Culdesac - Cimsa Local Guidelines

download Culdesac - Cimsa Local Guidelines

of 104

description

cimsa

Transcript of Culdesac - Cimsa Local Guidelines

  • Assalamualaikum wr wb.

    Haloo CIMSA! Menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi saya dapat menulis serta

    menyapa seluruh teman-teman CIMSA se-Indonesia di Local Guideline perdana ini.

    Segala puji bagi tuhan local guideline ini dapat terwujud, semoga seluruh konten yang

    termuat dalam local guideline dapat menjadi panduan untuk teman-teman CIMSA

    mempelajari CIMSA lebih dalam dengan cara yang menyenangkan.

    Center for Indonesian Medical Students Activities (CIMSA) adalah sebuah organisasi

    independen, non-politik dan non-profit. CIMSA resmi berdiri sejak tahun 2001. CIMSA

    berafiliasi dengan International Federation of Medical Students Associations (IFMSA)

    dan terbagi ke dalam enam ruang lingkup kerja yaitu Standing Committee (SC),

    bidang kesehatan yang kami lakukan adalah sebagai berikut: Standing Committee on

    Public Health (SCOPH), Standing Committee on Human Rights and Peace (SCORP),

    Standing Committee on Medical Education (SCOME), Standing Committee on

    Reproductive Health including AIDS (SCORA), Standing Committee on Research

    Exchange (SCORE) dan Standing Committee on Professional Exchange (SCOPE).

    CIMSA adalah organisasi berbasis project. CIMSA mendorong dan mengakomodasi

    setiap anggotanya untuk dapat berkontribusi melalui projek yang dilakukan dalam

    upaya peningkatan kesehatan di Indonesia. Di CIMSA, mahasiswa kedokteran

    menjalankan aktivitas mereka dengan dasar A-C-T-I-VE, Activity based, Continuity

    based, Technology based, International based dan accommodatiVE. CIMSA memiliki

    tiga pertemuan nasional yang rutin dilakukan dalam satu tahun kepengurusan, yaitu

    October Meeting, National Leadership Summit, dan May Meeting.

    Sudah 14 tahun CIMSA mengabdi kepada negeri dengan tujuan meningkatkan derajat

    kesehatan Indonesia. Terdapat 18 lokal aktif yang tersebar di beberapa penjuru

    Indonesia dengan semangat berjuang untuk mewujudkan satu misi CIMSA,

    Empowering Medical Students and Improving Nations Health. Universitas Syiah

    Kuala, Universitas Maliku Shaleh, Universtitas Islam Sumatera Utara, Universitas Riau,

    Universitas Andalas, Universitas Pelita Harapan, Universitas Indonesia, Universitas

    Islam Negeri Jakarta, Universitas Padjajaran, Universitas Brawijaya, Universitas Sultan

    Agung, Universitas Sebelas Maret, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Universitas

    Gajah Mada, Universitas Muhammadiyah Jogjakarta, Universitas Kristen Duta

  • Wacana, Universitas Airlangga dan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya bersatu

    menyelaraskan visi untuk Indonesia yang lebih baik.

    Agar dapat benar-benar memberi impact terhadap peningkatan derajat kesehatan

    Indonesia, diperlukan kekuatan yang sama besar bahu membahu menyelaraskan

    pergerakan roda CIMSA. Karena itu, pemahaman mendalam tentang CIMSA

    dibutuhkan di sini. Itulah tujuan dibuatnya local guideline, menjadi panduan awal bagi

    teman-teman CIMSA untuk dapat mengetahui dan menggali seluruh informasi yang

    berkaitan tentang CIMSA. Local guideline ini dibuat semenarik dan se-easy reading

    mungkin agar dapat memberikan informasi yang mudah diterima oleh teman-teman

    CIMSA. Enjoy Reading

    Aditiya Bagus Wicaksono

    President CIMSA 2014-2015

  • Assalamualaikum wr wb!

    Semangat pagi, CIMSA! Syukur Alhamdulillah CUL-DE-SAC: Local Guideline ini bisa

    diselesaikan juga. Mungkin untuk kata sambutan cukuplah sudah tergambarkan

    dengan sempurna oleh Pak Presiden kita. Pada bagian ini saya hanya ingin

    menyampaikan cara penggunaan Local Guideline ini. Here they are:

    Buku ini ditujukan untuk seluruh member CIMSA dimanapun ia berada

    Kamu tidak harus membaca semua hal yang ada disini

    Bacalah bagian-bagian yang kamu rasa dibutuhkan, contoh: seorang Local

    Coordinator harus paham semua konten yang ada disini, maka sebagai

    seorang Local Coordinator yang baik sangat disarankan untuk

    mengkhatamkan buku ini

    Tidak ada rentang waktu yang wajib bagi kamu untuk menamatkan buku ini,

    bacalah dikala kamu ada waktu senggang, ketika jadwal tutorialmu

    membuatmu stress, ketika besoknya OSCE, namun kamu muak dengan

    persiapan OSCE yang ada, bacalah buku ini.. siapa tau besoknya ditanyakan

    pas OSCE.

    Jika sudah paham ilmu yang dibagikan di buku ini, kamu DIWAJIBKAN untuk

    menyampaikannya kepada anggota CIMSA yang lain

    Jika kamu ingin menyebut buku ini sebagai kitab suci CIMSA.. silakan saja.

    Tidak ada yang melarang, tapi tanggung jawab sendiri ya, saya ga ikut campur

    loh..

    Tujuan utama buku ini adalah sebagai sarana petunjuk sebuah lokal mencapai

    apa itu lokal ideal?

    Lokal ideal itu sendiri apa, kakak? Buku ini tidak akan mendefinisikannya.

    Hanya kamu sendiri yang dapat mendefinisikannya

    Tentunya lokal ideal tidak akan didapatkan hanya dengan membaca buku ini..

    butuh AKSI!

    Buku ini hanyalah standard saja.. Untuk menjadi sesuatu yang lebih, kamu

    harus memaksimalkan potensi lokalmu juga. Lokalmu adalah jati dirimu. Ia

    memiliki sesuatu yang spesial yang tidak dimiliki oleh lokal yang lain.

    Buku ini dikerjakan dengan keringat berbagai pihak.. yang jelas seluruh Official

    CIMSA berkontribusi besar untuk konten yang ada di dalam buku ini. Kami

  • tidak butuh apresiasi dari teman-teman semua. Cukuplah teman-teman

    memahami apa yang kami sampaikan disini dan membagikan ilmunya kepada

    teman-teman yang lain.

    Kami sangat menerima kritik dan saran dari teman-teman semua, karena

    buku ini sudah pasti jauh dari kesempurnaan

    Terima kasih atas perhatian dan waktu luangnya..

    Be ACTIVE with CIMSA!

    Renzavaldy Rusly

    Vice President for Internal Affairs (VPI) CIMSA 2014-2015

    as

    Editor in Chief

  • Kata Sambutan Presiden ...................................................................................................................................... 2

    Pengantar Dari Editor in Chief ......................................................................................................................... 4

    Daftar Isi ..................................................................................................................................................................... 6

    CIMSA IN GENERAL

    Apa itu CIMSA? ......................................................................................................................................................... 9

    Visi dan Misi CIMSA .............................................................................................................................................. 10

    National Official ..................................................................................................................................................... 10

    National Meeting ...................................................................................................................................................... 11

    Local Collaboration ................................................................................................................................................ 12

    Local Observer ......................................................................................................................................................... 13

    Local Officials ........................................................................................................................................................... 14

    Local Checklist Indicators ................................................................................................................................... 17

    Handover Checklist Guideline ............................................................................................................................ 19

    STANDING COMMITTEES

    Standing Committee on Medical Education............................................................................................ 22

    Standing Committee of Professional Exchange...................................................................................... 25

    Standing Committee on Public Health ....................................................................................................... 29

    Standing Committee of Reproductive Health including HIV/AIDS .................................................. 32

    Standing Committee of Research Exchange .......................................................................................... 37

    Standing Committee on Human Rights and Peace ............................................................................. 42

    PROJECTS IN CIMSA

    Proyek CIMSA ......................................................................................................................................................... 48

    Community Development ................................................................................................................................. 57

    HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT

    Kaderisasi ................................................................................................................................................................. 64

  • EXTERNAL STUFFS

    Local Expansion? ................................................................................................................................................... 69

    Alumni ........................................................................................................................................................................ 70

    Media & Communications ................................................................................................................................. 72

    Marketing, Campaign, & Advocacy ................................................................................................................. 75

    International Federation of Medical Students Associations ............................................................ 79

    FINANCIAL GUIDELINES

    Hak dan Kewajiban Bendahara Lokal ........................................................................................................... 85

    Alur Koordinasi ....................................................................................................................................................... 85

    Laporan Keuangan ................................................................................................................................................ 86

    Fundraising Guide ................................................................................................................................................. 87

    ADMINISTRATIVE STUFFS

    Standar Proposal CIMSA Dalam Bahasa Indonesia ................................................................................... 91

    Standar Proposal CIMSA Dalam Bahasa Inggris ....................................................................................... 96

    Format Notulen CIMSA ..................................................................................................................................... 101

    Teka-Teki Silang ................................................................................................................................................... 103

  • Apa sih CIMSA? CIMSA itu singkatan dari Center for Medical Students Activities, kita

    adalah organisasi independent, non-politik dan non-profit. CIMSA berdiri sejak tahun

    2001 dan memiliki 6 bidang kerja yang kita sebut Standing Committee, ada Standing

    Committee on Public Health (SCOPH), Standing Committee on Medical Education

    (SCOME), Standing Committee on Human Rights and Peace (SCORP), Standing

    Committee on Reproductive Health including AIDS (SCORA), Standing Committee on

    Research Exchange (SCORE) dan Standing Committee on Professional Exchange

    (SCOPE).

    CIMSA berafiliasi dengan International Federation of Medical Students Association

    (IFMSA), organisasi mahasiswa kedokteran terbesar di dunia. CIMSA

    merepresentasikan lebih dari 3500 mahasiswa kedokteran yang tersebar di 18 lokal

    aktif di Indonesia, yaitu ada:

    Universitas Syiah Kuala

    Universitas Malikussaleh

    Universitas Islam Sumatra Utara

    Universitas Andalas

    Universitas Riau

    Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

    Universitas Indonesia

    Universitas Pelita Harapan

    Universitas Padjadjaran

    Universitas Brawijaya

    Universitas Islam Sultan Agung

    Universitas Negeri Sebelas Maret

    Universitas Muhammadiyah Surakarta

    Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Universitas Gajah Mada

    Universitas Kristen Duta Wacana

    Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

    Universitas Airlangga

  • CIMSA memiliki VISI sebagai berikut:

    CIMSA sebagai organisasi mahasiswa kedokteran dengan landasan yang kukuh

    sehingga memiliki aktivitas yang berkelanjutan dan berdampak serta didukung

    dengan hubungan profesional baik di tingkat nasional maupun internasional dalam

    rangka meningkatan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia.

    CIMSA memiliki MISI sebagai berikut:

    Internal :

    Menanamkan nilai-nilai ke lokal terkait project berbasis community

    development yang terstandard.

    Membentuk sistem pemerataan kualitas lokal (member, project, sistem,

    trainer, financial, dll).

    Menghasilkan project yang memiliki dampak yang terukur.

    External:

    Mengembangkan branding CIMSA ke pihak external.

    Menjaga dan menginisiasi kerjasama dengan pihak external untuk

    pengembangan internal CIMSA maupun sebaliknya.

    Mengukuhkan posisi CIMSA di IFMSA.

    Administrasi:

    Sistem informasi yang terstruktur, terdokumentasi, dan aktual.

    Finance :

    Menjalankan sistem keuangan terintegrasi professional.

    Adalah pengurus nasional CIMSA. Mereka lah yang menggerakan organisasi CIMSA

    secara keseluruhan, dipilih oleh Plennary CIMSA yang berlangsung saat May Meeting.

    National Officials terdiri dari:

    Executive Board

    President, Vice President for Internal Affair, Vice President for External

    Affair, Secretary General, dan treasurer.

  • National Officer

    National Officer on Reasearch Exchange (NORE), National Exchange Officer

    Incoming and (NEO), National Officer on Medical Education (NOME),

    National Officer on Human Rights and Peace (NORP), National Public

    Health Officer (NPO), National Officer on Reproductive Health including

    HIV/AIDS (NORA).

    Supporting Division

    Media and Communication Director (MCD), Human Resource Development

    Director (HRDD), Research and Development Director (RnDD), Project

    Development Director (PDD), Fundrising and Merchendise Director (FnMD),

    Alumni Director (AD), Marketing Campaign and Advocacy Director (MCAD).

    Liaisson Officer

    Liaison Officer to National Health Institution (LO NHI), Liaison Officer to

    Kemendiknas (LO Kemendiknas), Liaison Officer to UN Agencies (LO UN

    Agencies), Liaison Officer for Student Organiations (LO SO).

    Supervising Council

    Adalah National Meeting pertama awal kepengurusan. Pada October Meeting (OM)

    akan dipaparkan gambaran CIMSA satu tahun kedepan, fokus seperti apa dan goals

    apa yang akan diraih. Standing Committee Session lebih ditekankan di OM dengan

    tujuan untuk memberi bekal kepada member masing-masing SCO untuk setahun ke

    depan.

    Adalah National Meeting CIMSA di pertengahan kepengurusan. Rentang waktu

    pelaksanaannya adalah Januari hingga Februari. Tujuan utama dari NLS ini adalah

    membentuk kader-kader penerus di CIMSA melalui training tingkat intermediate dan

    advance. Selain itu apa yang disebut Summit disini adalah keputusan tertinggi di

    CIMSA, dimana CIMSA akan mendeklarasikan fokus kerja spesifiknya melalui

    brainstorming member lokalnya.

  • Adalah National Meeting di akhir kepengurusan. Pada Meeting ini dilakukan pergantian

    kepengurusan, dimana akan dipilih official yang baru. Evaluasi dan rekomendasi

    dipaparkan untuk kepengurusan mendatang dan untuk CIMSA yang lebih baik.

    Kolaborasi antar lokal ini merupakan bentuk kerjasama antar beberapa lokal. Bentuk

    Local Collaboration ini ada dua di CIMSA:

    Region

    Local Brotherhood

    Region merupakan wilayah kerja di CIMSA yang terdiri atas beberapa lokal yang

    berada di satu wilayah tertentu. Region di CIMSA ada 7:

    Region 1: Unsyiah, Unimal, UISU

    Region 2: Unand, UR

    Region 3: UIN, UI, UPH

    Region 4: Unpad

    Region 5: UMY, UGM, UKDW

    Region 6: UNS, UMS, Unissula

    Region 7: UB, UA, UWKS

    Sebuah region dipimpin oleh seorang Regional Coordinator yang ditunjuk melalui

    musyawarah di tingkat region tersebut. Metode pemilihannya adalah dengan sidang

    umum, yang dapat berupa pertemuan langsung atau Cyber Meeting (CM) melalui

    chat conference media yang dapat didokumentasikan.

    Secara umum, tugas seorang RC adalah memantau, mengkaji, menjaga hubungan

    antar lokal di wilayah yang menjadi tanggung jawabnya, serta memiliki tugas khusus

    untuk melaksanakan proses ekspansi lokal di sekitar wilayahnya tersebut. Untuk lebih

    lengkapnya ada di Standard Operating Procedure (SOP) Regional Coordinator (RC).

  • Local Brotherhood merupakan bentuk kolaborasi antar lokal yang tidak dibatasi oleh

    region (wilayah) yang terdiri atas lokal-lokal yang berasal dari region berbeda. Sebagai

    ilustrasi, misalnya: UISU (Region 1), UI (Region 3), dan Unissula (Region 6) tergabung

    dalam satu Local Brotherhood. Selanjutnya lokal-lokal di Local Brotherhood ini dapat

    berkolaborasi untuk membentuk project antar lokal, misalnya membentuk karya

    tulis berupa modul kedokteran yang dapat dipahami orang awam, atau komik, atau

    thread starter di forum online, dan lain-lain.

    Local Brotherhood dipimpin oleh salah seorang RC yang selanjutnya akan disebut

    dengan LBO (Local Brotherhood Officer) yang berasal dari region berbeda dari lokal-

    lokal yang dipimpinnya. LBO ini ditunjuk langsung melalui musyawarah antar RC. LBO

    ini berkoordinasi langsung dengan VLI di masing-masing lokal pada Local Brotherhood

    yang dipimpinnya.

    Local Observer merupakan sebuah cabang CIMSA yang sedang mengajukan diri dan

    melengkapi persyaratan untuk menjadi Lokal CIMSA yang disahkan pada saat Sidang

    Umum CIMSA.

    Proses mendapatkan local observer hingga terbentuknya sebuah lokal ini merupakan

    salah satu bentuk ekspansi lokal.

    Ada beberapa persyaratan berkas dan keorganisasian yang diperlukan untuk dapat

    mengajukan diri menjadi observer yang tertera secara lengkap di SOP Local Observer.

    Sebuah local observer dapat menjadi sebuah lokal minimal dalam rentang waktu

    satu tahun semenjak sidang umum dimana ia mengajukan diri menjadi local observer.

    Contoh: FK X mengajukan diri sebagai local observer ketika NLS 2015, maka waktu

    paling cepat untuk menjadi sebuah lokal resmi(aktif) CIMSA adalah pada saat NLS

    2016.

  • Secara sederhana, struktur organisasi pengurus (official) tingkat lokal CIMSA dapat

    diilustrasikan sebagai berikut:

    Struktur organisasi CIMSA lokal dapat dibilang serupa dengan CIMSA nasional. Namun,

    untuk bentukan struktur lokal sendiri diberikan hak otonomi kepada lokal untuk

    menyusun struktur organisasinya.

  • Seluruh aspek di CIMSA tidak boleh dipisah-pisahkan secara sendiri-sendiri, karena

    seluruh aspek ini ibarat gerigi mesin yang berputar saling mendukung jalannya

    organisasi CIMSA ini dengan baik. Sebagai ilustrasi: kita harus mempertimbangkan

    bahwa sebuah project di CIMSA akan berdampak pada perkembangan kualitas setiap

    anggota CIMSA. Tentu sebuah project akan jauh lebih sukses jika publikasi ke pihak

    eksternalnya dilakukan secara besar-besaran dengan baik. Namun jangan lupa hal

    tersebut memerlukan manajemen keuangan dan administrasi yang baik pula. Project

    yang dimanajemen dengan baik dapat memberikan manfaat yang besar kepada

    berbagai pihak, yaitu: anggota CIMSA, stakeholder, pemerintah, masyarakat, dll.

    Deskripsi kerja official CIMSA ini diatur secara lebih jelas di AD/ART CIMSA lokal.

    (Jika belum punya, segera dibuat ya.. Selain jauh terlihat lebih professional, akan ada

    banyak manfaat yang didapatkan)

    Executive Board

    LOCO Kepala rumah tangga CIMSA, memastikan seluruh aspek di CIMSA

    berjalan dengan baik dan mampu menunjukkan taringnya di tingkat nasional

    dan internasional

    VLI Wakil LOCO yang memastikan aspek internal CIMSA berjalan dengan

    baik, baik dari segi sumber daya manusia, proyek, perkembangan, dan

    penelitian internal organisasi CIMSA, menggantikan LOCO ketika LOCO

    berhalangan hadir, dijerat hokum pidana, meninggal dunia, dan kondisi-

    kondisi lainnya

    VLE Wakil LOCO memastikan hubungan CIMSA dengan pihak eksternal

    berjalan dengan baik dan mampu memberikan manfaat kepada setiap

    komponen CIMSA dari pihak eksternal tersebut

    Secgen Pengurus yang mengatur proses administrasi di CIMSA berjalan

    dengan baik, memastikan sidang umum berjalan dengan baik, dll

    Treasurer Pengurus khusus yang mengatur sistem keuangan di CIMSA

    berjalan dengan baik, bila perlu memiliki ambisi lebih untuk menjaga dan

    meningkatkan jumlah uang kas dengan cara yang halal

    Supervising Council

    Konsil pengawas yang terdiri atas 3-5 orang yang bertugas mengawasi kinerja official

    CIMSA.

  • Pembagian kerja Supervising Council ini ada banyak macamnya, misalnya: per fokus

    kerja, per SCO, dll. tergantung kebutuhan dari kondisi organisasi dan official yang

    ada.

    Supporting Division Director and Team

    FnMD Pengurus khusus yang tugas utamanya menggalang dana untuk

    CIMSA dengan cara

    HRD Pengurus khusus yang tugas utamanya menanamkan rasa memiliki

    akan CIMSA dan memastikan kualitas setiap anggota CIMSA terjaga dan

    mengalami peningkatan

    PC Pengurus khusus yang tugas utamanya memastikan setiap proyek di

    CIMSA berjalan dengan baik, mengalami perkembangan dan peningkatan

    secara kuantitatif dan kualitatif

    CDD Pengurus khusus yang tugas utamanya memastikan CIMSA dapat

    memberdayakan dan mengembangkan masyarakat sekitar melalui proses

    perkenalan, intervensi, hingga terciptanya komunitas mandiri yang mampu

    menyejahterakan masyarakatnya sendiri

    MCD Pengurus khusus yang tugas utamanya proses komunikasi dan

    publikasi di CIMSA berjalan dengan baik, identik dengan desain-mendesain

    dan foto-fotoan

    MCAD Pengurus khusus di CIMSA yang memastikan hubungan dengan

    pihak eksternal berjalan dengan baik, melakukan kampanye acara CIMSA,

    melakukan advokasi, dan mampu memasarkan nama CIMSA dengan baik

    kepada pihak luar

    AD Pengurus khusus yang mengumpulkan data para alumni serta

    menjaga hubungan baik dengan alumni karena ia sadar, hanya dari alumnilah

    pengalaman tentang masa lalu ke-CIMSA-an dapat didapatkan, ia sadar

    bahwa pengalaman itu tidak dapat dihargai secara materi

    LO (LOME, LEO, LPO, LORA, LORE, LORP)

    LO (Local Officer) Pengurus khusus yang memastikan proyek dan kekeluargaan

    di sebuah Standing Committee berjalan dengan baik dan dinamis, ia sadar bahwa

    sebenarnya ia merupakan bagian dari pilar-pilar utama di CIMSA yang mampu

    membawa organisasi ini terlihat lebih keren

  • Secara umum yang begitulah deskrips kerja mereka-mereka ini, tapi sifat demokratis

    yang dimiliki oleh CIMSA memberikan keleluasaan kepada lokal untuk menentukan

    deskripsi kerja pengurusnya masing-masing.

    Local (Subordinate) Local (Superordinate) Regional/LB National

    LOCO - RC VPI

    VLI LOCO LBO -

    VLE LOCO RC VPE

    Secgen LOCO RC Secgen

    Treasurer LOCO RC Treasurer

    FnMD Treasurer - FnMD and Team

    HROD/HRD VLI - HRD and Team

    PC/PDD VLI - PDD and Team

    CDD/ComDevDir VLI - PDD and Team

    Media Director/MCD VLE - MCD and Team

    AD/Alumni Director VLE - AD

    MCAD VLE - MCAD and Team

    LO (Local Officer) LOCO - NO and NC

    Demi mencapai kualitas sebuah lokal ideal, ada beberapa indikator yang harus dicapai

    sebuah lokal dan hal ini juga menjadi pertimbangan utama secara kuantitatif dan

    kualitatif untuk penentuan Best Localpada tingkat nasional. Berikut adalah

    indikatornya:

    Adanya AD/ART Lokal

    Adanya Visi dan Misi Lokal

    Adanya SOP khusus pada sebuah lokal

    Jumlah Supporting Division dan Deskripsi Kerja yang jelas

    Jumlah Standing Committee pada sebuah lokal

    Riwayat pernah melakukan bidding dan host meeting

    Adanya pendataan milestone lokal

  • Adanya project berskala nasional dan internasional

    Jumlah trainer dari lokal

    Jumlah project berbasis community development

    Metode community development yang dilaksanakan

    Jumlah pendaftar National Committee

    Jumlah pendaftar Official Nasional

    Jumlah Project Fair dan Project Presentation yang lolos National dan

    International Meeting selama setahun terakhir

    Jumlah penghargaan nasional dan internasional

    Memiliki sistem kaderisasi dan regenerasi lokal yang baik

    Memiliki sistem handover kepengurusan yang baik

    Kualitas dan kuantitas project sebuah SCO

    Publikasi proyek yang dilaksanakan

    Kerjasama eksternal yang dimiliki

    Sistem administrasi dan keuangan yang baik

    Dan lain-lain.

  • Handover adalah proses serah terima jabatan pada pengurus CIMSA, proses ini

    berlangsung setelah Official yang baru terpilih, dan tidak hanya sampai Official yang

    baru ini secara resmi menjabat, namun hingga akhir kepengurusannya.

    Namun sebelum memulai sebuah kepengurusan, alangkah baiknya jika Official

    pendahulu membagikan ilmu dan pengalaman yang dimiliki terkait jabatannya

    tersebut kepada pengurusnya. Berikut adalah checklist yang menjadi pegangan

    mendasar oleh Official yang baru terpilih untuk menagih informasi dari

    pendahulunya. Kolom Discussed diberi tanda centang jika informasi terkait topic

    tersebut dirasa sudah cukup memadai oleh kedua pihak.

    Topics Discussed

    The big picture

    Visi dan Misi CIMSA+jabatan

    Hal yang pasti (jumlah dan aktivitas yang dilakukan) dalam jabatan tersebut

    Tujuan dan prioritas yang dilakukan dalam masa kepengurusan

    Top achievements pada masa kepengurusan

    Apa yang harus dilakukan pada masa kepengurusan selanjutnya

    Your working group

    Bagaimana kita telah dapat menangani tugas-tugas yang harus kita kerjakan berkaitan dengan internal jabatan kita

    Tips untuk mengetahui orang-orang yang bekerja dengan baik dan yang tidak

    Dimana waktu saat orang-orang sangat aktif atau waktu saat mereka menghilang

    You in the Officials team

    Siapa saja yang akan bekerja sama dengan kita dalam jabatan kita, dan sejauh mana hubungan kita

    Pembagian kejelasan kerja antara jabatan kita dan yang lain

    Kewajiban kita sebagai bagian dari Officials team

    Kewajiban yang harus dilakukan saat adanya EBM

  • E-mailing

    Memiliki email pengurus dan bagaimana agar hal tersebut terus terjaga

    Bagaimana caranya ketika seseorang tidak membalas

    Cara penanganan tiap email

    Rasa tanggung jawab untuk selalu membuka email pengurus yang akan membawa berbagai informasi di dalamnya

    General Assemblies

    Waktu meeting dan apa yang harus dilakukan dalam meeting tersebut

    Kewajiban dalam meeting tersebut

    Follow up setelah adanya meeting

    External relations

    Organisasi apa saja yang harus tetap dijaga hubungannya dengan CIMSA

    Hubungan dengan siapa saja yang sifatnya eksternal individual yang harus tetap dijaga

    Eksternal meeting yang berguna untuk dihadiri oleh penerus kita

    Informational stuff/personal preparation

    Hal apa saja yang telah kita dapatkan selama masa kepengurusan yang dapat berguna untuk pengembangan pribadi kita

    Apa saja tantangan terbesar dan kesenangan terbesar

    Refleksi dari yang telah dikerjakan

    Tips untuk personal fundraising

    Tanya penerusmu apa yang mereka targetkan dan adakah pertanyaan

    Others

  • Standing Committee On Medical Education - Center for Indonesian Medical Students

    Activities, disingkat SCOME CIMSA, merupakan salah satu bagian standing

    committee yang bekerja untuk menangani program pengembangan pendidikan

    kedokteran Indonesia sekaligus wadah bagi mahasiswa kedokteran untuk

    mengembangkan pengetahuannya dalam bidang kedokteran.

    SCOME CIMSA adalah suatu forum mahasiswa -mahasiswa kedokteran di seluruh

    universitas yang telah menjadi lokal CIMSA.SCOME CIMSA memiliki suatu latar

    belakang yang sama dengan pembentukan SCOME IFMSA. Dimana kita

    memperjuangakan suatu peningkatan partisipasi mahasiswa kedokteran dalam

    pendidikannyasendiri, kitalah yang akan merasakan positive dan negative dari setiap

    sistem pendidikan yang dijalankan, namun hingga sekarang, mahasiswa kedokteran

    masih bungkam dan tidak banyak berbicara mengenai pendidikannya sendiri, selain

    itu, hal ini menyebabkan kurangnya apresiasi kepada pendapat mahasiswa di mata

    para pengambil keputusan dalam bidang pendidikan kedokteran baik di tingkat

    nasional maupun fakultas.

    SCOME berdiri atas inisiatif kepedulian mahasiswa terhadap pengembangan

    pendidikan kedokteran Indonesia, perhatian terhadap mutu kualitas kehidupan,

    penerapan prinsip belajar sepanjang hayat, dan peningkatan pertisipasi mahasiswa

    dalam pengembangan pendidikan terutama dalam menghadapi era globalisasi. Saat

    ini SCOME memiliki representasi mahasiswa di 18 fakultas kedokteran di Indonesia.

  • Saat ini 18 lokal CIMSA sudah mempunyai SCOME dengan jumlah member lebih dari

    100 orang/ tahunnya. Setiap member SCOME CIMSA memiliki hak yang sama untuk

    bersama sama mengembangkan pendidikan kedokteran di masing masing lokal

    yang diwujudkan dalam bentuk proyek/ kegiatan

    SCOME CIMSA mempunyai 4 ranah kerja yang dapat dikembangkan masing masing

    lokal dalam bentuk project. Keempat ranah kerja tersebut adalah

    Penggalakan reformasi sistem dan kurikulum pendidikan kedokteran untuk

    mengembangkan pendidikan kedokteran.

    Peningkatan dukungan mahasiswa, masyarakat dan pembuat kebijakan dalam

    bidang Kedokteran dan pemerintahan untuk kesadaran akan urgensi

    pengembangan pendidikan Kedokteran

  • Penguatan jaringan pendukung dan sumber daya bagi mahasiswa Kedokteran

    untuk memperkuat pembentukan sumber daya manusia Kedokteran yang

    berkualitas.

    Perluasan kesempatan pendidikan dan pelatihan bagi mahasiswa kedokteran

    untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia kedokteran dalam

    menghadapi perubahan berskala lokal maupun global.

    Pada skala lokal tugas SCOME adalah:

    - Menyiapkan pelatihan - pelatihan tambahan yang akan berguna bagi

    mahasiswa kesehatan

    - Memfasilitasi diskusi antara mahasiswa dan fakultas

    - Ikut dalam proses evaluasi

    - Meningkatkan pendidikan kedokteran

    IMPROVE ALL THE LOCALS TO JOIN THE MOVEMENT REALLY ACTIVE

    NO LOST OF IDENTITY IN LOCALS LEVEL

  • SCOPE stands for Standing Committee on Professional Exchange, one out of six

    standing committees in CIMSA Indonesia that aims for the exchange of medical

    knowledge and cultural understandings from medical students in more than 100

    countries.

    Facilitate medical students from all over the world to have the opportunity of

    gaining more of medical knowledge, understanding a nation's culture and learning

    about health system of a country as both incoming or outgoing by providing them

    contract, accommodation and boarding in hospital.

  • Hosting

    Hospital

    Keuangan (Finance)

    Kesekretariatan (Administration)

    Penjualan (Merchandising)

    Local Observer

    Standarisasi Seleksi Outgoing (Outgoing Selection Standard)

    If a local want to have SCOPE, they need to follow the Standard Operating Procedure

    on Local Observer and ask for guidance from Vice NEO External.

    Exchange Fair

    Pre Departure Training

    Teaching English

    Cultural Sharing

    English Debate

  • How to apply for SCOPE exchanges?

    Just wait for an exchange fair in SCOPE local nearest to you and follow the

    procedures

    What can we get for accompanying incomings?

    You can get to know different cultures, different lifestyles, to meet and

    make friends from around the world, and also improve your ability and

    confidence in speaking English

    Do I need to be able to speak English if I want to join SCOPE?

    Of course not! As long as you have the will and motivation to improve your

    ability, you will always welcome to join us

    What do we do in professional exchange? Do we work?

    You will do what we call clinical clerkship or clinical rotation (koas) for four

    weeks in a hospital in the country you are accepted in

    How to do the selection in our local?

    If you already have SCOPE in your local and you are a SCOPEOPLE, ask your

    LEO(s) about it and your LEO(s) will answer accordingly to Panduan Outgoing

    SCOPE CIMSA

    When your outgoing and incoming give your local so many problems, ask

    national committees for help and advices.

    Sometimes naughty incomings will take some of their clerkship times off

    without permission. If this happened, LEO needs to give a warning to the

    incomings and explain that if they do not attend the clerkship with the

    proper time allocated, they will not get the sertificate

    - Its difficult to start a brand new project. Locals can ask our Project

    Coordinator for advices and help on how to make a new SCOPE-based

    project.

    Dos and Donts

    DONT give up when youve got problems with outgoing(s) or incoming(s)

  • DO tell your hardship to national committees

    DONT ever allow outgoing to contact directly to NEO without LEO

    consulting it first to NEOs

    DO open application for exchange for all medical students (terms and

    conditions apply)

    DONT contact other countries NEO(s) without consulting it to your NEOs

    DO the outgoing selection according to SCOPE CIMSA outgoing standard

    DO give incomings the best hospitality we have

    DONT ignored incomings when they need our help

    DO maintain good relationship with external parties such as Faculty and

    hospital

    DONT violate rules given by the NEOs and NEC

    DO become active members of CIMSA

    Empower members to be more active

    If you have any difficulties or confusions in making new projects, you can ask our

    Project Coordinator for some advices

    Please do tell NEOs or other national exchange committees about problems in

    your SCOPE local as soon as that problems emerge.

    Learn more, do more

    Maintain good relation with your faculty and hospital

  • Public Health merupakan sebuah ilmu dan seni memelihara, melindungi dan

    meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha mengoganisir masyarakat.

    Setiap manusia memiliki keinginan untuk tetap sehat baik fisik maupun mental.

    Sudah sepantasnya, SCOPHians sebagai Public Health Workers memiliki ilmu yang

    memadai sebelum terjun ke masyarakat.

    Standing Committee on Public Health (SCOPH) merupakan salah satu Standing

    Committee yang ada di CIMSA (Center for Indonesian Medical Students Activities ).

    SCOPH berfokus pada isu-isu kesehatan penting dalam masyarakat maupun di dunia

    kedokteran. SCOPH merupakan wadah bagi SCOPHians untuk melatih skills yang

    dimilikinya, melalui interaksi kepada masyarakat dengan upaya-upaya preventif dan

    promotif melalui project dan kegiatannya.

    Mahasiswa Kedokteran yang tergabung dalam IFMSA membentuk Standing

    Committee on Students Health (SCOSH) pada tahun 1952. Didorong oleh kemauan

    yang kuat untuk turut aktif dalam upaya pencegahan dan membuat kebijakan

    mengenai permasalahan kesehatan. Selama tahun-tahun berikutnya, berbagai

    kegiatan menyebabkan perubahan SCOSH ke menjadi Standing Committee on Health

    (SCOH) pada 1963. Pada tahun 1983 nama SCOH kemudian berubah menjadi Standing

    Committee on Public Health (SCOPH). SCOPH CIMSA didirikan pada tahun 1999, di

    Semarang, Jawa Tengah.

  • SCOPH Director IFMSA

    SCOPH-D dipilih satu tahun sekali oleh tiap NMO (National Member Organizations)

    pada saat IFMSA General Assembly di bulan Agustus. SCOPH-D dibantu oleh SCOPH

    Regional Assistants (RAs) dan SCOPH Development Assistants (DAs).

    SCOPH LO IFMSA

    Liaison Officer of SCOPH bertanggung jawab terhadap hubungan eksternal SCOPH,

    seperti WHO, PH, Student Organization dan NGO NGO lain yang memiliki visi misi

    sama dengan SCOPH.

    National Public Health Officer (NPO)

    National Public Health Officer dipilih satu tahun sekali di setiap NMO. NPO CIMSA

    dipilih pada saat CIMSA May Meeting. NPO bertanggung jawab terhadap koordinasi

    tiap lokal dan menjaga keberlangsungan aktivitas lokal dan nasional SCOPH di NMO

    tersebut. NPO CIMSA juga berkoordinasi dengan EB CIMSA dan NPO wajib

    memberikan laporan pertanggungjawaban kepada SCOPH D dan SC CIMSA.

    National Public Health Committee (NPC)

    National Public Health Committee dipilih satu tahun sekali bersamaan dengan

    dipilihnya NPO. NPC bertugas untuk membantu NPO dalam menjalankan

    kepengurusan SCOPH selama setahun kedepan. NPC terdiri dari VNI (Vice NPO for

    Internal Affairs), VNE (Vice NPO for External Affairs), Secretary, Treasurer, MCC

    (Media Communication Coordinator), PC (Project Coordinator), FnMC (Fundraising

    and Merchandise Coordinator), dan EOS (Executive Observer and Supervisor).

    Local Health Public Officer (LPO)

    Local Health Public Officer merupakan ketua SCOPH di tiap lokal SCOPH di masing-

    masing Fakultas Kedokteran. Tiap LPO berkewajiban menjaga komunikasi dengan

    NPO serta memberikan laporan tertulis secara berkala.

    Saat ini SCOPH-CIMSA memiliki 18 lokal di seluruh Indonesia. Lokal tersebut

    diantaranya adalah UNSYIAH, UNRI, UNAND,UISU,UPH, UI, UIN Syarif Hidayatullah,

    UNPAD, UGM, UMY, UKDW, UNS, UMS, UNAIR, UNIBRAW, UNISSULA, UWKS, dan

    UNIMAL.

  • Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di Indonesia.

    Fasilitator antara masyarakat Indonesia dengan pihak-pihak yang terkait

    dengan kesehatan sosial masyarakat

    Menumbuhkan kepedulian dan kesempatan bagi mahasiswa kedokteran

    untuk bisa berkarya nyata bagi masyarakat di bidang sosial kesehatan

    masyarakat.

    SCOPH Worlds Day

    Untuk menyatukan aksi dari

    seluruh SCOPHians dari setiap

    lokal, perayaan hari-hari besar

    kesehatan yang berpedoman

    pada WHO World Health Days

    pun dilakukan. Hari-hari besar

    kesehatan Ini dipromosikan

    melalui media komunikasi yang

    dimilki SCOPH (misalnya

    Yahoo-Group, twitter,

    facebook) untuk memberikan

    bimbingan kepada kami lokal-lokal.

    October 10TH : World Mental Health Day

    November 14th : World Diabetes Day

    November 20th : Universal Childrens Day

    February 4th : World Cancer Day

    March 24th : World Tuberculosis Day

    April 7th : World Health Day

    April 25th : World Malaria Day

    May 31st : World NoTobacco Day

  • SCORA (Standing Committee on Reproductive Health Including AIDS) merupakan

    Standing Committee yang bergerak di bidang kesehatan reproduksi, HIV/AIDS, dan

    berbagai isu terkait lainnya seperti penyakit menular seksual, gender, pendidikan

    seksual pada remaja, anak dan wanita, serta keluarga berencana. SCORA dalam tiap

    kegiatannya bertujuan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat akan

    luasnya permasalahan mengenai kesehatan reproduksi, menyebarkan informasi

    mengenai HIV/AIDS dan penyakit menular seksual, serta mengurangi stigma negative

    dan diskriminasi terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Dalam beraktivitas, SCORA

    memegang prinsip The only way of fighting AIDS is through prevention and the only

    way of prevention is through educationsehingga sejak awal SCORA lebih

    menitikberatkan kepada kegiatan yang berbasis edukasi. Dimana edukasi ini lebih

    ditujukan kepada pelajar, mahasiswa, masyarakat umum, dan remaja karena

    notabene mereka merupakan salah satu golongan beresiko tinggi. Kegiatan

    kegiatan tersebut diantaranya adalah seminar, mini lecture, talkshow, training,

    penyuluhan, berbagai media promosi seperti video, konser amal, leaflet, pamphlet,

    dan lainnya. Sehingga diharapkan nantinya SCORA CIMSA dapat mencegah

    peningkatan resiko dan kejadian seputar kesehatan reproduksi dan AIDS tersebut

    sedari dini.

  • Sebagai SCORAngels dan Mahasiswa Kedokteran banyak sekali hal yang bisa kita

    lakukan. SCORA memiliki fokus dan cakupan kerja yang luas serta menarik. Berbagai

    issue dan materi materi terkait SCORA dari yang paling umum seperti HIV/AIDS

    dan kesehatan reproduksi serta topik lain seperti gender, Sexually Transmitted

    Infections, Sexually Transmitted Disease, womans reproductive chronic disease,

    maternal and child health, female genital mutilation, teenage pregnancies, abortion,

    dan banyak lainnya sangat luas untuk dikaji dan diangkatkan berbagai macam

    project.

    Starting point yang dapat dilakukan anggota SCORA diantaranya adalah :

    Building Knowledge and Skills

    Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan baik bagi anggota SCORA sendiri

    maupun bagi orang lain. Seperti misalnya mengadakan dan mengikuti seminar,

    training, mini lectures, diskusi, konseling radio atau media serupa, menulis artikel, dan

    penyuluhan ke sekolah sekolah.

    Raising Awareness

    Menumbuhkan kepedulian terhadap issue issue terkait SCORA sangatlah penting.

    Selain menghimbau banyak lapisan masyarakat untuk ikut peduli juga diharapkan

    dapat menghindari dan mencegah terhadap peningkatan angka kejadian tersebut.

    Banyak hal yang bisa dilakukan untuk menumbuhkan kepedulian sesama, seperti

    membuat poster, pamphlet, leaflet, mengadakan konser amal, membuat stand

    khusus atau pameran, diskusi terbuka, dll.

    Raising support, funds, or material

    SCORA Director

    NORA EB CIMSA

    SC

    LORA NCORA

    SCORA LO

  • Anggota SCORA juga dapat mencari dukungan berbagai pihak dalam segi apapun

    termasuk kerjasama di segala aspek, dana, dan materi yang nantinya dapat

    dipergunakan untuk menunjang aktivitas di SCORA sehingga dapat mempermudah

    keberhasilan dari visi, misi, dan setiap kegiatan di SCORA. Salah satu contoh

    kegiatannya seperti membuat dan menjual produk produk terkait SCORA,

    membuat petisi atau statement, long march, mengadakan donor atau acara amal,

    dan lainnya.

    Promoting and Organizing the Event

    Sejak awal sebagai anggota SCORA dan CIMSA yang mengedepankan aktivitas dan

    aksi

    langsung dalam berorganisasi, maka anggota SCORA akan dihadapkan dengan

    berbagai project dan event event yang diangkatkan secara berkelanjutan sesuai

    dengan ruang lingkupnya masing masing. Sehingga tiap anggota SCORA nantinya

    akan mendapatkan pengalaman langsung bagaimana memanage sebuah project atau

    event dengan baik serta sesuai dengan tujuan

    SCORA sebagai salah satu wadah aktivitas mahasiswa kedokteran dibidang kesehatan

    reproduksi dan AIDS tidak hanya menjadi tempat untuk para anggotanya

    (SCORAngels) beraktivitas, tapi juga menjadi sarana pengembangan diri yang optimal

    baik di bidang organisasi, ilmu kedokteran, sosial dan kemanusiaan. Bersama SCORA,

    selain berorganisasi anggotanya juga dapat meningkatkan pengetahuan dan

    pemahaman terhadap konteks kesehatan reproduksi dan AIDS serta berbagai

    permasalahan yang terkait. Selain itu SCORAngels dengan segala kegiatan nya

    menjadikan SCORA seperti rumah sendiri baginya dan sesama anggota SCORA

    layaknya keluarga dekat tempat bertukar cerita, pengalaman, serta berbagi suka dan

    duka.

    Banyak sekali ilmu ilmu dan pengalaman yang bisa didapat di SCORA seperti

    menjadi peer educator dan penyuluh yang baik, policy maker, trainer yang handal,

    public speaker, event organizer, dll. Serta project project SCORA yang dapat diikuti

    oleh seluruh anggota dan lokal SCORA seperti WAD, IWD, Moms Day, World Youth

    Day, Peer Education Workshop, dan lainnya ikut menambah dan menjadikan SCORA

    sebagai salah satu standing committee yang layak diperhitungkan di CIMSA dan

    IFMSA.

  • World AIDS Day

    World AIDS Day diperingati pada tiap tanggal 1 Desember. WAD ini telah diperingati

    sejak tahun 1988 sebagai bentuk kepedulian dan perlawanan terhadap meningkatnya

    kasus HIV/AIDS yang kian hari menjadi salah satu penyakit epidemik di seluruh dunia.

    Di SCORA sendiri setiap tahunnya seluruh anggota SCORA memperingati hari AIDS

    sedunia ini dengan melakukan berbagai aksi dan mengangkatkan project project

    yang bertujuan untuk menghimbau semua elemen masyarakat agar menunjukkan

    kepedulian dan ikut melakukan aksi mencegah penyebaran penyakit tersebut

    terutama di Indonesia. Beberapa project yang telah dilaksanakan SCORA CIMSA

    diantaranya adalah seminar, talkshow, penyuluhan ke sekolah dan kampus, konser

    amal, dan banyak lagi.

    National Peer Education Workshop

    Peer Education merupakan salah satu program pemberian edukasi dimana

    menggunakan pendidik yang masih sebaya dan mempunyai latar belakang yang relatif

    sama dengan yang di didik. Program peer education ini terbukti lebih efektif

    terutama ketika membahas topik topic yang sensitif seperti kesehatan seksual

    dan kesehatan reproduksi, dimana notabene topik topic tersebut berhubungan

    erat dengan banyak project SCORA. Hal ini disebabkan karena pendidik sebaya

    menggunakan bahasa dan pesan pesan yang relevan dan mudah dipahami oleh

    sebayanya. Oleh karena itulah SCORA CIMSA mengangkatkan project National Peer

    Education Workshop (NPEW) setiap tahunnya. Sehingga selain dapat melatih dan

    meningkatkan pengetahuan, sikap, serta kemampuan anggota SCORA CIMSA dalam

  • bidang Kesehatan Reproduksi dan HIV/AIDS, juga dapat memberikan bekal kepada

    anggota SCORA untuk menjadi pendidik sebaya (peer educator) yang baik sehingga

    dapat membagi ilmu yang didapat secara menyenangkan dan mudah dimengerti

    serta siap terjun langsung ke masyarakat.

    LPET

    LPET (Local Peer Educator Training) merupakan kegiatan lanjutan dari NPEW

    (National Peer Education Workshop) yang diwajibkan di setiap local setelah NPEW

    berlangsung. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk melanjutkan efek rantai ilmu

    yang di dapat oleh semua peserta NPEW di lokalnya masing-masing sehingga dapat

    membentuk peer educator di lokalnya. Konsep dari acara ini kami bebaskan untuk

    masing-masing local, yang dimana intinya adalah membentuk peer educator yang

    tidak terlepas dengan materi-materi yang berkaitan dengan keehatan reproduksi dan

    HIV/AIDS.

  • SCORE merupakan satu dari enam Standing Committee di CIMSA, merupakan

    singkatan dari Standing Committee on Research Exchange. SCORE bergerak di dua

    hal esensial, yaitu penelitian dan pertukaran mahasiswa kedokteran ke luar negeri.

    Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi mahasiswa kedokteran Indonesia

    untuk meningkatkan kemampuannya terutama dalam bidang penelitian.

    Meningkatkan kualitas mahasiswa kedokteran dalam bidang penelitian

    sebagai bekal untuk bersaing dalam era globalisasi dan internasionalisasi di

    bidang kedokteran dan kesehatan.

    Melaksanakan program pertukaran mahasiswa kedokteran dalam bidang

    riset kedokteran.

    Membuka mata internasional terhadap riset kedokteran di Indonesia.

    SCORE-CIMSA dipimpin oleh seorang National Officer on Research Exchange

    (NORE).

    National Committee on Research Exchange (NCRE) dipimpin oleh seorang

    National Officer on Research Exchange (NORE)

    Local Committee on Research Exchange (LCRE) dipimpin oleh seorang Local

    Officer on Research Exchange (LORE).

  • National Committee on Research Exchange terdiri dari:

    National Officer on Re National Officer on Research Exchange (NORE)

    Vice NORE for Internal Affair (VNI)

    Vice NORE for External Affair (VNE)

    Secretary

    Treasurer

    NORE Assistant for Incoming(NAFI)

    NORE Assistant for Outgoing (NAFO)

    Media and Communication Coordinator (MCC)

    Fundraising and Merchandise Coordinator (FnMC)

    Project Coordinator (PC)

    Advisory Board (AB)

    National Committee on Research Exchange (NCRE) dalam pelaksanaannya akan

    bekerjasama dan berkoordinasi langsung dengan Local Officer on Research Exchange

    (LORE) yang berada di LCRE tiap lokal

    Cara Mendapatkan Status Anggota

    Anggota SCORE-CIMSA adalah

    perwakilan organisasi Fakultas

    Kedokteran yang telah

    mengajukan diri secara resmi

    sebagai Local Committee on

    Research Exchange (LCRE)

    dan memenuhi semua

    persyaratan pengajuan diri

    sebagai anggota yang

    ditetapkan dan disahkan oleh

    Rapat Nasional.

    LCRE adalah kepanitiaan khusus di Fakultas Kedokteran yang melakukan program

    penerimaan dan pengiriman Exchangee untuk pertukaran riset.

  • Kehilangan Keanggotaan, jika:

    Institusinya dibatalkan.

    Dikeluarkan.

    Mengundurkan diri disetujui oleh pimpinan lembaga kemahasiswaan

    eksekutif dan pimpinan fakultas, serta disahkan oleh Rapat Nasional.

    Tidak mengajukan permohonan kembali aktif setelah pembekuan kegiatan

    atas alasan apapun.

    SGP (SCORE Goes Public) Level 1 4

    SGP (SCORE Goes Public) merupakan projek nasional SCORE yang wajib dilaksanakan

    oleh seluruh lokal SCORE. Melalui projek ini maka anggota SCORE dapat menambah

    pengetahuan dan melatih kemampuannya dalam bidang riset dan memberikan

    manfaat bagi CIMSA dan masyarakat sekitar.

    SGP (SCORE Goes Public) Extreme

    SGP Extreme adalah project yang diinisiasi pada tahun 2013. SGP Extreme

    merupakan modifikasi SGP Level 4, namun pelaksanaannya meliputi seluruh anggota

    SCORE di semua lokal SCORE, yang saat ini terdiri dari 12 lokal (fakultas kedokteran).

    Pada level ini seluruh anggota SCORE se-Indonesia melaksanakan riset dengan

    mengambil 1 topik yang sama dan dapat bekerja sama dengan pihak eksternal,

    seperti Dinkes, Puskesmas, dll, serta sebagai feedbacknya hasil riset akan

    dipublikasikan ataupun disosialisikan. SGP level ini akan dilaksanakan sekali setahun

    dengan topik riset yang berbeda-beda setiap tahunnya, tergantung isu yang sedang

    hangat pada saat itu.

    T-REX

    T-REX merupakan singkatan dari Training of Reseacrh Exchange. Sebuah acara

    gathering nasional dari SCORE CIMSA yang diadakan sekali setahun. Agenda yang

    diadakan di T-REX adalah antara lain training, field trip ke lapangan, social program,

    bonding time, dll

    GAP Exchange

    GAP Exchange adalah singkatan dari Global Action Project. Untuk tahun ini, project

    ini direncanakan sebagai project kolaboratif nasional antara Standing Committee on

    Research Exchange (SCORE) dan Standing Committee on Public Health (SCOPH).

    GAP Exchange merupakan sebuah research exchange program dengan tema yang

  • diangkat berupa endemic diseases. Penyakit endemik yang bisa ditemukan di

    Indonesia adalah neglected tropical diseases (NTDs). Penyakit endemik yang diangkat

    di lokal penyelenggara merupakan penyakit dengan prevalensi yang cukup tinggi serta

    dijadikan concern di daerah tempat lokal yang mengadakan project ini. SCORE dan

    SCOPH di lokal yang menjalankan GAP Exchange akan bekerjasama selama proses

    research exchange program.

    Yang bisa ikutan exchange SCORE siapa saja sih?

    Semua mahasiswa kedokteran Indonesia

    Masih bingung bedain project SCORE sama project research exchange program...

    Project SCORE adalah project yang dirancang oleh NCRE untuk dilaksanakan

    oleh lokal-lokal SCORE, serta project yang dirancang langsung oleh lokal

    SCORE melalui supervise dan pemantauan LORE. Sedangkan project untuk

    research exchange program adalah project penelitian yang dimiliki oleh

    dosen/tutor yang bersedia diikutsertakan dalam program exchange SCORE.

    Jadi saat exchange, nanti mahasiswa bikin penelitian sendiri gitu?

    Tidak, mahasiswa akan mengikuti agenda research yang dijalankan oleh

    dosen/tutor yang sedang melakukan project penelitian tersebut.

    Saat daftar exchange SCORE, apa penilaian paling esensial? Apa penilaian lainnya?

    Paling penting adalah Motivation Letter. Penilaian lainnya adalah terdiri dari

    CV, Transkrip Nilai, English Proficiency, dan Interview.

    Kenapa SCORE ga punya NORE for Incoming dan NORE for Outgoing?

    Karena secara filosofinya, SCORE tidak hanya bergerak di bidang exchange.

    Tetapi juga memiliki bidang kerja lain, yaitu research. Jadi hanya dibutuhkan

    satu orang yang mengepalai Standing Committee ini, yaitu NORE dengan 2

    asisten (NORE Assistant for Incoming/NAFI dan NORE Assitant for

    Outgoing/NAFO). Mereka bersama-sama akan bekerja untuk menjalankan

    tugas di bidang exchange.

    Secara garis besar apa yang membedakan SGP Extreme dengan SGP biasa?

  • SGP Extreme merupakan modifikasi dari SGP level 4, namun disini

    cakupannya adalah nasional, dimana tiap LCRE akan melaksanakan project

    SGP Extreme dengan tema yang sama.

    GAP Exchange itu bidding apa bisa diadakan oleh lebih dari satu lokal?

    Tidak ada bidding untuk GAP Exchange, hanya ada persyaratan yang wajib

    suatu lokal CIMSA miliki untuk mengadakan sebuah project GAP Exchange.

    GAP Exchange dapat dilaksanakan oleh lebih dari satu lokal SCORE aktif.

  • We are committed to promoting Human Rights and Peace and as future

    health care professionals we work towards empowering and improving the health

    of refugees and other vulnerable people.

    SCORP CIMSA merupakan standing committee yang berfungsi untuk memfasilitasi

    para membernya (baik SCORP maupun CIMSA secara general) yang mempunyai

    kemauan untuk mengetahui isu-isu yang berhubungan dengan hak asasi manusia dan

    perdamaian di Indonesia ataupun di negara lainnya.

    Member dari SCORP CIMSA diharapkan tidak hanya kompeten dibidang medis namun

    juga pada masalah social yang muncul di sekitarnya, karena kondisi tersebut memiliki

    pengaruh yang besar terhadap aspek kesehatan.

    Dokumen Universal Declaration of Human Rights diadopsi oleh PBB pada 10

    Desember 1948. Setelah perang dunia II berakhir dan terbentuknya PBB, dunia

    internasional bersumpah tidak akan membiarkan kekejaman serupa terjadi kembali.

    Pemimpin pemimpin bangsa pada saat itu memutuskan untuk melengkapi UN

    Charter dengan sebuah peta yang menjamin hak tiap individu dimana pun mereka

    berada.

  • Universal health coverage

    Kesehatan berperan besar dalam perkembangan ekonomi dan sosial serta

    pengurangan kemiskinan. Akses terhadap layanan kesehatan menjadi krusial dalam

    mempertahankan dan meningkatkan kesehatan manusia. Pada saat yang bersamaan,

    seluruh individu harus dilindungi dari biaya layanan kesehatan yang terlalu mahal dan

    memiskinkan mereka. UHC memiliki tujuan untuk menjaga kesejahteraan

    masyarakat dan mencapai equity keadilan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan,

    karena mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak merupakan hak yang dimiliki

    oleh semua orang secara universal.

    Refugee Health Care Sphere Project

    Pengungsi merupakan salah satu kelompok masyarakat yang sangat rentan,

    terutama dalam hal kesehatan. Dalam manajemen kesehatan pengungsi, ada

    beberapa aspek atau prosedur yang perlu diperhatikan.

    Vulnerable people

    Merupakan golongan orang-orang yang hak asasi manusianya sangat rawan untuk

    dilanggar. Contoh: anak-anak, manula, orang miskin, pengungsi, orang difabel, dll.

    Environmental sustainability

    Sebagai SCO yang concern tidak hanya kepada HAM dan perdamaian tetapi juga,

    lingkungan hidup. Karena merupakan hak setiap manusia untuk hidup di lingkungan

    yang bersih dan menyehatkan.

    Standing Committee on Human Rights and Peace (SCORP) di IFMSA dibentuk pada

    tahun 1983 didasarkan atas mencuatnya masalah-masalah mengenai kesehatan dan

    kondisi sosial para pengungsi. Misi SCOR adalah meningkatan kesadaran masyarakat

    dunia akan pentingnya masalah pengungsi dan orang orang yang rentan terhadap

    masalah kesehatan dan pelanggaran HAM (Internally Displaced People).

    1983: Standing Committee on

    Refugees (SCOR)

    1994: SCORP (Standing Committee

    on Refugees and Peace)

    2005: SCORP (Standing Committee on Human Rights and

    Peace)

  • Setelah berjalan beberapa tahun, SCOR menyadari kegiatan dan usaha yang dilakukan

    hanya terbatas untuk jangka waktu yang singkat dan bersifat paliatif.

    Untuk menanggapi tantangan zaman yang telah berkembang dan untuk menemukan

    solusi jangka panjang, usaha yang dilakukan harus mengenai akar masalahnya, yaitu

    pencegahan konflik dan pelanggaran HAM, pada tahun 1994 SCOR berganti nama

    menjadi SCORP (Standing Committee on Refugees and Peace)

    Pada tahun 2005, kata refugees diganti dengan human rights karena masalah global

    yang dihadapi sekarang adalah mengenai hak-hak asasi manusia, prevensi terjadinya

    konflik, dan masalah bencana alam.

    NCORP (National Committee on Human Rights and Peace) dan LCORP (Local

    Committee on Human Rights and Peace)

    National Committee on Human Rights Peace terdiri dari :

    National Officer on Human Rights Peace (NORP)

    Vice NORP for Internal Affairs (VNI)

    Vice NORP for External Affairs (VNE)

    Secretary

    Treasurer

    Project Coordinator (PC)

    Media and Communication Coordinator (MCC)

    Fundraise and Merchendise Coordinator (FnMC)

    Advisory Board (AB)

    Serta jabatan-jabatan lainnya yang sudah ditetapkan dan dipublikasikan

    setelah kepengurusan dinyatakan aktif yaitu 1 (satu) bulan setelah serah

    terima jabatan.

    Local Committee on Human Rights and Peace terdiri dari:

    Local Officer on Human Rights and Peace

    Serta jabatan-jabatan lainnya yang sudah ditetapkan dan dipublikasikan

    setelah kepengurusan dinyatakan aktif.

  • SCORP CAMP merupakan meeting nasional untuk seluruh member SCORP maupun

    CIMSA General. Meeting ini difokuskan pada training tentang disaster management,

    terutama terhadap Refugees atau Internally Displaced People (IDPs). SCORP CAMP

    telah dilaksanakan sejak tahun 2007.

    SCORPenicillin (SCORP Nice and Clean)

    Peningkatan kebersihan serta keindahan di kampus kedokteran UR. Project ini

    dilakukan di lingkungan sekitar kampus dengan tujuan untuk menciptakan lingkungan

    kampus yang bersih dan indah serta terciptanya kesadaran para SCORPions dan

    seluruh mahasiswa UR untuk selalu menjaga kebersihan. Tidak hanya sekedar

    pembagian brosur mengenai pentingnya kebersihan namun project ini juga

    mengadakan operasi tong sampah yaitu dengan menyediakan 3 jenis tong sampah

    (organik, anorganik dan kertas) supaya sampah-sampah ini dipilah dengan baik. UR

    Patch Adams Day

    Project ini terinspirasi dari film dengan judul yang sama Patch Adam merupakan

    project garapan SCORP UNPAD, dimana terdapat seorang dokter yang mengajak

    anak penderita kanker bermain bersama. Project ini dilaksanakan untuk

    menunjukkan kepedulian kita terhadap anak-anak penderita kanker. UNPAD

  • Earth Hour Day

    Project ini bertujuan untuk memberi edukasi kepada mahasiswa mengenai

    pentingnya menjaga lingkungan melalui penghematan listrik. Project ini dilaksanakan

    dengan sangat menarik seperti diadakannya berbagai perlombaan dalam gelap

    seperti berdandan dalam gelap, berganti baju dalam gelap, dan sebagainya. UKDW

    SMASHED (Social Media and Sexual Harassment Education)

    Project ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai kegunaan dan risiko media sosial

    bagi anak-anak, pengertian dan batas-baztas pelecehan seksual dan mengorelasikan

    ancaman pelecehan seksual. Project ini dilaksanan sebagai bukti kepedulian akan

    adanya pelecehan yang terjadi pada anak-anak. UGM

  • Proyek adalah serangkaian kegiatan yang terencana dan dilaksanakan dalam

    periode tertentu untuk mencapai suatu tujuan.

    Perencanaan

    Pelaksanaan

    Evaluasi

  • Seluruh proyek CIMSA wajib mengisi form pengajuan project yang diserahkan kepada

    Project Development Director sebelum pelaksanaan project. Form ini akan

    digunakan sebagai pendataan proyek-proyek CIMSA.

    1. Nama Program

    2. Penyelenggara (SCO/lokal)

    3. Project Officer

    Nama

    Email

    Nomor HP

    4. Kategori Program

    5. Latar Belakang

    Pemaparan Data

    (Hasil Asesmen Awal)

  • Identifikasi Masalah

    Solusi

    6. Tujuan Program

    Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound

    Memiliki unsur empowering medical students, improving nations

    health

    7. Hasil Akhir (Outcome)

    8. Indikator Keberhasilan

    9. Sasaran Program

    Deskripsi singkat populasi target

    Alasan pemilihan populasi target

    Jumlah sasaran

    10. Tempat Pelaksanaan

    11. Waktu Pelaksanaan

    12. Timeline Kerja

    13. Durasi Program

    14. Konsep Program

    Metode Intervensi

    Sumber daya

    Rundown

    Metode Follow Up

    Metode Evaluasi

    15. Metode Asesmen

    16. Struktur Kepanitiaan

    Nama

    Email

    Nomor HP

    Diagram kepanitiaan

    17. Metode Publikasi

    18. Anggaran

    Pemasukan

    Pengeluaran

    19. Metode fundraising

    20. Partnership

    21. Evaluasi Pelaksanaan Sebelumnya*

  • Seusai pelaksanaan proyek, Project Officer diwajibkan untuk menyusun project

    report dan menyerahkannya kepada Project Coordinator untuk kemudian diberikan

    kepada Project Development Director. Project Report ini wajib dikirimkan ke milis

    CIMSA-general maksimal H+14 pasca kegiatan. Komponen-komponen dari project

    report ini meliputi:

  • Kata Pembuka

    Latar belakang

    Tujuan

    Sasaran

    Waktu dan tempat

    Rangkaian Acara

    Indikator Keberhasilan

    Budgeting

    Evaluasi Pelaksanaan (secara umum)

    Kerja Sama (Partnership)

    Bentuk Publikasi

    Potensi Keberlanjutan

    Kritik dan saran

    Foto Kegiatan

    Summary

    Promagz disusun dalam bentuk softcopy dan dipublikasikan melalui milis,

    twitter, dan blog project

    Promagz akan dirilis pada setiap periode

    Artikel dikirimkan dalam bentuk dokumen Microsoft Word dengan nama

    dokumen mengikuti format: Nama Project Penyelenggara Project

    Penulis, contoh: Exploring The Unexplored SCOPE dan SCOME UI Denisa

    Widyaputri

    Artikel dikirimkan ke [email protected] dan [email protected]

    dengan subject mengikuti format: [Promagz] Nama project dan

    penyelenggara, contoh: [Promagz] Exploring The Unexplored SCOPE-SCOME

    UI

    Gambar yang berkaitan dengan artikel dikumpulkan dalam bentuk file .JPEG

    terpisah (tidak dimasukan dalam dokumen Microsoft Word)

    Promagz memuat:

    o Upcoming projects

    o Project report

    o Project Update

    o Comdev Corner

    o Agenda project

    o Projectour

    o Isu kesehatan nasional dan internasional

    o Pengumuman

  • Project Fair merupakan sebuah acara "pameran proyek" yang dihadiri oleh peserta

    national meeting. Pada acara berdurasi 2-3 jam ini, para peserta diperkenankan

    untuk mengunjungi booth proyek yang telah disediakan. Adapun booth pada Project

    Fair ini berisi pameran dari proyek-proyek yang telah melalui seleksi aplikasi.

    Setiap booth akan dimeriahkan oleh member representatif lokal atau SCO dari

    proyek tersebut. Selama acara berlangsung, setiap proyek dapat mempresentasikan

    proyeknya, membagikan suvenir, maupun melakukan hal-hal promotif terkait

    proyeknya. Di penghujung acara, PDD akan mengumumkan best project fair

    berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditentukan.

    Syarat proyek yang dapat diajukan

    Proyek CIMSA yang telah berlangsung maksimal dua tahun terakhir

    Proyek yang belum ataupun akan dilaksanakan tidak dapat diajukan untuk

    Project Fair

    Setiap booth wajib memiliki

    Minimal 1 display yang memuat foto-foto proyek beserta deskripsi

    singkatnya

    Minimal 1 hardcopy berisi laporan pelaksanaan proyek

    Minimal 1 presentator

    Syarat dan Kondisi

    Pemasangan properti dan dekorasi booth dapat dilakukan mulai dari 30

    menit sebelum dimulainya kegiatan Project Fair

    Properti atau dekorasi yang dibawa harap disesuaikan dengan ukuran dan

    desain booth yang disediakan

    Peserta diharapkan dapat mempersiapkan booth projectnya sebaik dan

    semenarik mungkin

    Peserta diharapkan dapat mendukung terciptanya kemeriahan kegiatan

    Project Fair

    Peserta diwajibkan untuk membersihkan dan merapikan booth seusai

    berakhirnya Project Fair

  • Project Presentation merupakan suatu sesi di dalam plenary session di mana akan

    terdapat presentasi dari proyek-proyek terpilih.

    Syarat proyek yang dapat diajukan

    Proyek CIMSA, baik yang akan dilaksanakan, sedang dilaksanakan, ataupun

    telah dilaksanakan

    Proyek CIMSA yang memiliki konsep atau tema yang sesuai dengan salah

    satu dari tujuh tema yang dipaparkan di atas

    Teknis

    Proyek yang didaftarkan dalam Project Presentation ini akan diseleksi

    berdasarkan tema yang ditentukan

    Proyek yang dinyatakan lolos seleksi diwajibkan untuk mengumpulkan

    presentasi dengan format dan konten sesuai dengan yang akan diberikan

    kemudian.

    Proyek-proyek yang lolos seleksi akan menyusun presentasi bersama dengan

    proyek-proyek lainnya yang lolos seleksi dalam tema yang sama.

    Dalam Project Presentation, hanya akan terdapat maksimal 7 presentasi (karena

    terdiri dari 7 tema), di mana dalam masing-masing tema, dapat terdiri atas lebih

    dari 1 proyek.

    Contoh kasus

    Lokal ITB mendaftarkan project A, B, C untuk tema Mental Health dan project D,

    E, F untuk tema Medical Education. Sementara lokal ITS mendaftarkan project G,

    H, I untuk tema Mental Health dan project J, K, L untuk tema Medical Education.

    Apabila project yang dinyatakan lolos adalah B, E, H, dan K, maka nantinya hanya

    akan ada dua presentasi, yaitu Mental Health dan Medical Education. Di mana

    presentasi Mental Health terdiri atas presentasi project B (ITB) dan H (ITS),

    sementara presentasi Medical Education terdiri dari presentasi proyek E (ITB) dan

    K (ITS) yang telah dipersiapkan & dikompilasi sebelumnya.

  • Komponen Skor

    1 2 3

    Project (75%)

    Latar Belakang

    Pemaparan fakta tidak berdasarkan pada

    data-data kuantitatif.

    Masalah yang dikemukakan

    berkaitan erat dengan

    isu yang terjadi di masyarakat.

    Memaparkan fakta berbasis data yang valid

    dan terperinci. Masalah yang dikemukakan

    berkaitan erat dengan isu

    yang terjadi di

    masyarakat.

    Memaparkan fakta berbasis data yang valid

    dan terperinci. Masalah

    yang dikemukakan berkaitan erat dengan isu

    yang terjadi di masyarakat

    dan memiliki tingkat urgensi yang tinggi.

    Tujuan

    Memenuhi 1-2 poin SMART (Specific,

    Measurable, Achievable, Realistic, Time-bound)

    Memenuhi 3-4 poin SMART (Specific,

    Measurable, Achievable, Realistic, Time-bound)

    Memenuhi kelima poin SMART (Specific,

    Measurable, Achievable, Realistic, Time-bound)

    Konsep

    Konsep acara yang diajukan memenuhi 1 dari 3 kriteria (aplikatif, efektif,

    inovatif)

    Konsep acara yang

    diajukan memenuhi 2 dari 3 kriteria (aplikatif, efektif, inovatif)

    Konsep acara yang diajukan bersifat aplikatif, efektif, dan inovatif.

    Dampak

    Project memiliki kebermanfaatan,

    namun tanpa disertai dengan data-data terukur.

    Project memiliki

    kebermanfaatan yang terukur bagi sasarannya, namun kurang bermanfaat untuk

    panitia internal.

    Project memiliki kebermanfaatan yang terukur bagi sasarannya dan panitia internalnya.

    Metode Asesmen

    Project memiliki

    metode asesmen yang

    praktis

    Project memiliki metode

    asesmen yang praktis dan

    efektif

    Project memiliki metode

    asesmen yang praktis,

    efektif, dan valid

    Presentasi (25%)

    Teknik

    Presentasi memenuhi 1 dari 3 poin (menarik,

    komunikatif, dan pesan tersampaikan dengan

    baik)

    Presentasi memenuhi 2 dari 3 poin (menarik,

    komunikatif, dan pesan tersampaikan dengan

    baik)

    Presentasi dibawakan

    secara menarik,

    komunikatif, dan pesan tersampaikan dengan baik

    Penyajian

    Penyajian presentasi

    memenuhi 1 dari 3 poin

    (konten sesuai dengan format yang diberikan,

    tampilan presentasi menarik, konten

    mudah dipahami)

    Penyajian presentasi

    memenuhi 2 dari 3 poin

    (konten sesuai dengan format yang diberikan,

    tampilan presentasi menarik, konten mudah

    dipahami)

    Media presentasi memiliki konten yang sesuai dengan

    format yang diberikan,

    tampilan presentasi

    menarik, dan konten

    mudah dipahami

  • Pemimpin yang baik bukan di lihat dari seberapa banyak

    pengikutnya, dan seberapa lama ia memimpin, tapi terlihat dari

    seberapa banyak ia bisa menciptakan pemimpin-pemimpin baru

    Kaderisasi adalah proses pendidikan jangka panjang untuk pengoptimalan potensi-

    potensi kader dengan cara mentransfer dan menanamkan nilai-nilai tertentu, hingga

    nantinya akan melahirkan kader-kader yang tangguh.

    Peran dalam Kaderisasi suatu organisasi dapat dipetakan menjadi dua peran.

    Pertama, pelaku kaderisasi (subyek). Dan kedua, sasaran kaderisasi (obyek). Untuk

    yang pertama, subyek atau pelaku kaderisasi sebuah organisasi adalah individu atau

    sekelompok orang yang dipersonifikasikan dalam sebuah organisasi untuk melakukan

    fungsi regenerasi dan kesinambungan tugas-tugas organisasi. Sedangkan yang kedua

    adalah obyek dari kaderisasi, dengan pengertian lain adalah individu-individu yang

    dipersiapkan dan dilatih untuk meneruskan visi dan misi organisasi.

    Kaderisasi adalah sesuatu yang tidak boleh tidak dilakukan. Karena untuk

    menghasilkan buah yang enak maka harus dirawat dengan baik, Begitu juga dalam

    kehidupan berorganisasi, jika ingin roda organisasi terus berjalan dan berkembang

    menjadi lebih baik, maka para anggotanya harus kita lengkapi dengan kemampuan-

    kemampuan untuk dapat mengembangkan organisasi tersebut. Kesuksesan sebuah

    organisasi tergantung kepada kaderisasi, karena di kaderisasi seseorang dibina,

    diberikan bekal, ditanamkan nilai-nilai agar hasil sesuai dengan yang diinginkan. Ingat,

    salah satu poin yang harus diingat dalam menjaga keberlanjutan organisasi adalah

    dengan membentuk kader-kader yang memiliki kapabilitas dan komitmen terhadap

    dinamika organisasi untuk masa depan.

    Sebelum kita membahas bentuk kaderisasinya, marilah kita bahas, siapa sih

    sebetulnya yang berperan sebagai subyek penyelenggara kaderisasi? Subyek ini

  • adalah sekelompok orang yang di pimpin oleh Human Resource Development Lokal

    dan berada di bawah supervisi EB, khususnya Vice Local Coordinator Internal. Dalam

    pelaksanaannya, HRD lokal akan di bantu oleh para Trainer yang menjadi ujung

    tombak dalam sistem ini.

    Tahap pertama Kaderisasi di mulai saat para calon anggota tertarik dan ingin tahu

    lebih mengenai CIMSA, mulai dari sini kita harus bisa mengakomodasi mereka untuk

    memuaskan keingintahuannya tersebut. Jangan lupa, yang kita persiapkan bukan

    hanya trainingnya, pada tahap ini, lokal juga harus mempersiapkan sistem dan alur

    yang baik untuk pendaftaran member. Selain itu, pada tahap awal ini diusahakan

    supaya member tetap excited dan penasaran terhadap kegiatan-kegiatan yang ada

    di CIMSA. How? Dengan plotting materi yang strategis dan hubungan interpersonal

    yang baik antara senior (terlebih para official) dan para anggota baru.

    Setelah tahap pengenalan ini, dilakukanlah wawancara untuk melihat seberapa besar

    motivasi mereka untuk mengikuti CIMSA. Selain itu, wawancara juga sangat berguna

    dalam penempatan SCO. Metode wawancara yang digunakan sebaiknya, selain

    melihat minat, juga bisa dikaji melalui aspek psikologis.

    Pasca pengesahan member, disinilah sebagian besar tugas kita akan dimulai. Setelah

    mereka resmi menjadi member, kita harus membekali mereka dengan skill serta

    nilai-nilai yang dibutuhkan untuk dapat mengembangkan CIMSA. Materi-materi wajib

    memang sudah disediakan oleh CIMSA nasional, namun alangkah baiknya jika HRD

    lokal juga melakukan need assesment untuk mengetahui apa yang betul-betul

    lokalnya butuhkan sehingga materi dapat ditambahkan atau di modifikasi sesuai

    kebutuhan.

    Seperti dituliskan pada bagian sebelumnya, kaderisasi adalah proses pembentukan

    kader yang akhirnya benar-benar mampu menjalankan visi dan misi organisasi.

    Pertanyaan yang sering ditanyakan adalah: Kapan kaderisasi berakhir? Jawabannya

    adalah ketika anggota dalam organisasi telah mampu menjalankan visi dan misi

    organisasi secara baik. Jika hal itu belum tercapai, maka sistem kaderisasi harus

    terus dijalankan dan dikembangkan.

    Untuk menjalankan kaderisasi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Modul

    CIMSA nasional di buat berdasarkan need assesment yang telah di isi oleh HRD

    masing-masing lokal dengan persetujuan Local Coordinator. Dengan ini maka, modul-

    modul yang tercantum di bawah ini adalah standar minimal materi yang disampaikan

    kepada anggota:

  • Modul Pre-Basic: A1. CIMSA-IFMSA

    A2. SCO-General

    Modul Basic: B.1 SCO-S (Specific)*

    B.2 Leadership

    B.3 English & Writing Skills

    B.4 Project Management

    B.5 Think Outside The Box

    B.6 Community Development

    3) Modul Advance: C.1 Research Skills

    C.2 Public Speaking

    C.3 Advocacy and Marketing

    C.4 Team Building

    Selain modul-modul di atas, perlu dilakukan beberapa langkah personal untuk

    mendukung tujuan kaderisasi, yaitu:

    Beri Kepercayaan

    Beri kepercayaan kepada anggota mengenai hal-hal yang perlu dikerjakan, biarkan

    mereka melakukan apa yang mereka anggap benar, namun arahan strategis/konsep

    yang matang telah kita berikan. Setelah itu lakukan evaluasi terkait kerja yang telah

    dia kerjakan tetapi, sifatnya bukan menggurui, namun pembahasan bersama menuju

    arah yang terbaik bagi organisasi.

    Beri Semangat dan Motivasi

    Motivasi merupakan hal yang sangat penting dalam organisasi Apabila terdapat

    beberapa hal yang tidak sejalan dengan pakem-pakem yang telah ditetapkan, berilah

    feedback (umpan balik / evaluasi) kepada anggota tersebut. Jangan pernah marah-

    marah, apalagi memaki anggota tersebut, karena hal itu akan membuat dia trauma

    dan bernyali kecil, dampak negatifnya adalah dia jadi takut untuk mengambil

    keputusan, karena khawatir dengan resiko yang akan dihadapi.

    Menjalin Kedekatan.

    Jalinlah kedekatan dengan anggota, secara terbuka dan rileks membahas situasi

    organisasi dari beberapa aspek (kaderisasi, project, publikasi, dll), sesekali mintai

    pendapatnya. Kita pun dapat menjabarkan konsep-konsep pemikiran kita dalam

    membangun sebuah Organisasi.

  • Apabila kedekatan telah terjalin, dan perasaan respek dan dihargai (oleh kita kepada

    anggota) telah dia rasakan, maka dia akan percaya dan mau mengikuti arahan kita,

    sehingga mereka siap dan berani menjadi pemimpin selanjutnya.

    Mengingat bahwa Trainer berperan sebagai ujung tombak dalam penyampaian modul

    kaderisasi, memastikan kecukupan dan kualitas Trainer yang ada menjadi begitu

    penting. Maka dari itu, Lokal juga harus turut berperan dalam pembentukan dan

    pengembangan trainer.

    Training New Trainer Indonesia

    Event ini dilakukan sekali setiap tahunnya yaitu tepat sebelum October Meeting.

    Lulusan program ini akan mendapatkan sertifikasi trainer IFMSA.

    Training New Trainer Regions

    Event dilakukan sekali pertahun pada setiap regio, upaya ini dilakukan untuk

    meningkatkan kualitas training khususnya pada Regio atau universitas yang kesulitan

    mengirimkan delegasi pada Training New Trainer Indonesia. Sertifikasi yang

    didapatkan dari acara ini adalah sertifikasi trainer CIMSA Nasional, namun dalam

    pelaksanaannya tetap di supervisi oleh trainer IFMSA, sehingga diharapkan

    berkualitas sama seperti Trainer lulusan IFMSA.

    Training New Trainer pada International Meetings

    Event dilakukan pada international meetings seperti APRM atau Sub Regional

    Training. Sertifikasi yang didapatkan adalah sertifikasi trainer IFMSA.

    Seberapa baiknya sistem pembentukan trainer tidak akan sempurna jika tidak

    dibantu lokal untuk memanfaatkan trainer sebisa mungkin. Dari pemanfaatan

    maksimal ini, trainer yang ada akan semakin berkembang dan dapat menjadi aset

    untuk CIMSA hingga kapanpun.

    Sistem Kaderisasi yang baik hanya dapat terbentuk dengan kolaborasi nasional dan

    lokal yang baik pula. Maka dari itu, yuk bersama-sama kita bangun sistem ini agar

    kedepannya tercipta calon-calon pemimpin yang bukan hanya mampu memajukan

    CIMSA, tapi juga memajukan bangsa kita semangat!

  • Hingga tahun 2014, CIMSA tersebar di 18 lokal universitas dari Sumatera hingga Jawa.

    Namun untuk memenuhi amanah pada nama CIMSA, yakni sebagai pusat aktivitas

    mahasiswa kedokteran Indonesia, 18 lokal tidaklah cukup. CIMSA membutuhkan

    seluruh elemen mahasiswa kedokteran dari Sabang hingga Merauke guna memenuhi

    visi empowering medical students and improving nations health dengan seutuhnya.

    Local expansion adalah usaha untuk membangun lokal CIMSA di universitas yang

    belum memiliki CIMSA. Proses ini melalui serangkaian aktivitas dan administrasi

    hingga akhirnya calon lokal CIMSA diresmikan sebagai lokal obsever, yang kemudian

    akan menjalani proses untuk menjadi lokal resmi CIMSA.

    Local expansion secara tertulis masuk dalam ranah kerja Vice President for External

    Affairs (VPE). Akan tetapi, sesungguhnya memperluas CIMSA guna memberdayakan

    lebih banyak mahasiswa kedokteran adalah tanggung jawab seluruh CIMSA.

    Dibutuhkan sinergi dari lokal untuk bersama menggapai lokal yang tidak bisa

    dijangkau langsung oleh VPE ataupun Official Nasional lain.

    Proses menjadi lokal CIMSA:

    Koordinasi dengan President & VPE mengenai ketertarikan membangun

    lokal CIMSA

    Penyerahan Expansion kit, secara garis besar berisi:

    Penjelasan mengenai CIMSA sebagai organisasi dan portofolio project

    Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga CIMSA

    surat pengakuan atau berkas yang memperkuat posisi CIMSA

    Format proposal observer atau blanko permohonan

    Audiensi ke BEM dan Dekanat untuk mengenalkan dan mengajukan adanya

    CIMSA

    Pengisian dan penyerahan proposal pengajuan observer dari lokal ke

    nasional. Proposal memerlukan tanda tangan Ketua BEM, calon Local

    Coordinator, dan Dekan.

    Mengikuti kaderisasi CIMSA di lokal terdekat

    Presentasi pengajuan diri sebagai observer pada meeting nasional terdekat

    Status observer akan berlangsung selama 1 tahun dibawah supervisi Vice President

    for Internal Affairs, hingga akhirnya dapat mengajukan diri sebagai lokal CIMSA.

  • Perpanjangan tangan Official Nasional untuk menggapai para calon lokal observer.

    Baik itu dalam proses menemukan calon lokal dan calon founder, memperkenalkan

    CIMSA kepada mahasiswa non-CIMSA, maupun membimbing para calon observer

    selama mengikuti proses kaderisasi. Pada dasarnya, lokal terdekat dengan sang calon

    observer akan banyak berperan dalam sebagai sebuah acuan atau contoh mengenai

    CIMSA, terutama apabila calon observer berada di daerah yang sulit dijangkau oleh

    Official Nasional untuk pembimbingan langsung.

    Pernah dengar istilah Experience is the greatest teacher? Tentu kita semua akan

    mengalami pengalaman yang akan terus membuat kita belajar. Nah, tapi untuk

    kondisi kita sekarang, belajar dari mana dulu dong kalau belum ada pengalamannya?

    Wah untung CIMSA punya komponen yang namanya Alumni.

    Alumni adalah salah satu bagian krusial dalam sebuah organisasi, sebab mereka punya

    pengalaman yang lebih dari member ataupun official yang sedang menjabat. Selain

    itu, mereka bisa memberikan perspektif yang berbeda dan cenderung lebih luas

    dibandingkan juniornya. Maka dari itu, menjaga hubungan dengan alumni sangatlah

    penting.

    Gampang banget! Asalkan kita mau mengeluarkan sedikit usaha untuk terus

    melibatkan mereka dengan cara:

    Selalu update kabar ke mereka!

    Bagaimana CIMSA di lokal-mu sekarang? Sedang sibuk kegiatan apa? Ada

    masalah apa? Bagaimana kabar proker/budaya/kebijakan yang dulu dia

    tinggalkan?

    Mungkin diatas adalah beberapa contoh pertanyaan yang bisa jadi bahan

    untuk update ke alumni. Update ini bisa melalui berbagai cara, baik ketemu

    langsung, chat personal, nge-post di grup, dan masih banyak lagi. Gunakan

    metode yang paling sesuai untuk alumni-mu!

    Libatkan alumni dalam kegiatan CIMSA

  • Cara paling simple untuk melakukan ini adalah mengundang mereka untuk

    hadir di project lokal-mu. Baik itu hadir untuk sekedar melihat ataupun

    dijadikan pembicara di project tersebut. Tetapi ingatlah! kalau mengundang

    alumni pastikan dia akan ada kegiatan yang jelas disana. Apabila memang

    hanya sebagai penonton, setidaknya harus ada yang menemani dan

    mengajak ngobrol! Jangan sampai alumni diundang tapi malah dianggurkan

    ya

    Jangan pernah bosan memberi kabar pada alumni. Kenyataannya, akan ada

    masa Anda akan dicuekin, ditinggalkan, atau hanya di-read saja chatnya. Tapi

    berpikirlah positif, beliau sedang sibuk membawa nama baik CIMSA sebagai

    alumni yang berprestasi. Jangan pernah bosan karena pada akhirnya pasti

    beliau akan kangen sama CIMSA dan ingin tahu keadaan CIMSA.

    Jangan hanya menghubungi alumni pada saat memiliki kepentingan

    tertentu. Tentu semua manusia tidak mau didekati oleh orang yang punya

    agenda tersembunyi. Jangan menjadi udang dibalik batu.

    Update database alumni dengan data terbaru! Database adalah asset setiap

    lokal. Sangat penting untuk ditindaklanjuti oleh AD lokal atau melibatkan

    Secgen dan VLE.

    Hubungi alumni dari angkatan teratas! Jangan hanya alumni yang baru lulus

    saja, kalau bisa alumni dari jaman pertama CIMSA berdiri di lokal. Semakin

    lama beliau mengamati CIMSA, tentu lebih banyak perspektif yang beliau

    bisa tawarkan.

    Recommendation?

    Buatlah kegiatan seru-seruan dengan member dan alumni. Beberapa contoh kegiatan

    adalah alumni gathering dan melibatkan alumni saat pengesahan member baru.

    Libatkan alumni dan perlakukan mereka layaknya member yang lain, tapi tetap jaga

    sopan santun ya!

    Selain itu, manfaatkan hubungan member sesama SCO yang cenderung lebih intim.

    Ajak para SCO untuk melibatkan alumni mereka, entah itu sekedar mengundang

    saat project atau mengajak diskusi. Dengan adanya satu topik yang jelas-jelas ada

    interest yang sama, maka pembicaraan akan lebih mudah mengalir

  • Media & Communications adalah elemen penting dalam citra sebuah organisasi. Tidak

    dapat dipungkiri bahwa untuk menjual sebuah organisasi ke pihak eksternal,

    dibutuhkan usaha lebih untuk mengemas visi, misi, dan kegiatan organisasi sehingga

    tampak professional dan sesuai minat calon partner.

    Saat menilai sebuah organisasi, salah satu hal utama yang akan dibongkar oleh para

    calon partner yang kepo adalah media sosial organisasi tersebut.

    Salah satu sosial media pertama yang dilihat oleh mereka yang kepo sama CIMSA.

    Coba evaluasi hal-hal berikut ini terhadap twitter mu?

    Apakah bahasa yang digunakan sudah cukup merepresentasikan CIMSA

    dengan baik?

    Contoh 1

    Pembahasan BIG NO NO.

    Penulisan tidak benar bahkan cenderung alay, konten tidak relevan

    Contoh 2

    Pembahasan Boleh.

    Penulisan sudah layak, namun konten tidak relevan (ngapain nanyain sudah makan? Emang pacar?)

    Contoh 3

    [lalu dilanjutkan dengan kultweet tentang pentingnya sarapan terhadap metabolisme]

    Pembahasan YES!

    Penulisan sudah layak, konten relevan untuk kultwit selanjutnya

  • Apakah tujuan tweet-mu sesuai dengan organisasi?

    Masih mengadopsi contoh dari tabel diatas, ingatlah bahwa twitter organisasi

    harus selalu dipastikan relevansi isinya dengan tujuan organisasi. Jangan nge-

    tweet kalau isinya tidak bertujuan yang jelas/tidak penting/tidak sesuai

    organisasi. Contoh 2 dan contoh 3 mencerminkan perbedaan sebuah tweet

    sapaan yang memiliki tujuan yang jelas dan tidak (apabila belum paham, cermati

    pembahasannya!).

    Tidak sesuai organisasi berarti kita harus kembali mengacu ke visi, misi, tujuan

    CIMSA, serta sifat-sifatnya. Salah satu con