CT scan

Dengan sensitivitas 94-97% dan spesifisitas 96-100%, CT scan adalah pemeriksaan radiologi yang paling sensitif untuk mendeteksi, lokalisasi, dan karakteristik dari batu saluran kemih; Oleh karena itu, CT scan adalah jauh lebih efektif daripada IVU. CT scan dapat memperlihatkan batu yang tidak menyumbat yang tidak terlihat di urografi intravena (IVU). CT scan lebih cepat dan tidak ada agen kontras yang diperlukan pada kebanyakan pasien. CT scan mudah membedakan antara batu non-opak dan pembekuan darah atau tumor. Selain itu, CT scan lebih baik dari AS atau IVU dalam mendeteksi penyebab lain dari sakit perut.

Teknik

Karena batu di dalam sistem urinarius dapat terhalang atau dikaburkan oleh bahan kontras, nonenhanched CT scan seperti gambar dibawah itu biasanya dilakukan. CT scan (helical) penting untuk mencegah hilangnya batu karena misregristrasi. A-5 mm teknik heliks dengan pitch 1,5 : 1 atau kurang lebih disukai, meskipun beberapa ahli radiologi memilih menggunakan pitch 2 : 1. Ginjal dan seluruh abdomen dapat di scan selama menahan nafas untuk mencegah misregristrasi.

1.Gambar aksial nonenhanched CT scan pada tingkat ginjal menunjukkan sebuah pelemahan proksimal ureter kalkulus (panah). Tidak ada hidronefrosis signifikan. CT scan dapat dilakukan jauh lebih cepat daripada urografi dan tanpa menggunakan bahan kontras intravena

2.Gambar aksial nonenhanched CT scan pada tingkat ginjal menunjukkan batu bilateral, hidronefrosis ginjal kanan.

3.Gambar aksial nonenhanced CT scan dari kandung kemih menunjukan batu pada ureteropelvic junction kanan.

4.Gambar aksial nonenhanced CT scan pada pelvis menunjukan dilatasi ureter kiri dan sedikit cairan di ureterovesical junction.

5.Gambar aksial nonenhanced CT scan pada pelvis menunjukan batu kecil di ureterovesical juntion kiri.

karena pasien pada penyakit ini biasanya umur dewasa muda dan orang yang terkena penyakit ini bisa mengalami kekambuhan, meminimalkan dosis radiasi sangat penting. Level kebisingan yang cukup tinggi sebagai akibat dari sifat kontras yang tinggi di toleransi pada kebanyakan pasien. Dilaporkan dosis radiasi untuk CT adalah 2,8-4,5 mSv dibandingkan dengan 1,3-1,5 mSv untuk 3-gambar IVU. Namun, dosis ibu hamil adalah sekitar 0.006 Gy untuk IVU 4-gambar dibandingkan dengan 0,0046 Gy untuk nonenhanched CT scan.

12% dari pasien yang memeriksa dengan non enhanched CT scan dapat menerima materi kontras secara intravena untuk evaluasi lebih lanjut. Untuk membedakan antara phleboliths dan batu kemih, 50 mL agen kontras rendah osmolar harus diberikan. Setelah 3-5 menit, 5 mm scan heliks diperoleh melalui bidang tersebut.

Untuk membedakan antara phlebolits dengan batu kemih biasanya dilihat dari bentuknya, phlebolits memiliki ekor komet yang terdiri dari jaringan lunak, hal ini yang membedakan dengan kalkulus. Pada CT scan phlebolits juga tidak memiliki pusat radio lucent, seperti yang sering terlihat pada radiografi polos.

Ketika scan kontras ditingkatkan, seperti terlihat pada gambar di bawah ini, yang diperlukan untuk mengevaluasi nyeri tidak berhubungan dengan batu. Dalam situasi ini, 100-150 ml agen kontras oral dan rektal rendah osmolar digunakan, dan 5 mm heliks CT scan diperoleh dengan pitch 1,5: 1.

6.bagian CT kontras ditingkatkan menunjukan kalkulus padat di ginjal kanan.

7.CT scan aksial kontras ditingkatkan. Gambar fase ekskresi melalui ginjal menunjukkan ekstravasasi bahan kontras di dan dekat pelvis ginjal dan di sekitar ureter proksimal, yang opacifier. Temuan ini sesuai dengan pecahnya fornix.

8. Gambar CT scan aksial kontras yang ditingkatkan melalui ureterovesical Junction memperlihatkan batu dalam ureterocele kiri. Sebuah Foley kateter balon terlihat dalam kandung kemih.

9. Gambar CT scan dengan kontras yang ditingkatkan dari perut bagian bawah menunjukkan kalkulus yang kecil.

Batu di UVJ mungkin sulit dibedakan dari batu yang telah melewati ke dalam kandung kemih. scan ulang melalui UVJ dalam posisi tengkurap mungkin dapat mempermudah mendapatkan diagnosis.

Hal hal yang dapat di lihat melalui CT scan antara lain

1. Batu di ureter2. Pembesaran ginjal3. Hydronephrosis (83% sensitive, 94% specific)4. Perinephric fluid (82% sensitive, 93% specific)5. Ureteral dilatation (90% sensitive, 93% specific)6. Lingkaran jaringan lunak di sekitar batu (seperti gambari dibawah)

radiografi konvensional dapat membantu dalam memvisualisasikan batu-batu besar, setelah mereka diidentifikasi pada CT scan, untuk memberikan garis dasar untuk mengikuti lewatnya batu. Jika ginjal, ureter, dan radiografi kandung kemih gagal untuk menggambarkan batu, CT mungkin diperlukan.

Sekitar 40-55% dari batu yang tidak terlihat pada radiografi perut. Hampir tidak ada batu dengan nilai-nilai redaman kurang dari 200 HU yang terlihat, melakukan CT scan biasanya diperlukan jika bagian dari batu itu tidak terlihat. Sistein dan batu asam urat memiliki redaman 100-500 HU; batu kalsium biasanya menunjukkan peredaman lebih tinggi dari 700 HU. tumpang tindih ada dalam CT scan batu kalsium.