CP 1

20
LAPORAN KASUS KATARAK SENILE MATUR NISIA PUTRI RINAYU

description

j

Transcript of CP 1

Page 1: CP 1

LAPORAN KASUS

KATARAK SENILE MATURNISIA PUTRI RINAYU

Page 2: CP 1

PENDAHULUAN• Katarak merupakan keadaan dimana terjadi kekeruhan pada

serabut atau bahan lensa di dalam kapsul lensa. • Disebabkan terutama oleh penuaan• Pada tahun 2002, World Health Organization (WHO)

memperkirakan bahwa terdapat lebih dari 161 juta orang di dunia mengalami gangguan penglihatan, dimana 47, 8% diantaranya disebabkan oleh katarak.

Page 3: CP 1

LAPORAN KASUS

Page 4: CP 1

INDENTITAS

• Nama : Ny. “S”• Usia : 60 tahun• Jenis Kelamin : Perempuan• Alamat : Praya, Lombok Tengah• Pekerjaan : -• Tanggal Pemeriksaan: 16 Juli 2012

Page 5: CP 1

ANAMNESIS

• KU pandangan kabur pada mata kanan• RPS • sejak ±5 tahun yang lalu• terutama mengganggu penglihatan jauh • Perlahan-lahan memberat• matanya sering terasa berair dan sakit kepala. • menggunakan kaca mata baca• keluhan tidak menggangu aktivitas sehari-hari

• RPD DM sejak 2 tahun lalu

Page 6: CP 1

• RPK (-)• Riwayat pengobatan sudah berobat ke

puskesmas dan dokter spesialis, lalu dirujuk ke Poli Mata RSUP NTB• Riwayat alergi (-)

Page 7: CP 1

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis• KU: Baik• Kesadaran: CM • Kesan Status Gizi: cukup • Tanda Vital• TD: 110/80 mmHg• N: 84 x/menit• RR: 18 x/menit• T: 36.5oC

Page 8: CP 1

Status lokalis mata  OD OS

Visus Naturalis 1/300 6/9Pin-hole  - 6/9Lapang Pandang(Tes Konfrontasi)

Normal di segala arah

Normal di segala arah

Kedudukan Bola Mata1. Tes Hirschberg 

2. Tes Cover-Uncover  

Simetris di kedua mata

Tidak ada pergerakan

bola mata

Simetris di kedua mata

Tidak ada pergerakan

bola mata

Page 9: CP 1

  OD OSGerak Bola Mata 

Normal ke segala arah Normal ke segala arah

Nyeri Saat Pergerakan Bola Mata

(-) (-)

Palpebra Superior dbn dbn

Palpebra Inferior dbn dbn

Konjungtiva Palpebra1. Superior2. Inferior

 

dbndbn

dbn dbn

Konjungtiva Bulbi dbn dbn

Kornea Jernih, infiltrat (-) Jernih, infiltrat (-)

Page 10: CP 1

  OD OSCOA 

Kesan normal

Kesan normal

Iris 

dbn

Dbn

Pupil 

Bentuk bulat, reguler, refkleks langsung (+),

tidak langsung (+)

Bentuk bulat, reguler, refkleks langsung (+),

tidak langsung (+)Lensa1. Kejernihan2. Iris Shadow

Keruh

(+)

Jernih

(-)TIO1. Palpasi2. Tonometri

Kesan normal

20 mmHg

Kesan normal

20 mmHgFunduskopi Refleks fundus (-) Refleks fundus (+)

Page 11: CP 1

Gambar Okuli Dextra

Page 12: CP 1

• DiagnosisKatarak senil matur OD

• Usulan Pemeriksaan• USG• Pemeriksaan Labolatorium

• Rencana Terapi• ECCE konvensional.

Page 13: CP 1

IDENTIFIKASI MASALAH

• Pandangan kabur pada mata sebelah kanan• VOD = 1/300 dan VOS = 1/9, yang tidak membaik

dengan pin hole.• Lensa keruh dan iris shadow (+) pada mata kanan

Page 14: CP 1

SUBJECTIVE

• pandangan bertambah kabur perlahan-lahan Katarak, gloukoma, retinopati•Mata berair usia tua, keadaan lingkungan

sekitar, dipicu oleh keadaan emosi, atau beberapa penyakit pada mata, seperti erosi kornea, radang pada kornea, iris, konjungtiva, dan glaukoma, namun tanda-tanda adanya penyakit tersebut tidak didapatkan pada pasien.

Page 15: CP 1

OBJECTIVE

• Visus naturalis VOD = 1/300, tidak membaik dengan pin hole. Kelainan media kekeruhan lensa• Lensa keruh dengan iris shadow (+) pada mata

kanan --> katarak stadium imatur dan jarang ditemukan pada katarak stadium matur.

Page 16: CP 1

ASSESMENT

Diagnosis KATARAK SENILE MATURANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIK• penglihatan kabur yang makin lama makin parah. • Visus tidak membaik dengan pin hole• lensa yang keruh secara menyeluruh • iris Shadow (+) pada mata kanan

Page 17: CP 1

PLANNING

PENANGANAN OPERATIF• ECCE

Page 18: CP 1

PROGNOSIS

• Bonam

Page 19: CP 1

RINGKASAN

• wanita berusia 60 tahun• keluhan penglihatan kabur perlahan-lahan pada

mata kanan yang dirasakan sejak 5 tahun lalu• Visus naturalis didapakan hasil VOD = 1/300 • tampakan lensa yang keruh • Iris Shadow (+) pada mata kanan. • Diagnosis katarak senile imatur OD• Prinsip penanganan operatif dengan teknik ECCE

konvensional atau dengan phaco-emulsifikasi.

Page 20: CP 1

TERIMA KASIH