Daftar Distribusi Frekuensi dan Aplikasi pada Data Penelitian
-
Upload
fitriafadhilahh -
Category
Education
-
view
430 -
download
0
Transcript of Daftar Distribusi Frekuensi dan Aplikasi pada Data Penelitian
Daftar Distribusi Frekuensi dan Aplikasi pada Data Penelitian
Definisi dan bentuk distribusi frekuensi
Distribusi frekuensi adalah pengelompokkan data ke dalam beberapa kategori yang menunjukkan banyaknya data dalam setiap kategori. Setiap data tidak dapat dimasukkan ke dalam dua atau lebih kategori. distribusi frekuensi adalah susunan data dalam bentuk tunggal atau kelompok menurut kelas- kelas tertentu dalam sebuah daftar. Distribusi frekuensi memudahkan dalam penyajian data , menghitung data, dan sebagainya.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan distribusi frekuensi: Dalam menyusun tabel distribusi frekuensi harus tersedia data. Data yang baru
dikumpulkan itu disebut data kasar. Data tersebut disusun ke dalam urutan dari nilai terbesar sampai nilai terkecil,
atau sebaliknya disebut array data. Selisih antara angka terbesar hingga terkecil disebut dengan jarak Bilangan yang menyatakan banyaknya data dalam setiap kelas disebut
vrekuensi Jarak antara kelas yang satu dengan kelas yang lain disebut kelas
SYARAT DATA YANG BAIK
Data yang tidak akurat, apabila digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan, akan menghasilkan keputusan yang menyesatkan. Persyaratan data yang baik, antara lain: objektif, representatif, memiliki kesalahan baku yang kecil, tepat waktu, dan relevan.
Objektif
Data yang objektif berarti bahwa data harus sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Misalnya data tentang penjualan seharusnya 1000, tapi dicatat hanya 500.
Representatif
Data harus mewakili objek yang diteliti. Misalnya, jika laporan produksi padi dari suatu daerah hanya didasarkan atas hasil sawah-sawah di daerah irigasi saja
Standard Error kecil
Suatu perkiraan dikatan baik (mempunyai tingkat ketelitian tinggi) apabila kesalahan bakunya kecil
Tepat waktu
Apabila data akan dipergunakan untuk melakukan pengendalian atau evaluasi, maka syarat tepat waktu ini penting sekali agar sempat dilakukan penyesuaian atau koreksi seperlunya kalau ada kesalahan atau penyimpangan yang terjadi di dalam implementasi suatu perencanaan
Relevan
Data yang dikumpulkan harus ada hubungannya dengan masalah yang akan dipecahkan. Misalnya, pemerintah ingin mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kemerosotan produksi padi selama beberapa tahun terakhir, maka perlu dikumpulkan data yang berkaitan dengan hal tersebut
Data mentah (raw data) mengenai modal yang dimiliki oleh 100 perusahaan jasa A di Palembang tahun 2003: (dalam juta)
75 86 66 86 50 78 66 79 68 60
80 83 87 79 80 77 81 92 57 52
58 82 73 95 66 60 84 80 79 63
80 88 58 84 96 87 72 65 79 80
86 68 76 41 80 40 63 90 83 94
76 66 74 76 68 82 59 75 35 34
65 63 85 87 79 77 76 74 76 78
75 60 96 74 73 87 52 98 88 64
76 69 60 74 72 76 57 64 67 58
72 80 72 56 73 82 78 45 75 56
Pertanyaan:
1. Berapa banyak perusahaan yang modalnya antara 34 – 41 juta?2. Berapa yang modalnya antara 90 – 98 juta?3. Berapa persen yang modalnya antara 90 – 98 juta?4. Berapa modal rata-rata?
Untuk menjawabnya perlu dibuat tabel distribusi frekuensi
Data mentah (raw data) mengenai modal yang dimiliki oleh 100 perusahaan jasa A di Palembang tahun 2003: (yang diurutkan)
Pertanyaan:
1. Berapa banyak perusahaan yang modalnya antara 34 – 41 juta?2. Berapa yang modalnya antara 90 – 98 juta?3. Berapa persen yang modalnya antara 90 – 98 juta?4. Berapa modal rata-rata?
Untuk menjawabnya perlu dibuat tabel distribusi frekuensi
PEMBENTUKAN DISTRIBUSI FREKUENSI
1. Tentukan jumlah kelas guna memasukkan angka-angka
Jumlah kelas umumnya tergantung pada pertimbangan-pertimbangan praktis. Tergantung ciri-ciri data dan tujuan penggunaan data
Rumus Sturges: k = 1 + 3,322 log n
k = banyaknya kelas
n = banyaknya observasi
2. Tentukan interval kelas (tidak mutlak)
Rumus: i = jarak/k
Jarak = nilai ovservasi terbesar – nilai observasi terkecil
3. Masukkan angka-angka dalam kelas-kelas
Pada umumnya, proses memasukkan angka-angka dilakukan di atas sehelai sheet hitung atau sheet catat (tally sheet)
Contoh Menghitung Jumlah Frekuensi
1. Jumlah kelas
k = 1 + 3,322 log n
k = 1 + 3,3222 (2)
k = 1 + 6,644
k = 8
2. Interval kelas
i = jarak/k
i = (98 – 34)/ 8
i = 8
3. Memasukkan angka dalam kelas
Kelas interval dibatasi oleh nilai batas bawah (lower limit) yaitu 34, 42, 50, 58, 66, dst dan batas atas (upper limit) yaitu 41, 49, 57, 65, dst.
33,5 dan 41,5 disebut lower class boundary (tepi kelas bawah) sedangkan 41,5 dan 49,5 disebut upper class boundary (/tepi kelas atas).
Interval/Lebar/besar/panjang kelas = jarak upper class dengan lower, Jarak nilai tengah.
Contoh Menghitung Jumlah Frekuensi1. Jumlah kelas
k = 1 + 3,322 log n k = 1 + 3,3222 (2) k = 1 + 6,644 k = 8
2. Interval kelas i = jarak/k
i = (98 – 34)/ 7,644 i = 8,43. Memasukkan angka dalam kelas
• Kelas interval dibatasi oleh nilai batas bawah (lower limit) yaitu 34, 42, 50, 58, 66, dst dan batas atas (upper limit) yaitu 41, 49, 57, 65, dst.
• 33,5 dan 41,5 disebut lower class boundary (tepi kelas bawah) sedangkan 41,5 dan 49,5 disebut upper class boundary (/tepi kelas atas).
• Interval/Lebar/besar/panjang kelas = jarak upper class dengan lower, Jarak nilai tengah.
PENYAJIAN GRAFIK FREKUENSI
• Histogram• Poligon frekuensi
DISTRIBUSI KUMULATIF DAN KURVA OGIVE