius dapat menekan sistem imun. Limfosit total berkurang karena terjadi penurunan protein.

Keseimbangan NitrogenDigunakan untuk memperkirakan derajat protein yang sedang digunakan dan diubah dalam tubuh. Tes untuk mengukur nitrogen adalah : Blood Urea Nitrogen (BUN), Urine Urea Nitrogen (UUN). Untuk itu diperlukan pengumpulan urin 24 jam. Urea adalah produk akhir utama metabolisme protein dan asam amino. Terbentuk dari detoksifikasi amonia oleh hati dan ditranspor ke ginjal untuk diekskresi melalui urin. Konsentrasi urea di darah dan urin, langsung dipengaruhi oleh intake dan kekurangan jumlah protein dalam tubuh, produksi rata-rata urea di hati dan rata-rata bersihan urea di ginjal. Peningkatan BUN mungkin disebabkan untuk kelebihan intake protein, dehidrasi berat, sakit parah dan malnutrisi, tetapi juga dapat disebabkan ekskresi urea yang tidak adekuat berhubungan dengan penyakit ginjal atau obstruksi urinary. Penurunan BUN dapat disebabkan oleh rendahnya protein dalam diet. Peningkatan UUN dapat terjadi karena kelaparan berat.

Ekskresi KreatininKreatinin adalah hasil akhir dari pembentukan kreatinin saat energi dilepaskan dari fosfokreatin, penyimpanan energi selama metabolisme otot rangka. Rata-rata pembentukkan kreatinin berbanding langsung dengan total massa otot. Kreatinin dibersihkan dari aliran darah oleh ginjal dan diekskresi di urin sebanding dengan pembentukannya. Ekskresi kreatinin dikarenakan juga oleh refleks total massa otot. Pada atropi otot rangka karena malnutrisi dapat menurunkan ekskresi kreatinin. Pengukuran kreatinin urin dengan pengumpulan urin 24 jam. Standar ekskresi kreatinin dipengaruhi oleh jenis kelamin dan TB. Standar ekskresi kreatinin ini digunakan dengan pengukuran kreatinin untuk menentukan Creatinin Height Index (CHI) dalam persen. Contoh : CHI = 70 % artinya massa otot rangka klien kira-kira 70 % diharapkan pada orang dengan ukuran tubuh yang sama.

F. PENGKAJIAN

Pengkajian keperawatan terhadap masalah kebutuhan nutrisi dapat meliputi pengkajian khusus masalah nutrisi dan pengkajian fisik secara umum yang berhubungan dengan kebutuhan nutrisi.

1. Riwayat makanan

Meliputi informasi atau keterangan tentang pola makan, makanan yang harus dihindari, makanan setiap hari yang dikonsumsi.

2. Kemampuan makan

Beberapa hal yang perlu dikaji dalam hal kemampuan makan, antara lain kemampuan mengunyah, menelan, dan makan sendiri tanpa bantuan.

3. Pengetahuan tentang nutrisi

4. Nafsu makan, jumlah asupan

5. Tingkat aktivitas

6. Pengonsumsian obat

7. Pengukuran antropometrik

Pengukuran ini meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar lengan. Tinggi badan anak dapat digambarkan pada suatu grafik sehingga dapat terlihat pola perkembangannya.

8. Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium yang berlangsung berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah pemeriksaan albumin serum, Hb, glukosa, dll.

G. Diagnosa keperawatan Diagnosa keperawatan yang dapat terjadi pada masalah kebutuhan nutrisi adalah :

1. Kekurangan nutrisi, berhubungan dengan :

Disfagia akibat kelumpuhan serebral

Penurunan nafsu makan

Sekresi berlebihan, baik melalui latihan fisik, muntah, diare.

Ketidak cukupan absorpsi akibat efek samping obat atau lainnya.

2. Kelebihan nutrisi, berhubungan dengan :

Perubahan pola kenyang akibat efek obat

Penurunan fungsi penciuman

Penurunan kebutuhan metabolisme

Perubahan gaya hidup

H. Intervensi

1. Tentukan kebutuhan kalori harian yang realistis dan adekuat. Konsulkan pada ahli gizi.2. Timbang berat badan setiap hari, pantau hasil pemeriksaan laboratorium3. Jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat.4. Ajarkan individu untuk menggunakan penyedap rasa untuk membantu meningkatkan rasa dan aroma makanan (lemon, mint, cengkeh, kayu manis, rosemary)5. Beri dorongan individu untuk makan dengan orang lain (makanan disajikan di ruang keluarga atau kelompok)6. Rencanakan perawatan sehingga prosedur yang tidak menyenangkan atau menyakitkan tidak dilakukan sebelum makan.7. Berikan kesenangan, suasana yang rileks (tidak terlihat pispot, jangan ramai)8. Atur rencana perawatan untuk mengurangi atau menghilangkan bau yang menyebabkan ingin muntah atau prosedur yang dilakukan mendekati waktu makan.9. Ajarkan atau bantu individu untuk istirahat sebelum makan.10. Ajarkan individu untuk menghindari bau masakan-makan yang digoreng, kopi yang dimasak-jika mungkin.11. Pertahankan kebersihan mulut sebelum dan sesudah mengunyah.12. Tawarkan makan porsi kecil tapi sering untuk mengurangi perasaan tegang pada lambung (enam kali perhari dengan makanan kecil)13. Atur agar mendapatkan nutrien yang berprotein/kalori sangat tinggi yang disajikan pada individu saat ingin makan. (mis; jika kemoterapi dilakukan pagi hari, sajikan makan pada sore hari menjelang makan).14. Instruksikan individu yang mengalami penurunan napsu makan untuk :a. Makan makanan kering saat bangun tidur.b. Makan makanan asin jika tidak ada pantangan.c. Hindari makanan yang terlalu manis, menggemukkan, berminyak.d. Cobalah minuman bening, yang hangat.e. Minum sedikit-sedikit melalui sedotan.f. Makan kapan saja bila dapat ditoleransi.g. Makan dalam porsi kecil rendah lemak dan makan lebih sering.15. Coba suplemen komersial yang tersedia dalam banyak bentuk (bubuk, pudding, cair)16. Jika individu mengalami kelainan makan (Townsend, 1994)a. Tetapkan tujuan-tujuan masukan bersama klien, dokter, dan ahli gizi.b. Bicarakan tentang keuntungan-keuntungan dari kepatuhan dan konsekuensi dari ketidakpatuhan.c. Jika masukan makanan yang harus ditolak, ingatkan dokter.d. Duduk temani individu selama makan, batasi waktu makan sampai 30 menit.e. Amati sedikitnya 1 jam sebelum. Temani klien ketika ke kamar mandi.f. Timbang badan klien saat ia bangun dan setelah berkemih pertama.g. Berikan dorongan untuk perbaikan, tetapi jangan fokuskan pembicaraan pada makanan atau cara makan.h. Sejalan makin membaiknya individu, gali isu-isu tentang citra diri, timbang kembali, dan awasi.17. Untuk individu yang hiperaktif a. Berikan makanan dan minuman yang tinggi protein, tinggi kalori.b. Tawarkan lebih sering makanan kecil. Hindari makanan yang tidak mengandung kalori (mis; soda)c. Berjalan-jalan bersama individu saat diberikan makanan kecil.I. Implementasi

1. Pemberian nutrisi melalui oral

Melalui tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara sendiri, bertujuan membangkitkan selera makan pada pasien.

2. Pemberian nutrisi melalui pipa lambung.

Merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara oral. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien.

J. Evaluasi

Evaluasi terhadap masalah kebutuhan nutrisi secara umum dapat dinilai dari adanya kemampuan dalam :

1. Meningkatkan nafsu makan ditunjukkan dengan adanya kemampuan dalam makan serta adanya perubahan nafsu makan apabila terjadi kurang dari kebutuhan.

2. Terpenuhinya kebutuhan nutrisi ditunjukkan dengan tidak adanya tanda kekurangan atau kelebihan berat badan.

3. Mempertahankan nutrisi melalui oral ditunjukkan dengan adanya proses pencernaan makan yang adekuat.BAB III

PEMBAHASAN

A. PEMBERIAN NUTRISI MELALUI ORAL (MULUT)

Tindakan ini merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi per-oral secara mandiri

Tujuan Pemberian Nutrisi Melalui Oral (Mulut)

Memenuhi kebutuhan nutrisi pasien

Alat dan Bahan Pemberian Nutrisi Melalui Oral (Mulut)

1. Piring

2. Sendok

3. Garpu

4. Gelas

5. Serbet

6. Mangkok cuci tangan

7. Pengalas

8. Makanan dengan menu dan porsi sesuai dengan program

Prosedur Kerja Pemberian Nutrisi Melalui Oral (Mulut)

1. Berikan penjelasan

2. Cuci tangan

3. Atur posisi pasien dengan duduk atau setengah duduk sesuai dengan kondisi pasien

4. Pasang pengalas

5. Tawarkan pasien melakukan ritual makan (misalnya: berdo'a sebelum makan