Curriculum Vitae - IAIikatanapotekerindonesia.net/uploads/rakernasdocs/material2017/... · Definisi...
Transcript of Curriculum Vitae - IAIikatanapotekerindonesia.net/uploads/rakernasdocs/material2017/... · Definisi...
Curriculum Vitae
• Nama : Dra. Yuri Pertamasari, Apt, MARS
• Tempat/tanggal lahir : Jakarta, 12 Juli 1967
• Pendidikan :
- Apoteker : Fakultas Farmasi UI, 1992
- MARS : Fakultas Kesehatan Masyarakat UI, 2004
• Pekerjaan :
- Ketua Komite Mutu dan Keselamatan Pasien RS Kanker “Dharmais”
• Organisasi :
Pengurus Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit PD IAI Jakarta
Meningkatkan EfisiensiPelayanan Rumah Sakit
DenganLEAN MANAGEMENT
KENDALI MUTU
KENDALI BIAYA
Dra. Yuri Pertamasari, Apt, MARSRS Kanker “Dharmais”
Tantangan
Biayapelayanankesehatan
TekananHarga
KeterbatasanStaff
MutuPelayanan
PermintaanMeningkat
DiversifikasiPelayanan
GOOD QUALITY COSTS LESS
Lean Training RS Dharmais 18-19/12/2014
1. Sistem pembayaran berubah:
Dari : FFS (Fee For Service) ------ sistem Paket ( INA-CBGs)
Sikapi dg:
-Lakukan Efisiensi : agar Biaya Produksi tidak melebihi paket INA-CBGs
-Pertahankan mutu/mutu tetap terjamin
-RS harus dapat beradaptasi dengan kondisi yg sdh berubah
MENGAPA PERLU LEAN di RS ?
2. Meningkatnya biaya operasional
3. Kompetisi/pesaing
4. Tuntutan stakeholder (masyarakat, supra struktur)
MENGAPA PERLU LEAN DI RS
• Para pimpinan sangat sulit merubah budaya organisasi (budaya karyawan)
• Karyawan (SDM) : aset utama utk mencapai produktifitas tinggi/pelayanan prima
• Lebih 50 % permasalahan efisiensi & produktifitas berada di karyawan ujung tombak operasional
MENGAPA ORGANISASI PERLU LEAN..?
Karyawan :
• tidak peduli dengan kondisi tempat kerja
• Tidak disiplin dalam waktu
• Tidak peduli terhadap permasalahan di area kerja
• Tidak mau melakukan perbaikan ditempat kerja
• Tidak mengungkapkan masalah yg ada di area kerja
• Tidak berusaha mencari solusi sendiri terhadap permasalahan di area kerja masing-masing
Beberapa masalah budaya dalam operasional sehari-hari
• Terlalu tergantung kepada atasan untuk mengambil inisiatif perbaikan dan pengambilan keputusan di tempat kerja
• Tidak cepat tanggap jika terjadi masalah dalam pelayanan
• Tidak peduli dengan barang/mesin yg sudah mulai tidak normal/rusak
• Selalu berusaha menimpakan kesalahan kepada orang lain
• Tidak peka terhadap pemborosan yang terjadi
• Tidak ada komunikasi dan koordinasi antar bagian
Beberapa maslah budaya ............................
• Tidak ada motivasi dalam melakukan perbaikan
• Terlihat sangat sibuk dalam pekerjaan, tapi tidak paham terhadap target yang menjadi tanggung jawabnya, dll.
Beberapa maslah budaya ....................
• Adalah : methodologi, mindset, filosofi, strategi dan tools untuk process improvement, manajemen operational excellence
• Tujuan: menghilangkan segala macam hal yg tidak memberi nilai tambah (Waste)
LEAN = GABUNGAN MERUBAH MINDSET SDM + MERUBAH PROSES
• Tanamkan nilai utk bekerja benar dan efisien (eleminir waste/tdk punya nilai tambah bagi pelanggan)
• Tanamkan Slogan Go to Zero (Zero DOWNTIME)
Pengertian : LEAN
Apakah Lean dapat mengatasi masalah tersebut ?
• Lean telah berhasil di banyak perusahaan dalam merubah budaya organisasi (perusahaan otomotif, elektronik, packaging, semikonduktor, perbankan, telekomonikasi, perhotelan, dll).
• Lean bukan hanya terbatas di perusahaan Jepang, tapi juga perusahaan di US, Eropa dan Asia telah mengambil keuntungan yg sangat besar dg menerapkan Lean
Konsep Lean
• Menggabungkan antara merubah mindset orang (people) dan merubah proses
• Menanamkan nilai (value) : bekerja dg benar & efisien serta menghilangkan aktifitas yg tdk memberi nilai tambah (waste)
• Tanamkan slogan : Go to Zero…..
• Semua karyawan hrs memiliki mindset yg sama dalam: berpikir, bertindak dan bersikap.
Konsep Lean
Merubah budaya organisasi,
bukan hanya dengan
mengubah mindset,
tapi lingkungan kerja yang mendukung
• Dikembangkan oleh TOYOTA (setelah PD II)
• Dikenal dg TPS (Total Production System)
• Merupakan Filosofi, sebuah konsep kerja yg terintegrasi, dimana staf dg posisi terendahpun mempunyai kesempatan untuk bersuara dan mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya kesalahan.
• Berfokus pada PROSES (sejak datang sampai selesai/pulang)
• Semua yg tdk efisien/menghambat proses (WASTE/Pemborosan)hrs dihilangkan.
Konsep lean
Taichi Ohno
“All we are doing is looking at the timeline from the moment a customer gives us an order to the point when we collect the cash. And we are
reducing that timeline by removing the non-value added wastes”
Lean Training RS Dharmais 18-19/12/2014
- Eliminasi semua WASTE ( spt: waktu tunggu yg lama)
- Hargai konsumen : pelayanan tepat dan berkualitas
- Hargai karyawan:
dorong agar tampil lebih baik dan konstruktif serta tidak membiarkan mereka berjuang dengan beban kerja masing-masing.
libatkan karyawan untuk berpartisipasi dlm menyelesaikan masalah dan mengeliminasi WASTE.
Lean dari Toyota
The Toyota Triangle (segi tiga Toyota)
Managerial
Human
Development
Organizational Culture Dalam Segi Tiga Toyota, yang menjadi pusatnya adalah :
Manusia dan Pengembangannya
Pusat ini dikelilingi oleh 3 faktor yang harus seimbang yaitu:
- faktor Teknis
- faktor Manajerial dan
-faktor Filosofis
Semuanya berada dalam lingkunganbudaya organisasi yang mendukung
The ‘Toyota Way’ Philosophy
Continuous improvement
Respect for people
Lean Training RS Dharmais 18-19/12/2014
• Lebih sedikit uang/biaya
• Lebih sedikit sumber daya lain
• Lebih sedikit ruang
Namun:
-Memberikan pelayanan yg tinggi di mata pasien
-Memberikan Nilai Tambah (Value Added) dari sisi pasien
Konsep Lean
Apa manfaat organisasi yg menerapkan Lean?
• Proses produksi sangat cepat
• Kualitas produk menjadi lebih baik
• Jumlah kesalahan menurun
• Produksi lbh fleksibel dlm merespon order
• Setup mesin yg lebih cepat
• Downtime mesin yg lbh sedikit
• Biaya produksi yg lbh rendah
• Biaya maintenance yg lbh rendah
Definisi
• Waste: masalah, gangguan yang terus menerus muncul, dan menggangu proses pelayanan pada pasien atau kerja rutin.
• Value: what the customer really, really want.
Lean Training RS Dharmais 18-19/12/2014
Bagaimana kita menetapkan value?
Pasien akan memberikan nilai untuk 3 level pelayanan:
• Survival dan derajat recovery
• Waktu yang dibutuhkan untuk kenbali ke aktifitas normal
• Sustainability of treatment
Value harus dinilai berdasarkan hasil yang didapat/outcome, dan bukan aktifitas
Value diukur sebagai rasio “successful patient’s outcomes achieved dengan total biaya pelayanan”
Michael Porter
Lean Training RS Dharmais 18-19/12/2014
Contoh: Proses layanan Poliklinik
PROSES Layanan Poliklinik
Layanan yang berkualitas dan Cepat
LayananPasien Datang
LayananRegistrasi
LayananObat
LayananPasien Pulang
Informasi Pelayanan
Poliklinik
Persiapan Status Pasien
Layanan Penunjang
Layanan Konsultasi & Tindakan
Pasien BPJS
Pasien Non BPJS
Pemberian nomor antrian
Verifikasi Data Pasien
Pemanggilan Pasien
Pendaftaran Pasien
Penerimaan Resep Obat
Edukasi Obat kepada pasien
Penyiapan Obat
Pemberian Obat kepada pasien
Promosi Layanan Pencegahan Sakit
AdministrasiLayananKonsultasi & Tindakan
PROSES TIME
LT
RegistrasiPemeriksaan &
TindakanPenyiapan &
Pemberian Obat
CT 1VA 1
NVA 1
CT 2VA 2
NVA 2
CT 3VA 3
NVA 3
WT 1 WT 2 WT 3
PROSES TIME
LT = CT + WTCT = CT 1 + CT 2 + CT 3WT = WT 1 + WT 2 + WT 3CT 1 = VA 1 + NVA 1VAR = VA/LT
Tatk Time (TT) : Waktu Pelayanan / Jumlah Pasien
Cycle Time (CT) : Waktu saat PASIEN melalui 1 Proses Layanan dari
beberapa Proses Layanan yang harus dilalui
Waiting Time (WT) : Waktu saat pasien menunggu tanpa aktivitas
apapun
Lead Time (LT) : Waktu saat pasien mengikuti seluruh rangkaian
proses pelayanan
Value Add time (VA) : Waktu PASIEN diambil tindakan / pemeriksaan
Non Value Add Time (NVA) : Waktu PASIEN menunggu sebelum
diambil tindakan/pemeriksaan
Value Add Rasio (VAR) = VA/LT : NILAI WAKTU YANG BERMANFAAT
bagi PASIEN selama mengikuti Proses Pelayanan
Contoh Menghitung PROSES TIME
LT
RegistrasiPemeriksaan &
TindakanPenyiapan &
Pemberian Obat
CT 1 = 5VA 1 = 4NVA 1 =
1
CT 2 = 7VA 2 = 6
NVA 2 = 1
CT 3 = 10VA 3 = 8
NVA 3 = 2
WT 1 = 60 WT 2 = 20 WT 3 = 10
LT = CT + WT
= (5+7+10) + (60+20+10)
= (22) + (90)
= 112 menit
VA = 4 + 6 + 8 = 18 menit
VAR = VA / LT
= 18 / 112 = 0,16 = 16%
ARTINYA:
WAKTU BERGUNA yang di TERIMA PASIEN HANYA 16%,
Sisanya 84% dilalui pasien UNTUK MENUNGGU
8 WASTE = DOWNTIME
Akronim: 1. D = DEFEK
2. O = OVER PRODUKSI
3. W = WAITING
4. N = NON UTILIZED TALENT
5. T = TRANSPORT
6. I = INVENTORY
7. M = MOTION
8. E = EXTRA PROCESSING
1. DEFEK
• Mengulang pekerjaan, akibat terjadi kesalahanterkait masalah kualitas atau peralatan
• Di area Klinis: infeksi nosokomial, salah pemberianobat, salah lokasi operasi, salah identifikasipasien,salah pemberian obat, obat kadaluarsa, salahdosis obat, readmisi, salah prosedur
• Di area Admin: salah ketik permintaan, salahpenagihan, informasi tidak akurat, formulir yg tdkberlaku
2. OVER PRODUKSI
• Memproduksi lebih awal/lebih cepat dari yang diperlukan proses berikutnya, memberikan pelayananyg berlebihan/melebihi takaran
• Di area Klinis: test lab yg tidak perlu, pengobatan/tindakan yg tidak sesuai dengan indikasi, obat tdk terpakai dan dikembalikan ke apotik
• Di area Admin: mengkopi seluruh email, terlalu banyaklaporan, terlalu banyak rapat, kopi surat berlebihan
3. WAITING
• Penundaan waktu, saat tidak terjadi aktivitas apapun
• Di Area Klinis: menunggu hasil lab, menunggu petugaspetugas lab masih keliling, menunggu pemeriksaanradiologi, menunggu dokter, menunggu perawat, menunggu pasien
• Di Area Admin: menunggu loading SIRS, menunggupersetujuan
4. NON UTILIZED TALENT
• Pemanfaatan pegawai yg tidak sesuai dengankopetensi/keterampilan/keahlian, yang berisiko padakeselamatan pasien, organisasi dan diri sendiri
• Di Area Klinis: Perawat ruangan sibuk menelpon keFarmasi, ke lab. DPJP tidak diminta berkontribusimembuat Clinical Pathway, petugas farmasi belumdilatih sehingga banyak salah obat.
• Di Area Admin: Penempatan SDM pada struktur tdkberdasarkan kompetensi/keterampilan (lebih ke lama kerja/senioritas atau karena kedekatan)
5. TRANSPORT
• Pergerakan pasien/produk yang tidak perlu/jarak terlalu jauh
• Di area Klinis:
-pasien pindah dari satu unit ke unit lain jaraknya sangat jauh
-perpindahan alat dari satu lokasi ke lokasi lain
-pasien hrs fotokopi ke tempat yg jauh/antrian lama
-harus mengambil obat di gudang yang jaraknya jauh
• Di area Admin:
-memindahkan Rekam Medis
-transfer data diantara sistem informasi yg belum terintegrasi
6. INVENTORI
• Memproduksi, menyimpan atau membeli barang yang tidak perlu. Kehabisan barang akibat salahperencanaan/terlambat pengiriman/terlambatpengadaan
• Di Area Klinis: alat kedokteran/Alkes terlalu banyak disatu tempat, terlalu banyak variasi brand obat
• Di area Admin: terlalu banyak barang digudang/makan tempat/over stock, pengadaan/pengiriman barang terlambat, ada 10 pulpen di meja, sementara yg dipakai hanya 1
7. MOTION
• Pergerakan staf yang berlebihan, posisi kerja tidakergonomik/jarak terlalu jauh
• Di Area Klinis: perawat/dokter berjalan/berdirisepanjang hari, meraih, membungkuk, mengangkatbeban lebih dari 3 kg, lokasi nurse station tdk di tengah
letak lemari obat jauh atau tidak efisien peletakannya
• Di Area Admin: duduk sepanjang hari, berjalan bolakbalik
8. EXTRA PROCESSING
• Melakukan proses yg tidak perlu, memberikan kualitaslebih tinggi dari pada yg dibutuhkan
• Di Area Klinis: darah disentrifus lbh lama dari seharusnya, menanyakan pertanyaan yg sama 20 kali, mengisiinformasi pasien yg sama pada formulir yg berbeda-beda
• Di Area Admin: rapat terlalu lama, laporan terlalupanjang, mengulang input data, memformat presentasi
Waktu tunggu pasien
IGD Bangsal
Akibat proses administrasipasien pulang yg lama
Menghambat flow patient di
UGD
Menambah intermediate bed di UGD
Penambahan LOS yg tidak
perlu
Pasienpindah
ke RS lain
Resiko infeksi
nosokomial
Perawatan di unit lain
Mortality & morbidity
meningkat ®
Lean Training RS Dharmais 18-19/12/2014
Lean Method: memperpendek waktu
administrasi pasien pulang
Mempercepatflow pasiendari UGD
Mengurangiresiko INOS
MengurangiLOS yang tdk perlu
Memperbanyakjumlah pasien
yang bisa dirawatdi bangsal
Mengurangipasien
pindah RS
Lean Training RS Dharmais 18-19/12/2014
5 Metode lean management untuk kendali mutu kendali biaya
• 1. Standarisasi
• 2. Autonomasi/Jidoka
• 3. Rekayasa Aliran/ Heijunka
• 4. Kaizen untuk perbaikan berkelanjutan
• 5. Kepemimpinan dan Gemba
Prinsip 1: Standarisasi
- Standarisasi Proses, waktu, Medical supllies, dengan hasil yang
dapat diukur, dapat dilakukan evaluasi dan selanjutnya
dilakukan Improvement
- Standarisasi Proses sangat diperlukan dalam suatu Layanan
➢ Proses yang baik Kualitas yang baik
➢ Kualitas yang baik Biaya
➢ Standarisasi yang cost effective : evaluasi Proses Bisnis,
agar dapat mendeteksi dan menghilangkan Waste
Prinsip 2 : Autonomasi
Autonomation (Inggris) = Jidoka (Jepang) seperti pakai mesin
Esensinya: - Jangan pernah meneruskan DEFEK ke proses berikutnya.
Berhenti sejenak untuk memperbaiki DEFEK
- Gunakan alat bantu anti salah/anti Defek guna mendeteksi kesalahan pada setiap proses dengan cepat, berupa: sinyal, kartu, simbol, tanda = KANBAN)
Prinsip 3: Rekayasa Aliran
- Rekayasa aliran proses berbasis HEIJUNKA
- Proses Pelayanan: kumpulan aktivitas kerja yg dirancang secara sistematis yg bertujuan untuk MELAYANI Pasien
- Sifatnya: berurutan, mudah dilaksanakan, mudah ditelusuri, mudah diperbaiki dan memberi nilai tambah bagi pasien
HEIJUNKA = MERATAKAN• Maksudnya:
mengupayakan seluruh proses pekerjaan berlangsung pada level tertentu yang sama dan rata pada semua kondisi.
• Tujuannya:untuk menghindari terjadinya fluktuasi, krn fluktuasi berarti sesuatuyang tidak terencana. Atas kejadian ini kita sering melakukanupaya lebih menghadapi sesuatu yang sulit diantisipasi dan hal inimerupakan PEMBOROSAN.
Prinsip 4: KAIZEN(perbaikan terus menerus)
KAIZEN • Perubahan untuk menjadi lebih baik/perbaikan berkelanjutan
(kualitas, teknologi, proses, budaya, produktivitas, keamanandan kepemimpinan)
• Upaya perbaikan yang sangat fokus pada proses yang spesifik, untuk menghasilkan perubahan dengan cepat dan berdampakpositif.
Tujuan• mencari solusi masalah, menghindari terjadinya komplain
berulang, upaya mencapai indikator kinerja dan membuat area kerja lebih nyaman
• Gemba ( Bhs Jepang) = The actual place =tempat kerja/area kerja/area pelayanan/lokasi dimana terjadi Proses Bisnis Utama (spt; area registrasi, poliklinik, IGD, admission, dll)
• Gemba Walk (BLUSUKAN / telusur) : melihat proses yang sesungguhnya dan aliran nilai manfaat (value stream), melihat pemborosan yang kita lakukan secara langsung, melihat risiko keamanan dan keselamatan secara langsung, melihat implementasi/tdk standard kebijakan yang telah dibuat, porsi ‘check’ dari siklus PDCA, membangun hubungan dengan frontliner.
• Gemba Walk bagi manajer: Bersama (45-60 menit/minggu atau 2 kali/minggu selama 6-12 bulan), Sendiri (30 menit/hari dan setiap hari, mengenali proses dan identifikasi pemborosan).
Prinsip 5 :Kepemimpinan & Gemba
TINGKATAN KAIZEN• Kecil
untuk memecahkan masalah sehari-hari dan tidak perlukoordinasi lintas unit/lintas area kerja
• Sedanguntuk memecahkan masalah proses dan berhubungan denganunit lain/area kerja yang berbeda
• Kompleksmemecahkan masalah dengan isu strategis, hukum, reputasidan berkaitan dengan sebagian unit kerja serta memerlukanfasilitasi level Direksi
TAHAPAN KAIZEN
• Temukan Pemborosan (DOWNTIME)
• Diskusikan ide untuk hilangkan/kurangi pemborosan / analisisakar masalah (RCA)
• Implementasikan ide terpilih
• Dokumentasikan Proses perbaikan (BEFORE & AFTER)
• Bagikan hasilnya dengan kelompok Kaizen lain
• Buat rencana Kaizen berikutnya
KARAKTERISTIK UTAMA KAIZEN
• berbiaya rendah/tanpa biaya
• mengutamakan kreativitas pemilik proses/pelaksana dalam memecahkan masalah
• menghilangkan/mengurangi satu atau lebih dari 8 Pemborosan (DOWNTIME)
• hasilnya dapat dikalkulasikan dalam satuan waktu, volume dan atau rupiah.
KAIZEN SPIRIT• tinggalkan ide statis & dogmatis
• tinggalkan alasan
• cari solusi
• koreksi Proses/ bukan orangnya
• pilih Solusi yang paling sederhana
• perbaiki Defek/kesalahan dg segera
• gunakan kreativitas/bukan uang
• masalah adalah gunung emas
• tanya “mengapa?” untuk mencari masalah
• cari ide dari banyak orang
• tidak berhenti melakukan perbaikan (perbaikan terus menerus)
• KANBAN = alat bantu sinyal
• 5 R = Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin
• KAIZEN = upaya mandiri dari pelaksana di area kerja masing-masing untuk mengurangi pemborosan
• ERROR PROOFING = metode untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam proses
• VISUAL MANAGEMENT = membuat masalah mudah terlihat, mudah dilihat agar dapat segera dicari solusinya
Beberapa Alat bantu dalam Lean
1. Budaya bersih : selalu bersih, rapi, nyaman, kondisi peralatan/mesin –terawat (5 R)
2. Budaya KAIZEN : perbaikan terus menerus= selalu mengidentifikasi masalah di lingkungan unitnya dan berupaya melakukan perbaikan, Budaya mengkampanyekan/menggalakkan dan menumbuhkan semangat perbaikan terus menerus, serta Budaya menghargai/memberi reward kepada petugas yg melakukan improvement (tdk hrs uang).
3. Budaya mencegah timbulnya masalah sejak dini (peduli dari awal)
4. Budaya kekeluargaan : turun ke lapangan, berdiskuasi dg staf
CIRI-CIRI ORGANISASI YG SDH BERBUDAYA LEAN
• Lean adalah konsep manajemen yang dapat diterapkan oleh rumah sakit di dalam rangka kendali mutu dan kendali biaya,
• Prinsip- prinsip Lean dapat membantu rumah sakit dalam pengendalian mutu dan biaya melalui : identifikasi & eleminasi pemborosan, perbakan aliran proses, memberikan nilai tambah bagi pelanggan/pasien dan menjaga keselamatan pasien.
• Kunci sukses penerapan Lean :
-Komitmen Top Management (penyediaan sumber daya, memonitor implementasi lean di lapangan, memandang Lean sbg hal yg sangat penting, menegakkan disiplin bila tdk sesuai dg Lean)
-Metode: pendekatan Holistik (perubahan budaya organisasi)
KESIMPULAN