DAFTAR - bapemas.jatimprov.go.idbapemas.jatimprov.go.id/renja_bapemas/RENJA2016.pdfpemerataan...
Transcript of DAFTAR - bapemas.jatimprov.go.idbapemas.jatimprov.go.id/renja_bapemas/RENJA2016.pdfpemerataan...
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................ ii
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................... 1
I.1 Latar Belakang ................................................................. 1
I.2. Landasan Hukum .............................................................. 3
I.3. Maksud dan Tujuan .......................................................... 6
I.4. Sistematika Penulisan ........................................................ 6
BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA BADAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN LALU ....................................................................... 8
II.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Badan Pemberdayaan
Masyarakat Provinsi Jawa Timur Tahun Lalu (2014) dan
Capaian Renstra Tahun Berjalan (2015) .............................. 8
II.2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD ............................... ......... 57
II.3. Isu-isi Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD .... 57
II.4. Review Terhadap Rancangan Awal RKPD ........................... 62
II.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat ........ 96
BAB III. TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN .................. 99
III.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional ............................... 99
III.2. Tujuan dan Sasaran Renja Badan Pemberdayaan
Masyarakat Provinsi Jawa Timur ........................................ 100
III.3. Program dan Kegiatan ........................................................ 101
BAB VI. PENUTUP .............................................................................. 106
LAMPIRAN
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Perencanaan menduduki peran penting dalam rangka
percepatan pencapaian visi dan misi dalam pembangunan suatu
wilayah, yang keseluruhannya akan menuju pada satu titik yaitu
kesejahteraan masyarakat. Dalam UU No. 25 tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) Pasal 3 ayat 1
disebutkan bahwa Perencanaan Pembangunan
Nasional mencakup penyelenggaraan perencanaan makro semua
fungsi pemerintahan yang meliputi semua bidang kehidupan secara
terpadu dalam Wilayah Negara Republik Indonesia. Berkaitan dengan
hal tersebut, cakupan perencanaan pembangunan nasional perlu
memperhatikan tujuannya yang antara lain menjamin terciptanya
integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar daerah, antar ruang, antar
waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah.
Pasal tersebut menegaskan bahwa perencanaan pembangunan
nasional dibangun secara makro oleh pemerintah pusat untuk kemudian
menjadi dasar bagi pemerintah daerah dalam menyusun perencanaan
dengan skala yang lebih spesifik. Perencanaan yang disusun baik di
tingkat pusat maupun daerah memiliki beberapa jenjang, antara lain
rencana pembangunan jangka panjang, rencana pembangunan jangka
menengah, dan rencana pembangunan tahunan.
Oleh karena itu, demi menjaga keserasian dan tercapainya
pemerataan pembangunan dari tingkat pusat hingga daerah, setiap
kabupaten/kota diwajibkan melakukan penyusunan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM), dan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) dengan tetap mengacu pada dokumen perencaan
wilayah di atasnya.
Dalam pelaksanaan pembangunan, keterlibatan stakeholder di
daerah sangat dibutuhkan sebagai bentuk tindak lanjut teknis dari
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 2
dokumen perencanaan makro di daerah yang berupa RPJP, RPJM dan
RKPD. Oleh karena itu, SKPD sebagai stakeholder didaerah perlu
menjamin terlaksananya pembangunan sesuai rencana dengan
melakukan penyusunan Rencana Strategis.
Penyusunan Renja SKPD bukan kegiatan yang berdiri sendiri
melainkan merupakan rangkaian kegiatan yang simultan dengan
penyusunan RKPD serta merupakan bagian dari rangkaian kegiatan
penyusunan APBD lima tahunan SKPD , kemudian di terjemahkan lebih
spesifik lagi dalam Rencana Kerja (Renja) tahunan SKPD. Hal ini
mengacu pada UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN) pasal 7 yang mewajibkan setiap SKPD
membuat dan memiliki Rencana Kerja (Renja) SKPD, yang disusun
dengan berpedoman kepada Renstra SKPD dan mengacu kepada RKPD.
Berdasarkan hal tersebut, maka Badan Pemberdayaan Masyarakat
Provinsi Jawa Timur melakukan penyusunan Rencana Kerja (Renja)
tahun 2016.
Renja BAPEMAS Provinsi Jawa Timur mengacu pada Rencana
Strategis (Renstra) BAPEMAS yang disusun sebagai perwujudan bentuk
pelaksanaan teknis Visi dan Misi yang tertuang dalam RPJMD Provinsi
Jawa Timur yaitu Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan,
Mandiri, Berdaya Saing dan Berakhlak,, sedangkan Misi
Pembangunan di Jawa Timur adalah Makin Mandiri dan Sejahtera
bersama Wong Cilik. dimana berlandaskan Visi dan Misi tersebut
maka Pembangunan Jawa Timur diharapkan dapat memberikan
kontribusi terhadap kemajuan, kemakmuran, dan kesejahteraan
masyarakat Jawa Timur khususnya dan bangsa Indonesia secara
keseluruhan.
Misi pembangunan Jawa Timur tahun 2014-2019 Makin Mandiri
dan Sejahtera bersama Wong Cilik yaitu:
1. Meningkatkan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan;
2. Meningkatkan Pembangunan Ekonomi yang Inklusif, Mandiri, dan
Berdaya Saing, Berbasis agrobisnis dan Industrialisasi;
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 3
3. Meningkatkan Pembangunan Yang Berkelanjutan dan Penataan
Ruang;
4. Meningkatkan Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik;
5. Meningkatkan Kualitas Kesalehan Sosial dan Harmoni Sosial.
Renja BAPEMAS adalah dokumen perencanaan untuk periode satu
(1) tahun, yang memuat kebijakan, program, dan kegiatan
pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah
maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat
sehingga sifat dari Renja dimaksud adalah sebagai pedoman dan
rujukan dalam menyusun Program dan Kegiatan BAPEMAS Provinsi Jawa
Timur tahun 2016 dengan mengarah pada pencapaian sasaran
pembangunan melalui Program/ Kegiatan yang dilaksanakan oleh
BAPEMAS Provinsi Jawa Timur.
I.2. Landasan Hukum
Dasar Hukum penyusunan Renja BAPEMAS Provinsi Jawa Timur
Tahun 2016 adalah:
1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional, khususnya pasal 7 ayat (1) : Renstra SKPD
memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan
pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Satuan
Kerja Perangkat Daerah serta berpedoman kepada RPJMD dan
bersifat indikatif ;
2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437),
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor
12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 59
Tahun 2008 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4844) ;
3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005 – 2025,
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 4
khususnya Bab IV Arah, Tahapan dan Prioritas Pembangunan
Jangka Panjang, yang terkait dengan reformasi birokrasi disebutkan
bahwa Pembangunan aparatur negara dilakukan melalui reformasi
birokrasi untuk meningkatkan profesionalisme aparatur negara dan
untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik, di pusat maupun
di daerah, agar mampu mendukung keberhasilan pembangunan di
bidang-bidang lainnya;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara
Penyusunan dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Lembaran Negera Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
21, Tambahan Lembaran Negera Republik Indonesia Nomor 4817) ;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah ;
7. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang tentang Sistim
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP);
8. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Penyusunan Indikator Kinerja
Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah;
10. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
20/M.PAN/11/2008 tentang Petunjuk Penyusunan Indikator Kinerja
Utama;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 pelaksanaan
peraturan pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan,
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 5
tatacara penyusunan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan
rencana Pembangunan daerah;
12. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 1 Tahun
2013 Tentang Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan
Keluarga;
14. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 2 Tahun 2007 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Jawa Timur (Lembaran
Daerah Tahun 2007 Nomr 1, Seri E);
15. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi
Jawa Timur Tahun 2005 – 2025 ;
16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 10 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa
Timur (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 3, Seri D)
sebagaimana telah dilakukan perubahan dengan Peraturan Daerah
Provinsi Jawa Timur Nomor 8 Tahun 2010;
17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa
Timur Tahun 2014 -2019;
18. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 104 Tahun 2008 tentang
Uraian Tugas Sekretariat, Bidang, Sub Bagian dan Sub Bidang
Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur;
19. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 38 Tahun 2009 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa
Timur Tahun 2009 -2014;
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 6
20. Keputusan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa
Timur Nomor 164 Tahun 2014, tentang Rencana Strategis Badan
Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019.
21. Keputusan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa
Timur Nomor ... Tahun 2017, tentang Tim Penyusunan Dokumen
Rencana Kerja (Renja) Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi
Jawa Timur.
I.3. Maksud dan Tujuan
Renja BAPEMAS Provinsi Jawa Timur Tahun 2017 disusun dengan
maksud sebagai berikut :
a. Sebagai Panduan dalam penyusunan dokumen perencanaan yang
memuat program dan kegiatan BAPEMAS Provinsi Jawa Timur
Tahun 2017.
b. Melakukan sinkronisasi terhadap program-program dalam RKPD
dengan mengutamakan pengaruh isu-isu strategis pada tahun 2017.
Sedangkan untuk Tujuannya adalah:
a. Renja menjadi acuan BAPEMAS Provinsi Jawa Timur dalam
melaksanakan Tugas, Pokok, dan Fungsi sesuai dengan RKPD;
b. Renja merupakan dokumen yang berisikan Program-program dan
kegiatan BAPEMAS Provinsi Jawa Timur yang mengacu pada
Renstra dan RKPD.
I.4. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU
II.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan
Capaian Renstra SKPD
II.2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 7
II.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD
II.4. Review terhadap Rancangan Awal RKPD
II.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
III.1. Telaahan terhadap Kebijakan Nasional
III.2. Tujuan dan sasaran Renja SKPD
III.3. Program dan Kegiatan
BAB IV PENUTUP
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 8
BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RENJA BADAN PEMBERDAYAANMASYARAKAT
PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN LALU
II.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Badan Pemberdayaan
Masyarakat Provinsi Jawa Timur Tahun Lalu (2014) dan
Capaian Renstra Tahun Berjalan (2015).
Renja Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa
Timur pada dasarnya menyajikan pengukuran terhadap hasil
kinerja kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Badan
Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur pada Tahun 2014
dan perkiraan target Tahun 2015.
Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur Tahun
2014, Program dan Kegiatan yang dilaksanakan pada Tahun 2014
mengacu pada RPJMD Tahun 2009 – 2014, Alokasi Anggaran
Bapemas Prov. Jatim pada Tahun 2014 sesuai dengan rencana kerja
sebagaimana yang telah dituangkan dalam DPA-SKPD Badan
Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur Nomor :
914/64/213.2/2014 tanggal 16 Desember 2013 adalah sebesar Rp.
58.498.833.000,- dan pada PAPBD TA 2014, sebagaimana DPPA
SKPD Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur Nomor
: 914/163.P/213/2014 tanggal 8 September 2014 menjadi sebesar
Rp. 60.665.583.000,- adapun alokasi anggaran dimaksud terinci
untuk :
1. Belanja Tidak Langsung ( Belanja gaji dan tunjangan Pegawai)
Rp. 6.797.536.000,-
2. Belanja Langsung Rp. 53.868.047.000,-
Rincian Anggaran Program Pemberdayaan Masyarakat yang
dialokasikan pada DPA PPKD Badan Pengelola Keuangan dan Aset
Daerah Prov. Jatim sebesar Rp. 28.530.000.000,- yang terdiri dari
untuk Bantuan Keuangan sebesar Rp. 21.090.000.000,-
(Rp.1.750.000.000,- Bantuan Keuangan kepada Pemerintah
Kabupaten Ngawi Kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 9
Masyarakat, Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa untuk
Kegiatan Pengembangan BUMDes dan Pasar Desa dan
Rp.18.810.000.000,- Bantuan Keuangan kepada pemerintah desa
Jalin Matra serta Rp. 530.000.000,- bentuk Bantuan Keuangan
kepada pemerintah desa kegiatan Jalin Matra), sedangkan untuk
Belanja Hibah Uang yang diberikan kepada masyarakat adalah
sebesar Rp. 7.440.000.000,-.
Sampai dengan Bulan Desember Tahun 2014 realisasi
anggaran setelah PAPBD pada Bapemas Provinsi Jawa Timur dari
alokasi sebesar Rp. 60.665.583.000,- (untuk Belanja Tidak
Langsung/gaji dan Belanja Langsung), telah terealisasi sebesar Rp.
55.735.347.317,- (91,87%), sehingga terdapat sisa anggaran
sampai dengan Bulan Desember 2014 sebesar Rp. 4.930.235.683,-
(8,13%) yang merupakan sisa lebih pelaksanaan anggaran yang
berprinsip pada efisiensi dan kehati-hatian dalam pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan capaian kinerja
Badan Pemberdaayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
sebesar 128,39 % yang menunjukkan bahwa Hasil pencapaian
kinerja secara umum Tahun 2014 telah memenuhi target sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan, meskipun demikian
keberhasilan program pemberdayaan masyarakat terutama pada
tujuan pengentasan kemiskinan, tentunya didukung oleh berbagai
sektor dan kebijakan program SKPD lainnya yang secara terpadu
merupakan program penanggulangan kemiskinan dan mendukung
kinerja sosial Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Pencapaian kinerja (output) pemberdayaan masyarakat yaitu
telah dilaksanakannya pemberdayaan (empowerment) komunitas
masyarakat pada 248 lembaga yaitu Kelompok Masyarakat
(Pokmas), Unit Pengelola Keuangan dan usaha (UPKu), dan Badan
Kerjasama Antar Desa (BKAD) pada desa/kel, sebagaimana
ditetapkan dalam Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor :
188/191/KPTS/013/2014 tentang Penerima Hibah yang diverifIkasi
oleh Badan Pembedayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur dan
Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor : 188/192/KPTS/013/2014
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 10
tentang Penerima Bantuan Keuangan yang diverifikasi oleh Badan
Pembedayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur.
Alokasi anggaran Belanja Tidak Langsung untuk Belanja
Hibah yang dialokasikan sebesar Rp. 7.440.000.000,- telah
terealisasi sebesar Rp. 7.351.000.000,- (98,8%) sehingga terdapat
sisa anggaran sebesar Rp. 89.000.000,- (1,2%). Sisa anggaran
dimaksud dikarenakan terdapat 1 calon penerima hibah yang sudah
pernah mendapatkan program Tahun 2013 dan 2 penerima hibah
yang tidak merealisasikan pencairan anggaran yaitu :
a. Penerima Hibah UPK Sendang Mulya Mantup Kabupaten
Lamongan yang mengusulkan kegiatan Pemberdayaan
Masyarakat dalam Pemanfaatan dan Pelestarian Sumber Mata
Air (SMA) sebesar Rp. 30.000.000,- tidak merealisasikan
anggaran dikarenakan sumber mata air yang ada mengalami
penyusutan secara drastis dan secara teknis dipandang tidak
memenuhi persyaratan untuk didayagunakan lebih lanjut ;
b. Penerima Hibah Posyantek TTG Duta Sejahtera Kabupaten
Sidoarjo mengusulkan kegiatan Pemanfaatan dan Penerapan
TTG bekerjasama dengan Perguruan Tinggi sebesar RTp.
39.000.000,- tidak merealisasikan anggaran karena lokasi tidak
sesuai dengan SK. Gubernur Jawa Timur tentang penetapan
lokasi penerima hibah dan adanya indikasi kinerja pengurus
yang kurang baik.
Sedangkan Alokasi Belanja Tidak Langsung Belanja Bantuan
Keuangan sebesar Rp. 18.810.000.000,- telah terealisasi sebesar
Rp. 18.810.000.000,- (100%).
Alokasi anggaran dimaksud dipergunakan untuk pelaksanaan 6
program ex rutin dan 4 program pembangunan yaitu :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
5. Peningkatan Pembangunan Sistim Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 11
6. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah
Daerah
7. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan
8. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan
9. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun
Desa dan
10. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa
Selengkapnya realisasi anggaran Belanja Langsung dan Belanja Tidak
Langsung sebagaimana tabel berikut :
NO. PROGRAM ANGGARAN (Rp.) REALISASIANGGARAN (Rp.)
%REALISASI
1. Pelayanan AdministrasiPerkantoran
1.707.139.400 1.520.076.981 89,04
2. Peningkatan Sarana danPrasarana Aparatur
2.430.863.600 2.401.569.368 98,79
3. Peningkatan DisiplinAparatur
157.622.500 153.439.875 97,35
4. Peningkatan KapasitasSumber Daya Aparatur
117.147.500 101.844.375 86,94
5. PeningkatanPembangunan SistimPelaporan CapaianKinerja dan Keuangan
1.780.032.700 1.768.798.355 99,37
6. Peningkatan KapasitasKelembagaanPemerintah Daerah
182.400.000 182.400.000 100.0
7. PeningkatanKeberdayaanMasyarakat Perdesaan
8.726.000.000 8.155.892.685 93,47
8. PengembanganLembaga EkonomiPedesaan
20.192.655.000 17.656.606.357 87,44
9. Peningkatan PartisipasiMasyarakat dalamMembangun Desa
12.249.186.300 11.471.039.306 93,65%
10. Peningkatan KapasitasAparatur PemerintahDesa
6.325.000.000 5.860.879.201 92,66
11. Belanja Tidak Langsung(Gaji dan TambahanPenghasilan)
6.797.536.000 6.462.802.018 95,07
JUMLAHSELURUHNYA
60.665.583.000 55.735.348.521 91,87
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 12
CAPAIAN KINERJA TAHUN 2014
Dalam proses pengukuran kinerja, yang perlu diperhatikan
adalah membandingkan antara target pencapaian indikator
sasaran yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Badan
Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur dengan
realisasinya. Berdasarkan hasil pengukurannya, Tingkat
Capaian Kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi
Jawa Timur dapat diilustrasikan sebagai berikut :
Sasaran Strategis 1
Meningkatnya kelompok usaha ekonomi produktif dan lembaga ekonomi masyarakatdi desa/kel.
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Prosentase peningkatankelompok usaha ekonomiproduktif dan lembagaekonomi masyarakat didesa/kel.
3,1% 3,5% 114,8%
Sasaran Strategis 2
Meningkatnya pusat layanan informasi TTG, dan aksesibilitas masyarakat miskinterhadap pengembangan SDA dan sarana prasarana dasar.
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Prosentase peningkatanpusat layanan informasiteknologi di desa/kel.(Wartek dan Posyantek).
36,6% 26,7% 72,9%
Prosentase peningkatandesa yang mendapatkanaksesibilitas terhadappengembangan SDA dansarana prasarana dasar.
16,2% 16,8% 103,5%
Sasaran Strategis 3
Terwujudnya peningkatan jumlah desa/kel yang menerapkan manajemenpembangunan yang partisipatif dan pelestarian nilai sosial budaya masyarakat.
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Prosentase peningkatandesa/kel. Yangmenerapkan SistimManajemen PembangunanPartisipatif (SMPP).
16,1% 9,8% 61%
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 13
Prosentase peningkatankomunitas masyarakatpelestari nilai nilai sosialbudaya masyarakat.
13,82% 17,02% 123,12%
Sasaran Strategis 4
Terwujudnya peningkatan jumlah desa/kel. Yang memiliki Klasifikasi tingkatperkembangan desa/kelurahan di Jawa Timur.
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Prosentase peningkatandesa dan kelurahan yangtelah memiliki klasifikasiTPD/Kel.
24,0% 70,8% 295,47%
Berdasarkan tabel hasil pengukuran kinerja diatas, rata-
rata pencapaian kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi
Jawa Timur adalah sebesar 128,39 %. Pencapaian Kinerja Sasaran
Strategis 1 Meningkatnya kelompok usaha ekonomi produktif dan
lembaga ekonomi masyarakat di desa/kel. Adalah sebesar 114,8 %,
Rata-rata Pencapaian Kinerja Sasaran Strategis 2 Meningkatnya
pusat layanan informasi TTG, dan aksesibilitas masyarakat miskin
terhadap pengembangan SDA dan sarana prasarana dasar sebesar
88,20 %, Rata-rata Pencapaian Kinerja Sasaran Strategis 3
Terwujudnya manajemen pembangunan yang partisipatif dan
pelestarian nilai sosial budaya masyarakat, sebesar 91,83 %, Rata-
rata Pencapaian Kinerja Sasaran Strategis 4 Terwujudnya Klasifikasi
tingkat perkembangan desa/kelurahan di Jawa Timur, sebesar 295,74
%.
Pencapaian kinerja Tujuan 1. Meningkatnya kemampuan
masyarakat miskin dalam penyediaan permodalan untuk usaha ekonomi
produktif.
Sasaran Strategis 1. Meningkatnya kelompok usaha
ekonomi produktif dan lembaga ekonomi masyarakat di desa/kel.
dengan indikator kinerja, yaitu Prosentase peningkatan kelompok
usaha ekonomi produktif dan lembaga ekonomi masyarakat di desa/kel.
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 14
Sasaran Strategis 1
Meningkatnya kelompok usaha ekonomi produktif dan lembaga ekonomimasyarakat di desa/kel.
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Prosentase peningkatankelompok usaha ekonomiproduktif dan lembaga ekonomimasyarakat di desa/kel.
3,1% 3,5% 114,8%
Rata-rata pencapaian kinerja sasaran 114,8 %
Target kinerja tahun 2014 adalah sebesar 3,1 % dan realisasi target
kinerja sasaran ini adalah sebesar 3,5 % atau tingkat pencapaian
kinerja sebesar 114,8 %.
Apabila dibandingkan dengan capaian indikator kinerja sasaran
yang sama sebagaimana gambar diagram Target dan Realisasi kinerja di
bawah ini, pada tahun 2010 dari target 7 % terealisasi sebesar 12,3 %
atau tingkat pencapaian sebesar 174,7 %, Pada tahun 2011
ditargetkan sebesar 5,5 % dan terealisasi sebesar 5,5 % atau tingkat
pencapaian sebesar 100 % dan pada tahun 2012 dari target 4,2 %
terealisasi 4,1 % atau tingkat pencapaian sebesar 98 %, tahun 2013
dari target 3,6 % terealisasi 3,3 % atau tingkat pencapaian sebesar
91,1%, maka capaian kinerja sasaran pada tahun 2014 menunjukkan
progress kinerja yang sangat baik yaitu meningkat dari 3 tahun yang
lalu dengan prosentase tingkat pencapaian 114,8%,.
DIAGRAM TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN 2010 – 2014INDIKATOR SASARAN 1
(Prosentase peningkatan kelompok usaha ekonomi produktif dan lembagaekonomi masyarakat di desa/kel.
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 15
Selama 5 tahun capaian kinerja sasaran ini sebagaimana
ditunjukkan pada gambar grafik dibawah ini . Pada tahun 2010
pencapaian kinerja cukup tinggi yaitu 174 ,7 %, hal ini didukung oleh
alokasi kinerja dan pendanaan yang cukup signifikan apabila
dibandingkan dengan tahun awal RPJMD (Tahun 2009), pada tahun
2011 tingkat capaian kinerja lebih rendah daripada tahun 2010, hal
tersebut dikarenakan adanya penurunan alokasi anggaran kepada
masyarakat yang cukup signifikan walaupun demikian, pada tahun ini
tingkat pencapaian kinerja masih baik yaitu sebesar 100,7 %. Mulai
tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 tingkat pencapaian kinerja
sedikit menurun, walaupun masih dalam kriteria baik (98,1 % pada
tahun 2012 dan 91,1 % pada tahun 2013) hal ini selain dikarenakan
alokasi bantuan kepada masyarakat yang menurun sebagai akibat dari
adanya kebijakan terkait dengan mekanisme pemberian bantuan hibah
dan bantuan sosial kepada masyarakat, hal tersebut juga dikaitkan
dengan tugas Bapemas sebagai satuan administrasi pangkal program
penanggulangan kemiskinan (Jalin Kesra) sehingga tidak secara
langsung berdampak pada sasaran outcome. Walaupun demikian pada
akhir tahun RPJMD (Tahun 2014), pada indikator sasaran ini
menunjukkan adanya peningkatan kinerja yang sangat baik yaitu 114,8
%, hal ini didukung oleh peningkatan fasilitasi terhadap usaha ekonomi
masyarakat dalam bentuk kelompok usaha ekonomi desa, pembentukan
forum-forum komunikasi usaha ekonomi masyarakat yang dapat
dijadikan wadah berdiskusi pemecahan masalah dan pengembangan
usaha ekonomi masyarakat ke depan serta terfasilitasinya lembaga
ekonomi di desa dalam bentuk pasar desa dan BUMDesa.
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 16
GRAFIK CAPAIAN KINERJA TAHUN 2010-2014 INDIKATOR SASARAN 1(Prosentase peningkatan kelompok usaha ekonomi produktif dan
lembaga ekonomi masyarakat di desa/kel.)
Target kinerja jangka menengah prosentase peningkatan
kelompok usaha ekonomi produktif dan lembaga ekonomi masyarakat di
desa/kel. Dari kondisi awal pada tahun 2009 yaitu 0 % (2.132
UEM/LED) ditargetkan mengalami peningkatan sebesar 26 % (2.677
UEM/LED), dan terealisasi sebesar 32 % (2.811 UEM/LED) atau tingkat
pencapaian kinerja jangka menengah sebesar 125 %.
Capaian kinerja Sasaran 1 didukung oleh pelaksanaan program
Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan dengan kegiatan
Pengembangan BUMDes, Pemberdayaan Ekonomi Rakyat berbasis
Lembaga Keuangan Mikro (LKM), Pengembangan Pasar Desa,
Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat, Koordinasi Penanggulangan
Kemiskinan Kelompok Program Pemberdayaan Masyarakat,
Penanggulangan Feminisasi Kemiskinan, Jalin Matra Bantuan Rumah
Tangga sangat Miskin (BRTSM).
Dalam program ini dilakukan fasilitasi pemberdayaan masyarakat dalam
memberikan pelayanan permodalan bagi RTM secara mudah, murah
dan cepat serta pengembangan ekonomi produktif masyarakat dalam
rangka meningkatkan kesejahteraannya, adapun kelompok usaha
ekonomi produktif masyarakat yang ada pada tahun 2009 2012 adalah
sebanyak 2.629 lembaga dan pada tahun 2013 adalah sebanyak 2.715
lembaga tahun 2014 ditargetkan peningkatan sebesar 3,1 % atau
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 17
bertambah 2677 lembaga, dan terealisasi sebanyak 96 lembaga
sehingga pada tahun 2014 telah bertambah usaha ekonomi masyarakat
menjadi 2811 lembaga atau meningkat 3,5 % dari tahun yang lalu.
Kelompok-kelompok usaha ekonomi masyarakat perlu terus
ditumbuhkan, dalam rangka penguatan kapasitas perekonomian di desa,
terutama masyarakat hampir miskin yang masih mempunyai
kemampuan untuk berusaha dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar
hidupnya. Kelembagaan masyarakat dalam bentuk komunitas usaha ini
menjadi penting untuk terus dikembangkan guna memberikan posisi
tawar yang lebih kuat dalam pengelolaan usahanya dan memudahkan
akses permodalan yang mudah, murah dan cepat bagi masyarakat desa,
utamanya bagi rumah tangga miskin.
Melalui kegiatan Pengembangan Usaha Ekonomi Desa, telah terlaksana
pemberdayaan komunitas masyarakat di desa dengan tersedianya
lembaga permodalan bagi masyarakat desa. Hal ini mampu
menciptakan iklim permodalan yang kondusif di pedesaan dan
mendorong pembangunan ekonomi masyarakat desa, sehingga kedepan
pengembangannya perlu terus didorong untuk penguatan ekonomi di
pedesaan.
Pengembangan BUMDes dimaksudkan untuk mewadahi lembaga
ekonomi desa yang bersumber dari program pemerintah atau sumber
lain yang dikelola oleh masyarakat menjadi unit usaha milik desa dan
juga sebagai sarana pintu masuk (entry point) program–program
Pemerintah/non Pemerintah. Untuk penguatan Badan Usaha Milik Desa
sebagai motor penggerak perekonomian desa kedepan perlu dilakukan
pemetaan secara riil kondisi BUMDes yang ada di desa baik dalam
kapasitas potensi pengembangan ekonomi maupun penguatan kapasitas
kelembagaannya.
Fasilitasi pengembangan pasar desa sebagai salah satu lembaga
ekonomi yang ada di desa berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi
yang ada di desa, terbangunnya sarana/prasarana pasar desa yang
sesuai dengan harapan masyarakat desa lokasi (25 desa),
terfasilitasinya masyarakat dalam mengembangkan usaha produksinya
dan terbukanya peluang lapangan kerja bagi masyarakat. Kegiatan
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 18
pembangunan untuk Pengembangan Pasar Desa dilaksanakan secara
swakelola oleh Timlak Desa dan dengan mengembangkan/
meningkatkan partisipasi dan swadaya masyarakat, dan tidak boleh
dilaksanakan dengan pola rekanan. Guna menghimpun potensi swadaya
dan mendayagunakan sumber daya lokal yang ada, penyediaan bahan
dan tenaga kerja seoptimal mungkin memanfaatkan sumber daya lokal
yang diprioritaskan pada RTHM (data PPLS ’08) ada di desa
bersangkutan dengan pola padat karya. Fasilitasi pemberdayaan
terhadap Pengembangan Pasar Desa pada tahun 2014 dapat
menghasilkan 4 pasar desa terbaik di Jawa Timur yaitu Pasar Desa ”
SUMBER REJEKI” Desa Kapas Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro,
Pasar Desa ”SELOPURO” Desa Selopuro Kecamatan Selopuro Kabupaten
Blitar, Pasar Desa ”UJUNG PANGKAH” Desa Pangkah Kulon ecamatan
Ujungpangkah Kabupaten Gresik, Pasar Desa ”RAYA KEMLAGI” Desa
Kemlagi Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto.
Target yang belum sepenuhnya tercapai dapat dioptimalkan pada
tahapan pembangunan berikutnya, karena pasar desa sebagai salah
satu lembaga penggerak ekonomi masyarakat di desa yang dapat
membantu mendorong pertumbuhan ekonomi di pedesaan dan
meningkatkan pendapatan masyarakat desa.
Pada tahun 2014, Kebijakan prioritas Pemerintah Provinsi Jawa Timur
merancang program untuk menangani kemiskinan perempuan, terutama
bagi rumah tangga yang Kepala Rumah Tangga Perempuan (KRTP)
melalui Program Penanggulangan Feminisasi Kemiskinan. Program tidak
hanya sebagai upaya jangka pendek untuk memberikan bantuan kepada
KRTP tetapi terlebih daripada itu adalah sebagai program yang
berkelanjutan dalam rangka untuk mengantisipasi adanya perangkap
kemiskinan (poverty trap) pada KRTP. Adapun sasaran untuk bantuan
keuangan Pilot Project Penanggulangan Feminisasi Kemiskinan Tahun
2014 dialokasikan untuk 3.309 KRTP di 54 Desa 36 Kecamatan 10
Kabupaten.
Pencapaian kinerja Tujuan 2. Meningkatnya kemampuan
masyarakat dalam pengembangan TTG, SDA dan sarana prasarana
dasar masyarakat, di jabarkan dalam sasaran strategis 2, yaitu
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 19
Meningkatnya pusat layanan informasi TTG, dan aksesibilitas
masyarakat miskin terhadap pengembangan SDA dan sarana prasarana
dasar.
Sasaran Strategis 2
Meningkatnya pusat layanan informasi TTG, dan aksesibilitas masyarakat
miskin terhadap pengembangan SDA dan sarana prasarana dasar.
IndikatorKinerja
Target Realisasi %
Prosentasepeningkatan pusatlayanan informasiteknologi didesa/kel. (Wartekdan Posyantek).
36,6% 26,7% 72,9%
Prosentasepeningkatan desayang mendapatkanaksesibilitasterhadappengembanganSDA dan saranaprasarana dasar.
16,2% 16,8% 103,5%
Rata-rata pencapaian kinerja sasaran 88,2 %
Sasaran strategis 2 ini didukung oleh 2 indikator kinerja yaitu
Prosentase peningkatan pusat layanan informasi teknologi di desa/kel.
(Wartek dan Posyantek) dan Prosentase peningkatan desa yang
mendapatkan aksesibilitas terhadap pengembangan SDA dan sarana
prasarana dasar. Pencapaian indikator kinerja Prosentase peningkatan
pusat layanan informasi teknologi di desa/kel. (Wartek dan Posyantek
pada tahun 2014 dari target sebesar 36,6 %, terealisasi sebesar 26,7 %
atau tingkat pencapaian sebesar 72,9 %. Tingkat pencapaian ini belum
optimal karena adanya kendala pada fasilitasi wartek/posyantek yang
tidak memenuhi kelengkapan secara administratif. Pencapaian indikator
kinerja Prosentase peningkatan desa yang mendapatkan aksesibilitas
terhadap pengembangan SDA dan sarana prasarana dasar pada tahun
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 20
2014 dari target 16,2 % terealisasi sebesar 16,8 % atau tingkat
pencapaian sebesar 103,5 %.
Realisasi target pada tahun 2014 lebih sedikit dibandingkan dengan
realisasi target pada 3 tahun sebelumnya (sebagaimana digambarkan
diagram target dan realisasi kinerja indikator sasaran 2 dibawah ini).
Hal ini dikarenakan dikarenakan alokasi bantuan kepada masyarakat
yang menurun sebagai akibat dari adanya kebijakan terkait dengan
mekanisme pemberian bantuan hibah dan bantuan sosial kepada
masyarakat.
DIAGRAM TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN 2010 – 2014INDIKATOR SASARAN 2
(Prosentase peningkatan pusat layanan informasi teknologi di desa/kel.(Wartek dan Posyantek)).
Prosentase tingkat pencapaian kinerja indikator Prosentase peningkatan
pusat layanan informasi teknologi di desa/kel. (Wartek dan Posyantek)
cukup bervariasi sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2014, selain
dikarenakan adanya kebijakan terkait dengan mekanisme bantuan
kepada masyarakat, pada tahun 2014 capaian kinerja yang belum
optimal ini disebabkan karena kelemahan administrasi dari
wartek/posyantek yang tidak memenuhi kelengkapan, walaupun
demikian, target jangka menengah terealisasi dengan baik. Sampai
dengan tahun 2014 target kinerja jangka menengah adalah sebesar 180
% (56 wartek/posyantek) dari kondisi awal sebanyak 20 posyantek pada
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 21
tahun 2010 terealisasi menjadi 57 wartek/posyantek (185 %) pada
tahun 2014 atau tingkat pencapaian sebesar 103 %. selengkapnya
grafik pencapaian kinerja selama 5 tahun terakhir sebagaimana tersaji
di bawah ini.
GRAFIK CAPAIAN KINERJA TAHUN 2009-2014INDIKATOR SASARAN 2
(Prosentase peningkatan pusat layanan informasi teknologi di desa/kel.(Wartek dan Posyantek)).
Warung Teknologi (Wartek) dan Pos Pelayanan Teknologi (Posyantek)
merupakan media fasilitasi informasi teknologi tepat guna di desa/kel
untuk menunjang Pengembangan Wilayah melalui peningkatan
Kualitas Sumberdaya manusia dan pemanfaatan sumberdaya alam
secara bertanggungjawab menuju keunggulan kompetitif dalam
persaingan lokal, regional dan global serta mendorong tumbuhnya
inovasi di bidang teknologi.
Wartek dan Posyantek yang difasilitasi diharapkan berfungsi sebagai
media yang mampu menyebarluaskan informasi maupun
mendayagunaan TTG di wilayah masing-masing.
Beberapa contoh kemanfaatan bantuan terhadap Wartek/Posyantek
antara lain
1. Bantuan yang dilaksanakan dalam bentuk pengadaan Alat TTG
berupa Hand Traktor dan kelengkapannya yang pelaksanaanya
sudah terealisasi 100% antara lain Wartek Poktan Bina
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 22
Sejahtera Desa Pucang Anom Kecamatan Jambersari
Darussolah Kabupaten Bodowoso, Wartek Taruna Net Desa
Karanganyar Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember, Wartek
Melirang Baru Desa Melirang Kecamatan Bungah Kabupaten
Gresik, Wartek Manunggal Desa Campursari Kecamatan
Karangjati Kabupaten Ngawi, Wartek Samporna Desa Bulung
Kecamatan Klampis Kabupaten Bangkalan. Dengan adanya
bantuan alat TTG Hand tractor tersebut masyarakat dapat lebih
ringan dalam mengerjakan lahan pertanian yang dulu menelan
biaya yang cukup besar. Sistem yang digunakan Wartek, yaitu
sistem sewa alat TTG bagi masyarakat petani dan dari hasil
pemasukan uang sewa nantinya dapat dikembangkan oleh
Wartek. Dengan bantuan alat TTG ini, dapat menghilangkan
lingkaran setan bagi para petani tradisional menjadi petani yang
modern, dengan biaya yang cukup murah.
2. Kelompok Usaha Lilin Cantik Pijar Mas Kelurahan Tanjungsari
Kecamatan Sukorejo Kota Blitar dilaksanakan dalam bentuk
pengadaan Alat TTG berupa Alat Pembuat Lilin dan kelengkapan
pendukungnya yang pelaksanaanya sudah terealisasi 100%.
3. Warung TTG Desa Padelegan kecamatan Pademawu Kabupaten
Pamekasan dilaksanakan dalam bentuk pengadaan Alat TTG
berupa Pengadaan Mesin Pengering serbaguna. Pelaksanaan
sudah terealisasi 100%.
4. Wartek Nusa Indah Kelurahan Pilang Kecamatan Kademangan
Kota Probolinggo dilaksanakan dalam bentuk pengadaan Alat
TTG berupa Pengadaan Mesin Pembuatan Sari Kedelai, mesin
penepung, mesin pembuat gethuk, mesin penggiling daging,
dan mesin genset. Pelaksanaan sudah terealisasi 100%.
5. Wartek/Posyantek Krupuk Pasir Desa Sekoto Kecamatan Badas
Kabupaten Kediri dilaksanakan dalam bentuk pengadaan Alat
TTG berupa Mesin Penggiling Padi dan oli untuk operasional
awal. Pelaksanaan sudah terealisasi 100%.
6. Posyantek Panggung Bahari Kelurahan Panggungrejo
Kecamatan Panggungrejo Kota Pasuruan dilaksanakan dalam
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 23
bentuk pengadaan TTG berupa Pembelian 3 buah Mesin
Penghancur Cangkang Kerang. Pelaksanaan sudah terealisasi
100%.
7. Wartek/Posyantek Sidorukun Desa Panditan Kecamatan
Lumbang Kabupaten Pasuruan dilaksanakan dalam bentuk
pembuatan TTG berupa Biogas 5 Unit. Pelaksanaan sudah
terealisasi 100%.
Bapemas Provinsi Jawa Timur juga secara rutin mengikuti event
tahunan Gelar TTG Tingkat Nasional yang dilaksanakan oleh Dirjen
PMD Kemendagri Sebagai langkah strategis dalam penyebarluasan
informasi berbagai teknologi yang dapat memberikan nilai tambah
kepada masyarakat. Sebagai forum untuk menggali gagasan pemikiran
dalam rangka penyusunan kebijakan penerapan dan pengembangan
TTG dalam upaya pemberdayaan masyarakat dimasa Kini dan masa
mendatang
Pada tahun 2014 Gelar TTG Nasional di Kalimantan Timur diikuti
Provinsi Jawa Timur dengan disertai 22 Kab/Kota di Jawa Timur, 2 SKPD
di Pemerintahan Prov. Jatim dan 3 Perguruan Tinggi. Prestasi yang di
capai pada acara tahunan tersebut adalah sebagai Juara Harapan Ke I
Stand Terbaik Provinsi sedangkan pada tahun 2013 TTG di Sumatera
Barat sebagai Juara Harapan Ke III Stand Terbaik Provinsi.
Capaian indikator kinerja sasaran Prosentase peningkatan desa
yang mendapatkan aksesibilitas terhadap pengembangan SDA dan
sarana prasarana dasar pada tahun 2014 dari target sebesar 16,2 %
telah terealisasi sebesar 16,8 %. Realisasi target indikator ini pada
tahun 2012 belum mencapai optimal sebagaimana yang telah
ditargetkan, dikarenakan adanya perubahan kebijakan terkait dengan
mekanisme pengalokasian bantuan kepada masyarakat, sehingga
berpengaruh terhadap pencapaian kinerja, walaupun demikian pada
tahun 2013 dan 2014, realisasi capaian kinerja telah mengalami
peningkatan dari target yang telah ditetapkan. Selengkapnya
sebagaimana disajikan dalam gambar diagram capaian target dan
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 24
realisasi kinerja sasaran 2 dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014
dibawah ini.
DIAGRAM TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN 2010 – 2014INDIKATOR SASARAN 2
(Prosentase peningkatan desa yang mendapatkan aksesibilitasterhadap pengembangan SDA dan sarana prasarana dasar).
Capaian kinerja jangka menengah Prosentase peningkatan desa yang
mendapatkan aksesibilitas terhadap pengembangan SDA dan sarana
prasarana dari kondisi 0 % (85 desa), ditargetkan sampai dengan 5
tahun adalah adanya peningkatan sebesar 153 % atau menjadi 215
desa, dan dari target tersebut pada tahun 2014 telah terealisasi
sebesar 285 % (327 desa) atau prosentase tingkat pencapaian kinerja
jangka menengah adalah sebesar 186 %. Selengkapnya grafik
capaian kinerja tahun 2010-2014 indikator Prosentase peningkatan
desa yang mendapatkan aksesibilitas terhadap pengembangan SDA
dan sarana prasarana dasar adalah sebagaimana digambarkan dalam
grafik dibawah ini.
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 25
GRAFIK CAPAIAN KINERJA TAHUN 2010-2014INDIKATOR SASARAN 2
(Prosentase peningkatan desa yang mendapatkan aksesibilitasterhadap pengembangan SDA dan sarana prasarana dasar).
Pencapaian ini didukung pelaksanaan program peningkatan
keberdayaan masyarakat dengan kegiatan-kegiatan antara lain
Pemberdayaan Masyarakat dalam pemanfaatan SDA, Sumber mata air,
Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Pantai Pengembangan Potensi
Desa/Kel. serta Pengembangan Sumber Daya Lokal Berbasis Kawasan.
Melalui kegiatan dimaksud, pada tahun 2014 telah terbantu
masyarakat miskin di lokasi kegiatan antara lain yaitu :
1. Pembangunan 10 bak penampung air / tandon / bak mata air
yang dilengkapi dengan mesin pompa air selanjutnya dilalirkan
ke rumah penduduk dengan perpipaan dan dapat dinikmati oleh
775 RTS di 10 desa.
2. Pembangunan 7 jaringan perpipaan air bersih sepanjang 5500
meter pada 7 desa.
3. Pembangunan sarana MCK dan air bersih yang dapat
dimanfaatkan oleh 176 RTM di 2 desa.
4. Pembangunan prasarana penunjang kesehatan lingkungan
berupa Pemavingan jalan lingkungan (volume: 120x 3 m),
Pembangunan Talut Pengaman jalan, Pembangunan saluran air
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 26
pemukiman (ukuran 0,6 x 0,7 x 200 M3), Pembangunan
Plengsengan (volume 40x0,045x1 M).
5. Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) sebesar
Rp. 21.110.500,- (Dua puluh satu juta seratus sepuluh ribu lima
ratus rupiah), dengan hasil terlatihnya 147 (seratus empat
puluh tujuh) RTM di Desa Pesisir Pantai yang sesuai dengan
keahlian dan kebutuhan produksi;
6. Tersedianya Bantuan Modal Usaha bagi masyarakat sebesar
Rp. 170.281.200,- (Seratus tujuh puluh juta dua ratus delapan
puluh satu ribu dua ratus rupiah) di 6 Desa pesisir pantai
melalui Usaha simpan pinjam kepada 20 Pokmas (195 orang
RTM);
7. Berkembangnya usaha ekonomi produktif masyarakat di 6 Desa
pesisir pantai, yang sesuai dengan potensi unggulan Desa lokasi
melalui usaha sektor riil dan usaha swakelola dengan
penyerapan tenaga kerja sebanyak 33 orang;
8. Dana bantuan untuk Kegiatan Konservasi Alam (Penanaman
pohon Bakau sebanyak 5.300 batang ) dengan dana sebesar
Rp. 13.320.000,- (Tiga belas juta tiga ratus dua puluh ribu
rupiah) dengan hasil terlaksananya konservasi dengan
penanaman pohon Bakau sebanyak 5.300 bibit di 2 Desa
(Desa Ambat Kecamatan Tlanakan Kab. Pamekasan dan Desa
Curah Dringu Kec. Tongas Kabupaten Probolinggo);
Pencapaian Kinerja Tujuan 3. Meningkatnya Partisipasi
Masyarakat dalam pembangunan dan pelestarian nilai sosial budaya
masyarakat, di jabarkan dalam sasaran strategis, yaitu Terwujudnya
peningkatan jumlah desa/kel yang menerapkan manajemen
pembangunan yang partisipatif dan pelestarian nilai sosial budaya
masyarakat.
Sasaran Startegis 3.1.
Terwujudnya peningkatan jumlah desa/kel yang menerapkanmanajemen pembangunan yang partisipatif dan pelestarian nilaisosial budaya masyarakat.
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 27
Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Prosentase peningkatandesa/kel. Yang menerapkanSistim ManajemenPembangunan Partisipatif(SMPP).
16,1% 9,8% 61 %
Prosentase peningkatankomunitas masyarakatpelestari nilai nilai sosialbudaya masyarakat.
13,82% 17,02% 123,12%
Rata-rata pencapaian kinerja sasaran 92 %
Capaian indikator kinerja sasaran Prosentase peningkatan
desa/kel. Yang menerapkan Sistim Manajemen Pembangunan
Partisipatif (SMPP), pada tahun 2014 dari target kinerja sebesar 16,1 %,
terealisasi sebesar 9,8 % atau prosentase capaian kinerja adalah
sebesar 61 %.
DIAGRAM TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN 2010 – 2014INDIKATOR SASARAN 3
(Prosentase peningkatan desa/kel. Yang menerapkan SistimManajemen Pembangunan Partisipatif (SMPP)).
Sebagaimana diagram target dan realisasi kinerja tahun 2010 – 2014
indikator sasaran 3 diatas, Realisasi kinerja pada tahun 2010 dan 2011
lebih baik dibandingkan dengan tahun 2012 sampai dengan 2014, hal ini
menggambarkan peningkatan desa/kel yang menerapkan SMPP pada
tahun 2010 sampai denga 2011 cukup signifikan, sedangkan pada tahun
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 28
2012 sampai dengan tahun 2014, peningkatannya cenderung lebih kecil,
hal ini dikarenakan desa/kel yang menerapkan SMPP telah difasilitasi
oleh program PNPM MP. Walaupun demikian secara akumulasi, target
jangka menengah selama 5 tahun yang telah ditargetkan peningkatan
sebesar 184 % (216 desa) dari kondisi awal 76 desa pada tahun 2010,
sampai dengan akhir jangka menengah tahun 2014, terealisasi
peningkatan sebesar 388 % atau menjadi 371 desa sehingga
prosentase capaian kinerja adalah sebesar 211 %.
GRAFIK CAPAIAN KINERJA TAHUN 2010-2014INDIKATOR SASARAN 3
(Prosentase peningkatan desa/kel. Yang menerapkan SistimManajemen Pembangunan Partisipatif (SMPP)).
Kegiatan dan penetapan capaian dalam rangka mengoptimalkan kualitas
pengelolaan pembangunan desa secara partisipatif dalam bentuk
penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-
Desa), Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP-Desa), Pengelolaan
Anggaran Penerimaan dan Belanja Desa (APB-Desa), Pelaksanaan
Program dan Pertanggung Jawaban Penyelengaraan Pemerintahan Desa
sebagai satu kesatuan dengan sistem perencanaan dan pengelolaan
pembangunan.
Pencapaian indikator sasaran strategis yang mendukung
sasaran ke 3 yang kedua adalah Prosentase peningkatan komunitas
masyarakat pelestari nilai nilai sosial budaya masyarakat. Pada tahun
2014, target indikator kinerja ini adalah sebesar 13,8 % dan terealisasi
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 29
sebesar 17 % atau prosentase capaian kinerja sebesar 123,1 %.
Realisasi target kinerja ini lebih baik apabila dibandingkan dengan
realisasi tahun yang lalu (tahun 2013), bahkan sejak tahun 2010 sampai
dengan tahun 2014 realisasi target kinerja ini selalu mencapai target
kinerjanya, sebagaimana digambarkan dalam gambar diagram target
dan realisasi kinerja dibawah ini.
DIAGRAM TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN 2010 – 2014INDIKATOR SASARAN 3
(Prosentase peningkatan komunitas masyarakat pelestari nilai nilaisosial budaya masyarakat).
Prosentase pencapaian kinerja Prosentase peningkatan komunitas
masyarakat pelestari nilai nilai sosial budaya masyarakat selama 5
tahun bervariasi, walaupun prosentase peningkatan dari tahun ke
tahun nilainya lebih kecil sebagaimana yang telah ditargetkan, namun
a demikian tingkat pencapaiannya masih pada kisaran 99 % sampai
dengan 100 %. Kondisi awal terdapat 46 komunitas masyarakat
pelestari nilai-nilai sosial budaya masyarakat dan pada tahun 2014
ditargetkan peningkatan sebesar 247 komunitas, adapun realisasi
target kinerja sampai dengan tahun 2014 adalah terdapat peningkatan
komunitas masyarakat pelestari nilai-nilai sosial budaya masyarakat
sebanyak 385 komunitas atau terdapat peningkatan capaian kinerja
selama 5 tahun sebesar 156 %, selengkapnya sebagaimana disajikan
dalam grafik capaian kinerja tahun 2010 – 2014 dibawah ini.
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 30
GRAFIK CAPAIAN KINERJA TAHUN 2010-2014INDIKATOR SASARAN 3
(Prosentase peningkatan komunitas masyarakat pelestari nilai nilaisosial budaya masyarakat).
Pencapaian target indikator ini didukung oleh pelaksanaan
kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dalam rangka mendukung kegiatan
Posyandu, PMT-AS dan PSN- Demam Berdarah upaya pemberdayaan
masyarakat mendukung bidang kesehatan dilaksanakan dengan
penyediaan layanan kesehatan dasar yang mudah, cepat dan murah
serta menyangkut kemandirian masyarakat untuk mengorganisir
lembaga-lembaga swadaya masyarakat (LSM, PKK, Dasawisma,
Posyandu, dll) untuk menanggulangi faktor resiko penyakit dengan lebih
menekankan pada upaya promotif, preventif tanpa mengabaikan upaya
kuratif dan rehabilitatif. Pemberdayaan Penyandang cacat untuk
mewujudkan kemandirian penyandang cacat dalam rangka
penanggulangan kemiskinan dan pengangguran. Community Capasity
Building menumbuhkan kemitraan antara masyarakat dengan
pemerintah, berkembangnya potensi ekonomi dan meningkatkan
pendapatan masyarakat untuk mengembangkan kapasitas individu,
kapasitas ekonomi dan kapasitas kelembagaan masyarakat dengan
penekanan pada peningkatan partisipasi dan keswadayaan masyarakat.
Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan sebagai upaya mendorong
terwujudnya kemandirian ekonomi masyarakat sekitar hutan melalui
pemberdayaan kelompok rumah tangga miskin, penguatan
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 31
kelembagaan dan pengembangan potensi ekonomi masyarakat sekitar
hutan. Pengembangan adat Memberdayakan kelompok-kelompok
masyarakat pengembang seni budaya masyarakat Lokal, khususnya
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan bagi kelompok tersebut
dalam upaya untuk tetap melestarikan seni budaya dimaksud, melalui
pengembangan usaha produktif yang sesuai. Prestasi yang dicapai pada
tahun 2014 di bidang peningkatan komunitas masyarakat pelestari nilai
nilai sosial budaya masyarakat adalah :
1. Pemenang I tingkat Nasional Perlombaan Desa dan Kelurahan
Nasional Tahun 2014, yaitu Kelurahan Tlogomas, Kecamatan
Lowokwaru, Malang;
2. Juara I Tingkat Nasional Pelaksana Gotong Royong Terbaik
Kategori Kelurahan Demangan Kecamatan Taman Kota Madiun;
3. Juara I Tingkat Nasional Pelaksana Gotong Royong Terbaik
Kategori Desa Jeruk Kecamatan Bandar Kabupaten Pacitan.
Pencapaian Kinerja Tujuan 4. Meningkatnya Kapasitas SDM
dan Kelembagaan Masyarakat desa/kel, dijabarkan dalam Sasaran
Strategis Terwujudnya peningkatan jumlah desa/kel. Yang memiliki
Klasifikasi tingkat perkembangan desa/kelurahan di Jawa Timur.
Sasaran strategis dimaksud diukur dengan indikator Prosentase
peningkatan desa dan kelurahan yang telah memiliki klasifikasi TPD/Kel.
Sasaran Strategis 4.1Terwujudnya peningkatan jumlah desa/kel. Yang memiliki Klasifikasi tingkatperkembangan desa/kelurahan di Jawa Timur.
Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Prosentase peningkatandesa dan kelurahan yangtelah memiliki klasifikasiTPD/Kel.
24,0% 70,8% 295,47%
Target Tahun 2014 untuk indikator Prosentase peningkatan desa dan
kelurahan yang telah memiliki klasifikasi TPD/Kel. adalah sebesar 24 %
dan telah terealisasi sebesar 70,8 % atau prosentase capaian kinerja
adalah sebesar 295,47 %. Pencapaian realisasi target pada tahun ini
lebih baik daripada 4 tahun sebelumnya. Sebagaimana digambarkan
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 32
dalam diagram target dan realisasi kinerja di bawah ini, pada tahun
2010 dari target 6,9 % (770 ds/kel) terealisasi sebesar 4,7 % (754
ds/kel) atau tingkat pencapaian sebesar 68 %, hal ini dikarenakan pada
tahun 2010 adalah proses penyempurnaan aplikasi pendataan dan
pengolahan Tingkat Perkembangan Desa/Kelurahan (TPD/K) dan
penyiapan pengelolaan secara online. Pada tahun 2011 dari target 13
% (870 ds/kel), terealisasi sebesar 22,9 % (927 ds/kel) atau prosentase
pencapaian sebesar 176 %, Pada Tahun 2012 dari target 34,5 % (
1170 ds/kel) telah terealisasi sebesar 69,1 % (1568 ds/kel). Pada Tahun
2013 dari target 42,7 % (1670 ds/kel) telah terealisasi 116,5 % (3.394
ds/kel) dan terus meningkat pada tahun 2014 menjadi 5796 desa yang
telah memiliki klasifikasi TPD/K atau meningkat sebesar 295 %.
DIAGRAM TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN 2010 – 2014INDIKATOR SASARAN 4
(Prosentase peningkatan desa dan kelurahan yang telah memilikiklasifikasi TPD/Kel.).
Pencapaian target kinerja terus meningkat dari tahun 2010 sampai
dengan tahun 2014, sehingga target kinerja jangka menengah yang
ditargetkan peningkatan 188 % selama 5 tahun (2010 – 2014) dari
kondisi awal 720 desa/kel telah tercapai menjadi 5.796 desa/kel yang
telah memiliki klasifikasi TPD/K atau terjadi peningkatan selama 5 tahun
sebesar 376 %, dan di tingkat nasional, jawa timur adalah salah satu
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 33
provinsi yang telah memiliki klasifikasi TPD/K dengan jumlah desa/kel.
terbanyak diantara 33 provinsi se Indonesia, selengkapnya capaian
kinerja selama 5 tahun sebagaimana tergambar dalam grafik prosentase
pencapaian kinerja sasaran dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014
dibawah ini.
GRAFIK CAPAIAN KINERJA TAHUN 2010-2014INDIKATOR SASARAN 4
(Prosentase peningkatan desa dan kelurahan yang telah memilikiklasifikasi TPD/Kel.).
Capaian kinerja yang melampaui target ini disebabkan karena
dukungan sarana prasarana teknologi informasi penunjang pendataan
dan pengolahan data yang ada pada setiap jenjang tingkatan, mulai dari
tingkat desa/kel, Kab./Kota dan Provinsi, dan telah berfungsinya
Kelompok Kerja (Pokja) Penyusunan Profil Desa/Kel. Pengolahan data
telah dilakukan secara elektronik melalui aplikasi dan dapat dilakukan
secara online melalui website menjadi memudahkan pelaksanaan
pendataan dan penyusunan profil desa/kel. Untuk lebih meningkatkan
kinerja, keterbatasan sarana pendataan yang ada di desa/kelurahan
perlu menjadi prioritas pengembangan jaringan informasi profil desa/kel
di Jawa Timur, karena dengan ketersediaan data dan informasi profil
desa/kel. di Jawa Timur yang terupdate setiap waktu secara berkala
akan dapat dimanfaatkan untuk mengetahui potensi, data dasar dan
klasifikasi tingkat perkembangan desa/kel. Yang dengan demikian dapat
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 34
dimanfaatkan sebagai data base proses perencanaan pembangunan
yang partisipatif di desa/kel.
Bagi desa/kelurahan yang data profilnya sudah masuk di
website prodeskel.pmd.kemendagri.go.id, desa/kelurahan tersebut
dapat mengetahui keberadaan indek-indek yang ada di desa/kelurahan
masing-masing seperti :
1. Indek Ekonomi Masyarakat
2. Indek Pendidikan Masyarakat
3. Indek Kesehatan Masyarakat
4. Indek Keamanan dan Ketertiban
5. Indek Kedaulatan Politik Masyarakat
6. Indek Peran serta masyarakat dalam pembangunan
Selain dapat mengetahui angka indeks sebagaimana dimaksud,
dapat pula diketahui klasifikasi tingkat perkembangan desa/kelurahan
setiap tahun (Kurang Berkembang, Lamban Berkembang, Berkembang,
Cepat Berkembang ), tingkat perkembangan desa/kelurahan setiap lima
tahun (Swadaya, Swasembada, Swakarya), tingkat kategori desa/kel.
(Madya, Mula, Lanjut) dan tipologi desa/kel. (Persawahan, Pesisir,
Perdagangan pertanian, dsb).
Pada Tahun 2013, dari 3394 desa/kel. Yang telah memiliki profil
desa/kel. Dapat diketahui tingkat perkembangan desa/kel. Dengan
klasifikasi Swadaya sebanyak 2.047 ds/kel., Swakarya sebanyak 1.145
ds/kel., dan Swasembada 202 ds/kel.
Pada Tahun 2014, dari 5796 desa/kel. Yang telah memiliki profil
desa/kel. Dapat diketahui tingkat perkembangan desa/kel. Dengan
klasifikasi Swadaya sebanyak 2.047 ds/kel., Swakarya sebanyak 1.145
ds/kel., dan Swasembada 202 ds/kel.
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 35
REKAPITULASI EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RENJA SKPD DAN PENCAPAIAN RENSTRA SKPD S/D TAHUN 2014PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMURSKPD : BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PROVINSI JAWA TIMUR
Target RenjaSKPD Tahun
2014
RealisasiRenja SKPDTahun 2014
Tingkat realisasi(%)
1 Urusan Pemerintahan
1.22 Pemberdayaan Masyarakat danDesa
1.22.01 Program Pelayanan AdministrasiPerkantoran
1.22.01.099 Pelayanan Administrasi Perkantoran Terpenuhinya administrasi perkantoranselama 1 tahun
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
1.22.02 Program Peningkatan Sarana danPrasarana Aparatur
1.22.02.099 Peningkatan Sarana dan PrasaranaAparatur
Jumlah sarana dan prasarana yangdibangun/direnovasi
25 Sarpras 25 5 5 100% 30 120%
Jumlah pengadaan sarana kantor 28 Sarpras 34 5 5 100% 39 139%
1.22.03 Program Peningkatan DisiplinAparatur
1.22.03.099 PeningkatanDisiplin Aparatur Persentase ketersediaan kelengkapanseragam dan atribut pegawai
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
1.22.05 Program Peningkatan KapasitasSumber Daya Aparatur
1.22.05.099 Peningkatan Kapasitas Sumber DayaAparatur
Jumlah aparatur yang mengikuti pelatihanpeningkatan kapasitas SDM
22 orang 23 4 4 100% 27 123%
8 9=(5+7) 10 = 9/41 2 3 4 5 6 7
KodeUrusan/Bidang Urusan
Pemerintahan Daerah danProgram/Kegiatan
Indikator Kinerja Program (outcome)/Kegiatan (output)
Target KinerjaCapaian Program
(Renstra SKPD)Tahun 2009 - 2014
RealisasiTarget KinerjaHasil Programdan KeluaranKegiatan s/d
Tahun 2013 (n-3)
Realisasi CapaianProgram danKegiatan s/dAkhir Tahun
Renstra SKPD2009-2014
Target dan Realisasi Kinerja Program danKegiatan Tahun Lalu (n-2)
RealisasiKinerjaCapaianProgram(Renstra
SKPD) Tahun2009 - 2014
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 36
1.22.06 Program PeningkatanPembangunan Sistim PelaporanCapaian Kinerja dan Keuangan
1.22.06.099 Peningkatan Pembangunan SistimPelaporan Capaian Kinerja danKeuangan
Jumlah laporan capaian kinerja dankeuangan (SMEP, SIEVAB, LRA,NERACA, CALK)
25 dokumen
25 2 2 100% 27 108%
1.22.09 Program Peningkatan KualitasPelayanan Publik
1.22.09.099 Pelayanan kepada masyarakat Jumlah pembinaan mental spiritual yangdilaksanakan
50 kali 56 0 0 0% 56 112%
1.22.07 Program Peningkatan KapasitasKelembagaan Pemerintah Daerah
1.22.07.098 Penyusunan Database SKPD sebagaiPenunjang Pusat Data Provinsi JawaTimur
Jumlah Update database SKPD 20 kali 20 4 4 100% 24 120%
1.22.15 Program PeningkatanKeberdayaan MasyarakatPedesaan
Prosentase kelembagaan TTG yangterbentuk di desa/kel. Dan kecamatan
0,66% 0,53% 0,15% 0,14% 92% 0,7% 102%
Prosentase peningkatan desa yangmendapatkan aksebilitas terhadappengembangan SDA dan SaranaPrasarana dasar
153% 146,00% 16,20% 16,80% 104% 162,8% 106%
1.22.15.052 Pendampingan Pemanfaatan danPenerapan TTG dan Kerjasama denganPerguruan Tinggi
Jumlah desa/kel. yang terfasilitasimembentuk Wartek / Posyantek
56 ds 45 desa 13 desa 12 desa 92% 57 102%
1.22.15.048 Gelar TTG Nasional jumlah Kab./Kota yang mengikutiPameran Gelar TTG setiap th
38 kab/kota
25 kab/kota 38 kab./kota 25 kab./kota 66% 32 83%
1.22.15.045 Pemberdayaan Masyarakat dalampemanfaatan SDA dan PeningkatananSarana & Prasarana Perdesaan
Jumlah desa yang Sarpras direhab(dinding/lantai/jamban)
30 ds 22 7 7 100% 29 97%
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 37
1.22.15.046 Pemberdayaan Masyarakat dalampemanfaatan dan pelestarian sumbermata air
Jumlah RTM pemanfaat Sarpras airbersih yang dikembangkan dari SMA
40 ds 35 10 10 100% 45 113%
1.22.15.021 Pemberdayaan Masyarakat Pesisirdan Pantai
Jumlah komunitas RTS desa pesisirpantai yang difasilitasi pemberdayaanmasyarakat
40 ds 30 6 6 100% 36 90%
1.22.15.040 Pemberdayaan Potensi Desa danKelurahan
Jumlah komunitas RTS yang difasilitasipemberdayaan masyarakat dalampengembangan potensi desa
50 ds 46 6 6 100% 52 104%
1.22.15.043 Program Pengembangan SumberdayaLokal Berbasis Kawasan
Jumlah komunitas RTS pengembanganmodel kawasan berbasis sumber dayalokal
68 ds 72 18 18 100% 90 132%
1.22.15.053 Pendampingan Program NasionalPemberdayaan Masyarakat MandiriPerdesaan (PNPM-MP)
Prosentase Fasilitator PNPM MP yangaktif di Provinsi Jawa Timur
100% 100% 100% 100% 100% 1 100%
122.16 Program Pengembangan LembagaEkonomi Pedesaan
Prosentase desa/kel. yang telahterbentuk kelompok pemberdayaanusaha ekonomi produktif
16% 14% 1,18% 1,52% 129% 15% 96%
Prosentase RTSM yang terbantumelalui program penanggulangankemiskinan
100% 52,3% 11% 19% 95% 72% 72%
122.16.046 Program Peningkatan KeberdayaanMasyarakat
Jumlah Desa/Kel. yang terfasilitasimembentuk kelompok unit pengelolakeuangan dan usaha (UPKu)
500 desa 367 0 0 0% 367 73%
122.16.049 Pengembangan Usaha Ekonomi Desa Jumlah desa/kel yang terfasilitasimembentuk Usaha Ekonomi Desa (UED)
50 desa 57 0 0 0% 57 114%
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 38
122.16.014 Pengembangan BUMDes Jumlah desa/kel yang terfasilitasimembentuk Badan Usaha Milik Desa(BUMDes)
50 ds 42 10 20 200% 62 124%
122.16.048 Pengembangan Ekonomi Kawasan danPengembangan Pasar Desa
Jumlah pasar desa/kel yang terfasilitasiuntuk dikembangkan
100 pasar 40 20 25 125% 65 65%
122.16.045 Pemberdayaan Unit PengelolaKeuangan dan Usaha (UPKu)
Prosentase UPKu yang terpetakan sehat 60% 60,0% 60% 60% 100% 60% 100%
122.16.030 Pemberdayaan Ekonomi Rakyatberbasis Lembaga Keuangan Mikro(LKM)
Jumlah Data LKM pada 38 Kab./kota 38 kab/kota
38 kab/kota 38 kab/kota 38 kab/kota 100% 38 100%
122.16.050 Pedampingan, Monitoring dan Evaluasiserta Pendataan Jalan Lain menujuKesejahteraan Rakyat (JALINKESRA)
Jumlah data RTSM yang tervalidasi untukbantuan program penanggulangankemiskinan
493004 RTSM 257.869 98.608 RTSM 54.229 RTSM 55% 312.098 63%
122.16.031 Optimalisasi Peran dan fungsi TKPKProvinsi Jawa Timur / KoordinasiPenanggulangan KemiskinanKelompok Program PemberdayaanMasyarakat
Prosentase TKPKD yang telah terbentukdan ditetapkan dengan Keputusan KepalaDaerah
100% 100% 38 Kab./Kota 100% 100% 100% 100%
1.22.16.042 Unit Pengaduan Masyarakat ProgramBeras bersubsidi dan BBM
Prosentase pengaduan masyarakat yangterselesaikan
100% 100% 0 0 0 1 100%
122.16.047 Pro Poor Award Jumlah pemenang Propoor Award bidangPemerintah, Non Pemerintah danPerorangan
21 pemenang
14 5 5 100% 19 90%
122.16.049 Pengembangan Usaha EkonomiMasyarakat
Jumlah desa yang terfasilitasiPUEM/UPKu
29 PUEM - 17 17 - 17 59%
122.16.056 Penanggulangan FeminisasiKemiskinan
Jumlah KRTP Desil I yang terverifikasidan diberikan bantuan
76.283 KRTP - 3.309 3.309 100% 3.309 4%
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 39
122.16.057 Jalin MATRA batuan rumah tanggasangat miskin
Jumlah RTSM Desil I yang terverifikasidan diberikan bantuan
101.992 RTSM - 2.961 2.961 100% 2.961 3%
122.17 Program Peningkatan PartisipasiMasyarakat dalam membangunDesa
% dokumen perencanaan yangtersusun secara partisipatif
9,8% 5,07% 2% 1,97% 99% 0 72%
% desa / kel. yang terfasilitasi dalammembentuk komunitas masyarakatpengembangan nilai sosial danbudaya
16,46% 12,51% 3% 3% 90% 0 94%
122.17.054 Pengembangan labsite danimplementasi serta pendampinganSistem Manajemen PembangunanPartisipatif (SMPP)
Jumlah RPJMDes yang tersusun 600 RPJMDes
152 120 RPJMDes 120 100% 272 45%
122.17.043 Pengembangan Wilayah TerpaduAntar Desa (PWTAD)
Jumlah kawasan terpadu antar desa yangdikembangkan
50 kawasan
35 10 kawasan 5 50% 40 80%
122.17.053 Lomba Desa/Kelurahan danPemberdayaan Masyarakat Berhasil
Jumlah Desa/kel. Berhasil di Jatim 40 ds/kel 24 4 desa, 4 kel. 8 100% 32 80%
122.17.051 Perencanaan, Pengendalian danEvaluasi Program PemberdayaanMasyarakat
Jumlah dokumen perencanaan danpelaporan program/kegiatan
30 dok 18 6 dokumen 6 120% 24 80%
122.17.059 Penyebarluasan Informasi tentangPembangunan yang berwawasanPemberdayaan Masyarakat
Jumlah buletin tentang Pembangunanyang berwawasan PemberdayaanMasyarakat
51035 expl 32000 9000 ex 9000 100% 41.000 80%
122.17.057 Pemberdayaan Masyarakat dalamrangka mendukung kegiatanPosyandu, PMT-AS dan PSN- DemamBerdarah
Jumlah desa/kel. yang terfasilitasi UP2KPKK
76 ds/kel 29 38 ds 38 76% 67 88%
122.17.055 Model Pemberdayaan PenyandangCacat di Jawa Timur
Jumlah komunitas masyarakatpenyandang cacat yng diberdayakan
50 penca 34 10 Penca 5 60% 39 78%
122.17.060 Penguatan Kelembagaan danPemberdayaan Masyarakat PondokPesantren
Jumlah komunitas masyarakat pondokpesantren yang diberdayakan
50 Ponpes 25 10 Ponpes 6 60% 31 62%
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 40
122.17.050 Pengembangan KeswadayaanMasyarakat Desa /Kelurahan(Community Capasity Building)
Jumlah desa/kel mandiri partisipatif danekonomis yg dikembangkan
40 ds/kel 24 8 desa/kel. 8 100% 32 80%
122.17.058 Pelestarian dan Pengembangan AdatIstiadat dan Nilai Sosial BudayaMasyarakat
Jumlah komunitas masyarakatpengembang adat Istiadat dan Nilai SosialBudaya yang diberdayakan
50 komunitas
20 10 komunitas 7 70% 27 54%
122.17.061 Penguatan Kelembagaan danPemberdayaan Masyarakat SekitarHutan
jumlah komunitas masyarakat sekitarhutan yang diberdayakan
50 komunitas
17 10 komunitas 10 70% 27 54%
122.17.056 Bulan Bhakti Gotong RoyongMasyarakat dan Gelar KaryaPemberdayaan Masyarakat ProvinsiJawa Timur
Jumlah Kab/Kota yang melaksanakanBBGRM
38 Kab./Kota
38 Kab./Kota 38 Kab./Kota 38 Kab./Kota 100% 38 100%
122.17.062 Pembinaan dan PemberdayaanKesejahteraan Keluarga
Jumlah Peserta Rakor / orientasi PKK 822 orang - - - - 0 0%
1.22.18 Program Peningkatan KapasitasAparatur Pemerintahan Desa
% desa/kel yang telah terfasilitasipenguatan kapasitas kelembagaandan pelatihan SDM di desa/kel.
25% 30,2% 20,0% 30% 150,8% 1 242%
1.22.18.026 Sistem Informasi Penyusunan dataprofil desa dan kelurahan (SI-PDK)
% desa dan kelurahan yang telahmelaksanakan pendataan (entry) profildesa dan kelurahan
8502 desa 3394 5464 5796 106% 5796 68%
1.22.18.048 Peningkatan Sistem dan JaringanInformasi Pemberdayaan Masyarakatdan Penanggulangan Kemiskinan
Jumlah pemanfaat ketersediaan informasipemberdayaan masyarakat danpenanggulangan kemiskinan di Jatim
260000 pemanfaat
84000 pemanfaat 52000pemanfaat
110.000pemanfaat
212% 194.000 75%
1.22.18.028 Pelatihan Kader PemberdayaanMasyarakat (KPM) di Jatim
Jumlah KPM yang terlatih sesuaiPermendagri 7 / 2007
500 KPM 300 KPM 184 KPM 184 KPM 100% 484 97%
1.22.18.049 Pendidikan Kemasyarakatan dalamrangka pemberdayaan dan peningkatankualitas masyarakat desa/kel.
Jumlah modul pelatihan PMD/K yangtersusun sesuai dg Permendagri No. 19Th 2007
15 modul 3 5 Modul 3 60% 6 40%
1.22.18.047 Pengembangan Desa Mandiri berbasisKawasan Perdesaan
Jumlah desa mandiri di Jawa Timur 40 ds 21 8 desa 8 100% 29 73%
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 41
REKAPITULASI EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RENJA SKPD DAN PENCAPAIAN RENSTRA SKPD S/D TAHUN BERJALAN(2015)PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMURSKPD : BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PROVINSI JAWA TIMUR
Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K (%) Rp (%) K Rp K Rp- -
1. Terwujudnyapelayananadministrasiperkantoranyang baik
x.xx.01 ProgramPelayananAdministrasiPerkantoran
Indeks kepuasanmasyarakat/ aparaturterhadap pelayananadm perkantorandan kenyamanankantor
100% 13.849.842.194 100% 2.890.061.060 21,59% 491.658.300 21,59% 491.658.300 21,59% 17,01% BapemasProv.Jatim
x.xx.01.19 PelaksanaanAdministrasiPerkantoran
100% 13.849.842.194 100% 2.890.061.060 21,59% 491.658.300 21,59% 491.658.300 21,59% 17,01%
320.855 4.851 1.047 1.047 - 21,59%
- Tersedianya ATK 60 bulan 12 bulan 3 3 25%
- Jumlah Amplop Dinasyang tercetak
300.000 600 pak 15 15 3%
- Jumlah Map Dinas yangtercetak
16.500 3.300 buah 825 825 25%
- Jumlah lembar disposisiyang tercetak
250 50 rim 12 12 24%
- Jumlah kartu barangyang tercetak
3.750 750 lembar 180 180 24%
- Jumlah Kartu Kendaliyang tercetak
150 30 buku 7 7 23%
- Jumlah tenaga jasapengamanan kantoryang tersedia
15 orang 4 orang 4 4 100%
- Jumlah tenaga jasapengemudi yang tersedia
15 orang 2 orang 2 2 100%
- Jumlah tenaga jasainstruktur senam,penceramah dan pelatihmusik yang tersedia
15 orang 3 orang 2 2 67%
- Tersedianya jasapengiriman surat
60 bulan 12 bulan - 0%
Ket.
16 1714 = 6 + 12
K
Realisasi CapaianKinerja dan Anggaran
Renja SKPD yangdievaluasiII
5 11 13 = 12/7x1006
RealisasiCapaianKinerjaRenstra
SKPD sampaidengan
Renja SKPDTahun Lalu (n-
2)
III
Unit SKPDPenang-
gungJawab
7
No.
1 2
TingkatCapaian
Kinerja danRealisasiAnggaranRenstra
SKPD s/dtahun2019
(%)15=14/5
x100412 = 8+9+10+11
TingkatCapaian
Kinerja danRealisasiAnggaran
Renja yangdievaluasi (%)
3
I
8
Program/KegitanKode
ProgramKegiatan IV
RIALISASI KINERJA PADA TRIWULAN
9 10
RealisasiKinerja danAnggaran
Renstra SKPDs/d Tahun 2019
(Akhir TahunPelaksanaanRenja SKPD)
Sasaran RenjaIndikator Kinerja
Program (outcome)/Kegiatan (output)
Target Renstra SKPD padaTahun 2014 s/d 2019 (periode
Renstra SKPD)
Target kinerja dan anggaranRenja SKPD Tahun Berjalan
/2015 (Tahun n-1) yangdievaluasi
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 42
2. Terwujudnyasaranaprasaranaaparatur yanglayak fungsi
x.xx.02 ProgramPeningkatanSarana danPrasaranaAparatur
Prosentase saranadan prasaranaaparatur yang layakfungsi
100 % 12.580.422.940 100 % 2.864.223.500 19% 450.203.513 19% 450.203.513 19% 15,72% BapemasProv.Jatim
101 144 27 27
x.xx.02.012 PenyediaanPeralatan danKelengkapanSarana danPrasarana
65 108 1.512.853.000 21 411.781.013 21 411.781.013 19,44% 27,22%
- Jumlah peralatanperalatan listrik danelektronik yg tersedia
60 bulan 10 jenis 3 3 30%
- Jumlah plakat yangtersedia
5 unit 15 buah 15 15 100%
- Jumlah tagihanrekening listrik, telfon,air yang terpenuhi
12 bulan 3 3 25%
- Jumlah suratkabar/majalah yangtersedia
37 explr 3 3 8%
- Jumlah dokumentasikegiatan Bapemas
10 kali - 0%
- Jumlah umbul-umbulyg terserdia
15 buah - 0%
- Jumlah jenis peralatandan perlengkapanrumah tangga ygtersedia
9 jenis 9 9 100%
- Tersedianya prasaranaruang/gedung kantor
1 paket - 0%
x.xx.02.031 PemeliharaanPeralatan danKelengkapanSarana danPrasarana
36 36 1.351.370.500 6 38.422.500 6 38.422.500 16,67% 2,84%
- Tersedianya jasapemeliharaan peralatandan perlengkapan kantor
12 bulan 12 bulan - 0%
- Tersedianya jasapemeliharaan kendaraandinas
12 bulan 12 bulan 3 3 25%
- Tersedianya jasapemeliharaan peralatandan Gedung kantor
12 bulan 12 bulan 3 3 25%
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 43
3. Terwujudnyapeningkatankapasitaskelembagaanyang tepatfungsi
x.xx.07 ProgramPeningkatanKapasitasKelembagaanPemerintahDaerah
Prosentasekelembagaan yangtepat fungsi
100 % 6.048.275.411 100 % 966.342.500 31% 203.714.016 31% 203.714.016 30,87% 21,08% BapemasProv.Jatim
5.464 1.218 376 376
x.xx.07.002 PeningkatanKapasitas SumberDaya Aparatur
5.119 1149 477.817.500 369 168.963.875 369 168.963.875 32,11% 35,36%
- Jumlah Peserta yangmengikutipendidikan/pelatihanformal
50 orang 10 orang - 0%
- Jumlah Pegawai yangmengikuti pembinaanpeningkatan kapasitasSDM
595 orang 119 orang - 0%
- Jumlah PesertaPembinaan mentalspiritual
1380 orang 276 orang - 0%
- Jumlah pakaian dinasPDH pegawai yangtersedia
595 Buah 125 Buah 125 125 100%
- Jumlah atribut pegawaiyang tersedia
595 Buah 125 Buah 125 125 100%
- Jumlah pakaian batikKorpri yang tersedia
595 Buah 125 Buah - 0%
- Jumlah pakaian olahraga yang tersedia
595 Buah 125 Buah - 0%
- Jumlah sepatu dinas danolah raga yang tersedia
595 Buah 125 Buah - 0%
x.xx.07.001 Koordinasi danKonsultasiKelembagaanPemerintah Daerah
345 69 488.525.000 7 34.750.141 7 34.750.141 10,14% 7,11%
- Terlaksananyakoordinasi dankonsultasi di dalam danluar daerah
345 kali 69 kali 7 7 10%
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 44
4. Terselesaikannya dokumenpenyelenggaraan pemerintahtepat waktu
x.xx.08 ProgramPenyusunan,Pengendaliandan EvaluasiDokumenPenyelenggaraanPemerintahan
Prosentasedokumenpenyelenggaraanpemerintahan yangdisusun tepat waktu
100 % 13.801.428.375 100 % 2.332.482.069 7% 314.494.076 7% 314.494.076 6,85% 13,48% BapemasProv.Jatim
240 292 20 20
x.xx.08.001 PenyusunanDokumenPerencanaan
40 244 775.430.970 4 93.640.876 0 0 0 4 93.640.876 1,64% 12,08%
- Jumlah dokumenperencanaan SKPD(RKA-RKPA, DPA-DPPA, Renja, RKT)yang tersusun
30 Dokumen
6 Dokumen
0 - 0%
- Jumlah Peserta RapatKoordinasi Bapemas seJawa Timur.
10 kali 234 Org - 0%
- Jumlah dokumen ARGyang tersusun
1 Dokumen
1 1 100%
- Jumlah dokumen SOPyang tersusun
3 Dokumen
3 3 100%
x.xx.08.002 PenyusunanLaporan HasilPelaksanaanRencana Programdan Anggaran
95 19 883.061.099 8 126.756.400 8 126.756.400 42,11% 14,35%
- Jumlah dokumenPelaporan (LAKIP,LKPJ,LPPD, Laporan KegiatanSungram, CapaianKinerja, LaporanTahunan) yang tersusun
30 Dokumen
6 Dokumen
5 5 83%
- Jumlah dokumenevaluasi (IKM) yangtersusun
5 Dokumen
1 Dokumen
- 0%
- Jumlah edisi BuletinGema Desa yangditerbitkan
60 edisi 12 edisi 3 3 25%
x.xx.08.003 Penyusunan,Pengembangan,Pemeliharaan danPelaksanaan SistimInformasi Data
105 29 673.990.000 8 94.096.800 8 94.096.800 27,59% 13,96%
- Jumlah Updatedatabase SKPD
20 kali 4 kali 1 1 25%
- Langganan jaringan 60 bulan 12 bulan 3 3 25%
- Terselenggaranya rapatkoordinasi tim PDE
20 kali 12 kali 3 3 25%
- Jumlah SOP PDE yangtersusun
5 paket 1 paket 1 1 100%
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 45
5. Meningkatnyakelompok usahaekonomiMasyarakat ,lembaga ekonomimasyarakat didesa/kel. Danpemberdayaanmasyarakat miskin
1.22.23 ProgramPengembanganLembaga EkonomiMasyarakat
Prosentase LembagaEkonomi Desa yangterfasilitasipengembangannya
60 % 85.369.622.855 15.362.704.161 32% 700.621.964 32% 700.621.964 32,09% 4,56% BapemasProv.Jatim
1.272.166 34.225 10.984 10.984
1.22.23.001 PengembanganUsaha EkonomiMasyarakat
425 78 1.250.000.000 6 92.452.735 6 92.452.735 7,69% 7,40%
- Jumlah Pengelola UEMyang terlatih
360 Orang 66 Orang - 0%
- Jumlah laporanpelaksanaan kegiatanyang tersusun
5 paket 1 paket 1 1 100%
- Jumlah Lembaga UEMyang difasilitasi
60 UEM 11 UEM 5 5 45%
1.22.23.002 PengembanganPasar Desa
584 187 1.000.000.000 12 189.603.610 12 189.603.610 6,42% 18,96%
- Jumlah SPP dan SOPPengembangan PasarDesa yang tersusun
2 pedum 2
- Jumlah peserta rapatevaluasi pendampingPasar Desa
420 Orang 51 Orang - 0%
Jumlah peserta temukarya pasar desa
32 Org 0%
- Jumlah peserta pelatihanmanagemen pasar desa
55 Pasar 60 Org - 0%
- Jumlah kabupaten yangmengikuti Lomba PasarDesa
29 Kabupaten
29 Kabupaten
10 10 34%
- Jumlah laporanpelaksanaan kegiatanyang tersusun
5 paket 1 paket - 0%
- Jumlah peserta orientasipengelola Pasar Desa
55 desa 10 desa - 0%
- Jumlah Pasar Desaterbaik di Jawa Timur
20 Pasar 4 Pasar 0%
1.22.23.003 PemberdayaanLembagaKeuangan Mikro
2.184 380 750.000.000 95 27.268.471 95 27.268.471 25,00% 3,64%
- Jumlah PendampingBidang PPM di 38Kab/Kota yang tersedia
120 orang 30 orang - 0%
- Jumlah UPKu, ForumUPKu, dan UED-SPyang terfasilitasi
70 UPKu/UED-SP
15 UPKu/UED-SP
15 15 100%
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 46
- Jumlah pengelola UPKu,Forum UPKu dan UED-SP yang terlatih
240 orang 60 orang - 0%
- Jumlah UPKu Berhasil di38 Kab/Kota yang telahevaluasi
50 UPKU 10 UPKU - 0%
- Jumlah peserta RakorPengembangan LKM
1304 orang 185 orang - 0%
- Jumlah peserta RakorBidang PPM
400 orang 80 orang 80 80 100%
- Jumlah laporanpelaksanaan kegiatanyang tersusun
5 paket 1 paket - 0%
1.22.23.004 PemberdayaanBUMDes
540 520 1.250.000.000 2 28.749.790 2 28.749.790 0,38% 2,30%
- Jumlah SPP dan SOPPengembanganBUMDesa yg tersusun
2 pedum 2 2 100%
- Jumlah BukuPengelolaan BUMDesa
250 buku
- Jumlah PesertaOrientasiPengembanganBUMDes yang terlatih
480 Orang 78 Orang - 0%
Jumlah PesertaSosialisasi BUMDesa
400 orang
- Jumlah BUMDes tebaikdi Jawa Timur
60 BUMDes
10 BUMDes
- 0%
- Temu Karya BUMDesaterbaik di Jawa Timur
32 orang - 0%
- Jumlah laporanpelaksanaan kegiatanyang tersusun
5 paket 1 paket - 0%
1.22.23.005 Jalin MatraPenanggulanganFeminisasiKemiskinan
160.717 18.127 8.191.454.161 7.233 302.665.254 7.233 302.665.254 39,90% 3,69%
Jumlah SPP dan SOPPenanggulanganFeminisasi Kemiskinan
2 pedum
- Jumlah kepala RumahTangga Perempuan ygdiIdentifikasikebutuhannya danmemperoleh bantuan
152.343 KRTP 14.655 KRTP 7.233 7.233 49%
- Jumlah RekruitmenSekretariat Jalin MatraPK2
4925 orang 985 orang - 0%
- Jumlah Rakor/Semiloka 500 orang 129 orang 0%
- Jumlah pesertaOrientasi/SosialisasiPenanggulanganFeminisasi Kemiskinandi Jatim
2945 orang 2.357 orang - 0%
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 47
- Jumlah laporanpelaksanaan kegiatanyang tersusun
4 paket 1 paket - 0%
1.22.23.006 KoordinasiPenanggulanganKemiskinanKelompok ProgramPemberdayaanMasyarakat
59 139 450.000.000 20 19.936.246 20 19.936.246 14,39% 4,43%
Jumlah SPP dan SOPKoordinasiPenanggulanganKemiskinan KelompokProgram PemberdayaanMasyarakat
2 pedum
- Jumlah Kab/Kotapeserta Rakor TKPKKab/Kota se Jawa Timur
38 Kab/Kota
38 Kab/Kota
- 0%
- Jumlah SKPD pesertaRakor TKPK Prov. Jatimkelompok programPemberdayaanMasyarakat dan UnitPengaduan Masyarakat
20 SKPDProv.Jatim
20 SKPDProv.Jatim
20 20 100%
Peserta FGD PenentuanIndikator Kemiskinan
80 orang
- Jumlah laporanpelaksanaan kegiatanyang tersusun
1 paket 1 paket - 0%
1.22.23.007 Jalin MatraPenanggulanganKerentananKemiskinan
1.107.657 14.794 2.471.250.000 3.616 39.945.858 3.616 39.945.858 24,44% 1,62%
Jumlah SPP dan SOPJalin MatraPenanggulanganKerentanan Kemiskinan
2 pedum
Jumlah kepala RumahTangga Perempuan Desil2 dan 3 di Kab. yangdiverifikasi dandiIdentifikasikebutuhannya
1.104.208 RTS 14.466 RTS 3.616 3.616 25%
Jumlah PesertaRakor/Semiloka
500 orang 147 orang - 0%
Jumlah pesertaSosialisasi JMPenanggulanganKerentananKemiskinan di Jatim
2.945 orang 147 orang - 0%
Jumlah PendampinganDesa yang direkrut
33 orang
Pendampingan JMPenanggulanganKerentanan Kemiskinan
4 paket 1 paket - 0%
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 48
6. Meningkatnyapusat layananinformasi TTGdanaksesibilitasmasyarakatmiskinterhadappengelolaanSDA dansaranaprasaranadasar
1.22.22 ProgramPeningkatanKeberdayaanMasyarakatdalamPemanfaatanTTG danPendayagunaanSDA
Jumlah Komunitasmasyarakat yangmampumendayagunaan danmemanfaatkan SDAdan TTG
350Komunitas
61.315.307.411 50 9.976.222.484 5 866.899.041 5 866.899.041 23,79% 8,69% BapemasProv.Jatim
#REF! 13.613 3.238 3.238
1.22.22.001 Pemanfaatan danPenerapan TTGBekerjasamadengan PerguruanTinggi
1.183 183 2.200.000.000 168 418.647.429 168 418.647.429 91,80% 19,03%
Jumlah SPP dan SOPPemanfaatan danPenerapan TTGBekerjasama denganPerguruan Tinggi
2 pedum 2 2 100%
- Jumlah peserta rapatkoordinasi
380 Orang 84 Orang 84 84 100%
- Jumlah pengelolaPosyantek yang terlatih
678 Orang 84 Orang 84 84 100%
- Jumlah Posyantek yangmendapatkan bantuanuntuk pengembangandan pemanfaatan TTG
120Posyantek
14Posyant
ek
- 0%
- Jumlah laporan hasilpelaksanaan kegiatanyang tersusun
5 Paket 1 Paket - 0%
1.22.22.002 Gelar TTG 1036 106 750.000.000 1 29.549.000 1 29.549.000 0,94% 3,94%
- Jumlah Kab./Kota yangmengikuti gelar TTG
38Kab./Kota
26Kab./Kota
- 0%
- Jumlah peserta rapatgelar TTG
950 orang 40 orang - 0%
- Jumlah laporanpelaksanaan kegiatanyang tersusun
5 paket 1 paket - 0%
- Jumlah SOP yg tersusun 5dokumen
1 buku 1 1 100%
1.22.22.004 PemberdayaanMasyarakat dalamPengelolaan danPemanfaatan SDA
855 294 3.476.222.484 79 233.994.305 79 233.994.305 26,87% 6,73%
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 49
Jumlah SPP dan SOPPemberdayaanMasyarakat dalamPengelolaan danPemanfaatan SDA
2 pedum - 0%
- Jumlah pesertasosialisasi/orientasi
850 orang 184 orang - 0%
Terealisasinyapendampingan programpemberdayaanmasyarakat dalampengelolaan danpemanfaatan SDA yangbekerjasama denganperguruan tinggi
1 paket - 0%
Terealisasinya evaluasiprogram pemberdayaanmasyarakat dalampengelolaan danpemanfaatan SDA yangbekerjasama denganperguruan tinggi
1 paket - 0%
- Frekwensi jumlahbintek/monitoring yangdilaksanakan
5 kali 30 kali 1
Frekwensi jumlahPemetaan/Identifikasiyang dilaksanakan
40 kali 40 40 100%
1.22.22.005 PemberdayaanMasyarakat dalamPembangunanSarana PrasaranaPedesaan
270 1259 500.000.000 6 41.504.887 6 41.504.887 0,48% 8,30%
Jumlah SPP dan SOPPemberdayaanMasyarakat dalamPembangunan SaranaPrasarana Pedesaan
2 pedum - 0%
- Jumlahpemetaan/identifikasicalon lokasi program
45desa/kel
20 kali - 0%
- Jumlah pesertaSosialisasi/Orientasi
150 orang 30 orang - 0%
- Jumlah komunitasmasyarakat yangmengelola danmeemanfaatkan SDA
45Komunitas
6Komunitas
- 0%
- MonitoringProgram/KegiatanPemberdayaanMasyarakat DalamPengelolaan danPemanfaatan SDA
25 kali 6 kali 6 6 100%
- Jumlah laporan hasilpelaksanaan kegiatanyang tersusun
5 paket 1 paket - 0%
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 50
1.22.22.003 PendampinganProgram NasionalPemberdayaanMasyarakat MandiriPerdesaan (PNPM-MP)
1755 1191 3.050.000.000 9 143.203.420 9 143.203.420 0,76% 4,70%
- Jumlah SPP dan SOP)Pendampingan ProgramNasional PemberdayaanMasyarakat MandiriPerdesaan (PNPM-MP)
2 pedum - - 0%
- Terlaksananya MONEV 29Kabupaten seJatim
9 9 31%
- Jumlah fasilitator PNPMMP yang dievaluasikinerjanya
1750 orang 1161 orang - 0%
- Terlaksananya gelarkarya PNPM MP
5 paket 1 paket
7. Meningkatnyakapasitas SDMdan Lembagakemasyarakatandesa/kel.
1.22.24 ProgramPeningkatanKapasitas SumberDaya Manusia(SDM) danLembagaKemasyarakatanDesa/Kelurahan
Prosentase LembagaKemasyarakatan(LPMD/K dan TP PKK)yang aktif
100 % 18.573.076.470 23% 1.141.394.258 23% 1.288.358.658 23% 6,94% BapemasProv.Jatim
17.427 7.258 1.691 1.691
1.22.24.002 Pemberdayaan danPenataan LembagaKemasyarakatan
3298 577 3.702.500.000 9 380.550.350 9 527.514.750 1,56% 14,25%
Jumlah SPP dan SOPPemberdayaan danPenataan LembagaKemasyarakatan
2 pedum 2 2 100%
- Jumlah pesertaSemiloka pedomanprogram
385 Orang 77 Orang - - 0%
- Jumlah peserta OrientasiTim Pembina LKKab/Kota
380 Orang 76 Orang - - 0%
- Jumlah peserta Bimtekbagi Perangkat Desadan Pengurus LPMD/K
2485 Orang 383 Orang - - 0%
- Jumlah lokasi monev 38Kab/Kota
38 Kab/Kota
7 7 18%
- Jumlah laporan kegiatanyang disusun
5 Paket 1 Paket - - 0%
- Jumlah Penilaian KinerjaLembagaKemasyarakatan yangdisusun
5 Paket 1 Paket - - 0%
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 51
- Jumlah kinerja LembagaKemasyarakatan yangdisusun
1 paket - - 0%
1.22.24.001 Pendataan danPendayagunaanProfil Desa danKelurahan
3386 661 1.395.000.000 7 109.788.849 7 109.788.849 1,06% 7,87%
- Jumlah peserta RakornisPokja Kab/Kota
385 Orang 77 Orang - - 0%
- Jumlah peserta BimtekOperator Pokja Kab/Kota
385 Orang 77 Orang - - 0%
- Jumlah peserta TOTpokja profil desa dankelurahan, kecamatan
2530 Orang 390 Orang - - 0%
- Jumlah lokasipendampinganpenerapan website profildesa/kel
38 kali - - 0%
Jumlah publikasi Profildesa/kel
1 paket - - 0%
- Jumlah lokasipendampinganpenerapan aplikasi
38Kab/kota
38 Kab/kota - - 0%
- Jumlah lokasi monev 38Kab/K
38 Kab/Kota 7 7 18%
- Jumlah laporan kegiatanyang disusun
5 Paket 1 Paket - 0%
- Terealisasinya publikasiprofil desa
5 Paket 1 Paket - 0%
1.22.24.003 FasilitasiPemberdayaanKesejahteraanKeluarga
6.020 1.531 4.276.376.470 - 216.213.531 - 216.213.531 0,00% 5,06%
Jumlah SPP dan SOPFasilitasi PemberdayaanKesejahteraan Keluarga
2 pedum - - 0%
- Jumlah Jambore PKKProv. Dan PKKKab./Kota
3220 0rang 315 0rang - - 0%
- Jumlah pesertaPemantapan KetahananKeluarga dalam rangkaperlindungan anak danremaja PKK Kab./KotaPokja I
400 orang 100 orang - - 0%
- Jumlah pesertaPeningkatan KesadaranHidup Bergotong Royongbagi Kader PKKKab/Kota Pokja I
400 orang 100 orang - - 0%
- Jumlah peserta FGDPenguatan TamanPosyandu PKKKab./Kota Pokja II
400 orang 99 orang - - 0%
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 52
- Jumlah peserta RakorTaman Posyandu PKKKab./Kota Pokja II
400 orang 100 orang - - 0%
- Jumlah peserta BimtekPenguatan UEP KaderPKK Kab./Kota Pokja II
400 orang 100 orang - - 0%
- Jumlah pesertaPenguatan PoksusUP2K PKK Kab./KotaPokja II PKK
400 orang 99 orang - - 0%
- Jumlah Peserta RakorPengembanganPemanfaatanPekarangan (HatinyaPKK/Karangkitri) KaderPKK Kab./Kota Pokja III
400 orang 100 orang - - 0%
Jumlah pesertasosilalisasi PKK KB-KES Pokja IV
101 orang - - 0%
- Jumlah peserta rakerdaPKK Prov. Jatim danKab/Kota
317 Orang - - 0%
Jumlah peserta Advokasipelaksana pelaksanaantata laksana rumahtangga bagi kader PKKpokja III
100 orang - - 0%
1.22.24.004 PemberdayaanKaderPemberdayaanMasyarakat (KPM)
2.545 599 1.300.000.000 400 125.746.250 400 125.746.250 66,78% 9,67%
Jumlah SPP dan SOPPemberdayaan KaderPemberdayaanMasyarakat (KPM)
1 dokumen
- - 0%
- Jumlahpeserta sosialissipedum KPM berprestasi
38 orang - - 0%
- Terlaksananya Rakor FK-KPM
15 kali 38 orang - - 0%
- Jumlah pesertaPelatihan KPM
1935 Orang 80 Orang - - 0%
Jumlah PenerimaanPenghargaan dan uangpembinaan kepada KPMberprestasi
4 orang - - 0%
- Jumlah laporan kegiatanyang disusun
5 Paket 1 Paket - - 0%
- Sosialisasi KPMPrestasi
190 orang 38 orang - - 0%
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 53
1.22.24.005 PengembanganPelatihanPemberdayaanMasyarakat
1.820 315 1.300.000.000 55 79.461.200 55 79.461.200 17,46% 6,11%
Jumlah SPP dan SOPPengembanganPelatihan PemberdayaanMasyarakat
1 pedum 1 1 100%
- Jumlah kegiatan Monevkegiatan P3M
5 paket 15 kali 15 15 100%
- Jumlah pedum danmodul P3M yangdisusun
15 modul 2dokumen
2 2 100%
- Jumlah Peserta RakorP3M
300 Orang 38 Orang 38 38 100%
- Jumlah pesertaPelatihan P3M
1500 Orang 200 Orang - - 0%
- Jumlah pesertasosialisasi kegiatan P3M
60 orang - - 0%
1.22.24.006 Jalin MatraBantuan RumahTangga SangatMiskin
358 3.575 6.599.200.000 1.220 229.634.078 1.220 229.634.078 34,13% 3,48%
Jumlah SPP dan SOPJalin Matra BantuanRumah Tangga SangatMiskin
2 pedum - 0%
- Jumlah RTSM yang diVerifikasi danIndentifikasi
1.219 Orang 1.219 1.219 100%
- Jumlah peserta RakorTeknis/ semiloka JalinMatra Bantuan RumahTangga Sangat Miskin
124 Orang 110 Orang - 0%
- Jumlah pesertaSosialisasi Jalin MatraBantuan Rumah TanggaSangat Miskin
234 Orang 234 Orang - 0%
Jumlah peserta OrientasiPengelola Jalin MatraBantuan RTSM
785 Orang - 0%
Jumlah RTSM yangdibantu /Fasilitasi
1.219 RTSM - 0%
Jumlah Pendampingan di28 Kabupaten
8 bulan 1 1 13%
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 54
8. Terwujudnyapeningkatanswadaya danpartisipasimasyarakat
1.22.17 ProgramPeningkatanPartisipasiMasyarakat dalammembangun desa
Prosentase Desa/Kel.Yang telah difasilitasidan menerapkanSistim ManajemenPengelolaanPembangunan yangPartisipatif (SMPP)
75 % 40% 9.448.036.516 41% 865.018.550 41% 1.050.164.050 41% 11,12% BapemasProv.Jatim
7437 3007 1229 1.229
1.22.17.063 Fasilitasipenguatankeswadayaanmasyarakat
1655 517 615.000.000 247 18.734.710 - 247 18.734.710 47,78% 3,05%
- Jumlah sop spp yangtersusun
550 orang 240 dokumen
240 240 100%
- Jumlah pesetasinkronisasi PenguatanKelembagaan
550 orang 117 orang - 0%
- jumlah peserta evaluasipenguatan keswadayaan
550 orang 124 paket - 0%
- Jumlah FrekuensiIdentifikasi, Monitoringdan Evaluasi LokasiPenguatanKeswadayaan di 13Kab/kota
35 kali 7 7 20%
- Jumlah laporanpelaksanaan kegiatanyang disusun
5 paket 1 paket - 0%
1.22.17.064 Implementasi sertaPendampinganSistim MenejemenPengelolaanPembangunanyang Partisipatif(SMPP)
341 755 1.668.036.516 412 102.033.190 - 412 102.033.190 54,57% 6,12%
Jumlah sop dan spp ygtersusun
300 dok 300 300 100%
- Jumlah pesertasosialisasi/ bintek
150 orang 194 orang 103 103 53%
- Jumlah pesertaPelatihan Aplikasi SoftWare IimplementasiSMPP
110 orang 114 orang - 0%
- Jumlah laporanpelaksanaan kegiatanyang disusun
1 paket 1 dokumen
1 1 100%
- Frekuensi Identifikasi ,monitoring dan Evaluasidi lokasi kegiatanImplementasi SMPP
30 kali 8 8 27%
- jumlah FrekuensiPendampingan/ On TheJob Training (OJT)Penyusunan RPJM,RKP, dan APBD di 8kab/kota
30 kali - 0%
- Jumlah peserta evaluasiSMPP
80 desa 86 orang - 0%
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 55
1.22.17.053 LombaDesa/Kelurahandan PemberdayaanMasyarakatBerhasil
1150 273 1.230.000.000 76 139.051.120 - 76 139.051.120 27,84% 11,30%
- Jumlah SPP dan SOPLomba Desa/Kelurahandan PemberdayaanMasyarakat Berhasil
2 pedum - 0%
- Jumlah pesertasosialisasi Lomdes/kel
380 Orang 76 Orang 76 76 100%
- Terlaksananya PenilaianAdministrasi
38 Kab/Kota
38 lokasi - 0%
- Jumlah peserta PenilaianPresentasi
38 Kab/Kota
38 lokasi - 0%
- Jumlah PesertaPenilaian Lapang
40 Desa/Kel.
40 lokasi - 0%
- Jumlah pesertapenerimaan pemenanglomba desa/kel.
269 Orang 40 Orang - 0%
- Jumlah peserta RakorPembinaan
380 Orang 40 Orang - 0%
- Jumlah laporanpelaksanaan kegiatanyang disusun
5 paket 1 paket - 0%
1.22.17.018 Bulan BhaktiGotong RoyongMasyarakat Prov.Jatim
1395 473 1.640.000.000 304 207.142.599 - 304 207.142.599 64,27% 12,63%
Jumlah SPP dan SOPBulan Bhakti GotongRoyong MasyarakatProv. Jatim
2 pedum - 0%
- Jumlah PesertaSosialisasi BBGRM
380 0rang 76 0rang 76 76 100%
- Terlaksananya penilaianadministrasi BBGRM
190 Kab/Kota
38 Kab/Kota
38 38 100%
- Jumlah persertapenilaian presentasiBBGRM
190 Kab/Kota
190 Orang 190 190 100%
- Jumlah lokasi penilaianlapang
30 Ds/Kel 8 lokasi - 0%
- Jumlah pesertaworkshop
570 Orang 152 Orang - 0%
- Jumlah pencananganBBRGRM di Jawa Timur
5 Paket 1 kali - 0%
Jumlah penerima hadiahlomba BBGRM
30 Ds/Kel 8 Orang - 0%
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 56
1.22.17.065 PemberdayaanMasyarakat dalamrangkakemandiriankehidupan sosialmasyarakat
2585 606 2.140.000.000 190 240.786.374 - 190 240.786.374 31,35% 11,25%
- Jumlah peserta pelatihanPNPM GSC
300 Orang 100 Orang - 0%
- Jumlah peserta OrientasiUP2K PKK
570 orang 152 orang - 0%
- Jumlah Pelatihan SIP 570 orang 76 orang 76 76 100%
- Jumlah peserta OrientasiPMT-AS
570 orang 114 orang 114 114 100%
- Jumlah PesertaOrientasi PNPM GSC
570 orang 163 orang - 0%
- Jumlah laporanpelaksanaan kegiatanyang disusun
5 paket 1 paket - 0%
1.22.17.058 Pelestarian danPengembanganAdat Istiadat danNilai SosialBudaya Masyarakat
311 383 2.155.000.000 0 157.270.557 - - 342.416.057 0,00% 15,89%
Jumlah SPP dan SOPPelestarian danPengembangan AdatIstiadat dan Nilai SosialBudaya Masyarakat
2 pedum - 0%
- Jumlah pesertaSosialisasi adat istiadat
100 Orang 152 Orang - 0%
- Jumlah pelaksanaanpameran adat istiadat
100 Orang 1 kali - 0%
- Jumlah pesertaLokakarya
100 Orang 152 Orang - 0%
- Jumlah peserta worshop 10 Desa/Kel.
76 Orang - 0%
Jumlah pelaksanaanKoordinasi
1 kali - 0%
- Jumlah laporanpelaksanaan kegiatanyang disusun
1 paket 1 paket - 0%
49.178 62.413.148.760 14.590 5.034.003.718 - - - - - - 14.590 5.366.113.618 30% 8,60%
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 57
II.2. ANALISIS KINERJA PELAYANAN SKPD
A. Tugas Pokok dan Fungsi
Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur mempunyai
tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan Daerah
yang bersifat spesifik yaitu di bidang pemberdayaan masyarakat.
Dalam melaksanakan tugas tersebut Badan Pemberdayaan Masyarakat
Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan fungsi :
(1) Perumusan kebijakan teknis dibidang pemberdayaan masyarakat ;
(2) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
(3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup
tugasnya;
(4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur.
B. Susunan Organisasi
Susunan Organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa
Timur meliputi : Kepala Badan, Sekretariat, Bidang Pemberdayaan
Kelembagaan dan Pelatihan, Bidang Pengembangan Perekonomian
Masyarakat, Bidang Sosial Budaya dan Partisipasi Masyarakat, Bidang
Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna dan Kelompok Jabatan
Fungsional sebagaimana terlampir.
SKPD Bapemas Prov. Jatim secara tugas pokok dan fungsi tidak
memberikan pelayanan dasar secara langsung sehingga belum
mempunyai tolok ukur dan indikator kinerja sebagaimana SPM
Kementrian Dalam Negeri.
II.3. ISU - ISU PENTING PENYELENGGARAAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD
Dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi, Badan Pemberdayaan
Masyarakat Provinsi Jawa Timur tetap mempertimbangkan isu-isu penting
sebagai bentuk kewaspadaan terhadap perkembangan kebijakan Pemerintah
Provinsi, Kabupaten / Kota maupun Pemerintah Pusat. Secara garis besar,
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 58
kelancaran penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi ditentukan oleh SDM dan
Sarana prasarana.
Pelaksanaan Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi dan Sinergi (KISS) di SKPD
Provinsi Jawa Timur yang diprakarsai oleh Bappeda Prov. Jatim menjadi forum
penting dalam perumusan perencanaan dan evaluasi pelaksanaan
program/kegiatan, sedangkan KISS dengan Pemerintah kab./Kota dilaksanakan
melalui rapat koordinasi yang secara berkala dilaksanakan dalam rangka sinergi
program Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Pemerintah Kab./Kota.
Beberapa kendala yang dihadapi dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi
SKKPD antara lain :
1. Teknologi informasi yang menuntut kesiapan SDM yang handal dan
profesional dalam berbagai pelaksanaan Tupoksi perlu mendapatkan
perhatian dalam rangka pengembangan program/kegiatan;
2. Pelaksanaan koordinasi yang membutuhkan komitmen yang tinggi dari
seluruh komponen dalam rangka sinergitas pelaksanaan
program/kegiatan;
3. Kebijakan Pemerintah yang menimbulkan dampak yang kurang mendukung
terhadap pencapaian kinerja program/kegiatan;
Sebagaimana diketahui bahwa dinamika perkembangan lingkungan
merupakan uraian mengenai apa yang terjadi dalam lingkungan organisasi
yang dapat memberikan pengaruh terhadap rencana strategis. Secara
terstruktur lingkungan strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi
Jawa Timur terdiri atas lingkungan internal dan lingkungan eksternal, yang
dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Lingkungan Internal
Lingkungan internal terdiri atas dua faktor strategis yang secara
keseluruhan dapat dikelola oleh manajemen Badan Pemberdayaan
Masyarakat Provinsi Jawa Timur, terdiri atas faktor kekuatan dan faktor
kelemahan organisasi.
a. Faktor Kekuatan Organisasi
(1) Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur sebagai
perangkat daerah yang membantu Gubernur dalam
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 59
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan Daerah
yang bersifat spesifik yaitu di bidang pemberdayaan
masyarakat, sesuai dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah, memungkinkan untuk
melaksanakan peningkatan kinerja pelayanannya di bidang
pemberdayaan masyarakat khususnya dalam perumusan
kebijakan teknis, dukungan atas penyelenggaraan
pemerintahan, pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai
dengan lingkup pemberdayaan masyarakat ;
(2) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 10 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis
Daerah Provinsi Jawa Timur (Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Timur Tahun 2008 Nomor 3 Seri D) dan Peraturan Gubernur
Jawa Timur Nomor 104 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas
Sekretariat, Bidang, Sub Bagian dan Sub Bidang Badan
Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur.
(3) Sumberdaya aparatur Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi
Jawa Timur, siap untuk mendukung pengelolaan program
pemberdayaan masyarakat dalam mempercepat tercapainya
kemandirian dan keswadayaan masyarakat.
(4) Mantapnya koordinasi fungsional Badan Pemberdayaan
Masyarakat Provinsi Jawa Timur dengan Direktorat Jenderal
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa serta
Badan/Dinas/Kantor Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten/Kota
maupun instansi terkait lainnya memungkinkan berfungsinya
seluruh elemen organisasi untuk meningkatkan kinerja dalam
pelaksanaan programnya.
b. Faktor Kelemahan Organisasi
(1) Struktur organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi
Jawa Timur belum mengakomodasi secara optimal fungsi-fungsi
yang dibutuhkan bagi penyelenggaraan pemerintahan yang ada
di masing-masing daerah.
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 60
(2) Masih lemahnya aspek pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan program guna mewujudkan outcome, dan belum
optimalnya evaluasi pelaksanaan kegiatan guna mengetahui
dampak kegiatannya untuk memenuhi tuntutan kualitas
perencanaan dan pengembangan bagi Badan Pemberdayaan
Masyarakat Provinsi Jawa Timur.
(3) Masih lemahnya kemampuan mengintegrasikan Sistem
Informasi dan data base di Badan Pemberdayaan Masyarakat
Provinsi Jawa Timur.
(4) Keterbatasan sarana dan prasarana, sumber dana serta
rendahnya kemampuan masyarakat dalam pemanfaatan
sumberdaya lokal dan dalam memelihara hasil-hasil
pembangunan.
2. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal terdiri atas dua faktor strategis yang karena
berada pada lingkungan organisasi maka tidak dapat dikelola secara
langsung oleh manajeman Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi
Jawa Timur, namun dapat mempengaruhi upaya peningkatan kinerja
organisasi. Dua faktor strategis dari lingkungan eksternal organisasi
adalah faktor peluang organisasi dan ancaman atau tantangan
organisasi.
a. Faktor Peluang Organisasi
(1) Kebijakan program pembangunan yang diprioritaskan pada
percepatan penanggulangan kemiskinan dengan strategi
pembangunan berkelanjutan yang berpusat pada rakyat (people
centered development) yang inklusif dan mengedepankan
partisipasi rakyat (participatory based development) serta
pertumbuhan ekonomi yang berpihak kepada masyarakat miskin
(pro poor growth);
(2) Perubahan paradigma pembangunan yang menitik beratkan
pada menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan
potensi masyarakat berkembang, memperkuat potensi atau
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 61
daya yang dimiliki rakyat, dan memberdayakan mengandung
pula arti melindungi masyarakat .
(3) Akses pasar yang terbuka untuk hasil usaha masyarakat yang
berkualitas dan berdaya saing;
(4) Keterbukaan Informasi dan Teknologi Informasi yang terus
berkembang;
b. Faktor Tantangan Organisasi
(1) Perubahan paradigma Pemerintah (Government) menjadi Tata
Pemerintahan (Governance), yakni dari hak eksklusif negara
untuk mengatur hal-hal publik menjadi persoalan-persoalan
publik menjadi urusan bersama antara pemerintah, civil society
dan dunia usaha/swasta;
(2) Pergeseran paradigma dan kebijakan pembangunan, yakni
dari pembangunan ke pemberdayaan. Tepatnya
pembangunan (desa) terpadu pada tahun 1970-an,
bergeser menjadi pembangunan masyarakat (desa) pada
tahun 1980-an dan awal 1990-an, kemudian bergeser lagi
menjadi pemberdayaan masyarakat (desa) mulai akhir 1990-an
hingga sekarang, sehingga diperlukan peningkatan kapasitas
SDM dan lembaga kemasyarakatan;
(3) Persoalan kemiskinan yang mencerminkan ketidakberdayaan
masyarakat mendorong pentingnya dilaksanakan langkah-
langkah konkrit dan mendasar guna mencegah peningkatan
jumlah penduduk miskin dari waktu ke waktu;
(4) Era globalisasi atau pasar bebas, membutuhkan peningkatan
kemampuan masyarakat dalam pengelolaan kelembagaan
ekonomi masyarakat yang dapat meningkatkan usaha, posisi
tawar dan daya saingnya;
(5) Sumberdaya alam yang melimpah, belum secara optimal
dikelola serta dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat;
(6) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa.
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 62
II.4. REVIEW TERHADAP RANCANGAN AWAL RKPD
Berdasarkan Rancangan Awal RKPD Tahun 2016 program dan kegiatan yang akan
dilaksanakan adalah program dan kegiatan yang mendukung pencapaian kinerja
utama Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam Penanggulangan kemiskinan dan
sinergitas program dengan Pemerintah Pusat terkait dengan percepatan
penanggulangan kemiskinan.
Restrukturisasi alokasi anggaran pada beberapa kegiatan dengan
mempertimbangkan pencapaian target kinerja kegiatan, selengkapnya
sebagaimana tabel terlampir.
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 63
REVIEW TERHADAP RANCANGAN AWAL RKPD TAHUN 2016PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMURBADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
RANCANGAN
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 95
Sesuai dengan Misi Pembangunan Jawa Timur Tahun 2014 – 2019 yaitu
“Makin Mandiri dan Sejahtera Bersama Wong Cilik” dan sebagaimana
prioritas program pembangunan dalam RKPD Tahun 2015, khususnya untuk
peningkatan percepatan penanggulangan kemiskinan maka upaya yang
akan dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk terus mengurangi
penduduk miskin akan dilakukan melalui program Jalan Lain Menuju Mandiri
dan Sejahtera (JALIN MATRA) dengan 3 (tiga) kegiatan unggulan, yaitu :
Pertama, Program Penanggulangan Feminisasi Kemiskinan, dengan
sasaran adalah Kepala Rumah Tangga Perempuan dengan status
kesejahteraan 10% terendah sesuai dengan data PPLS 11;
Kedua, Program Bantuan Rumah Tangga Sangat Miskin, dengan sasaran
rumah tangga dengan status kesejahteraan 5% terendah sesuai data PPLS
11;
Ketiga, Program Penanggulangan Kerentanan Kemiskinan, dengan sasaran
rumah tangga dengan status kesejahteraan 11 – 20% terendah (Desil 2)
dan 21 – 30% terendah (Desil 3) dimana rumah tangga ini sering
diistilahkan rumah tangga hampir miskin dan rentan miskin.
Disamping itu upaya perluasan dan percepatan penanggulangan kemiskinan
juga terus dilakukan melalui program taktis strategis yang bersifat pro
growth, pro job, pro poor dan pro environment. Adapun program/kegiatan
Pemberdayaan (empowerment) komunitas masyarakat yang diusulkan oleh
masyarakat melalui alokasi dana bantuan hibah kepada masyarakat pada
sejumlah usulan program. Terhadap konsep ini sedang dalam proses usulan
Anggaran Program Bapemas untuk Bantuan Keuangan dan Bantuan Hibah
(Anggaran di DPA PPKD Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Prov.
Jatim ). Calon Penerima Hibah Program/Kegiatan Bapemas Provinsi Jawa
Timur sebagaimana usulan alokasi anggaran tersebut, adalah berdasarkan
usulan masyarakat yang diajukan kepada Bapak Gubernur Jawa Timur
melalui Bapemas Provinsi Jawa Timur sebagai hasil usulan dalam forum
Musrenbang atau usulan masyarakat melalui Bapemas Kab./Kota di Jawa
Timur.
Melalui program pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan
kemiskinan tersebut diharapkan dapat mengurangi tingkat kedalaman dan
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 96
keparahan kemiskinan dan mendukung mempercepat upaya penurunan
kemiskinan di Jawa Timur selama 5 (lima) tahun kedepan.
II.5. PENELAAHAN USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN MASYARAKAT
Berdasarkan isu-isu strategis terkait pemberdayaan masyarakat, melalui
Program Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Masyarakat, Program
Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan dalam Pemanfaatan TTG dan
Pendayagunaan SSDA, Program Peningkatan Kapasitas SDM dan Lembaga
Kemasyarakatan Desa/Kelurahan dan Program Peningkatan Partisipasi
Masyarakat dalam Membangun Desa, dilakukan upaya-upaya konkrit menjawab
isu strategis dimaksud, dengan memperhatikan usulan program/kegiatan yang
dibutuhkan oleh masyarakat. Usulan program/Kegiatan Pemberdayaan
Masyarakat Provinsi Jawa Timur dari masyarakat (komunitas masyarakat)
diusulkan melalui mekanisme perencanaan Musrenbang mulai dari tingkat
Desa/Kel. sampai dengan di tingkat Provinsi Jawa Timur. Selain dari
mekanisme Musrenbang Jatim, mengingat keterbatasan usulan melalui portal
Musrenbang, masyarakat juga menyampaikan usulan program/kegiatan
pemberdayaan masyarakat melalui Pemerintah Kab./Kota (Badan/Dinas/Kantor
Pemberdayaan Masyarakat Kab./Kota) yang disampaikan kepada Bapak
Gubernur Jawa Timur melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa
Timur. Usulan kegiatan masyarakat dimaksud dilakukan verifikasi, sesuai
dengan skema program pemberdayaan masyarakat dan dilanjutkan untuk
diusulkan pengalokasian anggarannya melalui anggaran Belanja Tidak
Langsung Hibah dan Bantuan Keuangan APBD Pemerintah Provinsi Jawa Timur
dengan nilai usulan sebesar Rp. 7.625.000.000,-, adapun usulan dimaksud
adalah sebagaimana tabel berikut :
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 97
USULAN KEGIATAN DARI MASYARAKATUNTUK PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
TAHUN 2016
NO USULAN PROGRAM/KEGIATANDARI MASYARAKAT
JUMLAHUSULAN
DISESUAIKANDENGANTARGETKINERJA
JUMLAH USULANANGGARAN (Rp)
I Program PengembanganLembaga EkonomiMasyarakat
1.350.000.000
1 Pengembangan UsahaEkonomi Masyarakat;
6 150.000.000
2 Pemberdayaan BUMDes; 10 600.000.000
3 Pengembangan Pasar Desa; 10 600.000.000
4 Jalin Matra PenanggulanganKerentanan Kemiskinan
360 40.000.000.000
5 Jalin Matra PenanggulanganFeminisasi Kemiskinan 24.894KRTP
531 74.240.500.000
II Program PeningkatanKeberdayaan Masyarakatdalam Pemanfaatan TTGdan Pendayagunaan SDA
5.375.000.000
1 Pemanfaatan dan PenerapanTTG Bekerjasama denganPerguruan Tinggi;
21 1.050.000.000
2 Pemberdayaan Masyarakatdalam Pengelolaan danPemanfaatan SDA;
48 3.800.000.000
3 Pemberdayaan Masyarakatdalam Pembangunan SaranaPrasarana Pedesaan;
7 525.000.000
III Program PeningkatanPartisipasi Masyarakatdalam Membangun Desa
900.000.000
1 Pelestarian danPengembangan Adat Istiadatdan Nilai Budaya Masyarakat;
5 250.000.000
2 Pemberdayaan Masyarakatdalam rangka kemandiriankehidupan sosial masyarakat;
35 650.000.000
IV Program PeningkatanKapasitas Sumber DayaManusia (SDM) danLembaga KemasyarakatanDesa/Kelurahan
108.381.000.000
Renja Bapemas Prov. Jatim 2016 98
NO USULAN PROGRAM/KEGIATANDARI MASYARAKAT
JUMLAHUSULAN
DISESUAIKANDENGANTARGETKINERJA
JUMLAH USULANANGGARAN (Rp)
Jalin Matra Bantuan RumahTangga Sangat Miskin 29.060RTSM
415 108.381.000.000
JUMLAH 1.448 230.246.500.000
Renja Bapemas Prov. Jatim 2015 99
BAB III
TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
III.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional
Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pemberdayaan
Masyarakat Provinsi Jawa Timur berpedoman sebagaimana
Kebijakan Nasional yang tertuang di Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) maupun yang dirumuskan dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Timur.
Salah satu prioritas program nasional dan salah satu agenda
pembangunan global dalam MDG’S adalah Menghapuskan Kemiskinan
Dan Kelaparan Berat.
Dalam Penanggulangan Kemiskinan sebagaimana RPJMN bahwa
Penurunan tingkat kemiskinan absolut dari 14,1% pada 2009 dan
Konstribusi Pemerintah Provinsi Jawa Timur terhadap Penurunan
Angka Kemiskinan yang pada Tahun 2009 penduduk miskin Jawa
Timur sebanyak 6.022.590 jiwa atau 16,68 %. Angka itu turun dan
terus mengalami penurunan. Pada Maret 2010 menjadi 15,26 %
atau 5.529.300 jiwa, pada tahun 2011 turun menjadi 14,27 % atau
5.388.970 jiwa, dan terus menurun pada tahun 2012 menjadi 13,40
% atau 5.099.010 jiwa, per Maret 2013 jumlah penduduk miskin
menjadi 4.805.010 jiwa atau 12,55 % dan sampai dengan Maret
Tahun 2014 jumlah penduduk miskin menjadi 4.786.790 atau 12,42
%, dan pada september 2014, jumlah penduduk miskin menjadi
4.748.420 atau 12,28 %.
Program percepatan penanggulangan kemiskinan di jawa timur
terdiri dari : (a) Kelompok program bantuan sosial terpadu berbasis
keluarga, bertujuan untuk melakukan pemenuhan hak dasar,
pengurangan beban hidup, dan perbaikan kualitas hidup masyarakat
miskin; (b) Kelompok program penanggulangan kemiskinan berbasis
pemberdayaan masyarakat, bertujuan untuk mengembangkan
potensi dan memperkuat kapasitas kelompok masyarakat miskin
untuk terlibat dalam pembangunan yang didasarkan pada prinsip-
Renja Bapemas Prov. Jatim 2015 100
prinsip pemberdayaan masyarakat; (c) Kelompok program
penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan usaha ekonomi
mikro dan kecil, bertujuan untuk memberikan akses dan penguatan
ekonomi bagi pelaku usaha berskala mikro dan kecil. dan (d) Program
Pro Rakyat lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan daya dukung
ekonomi.
III.2 Tujuan dan Sasaran Renja Badan Pemberdayaan Masyarakat
Provinsi Jawa Timur.
Rencana Kerja Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa
Timur mengacu pada Rencana Strategis (RENSTRA) Badan
Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019,
dimana dokumen tersebut merupakan bentuk pelaksanaan teknis dari
Visi dan misi yang tertuang dalam RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun
2014-2019.
Berpedoman pada RPJMD Pemerintah Provinsi Jawa Timur
2014-2019. Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur
telah menyusun Rencana Strategis SKPD Tahun 2014-2019, adapun
Visi Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur 5 (lima)
tahun kedepan adalah “Terwujudnya Keberdayaan dan Kemandirian
Masyarakat Desa/Kelurahan di Jawa Timur” yang akan diwujudkan
melalui 2 misi yaitu Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam
pendayagunaan dan pemanfaatan SDA-TTG serta pengembangan
perekonomian masyarakat, dan Meningkatkan kapasitas SDM,
lembaga kemasyarakatan, partisipasi dan sosial budaya masyarakat.
Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam jangka menengah
pembangunan Tahun 2014-2019 adalah :
(1) Meningkatnya kelompok usaha ekonomi Masyarakat , lembaga
ekonomi masyarakat di desa/kel. dan pemberdayaan
masyarakat miskin;
(2) Meningkatnya pusat layanan informasi TTG dan aksesibilitas
masyarakat miskin terhadap pengelolaan SDA dan sarana
prasarana dasar;
(3) Meningkatnya kapasitas SDM dan Lembaga kemasyarakatan
desa/kel.;
Renja Bapemas Prov. Jatim 2015 101
(4) Terwujudnya peningkatan swadaya dan partisipasi masyarakat.
Mendasarkan hal tersebut diatas, maka strategi yang dilaksanakan
adalah:
(1) Pengurangan beban hidup dan peningkatan pendapatan melalui
Peningkatan kualitas kehidupan sosial ekonomi masyarakat;
(2) Peningkatan pemanfaatan TTG dan pengelolaan SDA yang
berwawasan lingkungan;
(3) Penguatan kapasitas Lembaga kemasyarakatan dan SDM;
(4) Peningkatan keswadayaan dan partisipasi masyarakat dalam
proses pembangunan serta pelestarian niilai-nilai adat dan sosial
budaya lokal.
Untuk mengimplementasikan strategi dirumuskan kebijakan-
kebijakan strategis yang menjadi pedoman bagi perumusan dan
operasionalisasi program Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi
Jawa Timur, kebijakan tersebut sebagai berikut :
(1) Mempermudah akses Usaha Ekonomi Masyarakat (UEM),
menguatkan fungsi lembaga perekonomian masyarakat dan
pemenuhan kebutuhan dasar Rumah Tangga Miskin;
(2) Peningkatan kemampuan masyarakat dalam pemenuhan
kebutuhan sarana prasarana dasar dan peningkatan akses
masyarakat terhadap pemanfaatan teknologi tepat guna;
(3) Penguatan fungsi kapasitas Lembaga kemasyarakatan dan
pelatihan SDM dalam pemberdayaan masyarakat;
(4) Peningkatan pembinaan sistim manajemen perencanaan
partisipatif, pengembangan keswadayaan masyarakat dan
pengembangan komunitas masyarakat pelestari nilai-nilai adat
serta sosial budaya lokal;
III.3. Program dan Kegiatan
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Pemerintah Provinsi Jawa
Timur serta mengacu pada Tema RKPD Tahun 2015, “Penguatan
Kemandirian Ekonomi Jawa Timur Melalui Pembangunan Industri
Hulu-Hilir, Agrobisnis dan Agroindustri, UMKM serta Infrastruktur”,
dengan berpedoman pada Renstra dan Rencana Kerja SKPD, maka
Renja Bapemas Prov. Jatim 2015 102
rencana program dan kegiatan Badan Pemberdayaan Masyarakat
Provinsi Jawa Timur pada Tahun 2015, adalah sebagai berikut :
(1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a. Pelaksanaan Administrasi Perkantoran
(2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a. Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana
b. Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan
Prasarana
(3) Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan
Pemerintah Daerah
a. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
b. Koordinasi dan Konsultasi Kelembagaan Pemerintah Daerah
(4) Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Dokumen Penyelenggaraan Pemerintahan
a. Penyusunan Dokumen Perencanaan
b. Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Rencana Program dan
Anggaran
c. Penyusunan, Pengembangan, Pemeliharaan dan Pelaksanaan
Sistim Informasi Data
(5) Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Masyarakat
Program ini mendukung kebijakan mempermudah akses Usaha
Ekonomi Masyarakat (UEM), menguatkan fungsi lembaga
perekonomian masyarakat dan pemenuhan kebutuhan dasar
Rumah Tangga Miskin. Adapun tujuannya adalah untuk
meningkatkan usaha ekonomi masyarakat, pengembangan
lembaga ekonomi Desa dan pemberdayaan masyarakat miskin.
Kegiatan yang dilaksanakan meliputi :
a. Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat;
b. Pengembangan Pasar Desa;
c. Pemberdayaan Ekonomi Rakyat berbasis Lembaga Keuangan
Mikro;
d. Pemberdayaan BUMDes;
e. Jalin Matra Penanggulangan Feminisasi Kemiskinan (JM PFK);
f. Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kelompok Program
Pemberdayaan Masyarakat;
Renja Bapemas Prov. Jatim 2015 103
g. Jalin Matra Penanggulangan Kerentanan Kemiskinan (JM PK2)
(6) Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat dalam
Pemanfaatan TTG dan Pendayagunaan SDA
Program ini mendukung kebijakan Peningkatan kemampuan
masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan sarana prasarana
dasar dan peningkatan akses masyarakat terhadap pemanfaatan
teknologi tepat guna. Adapun tujuannya adalah untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pendayagunaan
SDA dalam rangka pemenuhan kebutuhan sarana prasarana
dasar dan pengembangan TTG. Kegiatan yang dilaksanakan
meliputi :
a. Pemanfaatan dan Penerapan TTG Bekerjasama dengan
Perguruan Tinggi;
b. Gelar TTG;
c. Pendampingan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Mandiri Perdesaan (PNPM-MP);
d. Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan dan
Pemanfaatan SDA;
e. Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Sarana
Prasarana Pedesaan;
(7) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia
(SDM) dan Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan
Program ini mendukung kebijakan Penguatan fungsi kapasitas
Lembaga kemasyarakatan dan pelatihan SDM dalam
pemberdayaan masyarakat dan bertujuan untuk meningkatkan
kapasitas lembaga kemasyarakatan dan kapasitas SDM melalui
pelatihan pemberdayaan masyarakat. Kegiatan yang
dilaksanakan terdiri dari :
a. Pendataan dan Pendayagunaan Profil Desa dan Kelurahan;
b. Pemberdayaan dan Penataan Lembaga Kemasyarakatan;
c. Fasilitasi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga;
d. Pemberdayaan Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM);
e. Pengembangan Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat;
Renja Bapemas Prov. Jatim 2015 104
f. Jalin Matra Bantuan Rumah Tangga Sangat Miskin (JM
BRTSM);
(8) Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam
Membangun Desa
Program ini mendukung kebijakan Peningkatan pembinaan sistim
manajemen perencanaan partisipatif, pengembangan
keswadayaan masyarakat dan pengembangan komunitas
masyarakat pelestari nilai-nilai adat serta sosial budaya lokal.
Adapun tujuannya adalah untuk meningkatkan swadaya dan
partisipasi masyarakat serta pemberdayaan adat dan nilai-nilai
sosial budaya masyarakat. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi :
a. Fasilitasi penguatan keswadayaan masyarakat;
b. Implementasi serta Pendampingan Sistim Menejemen
Pembangunan Partisipatif (SMPP);
c. Lomba Desa/Kelurahan dan Pemberdayaan Masyarakat
Berhasil;
d. Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat Provinsi Jawa Timur;
e. Pemberdayaan Masyarakat dalam rangka kemandirian
kehidupan sosial masyarakat;
f. Pelestarian dan Pengembangan Adat Istiadat dan Nilai Sosial
Budaya Masyarakat;
Dalam upaya percepatan pengurangan kemiskinan di Jawa Timur
yang diarahkan bukan hanya untuk mengurangi jumlah dan
prosentase penduduk miskin saja, tetapi juga harus dapat
mengurangi tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan. Untuk
meningkatkan kapasitas keberdayaan dan kemandirian masyarakat
miskin tersebut, Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa
Timur dalam pelaksanaan program/kegiatannya diarahkan pada
mengembangkan potensi dan memperkuat kapasitas kelompok
masyarakat miskin untuk terlibat aktif dalam pembangunan
berdasarkan pada prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat melalui
Program/kegiatan yang ada di Badan Pemberdayaan Masyarakat
Provinsi Jawa Timur sekaligus mendukung pencapaian Program
Renja Bapemas Prov. Jatim 2015 105
Millenium Development Goals (MDGs) dalam hal Penanggulangan
Kemiskinan di Jawa Timur. Selengkapnya rumusan rencana
program dan kegiatan SKPD Tahun 2015 sebagaimana Matriks
terlampir.
Renja Bapemas Prov. Jatim 2015 106
BAB IV
PENUTUP
Rencana Kerja (Renja) menjadi sangat penting artinya dalam
mengaplikasikan berbagai persoalan-persoalan terkait dengan perencanaan
pembangunan daerah sebagai wujud nyata dari tanggung jawab pemerintah dalam
mengadopsi berbagai kebutuhan masyarakat yang mengedepankan perencanaan
pembangunan yang berbasis pada masyarakat, Community Base Development
(CBD) dengan keterlibatan lebih banyak para pelaku-pelaku (Stakeholders) dalam
menciptakan Good Gavernance sesuai dengan tuntutan paradigma baru, yang pada
gilirannya akan mampu menciptakan kebijaksanaan yang dampaknya merembes
kebawah (Trickle down effect) sehingga keberpihakan pada masyarakat kecil benar-
benar dikedepankan.
Rencana Kerja Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur,
selain menjadi acuan pelaksanaan kegiatan Tahun 2016 berfungsi pula sebagai
sarana peningkatan kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur
bagi seluruh jajaran Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur.
Renja juga memberikan umpan balik yang sangat diperlukan dalam
pengambilan keputusan dan penyusunan rencana dimasa mendatang oleh para
pimpinan manajemen dan seluruh staf Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi
Jawa Timur sehingga akan memperoleh peningkatan kinerja kearah yang lebih baik
dimasa datang.
Surabaya, Juni 2013
KEPALA
BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PROVINSI JAWA TIMUR
Drs. ZARKASI, M.Si Pembina Utama Madya
NIP. 19560826 198301 1 003