Crs Kehamilan Resiko Tinggi Nickey Poli 3

41
BAB I PENDAHULUAN Kehamilan merupakan suatu karunia terbesar yang diberikan Tuhan kepada para ibu. Namun, ibu hamil yang memiliki riwayat atau predisposisi penyakit bawaan ataupun penyakit menahun cenderung mencemaskan kehamilannya. Seperti pengidap penyakit hipertensi, diabetes, jantung dan hepatitis B yang digolongkan sebagai ibu dengan kehamilan berisiko tinggi (KRT). Menurut dr. Puji Ichtiarti, SpOG., dari RS Bunda, Jakarta, ibu hamil dengan penyakit - penyakit seperti itu tidak berarti tidak boleh hamil. Kehamilan bisa tetap berjalan lancar dan bayi yang lahir pun sehat asalkan mereka dapat mengontrol penyakitnya dengan baik. 5-10% dari kehamilan termasuk kehamilan dengan resiko tinggi, wanita dengan kehamilan resiko tinggi, mereka harus mempersiapkan diri dengan lebih memperhatikan perawatan kesehatannya dalam menghadapi kehamilan dengan resiko tinggi ini. 1 1 http://rizkiyana.wordpress.com/2007/06/29/kehamilan- resiko-tinggi/ Didownload Tanggal 1 november 2008 jam. 15.00 1

Transcript of Crs Kehamilan Resiko Tinggi Nickey Poli 3

Page 1: Crs Kehamilan Resiko Tinggi Nickey Poli 3

BAB I

PENDAHULUAN

Kehamilan merupakan suatu karunia terbesar yang diberikan Tuhan

kepada para ibu. Namun, ibu hamil yang memiliki riwayat atau predisposisi

penyakit bawaan ataupun penyakit menahun cenderung mencemaskan

kehamilannya. Seperti pengidap penyakit hipertensi, diabetes, jantung dan

hepatitis B yang digolongkan sebagai ibu dengan kehamilan berisiko tinggi

(KRT). Menurut dr. Puji Ichtiarti, SpOG., dari RS Bunda, Jakarta, ibu hamil

dengan penyakit - penyakit seperti itu tidak berarti tidak boleh hamil. Kehamilan

bisa tetap berjalan lancar dan bayi yang lahir pun sehat asalkan mereka dapat

mengontrol penyakitnya dengan baik. 5-10% dari kehamilan termasuk kehamilan

dengan resiko tinggi, wanita dengan kehamilan resiko tinggi, mereka harus

mempersiapkan diri dengan lebih memperhatikan perawatan kesehatannya dalam

menghadapi kehamilan dengan resiko tinggi ini. 1

Setiap tahun diperkirakan sekitar 200 juta perempuan menjalani kehamilan

di seluruh dunia dan setiap saat perempuan hamil mempunyai resiko menghadapi

kematian dan komplikasi yang tidak dapat diduga, yang menyebabkan kematian

atau kesakitan bagi ibu dan bayinya. Sedikitnya 40% dari ibu hamil pernah

mengalami salah satu bentuk komplikasi dalam kurun kehamilannya, dan sekitar

15% komplikasi ini secara potensial mengancam jiwa dan membutuhkan

penanganan obstretik darurat.

Resiko dalam kesehatan ibu (kesehatan maternal) adalah kemungkinan

seorang ibu meninggal atau mengalami komplikasi serius dalam masa kehamilan

atau persalinan. Setiap ibu hamil menghadapi resiko, untuk itu pemeriksaan

teratur dan penanganan oleh tenaga kesehatan terlatih selama hamil dan persalinan

merupakan hal penting yang perlu mendapat perhatian, baik oleh ibu sendiri,

1 http://rizkiyana.wordpress.com/2007/06/29/kehamilan-resiko-tinggi/ Didownload

Tanggal 1 november 2008 jam. 15.00

1

Page 2: Crs Kehamilan Resiko Tinggi Nickey Poli 3

suami, keluarga dan masyarakatnya. Banyak kasus komplikasi tidak dapat diduga

sebelumnya padahal komplikasi ini umumnya mengancam jiwa si ibu hamil.

Deteksi dini terhadap komplikasi kehamilan merupakan upaya dilakukan untuk

menemukan penyimpangan - penyimpangan yang terjadi selama kehamilan ibu

secara dini. Deteksi dini dalam pelayanan antenatal adalah mengarah pada

penemuan ibu hamil beresiko agar dapat ditangani secara memadai sehingga

kesakitan atau kematian dapat dicegah. Untuk pengenalan tanda-tanda kehamilan

yang memiliki tanda bahaya dan komplikasi kehamilan banyak poster -poster dan

leaflet disebarkan kepada masyarakat khususnya ibu-ibu hamil yang berkunjung

dalam pelayanan antenatal maupun pada kegiatan kunjungan rumah dalam

pemantauan kesehatan masyarakat. Selain itu digunakan juga suatu alat bantu

yang lebih memungkinkan dilibatkannya ibu hamil untuk secara aktif mengamati

sendiri kehamilannya.

Kehamilan dapat berlangsung dengan baik jika wanita hamil berada dalam

kondisi kesehatan optimal. Untuk itu diperlukan pengawasan kehamilan yang

dikenal dengan perawatan antenatal (Pan). Pan bertujuan mempersiapkan dan

meningkatkan derajat kesehatan wanita hamil, baik fisik maupun mental untuk

menghadapi proses kehamilannya selanjutnya, persalinan, masa nifas dan masa

menyusui. Wanita hamil perlu secara periodik diperiksa keadaan gizinya,

kenaikan berat badannya selama hamil, tekanan darahnya, perkembangan

kehamilannya, letak anak, jumlah anak yang dikandung, kesejahteraan anak,

keadaan jalan lahir terutama panggul, dan kelainan-kelainan lain yang dapat

menghalangi lancarnya persalinan.

Kelompok yang ber-KRT tidak dibenarkan melahirkan di rumah, tapi

harus bersalin di rumah sakit karena di situ tersedia tenaga medis terampil dan

fasilitas pelayanan kebidanan yang cukup. Pan penting untuk mencegah

komplikasi kehamilan, persalinan dan masa nifas. Masalah yang sering dihadapi

ialah tak ada kesadaran wanita hamil untuk datang memeriksakan dirinya pada

2

Page 3: Crs Kehamilan Resiko Tinggi Nickey Poli 3

fasilitas pelayanan kebidanan. Mungkin ini karena ketidaktahuan, kemiskinan,

atau tempat tinggal terpencil. Akibatnya, sering terjadi komplikasi.2

BAB II

2 http://rizkiyana.wordpress.com/2007/06/29/kehamilan-resiko-tinggi/ Didownload

Tanggal 1 november 2008 jam. 15.00

3

Page 4: Crs Kehamilan Resiko Tinggi Nickey Poli 3

TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI

Kehamilan Resiko Tinggi adalah suatu kehamilan yang memiliki resiko

lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan terjadinya

penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan. Untuk menentukan

suatu kehamilan resiko tinggi, dilakukan penilaian terhadap wanita hamil untuk

menentukan apakah dia memiliki keadaan atau ciri-ciri yang menyebabkan dia

ataupun janinnya lebih rentan terhadap penyakit atau kematian (keadaan atau ciri

tersebut disebut faktor resiko). Faktor resiko bisa memberikan suatu angka yang

sesuai dengan beratnya resiko.3

Suatu keadaan dimanan ibu, janin atau bayi baru lahir mempunyai resiko

yang bermakna terhadap meningktanya morbiditas dan mortalitas baik sebelum

persalinan maupun setelah persalinan

Suatu kondisi dan situasi serta keadaan umum seorang ibu selama

kehamilan, persalinan ataupun nifas yang mnyebabkan ancaman pada kesehatan

dan jiwa ibu maupun janin yang dikandungnya yang disebabkan oleh faktor non

medis dan medis

B. KEHAMILAN DENGAN RESIKO TINGGI DAPAT DIBAGI ATAS 4

GOLONGAN :4

1. Penyakit yang menyertai kehamilan

Penyakit vaskular renal

Incompatibilitas darah

infeksi

2. Penyakit kehamilan

Partus prematurus

3 Wiknjosastro,Prof.dr.Hanifa. “ilmu Kandungan”. Edisi Ketiga. Jakarta : 1999

4 http://rizkiyana.wordpress.com/2007/06/29/kehamilan-resiko-tinggi/ Didownload Tanggal 1 november 2008 jam. 15.00

4

Page 5: Crs Kehamilan Resiko Tinggi Nickey Poli 3

Perdarahan kehamilan

Ketidaksesuaian antara besarnya rahim dengan tuanya kehamilan

(hidramnion, gemelli, IUGR)

Kehamilan serotinus

Kelainan uterus ( bekas SC dll)

3. Riwayat obstetri yang jelek

Kematian anak pada persalinan yang lalu atau anak dengan

kelainan kongenital

Satu atau beberapa partus prematurus

Abortus habitualis

Infertilitas tak sengaja lebih dari 5 tahun

4. Keadaan ibu secara umum

Umur ibu terlalu tua atau terlalu muda

Paritas

Berat badan ibu

Tnggi badan ibu

Ibu yang tidak menikah

Keadaan sosio ekonomi rendah

Addiksi obat: alkohol, narkotik, tembakau

C. FAKTOR-FAKTOR KEHAMILAN DENGAN RESIKO TINGGI5

Faktor non medis yaitu : sosio ekonomi dan demografi

Faktor medis terdiri dari :

1. Riwayat persalinan

2. Status / riwayat kelainan medik ibu

3. Status obstetri saat ini

4. Kebiasaan (habitualis)

Untuk menilai dan mengidentifikasi kehamilan resiko tinggi dilakukan

dengan cara membuat daftar faktor-faktor yang ada hubungannya dengan masalah

kehamilan saat ini lalu dilakukan skoring dari masing-masing faktor tersebut

yaitu:

5 http://rizkiyana.wordpress.com/2007/06/29/kehamilan-resiko-tinggi/ Didownload Tanggal 1 november 2008 jam. 15.00

5

Page 6: Crs Kehamilan Resiko Tinggi Nickey Poli 3

1. Faktor sosial ekonomi

Satus sosial ekonomi : keuangan yang tidak adekuat

Status lingkungan sosial : lingkungan rumah yang jelek, masalah

sosial yang berat.

Status perkawinan : unwanted pregnancy khususnya remaja

Kecukupan gizi yang jelek

Pekerjaan orang tua

2. Faktor demografi

Maternal age : usia ibu <16 tahun atau >35 tahun

Maternal education : pendidikan ibu < 11 tahun

Maternal height : ibu yang pendek (<5ft atau <145 cm)

Maternal weight : overweight atau underweight

3. Faktor medis

A. Riwayat obstetri sebelumnya

Riwayat infertilitas

Riwayat KET dan abortus habitualis

Grande multipara

Riwayat stillborn dan kematian neonatus

Kelainan uterus dan servik

Riwayat kehamilan kembar

Riwayat persalinan prematur

Riwayat prolonged labor

Riwayat SC

Riwayat makrosomia

Riwayat persalinan dengan forsep

Riwayat bayi dengan defisit neurologis, trauma lahir dan

malformasi

Riwayat mola dan chorio-ca

B. Kelainan medis ibu dalam kehamilan

Penyakit jantung

Penyakit paru

6

Page 7: Crs Kehamilan Resiko Tinggi Nickey Poli 3

Penyakit metabolik : tiroid, diabetes mellitus

Penyakit ginjal

Penyakit gastrointestinal

Gangguan endokrin (hifofise, adrenal)

Hemoglobinopati

Gangguan neurologis

STD dan penyakit infeksi lainnya

Keganasan

Riwayat pembedahan selama kehamilan

Kelainan kongenital traktus genitalis

Mental retardation dan gangguan / kekacauan emosional

C. Status obstetri saat ini

ANC tidak ada

Rh sensitisation

Large or small gestation

Prematur

PIH

Kehamilan kembar

Hidramnion

PRM

HAP

Kelainan presentasi

Prolonged pregnancy

Kelainan fetal “fetala well being”

Anemia

D. Kebiasaan

Ibu yang pendek

Alkoholik

Drug use / abused

7

Page 8: Crs Kehamilan Resiko Tinggi Nickey Poli 3

D. PENANGANAN KASUS KEHAMILAN RESIKO TINGGI6

Semua kasus kehamilan resiko tinggi seharus segera diidentifikasi dan

dilakukan perawatan baik antenatal, intranatal, postnatal serta neonatal. Secara

umum mereka tidak haru seluruhnya dilayani pada pusat-pusat spesialis dan dapat

dilayani serta dirawat pada bidan-bidan yang terlatih dibawah pengawasan pusat-

pusat kesehatan masyarakat atau praktek dokter umum. Semua kasus resiko tinggi

ini harus tercakup oleh pelaanan obstetrik. Pelayanan yang dialkuakn oleh baik

pekerja kesehatan-kesehatan memberikan suatu perawatan dasar dan skrinning

pada daerah desa, pinggiran kota maupun dikota.

Suatu “check list” yang sederhana dipersiapkan untuk mereka dan diisi

untuk mengidentifikasi kasus-kasus resiko tinggi bersama dengan “medical

Officer” dari pusat kesehatan atau klinik kesehatan ibu dan anak. Pusat kesehatan

ataupun klinik kesehatan ibu dan anak itu dapat bekerja sama dengan spesialis

secara periodik yang datang dari rumah sakit pendidikan atau tidak seperti rumah

sakit kabupaten ataupun propinsi.

Pusat-pusat kesehtan, pimpinan klinik KIA bersama dengan spesialis

memutuskan kasus-kasus yang mana dapat ditatalaksana dirumah atau dipusat

kesehatan masyarakat.

Kasus-kasus dengan resiko tinggi yang nyata sebaiknya dirujuk pada pusat

pelayanan obstetrik yang lebih tinggi.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penanganan kehamilan resiko

tinggi adalah sebagai berikut:

1. Pelatihan tenaga bidan, perawat dan bekerja kesehatan masyarakat dalam

hal pelayanan obstetrik dasar.

6 http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/

08PenanggulanganPerinatalRisikoTinggi126.pdf/

08PenanggulanganPerinatalRisikoTinggi126.html Didownload tanggal 1 November

2008 , jam. 14.30

8

Page 9: Crs Kehamilan Resiko Tinggi Nickey Poli 3

2. Penyusunan seminar secara periodik dengan partisipasi selruh unsur dalam

penanganan kasusu-kasus khusus

3. Rujukan kasus-kasus khusus ke pusat-pusat yang mempunyai tenaga

spesialis

4. Pemanfaatan sumberdaya manusia dan finasial jika diperlukan

5. Pemanfaatan laboratorium perinatologi untuk investigasi dan pelayanan

pediatrik untuk neonatus

6. Peningkatan standar pelayanan obstetrik dan pedidikan kesehatan

masyarakat

Pada kasus-kasus dengan kegagalan kehamilan sebelumnya dilakukan

investigasi sebab-sebab kegagalannya sebelum terjadi kehamilan berikutnya.

Pemeriksaan histogram pada kasus kelainan uterus. Pemeriksaan yang mnyerluruh

untuk hipertensi, penyakit ginjal atau gangguan tiroid dan jika ditemukan

kasualnya dilakukan pengobatan secara adekuat

PENILAIAN KEADAAN IBU DAN KESEJAHTERAAN JANIN

Hal ini harus dilakukan pada setiap kunjungan antenatal, komplikasi penyakit ibu

harus dicari dan diobati jika diperlukan.

Pasien dengan riwayat abortus pada kehamilan sebelumnya, sebaiknya dianjurkan

untuk istirahat dan hindari perjalanan jauh pada awal-awal kehamilan serta

menghindari sexual intercouse. Pemeriksaan vaginal sebaiknya dihindari pada

trimester 1.

Pasien dengan riwayat persalinan prematur, stillbirth, IUGR dan kelainan lainnya

dianjurkan dirawat dan istirahat dirumah sakit hususnya pada kelompok sosio

ekonomi jelek dimana tidak mendapatkan istirahat yang adekuat serta gizi yang

baik.

PENANGANAN DALAM PERSALINAN

Umumnya semua kasus resiko tinggi dilakukan seksio sesaria elektif sebagian

lainnya dilakukan induksi persalinan setelah janin aterm. Pada kasus terkahir ini

9

Page 10: Crs Kehamilan Resiko Tinggi Nickey Poli 3

dilakukan pengontrolan yang ketat dalam menilai kemajuan persalinan dan

hipoksia janin.

Kondisi janin dapat dinilai dengan :

a. Fetal heart monitoring

Dengan stetoskop atau fetoskop

Monitoring elektronik

b. Keluarnya mekonium pada presentasi selain bokong

c. Pemeriksaan PH darah janin

Jika ada bukti telah terjadi hipoksia janin pada kala 1 atau kegagalan

kemajuan persalinan maka dilakukan SC. Kondisi janin dinilai segera setelah

persalinan dan dibawah perawatan pediatrik.

E. PENILAIAN KEHAMILAN RESIKO TINGGI

Nilai 10 atau lebih menunjukkan resiko tinggi.

FAKTOR RESIKO Skor

SEBELUM KEHAMILAN

1. Karakteristik ibu

Usia 35 tahun atau lebih atau 15 tahun atau kurang 5

Berat badan kurang dari 50 kg atau lebih dari 100 kg 5

2. Peristiwa pada kehamilan yg lalu

Kematian dalam kandungan 10

Kematian bayi baru lahir 10

Bayi premature 10

Kecil untuk masa kehamilan 10

Transfuse darah janin untuk penyakit hemolitik 10

10

Page 11: Crs Kehamilan Resiko Tinggi Nickey Poli 3

Persalinan terlambat (lebih dari 42 minggu) 10

Keguguran berulang 5

Bayi besar (lebih dari 5 kg) 5

Hamil sebanyak 6 kali atau lebih 5

Riwayat eklamsi 5

Operasi sesar 5

Epilepsi atau kelumpuhan serebral pada ibu 5

Riwayat pre-eklamsi 1

Cacat bawaan pada bayi sebelumnya 1

3. Kelainan struktur

Rahim ganda 10

Kelemahan pada leher rahim 10

Panggul sempit 5

4. Keadaan medis

Tekanan darah tinggi menahun 10

Penyakit ginjal sedang sampai berat 10

Penyakit jantung berat 10

Diabetes yg tergantung kepada insulin 10

Penyakit sel sabit 10

Hasil pap smear yg abnormal 10

Penyakit jantung sedang 5

11

Page 12: Crs Kehamilan Resiko Tinggi Nickey Poli 3

Penyakit tiroid 5

Riwayat tuberculosis 5

Penyakit paru-paru (misalnya asma) 5

Hasil pemeriksaan darah yg positif untuk sifilis atau hiv 5

Riwayat infeksi kandung kemih 1

Riwayat keluarga yg menderita diabetes 1

SELAMA KEHAMILAN

Obat-obatan & infeksi

pemakaian obat atau alkohol 5

Penyakit virus (misalnya campak jerman) 5

Influenza berat 5

Merokok 1

Komplikasi Medis

Pre-eklamsi sedang sampai berat 10

Pre-eklamsi ringan 5

Infeksi ginjal 5

Diabetes gestsional 5

Anemia berat 10

Infeksi kandung kemih 1

Anemia ringan 1

Komplikasi Kehamilan Pada Ibu

12

Page 13: Crs Kehamilan Resiko Tinggi Nickey Poli 3

Plasenta previa 10

Pelepasan plasenta premature 10

Cairan ketuban terlalu sedikit atau terlalu banyak 10

Infeksi plasenta 10

Robekan pada rahim 10

Persalinan terlambat (lebih dari 42 minggu atau terlambat lebih dari 2

minggu)10

Sensitisasi rh pada darah janin 5

Bercak perdarahan 5

Persalinan premature 5

Ketuban pecah lebih dari 12 jam sebelum persalinan 5

Leher rahim berhenti melebar 5

Persalinan berlangsung lebih dari 20 jam 5

Mengedan lebih dari 2 jam 5

Persalinan cepat (kurang dari 3 jam) 5

Operasi sesar 5

Induksi persalinan karena alasan medis 5

Induksi persalinan 1

Komplikasi kehamilan pada bayi

Mekonium dalam cairan ketuban (hijau tua) 10

Letak bayi abnormal (misalnya letak bokong) 10

Persalinan letak bokong, dibantu seluruhnya 10

13

Page 14: Crs Kehamilan Resiko Tinggi Nickey Poli 3

Kehamilan ganda (terutama 3 atau lebih) 10

Denyut jantung lambat atau sangat cepat 10

Prolapsus tali pusat 10

Berat badan kurang dari 2,75 kg 10

Mekonium dalam cairan ketuban (hijau muda) 5

Persalinan dengan bantuan forseps atau ekstraksi vakum 5

Persalinan letak bokong, tidak dibantu atau dibantu sebagian 5

Pembiusan total pada ibu selama persalinan 5

F. PENCEGAHAN KEHAMILAN RISIKO TINGGI

Kehamilan risiko tinggi dapat dicegah bila gejalanya ditemukan sedini

mungkin sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikinya. Diagnosa Ibu hamil

dengan kehamilan resiko tinggi jangalah diartikan dengan makna yang selalu

negatif. Dengan perawatan yang baik, 90-95% ibu hamil yang termasuk

kehamilan dengan resiko tinggi dapat melahirkan dengan selamat dan

mendapatkan bayi yang sehat.

Kehamilan risiko tinggi dapat dicegah dan diatasi dengan baik bila

gejalanya ditemukan sedini mungkin sehingga dapat dilakukan tindakan

perbaikinya, dan kenyataannya, banyak dari faktor resiko ini sudah dapat

diketahui sejak sebelum konsepsi terjadi. Jadi semakin dini masalah dideteksi,

semakin baik untuk memberikan penanganan kesehatan bagi ibu hamil maupun

bayi. Juga harus diperhatikan bahwa pada beberapa kehamilan dapat mulai dengan

normal, tetapi mendapatkan masalah kemudian.

14

Page 15: Crs Kehamilan Resiko Tinggi Nickey Poli 3

Oleh karenanya sangat penting bagi setiap ibu hamil untuk melakukan

ANC atau pemeriksaan kehamilan secara teratur, yang bermanfaat untuk

memonitor kesehatan ibu hamil dan bayinya, sehingga bila terdapat permasalahan

dapat diketahui secepatnya dan diatasi sedini mungkin. Juga hiduplah dengan cara

yang sehat (hindari rokok, alcohol, dll),serta makan makanan yang bergizi sesuai

kebutuhan anda selama kehamilan.

Pencegahan kehamilan risiko tinggi dapat dilakukan ?

- Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke

Posyandu, Puskesmas, Rumah Sakit, paling sedikit 4 kali selama masa

kehamilan.

- Dengan mendapatkan imunisasi TT 2X.

- Bila ditemukan kelainan risiko tinggi pemeriksaan harus lebih sering dan

lebih intensif.

- Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5 sempurna.

         Pemerintah dan penyedia pelayanan kesehatan  harus menganggap setiap

kehamilan adalah suatu hal yang istimewa, dan semua perempuan harus dapat

mengakses pelayanan kesehatan yang berkualitas, melalui :

Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran kaum perempuan dan

keluarganya terhadap resiko komplikasi yang dapat dialami oleh semua

perempuan, sehingga mereka mampu melakukan hal yang benar dan tepat

bila komplikasi itu benar terjadi.

 Mendekatkan pelayanan kesehatan kepada keluarga, khususnya

perempuan, termasuk tenaga kesehatan terlatih, penanganan  komplikasi

dan rujukan yang memadai, serta penanganan pertama  yang cepat dan

tepat untuk setiap komplikasi sebelum dapat mencapai pelayanan

kesehatan yang lebih baik (seperti Rumah sakit).

 Menciptakan suatu jaringan komunikasi dan transportasi yang

menghadirkan tenaga kesehatan, Puskesmas dan Rumah Sakit serasa dekat

15

Page 16: Crs Kehamilan Resiko Tinggi Nickey Poli 3

dengan masyarakat sehingga setiap ibu yang mengalami komplikasi dapat

memperoleh pelayanan kesehatan  yang cepat, tepat dan memadai.

Meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan reproduksi semua kaum

perempuan melalui pencegahan dan pengobatan setiap masalah yang dapat

memberikan kontribusi terhadap buruknya kondisi kesehatan

reproduksinya.

16

Page 17: Crs Kehamilan Resiko Tinggi Nickey Poli 3

BAB III

STATUS OBSTETRI

I. SUBJEKTIF ( Anamnesis )

1. Biodata

Nama Istri : Ny. A Nama Suami : Tn. B

Umur : 31 th Umur : 40 th

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh

Pendidikan : SD Pendidikan : SD

Paritas : 4

Alamat :Cimahpar RT 06/06

Cikatomas

Telp/HP : -

2. Tanggal Masuk : 27 Oktober 2008 ( Poli OBGIN )

3. Keluhan Utama : Kontrol kehamilan dengan riwayat fistel

Ibu G5P4A0 merasa hamil 8 bulan datang ke RSUD Tasikmalaya untuk

kontrol kehamilan. Ibu masih merasakan adanya gerakan janin. Ibu tidak

mengeluh adanya mules – mules serta keluar cairan ataupun darah dari jalan

lahir.

Ibu kontrol ke RSUD karena ibu pernah disarankan oleh dokter dari

RSHS yaitu jika hamil harus melahirkan di RS, hal ini dikarenakan ibu pernah

menjalani operasi fistel sebelumnya ( tanggal 21 Juni 2007 ) sehingga menurut

keterangan dokter, ibu tidak bisa melahirkan secara normal melainkan harus

operasi di RS. Ibu mengatakan fistel muncul setelah ibu menjalani operasi

17

Page 18: Crs Kehamilan Resiko Tinggi Nickey Poli 3

sesar pada kehamilan yang ketiga. Keluhan seperti tidak bisa menahan BAK

dan BAK lewat vagina dirasakan ibu setelah operasi sesar dan hal ini dialami

ibu selama ± 10 tahun, ibu tidak segera operasi untuk mengatasi fistel nya

dikarenakan tidak mempunyai biaya.

Anamnesis Tambahan :

Ibu mengatakan ini kehamilannya yang ke-5, tidak pernah keguguran

sebelumnya, namun anak kedua meninggal pada waktu beberapa hari sebelum

lahir dan anak ke tiga meninggal 3 hari setelah dilahirkan (SC), dimana

sebelum di sesar ibu dicoba ditolong oleh seorang paraji, karena tidak lahir-

lahir ibu kemudian dibawa ke RS . Ibu mengetahui tentang kehamilannya dari

seorang bidan.

4. Riwayat Kelahiran Persalinan dan Nifas yang lalu

NO THN TEMPAT

LAHIR

USIA

KHMLN

JENIS

PSLN

PENLNG PENY KES

ANAK

NIFAS

1. 1987 Rumah 9 BLN

(aterm)

Spontan Paraji - +

( 3 hari PP )

TAK

2 1990 Rumah 9 BLN

(aterm)

Spontan Paraji - IUFD TAK

3 1998 RS 9 BLN

(aterm)

SC Dokter - +

( 3 hr post

SC )

TAK

4 2006 RS 9 BLN

(aterm)

Spontan Bidan - +

( 2 hari PP )

TAK

5 HAMIL SEKARANG

5. Riwayat Kahamilan Sekarang

G5P4A0

HPHT : 5 Maret 2008

TP : 12 Desember 2008

ANC : 2 x ke Bidan

18

Page 19: Crs Kehamilan Resiko Tinggi Nickey Poli 3

6. Riwayat Penyakit dan Operasi yang dialami

Asthma ( - ) Paru ( - ) Liver ( - )

Jantung ( - ) Ginjal ( - ) Dll

Operasi : Ibu pernah menjalani operasi SC pada tahun 1998

Ibu pernah menjalani operasi fistulorafi pada tahun 2007

Riwayat Kontrasepsi : Ibu tidak pernah menggunakan kontrasepsi

sebelumnya

II. OBJEKTIF ( Pemeriksaan Fisik )

1. Status Praesens

Keadaan Umum : Tampak sakit sedang

Kasadaran : Kompos Mentis

Barat Badan : 60 cm

Tinggi Badan : 152 cm

Tekanan Darah : 120 / 80 mmHg

Nadi : 80 x / menit

Respirasi : 24 x / menit

Suhu : 36,5 0C

Kepala :

Muka : Normochepali

Mata :

Konjungtiva : tidak anemis

Sklera : tidak ikterik

19

Page 20: Crs Kehamilan Resiko Tinggi Nickey Poli 3

Mulut : dalam batas normal, gigi geligi

lengkap

Lidah : tidak ada kelainan

Leher : tidak ada kelainan, JVP tidak meningkat

Dada :

Jantung :

I = tidak tampak iktus kordis

P = teraba iktus kordis di ICS 5 MCS

P = batas jantung normal

A = BJ I, II murni, gallop (-), murmur (-)

Paru :

I = simetris

P = vokal fremitus simetris kira dan kanan

P = Sonor kiri dan kanan

A = suara nafas vesikuler, Ronkhi (-), wheezing (-)

Areola Mammae : melebar, hiperpigmentasi

Putting susu (nipple): menonjol

Perut :

Luka parut ( Bekas Operasi ) : ada

Striae Gravidarum : ada

Genitalia : tidak ada kelainan

Ekstremitas :

Atas : akral hangat, edema (-/-)

Bawah : akral hangat, edema (+/+) , Refleks (+/+)

20

Page 21: Crs Kehamilan Resiko Tinggi Nickey Poli 3

2. Status Obstetrik

TFU = 31 cm

TBBA = 2430 – 2790 gram

Palpasi : LEOPOLD

I : Teraba bagian lunak, hampir bulat, tidak melenting

II : Teraba bagian agak keras memanjang dikiri dan

bagian- bagian kecil dikanan

III :Teraba bagian keras, bulat dan melenting,

konvergen.

His : -

Auskultasi : BJA = 136 x / menit

Pemeriksaan Dalam : Tidak dilakukan

V/V :..............................................

Portio :..............................................

Ø :..............................................

KET :..............................................

KEP :..............................................

Pemeriksaan Panggul : Tidak di lakukan

Promontorium : Teraba / tidak teraba

Conjungata Diagonalis...... cm

Conjungata Vera............... cm

Linea innominata : Teraba seluruhnya / sebagian

Dinding samping panggul : Konvergen / Divergen

Spina ischiadica : Menonjol / Tidak menonjol

21

Page 22: Crs Kehamilan Resiko Tinggi Nickey Poli 3

Os sacrum : Konkav / Lurus

Arkus Pubis : Cukup luas / tidak

Kesan Panggul : -

Pemeriksaan penunjang

LAB : -

USG : Janin tunggal hidup, letak kepala, cairan ketuban cukup,

jenis kelamin perempuan umur kehamilan 32 – 33 minggu

CTG : -

III.ASSESSMENT ( Diagnosis )

G5P4A0 hamil 32 minggu 5 hari (HPHT) dan 32-33 minggu (USG), dengan

riwayat SC 10 tahun yang lalu + riwayat fistulorafi 1 tahun yang lalu +

kehamilan resiko tinggi e.c.riwayat obstetric jelek, janin tunggal hidup

presentasi kepala.

IV. PLANNING ( Rencana Tindakan / Pengobatan )

Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan

Menganjurkan ibu untuk kontrol kehamilan 2 x dalam seminggu

Menganjurkan agar melakukan pemeriksaan KTG, Test TORCH

Memberitahukan ibu bahwa ia harus melahirkan di RS

Memberitahukan kepada ibu bahwa jika terdapat tanda-tanda persalinan

seperti mules-mules, keluar cairan ataupun darah dari jalan lahir untuk

segera ke RS

Menyarankan ibu untuk makan dan minum yang adekuat

Rencana Operasi SC elektif saat usia kehamilan ibu 37-38 minggu

22

Page 23: Crs Kehamilan Resiko Tinggi Nickey Poli 3

BAB IV

PEMBAHASAN CASE REPORT

IV.1. PERMASALAHAN

1. Apakah diagnosa ibu dengan riwayat obstetric jelek , pada pasien

ini sudah benar ?

2. Apa pada pasien ini termasuk dalam kehamilan dengan resiko

tinggi ?

3. mengapa perlu dilakukan pemeriksaan KTG pada pasien ini ?

4. mengapa perlu dilakukan pemeriksaan TORCH pada pasien ini ?

5. apakah pada pasien ini bisa melakukan persalinan pervaginam ?

6. mengapa persalinan pada kehamilan yang ketiga pada pasien ini

dengan cara SC ?

7. Apakah penanganan pada persalinan yang keempat pada pasien ini

benar ?

8. mengapa pada pasien ini terjadi fistula vesiko vagina ?

9. bagaimana penanganan fistula vesikovagina pada pasien ini ?

10. Edukasi apa saja yang bisa diberikan pada pasien ini ?

23

Page 24: Crs Kehamilan Resiko Tinggi Nickey Poli 3

IV.2. PEMBAHASAN

1. Apakah diagnosa ibu dengan riwayat obstetric jelek , pada

pasien ini sudah benar ?

Diagnosa riwayat obstetric jelek pada pasien ini menurut kami sudah

benar, karena pada riwayat kelahiran persalinan dan nifas yang lalu tertera :

- anak I meninggal setelah 3 hari post partum dikarenakan tiba-tiba

badan panas meninggal

- anak II meninggal di dalam kandungan (beberapa hari sebelum partus

ibu tidak merasakan gerakan anak) dikarenakan oleh sebab yang

tidak jelas

- anak III meninggal 3 hari post SC , yang sebelumnya dicoba ditolong

oleh paraji karena tidak ada kemajuan persalinan dibawa ke RS

SC

- anak IV meninggal 2 hari post partum badan panas meninggal

2. Apa pada pasien ini termasuk dalam kehamilan dengan resiko

tinggi ?

Kriteria kehamilan resiko tinggi menurut literatur7 dibagi dalam beberapa

kategori. Kategori yang sesuai pada pasien ini adalah :

7 http://www.medicastore.com/cybermed/detail_pyk.php?idktg=17&iddtl=569

Didownload Tanggal 1 November 2008 jam. 14.00

24

Page 25: Crs Kehamilan Resiko Tinggi Nickey Poli 3

- Penyakit yang menyertai kehamilan adanya riwayat fistulorafi

akibat fistulo vesico vaginal

- Adanya riwayat obstetri yang jelek kematian sebelum persalinan 1x

dan kematian bayi beberapa hari setelah persalinan sebanyak 3x

- Keadaan ibu secara umum keadaan sosi ekonomi rendah.

Kriteria kehamilan dengan resiko tinggi pada ibu ini juga sesuai dengan

TABEL PENILAIAN KEHAMILAN DENGAN RESIKO TINGGI :

- Peristiwa kehamilan yang lalu :

o Kematian anak dalam kandungan point : 10

o Kematian bayi baru lahir point : 10

o Riwayat SC point : 5

__________ +

25

untuk hasil yang lebih dari 10 termasuk dalam kehamilan dengan

resiko tinggi.

3. mengapa perlu dilakukan pemeriksaan KTG pada pasien ini ?

Karena adanya kehamilan resiko tinggi dengan riwayat obsteri yang jelek

pada pasien ini, maka menurut kami, pada pasien ini perlu dilakukan pemeriksaan

KTG. Menurut literatur, KTG merupakan salah satu alat elektronik yang

digunakan untuk melihat kesejahteraan janin (Kesejahteraan janin artinya janin

dalam keadaan hidup sehat dan tidak sakit, selamat, terbebas dari ancaman),

melalui penilaian pola denyut jantung janin (djj) dalam hubungannya dengan

adanya kontraksi ataupun aktifitas janin dalam rahim.

25

Page 26: Crs Kehamilan Resiko Tinggi Nickey Poli 3

4. mengapa perlu dilakukan pemeriksaan TORCH pada pasien

ini ?

kami merasa perlu untuk melakukan pemeriksaan TORCH pada ibu ini

karena pasien ini mempunyai riwayat anak meninggal dalam kandungan sebanyak

1 x dan meninggal beberapa hari post partum sebanyak 3x, dimana penyebabnya

tidak diketahui. Menurut kami kemungkinan salah satu penyebabnya adalah

infeksi TORCH.

Sesuai dengan literatur8 TORCH adalah penyakit infeksi menular yang

menyerang ibu hamil sehingga menyebabkan kelainan pada janin yang

dikandungnya berupa abortus atau cacat bawaan.

Penyebab : Toksoplasmosis, Rubella, Citomegalovirus, Herpes simpleks.

Infeksi TORCH menyebabkan :

1. Pada trimester pertama

Abortus

Kelainan kongenital yang berat

2. Pada trimester kedua dan ketiga

Partus prematurus

Kelainan pada organ-organ seperti mata, testis, paru dan jantung

3. infertilitas idiopatik

5. apakah pada pasien ini bisa melakukan persalinan pervaginam ?

menurut kami, pada pasien ini tidak bisa dilakukan persalinan pervaginam

karena: pada pasien ini termasuk dalam kehamilan dengan resiko tinggi :

- adanya riwayat obstetrik yang jelek

- adanya riwayat operasi fistulorafi 1 th yang lalu, sehingga jika

dilakukan partus pervaginam ditakutkan akan terjadi fistel kembali.

8 http://www.medicastore.com/cybermed/detail_pyk.php?idktg=17&iddtl=569

Didownload Tanggal 1 November 2008 jam. 14.00

26

Page 27: Crs Kehamilan Resiko Tinggi Nickey Poli 3

6. mengapa persalinan pada kehamilan yang ketiga pada pasien ini

dengan cara SC ?

persalinan pada kehamilan yang ketiga pada pasien ini dengan cara SC

karena sebelumnya sudah dicoba ditolong oleh paraji, karena tidak ada kemajuan,

pasien lalu dibawa ke RS, dan di RS pasien dilakukan SC.

7. Apakah penanganan pada persalinan yang keempat pada pasien

ini benar ?

Penanganan pada persalinan yang ke empat pada pasin ini menurut kami

tidak benar, karena semenjak setelah SC pasien ini terjadi fistulo vesiko vaginal

( anamnesa : keluar kencing dari jalan lahir yang tidak bisa ditahan ”Beser” )

jika dilakukan persalinan pervagian dikhawatirkan akan dapat memperbesar

lubang fistulo vesiko vaginal. Hal ini terbukti menurut anamnesa semenjak

persalinan tersebut ibu ”Beser” semakin parah.

8. mengapa pada pasien ini terjadi fistel vesiko vagina ?

pada pasien ini terjadi fistel vasico vaginal, menurut kami dikarenakan

oleh adanya partus lama ( di paraji ) obstucted labor nekrosis jaringan

antara vesika urinaria dengan vagina tekanan yang lama oleh kepala janin

(terepit antara tulang-tuang kepala dengan tulang pubis ). apabila jaringan yang

terkena cukup luas dan tidak dapat diatasi sendiri oleh mekanisme penyembuhan

sel, maka akan terjadi fistula.

9. bagaimana penanganan penanganan fistel vesikovagina pada

pasien ini ?

pada saat didiagnosa adanya fistula vesiko vaginal, pasien ini sudah

disarankan oleh dokter untuk dilakukan operasi di RS Hasan Sadikin Bandung,

tetapi dikarenakan alasan ketiadaan biaya maka pasin mengurungkan niat tersebut.

27

Page 28: Crs Kehamilan Resiko Tinggi Nickey Poli 3

Baru pada tahun 2007 pasien dioperasi, dan sampai saat ini pasien sudah tidak

mengeluhkan adanya “Beser” lagi. Menurut kami, penanganan fistula pada pasien

ini sudah benar.

10. Edukasi apa saja yang bisa diberikan pada pasien ini ?

a. Menganjurkan ibu untuk kontrol kehamilan 2 x dalam seminggu

b. Memberitahukan ibu bahwa ia harus melahirkan di RS

c. Memberitahukan kepada ibu bahwa jika terdapat tanda-tanda persalinan

seperti mules-mules, keluar cairan ataupun darah dari jalan lahir untuk

segera ke RS

d. Menyarankan ibu untuk makan dan minum yang adekuat

e. Menganjurkan ibu agar selalu menjaga personal higiene

28

Page 29: Crs Kehamilan Resiko Tinggi Nickey Poli 3

DAFTAR PUSTAKA

Bagian Obstetri & Ginekologi FK UNPAD Bandung.Edisi 1983.Bandung: 1983

Cunningham, F. Gary.2005. “Obstetri Williams”. Edisi 21.Jakarta

Wiknjosastro,Prof.dr.Hanifa. “ilmu Kandungan”. Edisi Ketiga. Jakarta : 1999

http://creasoft.wordpress.com/2008/04/21/personal-higiene/, Didownload tanggal

1 November 2008, pukul 20.00 WIB

http://library.usu.ac.id/download/fk/obstetri-tmhanafiah.pdf , Didownload tanggal

1 November 2008, pukul 20.05 WIB

http://www.medicastore.com/cybermed/detail_pyk.php?idktg=17&iddtl=573 ,

Didownload tanggal 1 November 2008, pukul 20.00 WIB

http://mamapapa.dagdigdug.com/2008/05/23/hello-world/ , Didownload tanggal 1

Noember 2008, pukul 19.00 WIB

http://www.medicastore.com/cybermed/detail_pyk.php?idktg=17&iddtl=569

Didownload Tanggal 1 November 2008 jam. 14.00

http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/

08PenanggulanganPerinatalRisikoTinggi126.pdf/

08PenanggulanganPerinatalRisikoTinggi126.html Didownload tanggal 1

November 2008 , jam. 14.30

29

Page 30: Crs Kehamilan Resiko Tinggi Nickey Poli 3

http://rizkiyana.wordpress.com/2007/06/29/kehamilan-resiko-tinggi/ Didownload

Tanggal 1 november 2008 jam. 15.00

30