02 Gita Paradisma Ct Scan

24
CT SCAN (Computerized Axial Tomografi) A. PENGERTIAN Computed Tomography ( CT ) Scan adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mendapatkan gambaran dari berbagai sudut kecil dari tulang tengkorak dan otak. Berat badan klien merupakan suatu hal yang harus dipertimbangkan. Berat badan klien yang dapat dilakukan pemeriksaan CT Scan adalah klien dengan berat badan dibawah 145 kg. Hal ini dipertimbangkan dengan tingkat kekuatan scanner. Sebelum dilakukan pemeriksaan CT scan pada klien, harus dilakukan test apakah klien mempunyai kesanggupan untuk diam tanpa mengadakan perubahan selama 20-25 menit, karena hal ini berhubungan dengan lamanya pemeriksaan yang dibutuhkan. Harus dilakukan pengkajian terhadap klien sebelum dilakukan NAMA : GITA PARADISMA NIM : P27820714002 PRODI : D4 GADAR TUGAS : IMPLIKASI

description

implikasi studi diagnostik

Transcript of 02 Gita Paradisma Ct Scan

Page 1: 02 Gita Paradisma Ct Scan

CT SCAN (Computerized Axial Tomografi)

A. PENGERTIAN

Computed Tomography ( CT ) Scan adalah suatu prosedur yang digunakan untuk

mendapatkan gambaran dari berbagai sudut kecil dari tulang tengkorak dan otak.

Berat badan klien merupakan suatu hal yang harus dipertimbangkan. Berat badan klien

yang dapat dilakukan pemeriksaan CT Scan adalah klien dengan berat badan dibawah

145 kg. Hal ini dipertimbangkan dengan tingkat kekuatan scanner. Sebelum dilakukan

pemeriksaan CT scan pada klien, harus dilakukan test apakah klien mempunyai

kesanggupan untuk diam tanpa mengadakan perubahan selama 20-25 menit, karena hal

ini berhubungan dengan lamanya pemeriksaan yang dibutuhkan.

Harus dilakukan pengkajian terhadap klien sebelum dilakukan pemeriksaan untuk

menentukan apakah klien bebas dari alergi iodine, sebab pada klien yang akan dilakukan

pemeriksaan CT Scan disuntik dengan zat kontras berupa iodine based kontras material

sebanyak 30 ml. Bila klien ada riwayat alergi atau dalam pemeriksaan ditemukan adanya

alergi maka pemberian zat kontras iodine harus distop pemberiannya. Karena eliminasi

zat kontras sudah harus terjadi dalam 24 jam. Maka ginjal klien harus dalam keadaan

normal.

NAMA : GITA PARADISMA

NIM : P27820714002

PRODI : D4 GADAR

TUGAS : IMPLIKASI

Page 2: 02 Gita Paradisma Ct Scan

B. TUJUAN

Menemukan patologi otak dan medulla spinalis dengan teknik scanning/pemeriksaan

tanpa radioisotope. Dengan demikian CT scan hampir dapat digunakan untuk menilai

semua organ dalam tubuh, bahkan di luar negeri sudah digunakan sebagai alat skrining

menggantikan foto rontgen dan ultrasonografi. Yang penting pada pemeriksaan CT scan

adalah pasien yang akan melakukan pemeriksaan bersikap kooperatif artinya tenang dan

tidak bergerak saat proses perekaman.

C. INDIKASI

Menilai kondisi pembuluh darah misalnya pada penyakit jantung koroner, emboli

paru, aneurisma (pembesaran pembuluh darah) aorta dan berbagai kelainan

pembuluh darah lainnya.

Menilai tumor atau kanker misalnya metastase (penyebaran kanker), letak kanker, dan

jenis kanker.

Kasus trauma/cidera misalnya trauma kepala, trauma tulang belakang dan trauma

lainnya pada kecelakaan. Biasanya harus dilakukan bila timbul penurunan

kesadaran, muntah, pingsan ,atau timbulnya gejala gangguan saraf lainnya.

Menilai organ dalam, misalnya pada stroke, gangguan organ pencernaan dll.

Membantu proses biopsy jaringan atau proses drainase/pengeluaran cairan yang

menumpuk di tubuh. Disini CT scan berperan sebagai “mata” dokter untuk melihat

lokasi yang tepat untuk melakukan tindakan.

Alat bantu pemeriksaan bila hasil yang dicapai dengan pemeriksaan radiologi lainnya

kurang memuaskan atau ada kondisi yang tidak memungkinkan anda melakukan

pemeriksaan selain CT scan.

Terdapatnya kelainan Gambaran lesi dari tumor, hematoma dan abses; perubahan

vaskuler : malformasi, naik turunnya vaskularisasi dan infark; Brain contusion;

Brain atrofi; Hydrocephalus; dan Inflamasi.

D. PERSIAPANPASIEN

Pasien dan keluarga sebaiknya diberi penjelasan/gambaran tentang prosedur yang

akan dilakukan. Bila perlu dengan menggunakan kaset video atau poster, hal ini

Page 3: 02 Gita Paradisma Ct Scan

dimaksudkan untuk memberikan pengertian kepada pasien dengan demikian

menguragi stress sebelum waktu prosedur dilakukan. Test awal yang dilakukan

meliputi :

1. Kekuatan untuk diam ditempat ( dimeja scanner ) selama 45 menit.

2. Melakukan pernapasan dengan aba – aba ( untuk keperluan bila ada permintaan

untuk melakukannya ) saat dilakukan pemeriksaan.

3. Mengikuti aturan untuk memudahkan injeksi zat kontras.

4. Penjelasan kepada klien bahwa setelah melakukan injeksi zat kontaras maka

wajah akan nampak merah dan terasa agak panas pada seluruh badan, dan hal ini

merupakan hal yang normal dari reaksi obat tersebut.

5. Perhatikan keadaan klinis klien apakah pasien mengalami alergi terhadap iodine.

Apabila pasien merasakan adanya rasa sakit berikan analgetik dan bila pasien

merasa cemas dapat diberikan minor tranguilizer.

6. Bersihkan rambut pasien dari jelly atau obat-obatan.

7. Rambut tidak boleh dikepang dan tidak boleh memakai wig.

E. PROSEDUR

1. Posisi terlentang dengan tangan terkendali.

2. Meja elektronik masuk ke dalam alat scanner.

3. Dilakukan pemantauan melalui komputer dan pengambilan gambar dari beberapa

sudut yang dicurigai adanya kelainan.

4. Selama prosedur berlangsung pasien harus diam absolut selama 20-45 menit.

5. Pengambilan gambar dilakukan dari berbagai posisi dengan pengaturan komputer.

Page 4: 02 Gita Paradisma Ct Scan

6. Selama prosedur berlangsung perawat harus menemani pasien dari luar dengan

memakai protektif lead approan.

7. Sesudah pengambilan gambar pasien dirapihkan.

F. CARA KERJA CT SCAN

Film yang menerima proyeksi sinar diganti dengan alat detektor yang dapat

mencatat semua sinar secara berdispensiasi. Pencatatan dilakukan dengan

mengkombinasikan tiga pesawat detektor, dua diantaranya menerima sinar yang telah

menembus tubuh dan yang satu berfungsi sebagai detektor aferen yang mengukur

intensitas sinar rontgen yang telah menembus tubuh dan penyinaran dilakukan menurut

proteksi dari tiga tititk, menurut posisi jam 12, 10 dan jam 02 dengan memakai waktu 4,5

menit.

Sinar-X yang mengalami atenuasi, setelah menembus objek diteruskan ke detektor

yang mempunyai sifat sangat sensitive dalam menangkap perbedaan atenuasi dari sinar-

X yang kemudian mengubah sinar-X tersebut menjadi signal-signal listrik. Kemudian

signal-signal listrik tersebut diperkuat oleh Photomultiplier Tube sinar-X. Data dalam

bentuk signal-signal listrik tersebut diubah kedalam bentuk digital oleh Analog to Digital

Converter (ADC), yang kemudian masuk ke dalam system computer dan diolah oleh

computer. Kemudian Data Acquistion System (DAS) melakukan pengolahan data dalam

bentuk data-data digital atau numerik.

Data-data inilah yang merupakan informasi komputer dengan rumus matematika

atau algoritma yang kemudian direkonstruksi dan hasil rekonstruksi tersebut ditampilkan

pada layar TV monitor berupa irisan tomography dari objek yang dikehendaki yaitu

Page 5: 02 Gita Paradisma Ct Scan

dalam bentuk gray scale image yaitu suatu skala dari kehitaman dan keputihan. Pada CT

Scanner mempunyai koefisien atenuasi linear yang mutlak dari suatu jaringan yang

diamati, yaitu berupa CT Number. Tulang memiliki nilai besaran CT Number yang

tertinggi yaitu sebesar 1000 HU (Hounsfield Unit), dan udara mempunyai nilai CT

Number yang terendah yaitu -1000 HU (Hounsfield Unit), sedangkan sebagai standar

digunakan air yang memiliki CT Number 0 HU (Hounsfield Unit). Nilai diatas

merupakan nilai pada pesawat CT yang memiliki faktor pembesaran konstan 1000, untuk

memperjelas suatu struktur yang satu dengan struktur yang lainnya yang mempunyai

nilai perbedaan koefisien atenuasi kurang dari 10% maka dapat digunakan window width

untuk memperoleh rentang yang lebih luas.

G. KELEBIHAN

1. Gambar yang dihasilkan memiliki resolusi yang baik dan akurat.

2. Tidak invasive (tindakan non-bedah).

3. Waktu perekaman cepat.

4. Gambar yang direkontruksi dapat dimanipulasi dengan komputer sehingga dapat

dilihat dari berbagai sudut pandang.

H. Kekurangan CT scan

1. Paparan radiasi akibat sinar X yang digunakan yaitu sekitar 4% dari radiasi sinar X

saat melakukan foto rontgen. Jadi ibu hamil wajib memberitahu kondisi kehamilannya

sebelum pemeriksaan dilakukan.

2. Munculnya artefak (gambaran yang seharusnya tidak ada tapi terekam). Hal ini

biasanya timbul karena pasien bergerak selama perekaman, pasien menggunakan

tambalan gigi amalgam atau sendi palsu dari logam, atau kondisi jaringan tubuh

tertentu.

3. Reaksi alergi pada zat kontras yang digunakan untuk membantu tampilan gambar.

I. Hal-hal yang perlu diperhatikan

1. Observasi keadaan alergiterhadap zat kontras yang disuntikan. Bila terjadi alergi

dapat diberikan deladryl 50 mg.

Page 6: 02 Gita Paradisma Ct Scan

2. Mobilisasi secepatnya karena pasien mungkin kelelahan selama prosedur

berlangsung.

3. Ukur ntake dan out put. Hal ini merupakan tindak lanjut setelah pemberian zat kontras

yang eliminasinya selama 24 jam. Oliguri merupakan gejala gangguan fungsi ginjal,

memerlukan koreksi yang cepat oleh seorang perawat dan dokter.

PET SCAN

A. PENGERTIAN

PET adalah singkatan dari Positron Emission Tomography, yaitu sebuah cara

‘teknis imaging’ (imaging technique) yang digunakan untuk membantu dokter untuk

menegakkan diagnosa dan menentukan terapi apa yang bisa dilakukan terhadap banyak

jenis penyakit, khususnya kanker.  PET scan adalah satu jenis tes yang bersifat ‘tidak-

invasif’ (non-invasive), artinya kira-kira: tidak memerlukan cara-cara yang (paling

sedikit) bisa membuat luka jaringan tubuh.  PET Scan memberikan  gambaran yang

menyeluruh tentang bagaimana organ tubuh dan jaringan tubuh berfungsi.  Dengan

informasi ini, dokter akan lebih mudah menegakkan/menentukan diagnosa, melihat

masalah yang menyertai diagnosa tersebut, melihat seberapa besar/luas penyakit yang

ditemukan, menentukan terapi, dan bisa memonitor perkembangan penyakit tersebut.

PET juga dipakai bersamaan dengan test diagnostik lain seperti computed tomography

(CT), untuk mendapatkan informasi yang lebih definitif (terarah) mengenai tumor ganas

(kanker) atau kelainan yang lain. Kombinasi dari penggunaan PET dan CT terbukti

sangat menolong dalam mendiagnosa dan mengobati banyak tipe kanker.

Page 7: 02 Gita Paradisma Ct Scan

B. TUJUAN PET SCAN memberikan informasi berikut:

1. Lokasi utama dari sel kanker;

2. Penyebaran sel kanker;

3. Ukuran dari sel kanker/tumor;

4. Pilihan terapi yang optimal;

5. Mengetahui efektifitas dari terapi pengobatan yang sedang dijalani pasien;

6. Mendeteksi tumor yang timbul kembali, mulai dari lokasi dan seberapa jauh

penyebarannya dalam tubuh.

C. INDIKASI

1. Pasien yang memiliki faktor risiko kanker yang tinggi

2. Pasien penderita kanker

3. Pasien yang pernah menderita kanker

Page 8: 02 Gita Paradisma Ct Scan

D. Fungsi dari PET/ CT Scan – dalam hubungannya dengan kanker

1. Diagnosa dan Mengetahui Stadium Kanker

PET Scan sangat sensitif dalam mendeteksi sel kanker dan penyebarannya, serta

memberikan informasi stadium dari kanker tersebut. Pemeriksaan PET dapat

dilakukan untuk mendeteksi kanker paru-paru, kanker otak dan leher, kanker usus

besar, kanker kulit, kanker payudara, lymphoma dan jenis kanker lainnya. Scanning

dapat dilakukan untuk seluruh tubuh guna mengetahui lokasi utama dari sel kanker

serta lokasi penyebaran dari sel tersebut.

2. Membedakan antara Tumor Jinak dan Ganas

Pemeriksaan PET mampu menunjukkan lokasi sel kanker dengan akurat dan

mengidentifikasi pertumbuhan sel jinak atau ganas serta membedakan antara jaringan

sel kanker dan jaringan sehat.

3. Monitor Hasil Pengobatan

PET mampu mendeteksi respon kemoterapi lebih baik dari CT Scan atau MRI.

Hasil tersebut amat membantu dokter dalam menentukan langkah pengobatan lebih

lanjut (seperti radiasi atau pembedahan). Juga memudahkan dokter untuk menentukan

efektifitas dari suatu pengobatan dan mengganti jenis pengobatan jika perlu.

Page 9: 02 Gita Paradisma Ct Scan

4. Deteksi Dini Pertumbuhan Ulang (= kanker yang timbul lagi = recurrence =

relapse) Sel Kanker

5. Membedakan antara Pertumbuhan Ulang (= kanker yang timbul lagi = recurrence

= relapse) dan Perubahan Struktural setelah Pengobatan

Karena PET mendeteksi perubahan secara metabolis ketimbang struktural,

pemeriksaan ini lebih akurat daripada CT dan MRI dan dapat membedakan antara

pertumbuhan ulang sel kanker dengan perubahan struktural sebagai akibat dari terapi

pengobatan. Hal ini memungkinkan dokter memberikan diagnosa pengobatan lanjutan

jika perlu.

6. Evaluasi Kelainan pada Otak

PET juga dapat digunakan untuk mendiagnosa kelainan metabolisme pada otak

dan mampu mendiagnosa penyakit Alzheimer serta penyebab lain dari demensia.

E. KEUNTUNGAN

Page 10: 02 Gita Paradisma Ct Scan

1. Memiliki sensitifitas klinis yang tinggi sehingga dapat mendeteksi sel kanker secara

dini

2. Memberikan hasil dan gambar resolusi tinggi

3. Teknologi ini memberikan informasi secara menyeluruh, pasien serta keluarga dapat

menjalani pengobatan yang disarankan oleh dokter dengan tenang

4. Pemeriksaan PET/CT sangat bermanfaat baik bagi pasien yang diduga menderita

kanker maupun pasien yang tengah menjalani pengobatan.

F. PROSEDUR

1. TAHAP PERSIAPAN:  Pasien diminta untuk mengganti pakaian dengan gaun

pasien yang sudah disediakan dan akan dilakukan pemerikssan berat badan dan level

gula darah

2. TAHAP PENYERAPAN: Pasien akan diberikan suntikan radiotracer (FDG) dan

dipersilahkan berbaring selama 1 – 1.5 jam agar cairan FDG menyerap dalam tubuh.

Kemudian pasien akan dipindahkan ke ruang pemeriksaan.

3. TAHAP SCANNING: Dalam tahap ini, pasien akan dibaringkan di atas meja

otomatis. Scanning akan berlangsung selama 30-60 menit, tergantung dari area tubuh

yang diperiksa. Oleh karena itu sebaiknya pasien mempersiapkan waktu sekitar 2-3

jam di klinik untuk menyelesaikan prosedur ini.

4. Untuk lebih lengkapnya :

Persiapan Sebelum Pemeriksaan

1. Pasien diharapkan puasa 6 jam sebelum pemeriksaan

2. Pasien diharapkan tidak minum suplemen makanan, 6 jam sebelum pemeriksaan

3. Pasien diharapkan mengurangi aktivitas fisik berat, 24 jam sebelum pemeriksaan

4. Pasien diperbolehkan mengkonsumsi obat yang biasa digunakan termasuk obat

penghilang rasa sakit

5. Pasien diperbolehkan minum air putih, tetapi bukan air yang diberi perasa ataupun

alkohol

6. Kadar gula darah dalam kisaran normal 120 mg/dl

7. Data pemeriksaan radiologi atau kedokteran nuklir sebelumnya harap dibawa

      Keterangan

Page 11: 02 Gita Paradisma Ct Scan

Pasien harus terbebas dari logam apabila akan dilakukan pemeriksaan dengan PET

MRI

Pasien diabetes, hamil dan menyusui harap berkonsultasi sebelum pemeriksaan

Mohon datang 30 menit sebelum waktu pemeriksaan dan menghubungi 0813 9860

0090 (24 jam) jika tidak dapat hadir atau datang terlambat

Tahapan Pemeriksaan

Pemeriksaan ini tidak menyakitkan dan merupakan sejenis pencitraan dengan radioaktif

dengan kombinasi sinar x atau medan magnet untuk menghasilkan gambaran tiga

dimensi dari bagian dalam tubuh. Tahapan yang dilakukan yaitu:

1. Pasien diharapkan mengganti pakaian dengan pakaian yang disediakan rumah sakit

2. Pasien disiapkan untuk penyuntikan

3. Perawat menyuntikkan sejumlah kecil cairan radiofarmaka ke dalam pembuluh darah

di vena lengan. Zat ini digunakan untuk proses pemeriksaan PET

4. Pasien diistirahatkan sekitar 1 jam sebelum pemeriksaan dilaksanakan. Selama waktu

istirahat, pasien diminta untuk tidak beraktivitas fisik karena dapat mempengaruhi

distribusi obat dalam tubuh

5. Sebelum dilakukan pemeriksaan dengan PET, pasien diharapkan untuk buang air

kecil pada toilet khusus yang telah disediakan. Hal ini dimaksudkan untuk

memastikan bahwa kandungan kemih pasien kosong, sehingga memberikan gambaran

yang baik pada daerah panggul

6. Pasien dipersiapkan untuk pemeriksaan. Proses pemeriksaan akan berlangsung sekitar

30 menit

7. Setelah pemeriksaan selesai, pasien diperbolehkan meninggalkan tempat pemeriksaan

PET / CT

8. Prosedur pemeriksaan ini berlangsung sekitar 2 jam

Setelah Pemeriksaan

Hindari kontak secara dekat dan lama dengan anak kecil, bayi, dan ibu hamil selama 6

jam setelah pemeriksaan

Minumlah banyak cairan

Page 12: 02 Gita Paradisma Ct Scan

Hal yang Harus Diperhatikan

FDG adalah molekul glukosa bertanda dengan dosis radioaktif yang rendah. Memiliki

waktu paruh sangat pendek, sehingga tidak dapat disimpan sebagai persediaan.

Produksi setiap dosis dilakukan di pagi hari, pada saat akan dilakukan pemeriksaan

dengan PET/CT

Dilarang membawa anak-anak atau pendamping yang sedang hamil, karena

pemeriksaan PET/CT menggunakan radiasi

G. EFEK SAMPING

Resiko mendapatkan efek yang negatif dari PET sangat rendah.  Efek samping dari

PET Scan jarang didapatkan.  Tingkat radiasi dari PET juga sangat rendah dan  karena

sifat dari radiofarmaka yang cepat rusak maka zat radioaktif tidak akan ter deteksi lagi di

dalam tubuh sesudah beberapa jam.   Zat nuklir yang masih tersisa dalam tubuh akan

cepat menghilang terbuang melalui air kencing (urine). Tidak ada resiko yang

membahayakan keluarga atau orang-orang terdekat dari pasien karena zat nuklir yang

digunakan akan sudah tidak ada lagi dalam tubuh pada waktu yang bersangkutan

meninggalkan rumah sakit atau tempat menjalani scan.

Resiko yang bisa timbul selama prosedur PET Scan.

Jumlah dari zat radionuclide/radiotracer (yang disuntikkan pada vena) sangat kecil

sehingga tidak diperlukan baju/alat untuk perlindungan terhadap paparan radioaktif.

Penyuntikan radionuclide itu sendiri bisa menyebabkan rasa tidak nyaman.  Alergi

terhadap radionuclide jarang didapatkan, tetapi bisa saja terjadi. Untuk sebagian pasien,

berbaring diatas meja scan selama menjalani prosedur ini bisa saja menyebabkan rasa

tidak nyaman.

Pada mereka yang mengetahui bahwa mereka mempunyai atau mungkin mempunyai

alergi atau sensitif terhadap obat tertentu, zat kontras, iodine atau bahan latex, harus

memberitahu dokter ahli radiologi yang merawat. Pada mereka yang sedang hamil atau

menduga dirinya sedang hamil, dokter atau perawat yang merawat harus diberitahu

karena adanya resiko janin terganggu/mengalami kelainan dari prosedur PET Scan.

Untuk mereka yang sedang menyusui, dokter harus diberitahu karena adanya

Page 13: 02 Gita Paradisma Ct Scan

kemungkinan kontaminasi air susu ibu dengan zat radionuclide. Kalau anda mempunyai

persoalan kesehatan lain, harus selalu di konsultasikan ke dokter yang merawat.  Hal ini

penting karena bisa saja mempengaruhi akurasi dari pemeriksaan PET Scab.  Keadaan

berikut ini , contoh dari keadaan yang bisa mempengaruhi hasil PET Scan:

Tingginya kadar gula darah pada mereka dengan diabetes.

Mengkonsumsi kopi (atau apapun yang mengandung caffeine), alcohol, atau merokok

dalam waktu 24 jam sebelum melakukan PET Scan.

Sedang minum/memakai obat tertentu misalnya insulin, obat-obat golongan

tranquilizers (seperti obat antidepresi), dan obat-obat sedatif.

Sebelum dilakukan PET Scan

Penjelasan akan diberikan oleh dokter anda, dan gunakan kesempatan ini untuk

bertanya sebanyak-banyaknya.

Biasanya, anda diminta untuk menanda tangani formulir ‘consent’ (persetujuan) untuk

melakukan prosedur PET Scan.  Tanyakan pada dokter bila ada yang tidak jelas,

Beritahu dokter ahli radiologi atau teknisi radiologi jika anda alergi terhadap latext

atau sensitive terhadap obat-obat tertentu, zat kontras/dyes/iodine.

Biasanya anda harus puasa beberapa jam sebelum memulai PET Scan.  Dokter akan

memberitahu persisnya berapa jam anda harus berpuasa.  Dokter anda juga akan

memberitahukan obat yang harus diminum sebelum dilakukan PET Scan.

Beritahu dokter kalau anda sedang hamil atau menduga bahwa anda hamil.

Beritahu anda obat apa saja yang sedang anda minum/pakai (termasuk produk herbal).

Jangan mengkonsumsi minuman/makanan yang mengandung caffeine atau alcohol,

atau pemakaian tembakau, setidaknya 24 jam sebelum prosedure PET Scan.

Jika anda menderita diabetes, kemungkinan anda akan diminta untuk mendapatkan

insulin sebelum prosedur PET Scan, dengan makanan beberapa jam sebelum prosedur

PET Scan.  Instruksi seperti ini, akan diberikan oleh doter anda berdasarkan keadaan

individual seseorang.  Tambahan lagi, tes untuk mengetahui kadar gula darah akan

dilakukan sebelum PET Scan.  Jika kadar gula darah anda tinggi, insulin harus

diberikan.

Dokter bisa saja meminta anda untuk menyiapkan hal-hal lain yanh sesuai dengan

kebutuhan individu anda berdasarkan keadaan kesehatan anda.

Page 14: 02 Gita Paradisma Ct Scan

Selama jalannya PET Scan

PET scan biasanya dilakukan pada pasien rawat jalan, atau bisa juga dilakukan

selama anda dirawat di rumah sakit.  Prosedur persisnya dari PET scan bisa berbeda

tergantung dari kondisi anda dan juga protokol rumah sakit/dokter anda.

Secara umum, proses jalannya PET scan akan melibatkan hal-hal berikut ini:

1. Pasien akan diminta untuk mencopot baju yang dipakai, perhiasan, atau barang lain

yang bisa saja mempengaruhi proses PET scan.

2. Jika anda dminta untuk melepaskan baju yang anda pakai, anda akan diminta

memakai gaun rumah sakit.

3. Anda akan diminta untuk mengosongkan kandung kencing – anda harus ke kamar

kecil untuk buang air kecil.

4. Satu atau dua selang infus ( intravenous (IV) lines) akan di pasang pada tangan atayu

lengan anda untuk suntikan radionuclide.

5. Beberapa dari tipe scan untuk daerah perut (abdomen) atau panggul (pelvis) bisa

membutuhkan kateter untuk menyalurkan air kencing (urinary catheter) yang

dipasang kedalam kandung kencing untuk menyalurkan air kencing (urine) selama

jalannya prosedur PET Scan.

6. Pada kasus tertentu, scan yang pertama ( initial scan) dilakukan sebelum penyuntikan

radionuclide, halini tergantung apa yang akan dilihat/diinvestigasi.  Anda akan

diminta berbaring diatas meja scanner (didalam alat scanner).

7. Zat radionuclide akan disuntikkan ke vena anda. Zat radionuclide tersebut akan

terkonsentrasi di organ atau jaringan selama  30 sampai 60 menit. Anda harus tetap

tinggal di tempat selama ini, meskipun, tidak berbahaya untuk orang lain karena

radiasi dari tubuh anda lebih rendah daripada kalau anda melakukan pemeriksaan X-

ray (Rontgen).

8. Sesudah zat radionuclide sudah diserap oleh tubuh, maka PET scan akan dimulai.

Alat scanner akan bergerak dengan perlahan diatas tubuh anda, mencakuo daerah

daerah yang akan di teliti.

9. Begitu prosedur ini selesai, infus akan dicabut, juga kalau ada pemakaian kateter,

maka kateter akan dicabut.

Page 15: 02 Gita Paradisma Ct Scan

Meskipun prosedur PET scan sendiri tidak menimbulkan rasa nyeri/sakit, tetapi

karena harus berbaring lama pada posisi yang sama bisa saja membuat anda merasakan

rasa sakit di bagian tertentu di tbuh anda, khususnya bila anda baru saja mengalami

pemeriksaan yang bersifat invasif (menyebabkan luka pada bagian tubuh tertentu).

Idealnya, teknisi yang menjalankan prosedur PET Scan akan berusaha menggunakan

cara-cara yang bisa membuat anda merasa senyaman mungkin.

Setelah prosedur PET scan selesai

1. Bangun dengan perlahan dari meja scanner untuk menjaga supaya anda tidak

terjatuh karena pusing sesudah sekian lama berbaring.

2. Anda akan diminta untuk minum banyak dan buang air kecil lebih sering selama 24

– 48 jam sesudah selesai menjalani PET scan untuk mempercepat dikeluarkannya

sisa zat radionuclide dari dalam tubuh anda.

3. Bekas tempat masuknya jarum infus (IV site) akan diperiksa apakah ada tanda

kemerahan atau bengkang.  Jika anda merasa ada rasa nyeri, atau kemerahan dan

bengkak pada bekas emmpat masuknya jarum infus, sesudah anda pulang kerumah,

maka beritahu dokter anda karena gejala yang anda rasakan tersbut bisa menjadi

tanda dari adanya infeksi atau reaksi lainnya.

4. Dokter anda mungkin akan memberikan tambahan (atau pilihan lain) instruksi

sesudah selesainya PET scan, tetapi hal ini tergantung kondisi anda.

Tindakan yang harus dilakukan begitu prosedur PET scan selesai

Begitu PET scan selesai, anda bisa meninggalkan tempat anda mendapatkan scan

ini.  Pastikan anda minum air putih (atau minuman sehat lain) dalam jumlah yang banyak

hari itu untuk membantu mengeluarkan sisa zat radiofarmaka dari tubuh anda.

PERBEDAAN penggunaan PET Scan dari CT Scan atau MRI scan

CT dan Magnetic Resonance Imaging (MRI) scan adalah alat imaging yang

memperlihatkan anatomi badan (anatomic imaging modalities), artinya CT dan MRI scan

memperlihatkan ukuran dan bentuk dari organ tubuh dan strukturnya.  Sedangkan PET

scan memperlihatkan bagaimana organ dan jaringan tubuh berfungsi.

Page 16: 02 Gita Paradisma Ct Scan

Jadi, informasi yang didapatkan dari hasil PET scan berbeda dengan yang didapatkan

dari CT dan MRI scan.

Alasannya dokter meminta anda menjalani PET or PET/CT scan

Satu kali uji PET atau PET yang dikombinasi dengan CT , bisa menyediakan informasi

yang diperlukan dokter dengan hanya satu kali pemeriksaan saja, tanpa melalui bermacam-

macam proses tes diagnostik.  PET scan paling sering digunakan untuk membantu dokter

mendeteksi kanker dan memonitor bagaimana perkembangan kanker tersebut terhadap

terapi yang diberikan.  PET scan juga dipakai untuk menilai (meng evaluasi) keadaan pada

kelainan jantung dan kelainan neurologis (penyakit persarafan).

Page 17: 02 Gita Paradisma Ct Scan

MRI dan PET-CT

SUMBER :

Asia Medic. 2013. PET SCAN. http://www.asiamedic.com.sg/bahasa-indonesia-version/pet-

ct-scan-informasi. Diakses tanggal 5 Desember 2015 Pukul 18.00 WIB.

FKUGM. 2011. DIAGNOSTIK ST SCAN. http://radiologi.ugm.ac.id/berita-108-diagnostik-ct-

scan-computerized-axial-tomografi.html. Diakses tanggal 5 Desember 2015 Pukul

18.00 WIB.

Kamus kesehatan. 2015. SC SCAN. http://kamuskesehatan.com/arti/ct-scan/. Diakses tanggal

5 Desember 2015 Pukul 18.00 WIB.

Keladi Tikus. 2013. SC SCAN. http://keladitikus.info/pemeriksaan-a-pengobatan/ct-

scan.html. Diakses tanggal 5 Desember 2015 Pukul 18.00 WIB.

RS Darmais Pusat Kanker Indonesia. 2009. PET SCAN.

http://www.dharmais.co.id/index.php/mri-dan-petct-scan.html. Diakses tanggal 5

Desember 2015 Pukul 18.00 WIB.