CRS Hipermetropia

download CRS Hipermetropia

of 8

Transcript of CRS Hipermetropia

  • 8/12/2019 CRS Hipermetropia

    1/8

    1

    I. Identitas PasienNama : Ny. R

    Usia : 48 tahun

    Alamat : Sukamiskin , Bandung

    Pekerjaan : IRT

    Tgl Pemeriksaan : 7 Juli 2014

    II.AnamnesisKeluhan Utama: penglihatan buram untuk lihat jauh dan dekat

    Sejak 1 bulan yang lalu, pasien mengeluhkan penglihatan kedua matanya menjadi

    buram. Keluhan dirasakan perlahan-lahan yang semakin lama semakin memburuk.

    Keluhan dirasakan pada saat melihat jauh dan juga dekat. Keluhan juga disertai dengan

    mata yang cepat lelah , berair, terasa pedih dan sakit kepala setelah melihat objek baik

    jauh maupun dekat dlam waktu yang lama.

    Keluhan penglihatan seperti berkabut dan silau jika terkena cahaya disangkal.

    Riwayat seperti ada pelangi saat melihat cahaya disangkal.

    Riwayat penggunaan kacamata diakui pasien 1 tahun yang lalu yang digunakan

    untuk membaca jarak dekat dengan ukuran yang tidak diketahui pasien. Riwayat darah

    tinggi dan kencing manis disangkal. Riwayat trauma dan operasi pada mata disangkal.

    Riwayat yang sama pada keluarga disangkal. Riwayat pengobatan sebelumnya tidak ada.

    Karena keluhannya pasien datang ke RS Mata Cicendo untuk berobat.

    III. Pemeriksaan FisikKU : kompos mentis

    Tanda vital : dbn

    Status generalis : dbn

    Status Oftalmologis :

    - Pemeriksaan Tajam PenglihatanVOD Sc 20/30

    Cc PH 20/20

    Koreksi S +0,5D

    ADD S +1,75D

  • 8/12/2019 CRS Hipermetropia

    2/8

    2

    VOS Sc 20/30

    Cc PH 20/20

    Koreksi S +0,5D

    ADD S +1,75D

    KANAN KIRI

    Muscle Balance orthotropia

    Pergerakan bola mata

    Duksi

    Versi

    Baik ke segala arah

    Baik ke segala arah

    Baik ke segala arah

    Baik ke segala arah

    Silia t.a.k t.a.k

    Palpebra superior Tenang, edema (-) Tenang, edema (-)

    Palpebra inferior Tenang, edema (-) Tenang, edema (-)

    Apparatus lakrimalis t.a.k t.a.k

    Konjungtiva tarsalis sup Tenang Tenang

    Konjungtiva tarsalis inf Tenang Tenang

    Konjungtiva bulbi tenang tenang

    Kornea jernih Jernih

    Bilik mata depan Sedang Sedang

    Pupil Bulat, D: 3mm, RC (+) Bulat, D:3mm, RC (+)

    Iris Sinekia (-) Sinekia (-)

    Lensa jernih Jernih

    Tek. intraokular normal normal

  • 8/12/2019 CRS Hipermetropia

    3/8

    3

    IV. Diagnosa Banding Hipermetropi ODS +0,5D dan Presbiopi ODS +1,75D

    V.Diagnosa KerjaHipermetropi ODS +0,5D dan Presbiopi ODS +1,75D

    VI. PenatalaksanaanKoreksi dengan menggunakan lensa sferis positif :

    OD S +0,5D

    OS S +0,5D

    ADD S +1,75D

    VII.Prognosis Quo ad vitam : ad bonam Quo ad functionam : dubia ad bonam

  • 8/12/2019 CRS Hipermetropia

    4/8

    4

    PEMBAHASAN

    I. HIPERMETROPIHipermetropi adalah anomali refraksi yang mana tanpa akomodasi, sinar sejajar akan

    terfokus di belakang retina. Sinar divergen dari objek dekat, akan difokuskan lebih jauh di

    belakang retina.

    Etiologi :

    Panjang axial (diameter bola mata) mata hipermetropi lebih kurang dari panjang axialmata normal.

    Berkurangnya konveksitas dari kornea atau kurvatura lensa Berkurangnya indeks refraktif Perubahan posisi lensa

    Klasifikasi :

    Gejala klinis-Hipermetropi simpleks, yang disebabkan oleh variasi biologi normal dengan etiologi

    axial atau refraktif

    -Hipermetropi patologik, disebabkan oleh anatomi okuler yang abnormal karenamaldevelopment, penyakit okular atau trauma

    -Hipermetropi fungsional, paralisis dari proses akomodasi Status akomodasi mata

    -Hipermetropi Laten Sebagian dari keseluruhan kelainan refraksi mata hipermetropi yang dikoreksi

    secara lengkap oleh proses akomodasi mata

    Hanya bisa dideteksi oleh siklopegia Lebih muda seseorang yang hipermetropi, lebih laten hipermetropi yang

    dimilikinya.

  • 8/12/2019 CRS Hipermetropia

    5/8

    5

    -Hipermetropi Manifes Hipermetropi yang dideteksi lewat pemeriksaan refraksi rutin tanpa

    menggunakan siklopegia

    Bisa diukur derajatnya berdasarkan jumlah dioptri lensa positif yang digunakandalam pemeriksaan subjektif

    -Hipermetropi Fakultatif Hipermetropi yang bisa diukur dan dikoreksi dengan menggunakan lensa

    positif, tapi bisa juga dikoreksi oleh proses akomodasi pasien tanpa

    menggunakan lensa

    Semua hipermetropi laten adalah hipermetropi laten Jika dikoreksi dengan kacamata positif akan mengaburkan penglihatan. Tapi

    dapat juga melihat dengan jelas dengan penggunaan lensa positif.

    -Hipermetropi Absolut Tidak bisa dikoreksi dengan proses akomodasi Penglihatan subnormal Penglihatan jarak jauh juga bisa menjadi kabur terutama pada usia lanjut

    Manifestasi Klinis :

    Penglihatan dekat kabur, penglihatan jauh pada usia lanjut juga bisa kabur Asthenopia akomodatif (sakit kepala, lakrimasi, fotofobia, kelelahan mata) Strabismus pada anak-anak yang mengalami hipermetropi berat Gejala biasanya berhubungan dengan penggunaan mata untuk penglihatan

    dekat (cth : membaca, menulis, melukis), dan biasanya hilang jika kerjaan itu

    dihindari.

    Mata dan kelopak mata bisa menjadi merah dan bengkak secara kronis Mata terasa berat bila ingin mulai membaca, dan biasanya tertidur beberapa

    saat setelah mulai membaca walaupun tidak lelah.

    Bisa terjadi ambliopia Bilik mata depan dangkal karena akomodasi terus menerus sehingga

    menimbulkan hipertrofi otot siliaris yang disertai terdorongnya iris ke depan

    Pupil miosis karena berakomodasi. Pseudopapilitis (pseudoneuritis) karena hiperemis papil N.II akibat akomodasi

    terus menerus sehingga seolah-olah meradang

  • 8/12/2019 CRS Hipermetropia

    6/8

  • 8/12/2019 CRS Hipermetropia

    7/8

    7

    II.PRESBIOPIPresbiopia adalah penglihatan di usia lanjut, merupakan perkembangan normal yang

    berhubungan erat dengan usia lanjut dimana proses akomodasi yang diperlukan untuk

    melihat dekat perlahan-lahan berkurang. Biasanya terjadi diatas usia 40 tahun

    Etiologi :

    Terjadi gangguan akomodasi lensa pada usia lanjut Kelemahan otot-otot akomodasi Lensa mata menjadi tidak kenyal, atau berkurang elasitasnya akibat kekakuan

    (sklerosis) lensa

    Klasifikasi :

    Presbiopia Insipien, tahap awal perkembangan presbiopi, dari anamnesa didapatipasien memerlukan kacamata untuk membaca dekat, tapi tidak tampak kelainan bila

    dilakukan tes

    Presbiopia Fungsional, amplitud akomodasi yang semakin menurun dan akandidapakan kelainan ketika diperiksa

    Presbiopia Absolut, peningkatan derajat presbiopia dari presbiopia fungsional dimnaproses akomodasi sudah tidak terjadi sama sekali.

    Presbiopia Prematur, presbiopia yang terjadi dini sebelum usia 40 tahun dan iasanyaberhubungan dengan lingkungan, nutrisi, penyakit, atau obat-obatan

    Presbiopia Nokturnalm kesulitan untuk membca jarak dekat pada kondisi gelapdisebabkan oleh peningkatan diameter pupil

    Manifestasi Klinis :

    Setelah membaca, mata menjadi merah, berair, dan sering terasa pedih. Bisajuga disertai kelelahan mata dan sakit kepala jika membaca terlalu lama

    Membaca dengan menjauhkan kertas yang dibaca karena tulisan tampak kaburpada jarak baca yang biasa

    Sukar mengerjakan pekerjaan dengan melihat dekat, terutama di malam hari Memerlukan sinar yang lebih terang untuk membaca

  • 8/12/2019 CRS Hipermetropia

    8/8

    8

    Diagnosis Presbiopia

    1. Anamnesa gejala-gejala dan tanda-tanda presbiopia2. Pemeriksaan Oftalmologi

    a. Visus Pemeriksaan dasar untuk mengevaluasi presbiopia denganmenggunakan Snellen Chart

    b. Refraksi Periksa mata satu per satu, mulai dengan mata kanan. Pasiendiminta untuk memperhatikan kartu Jaeger dan menentukan kalimat terkecil

    yang bisa dibaca pada kartu. Target koreksi pada hurufsebesar 20/30.

    c. Motilitas okular, penglihatan binokular, dan akomodasi termasukpemeriksaan duksi dan versi, tes tutup dan tes tutup-buka, tes Hirschberg,

    amplitud dan fasilitas akomodasi, dan steoreopsis

    d. Penilaian kesehatan okular dan skrining kesehatan umum untukmendiagnosa penyakit-penyakit yang bisa menyebabkan presbiopia.

    Pemeriksaan ini termasuk reflek cahaya pupil, tes konfrontasi, penglihatan

    warna, tekanan intraokular, dan pemeriksaan menyeluruh tentang kesehatan

    segmen anterior dan posterior dari mata dan adnexanya. Biasanya pemeriksaan

    dengan ophthalmoskopi indirect diperlukan untuk mengevaluasi segmen

    media dan posterior

    Penatalaksanaan :

    Digunakan lensa positif untuk koreksi presbiopi.Tujuan : untuk mengkompensasi ketidakmampuan mata untuk memfokuskan objek-

    objek yang dekat

    Koreksi dengan menggunakan lensa bifokal untuk mengkoreksi penhlihatan jauhdan dekat.

    Ukuran lensa adisi sesuai usia :- +1.0 D untuk usia 40 tahun- +1.5 D untuk usia 45 tahun- +2.0 D untuk usia 50 tahun- +2.5 D untuk usia 55 tahun- +3.0 D untuk usia 60 tahun

    Pembedahan refraktif seperti keratoplasti konduktif, LASIK, LASEK, dankeratektomi fotorefraktif