CT Scan Stroke BAB I - Selesai

21
BAB I PENDAHULUAN Stroke adalah suatu gangguan peredaran darah di otak. Organisasi kesehatan dunia, WHO mendefinisikan stroke sebagai suatu syndrome klinis dengan gangguan fokal atau global dari fungsiotak yang berkembang dengan cepat, dengan gejala yang bertahan lebih dari 24 jam atau lebih atau dapat menyebabkan kematian, dengan penyebab yang tak lain berasal dari gangguan sirkulasi darah. Gangguan sirkulasi ini dapat disebabkan oleh beberapa patofisiologi, diantaranya thrombosis, emboli dan perdarahan. Beberapa factor resiko penyebab stroke diantaranya adalah hipertensi, diabetes, gangguan kardiovaskuler dan kebiasaan merokok. Perjalanan penyakit stroke beragam. Ada penderita stroke yang pulihs empurna, tapi ada pula yang sembuh dengan cacatringan sampai berat. Paralisis adalah disabilitas yang paling umum terjadi akibat stroke. Paralisis atau kelumpuhan biasanya terjadi pada sisi tubuh yang berlawanan dengan sisi otak yang mengalami kerusakan. 1

description

radiologi

Transcript of CT Scan Stroke BAB I - Selesai

Page 1: CT Scan Stroke BAB I - Selesai

BAB I

PENDAHULUAN

Stroke adalah suatu gangguan peredaran darah di otak. Organisasi kesehatan

dunia, WHO mendefinisikan stroke sebagai suatu syndrome klinis dengan gangguan

fokal atau global dari fungsiotak yang berkembang dengan cepat, dengan gejala yang

bertahan lebih dari 24 jam atau lebih atau dapat menyebabkan kematian, dengan

penyebab yang tak lain berasal dari gangguan sirkulasi darah. Gangguan sirkulasi ini

dapat disebabkan oleh beberapa patofisiologi, diantaranya thrombosis, emboli dan

perdarahan. Beberapa factor resiko penyebab stroke diantaranya adalah hipertensi,

diabetes, gangguan kardiovaskuler dan kebiasaan merokok.

Perjalanan penyakit stroke beragam. Ada penderita stroke yang pulihs empurna,

tapi ada pula yang sembuh dengan cacatringan sampai berat. Paralisis adalah disabilitas

yang paling umum terjadi akibat stroke. Paralisis atau kelumpuhan biasanya terjadi pada

sisi tubuh yang berlawanan dengan sisi otak yang mengalami kerusakan. Paralisis ini

dapat terjadi di wajah, lengan, tungkai, atau sisi tubuh secara keseluruhan.

1

Page 2: CT Scan Stroke BAB I - Selesai

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Definisi

Stroke adalah gangguan fungsi syaraf yang terjadi secara mendadak akibat

berkurangnya pasokan darah kesuatu bagian otak sehingga peredaran darah keotak

terganggu.

Gambaran CT Scan Kepala Yang Normal

2. Epidemiologi

Insiden stroke bervariasi di berbagai negara di Eropa, diperkirakan terdapat 100-

200 kasus stroke baru per 10.000 penduduk per tahun. Di Amerika diperkirakan

terdapat lebih dari 700.000 insiden stroke per tahun, yang menyebabkan lebih dari

160.000 kematian per tahun, dengan 4.8 juta penderita stroke yang bertahan hidup.

2

Page 3: CT Scan Stroke BAB I - Selesai

Rasio insiden pria dan wanita adalah 1.25 pada kelompok usia 55-64 tahun, 1.50 pada

kelompok usia 65-74 tahun, 1.07 pada kelompok usia 75-84 tahun dan 0.76 pada

kelompok usia diatas 85 tahun.

3. Klasifikasi stroke

Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu: stroke iskemik maupun stroke hemorragik.

Stroke iskemik yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran

darah keotak sebagian atau keseluruhan terhenti. 80% stroke adalah stroke Iskemik.

Stroke iskemik ini dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :

1. Stroke Trombotik: proses terbentuknya thrombus yang membuat penggumpalan.

2. Stroke Embolik: Tertutupnya pembuluh arteri oleh bekuan darah.

3. HipoperfusionSistemik: Berkurangnya aliran darah keseluruh bagian tubuh

karena adanya gangguan denyut jantung.

Stroke hemoragik adalah stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh

darah otak. Hampir 70% kasus stroke hemoragik terjadi pada penderita hipertensi.

Stroke hemoragik ada 2 jenis, yaitu:

1. Hemoragik Intraserebral: pendarahan yang terjadi didalam jaringan otak.

2. Hemoragik Subaraknoid: pendarahan yang terjadi pada ruang subaraknoid

(ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak).

3

Page 4: CT Scan Stroke BAB I - Selesai

4. Faktor resiko

Faktor resiko untuk terjadinya stroke dapat diklasifikasikan berdasarkan

kemungkinannya untuk dimodifikasi atau tidak (nonmodifiable or modifiable)

1. Non modifiable risk factors :

a. Usia

b. Jeniskelamin

c. Berat badan lahir rendah

d. Ras/etnis

e. genetik

2. Modifiable risk factors

a. Hipertensi

b. Paparan asap rokok

c. Diabetes

d. Stenosis arterikarotis

e. Terapi hormonal pasca menopause

f. Diet yang buruk

g. Inaktivitas fisik

h. Obesitas

4

Page 5: CT Scan Stroke BAB I - Selesai

5. Patofisiologi

1. Stroke Iskemik

Iskemik otak mengakibatkan perubahan dari sel neuron otak secara bertahap.

Tahap 1 : a. Penurunan aliran darah

b. Pengurangan O2

c. Kegagalan energi

d. Terminal depolarisasi dan kegagalan homeostasis ion

Tahap 2 : a. Eksitoksisitas dan kegagalan homeostasis ion

b. Spreading depression

Tahap 3 :Inflamasi

Tahap 4 : Apoptosis

Proses patofisiologi pada cedera SSP akut sangat kompleks dan melibatkan

permeabilitas patologis dari sawar darah otak, kegagalan energi, hilangnya homeostasis

ion sel, asidosis, peningkatan kalsium ekstraseluler, eksitotoksisitas dan toksisitas yang

diperantarai oleh radikal bebas.

5

Page 6: CT Scan Stroke BAB I - Selesai

2. Stroke Hemoragik

Perdarahan intracranial meliputi perdarahan di parenkim otak dan perdarahan

subarachnoid. Insidens perdarahan intracranial kurang lebih 20 % adalah stroke

hemoragik, dimana masing-masing 10% adalah perdarahan subarachnoid dan

perdarahan intraserebral

Perdarahan intraserebral biasanya timbul karena pecahnya mikroaneurisma

(Berry aneurysm) akibat hipertensi maligna. Hal ini paling sering terjadi di daerah

subkortikal, serebelum, dan batang otak. Hipertensi kronik menyebabkan pembuluh

arteriola berdiameter 100 – 400 mikro meter mengalami perubahan patologi pada

dinding pembuluh darah tersebut berupa lipohialinosis, nekrosis fibrinoid serta

timbulnya aneurisma tipe Bouchard. Pada kebanyakan pasien, peningkatan tekanan

darah yang tiba-tiba menyebabkan rupturnya penetrating arteri yang kecil. Keluarnya

darah dari pembuluh darah kecil membuat efek penekanan pada arteriole dan pembuluh

kapiler yang akhirnya membuat pembuluh ini pecah juga. Hal ini mengakibatkan

volume perdarahan semakin besar.

Elemen-elemen vasoaktif darah yang keluar serta iskemik akibat menurunnya

tekanan perfusi, menyebabkan neuron-neuron di dearah yang terkena darah dan

sekitarnya lebih tertekan lagi. Gejala neurologic timbul karena ekstra vasasi darah

kejaringan otak yang menyebabkan nekrosis.

Perdarahan subarachnoid (PSA) terjadi akibat pembuluh darah disekitar

permukaan otak pecah, sehingga terjadi ekstravasasi darah keruang subarachnoid.

Perdarahan subarachnoid umumnya disebabkan oleh rupturnya aneurisma sakular atau

perdarahan dari arteriovenous malformation (AVM).

6

Page 7: CT Scan Stroke BAB I - Selesai

6. Tanda dan Gejala-gejala Stroke

Berdasarkan lokasinya di tubuh, gejala-gejala stroke terbagi menjadi berikut:

1. Bagian system saraf pusat : Kelemahan otot (hemiplegia), kaku, menurunnya

fungsi sensorik

2. Batang otak, dimana terdapat 12 saraf kranial: menurun kemampuan membau,

mengecap, mendengar, dan melihat parsial atau keseluruhan, reflex menurun,

ekspresi wajah terganggu, pernafasan dan detak jantung terganggu, lidah lemah.

3. Cerebral cortex: aphasia, apraxia, daya ingat menurun, hemineglect,

kebingungan.

Jika tanda-tanda dan gejala tersebut hilang dalam waktu 24 jam, dinyatakan sebagai

Transient Ischemic Attack (TIA), dimana merupakan serangan kecil atau serangan

awal stroke.

Gejala-gejala klinis stroke yang sering terjadi, yang perlu ditanyakan, adalah

(salah satu atau bersama-sama); (1) tiba-tiba perot, kelumpuhan satu sisi anggota gerak,

(2) tiba-tiba semutan, gringgingan di muka, satu sisi anggota gerak, (3) tiba-tiba

bingung, sulit bicara atau bicaranya sulit dimengerti, (4) tiba-tiba terjadi gangguan

penglihatan satu atau kedua mata, (5) tiba-tiba sulit untuk berjalan, sempoyongan,

kehilangan keseimbangan atau koodinasi, (6) tiba-tiba nyeri kepala yang sangat, tanpa

diketahui sebab, dan (7) tiba-tiba terjadi penurunan kesadaran atau tidak sadar (koma).

            Gejala-gejala klinis tersebut sangat tergantung dari jenis patologis stroke, sisi

otak dan bagian otak yang terganggu, dan bagaimana severitas dari gangguan otak

tersebut.

7

Page 8: CT Scan Stroke BAB I - Selesai

Pola gangguan neurlogis pada penderita stroke akut, sesuai dengan letak lesinya,

adalah sebagai berikut;

1. Lesi di hemisfer kiri (dominan), dengan gejala-gejala; afasi, hemiparesis kanan,

hemiastesia kanan, hemianopsia homonymous kanan, dan gangguan gerakan

bola mata kanan

2. Lesi di hemisfer kanan (nondominan), dengan gejala-gejala; hemiparesis kiri,

hemiastesia kiri, hemianopsia homonymous kiri, dan gangguan gerakan bola

mata kiri

3. Lesi di subkortikal atau batang otak, dengan gejala-gejala; hemiplegia berat dan

hemiastesis berat, disartria, termasuk dysarhtria-clumsy hand, hemiparesis-

ataksia, dan tidak ada gangguan kognisi, bahasa dan penglihatan

4. Lesi di batang otak, dengan gejala-gejala; tetrapelgia dan tetraastesia total,

crossed signs (signs on same side of face and other side of body), dysconjugate

gaze, nygstagmus, ataxia, disartria, dan disphagia

5. Lesi di serebelum, dengan gejala-gejala ataksia tungkai ipsilateral dan ataksia

gait.

Untuk membedakan jenis patologis stroke (perdarahan atau iskemik ata uinfark),

dapat dilakukan segera mungkin pemeriksaan CT-Scan kepala (sebagai pemeriksaan

baku emas). Apabila pemeriksaan CT-Scan tidak memungkin dengan berbagai alasan,

dapat dipakai Algoritma Stroke Gadjah Mada (ASGM) yang telah diuji reliabilitas dan

validitasnya (grade I). ASGM terdiri dari 3 variabel, yaitu, nyeri kepala pada saat

serangan, penurunan kesadaran pada saat serangan dan refelks Babinski. Apabila ada

tiga atau dua variable tersebut, maka jenis patologis stroke adalah stroke perdarahan.

8

Page 9: CT Scan Stroke BAB I - Selesai

Apabila ada nyeri kepala atau penurunan kesadaran pada saat serangan, maka jenis

patologis stroke adalah stroke perdarahan. Stroke iskemik atau infark, apabila tidak ada

ketiga variable tersebut pada saat serangan.  

7. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan otak khusus dilakukan dengan menggunakan potongan 5-10 mm

dengan jumlah potongan sekitar 14 pada setiap pemeriksaan. Potongan setebal 1-2 mm

dengan ketajaman tinggi diambil jika diperlukan detail, misalnya pada fosa hipofisis,

meatus auditorius interna atau orbita. CT terutama bermanfaat pada trauma akut, stroke

dan kecurigaan pendarahan subarachnoid.

Pemeriksaan dengan menggunakan CT Scan dapat mendeteksi kelainan –

kelainan seperti perdarahan otak, tumor otak, kelainan – kelainan tulang, kelainan di

rongga dada & rongga perut dan khususnya mendeteksi kelainan pembuluh darah

jantung (koroner) dan pembuluh darah umumnya (seperti penyempitan pembuluh darah

ginjal, dll). Lama pemeriksaan mulai dari beberapa detik sampai 2 jam.

Ukuran gambar (piksel) yang didapat pada CT Scan adalah Radiodensitas

ukuran tersebut menggunakan skala Houndsfield Unit (HU). HU sendiri adalah

pengukuran densitas jaringan.

9

Page 10: CT Scan Stroke BAB I - Selesai

Isodens : Jaringan Otak Normal

Hipodens : Abses otak, infark

Hiperdens : perdarahan Otak

a) CT Scan Pada Stroke Hemoragik

Gambaran CT Scan yang tipikal pada Perdarahan Intra serebral

memperlihatkan suatu area bulat, oval atau tidak teratur tergantung lokasi dan

ukurannya. Ukurannya bervariasi dari beberapa mm sampai lebih 500 mm

persegi. Haemoragik memperlihatkan bayangan hyperdens pada gray / white

matter. Pada perdarahan Sub Arachnoid Ct Scan memperlihatkan gumpalan atau

lapisan darah tipis yang hyperdens juga terlihat pada sulci hemisfer.

Perdarahan di intraserebral (tanda panah)

10

Jaringan HU Warna

Udara

Lemak

LCS

Otak

Darah

Tulang

-1000

-100

0

30

+100

+1000

Hitam ↓↓↓

Hitam ↓↓

Hitam ↓

Abu-abu (-)

Putih ↑↑

Putih ↑↑↑

Page 11: CT Scan Stroke BAB I - Selesai

Perdarahan di intraserebral (tanda panah)

Subdural & Epidural hematom pada stroke hemoragik

b) CT Scan Pada Stroke Iskemik

Pada stroke iskemik berkurangnya aliran darah ke otak menyebabkan

hipoksemia daerah regional otak dan menimbulkan reaksi-reaksi berantai yang

berakhir dengan kematian sel-sel otak dan unsur pendukungnya.

11

Page 12: CT Scan Stroke BAB I - Selesai

Pada beberapa kasus, bisa ditemukan area otak tidak menunjukkan

abnormalitas pada beberapa jam awal stroke, kemungkinan region yang terlalu

kecil untuk dapat dilihat dengan dengan menggunakan CT Scan atau karena

bagian dari otak (brainstem, cerebellum) dengan menggunakan CT Scan tidak

menunjukkan bayangan yang jelas. CT Scan menunjukkan nilai positif pada

stroke iskemik pada beberapa pasien dengan serangan stroke sedang sampai

dengan berat setelah 2-7 hari serangan akan tetapi tanda-tanda iskemik sulit

didapatkan pada 3-6 jam kejadian. Tanda-tanda infark pada CT Scan yaitu

terdapat area hypodens focal, pada cortical, sub cortical, Attenuasi daerah infark

berkurang (10-25 HU).

a. Terlihat gambaran lesi hiperdens warna putih dengan batas tegas.

b. Pada stadium lanjut akan terlihat edema disekitar perdarahan ( edem

perifokal) yang akan menyebabkan pendesakan. Jika terjadi absorbs

lengkap, gambarannya akan menjadi hipodens

12

Page 13: CT Scan Stroke BAB I - Selesai

Otak normal (kiri) dan stroke iskemik (kanan)

Nekrosis jaringan otak (tanda panah)

13

Page 14: CT Scan Stroke BAB I - Selesai

BAB III

KESIMPULAN

Pada beberapa kasus, bisa ditemukan area otak tidak menunjukkan abnormalitas

pada beberapa jam awal stroke. kemungkinan region yang terlalu kecil untuk dapat

dilihat dengan menggunkan CT scan atau karena bagian dari otak (brainstem,

cerebellum) dengan menggunakan CT scan tidak menunjukkan bayangan yang jelas.

Perdarahan intracerebral akan mengalami kesalahan interpretasi sebagai stroke iskemik

jika computed tomography tidak dilakukan 10-14 hari setelah stroke. CT scan

menunjukkan nilai positif pada stroke iskemik pada beberapa pasien dengan serangan

stroke sedang sampai dengan berat setelah 2 sd. 7 hari serangan akan tetapi tanda-tanda

iskemik sulit didapatkan pada 3 sd. 6 jam kejadian. Tanda-tanda infark pada computed

tomography yaitu grey matter mengalami isodense dengan white matter, kehilangan

basal ganglia dan hyperdense artery. Jika tanda-tanda ini ditemukan sangat tepat untuk

melakukan suatu keputusan misalnya apakah memberikan/tidak memberikan

thrombolysis.

14

Page 15: CT Scan Stroke BAB I - Selesai

DAFTAR PUSTAKA

1. Patel, P.R. Radiologi. Edisi : kedua. Jakarta : Erlangga. 2006.

2. Rasad, S. Radiologi Diagnostik. Edisi : kedua. Jakarta : FK UI. 2005.

3. Andra. Perdarahan Epidural.

URL: http://dokterandra.com/tag/perdarahan/ Diakses tanggal 12 Juni 2012

4. Medicalera. Stroke: Kenali Faktor Resikonya dan Cegah Sekarang Juga!

URL: http://www.medicalera.com/arsip.php?thread=1497 Diakses tanggal 12

Juni 2012

5. Website Physo. Radiologi For Physiotherapy.

URL: http://ishakphysio.blogspot.com/2010/10/radiology-for-

physiotherapy.html Diakses tanggal 11 Juni 2012

6. Favorenda A F. penggunaan CT Scan Dalam Menegakkan Stroke Hemoragik.

URL:http://www.fkumyecase.net/wiki/index.php?page=PENGGUNAAN+

+CT+SCAN++DALAM++MENEGAKKAN++DIAGNOSIS++STROKE+

+HEMORAGIK Diakses tanggal 11 Juni 2012

15