Daftar Distribusi Frekuensi dan Aplikasi pada Data Penelitian

9
Daftar Distribusi Frekuensi dan Aplikasi pada Data Penelitian Definisi dan bentuk distribusi frekuensi Distribusi frekuensi adalah pengelompokkan data ke dalam beberapa kategori yang menunjukkan banyaknya data dalam setiap kategori. Setiap data tidak dapat dimasukkan ke dalam dua atau lebih kategori. distribusi frekuensi adalah susunan data dalam bentuk tunggal atau kelompok menurut kelas- kelas tertentu dalam sebuah daftar. Distribusi frekuensi memudahkan dalam penyajian data , menghitung data, dan sebagainya. Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan distribusi frekuensi: Dalam menyusun tabel distribusi frekuensi harus tersedia data. Data yang baru dikumpulkan itu disebut data kasar. Data tersebut disusun ke dalam urutan dari nilai terbesar sampai nilai terkecil, atau sebaliknya disebut array data. Selisih antara angka terbesar hingga terkecil disebut dengan jarak Bilangan yang menyatakan banyaknya data dalam setiap kelas disebut vrekuensi Jarak antara kelas yang satu dengan kelas yang lain disebut kelas SYARAT DATA YANG BAIK Data yang tidak akurat, apabila digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan, akan menghasilkan keputusan yang

Transcript of Daftar Distribusi Frekuensi dan Aplikasi pada Data Penelitian

Page 1: Daftar Distribusi Frekuensi dan Aplikasi pada Data Penelitian

Daftar Distribusi Frekuensi dan Aplikasi pada Data Penelitian

Definisi dan bentuk distribusi frekuensi

Distribusi frekuensi adalah pengelompokkan data ke dalam beberapa kategori yang menunjukkan banyaknya data dalam setiap kategori. Setiap data tidak dapat dimasukkan ke dalam dua atau lebih kategori. distribusi frekuensi adalah susunan data dalam bentuk tunggal atau kelompok menurut kelas- kelas tertentu dalam sebuah daftar. Distribusi frekuensi memudahkan dalam penyajian data , menghitung data, dan sebagainya.

Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan distribusi frekuensi: Dalam menyusun tabel distribusi frekuensi harus tersedia data. Data yang baru

dikumpulkan itu disebut data kasar. Data tersebut disusun ke dalam urutan dari nilai terbesar sampai nilai terkecil,

atau sebaliknya disebut array data. Selisih antara angka terbesar hingga terkecil disebut dengan jarak Bilangan yang menyatakan banyaknya data dalam setiap kelas disebut

vrekuensi Jarak antara kelas yang satu dengan kelas yang lain disebut kelas

SYARAT DATA YANG BAIK

Data yang tidak akurat, apabila digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan, akan menghasilkan keputusan yang menyesatkan. Persyaratan data yang baik, antara lain: objektif, representatif, memiliki kesalahan baku yang kecil, tepat waktu, dan relevan.

Objektif

Data yang objektif berarti bahwa data harus sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Misalnya data tentang penjualan seharusnya 1000, tapi dicatat hanya 500.

 Representatif

Data harus mewakili objek yang diteliti. Misalnya, jika laporan produksi padi dari suatu daerah hanya didasarkan atas hasil sawah-sawah di daerah irigasi saja

 Standard Error kecil

Suatu perkiraan dikatan baik (mempunyai tingkat ketelitian tinggi) apabila kesalahan bakunya kecil

 Tepat waktu

Page 2: Daftar Distribusi Frekuensi dan Aplikasi pada Data Penelitian

Apabila data akan dipergunakan untuk melakukan pengendalian atau evaluasi, maka syarat tepat waktu ini penting sekali agar sempat dilakukan penyesuaian atau koreksi seperlunya kalau ada kesalahan atau penyimpangan yang terjadi di dalam implementasi suatu perencanaan

 Relevan

Data yang dikumpulkan harus ada hubungannya dengan masalah yang akan dipecahkan. Misalnya, pemerintah ingin mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kemerosotan produksi padi selama beberapa tahun terakhir, maka perlu dikumpulkan data yang berkaitan dengan hal tersebut

Data mentah (raw data) mengenai modal yang dimiliki oleh 100 perusahaan jasa A di Palembang tahun 2003: (dalam juta)

75 86 66 86 50 78 66 79 68 60

80 83 87 79 80 77 81 92 57 52

58 82 73 95 66 60 84 80 79 63

80 88 58 84 96 87 72 65 79 80

86 68 76 41 80 40 63 90 83 94

76 66 74 76 68 82 59 75 35 34

65 63 85 87 79 77 76 74 76 78

75 60 96 74 73 87 52 98 88 64

76 69 60 74 72 76 57 64 67 58

72 80 72 56 73 82 78 45 75 56

Pertanyaan:

1. Berapa banyak perusahaan yang modalnya antara 34 – 41 juta?2. Berapa yang modalnya antara 90 – 98 juta?3. Berapa persen yang modalnya antara 90 – 98 juta?4. Berapa modal rata-rata?

Untuk menjawabnya perlu dibuat tabel distribusi frekuensi

Page 3: Daftar Distribusi Frekuensi dan Aplikasi pada Data Penelitian

Data mentah (raw data) mengenai modal yang dimiliki oleh 100 perusahaan jasa A di Palembang tahun 2003: (yang diurutkan)

Pertanyaan:

1. Berapa banyak perusahaan yang modalnya antara 34 – 41 juta?2. Berapa yang modalnya antara 90 – 98 juta?3. Berapa persen yang modalnya antara 90 – 98 juta?4. Berapa modal rata-rata?

Untuk menjawabnya perlu dibuat tabel distribusi frekuensi

PEMBENTUKAN DISTRIBUSI FREKUENSI

1. Tentukan jumlah kelas guna memasukkan angka-angka

Jumlah kelas umumnya tergantung pada pertimbangan-pertimbangan praktis. Tergantung ciri-ciri data dan tujuan penggunaan data

Rumus Sturges: k = 1 + 3,322 log n

k = banyaknya kelas

n = banyaknya observasi

Page 4: Daftar Distribusi Frekuensi dan Aplikasi pada Data Penelitian

2. Tentukan interval kelas (tidak mutlak)

Rumus: i = jarak/k

Jarak = nilai ovservasi terbesar – nilai observasi terkecil

3. Masukkan angka-angka dalam kelas-kelas

Pada umumnya, proses memasukkan angka-angka dilakukan di atas sehelai sheet hitung atau sheet catat (tally sheet)

Contoh Menghitung Jumlah Frekuensi

1. Jumlah kelas

k = 1 + 3,322 log n

k = 1 + 3,3222 (2)

k = 1 + 6,644

k = 8

2. Interval kelas

i = jarak/k

i = (98 – 34)/ 8

i = 8

3. Memasukkan angka dalam kelas

Page 5: Daftar Distribusi Frekuensi dan Aplikasi pada Data Penelitian

Kelas interval dibatasi oleh nilai batas bawah (lower limit) yaitu 34, 42, 50, 58, 66, dst dan batas atas (upper limit) yaitu 41, 49, 57, 65, dst.

33,5 dan 41,5 disebut lower class boundary (tepi kelas bawah) sedangkan 41,5 dan 49,5 disebut upper class boundary (/tepi kelas atas).

Interval/Lebar/besar/panjang kelas = jarak upper class dengan lower, Jarak nilai tengah.

Contoh Menghitung Jumlah Frekuensi1. Jumlah kelas

k = 1 + 3,322 log n k = 1 + 3,3222 (2) k = 1 + 6,644 k = 8

2. Interval kelas i = jarak/k

i = (98 – 34)/ 7,644 i = 8,43. Memasukkan angka dalam kelas

• Kelas interval dibatasi oleh nilai batas bawah (lower limit) yaitu 34, 42, 50, 58, 66, dst dan batas atas (upper limit) yaitu 41, 49, 57, 65, dst.

• 33,5 dan 41,5 disebut lower class boundary (tepi kelas bawah) sedangkan 41,5 dan 49,5 disebut upper class boundary (/tepi kelas atas).

• Interval/Lebar/besar/panjang kelas = jarak upper class dengan lower, Jarak nilai tengah.

Page 6: Daftar Distribusi Frekuensi dan Aplikasi pada Data Penelitian

PENYAJIAN GRAFIK FREKUENSI

• Histogram• Poligon frekuensi

DISTRIBUSI KUMULATIF DAN KURVA OGIVE

Page 7: Daftar Distribusi Frekuensi dan Aplikasi pada Data Penelitian