DAFTAR ISI - · PDF fileB11 Penerapan Framework Fast Pada Pengembangan Sistem Informasi Pola...

11

Transcript of DAFTAR ISI - · PDF fileB11 Penerapan Framework Fast Pada Pengembangan Sistem Informasi Pola...

Page 1: DAFTAR ISI -   · PDF fileB11 Penerapan Framework Fast Pada Pengembangan Sistem Informasi Pola Karir ... Penelitian dengan judul "Service ... layanan informasi dapat memberikan
Page 2: DAFTAR ISI -   · PDF fileB11 Penerapan Framework Fast Pada Pengembangan Sistem Informasi Pola Karir ... Penelitian dengan judul "Service ... layanan informasi dapat memberikan

v

DAFTAR ISI

Kata Sambutan Ketua Pelaksana ii

Kata Sambutan Dekan Fakultas Teknologi Informasi iii

Susunan Panitia iv

Daftar Isi v

A. ALGORITHM, INTELLIGENT SYSTEM, COMPUTATIONAL

A1 Pengaruh Data Acak Pada Tingkat Kecocokan Konstruksi Struktur

Bayesian Network Dengan Menggunakan Algoritma Hybrid

Ilham 1

A2 Identifikasi DNA dengan Rantai Markov Orde Satu dan Probabilistic

Neural Network

Toto Haryanto,

Habib Rijzaani,

Muhammad Luthfi Fajar

8

A3 Penerapan Pembelajaran Terawasi Pada Algoritma Jaringan Syaraf

Tiruan Hopfield Untuk Pemanggilan Ulang Pola Huruf Kapital

Sabam Parjuangan 14

A4 Aplikasi Clustering Data Berukuran Besar dan Berdimensi Tinggi

Berdasarkan Jarak

Edo Aria Putra Mawardi,

Dyah Erny Herwindiati,

Herlina Abdullah

19

A5 Optimasi Model Pengontrol Ekson Berbasis HMM Dengan

Preprocessing Data Menggunakan Fuzzy C Mean

Binti Solihah,

Suhartati Agoes,

Alfred Pakpahan

26

A6 Identifikasi Pola Spasial Daerah Rawan Pangan Di Kabupaten Minahasa

Tenggara Menggunakan Moran’s I

Constantina A. Widi P 33

A7 Kompresi Data Untuk Menghemat Bandwidth Dengan Menggunakan

Algoritma Deflate

Angel Louren Paat,

Eko Sediyono,

Adi Setiawan

42

A8 Rekayasa Sistem Antrian dengan Disiplin Non-Preemtive Priority

Service untuk Peningkatan Pelayanan Pasien di Puskesmas

Banguntapan II

Dison Librado,

Cosmas Haryawan

47

A9 Perancangan Penterjemah Bahasa Indonesia Ke Bahasa Daerah

Dilengkapi Pemeriksaan Kalimat Ambigu

Dewi Soyusiawaty 54

A10 Penerapan Metode Eigen Window Untuk Pendeteksian Sel Darah Putih Anthony Domenico,

Lina,

Arlends Chris

62

A11 Pemanfaatan E-Konseling Diagnosa Gangguan Psikologi Klinis Masayu Jamilah, 68

Page 3: DAFTAR ISI -   · PDF fileB11 Penerapan Framework Fast Pada Pengembangan Sistem Informasi Pola Karir ... Penelitian dengan judul "Service ... layanan informasi dapat memberikan

vi

Wawan Nurmansyah

A12 Pembangunan M-Konseling Psikologi Klinis Rita Wiryasaputra,

Rendra Gustriansyah,

Wawan Nurmansyah

74

A13 Perancangan Program Edugame Mini Zoo Land Untuk Siswa Taman

Kanak-Kanak

Jeanny Pragantha,

Helmy Thendean,

Sindy Kosasi

79

B. INFORMATION SYSTEM

B1 Pembelajaran Sistem Kolaboratif Online Berbasis Knowledge

Construction

Puspa Setia Pratiwi 1

B2 Social Network Analysis: Collaborative Network Penyuluh Pertanian

Dalam Mendukung Program Pengembangan Usaha Agribisnis

Perdesaan

Bentar Priyopradono 10

B3 Data Warehouse Sebagai Basis Analisis Data Akademik Perguruan

Tinggi

Mewati Ayub,

Tanti Kristanti,

Maresha Caroline

18

B4 Pemanfaatan Digital Technology Untuk Pembelajaran Matematika

Anak Usia Sekolah Dasar Menggunakan Teori TAM dan Otomatisasi

Sugeng Astanggo,

Jap Tji Beng,

Sri Tiatri

26

B5 Association Rules Untuk Mendukung Strategi Pelayanan Publik Dan

Sistem E-Government

Zyad Rusdi,

Dedi Trisnawarman

32

B6 Data Mart Model For Human Resources Department (Recruitment

Module)

Eka Miranda 37

B7 Perancangan E-Marketing Pada PT. Rajawali Nusindo Zulfiandri

Bayu Waspodo,

Budi Wibowo,

45

B8 Model Decision Support System Penetapan Kontribusi Pendapatan Asli

Daerah

Heru Soetanto Putra 51

B9 Perancangan Data Warehouse Pada Biro Travel PT. AKZ Dewi Wuisan,

Heru Soetanto Putra,

Evaristus Didik

Madyatmadja

59

B10 Studi Kelayakan Sistem Informasi Bank ASI berbasis Syariah di Jakarta Agung Sediyono,

Binti Solihah

64

Page 4: DAFTAR ISI -   · PDF fileB11 Penerapan Framework Fast Pada Pengembangan Sistem Informasi Pola Karir ... Penelitian dengan judul "Service ... layanan informasi dapat memberikan

vii

B11 Penerapan Framework Fast Pada Pengembangan Sistem Informasi Pola

Karir

Iwan Rijayana,

Dodo Prawira Pradana

69

B12 Pengembangan Sistem Informasi Akademik dengan menggunakan

Visualisasi Dashboard Sistem (SIAT)

Edi Setiawan 77

C. NETWORK, DISTRIBUTED, INSTRUMENTATION

C1 Implementasi Microcontroller Sebagai Detektor Asap Rokok Sederhana Syifaul Fuada,

Citta Anindya,

Faishol Badar,

Dian Shofiyulloh

1

C2 Perancangan Alat Pemberi Makan Binatang Otomatis Jimmy Agustian Loekito ,

Andrew Sebastian Lehman

8

C3 Pemodelan Helipad Menggunakan Microcontroller Andrew Sebastian Lehman 13

C4 Analisis Forensika Digital Pada Sony Playstation Portable Untuk

Mendukung Pembuktian Pelanggaran Hak Cipta Pada Game Console

Yudi Prayudi ,

Reza Febryan Alexandra

18

C5 Model Digital Forensic Readiness Index (DiFRI) Untuk Mengukur Tigkat

Kesiapan Institusi Dalam Menanggulangi Aktifitas Cyber Crime

Tri Widodo ,

Yudi Prayudi

24

C6 Analisis Dan Perancangan Sistem Absensi Berbasis Global Positioning

Sytem (GPS) Pada Android 4.x

Fransiskus Adikara 30

C7 Sistem Monitoring Pengatur Intensitas Cahaya, Suhu Dan Kelembaban

Ruangan Terintegrasi Berbasis Web Untuk Metode Manajemen Energi

Riki Ruli A Siregar,

Delinawati Manurung

37

C8 Analisis Perbandingan Qos Wireless Router Asus Wl-520gu, Tp Link Td-

W8101g, Dan Linksys Wrt54gl Pada Streaming Video On Demand

Reqi Rangga Raditya,

Agung Sediyono

45

C9 Pemanfaatan Cloud Computing dalam Google Maps Untuk Pemetaan

Informasi Alih Fungsi Lahan di Kabupaten Minahasa Tenggara

Leonardo Refialy,

Eko Sediyono,

Adi Setiawan

52

C10 Sistem Pembelajaran Jarak Jauh Menggunakan FTP dan E-Learning

Server

Kori Cahyono 59

Page 5: DAFTAR ISI -   · PDF fileB11 Penerapan Framework Fast Pada Pengembangan Sistem Informasi Pola Karir ... Penelitian dengan judul "Service ... layanan informasi dapat memberikan

C9 Seminar Nasional Teknologi Informasi 2013

52

PEMANFAATAN CLOUD COMPUTING DALAM GOOGLE

MAPS UNTUK PEMETAAN INFORMASI ALIH FUNGSI LAHAN

DI KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

Leonardo Refialy1), Eko Sediyono

2), Adi Setiawan

3)

1,2)

Magister Sistem Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga, 50711- Indonesia email :

1) [email protected]

;

2)[email protected]

3) Fakultas Sain dan Matematika, Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga, 50711- Indonesia email :

3)[email protected]

ABSTRACT Dalam pertanian, produksi tanaman pangan

merupakan salah satu faktor yang menentukan ketahanan

pangan suatu daerah. Paper ini membahas pemetaan

informasi alih fungsi lahan beserta indikator-indikator

melalui suatu peta digital untuk mempermudah

pengontrolan lingkungan produksi pangan. Sistem

informas peta digital yang dibangun memanfaatkan

Google Map API dan Teknologi ASP.NET dengan layanan

cloud computing yang disediakan sebagai sarana

penyimpanan Informasi hasil-hasil penelitian. Inovasi

teknologi di bidang pertanian ini dapat membantu upaya

peningkatan produksi pertanian wilayah kabupaten

Minahasa Tenggara. Informasi dan pengetahuan tentang

pertanian ini dibangun pada peta digital berbasis Cloud

Computing. Keuntungan layanan Peta digital dengan

Cloud Computing ini bermanfaat dalam mengurangi biaya

Teknologi Informasi (TI), menyederhanakan pengelolaan

layanan TI, dan mempercepat penghantaran layanan

informasi dan pengetahuan pertanian kepada

penggunanya baik itu petani maupun pemerintah

setempat, sehingga dapat meningkatkan produktifitas di

sektor petanian Minahasa Tenggara.

Key words cloud computing, google map API, ASP.Net

1. Pendahuluan

Informasi hasil-hasil penelitian dan inovasi teknologi

di bidang pertanian membantu upaya peningkatan

produksi komoditas pertanian, sehingga tercapai

pembangunan pertanian yang diharapkan. Dalam hal ini

Informasi dan pengetahuan tentang pertanian berupa

penyebaran informasi alih fungsi lahan di wilayah

Kabupaten Minahasa Tenggara serta faktor-faktor yang

berpengaruh dalam produksi pertanian yang relevan

memberikan informasi yang tepat guna mengontrol

lingkungan produksi pertanian.

Masalah yang akan dibahas pada naskah ini adalah

bagaimana membangun aplikasi pemetaan alih fungsi

lahan tanaman pangan di Kabupaten Minahasa Tenggara

dengan memanfaatkan google map dan google satelite

dikombinasi dengan penyediaan cloud computing. Aplikasi

ini bermanfaat bagi pengguna, baik pemerintah maupun

masyarakat petani, dalam mengetahui informasi lahan dan

alih fungsinya untuk produksi pangan, beserta faktor-faktor

yang mempengaruhi produksi pertanian yang digambarkan

dalam suatu peta digital.

2. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penlitian dengan judul "Developing Web_based

Tourist information Tools Using Google Map” membahas

tentang penggunaan Google Map API untuk

pengembangan aplikasi tujuan yang akan dilakukan oleh

turis atau travel agent. Aplikasi ini menyediakan tour

guide, perjalanan secara online, dan rencana perjalanan

yang akan dilakukan oleh seorang Turis. Dalam

Penelitian ini pemandu wisata menggunakan handphone

dengan layanan GPS untuk berkomunikasi dengan Google

Map dan secara real-time menyampaikan lokasi yang

akan dituju oleh turis. Rencana perjalanan yang akan

dilakukan menggambungkan tujuan perjalanan yang

spesifik dengan google Map sehingga menyajikan

rencana perjalanan yang interaktif [5].

Penelitian berikutnya berjudul “A google Map Based

Arterial Traffic Information System” yang dilakukan pada

tahun 2007. Teknologi pemetaan berbasis web dilakukan

Page 6: DAFTAR ISI -   · PDF fileB11 Penerapan Framework Fast Pada Pengembangan Sistem Informasi Pola Karir ... Penelitian dengan judul "Service ... layanan informasi dapat memberikan

Seminar Nasional Teknologi Informasi 2013 C9

53

pada sistem informasi lalulintas. Sebagian besar sistem

pemetaan hanya berfokus pada arteri atau jalan-jalan

perkotaan. Penelitian ini menyajikan real-time Google

Map Informasi Lalu lintas Arteri melaui web pada jalan

perkotaan Bellevue, Washington State. Menggunakan

Open source tools yakni Ajax untuk membuat sistem

sehinggan meminimalkan biaya pengembangan,

menggunakan desain database dan Model-

View_Controler (MVC) [11].

Penelitian dengan judul "Service-Orinted Cloud

Computing Architecture"membahas gambaran survei

asitektur Cloud Computing yang diarahkan pada Service-

Oriented Cloud Computing Architecture (SOCCA)

sehingga Cloud dapat beroperasi satu dengan yang lain.

Selai itu SOCCA juga mengusulkan desain tingkat tinggi

untuk dukungan yang lebih baik pada fitur multi_tenancy

cloud computing [9].

Penelitian oleh Eko Setia Pinardi dengan judul

"Menuju Pembangunan Berkelanjutan Melalui Cloud

Computing" membahas gambaran tentang konsep

pemanfaatan cloud computing untuk mendukung

pembangunan pertanian berkelanjutan, melalui

virtualisasi, standarisasi dan fitur mendasar dari cloud

computing. Dalam penelitian ini dijelaskan secara konsep

penerapan Cloud Computing untuk pembangunan

pertanian [8].

Penelitian dengan judul "komputasi awan (cloud

computing) Perpustakaan pertanian" yang dilakukan oleh

Akhmad Syaikhu bertujuan untuk memberikan gambaran

tentang konsep penerapan cloud computing di

perpustakaan pertaninan. Sistem yang dibangun

menggunakan arsitektur cloud computing, sehingga di

masa yang akan datang perpustakaan sebagai penyedia

layanan informasi dapat memberikan layanan yang efisien

[7].

Bertolak dari beberapa penulisan di atas, paper ini

membahas pembuatan suatu model cloud computing yang

memanfaatkan google maps API dengan ASP.Net

sebagai bahasa pemrograman. ASP.Net ini

memanfaatkan tools visual studio 2012 for web dalam

pembuatan peta digital alih fungsi lahan tanaman pangan

di Minahasa Tenggara. Aplikasi yang dibuat bertujuan

untuk membantu memberikan informasi pemetaan alih

fungsi lahan tanaman pangan bagi petani maupun

pemerintah setempat dalam mengoptimalkan sektor

pertanian di wilayah Minahasa Tenggara.

2.1 Google Maps

Google Maps adalah layanan gratis Google yang

cukup popular (Shodiq, 2008). Kita dapat menambahkan

fitur Google Maps dalam web kita sendiri dengan Google

Maps API. Google Maps API merupakan library

JavaScript. Untuk melakukan pemrograman Google Maps

API dapat dikatakan mudah. Dalam pemrograman ini

yang dibutuhkan adalah pengetahuan tentang HTML dan

JavaScript, serta koneksi Internet. Dengan menggunakan

Google Maps API, dapat dihemat waktu dan biaya untuk

membangun aplikasi peta digital yang handal, sehingga

dapat memfokus diri pada data yang diperlukan. Data

atau peta lokasi di seluruh dunia menjadi urusan Google.

Program ditulis dengan Google Map API dengan

urutan sebagai berikut:

1. Memasukkan Maps API JavaScript ke dalam HTML

2. Membuat element div dengan nama map_canvas

untuk menampilkan peta. Div atau division sendiri

mempunyai fungsi menggabungkan atau membuat

group tag/element.

3. Membuat beberapa objek literal untuk menyimpan

properti-properti pada peta.

4. Menuliskan fungsi JavaScript untuk membuat objek

peta.

5. Meng-inisiasi peta dalam tag body HTML dengan

event onload.

2.2 Cloud Computing

Saat ini cloud computing identik dengan internet.

Namun bila dilihat dari konsepnya, cloud juga ada pada

jaringan yang lebih kecil, seperti LAN atau MAN.

Definisikan Cloud Computing atau komputasi awan

menurut Hartig [1]:

Cloud computing can be defined as simply the sharing

and use of applications and resources of a network

environment to get work done without concern about

ownership and management of the network’s resources

and applications. With cloud computing, computer

resources for getting work done and their data are no

longer stored on one’s personal computer, but are

hosted elsewhere to be made accessible in any location

and at any time.

Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi

penerapan teknologi ini, antara lain:

1) Ini adalah sebuah model layanan berbasis Internet

untuk menampung sumberdaya sebuah perusahaan.

Artinya sebuah perusahaan tak perlu lagi memiliki

atau mendirikan infrastruktur lantaran sudah ada

perusahaan lain yang menyediakan “penampung” di

cloud alias Internet.

2) Sebuah perusahaan tak perlu lagi mengalokasikan

anggaran untuk pembelian dan perawatan

infrastruktur dan software.

3) Perusahaan pun tak perlu memiliki pengetahuan

serta merekrut tenaga pakar dan tenaga pengontrol

infrastruktur di “cloud” yang mendukung mereka.

National Institute of Standards and Technology (NIST),

Information Technology Laboratory memberikan dua

buah catatan mengenai pengertian cloud computing.

Pertama, cloud computing masih merupakan paradigma

yang berkembang. Definisi, kasus penggunaan, teknologi

Page 7: DAFTAR ISI -   · PDF fileB11 Penerapan Framework Fast Pada Pengembangan Sistem Informasi Pola Karir ... Penelitian dengan judul "Service ... layanan informasi dapat memberikan

C9 Seminar Nasional Teknologi Informasi 2013

54

yang mendasari, masalah, risiko, dan manfaat akan terus

disempurnakan melalui perdebatan baik oleh sektor

publik maupun swasta. Definisi, atribut, dan karakteristik

akan berkembang dan berubah dari waktu ke waktu.

Kedua, industri Cloud Computing merupakan ekosistem

besar dengan banyak model, vendor, dan pangsa pasar.

Definisi ini mencoba untuk mencakup semua pendekatan

berbagai cloud [3]. Dari kedua catatan tersebut NIST

mendefinisikan cloud computing sebagai model untuk

memungkinkan kenyamanan, on-demand akses jaringan

untuk memanfaatkan bersama suatu sumberdaya

komputasi yang terkonfigurasi (misalnya, jaringan, server,

penyimpanan, aplikasi, dan layanan) yang dapat secara

cepat diberikan dan dirilis dengan upaya manajemen yang

minimal atau interaksi penyedia layanan. Model cloud

computing mendorong ketersediaan dan terdiri dari lima

karakteristik, tiga model layanan, dan empat model

penyebaran [4].

Karakteristik Cloud computing

NIST mengidentifikasi lima karakteristik penting dari

cloud computing [3] sebagai berikut:

1. On-demand self-service. Pengguna dapat memesan

dan mengelola layanan tanpa interaksi manusia dengan

penyedia layanan, misalnya dengan menggunakan,

sebuah portal web dan manajemen interface.

Pengadaan dan perlengkapan layanan serta

sumberdaya yang terkait terjadi secara otomatis pada

penyedia.

2. Broad network access. Kemampuan yang tersedia

melalui jaringan dan diakses melalui mekanisme

standar, yang mengenalkan penggunaan berbagai

platform (misalnya, telepon selular, laptop, dan PDA).

3. Resource pooling. Penyatuan sumberdaya komputasi

yang dimiliki penyedia untuk melayani beberapa

konsumen menggunakan model multi-penyewa,

dengan sumberdaya fisik dan virtual yang berbeda,

ditetapkan secara dinamis dan ditugaskan sesuai

dengan permintaan konsumen. Ada rasa kemandirian

lokasi bahwa pelanggan umumnya tidak memiliki

kontrol atau pengetahuan atas keberadaan lokasi

sumberdaya yang disediakan, tetapi ada kemungkinan

dapat menentukan lokasi di tingkat yang lebih tinggi

(misalnya, negara, negara bagian, atau datacenter).

Contoh sumberdaya termasuk penyimpanan,

pemrosesan, memori, bandwidth jaringan, dan mesin

virtual.

4. Rapid elasticity. Kemampuan dapat dengan cepat dan

elastis ditetapkan.

5. Measured Service. Sistem cloud computing secara

otomatis mengawasi dan mengopti-malkan

penggunaan sumberdaya dengan memanfaatkan

kemampuan pengukuran (measuring) pada beberapa

tingkat yang sesuai dengan jenis layanan (misalnya,

penyimpanan, pemrosesan, bandwidth, dan account

pengguna aktif). Penggunaan sumberdaya dapat

dipantau, dikendalikan, dan dilaporkan sebagai upaya

memberikan transparansi bagi penyedia dan konsumen

dari layanan yang digunakan.

Sedangkan tiga jenis model layanan dijelaskan oleh

NIST pada Gambar 1:

Gambar 1 Karakteristik Cloud Computing [3]

1. Cloud Software as a Service (SaaS). Kemampuan

yang diberikan kepada konsumen untuk menggunakan

aplikasi penyedia dapat beroperasi pada infra-struktur

awan. Aplikasi dapat diakses dari berbagai perangkat

klien melalui interface seperti web browser (misalnya,

email berbasis web). Konsumen tidak mengelola atau

mengendalikan infrastruktur awan yang mendasari

termasuk jaringan, server, sistem operasi,

penyimpanan, atau bahkan kemampuan aplikasi

individu, dengan kemungkinan pengecualian terbatas

terhadap pengaturan konfigurasi aplikasi pengguna

tertentu.

2. Cloud Platform as a Service (PaaS). Kemampuan

yang diberikan kepada konsumen untuk menyebarkan

aplikasi yang dibuat konsumen atau diperoleh ke

infrastruktur cloud computing menggunakan bahasa

pemrograman dan peralatan yang didukung oleh

provider. Konsumen tidak mengelola atau

mengendalikan infrastruktur awan yang mendasari

termasuk jaringan, server, sistem operasi, atau

penyimpanan, namun memiliki kontrol atas

penyebaran aplikasi dan memungkinkan aplikasi

melakukan hosting konfigurasi.

3. Cloud Infrastructure as a Service (IaaS).

Kemampuan yang diberikan kepada konsumen untuk

memproses, menyimpan, koneksi jaringan, dan

komputasi sumberdaya penting lainnya, dimana

konsumen dapat menyebarkan dan menjalankan

perangkat lunak secara bebas, dapat mencakup

sistem operasi dan aplikasi. Konsumen tidak

mengelola atau mengendalikan infrastruktur awan

yang mendasari tetapi memiliki kontrol atas sistem

Page 8: DAFTAR ISI -   · PDF fileB11 Penerapan Framework Fast Pada Pengembangan Sistem Informasi Pola Karir ... Penelitian dengan judul "Service ... layanan informasi dapat memberikan

Seminar Nasional Teknologi Informasi 2013 C9

55

operasi, penyimpanan, penyebaran aplikasi, dan

mungkin kontrol terbatas komponen jaringan yang

pilih (misalnya, firewall host).

Model penyebaran cloud computing menurut NIST

terdiri dari empat model [3], yaitu:

1. Private cloud. Awan swasta. Infrastruktur awan yang

semata-mata dioperasikan bagi suatu organisasi. Ini

mungkin dikelola oleh organisasi atau pihak ketiga

dan mungkin ada pada on premis atau off premis.

2. Community cloud. Awan komunitas. Infrastruktur

awan digunakan secara bersama oleh beberapa

organisasi dan mendukung komunitas tertentu yang

telah berbagi concerns (misalnya, misi, persyaratan

keamanan, kebijakan, dan pertimbangan kepatuhan).

Ini mungkin dikelola oleh organisasi atau pihak

ketiga dan mungkin ada pada on premis atau off

premis.

3. Public cloud. Infrastruktur awan yang dibuat

tersedia untuk umum atau kelompok industri besar

dan dimiliki oleh sebuah organisasi yang menjual

layanan awan.

4. Hybrid cloud. Awan Hibrid. Infrastruktur awan

merupakan komposisi dari dua atau lebih awan

(swasta, komunitas, atau publik) yang masih entitas

unik namun terikat bersama oleh standar atau

kepemilikan teknologi yang menggunakan data dan

portabilitas aplikasi (e.g., cloud bursting for load-

balancing between clouds).

Komponen Cloud Computing

Ada tiga komponen dasar cloud computing dalam

topologi yang sederhana menurut Velte [13] yaitu clients,

datacenter, and distributed servers. Ketiga komponen

dasar tersebut memiliki tujuan dan peranan yang spesifik

dalam menjalankan operasi cloud computing.

Gambar 2 Tiga Komponen Cloud Computing [13]

Komponen lain dari cloud computing adalah Cloud

Applications yang memanfaatkan cloud computing dalam

hal arsitektur aplikasi. Sehingga pengguna tidak perlu

menginstal dan menjalankan aplikasi dengan menggunakan

komputer.

Cloud Platform merupakan layanan berupa platform

komputasi yang berisi infrastruktur perangkat keras dan

perangkat lunak. Biasanya mempunyai aplikasi bisnis

tertentu dan menggunakan layanan PaaS sebagai infra-

struktur aplikasi bisnisnya.

Cloud Storage melibatkan proses penyampaian

penyimpanan data sebagai sebuah layanan.

Cloud Infrastructure merupakan penyampaian

infrastruktur komputasi sebagai sebuah layanan.

Model Implementasi Cloud Computing

Model implementasi Cloud web alih lahan tanaman

pangan Minahasa dapat dilihat pada Gambar

Gambar 3. Model implementasi Cloud, Google Map

Pada Gambar 3, dijelaskan bahwa model implementasi

cloud computing web alih fungsi lahan tanaman pangan di

Minahasa menggunakan model Cloud Software as a

Service (SaaS). Dasar 3 komponen pengembangan cloud

yakni clients, datacenter, and distributed servers

digunakan dalam pembuatan aplikasi. Aplikasi dapat

diakses dari perangkat client melalu jenis web browser

yang dimiliki oleh client. Client menerima aplikasi

yang telah disediakan pada cloud (google Map dan

Web Server), sehingga konsumen tidak perlu

mengendalikan infrastruktur awan termasuk server,

storage, dan jaringan. Maping alih lahan tanaman

pangan Minahasa yang diambil dari google map

ditampilkan berdasarkan cluster dari tiap-tiap daerah

dan terdapat 12 kecamatan yang dimapingkan pada

daerah Minahasa.

3. Pemanfaatan Google Map dan Google

Satelite untuk Pemetaan Informasi

Tanaman Pangan di Minahasa Tenggara.

Dalam data yang dihimpun BPS Minahasa tenggara,

terdapat LuasTanam, Produksi, Rata-rata produksi dari

tiap-tiap kecamatan di Kabupaten Minahasa tenggara.

Gambar 4 dan Gambar 5 merupakan interface dari Peta

Pemetaan Tanaman Pangan Kabupaten Minahasa

Tenggara.

Page 9: DAFTAR ISI -   · PDF fileB11 Penerapan Framework Fast Pada Pengembangan Sistem Informasi Pola Karir ... Penelitian dengan judul "Service ... layanan informasi dapat memberikan

C9 Seminar Nasional Teknologi Informasi 2013

56

Gambar 4. Google Maps Daerah Minahasa Tenggara

Gambar 5. Google Satelite Daerah Minahasa Tenggara

Tabel 1. Luas, Prooduksi dan Rata-rata Produksi Padi Sawah Menurut

Kecamatan. 2011

No Kecamatan Luas

Tanam

Luas

Panen Produksi

(Ha) (Ha) (Ton)

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Ratatotok 42 37 184

2 Pusomaen 615 524 1.759

3 Belang 735 672 3.616

4 Ratahan 935 868 4.613

5 Pasan 572 403 2.071

6 Ratahan Timur 232 152 776

7 Tombatu 1.322 1.106 5.993

8 Tombatu Timur 1.735 1.535 8.165

9 Tombatu Utara 974 751 3.842

10 Touluaan 680 408 2.073

11 Touluaan Selatan 65,51 243 48,4312

12 Silian Raya 618 500 2.493

Jumlah/Total 8.425 7.007 35.838

2010 7.206 6.512 32.303

2009 8.882 7.788 34.417

Tabel 2. Luas, Prooduksi dan Rata-rata Produksi Jagung Menurut

Kecamatan. 2011

No Kecamatan Luas

Tanam

Luas

Panen Produksi

Rata2

Produks

i

Sub District

Area

Planted

Area

Harvested

Productio

n

Yield

Rate

(Ha) (Ha) (Ton) (Kw/Ha)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Ratatotok 1,37 1,267 4,241 33,47

2 Pusomaen 1,483 1,397 4,684 33,53

3 Belang 1,712 1,634 5,503 33,68

4 Ratahan 957 828 2,775 33,52

5 Pasan 805 721 2,417 33,53

6 Ratahan Timur 812 729 1,443 33,52

7 Tombatu 603 523 1,753 33,52

8

Tombatu

Timur 906 828 2,775 33,52

9 Tombatu Utara 631 574 1,924 33,52

10 Touluaan 627 538 1,803 33,51

11

Touluaan

Selatan 503 452 1,515 33,52

12 Silian Raya 401 335 1,123 33,53

Jumlah/Total 10,81 9,826 31,956 33,56

2010 10,746 9,26 28,088 30,33

2009 10,197 8,976 27,329 30,35

Tabel 3.Luas, Prooduksi dan Rata-rata Produksi ubi kayu Menurut

Kecamatan. 2011

No Kecamatan Luas

Tanam

Luas

Panen Produksi

Rata2

Produksi

(Ha) (Ha) (Ton) (Kw/Ha)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Ratatotok 30 24 322 134

2 Pusomaen 18 15 198 132

3 Belang 30 21 283 135

4 Ratahan 17 15 204 136

5 Pasan 18 14 186 133

6

Ratahan

Timur 25 20 264 132

7 Tombatu 32 27 364 135

8

Tombatu

Timur 25 19 251 132

9

Tombatu

Utara 30 25 332 133

10 Touluaan 75 69 904 131

11

Touluaan

Selatan 61 55 742 135

12 Silian Raya 45 39 519 133

Jumlah/Total 406 343 4,569 133

2010 384 278 3,686 132

2009 327 250 3,25 130

Page 10: DAFTAR ISI -   · PDF fileB11 Penerapan Framework Fast Pada Pengembangan Sistem Informasi Pola Karir ... Penelitian dengan judul "Service ... layanan informasi dapat memberikan

Seminar Nasional Teknologi Informasi 2013 C9

57

Tabel 4. Luas, Prooduksi dan Rata-rata Produksi Padi Ladang

Menurut Kecamatan. 2011

No Kecamatan

Luas

Tana

m

Luas

Panen Produksi

Rata2

Produksi

(Ha) (Ha) (Ton) (Kw/Ha)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Ratatotok 150 102 268 26,28

2 Pusomaen 65 49 121 24,70

3 Belang 70 63 160 25,40

4 Ratahan 42 37 92 24,87

5 Pasan 50 44 122 27,73

6

Ratahan

Timur 70 66 167 25,31

7 Tombatu 150 135 334 24,25

8

Tombatu

Timur 70 55 138 2,5.1

9

Tombatu

Utara - - - -

10 Touluaan 60 42 103 24,53

11

Touluaan

Selatan 250 227 600 26,44

12 Silian Raya - - - -

Jumlah/Total 977 820 2,105 25,68

2010 630 510 1,532 30,03

2009 1,202 972 3,033 31,2

Pada Tabel 1,2, 3 dan 4 diatas dapat dilihat data

kuantitatif Luas Tanam, Luas Tanam, Rata-rata Produksi

dari tanaman pangan Padi Sawah, Padi Ladang, Jagung,

Ubi Kayu pada kecamatan-kecamatan di Minahasa

Tenggara.

Gambar 6. Data Poligon Kecamatan Minahasa Tenggara

Pada Gambar 6, dapat dilihat data poligon-poligon

wilayah kecamatan-kecamatan di kabupaten Minahasa

Tenggara. Poligon-poligon dalam shape file Minahasa

Tenggara.shp dilihat dengan menggunakan map browser

sebagai tools melihat data poligon wilayah kabupaten

Minahasa Tenggara.

Tabel 5. Data Kesesuaian Lahan (Sumber: BPS Minahasa Selatan

2012)

Kecamatan Persyaratan Ekologi Tumbuh Tanaman Total

Radiasi

(%)

Tekstur

Tanah

pH Salinitas

dan

Sodisitas

Kemiringan

Lereng (%)

Ratahan 54,1 Agak

kasar

7,1 5 25

Pusomaen 54,1 Sedang 7,3 4 30

Belang 54,1 Agak

halus

5,6 6 11

Ratatotok 54,1 Kasar 6,4 4 15

Tombatu 54,1 Sedang 7,3 4 42

Touluaan 54,1 Agak

halus

7,5 4 20

Tombatu

Utara

54,1 Sedang 7,3 5 52

Tombatu

Timur

54,1 Sedang 7,3 5 48

Touluaan

Selatan

54,1 Agak

halus

7,6 5 23

Silian Raya 54,1 Kasar 6,6 4 28

Ratahan

Timur

54,1 Agak

kasar

7 4 28

Pasan 54,1 Kasar 6,9 6 14

Tabel 5 menunjukan data kesesuaian lahan dengan

beberapa indikator yang mempengaruhi tingkat produksi

tanaman pangan di daerah Minahasa Tenggara.

Pembuatan peta digital alih lahan tanaman pangan wilayah

Minahasa Tenggara dengan google maps dengan

pemrograman ASP.Net berbasis layanan cloud computing

mempunyai beberapa tujuan yang terkait pengembangan

pertanian yakni dalam hal penyebaran informasi teknologi

dan hasil-hasil penelitian pertanian melalui

pengembangan jaringan informasi dengan memanfaatkan

cloud computing services pada google map dengan

teknologi ASP.Net dalam pemograman serta Visual Studio

2012 for web sebagai tools dalam pembuatan peta digital

alih lahan tanaman pangan. Faktor penyebaran informasi

menjadi salah satu hal yang bermanfaat dalam sektor

pertanian dalam hal ini dimaksudkan dalam penyebaran

alih fungsi lahan tanaman pangan. Berbagai jenis informasi

pertanian dalam format yang beragam tentunya menjadi

sumber rujukan yang sangat berharga bagi pencari

informasi.

Page 11: DAFTAR ISI -   · PDF fileB11 Penerapan Framework Fast Pada Pengembangan Sistem Informasi Pola Karir ... Penelitian dengan judul "Service ... layanan informasi dapat memberikan

C9 Seminar Nasional Teknologi Informasi 2013

58

4. Kesimpulan

Informasi pertanian merupakan hal penting dalam

pengembangan sektor pertanian. Dalam proses

penyebaran informasi pertanian yaitu dalam studi kasus

alih lahan wilayah minahasa tenggara, dibangun suatu

model cloud computing pada google map API yang

diimplementasi dalam peta digital alih lahan tanaman

pangan yang diharapkan tepat waktu dan relevan

memberikan informasi yang bermanfaat kepada petani

dan pemerintah Kabupaten Minahasa tenggara serta

dapat juga dikembangkan dalam suatu WebGis sebagai

sarana informasi yag dapat bermanfaat kepada pihak-pihak

yang terlibat dalam proses produksi dan diharapkan

mampu meningkatkan tingkat produksi tanaman pangan.

UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih disampaikan kepada Dirjen

DIKTI atas pendanaan yang diberikan melalui hibah

penelitian Tim Pascasarjana tahun anggaran 2013.

REFERENSI [1] Hartig, K (2008) What is Cloud Computing?, Cloud

Computing Journal available at: http://cloudcomputing. sys-

con.com/node/579826

[2] Mark-Shane E. Scale (2009) Cloud Computing and

Collaboration. Library Hi Tech News, Vol. 26 Iss: 9, pp.10 -

13).

[3] Mell, P and Grance T (2009) NIST Definition of Cloud

Computing v15.

[4] Mell, P and Grance T (2009) Presentation on Effectively

and Securely Using the Cloud Computing Paradigm v26.

Available at : http://csrc.nist.gov/groups/SNS/cloud-

computing/cloud-computing-v26.ppt

[5] Bing Pana; John C. Crottsa; Brian Mullerb. (2007).

"Developing Web-Based Tourist Information Tools Using

Google Map". Department of Hospitality and Tourism

Management College of Charleston, USA, 2007

[6] Akhmad Syaikhu. (2010). "Komputasi Awan (CLOUD

COMPUTING) Perpustakaan Pertanian". Jurnal Pustakawan

Indonesia Volume 10 No. 1.2010

[7] Akhmad Syaikhu. (2010). "Komputasi Awan (CLOUD

COMPUTING) Perpustakaan Pertanian". Jurnal Pustakawan

Indonesia Volume 10 No. 1.2010

[8] Pinardi, Eko Setia. (2011). "Menuju Pembangunan

Pertanian Berkelanjutan Melalui Cloud Computing". STEI

ITB Puslitbang Tanaman Pangan–Badan Litbang Pertanian.

2011

[9] Wei-Tek Tsai; Xin Sun; Janaka Balasooriya. (2010)

"Service-Oriented Cloud Computing Architecture",

Department of Computer Science Arizona State University

(USA), Department of Computer Science and Technology,

Tsinghua University, Beijing (China)

[10] Yao-Jan Wu; Yinhai Wang; and Dalin Qian. (2007) "A

Google-Map-Based Arterial Traffic Information System".

Proceedings of the 2007 IEEE Intelligent Transportation

Systems Conference Seattle, WA, USA, 2007.

[11] BPS Minahasa Selatan, 2012. Minahasa Tenggara Dalam

Angka, 2012.

[12] Spinola, M (2009) An Essential Guide to Possibilities and

Risks of Cloud Computing: a Pragmatic Effective and Hype

Free Approach for Strategic Enterprise Decision Making.

[13] Velte, Anthony T.; Toby J. Velte, Ph.D.; Robert Elsenpeter.

(2010). “Cloud Computing: A Practical Approach”.

McGraw-Hill: New York. 20 Elsenpeter. (2010).

Leonardo Refialy, memperoleh gelar sarjana di bidang

komputer pada Fakultas Teknologi Informasi UKSW pada

tahun 2013, saat ini sedang menyelesaikan studi di magister

studi di Magister Sistem Informasi, Universitas Kristen Satya

Wacana

Eko Sediyono, memperoleh gelar Sarjana Statistika dari Fakultas

MIPA Institut Pertanian Bogor pada tahun 1985. Kemudian

tahun 1993 memperoleh gelar Magister Komputer dari Fakultas

Ilmu Komputer, Universitas Indonesia Jakarta. Doktor Ilmu

Komputer di peroleh tahun 2006 pada universitas yang sama.

Jabatan akademik Guru Besar di bidang Ilmu Informatika di

peroleh di UKSW pada tahun 2008. Saat ini menjabat sebagai

ketua program studi Magister Sistem Informasi, Universitas

Kristen Satya Wacana, Salatiga.

Adi Setiawan, memperoleh gelar Sarjana Matematika dari UGM

tahun 1991, Master di bidang Matematika diperoleh di Vrije

Universiteit Amsterdam pada tahun 1997, dan doktor diperoleh

di Vrije Universiteit pada tahun 2007. Saat ini sebagai dosen

pada prodi Matematika Fakultas Sains dan Matematika UKSW