DAFTAR ISI - Web viewBelajar tuntas merupakan sistem belajar yang mengutamakan tingkat penguasaan...

47
PANDUAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN JARAK JAUH (PJJ) PADA SMK di PROVINSI JAWA BARAT 1

Transcript of DAFTAR ISI - Web viewBelajar tuntas merupakan sistem belajar yang mengutamakan tingkat penguasaan...

Page 1: DAFTAR ISI - Web viewBelajar tuntas merupakan sistem belajar yang mengutamakan tingkat penguasaan pada level kompetensi tertentu bagi peserta didik (Permendikbud 119 Tahun 2014)

PANDUAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN JARAK JAUH (PJJ)PADA SMK

di PROVINSI JAWA BARAT

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT2017

1

Page 2: DAFTAR ISI - Web viewBelajar tuntas merupakan sistem belajar yang mengutamakan tingkat penguasaan pada level kompetensi tertentu bagi peserta didik (Permendikbud 119 Tahun 2014)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................2I. PENDAHULUAN...........................................................................................3

A. Latar Belakang........................................................................................3B. Dasar Hukum..........................................................................................4C. Tujuan.....................................................................................................4D. Sasaran...................................................................................................5

II. PRINSIP-PRINSIP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN JARAK JAUH PADA PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH..............................................................6

A. Gambaran Umum....................................................................................6B. Karakteristik Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) pada Pendidikan Menengah.....8C. Ruang Lingkup Pendidikan Jarak Jauh (PJJ)..............................................9D. Penyelenggaraan PJJ...............................................................................9

III. PELAKSANAAN PENDIDIKAN JARAK JAUH PADA PENDIDIKAN MENENGAH.11A. Peserta Pendidikan Jarak Jauh...............................................................11B. Kurikulum..............................................................................................12C. Sarana dan Prasarana...........................................................................13D. Sekolah Penyelenggara PJJ dan TKB......................................................13E. Sumber Daya Manusia..........................................................................14F. Pembiayaan..........................................................................................16G. Proses Pembelajaran.............................................................................17H. Evaluasi Hasil Belajar............................................................................18I. Proses Pengelolaan........................................................................................20J. Pelaporan, Evaluasi, dan Penjaminan Mutu..........................................22K. Luaran (Output)....................................................................................23

IV. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB PARA PIHAK.............................................25A. Instansi/Unsur yang Terlibat dalam Penyelenggaraan di Pusat............25B. Instansi/Unsur yang Terlibat dalam Penyelenggaraan di Daerah..........26

V. PENGUSULAN PROGRAM PENDIDIKAN JARAK JAUH.....................................29A. Pengusulan Program PJJ di SMK.............................................................29B. Data Pendukung dan

Lampiran…..............................................................................................................31

VII. PENUTUP..................................................................................................32

2

Page 3: DAFTAR ISI - Web viewBelajar tuntas merupakan sistem belajar yang mengutamakan tingkat penguasaan pada level kompetensi tertentu bagi peserta didik (Permendikbud 119 Tahun 2014)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Provinsi Jawa Barat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) tahun 2013-2018, memiliki visi “Membangun masyarakat yang berkualitas dan berdaya saing” dan Misi “Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Masyarakat Jawa Barat melalui Pendidikan yang Unggul, Terjangkau, Merata, dan Terbuka”. Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut pemerintah berencana menyediakan layanan pendidikan gratis pada jenjang pendidikan menengah.

Saat ini Provinsi Jawa Barat belum berhasil dalam hal pencapaian APM-APK sesuai dengan yang diharapkan. Data pada tahun 2015-2016 capaian APK pendidikan menengah Provinsi Jawa Barat 76% memiliki kesenjangan 10% dari target pencapain APK SM yang ditetapkan. Hal ini ditunjukkan masih terdapat 247.067 siswa yang tidak melanjutkan ke tingkat sekolah menengah. Pada tahun 2014-2015 berdasarkan data lulusan Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiah (SMP/MTs) sebanyak 703.747 siswa. Sedangkan daya tampung sekolah menengah hanya 469.567. Sehingga terdapat kesenjangan sebanyak 234.180 peserta didik yang tidak dapat melanjutkan pendidikan ke pendidikan menengah.

Untuk mengatasi kesenjangan tampung sekolah, pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pendidikan telah melaksanakan beberapa program antara lain pembangunan ruang kelas baru (RKB), pembangunan unit sekolah baru (USB), sekolah petang dan program Paket C. Namun hasilnya belum memenuhi target pencapaian APK-APM pendidikan menengah.

Selain karena kondisi fisik sekolah menengah di Jawa Barat yang belum memiliki rendahnya daya tampung pada sesuai dengan kebutuhan, ada faktor lain yang menyebabkan angka partisipasi sekolah menengah ini di antaranya, rendahnya status ekonomi orang tua atau masyarakat dan

3

Page 4: DAFTAR ISI - Web viewBelajar tuntas merupakan sistem belajar yang mengutamakan tingkat penguasaan pada level kompetensi tertentu bagi peserta didik (Permendikbud 119 Tahun 2014)

keterpencilan tempat tinggal siswa. Kedua hal ini menjadi kendala di sisi ekonomi maupun geografis untuk menjangkau layanan pendidikan.

Dalam upaya mempercepat pencapaian APK-APM pendidikan menengah, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat mengembangkan program SMA terbuka dan PJJ pada SMK. Program SMA terbuka dan PJJ pada SMK dikembangkan pada SMA dan SMK yang sudah ada dengan membuka Tempat Kegiatan Belajar (TKB) di daerah-daerah tertentu yang tidak dapat terjangkau oleh siswa SMA/SMK/MA.

Program PJJ pada SMK merupakan program baru sehingga dibutuhkan sebuah pedoman yang dapat dijadikan pedoman pelaksanaan yang wajib dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan program PJJ pada SMK.

B. Dasar Hukum Berikut ini peraturan perundang-undangan yang berlaku terkait PJJ pada pendidikan menengah. 1. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional Bagian Kesepuluh Pendidikan Jarak Jauh dan Bagian Kesebelas Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus.

2. Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Bab VI Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh dan Bab VII Penyelenggaraan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus.

3. Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan Dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia.

4. Permendikbud No. 72 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Layanan Khusus.

5. Permendikbud No. 119 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh Pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.

6. Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Pendidikan Dasar dan Menengah.

4

Page 5: DAFTAR ISI - Web viewBelajar tuntas merupakan sistem belajar yang mengutamakan tingkat penguasaan pada level kompetensi tertentu bagi peserta didik (Permendikbud 119 Tahun 2014)

7. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah 1670/D/LK/2014 Tentang Pelaksanaan Sekolah Terbuka Pada Jenjang Pendidikan Menengah.

C. Tujuan Pedoman ini disusun sebagai penjabaran amanat Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 119 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh Pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Penyelenggaraan PJJ pada pendidikan menengah diharapkan dapat meningkatkan: 1. perluasan dan pemerataan akses pendidikan;2. peningkatan mutu dan relevansi pendidikan dasar dan menengah.

D. Sasaran Sasaran pedoman pelaksanaan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) pada SMK ini adalah: 1. Kepala SMK penyelenggara PJJ, pendidik, tenaga kependidikan, para

pemangku kepentingan (stake holders) dan mitra sekolah penyelenggara PJJ (DU/DI);

2. Peserta didik pada pendidikan dasar dan menengah.

5

Page 6: DAFTAR ISI - Web viewBelajar tuntas merupakan sistem belajar yang mengutamakan tingkat penguasaan pada level kompetensi tertentu bagi peserta didik (Permendikbud 119 Tahun 2014)

II. PRINSIP-PRINSIP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN JARAK JAUH PADA SMK

A. Gambaran UmumBerdasarkan pasal 2 bab II Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 119 tahun 2013 PJJ jenjang pendidikan dasar dan menengah bertujuan meningkatkan perluasan dan pemerataan akses pendidikan, serta meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan dasar dan menengah.

Peningkatan dan perluasan akses terhadap pendidikan khususnya pada jenjang menengah bagi seluruh rakyat Indonesia ditunjukkan dengan peningkatan Angka Partisipasi Murni (APM) maupun Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan menengah. Kualitas ditunjukkan oleh tingkat keterserapan tamatan SMK di dunia industri/dunia kerja. Hal ini menjadi tantangan utama penyelenggaraan program PJJ. Dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang dapat mendukung tersedianya layanan pendidikan yang tidak terbatas pada jarak, waktu, dan ruang menjadi peluang diselenggarakannya program PJJ pada SMK. Dengan demikian program ini diharapkan dapat meningkatkan pemerataan proses dan layanan pendidikan yang dilandaskan pada keadilan dan kesamaan hak untuk memperoleh kesempatan berpartisipasi dalam proses dan layanan pendidikan, bagi siapapun tanpa pengecualian.

Karakteristik program PJJ yang fleksibel, tidak terbatas ruang, dan waktu dalam membuka akses, ketersediaan, keterjangkauan, dan keterjaminan pendidikan, menyebabkan program PJJ menarik bagi banyak kalangan. Melalui program PJJ, setiap orang dapat memperoleh pendidikan berkualitas tanpa harus meninggalkan keluarga, rumah, dan pekerjaan. Selain peningkatan akses dan pemerataan pendidikan, program PJJ juga diharapkan tetap mendukung pencapaian kualitas pendidikan sesuai standar nasional pendidikan. Proses pembelajaran dalam PJJ, kurikulum, sumber belajar, penyampaian pembelajaran (learning delivery system), sehingga bahan ujian dikemas dalam bentuk standar sehingga memungkinkan untuk didistribusikan lintas ruang dan waktu dengan

6

Page 7: DAFTAR ISI - Web viewBelajar tuntas merupakan sistem belajar yang mengutamakan tingkat penguasaan pada level kompetensi tertentu bagi peserta didik (Permendikbud 119 Tahun 2014)

memanfaatkan TIK. Untuk itu, program PJJ mensyaratkan ketersediaan sarana prasarana dan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni yang dapat dipenuhi dengan pemanfaatan fasilitas dan SDM dari SMK penyelenggara PJJ bekerja sama dengan DU/DI.

Istilah yang sering digunakan dalam PJJ adalah sebagai berikut. 1. Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) adalah pendidikan yang peserta

didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajaranya menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi, dan media lain. (Permen 72 Tahun 2013).

2. Sekolah induk adalah sekolah yang memenuhi syarat untuk menjadi penyelenggara sekaligus pembina dari satu atau lebih tempat layanan pendidikan (Tempat Kegiatan Belajar).

3. Sekolah penyelenggara PJJ adalah sekolah reguler yang menyelenggarakan PJJ.

4. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pendidikan, dalam hal ini pendidikan jarak jauh.

5. Bantuan belajar adalah segala bentuk kegiatan pendukung yang dilaksanakan oleh penyelenggara PJJ untuk membantu kelancaran proses belajar peserta didik berupa pelayanan akademis dan administrasi, maupun pribadi secara tatap muka maupun melalui pemanfaatan TIK.

6. Sumber belajar PJJ adalah beragam bahan/sumber berbasis TIK yang digunakan dalam proses belajar.

7. Tutor adalah pendidik yang memberikan bantuan belajar kepada peserta didik.

8. Tutorial adalah bentuk bantuan belajar akademik yang dapat dilaksanakan baik secara tatap muka maupun melalui pemanfaatan TIK.

9. Evaluasi Hasil Belajar Peserta Didik adalah penilaian yang dilakukan terhadap hasil proses belajar peserta didik baik secara tatap muka maupun berbasis TIK

10. Praktik adalah pembelajaran keterampilan penerapan teori dengan pengawasan langsung menggunakan sarana dan prasarana yang memenuhi standar minimum.

7

Page 8: DAFTAR ISI - Web viewBelajar tuntas merupakan sistem belajar yang mengutamakan tingkat penguasaan pada level kompetensi tertentu bagi peserta didik (Permendikbud 119 Tahun 2014)

11. Praktikum adalah tugas terstruktur dan berhubungan dengan validasi fakta atau hubungan antarfakta yang mendukung capaian pembelajaran secara utuh sesuai dengan persyaratan dalam kurikulum.

12. Tempat Kegiatan Belajar (TKB) adalah bagian dari satuan pendidikan berupa tempat atau ruang untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

B. Karakteristik Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) Pada Pendidikan MenengahKarakteristik utama Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) adalah keterpisahan pendidik dengan peserta didik, tetapi dimungkinkan adanya interaksi pembelajaran melalui pertemuan tatap muka dan daring yang terjadwal. Berdasarkan Permen 119 Tahun 2014, PJJ memiliki karakteristik sebagai berikut :1. Terbuka

PJJ yang dilaksanakan pada pendidikan menengah memiliki karakteristik terbuka yang berarti pembelajaran pada program PJJ dilaksanakan secara fleksibel dalam hal tempat belajar dan cara belajar yang terorganisasi dalam sistem pendidikan formal.

2. Belajar mandiri Belajar mandiri dalam program PJJ berarti proses pembelajaran diinisiasi oleh peserta didik dalam periode tertentu. Ketika belajar mandiri, peserta didik secara perorangan maupun berkelompok peserta didik memanfaatkan berbagai sumber belajar. Sumber-sumber belajar tsb. lebih dominan dimanfaatkan oleh peserta didik. Akan tetapi, peserta didik mutlak mendapatkan bimbingan atau bantuan belajar/tutorial sesuai kebutuhan.

3. Belajar tuntas Belajar tuntas merupakan sistem belajar yang mengutamakan tingkat penguasaan pada level kompetensi tertentu bagi peserta didik (Permendikbud 119 Tahun 2014). Hal ini berarti dengan keluwesan dalam program PJJ, diharapkan peserta didik dapat tuntas dalam penguasaan kompetensi tertentu karena mereka memiliki akses terhadap sumber belajar dan layanan pembelajaran, serta memiliki waktu yang cukup untuk belajar. Untuk itu, dalam rangka mendorong ketuntasan belajar, bimbingan maupun bantuan belajar yang

8

Page 9: DAFTAR ISI - Web viewBelajar tuntas merupakan sistem belajar yang mengutamakan tingkat penguasaan pada level kompetensi tertentu bagi peserta didik (Permendikbud 119 Tahun 2014)

terstruktur wajib diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tutorial tatap muka dan atau daring, dengan mengandalkan bimbingan tutor secara langsung maupun tidak langsung.

4. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan atau teknologi pendidikan lainnya TIK dimanfaatkan untuk menyediakan bantuan belajar yang meliputi layanan akademis maupun layanan administrasi. Layanan akademis yang dimaksud adalah penyediaan sumber belajar sesuai standar nasional pendidikan, interaksi pembelajaran, maupun evaluasi belajar. Selain dimanfaatkan dalam pelaksanaan pembelajaraan, penyelenggara PJJ juga wajib memiliki dan mengembangkan sistem pengelolaan pembelajaran berbasis TIK.

C. Ruang Lingkup Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) pada SMKPJJ pada SMK diselenggarakan pada lingkup bidang keahlian, program keahlian, dan/atau kompetensi keahlian dengan ketentuan:

1. diselenggarakan untuk 50% lebih dari jumlah mata pelajaran;2. diselenggarakan oleh SMK/MAK reguler dengan izin Pemerintah

Daerah sesuai dengan kewenangannya. D. Penyelenggaraan PJJ

Berdasarkan Permendikbud 119 Tahun 2014, pengorganisasian PJJ dapat diselenggarakan dalam 3 modus seperti berikut.1. Modus tunggal yang berarti satuan pendidikan menyelenggarakan

program pendidikan hanya dengan moda jarak jauh. 2. Modus ganda yang berarti satuan pendidikan menyelenggarakan

program pendidikan baik secara tatap muka maupun jarak jauh. 3. Modus konsorsium yang berarti terbentuknya jejaring kerja sama

penyelenggaraan pendidikan jarak jauh lintas satuan pendidikan dengan lingkup wilayah nasional dan atau internasional.

Penyelenggaraan PJJ dilaksanakan sesuai Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang terdiri atas :1. standar isi,2. standar proses,3. standar kompetensi peserta didik,4. standar penilaian peserta didik,5. standar pendidik dan tenaga kependidikan,

9

Page 10: DAFTAR ISI - Web viewBelajar tuntas merupakan sistem belajar yang mengutamakan tingkat penguasaan pada level kompetensi tertentu bagi peserta didik (Permendikbud 119 Tahun 2014)

6. standar sarana dan prasarana,7. standar pengelolaan,8. standar pembiayaan.

Untuk itu, sistem pembelajaran PJJ yang sesuai dengan SNP dilaksanakan sebagai berikut. 1. Penggunaan moda pembelajaran yang peserta didik dengan

pendidiknya terpisah.2. Penekanan prinsip belajar secara mandiri, terstruktur, dan terbimbing

dengan menggunakan berbagai sumber belajar. a. Belajar mandiri dalam program PJJ berarti proses pembelajaran

diinisiasi oleh peserta didik dalam periode tertentu. Untuk dapat memicu peserta didik untuk belajar mandiri, guru/tutor menyediakan pemicu/inisiasi berupa pertanyaan-pertanyaan maupun penugasan-penugasan dengan memanfaatkan TIK.

b. Belajar terstruktur dan terbimbing dalam program PJJ berarti penyelenggara PJJ menyediakan layanan akademik berupa tutorial daring maupun tatap muka bagi peserta didik dengan dengan mengandalkan bimbingan guru/tutor secara langsung maupun tidak langsung.

c. Media pembelajaran merupakan sumber pembelajaran yang lebih dominan dipelajari peserta didik.

d. Pembelajaran tatap muka digantikan dengan program pembelajaran interaksi yang terkini mengikuti perkembangan TIK, meskipun tetap memungkinkan adanya pembelajaran tatap muka secara terbatas.

10

Page 11: DAFTAR ISI - Web viewBelajar tuntas merupakan sistem belajar yang mengutamakan tingkat penguasaan pada level kompetensi tertentu bagi peserta didik (Permendikbud 119 Tahun 2014)

III.PELAKSANAAN PENDIDIKAN JARAK JAUH PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

2.1. Skema Penyelenggaraan PJJ pada SMK

Secara umum diagram di atas menjelaskan komponen-komponen yang terlibat dalam penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh pada sekolah reguler maupun pada sekolah terbuka. Komponen-komponen tersebut terdiri atas komponen masukan (input), proses (process), luaran (output) yang interaksi antarkomponen tersebut terlihat pada diagram di atas.

11

Page 12: DAFTAR ISI - Web viewBelajar tuntas merupakan sistem belajar yang mengutamakan tingkat penguasaan pada level kompetensi tertentu bagi peserta didik (Permendikbud 119 Tahun 2014)

Secara lebih rinci ketentuan-ketentuan terkait pelaksanaan PJJ adalah sebagai berikut :A. Peserta Pendidikan Jarak Jauh

Peserta didik yang mengikuti PJJ SMK harus :1. Memiliki ijazah SMP/MTs/Paket B.2. Berusia antara 16 s.d 21 tahun saat mendaftar.3. Memiliki keterbatasan sosial ekonomi, budaya, dan geografis serta

keterbatasan waktu. 4. Memiliki surat dukungan dari DU/DI atau orang tua yang mempunyai

usaha yang menyatakan siap dijadikan tempat magang, dan tempat praktik.

Ketentuan dan tata cara penerimaan peserta didik baru mengacu pada ketentuan yang berlaku. Dalam hal diperlukan pengaturan lain, ketentuan dapat ditambah oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat sesuai dengan kewenangannya.Sesuai dengan UU No 20 tahun 2003, setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak: 1. Mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya

dan diajarkan oleh pendidik yang seagama; 2. Mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan

kemampuannya; 3. Mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orang tuanya tidak

mampu membiayai pendidikannya; 4. Mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orang tuanya tidak

mampu membiayai pendidikannya; 5. Pindah ke program pendidikan pada jalur dan satuan pendidikan lain

yang setara; 6. Menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar

masing-masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan.

Setiap peserta didik berkewajiban: 1. Menjaga norma-norma pendidikan untuk menjamin keberlangsungan

proses dan keberhasilan pendidikan;

12

Page 13: DAFTAR ISI - Web viewBelajar tuntas merupakan sistem belajar yang mengutamakan tingkat penguasaan pada level kompetensi tertentu bagi peserta didik (Permendikbud 119 Tahun 2014)

2. Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan, kecuali bagi peserta didik yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

B. Kurikulum dan Bahan AjarKurikulum yang dilaksanakan pada program PJJ adalah kurikulum yang berlaku sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Kurikulum

dan beban belajar peserta didik di program PJJ sama dengan di program regular.

Sumber-sumber belajar dapat tersedia dalam bentuk sebagai berikut. 1. Bahan ajar cetak: modul, bahan belajar mandiri, buku ajar, poster,

dan panduan pedoman penggunan modul.2. Bahan ajar non-cetak berbasis multimedia dapat dikembangkan

secara mandiri oleh penyelenggara PJJ maupun memanfaatkan sumber belajar yang tersedia di internet.

C. Sarana dan Prasarana Sekolah penyelenggara PJJ memiliki sarana dan prasarana pembelajaran atau sekurang-kurangnya akses terhadap sarana dan prasarana pembelajaran. TKB harus memiliki akses terhadap sarana dan prasarana pembelajaran.Sarana dan prasarana yang mendukung PJJ dapat disediakan oleh SMK penyelenggara PJJ dengan bekerja sama dengan dunia usaha/dunia industri maupun institusi lain sebagai mitra SMK Penyelenggara PJJ.

D. Sekolah Penyelenggara PJJ pada SMK dan TKB Sekolah penyelenggara PJJ adalah SMK yang ditunjuk untuk melaksanaan program PJJ berdasarkan persyaratan yang berlaku. Selanjutnya sekolah penyelenggara PJJ disebut sekolah induk.Dalam rangka mendukung terselenggaranya PJJ sesuai SNP, berdasarkan permendikbud 119 Tahun 2014, penyelenggara PJJ wajib: 1. Memiliki dan mengembangkan sistem pengelolaan pembelajaran

berbasis teknologi informasi dan komunikasi; 2. Memiliki sumber daya atau akses terhadap sumber daya untuk

menjamin terselenggaranya interaksi pembelajaran antara pendidik dan peserta didik secara intensif;

13

Page 14: DAFTAR ISI - Web viewBelajar tuntas merupakan sistem belajar yang mengutamakan tingkat penguasaan pada level kompetensi tertentu bagi peserta didik (Permendikbud 119 Tahun 2014)

3. Menyediakan sumber belajar berbasis teknologi informasi dan komunikasi sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan;

4. Menyediakan sumber daya praktik dan/atau praktikum atau akses bagi peserta didik untuk melaksanakan praktik dan/atau praktikum;

5. Menyediakan fasilitas praktik setara dengan praktik kerja industri atau akses bagi peserta didik untuk melaksanakan praktik kerja industri;

6. Menyediakan panduan bagi pengguna sistem pengelolaan pembelajaran dan panduan pengembangan materi pembelajaran;

7. Menyediakan pedoman etika dalam berkomunikasi dan berinteraksi melalui internet (pedoman netiket);

8. Menyediakan panduan akademik dan administrasi lainnya yang diperlukan dalam penyelenggaraan dan pengelolaan PJJ.

Penyediaan sumber daya dan fasilitas sebagaimana dimaksud di atas dapat dilaksanakan oleh sekolah penyelenggara PJJ melalui kerja sama dengan industri, maupun instansi lain yang memiliki fasilitas dan/ atau sumber daya memadai di tempat yang terjangkau oleh peserta didik.

Tempat Kegiatan Belajar (TKB) dalam program PJJ berperan sebagai tempat penyelenggaraan bantuan belajar bagi peserta didik yang terdaftar pada sekolah penyelenggara PJJ dengan memberikan pelayanan akademik dan administrasi dalam rangka membantu kelancaran proses belajar dalam program PJJ sesuai aturan yang berlaku. Bantuan belajar yang dimaksud dapat dilaksanakan secara pribadi maupun berkelompok, secara daring maupun luring.

TKB dapat bekerja sama dengan pihak-pihak terkait dalam rangka menjamin ketersediaan bantuan belajar dan penyelenggaraan proses pembelajaran, dengan terlebih dahulu berkoordinasi dengan sekolah penyelenggara PJJ.

E. Sumber Daya ManusiaBerdasarkan Permendikbud 119 tahun 2014, struktur pengelola sekolah penyelenggara PJJ paling sedikit terdiri atas1. Kepala sekolah/madrasah,

14

Page 15: DAFTAR ISI - Web viewBelajar tuntas merupakan sistem belajar yang mengutamakan tingkat penguasaan pada level kompetensi tertentu bagi peserta didik (Permendikbud 119 Tahun 2014)

2. Guru/tutor,3. Pengelola sekolah penyelenggara PJJ dan TKB, serta4. Tenaga kependidikan.

Pendidik pada PJJ meliputi tutor dan guru dengan ketentuan sebagai berikut. 1. Guru bertugas sebagai

a. Perancang program pembelajaran, b. Penyusun dan pengembang bahan ajar, c. Penyusun dan pengembang media, d. Pendistribusian bahan ajar dan media, e. Penulis soal, tugas, dan evaluasi hasil belajar.

2. Dalam melaksanakan tugasnya, guru berkedudukan di sekolah penyelenggara PJJ.

3. Guru merupakan guru yang terdaftar pada sekolah penyelenggara PJJ dan mendapatkan surat tugas dari kepala sekolah penyelenggara PJJ. 4. Guru memperoleh hak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.5. Guru reguler yang belum memenuhi beban kerja guru 24 jam tatap

muka perminggu dapat menjadi tutor. Sebagai tutor, beban kerja tutor akan

diperhitungkan sebagai beban kerja guru sesuai dengan aturan yang berlaku.

6. Guru yang menjadi tutor adalah guru yang telah memenuhi paling sedikit 6 (enam) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu pada satuan administrasi pangkalnya.

7. Beban Guru yang bertugas menjadi tutor dihitung sebagai beban kerja guru untuk setiap 1 (satu) jam tatap muka sama dengan perhitungan 60% (enam puluh persen) dari 1 (satu) jam pembelajaran reguler untuk setiap peserta didik SMK/MAK.

8. Guru Bimbingan dan Konseling (BK) atau Guru Bimbingan Karir (BK) dari sekolah penyelenggara PJJ selain tugas pokoknya, diberi tambahan tugas memberikan motivasi, bimbingan, dan konseling/ bimbingan karir kepada peserta didik program PJJ.

9. Dalam pelaksanaan pembelajaran di TKB, guru dibantu oleh tutor yang telah diakui kompetensinya oleh sekolah penyelenggara PJJ. Beban

15

Page 16: DAFTAR ISI - Web viewBelajar tuntas merupakan sistem belajar yang mengutamakan tingkat penguasaan pada level kompetensi tertentu bagi peserta didik (Permendikbud 119 Tahun 2014)

kerja tutor sesuai dengan kebutuhan. Penugasan menggunakan sistem kontrak.

10. Tutor bertugas a. Melakukan bimbingan belajar, pembimbingan praktik/praktikum,

dan tugas-tugas akademik lain atas nama dan atas tanggung jawab guru,

b. Membantu belajar peserta didik sesuai dengan pedoman penyelenggaraan tutorial,

c. Mendampingi dan memotivasi peserta didik untuk melaksanakan belajar mandiri.

11. Tenaga kependidikan pada program PJJ terdiri atas. a. Pengelola. Seluruh perangkat sekolah reguler yang

menyelenggarakan PJJ b. bertanggung jawab terhadap pengelolaan program PJJ di sekolah

tersebut.c. Pengelola TKB; dan d. Administrator.

F. Pembiayaan 1. Satuan Biaya

Satuan biaya untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan jarak jauh pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dihitung berdasarkan komponen biaya untuk peserta didik yang bervariasi tergantung jumlah peserta didik yang dikelola, dan komponen biaya tetap, yaitu komponen biaya untuk investasi dan pemeliharaan.

2. Komponen Pembiayaan a. Biaya pengelolaan (manajemen)

1) Honor (bulanan) bagi: a) Pengelola; b) Pendidik dan tenaga kependidikan pada sekolah penyelenggara

PJJ dan TKB.2) Biaya transpor terdiri atas:

a) Biaya kunjungan pendidik dan tenaga kependidikan sekolah penyelenggara PJJ ke TKB;

b) Biaya kunjungan pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik dari TKB ke sekolah penyelenggara PJJ.

16

Page 17: DAFTAR ISI - Web viewBelajar tuntas merupakan sistem belajar yang mengutamakan tingkat penguasaan pada level kompetensi tertentu bagi peserta didik (Permendikbud 119 Tahun 2014)

c) Biaya pembinaan (supervisi akademik dan administratif). 3) Honor Kegiatan Penunjang Akademik:

a) Pengawasan Ujian; danb) Kegiatan Remedial.

b. Barang persediaan:1) Alat Tulis Kantor (ATK); dan2) bahan praktik/praktikum.

c. Biaya Investasi untuk: 1) Pengembangan TIK;2) Pengadaan peralatan praktik.

d. Biaya pemeliharaan untuk:1) Peralatan TIK;2) Peralatan praktik;3) Gedung dan barang inventaris.

3. Sumber Dana a. Pusat (APBN):

1) Bantuan Operasional Sekolah (BOS);2) Bantuan Siswa Miskin (BSM); dan3) Bantuan pendidikan lainnya.

b. Provinsi/Kabupaten/Kota:1) BOS daerah;2) Bantuan pendidikan lainnya.

c. Masyarakat dan Dunia Usaha 1) Sumbangan pendidikan2) Sumbangan sukarela3) Dana CSR perusahaan

G. Proses Pembelajaran 1. Ketersediaan akses terhadap sumber belajar bagi peserta didik dalam

program PJJ harus dijamin oleh sekolah penyelenggara PJJ. 2. Kompetensi praktik, terutama praktik dasar kejuruan dilatihkan di SMK

induk dalam sistem blok dan dalam kurun waktu relatif singkat.3. Beberapa mata pelajaran yang tidak dapat diajarkan melalui PJJ, dapat

dilakukan di sekolah atau perusahaan menggunakan sistem blok, khusus untuk mata pelajaran yang di praktikan.

17

Page 18: DAFTAR ISI - Web viewBelajar tuntas merupakan sistem belajar yang mengutamakan tingkat penguasaan pada level kompetensi tertentu bagi peserta didik (Permendikbud 119 Tahun 2014)

4. Proses pembelajaran dilakukan melalui :a. Belajar mandiri dilakukan peserta didik secara perseorangan atau

kelompok dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar dan mendapat bimbingan serta bantuan belajar atau tutorial sesuai dengan keperluan.

b. Belajar terbimbing atau terstruktur dilaksanakan melalui tutorial yang dilakukan oleh tutor/guru dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam bentuk :1) Tutorial daring

a) Tutorial daring adalah proses pembelajaran jarak jauh dimana interaksi peserta didik dengan guru/tutor maupun antarpeserta didik termediasi TIK.

b) Tutorial daring dilaksanakan melalui sistem pengelolaan pembelajaran dan dimanfaatkan pendidik untuk melakukan bimbingan, diskusi, tanya jawab, penugasan, praktikum, dan juga penilaian.

c) Tutorial daring menjadi proses belajar utama yang disediakan oleh sekolah penyelenggara PJJ maupun yang digunakan dalam proses pembelajaran oleh peserta didik dan guru/tutor.

d) Bantuan lain yang dapat membantu peserta didik belajar seperti menjawab pertanyaan tentang nilai, jadwal.

2) Tutorial tatap muka a) Tutorial tatap muka dapat dilaksanakan di sekolah

penyelenggara PJJ atau TKB serta sesuai dengan keberadaan peserta didik.

b) Tutorial tatap muka tidak sama dengan pembelajaran tatap muka karena tutorial didasarkan pada pertanyaan-pertanyaan dari peserta didik, bukan berdasarkan penjelasan dari guru.

c) Penyelenggaraan praktik oleh tutor menggunakan sistem blok sesuai kebutuhan yang diisyaratkan oleh kurikulum. Penyelenggaraan praktik dapat dilaksanakan di sekolah penyelenggara PJJ atau industri mitra.

18

Page 19: DAFTAR ISI - Web viewBelajar tuntas merupakan sistem belajar yang mengutamakan tingkat penguasaan pada level kompetensi tertentu bagi peserta didik (Permendikbud 119 Tahun 2014)

H. Evaluasi Hasil Belajar Evaluasi hasil belajar peserta didik dalam program PJJ dilaksanakan melalui :1. Tes Mandiri, yaitu penilaian pencapaian kompetensi secara mandiri

(self-asessment) dengan mengerjakan tes yang disediakan pada tiap akhir uraian materi terintegrasi dalam modul. Capaian hasil belajar dihitung sendiri sesuai pedoman penilaian yang ditetapkan dalam modul. Pada modul-modul tertentu peserta didik dapat melanjutkan belajar modul berikutnya setelah memenuhi kriteria ketuntasan minimal.

2. Tes oleh Guru, yaitu penilaian pencapaian hasil belajar yang dilakukan oleh guru setelah peserta didik menyelesaikan satu atau beberapa unit modul. Tes ini dapat berbentuk Ujian Tengah Semester atau Ujian Akhir Semester. Ujian semester dapat dilaksanakan di Sekolah Penyelenggara PJJ atau di TKB.

3. Evaluasi AkhirPeserta didik dalam program PJJ yang telah menyelesaikan seluruh modul dalam 6 semester, dapat mengikuti ujian akhir studi di Sekolah Penyelenggara PJJ. Mekanisme Penilaian dan Evaluasi (menyesuaikan dengan Sekolah Induk). Penilaian hasil belajar siswa dengan model layanan PJJ Pada SMK mengikuti pelaksanaan penilaian hasil belajar yang dilaksanakan oleh sekolah induk.

Penilaian akhir semester disusun oleh Guru /Tutor dari DU/ DI. penilaian akhir semester biasanya dilaksanakan secara serentak atau bersamaan waktunya dengan SMA/SMK. Soal untuk masing-masing mata pelajaran non UN disusun oleh Guru mata pelajaran yang bersangkutan dengan aturan seperti soal mata pelajaran yang diujianasionalkan.

Untuk siswa kelas 12 bisa diikutsertakan pada latihan ulangan dalam jaringan (udj) sebagai persiapan menghadapi Ujian Nasional yang disiapkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

Tugas fasilitator memeriksa hasil Penilaian Praktek di Industri, sedangkan tutor memeriksa hasil Penilaian Akhir Semester yang telah

19

Page 20: DAFTAR ISI - Web viewBelajar tuntas merupakan sistem belajar yang mengutamakan tingkat penguasaan pada level kompetensi tertentu bagi peserta didik (Permendikbud 119 Tahun 2014)

dikerjakan oleh siswa dengan memadukannya dengan penilaian akhir modul dan Penilaian akhir untuk diolah menjadi nilai rapor. Penilaian ini dilaksanakan sekali pada akhir Semester. Penilaian Akhir Semester/Penilaian Akhir Tahun (PAS/PAT) atau Ujian Nasional (UN) dapat dilaksankan di Sekolah Induk atau di TKB.

Dengan memperhatikan kondisi siswa dan TKB penilaian dilaksanakan oleh Tutor dan Guru Pamong secara fleksibel, dengan memperhatikan lima hal berikut;1. Waktu yang disepakati antara peserta didik dengan Tutor dan Guru

Pamong.2. Tempat pelaksanaan penilaian (kelas sekolah di sekolah induk,

TKB, Tempat kerja siswa).3. Sistem penilaian daring atau luring.4. Kontent/materi yang diujikan.5. Teknik penilaian yang digunakan.

I. Proses Pengelolaan 1. Pengelolaan pada program PJJ mengikuti aturan pengelolaan program

reguler pada sekolah penyelenggara PJJ. Dimungkinkan ada pengelola khusus yang ditunjuk oleh kepala sekolah induk atau digabungkan dengan pengelolaan program reguler. Sementara itu, di TKB ada pengelola TKB dan wakilnya.

2. Pembelajaran pada program PJJ menggunakan Sistem Pengelolaan Pembelajaran yang meliputi proses administrasi, perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan pengawasan pembelajaran dengan rincian sebagai berikut. a. Proses administrasi meliputi pendaftaran, pelaporan kegiatan

belajar, kelulusan, dan sertifikasi.b. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana

pembelajaran yang mengacu pada standar kompetensi lulusan dan kebutuhan peserta didik.

c. Pelaksanaan pembelajaran meliputi: 1) Belajar mandiri dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar; 2) Tutorial menggunakan berbagai sarana komunikasi sinkron atau

asinkron;

20

Page 21: DAFTAR ISI - Web viewBelajar tuntas merupakan sistem belajar yang mengutamakan tingkat penguasaan pada level kompetensi tertentu bagi peserta didik (Permendikbud 119 Tahun 2014)

3) Penugasan, pengumpulan, dan penilaian tugas, baik secara daring (online) maupun luring;

4) Penilaian beragam kegiatan belajar; dan 5) Praktikum yang dapat dilaksanakan dengan menggunakan

perangkat lunak simulator dan/atau laboratorium. 3. Penilaian hasil belajar meliputi penilaian capaian pembelajaran sikap,

pengetahuan, dan keterampilan. 4. Pelaporan kegiatan belajar termasuk perekaman kegiatan

pembelajaran. 5. Tempat Kegiatan Belajar (TKB), secara tersistem, merupakan bagian

dari sekolah penyelenggara PJJ yang menjamin akses bagi peserta didik dalam penggunaan fasilitas untuk mendukung kegiatan pembelajaran. Pengelola TKB bertindak sebagai koordinator penyelenggaraan PJJ setempat dan dapat bertindak sebagai representasi dari sekolah penyelenggara PJJ. Pengelola TKB ditetapkan oleh sekolah penyelenggara PJJ sesuai dengan aturan yang berlaku.Sekolah penyelenggara PJJ membuat:a. Pedoman pelaksanaan kurikulum dalam bentuk panduan belajar

dan panduan evaluasi serta kalender pendidikan;b. Pembagian tugas bagi para guru/tutor ditetapkan dengan surat

tugas sesuai mata pelajaran/bidang keahlian;c. Pembagian tugas di antara tenaga kependidikan dilakukan sesuai

dengan keperluan; d. Tata tertib pengunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana;e. Tata hubungan sesama warga di sekolah penyelenggara PJJ, TKB,

dan masyarakat;f. Pedoman akademik dan administrasi lainnya yang dibutuhkan

dalam penyelenggaraan PJJg. Program kerja sekolah PJJ.

6. Kerjasama dengan para mitra sekolah penyelenggara PJJ harus dituangkan dalam bentuk perjanjian kerja sama, termasuk namun tidak terbatas pada pemanfaatan sumber daya manusia bersama, pemanfaatan sarana prasarana bersama, dan atau pemanfaatan sumber belajar bersama.

21

Page 22: DAFTAR ISI - Web viewBelajar tuntas merupakan sistem belajar yang mengutamakan tingkat penguasaan pada level kompetensi tertentu bagi peserta didik (Permendikbud 119 Tahun 2014)

J. Pelaporan, Evaluasi, dan Penjaminan Mutu1. Pelaporan

Sekolah wajib melaporkan penyelenggaraan PJJ kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat.

2. PembinaanPembinaan PJJ menjadi tanggung jawab pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya meliputi pembinaan peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, proses pembelajaran, dan kelembagaan.

3. EvaluasiEvaluasi penyelenggaraan PJJ dilakukan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat sesuai dengan kewenangannya yang dilaksanakan dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas publik.

4. Penjaminan MutuSekolah penyelenggara PJJ melaksanakan pemantauan dan evaluasi secara berkala yang dilaksanakan oleh Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang kemudian akan diakreditasi sesuai dengan karakteristik PJJ.

Penjaminan mutu/kualitas penyelenggaraan PJJ didasarkan pada indikator sebagai berikut:a. Dukungan institusi, antara lain untuk memastikan keamanan dan

kehandalan sistem informasi serta pemeliharaan TIK. b. Proses pengembangan sumber-sumber belajar antara lain dokumen

panduan pengembangan dan pelatihan untuk para pengembang sumber belajar, kaji ulang dan revisi yang teratur, dan memastikan keterlibatan peserta didik.

c. Kegiatan pembelajaran, antara lain adanya panduan bagi peserta didik mengenai pembelajaran dan mata pelajaran yang dilaksanakan secara daring, analisis terhadap motivasi, kemandirian, dan kemampuan awal peserta didik untuk berpartisipasi pada pembelajaran daring, fasilitasi untuk interaksi antara guru/tutor, peserta didik, dan sumber belajar, kesepakatan mengenai tenggat waktu untuk penyerahan tugas (kontrak pembelajaran), umpan balik untuk tugas-tugas, dan seterusnya.

22

Page 23: DAFTAR ISI - Web viewBelajar tuntas merupakan sistem belajar yang mengutamakan tingkat penguasaan pada level kompetensi tertentu bagi peserta didik (Permendikbud 119 Tahun 2014)

d. Dukungan untuk guru/tutor serta fasiliatator antara lain bantuan teknis, pelatihan untuk pembelajaran daring, panduan mengenai akses data elektronis oleh peserta didik.

e. Dukungan untuk peserta didik, antara lain pelatihan awal pemanfaatan sistem daring, penyediaan berbagai informasi yang diperlukan, bantuan teknis selama pembelajaran berlangsung, dan penanganan pertanyaan dan keluhan peserta didik.

f. Dukungan dari institusi mitra sekolah penyelenggara PJJ, terutama dalam hal penyediaan sarana praktik maupun proses penilaian sesuai kompetensi.

g. Penilaian dan evaluasi, antara lain evaluasi proses pembelajaran dan efektivitas program, data mengenai peserta didik yang mendaftar dan berpartisipasi sampai selesai program, dan kaji ulang terhadap capaian belajar secara periodik untuk memastikan manfaat, kejelasan dan kecocokan dengan yang dibutuhkan oleh masyarakat yang disasar oleh program tersebut.

Mutu mata pelajaran yang ditawarkan dalam program PJJ ditentukan oleh adanya ketepatan indikator berikut: a. deskripsi mata pelajaran; b. tujuan pembelajaran;c. penilaian dan pengukuran;d. sumber dan bahan pembelajaran; e. keterlibatan peserta didik;f. pemanfaatan teknologi;g. dorongan motivasi untuk peserta didik; dan h. kemudahan mengakses mata pelajaran tersebut.

5. Supervisi a. Kepala sekolah penyelenggara PJJ sebagai penanggung jawab

harus melaksanakan supervisi secara berkala.b. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat melalui pengawas,

melaksanakan supervisi secara berkala ke sekolah penyelenggara PJJ dan TKB.

23

Page 24: DAFTAR ISI - Web viewBelajar tuntas merupakan sistem belajar yang mengutamakan tingkat penguasaan pada level kompetensi tertentu bagi peserta didik (Permendikbud 119 Tahun 2014)

K. Luaran (Output)Luaran program PJJ adalah lulusan yang menguasai kompetensi sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang ditetapkan secara nasional. Setelah menyelesaikan pendidikan dengan program PJJ, lulusan disetarakan dengan lulusan sekolah regular.

IV. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB PARA PIHAK A. Instansi/Unsur Yang Terlibat Dalam Penyelenggaraan di Pusat

1. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Ditjen Dikdasmen merupakan pimpinan sektor (lead sector) pelaksanaan PJJ di pendidikan dasar dan menengah. Direktorat Pembinaan SMK

Peran utama Direktorat Pembinaan SMK adalah: 1) memberikan dukungan kebijakan dan penyelenggaraan program

pendidikan jarak jauh pada SMK;2) mengoordinasikan penyediaan bahan ajar bagi peserta didik dan

pegangan bagi pendidik; 3) memberikan Bantuan Siswa Miskin (BSM) dan Bantuan

Operasional Sekolah (BOS).

2. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan bertanggung jawab dalam penyediaan dan pembinaan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah penyelenggara PJJ maupun TKB.

3. SEAMOLEC Berkoordinasi dengan direktorat terkait, SEAMOLEC berperan

membantu:a. menyiapkan dan menyelenggarakan sistem pengelolaan

pembelajaran secara daring bersama Pustekkom; b. mengembangkan bahan ajar digital bagi peserta didik program PJJ bersama Pustekkom;c. melatih “master teacher” dalam rangka menyiapkan pendidik (guru

dan tutor) program PJJ;

24

Page 25: DAFTAR ISI - Web viewBelajar tuntas merupakan sistem belajar yang mengutamakan tingkat penguasaan pada level kompetensi tertentu bagi peserta didik (Permendikbud 119 Tahun 2014)

d. mengembangkan sistem monitoring dan evaluasi program PJJ secara daring bersama Pustekkom.

B. Instansi/Unsur Yang Terlibat Dalam Penyelenggaraan di Daerah

1. Dinas Pendidikan ProvinsiDinas pendidikan memiliki peran strategis dalam persiapan, pelaksanaan, dan keberlangsungan program PJJ pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Dengan kewenangan yang dimilikinya, dinas pendidikan antara lain memiliki peran dan tanggung jawab sebagai berikut: a. mengeluarkan surat izin operasional penyelenggaraan program PJJ berdasarkan usulan dari calon sekolah penyelenggara PJJ atau

sekolah induk, sesuai kewenangannya; b. menyusun dan menetapkan pola pengelolalaan program PJJ;c. menetapkan TKB berdasarkan usulan masyarakat/ calon sekolah penyelenggara PJJ;d. mensosialisasikan program PJJ kepada stakeholders;e. menjamin ketersediaan pendidik dan tenaga kependidikan;f. mendukung pembiayaan dan memfasilitasi ketersediaan sarana-

prasarana pendukung; g. melakukan pembinaan secara berkelanjutan.2. Balai Pelayanan dan Pengawasan Pendidikan (BP 3)a. Mensosialisasikan program PJJ pada SMK PJJ kepada Kepala SMP / Mts , Camat ,Lurah, Desa ,dan Tokoh Masyarakatb. Memverifikasi SMK Penyelenggara PJJc. Memfasilitasi kerjasama dengan Kadin kab / kota , UMKM , dan BLK d. Melakukan Pendampingan Program Pendidikan Jarak Jauh Pada

SMK di wilayahnya .

3. Sekolah Penyelenggara PJJ atau Sekolah Induk Sekolah penyelenggara PJJ atau sekolah induk berperan dalam penyelenggaraan dan pengelolaan berbagai kegiatan yang terkait

25

Page 26: DAFTAR ISI - Web viewBelajar tuntas merupakan sistem belajar yang mengutamakan tingkat penguasaan pada level kompetensi tertentu bagi peserta didik (Permendikbud 119 Tahun 2014)

dengan program PJJ. Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan antara lain:a. mengusulkan penyelenggaraan program PJJ berdasarkan:1) hasil analisis kebutuhan Sumber Daya manusia sesuai dengan

program/paket keahlian yang diperlukan di wilayah tertentu;2) jaminan keberlanjutan program/paket keahlian sesuai dengan

Sumber Daya yang tersedia dalam satu siklus pendidikan;3) analisis pengembangan kapasitas sekolah penyelenggara PJJ

termasuk kapasitas barang modal, pendidik dan tenaga kependidikan.

b. Menyusun program kerja sekolah berkaitan dengan PJJ yang memuat:

1) Kegiatan persiapan menjelang tahun ajaran baru2) Pelaksanaan pengelolaan PJJ pada SMK3) Monitoring evaluasi4) Komitmen kepala sekolahc. melaksanakan rekrutmen peserta didik, pendidik dan tenaga

kependidikan; d. melaksanakan sosialisasi program PJJ; e. membina TKB;f. melaksanakan seleksi dan registrasi peserta didik; g. melaksanakan proses pembelajaran secara jarak jauh; h. melaksanakan penilaian hasil belajar; i. mengelola dan melaporkan hasil belajar, rapor dan lainnya; j. mengelola dokumen induk peserta didik; k. menerbitkan ijazah dan sertifikat kompetensi bagi peserta didik

program PJJ yang telah dinyatakan lulus ujian akhir studi; l. berkoordinasi dengan dinas pendidikan dan institusi lain yang

relevan; m. menyediakan sarana-prasarana atau akses terhadap sarana-

prasarana pembelajaran.

4. Pengawas Sekolah

26

Page 27: DAFTAR ISI - Web viewBelajar tuntas merupakan sistem belajar yang mengutamakan tingkat penguasaan pada level kompetensi tertentu bagi peserta didik (Permendikbud 119 Tahun 2014)

a. Pengawas sekolah bertugas melaksanakan supervisi dalam rangka pembimbingan dan pembinaan penyelenggaraan program PJJ, sesuai dengan kewenangannya.

b. pengawas sekolah bertugas melaksanakan pendampingan pada perencanaan pelaksanaan dan monitoring serta melakukan evaluasi secara berkala pada penyelenggaraan program PJJ ke Dinas Pendidikan Provinsi melalui bidang Pendidikan Menengah Kejuruan

5. Pengelola TKBa. Memberikan layanan akademis dan konseling kepada peserta didikb. TKB melayani maksimal 30 peserta didik dengan paket keahlian

yang sama untuk SMK Penyelenggarac. Menyusun jadwal tatap muka d. Menyediakan bahan ajar berbasis IT pada server atau fasilitas laine. Menyediakan Personal Computer

27

Page 28: DAFTAR ISI - Web viewBelajar tuntas merupakan sistem belajar yang mengutamakan tingkat penguasaan pada level kompetensi tertentu bagi peserta didik (Permendikbud 119 Tahun 2014)

V. PENGUSULAN PROGRAM PENDIDIKAN JARAK JAUHA. Pengusulan Program PJJ di SMK 1. Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah,

masyarakat, dan keluarga. Untuk itu, pembukaan Program/Paket Keeahlian yang dilaksanakan dengan cara PJJ dilakukan olehSMK, masyarakat, dan dunia usaha/dunia industri di Kota/Kabupaten di Jawa Barat.

2. SMK yang dapat membuka Program Keahlian atau Paket Keahlian yang dilaksanakan dengan cara PJJ adalah SMK yang memenuhi persyaratan:a. Memiliki akreditasi Program Keahlian atau Paket Keahlian, sekurang-

kurangnya B untuk swasta dan A dan B untuk SMK negerib. Telah menghasilkan lulusan Program Keahlian atau Paket Keahlian

yang akan dibuka;1) Paket keahlian/program keahlian/bidang keahlian yang diusulkan oleh

SMK Penyelenggara PJJ harus didasarkan pada hasil analisis tenaga kerja terampil yang dibutuhkan di kota/kabupaten maupun di provinsi Jawa Barat.

2) SMK yang membuka Program/Paket keahlian yang dilakukan dengan cara PJJ harus membuat Rencana Pelaksanaan PJJ Program Keahlian atau Paket Keahliantersebut, sekurang-kurangnya selama 3 tahunpertama.

3) Usulan pembukaan Program/Paket Keahlian pada SMK yang dilaksanakan dengan cara PJJ harus disertai dengan pernyataan persetujuan dan kesanggupan bekerjasama dari perusahaan/pengusaha setempat yang sekurang-kurangnya berisi kesanggupan untuk:a) Mengizinkan pekerjanya untuk belajar di SMK dengan cara PJJ;b) Ikut serta dalam penyesuaian kurikulum SMK PJJ sesuai dengan

kebutuhan perusahaan tanpa mengurangi tingkat kompetensi terstandar yang terdapat dalam Standar Kompetensi Lulusan SMK;

c) Menyediakan peralatan praktik yang dibutuhkan oleh peserta didik di tempat bekerja;

d) Menerima, menyediakan tempat, dan memberikan kesempatan bagi peserta didik PJJ pada SMK untuk melakukan praktik kerja industri di perusahaannya;

28

Page 29: DAFTAR ISI - Web viewBelajar tuntas merupakan sistem belajar yang mengutamakan tingkat penguasaan pada level kompetensi tertentu bagi peserta didik (Permendikbud 119 Tahun 2014)

e) Menggunakan sebagian dana Corporate Social Responcibility (CSR)untuk pembiayaan kegiatan praktik kerja industri peserta didik program PJJ;

f) Pernyataan persetujuan terhadap pendirian program PJJ Program Keahlian atau Paket Keahlian tertentu.

3. SMK Penyelenggara PJJ harus mengadakan kerja sama khusus dengan dunia usaha/dunia industri atau perusahaan yang dinyatakan secara khusus dalam sebuah naskah kerjasama yang sekurang-kurangnya memuat hak dan kewajiban masing-masing pihak dalam perancangan, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi, penggunaan sarana dan prasarana perusahaan untuk kepentingan pembelajaran, praktik kerja industri, dan penempatan tamatan di perusahaan.

4. Dalam hal tidak memungkinkan dilakukannya kerja sama dengan perusahaan tertentu, kerja sama dapat dilakukan oleh SMK dengan perwakilan dunia usaha/dunia industri dengan persetujuan Kamar Dagang dan Industri. Usulan dari SMK harus disertai dengan pernyataan persetujuan dan kesanggupan bekerja sama dari Kamar Dagang dan Industri (tingkat kabupaten/kota), yang sekurang-kurangnya berisi tentang:a. Gambaran ringkas atas kebutuhan kompetensi teknis terkait

Program Keahlian atau Paket Keahlian tertentu pada SMK yang diperlukan oleh dunia kerja/dunia usaha di wilayah kerjanya;

b. Ikut serta dalam penyesuaian kurikulum SMK pada program PJJ sesuai dengan kebutuhan perusahaan tanpa mengurangi tingkat kompetensi terstandar yang terdapat dalam Standar Kompetensi Lulusan SMK;

c. Menjaga keselarasan dan meningkatkan kualitas kerja sama perusahaan dengan program PJJ pada SMK;

d. Ikut serta dalam penempatan tamatan pada perusahaan/industri.e. Pernyataan persetujuan terhadap pendirian program PJJ pada SMK

reguler pada program keahlian atau paket keahlian tertentu.5. Usulan dari SMK (penyelenggara) harus disertai dengan pernyataan

persetujuan dari pejabat (tingkat kabupaten) yang berwenang atas pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

29

Page 30: DAFTAR ISI - Web viewBelajar tuntas merupakan sistem belajar yang mengutamakan tingkat penguasaan pada level kompetensi tertentu bagi peserta didik (Permendikbud 119 Tahun 2014)

6. Usulan pembukaan Program Keahlian atau Paket Keahlian pada SMK yang dilaksanakan dengan cara PJJ harus disampaikan kepada Kepala Dinas Provinsi selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum tahun pelajaran dimulai.

7. Dinas Provinsi akan melakukan penilaian usulan berdasarkan kajian kelayakan dan kelengkapan berkas usulan.

8. Izin persetujuan pembukaan Program/Paket Keahlian pada SMK yang dilaksanakan dengan cara PJJ dikeluarkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

9. Kesesuaian dan kebenaran kajian kelayakan dinilai berdasarkan simpulan kunjungan tim penilai di lokasi dan wilayah setempat serta data pendukung dan pembanding lainnya.

B. Data Pendukung dan Lampiran Penyelenggara program PJJ harus melakukan kajian kelayakan akademik dan administratif yang tertuang dalam suatu Naskah Akademik beserta lampiran yang terdiri antara lain: 1. Kurikulum dan silabus; 2. Daftar guru beserta mata pelajaran yang diampu dan fotokopi ijazah

S1 dan yang lebih tinggi (dari setiap guru) serta ijin perbantuan bagi guru dari sekolah lain atau instansi lain;

3. Daftar tutor beserta mata pelajaran dan lokasi tugas, dan fotokopi ijasah SMA atau yang lebih tinggi, serta surat kesediaan menjadi tutor (dari setiap tutor).

4. Daftar riwayat hidup guru dan tutor; 5. Daftar tenaga kependidikan; 6. Daftar sarana prasarana pendukung PJJ yang tersedia di sekolah

penyelenggara PJJ dan TKB. 7. Daftar sarana prasarana dan daftar fasilitas fisik pendukung yang

dapat dimanfaatkan berdasarkan asas pemanfaatan bersama. 8. Dokumen pendukung lainnya sebagaimana dipersyaratkan dalam

akreditasi minimal. 9. Khusus untuk sekolah swasta, diperlukan dokumen akta notaris

pendirian yayasan, AD/ART yayasan, pengesahan KUMHAM, dan delegasi kekuasaan (power of attorney) dari yayasan kepada pimpinan sekolah swasta.

30

Page 31: DAFTAR ISI - Web viewBelajar tuntas merupakan sistem belajar yang mengutamakan tingkat penguasaan pada level kompetensi tertentu bagi peserta didik (Permendikbud 119 Tahun 2014)

31

Page 32: DAFTAR ISI - Web viewBelajar tuntas merupakan sistem belajar yang mengutamakan tingkat penguasaan pada level kompetensi tertentu bagi peserta didik (Permendikbud 119 Tahun 2014)

VI. PENUTUP

Pendidikan Jarak Jauh merupakan proses pembelajaran yang dilakukan secara jarak jauh melalui penggunaan media komunikasi dengan materi ajar yang dikembangkan dan dikemas dalam beragam bentuk berbasis TIK. Prinsip pelaksanaan PJJ adalah akses, pemerataan dan kualitas. Akses untuk mendapatkan pendidikan semakin mudah dengan bantuan teknologi. Sehingga ada pemerataan kesempatan berpartisipasi tanpa kendala dan kualitas sesuai standar nasional pendidikan.

Panduan dibuat sebagai acuan dalam merancang, melaksanakan, serta mengevaluasi program PJJ secara benar. Penyempurnaan panduan akan terus dilakukan dan untuk masukan dari komunitas pendidikan sangat diharapkan. Semoga panduan ini bermanfaat bagi peningkatan kualitas pendidikan di tanah air.

32

Page 33: DAFTAR ISI - Web viewBelajar tuntas merupakan sistem belajar yang mengutamakan tingkat penguasaan pada level kompetensi tertentu bagi peserta didik (Permendikbud 119 Tahun 2014)

A. Kelayakan Pembukaan Program PJJ pindah ke Juknis !!!!!! Pembukaan program PJJ didasarkan pada pertimbangan:

1. Umum a. Adanya kebutuhan nyata yang ditunjukkan oleh data penduduk yang

berusia 16-21 tahun, tetapi tidak sekolah karena bekerja maupun bekerja paruh waktu, mengurus rumah tangga, maupun alasan-alasan lain terkait ekonomi, sosial.

b. Adanya prospek pekerjaan yang nyata bagi lulusan program PJJ tersebut sehingga tidak menimbulkan penganggur baru.

c. Adanya dukungan dari DU/DI berupa Sarana/Prasarana, SDM, dan kesediaan menerima peserta didik untuk praktik dan menerima sebagai pekerja.

d. Penyelenggaraan program PJJ memperhatikan keadaan lingkungan yaitu penyelenggaraan program pendidikan oleh sekolah lain sekitarnya atau di wilayah jangkauan. Setiap sekolah penyelenggara PJJ wajib membuat pemetaan wilayah yang menjelaskan posisi sekolah penyelenggara dan rencana TKB yang akan didirikan/dibuka yang disyahkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi setempat. Pemetaan ini sekaligus menjadi dasar pengembangan TKB sehingga tidak tumpang tindih dengan SMA/SMK yang membuka program sejenis.

e. Penyelenggaraan program PJJ tidak menimbulkan pergesekan internal di dalam sekolah penyelenggara PJJ yang dapat menurunkan mutu kinerjanya, karena adanya kompetisi dalam pemanfaatan sumber daya.

f. Agar tidak terjadi kelebihan pasok lulusan, maka program PJJ yang diusulkan dapat ditutup dan dibuka sesuai dengan kebutuhan, sesudah dua siklus pembelajaran. Untuk itu diperlukan kemampuan melakukan relokasi sumber daya .

g. Program PJJ menjamin efektivitas dan efisiensi pemanfaatan sumber daya pendidikan, serta meningkatkan layanan penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah.

33

Page 34: DAFTAR ISI - Web viewBelajar tuntas merupakan sistem belajar yang mengutamakan tingkat penguasaan pada level kompetensi tertentu bagi peserta didik (Permendikbud 119 Tahun 2014)

2. Khusus Program PJJ diselenggarakan oleh sekolah yang memenuhi persyaratan berikut.

a. Sumber Daya 1) Tersedianya sumber daya yang disiapkan untuk merancang,

menyusun, memproduksi, dan menyebarluaskan seluruh sumber belajar.

2) Tersedianya sumber daya untuk memutakhirkan secara berkala setiap materi ajar yang diproduksi sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

3) Mampu menyediakan sumber daya yang menjamin penyelenggaraan interaksi antara peserta didik dengan guru/tutor secara intensif, baik melalui tatap muka, telewicara, surat menyurat elektronik, maupun bentuk-bentuk interaksi jarak jauh sehingga mampu menjaga kualitas proses pembelajaran.

4) Mempunyai akses kepada sumber daya penyedia fasilitas praktik/ praktikum/ praktik kerja lapangan dan/atau akses bagi peserta didik sesuai dengan capaian pembelajaran yang dipersyaratkan.

5) Tersedianya sumber daya untuk melakukan evaluasi hasil belajar secara terprogram.

6) Mampu menyediakan sumber daya bidang manajemen dan pembelajaran jarak jauh.

7) Tersedianya sumber daya untuk mengorganisasikan TKB yang bertujuan memberikan layanan teknis dan akademis secara intensif kepada pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran jarak jauh.

b. Kurikulum 1) Kurikulum program PJJ memiliki capaian belajar (learning

outcomes) yang setara dengan capaian belajar pada pendidikan reguler.

2) Kurikulum program PJJ mengacu kepada Kurikulum Nasional dan disesuikan dengan kebutuhan pembangunan daerah sepanjang

34

Page 35: DAFTAR ISI - Web viewBelajar tuntas merupakan sistem belajar yang mengutamakan tingkat penguasaan pada level kompetensi tertentu bagi peserta didik (Permendikbud 119 Tahun 2014)

tidak mengurangi standar kompetensi lulusan yang telah ditetapkan.

c. Proses Pembelajaran 1) Rancangan pembelajaran disusun dengan memperhatikan

interaksi antara media, metode, materi, waktu, dan sistem penyampaian serta memuat penjelasan tentang belajar mandiri, tutorial, dituangkan dalam bentuk silabus.

2) Proporsi dan frekuensi belajar mandiri dan tutorial harus jelas dan tertuang dalam rancangan pembelajaran.

3) Rancangan interaksi dua arah dengan pendidik (guru/tutor) harus menggambarkan cara, tujuan, dan frekuensi pelaksanaannya.

4) Rancangan bahan ajar dan media belajar yang digunakan harus menggambarkan sumber dan strategi pemanfaatannya.

5) Rancangan evaluasi hasil belajar harus mencerminkan tingkat kematangan dan kemampuan peserta didik melalui mekanisme tertentu.

6) Layanan bantuan belajar/pendampingan harus dirancang sesuai dengan strategi pembelajaran.

7) Ketersediaan perangkat lunak pengelolaan pembelajaran jarak jauh (Learning Management System dan sejenisnya) yang digunakan serta dukungan server (hosting atau di sekolah penyelenggara PJJ), Sumber Daya pengelola perangkat keras dan perangkat lunak.

d. Manajemen 1) Organisasi

Program PJJ terintegrasi pada program reguler yang ter-gambarkan secara jelas tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam struktur organisasi sekolah.

Tersedia kerangka kerja antara sekolah penyelenggara PJJ, TKB, dan mitra-mitra penyelenggara PJJ terkait pengelolaan dan koordinasi pelaksanaan PJJ.

Adanya kebijakan sekolah tentang program PJJ yang terintegrasi pada rencana tahunan sekolah.

2) Pendanaan

35

Page 36: DAFTAR ISI - Web viewBelajar tuntas merupakan sistem belajar yang mengutamakan tingkat penguasaan pada level kompetensi tertentu bagi peserta didik (Permendikbud 119 Tahun 2014)

Kejelasan dana investasi terhadap besarnya dana serta sumbernya.

Kejelasan dana operasional dan pemeliharaan terhadap besarnya dana serta sumbernya.

Kejelasan penerimaan internal dan eksternal yang menggambarkan komposisi penerimaan internal dan peruntukannya dalam program PJJ untuk menjamin keberlanjutan program secara mandiri.

Kepastian dukungan finansial oleh sekolah penyelenggara untuk penyediaan akses infrastruktur PJJ.

3) Manajemen Akademik Adanya rencana pengembangan program yang mencakup

tahapan pengembangan, diversifikasi, serta keberlanjutannya di wilayah jangkauan.

Adanya manajemen sumber daya yang meliputi proses perekrutan, staffing, kualifikasi, pengembangan dan pembinaan sesuai dengan kewenangannya.

Adanya mekanisme pemutakhiran bahan ajar serta media yang digunakan.

Adanya sistem penjaminan mutu akademis yang mengacu kepada SPMI untuk memastikan bahwa pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi sebagaimana dimaksud dalam program PJJ dipenuhi.

Adanya kerjasama antarlembaga bidang akademik atau non akademik dengan sekolah lain, institusi, dunia industri, dan pihak lain dalam dan luar negeri untuk memfasilitasi pelaksanaan program pjj dan peningkatan kualitas pendidikan.

Memiliki ijin penyelenggaraan program reguler dan telah diakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional dengan minimal nilai B untuk sekolah negeri dan nilai A untuk sekolah swasta.

4) Administrasi Pemenuhan dokumen pembukaan program PJJ dalam bentuk

studi kelayakan. Pemenuhan data pendukung dan lampiran pembukaan

program PJJ.

36

Page 37: DAFTAR ISI - Web viewBelajar tuntas merupakan sistem belajar yang mengutamakan tingkat penguasaan pada level kompetensi tertentu bagi peserta didik (Permendikbud 119 Tahun 2014)

Pemenuhan persyaratan akreditasi minimal.

B.Data Pendukung dan Lampiran Penyelenggara program PJJ harus melakukan kajian kelayakan akademik dan administratif yang tertuang dalam suatu Naskah Akademik beserta lampiran yang terdiri antara lain:

10. Kurikulum dan silabus; 11. Daftar guru beserta mata pelajaran yang diampu dan fotokopi ijazah

S1 dan yang lebih tinggi (dari setiap guru) serta ijin perbantuan bagi guru dari sekolah lain atau instansi lain;

12. Daftar tutor beserta mata pelajaran dan lokasi tugas, dan fotokopi ijasah SMA atau yang lebih tinggi, serta surat kesediaan menjadi tutor (dari setiap tutor).

13. Daftar riwayat hidup guru dan tutor; 14. Daftar tenaga kependidikan; 15. Daftar sarana prasarana pendukung PJJ yang tersedia di sekolah

penyelenggara PJJ dan TKB. 16. Daftar sarana prasarana dan daftar fasilitas fisik pendukung yang

dapat dimanfaatkan berdasarkan asas pemanfaatan bersama. 17. Dokumen pendukung lainnya sebagaimana dipersyaratkan dalam

akreditasi minimal. 18. Khusus untuk sekolah swasta, diperlukan dokumen akta notaris

pendirian yayasan, AD/ART yayasan, pengesahan KUMHAM, dan delegasi kekuasaan (power of attorney) dari yayasan kepada pimpinan sekolah swasta.

37