Cover Referat

7
REFERAT PEMERIKSAAN RADIOLOGI PADA PENYAKIT COLON Disusun Oleh : Renny Dwi Sandhitia Sari 1102010235 Pembimbing : Dr. Usep Saeful , Sp.Rad Dr. Rizqi Rosyidah Nur , Sp.Rad

description

cover

Transcript of Cover Referat

Page 1: Cover Referat

REFERAT

PEMERIKSAAN RADIOLOGI PADA PENYAKIT COLON

Disusun Oleh :Renny Dwi Sandhitia Sari

1102010235

Pembimbing :Dr. Usep Saeful , Sp.Rad

Dr. Rizqi Rosyidah Nur , Sp.Rad

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN ILMU RADIOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSIRUMAH SAKIT UMUM Dr. SLAMET GARUT

03 NOVEMBER 2014 – 21 NOVEMBER 2014

Page 2: Cover Referat

PENDAHULUAN

Ilmu pengetahuan di bidang kedokteran semakin berkembang yaitu dengan ditemukannya alat dan metode yang dapat digunakan untuk menegakkan diagnosa terhadap penderita dilakukan berbagai cara antara lain: pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan secara radiologis.

Pemeriksaan secara radiologi mampu memberikan informasi secara radiografi yang optimal baik keadaan anatomis maupun fisiologis dari suatu organ di dalam tubuh yang tidak dapat di raba dan di lihat oleh mata secara langsung serta mampu memberikan informasi mengenai kelainan-kelainan yang mungkin dijumpai pada organ-organ yang akan diperiksa.

Pada saat ini hampir semua organ dan sistem di dalam tubuh kita dapat diperiksa secara radiologis, bahkan setelah ditemukan kontras media yang berguna memperlihatkan jaringan organ yang mempunyai nomor atom yang lebih kecil sehingga kelainan pada organ tersebut dapat didiagnosa. Pemeriksaan radiologi secara garis besar dibagi menjadi dua bagian yaitu pemeriksaan radiologi tanpa kontras dan pemeriksaan radiologi yang menggunakan bahan kontras.

Dalam referat ini di bahas jenis penyakit yang sering terdapat di colon seperti kolitis ulseratif, crohn’s desease,ischemic cholitis, appendicitis,divertikulitis, ca colon, polip colon, ileus obstruktif letak rendah dan volvulus beserta pemeriksaan radiologinya .

Page 3: Cover Referat

PEMBAHASAN

ANATOMI DAN HISTOLOGI COLONUsus besar terdiri dari caecum, appendix, colon ascendens, colon transversum, colon

descendens, colon sigmoideum dan rektum serta anus. Mukosa usus besar terdiri dari epitel selapis silindris dengan sel goblet dan kelenjar dengan banyak sel goblet, pada lapisan submukosa tidak mempunyai kelenjar. Otot bagian sebelah dalam sirkuler dan sebelah luar longitudinal yang terkumpul pada tiga tempat membentuk taenia koli. Lapisan serosa membentuk tonjolan tonjolan kecil yang sering terisi lemak yang disebut appendices epiploicae. Didalam mukosa dan submukosa banyak terdapat kelenjar limfa, terdapat lipatan-lipatan yaitu plica semilunaris dimana kecuali lapisan mukosa dan lapisan submukosa ikut pula lapisan otot sirkuler. Diantara dua plica semilunares terdapat saku yang disebut haustra coli, yang mungkin disebabkan oleh adanya taenia coli atau kontraksi otot sirkuler. Letak haustra in vivo dapat berpindah pindah atau menghilang.

Vaskularisasi colon dipelihara oleh cabang-cabang arteri mesenterica superior dan arteri mesenterica inferior, membentuk marginal arteri seperti periarcaden, yang memberi cabang-cabang vasa recta pada dinding usus. Yang membentuk marginal arteri adalah arteri ileocolica, arteri colica dextra, arteri colica media, arteri colica sinistra dan arteri sigmoidae. Hanya arteri ciloca sinistra dan arteri sigmoideum yang merupakan cabang dari arteri mesenterica inferior, sedangkan yang lain dari arteri mesenterica superior. Pada umumnya pembuluh darah berjalan retroperitoneal kecuali arteri colica media dan arteri sigmoidae yang terdapat didalam mesocolon transversum dan mesosigmoid. Seringkali arteri colica dextra membentuk pangkal yang sama dengan arteri colica media atau dengan arteri ileocolica. Pembuluh darah vena mengikuti pembuluh darah arteri untuk menuju ke vena mesenterica superior dan arteri mesenterica inferior yang bermuara ke dalam vena porta. Aliran limfe mengalir menuju ke nn. ileocolica, nn. colica dextra, nn. colica media, nn. colica sinistra dan nn. mesenterica inferior. Kemudian mengikuti pembuluh darah menuju truncus intestinalis.

Colon ascendens panjangnya sekitar 13 cm, dimulai dari caecum pada fossa iliaca dextra sampai flexura coli dextra pada dinding dorsal abdomen sebelah kanan, terletak di sebelah ventral ren dextra, hanya bagian ventral ditutup peritoneum visceral. Jadi letak colon ascendens ini retroperitoneal, kadang kadang dinding dorsalnya langsung melekat pada dinding dorsal abdomen yang ditempati muskulus quadratus lumborum dan ren dextra. Arterialisasi colon ascendens dari cabang arteri ileocolic dan arteri colic dextra yang berasal dari arteri mesentrica superior.

Colon transversum panjangnya sekitar 38 cm, berjalan dari flexura coli dextra sampai flexura coli sinistra. Bagian kanan mempunyai hubungan dengan duodenum dan pankreas di sebelah dorsal, sedangkan bagian kiri lebih bebas. Flexura coli sinistra letaknya lebih tinggi daripada yang kanan yaitu pada polus cranialis ren sinistra, juga lebih tajam sudutnya dan kurang mobile. Flexura coli dextra erat hubunganya dengan facies visceralis hepar (lobus dextra bagian caudal) yang terletak di sebelah ventralnya. Arterialisasi didapat dari cabang cabang arteri colica media. Arterialisasi colon transversum didapat dari arteri colica media yang berasal dari arteri mesenterica superior pada 2/3 proksimal, sedangkan 1/3 distal dari colon transversum mendapat arterialisasi dari arteri colica sinistra yang berasal dari arteri mesenterica inferior .

Page 4: Cover Referat

KESIMPULAN

Teknik pemeriksan radiologi kontras merupakan pemeriksaan diagnostik pada IBD yang saling melengkapi dengan endoskopi. Barium kontras ganda dapat memperlihatkan striktur, fistula, mukosa yang irregular, gambaran ulkus dan polip, ataupun perubahan distensibilitas lumen kolon berupa penebalan dinding usus dan hilangnya haustrae. Interpretasi radiologik tidak berkorelasi dengan aktivitas penyakit. Pemeriksaan radiologi merupakan kontraindikasi pada colitis ulseratif berat karena dapat mencetuskan megakolon toksik. Foto polos abdomen secara sederhana dapat mendeteksi adanya dilatasi toksik yaitu tampak lumen usus yang melebar tanpa material feses di dalamnya. Untuk menilai keterlibatan usus halus dapat dipakai metode enterocolytis yaitu pemasangan kanul nasogastrik sampai melewati ligamentum Treitz sehingga barium dapat dialirkan secara kontinyu tanpa terganggu oleh kontraksi pylorus. Peran CT scan dan ultrasonografi lebih banyak ditujukan pada PC mendeteksi adanya abses dalam ataupun fistula.

Page 5: Cover Referat

DAFTAR PUSTAKA

1. Sloane, Ethel, 2004, Anatomi dan Fisiologi, EGC Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta.

2. Malueka, Rusdy.G., 2007, Radiologi Diagnostik, Pustaka Cendekia Press Yogyakarta,

Yogyakarta.

3. Bontrager, 2001., Text Book of Radiographic Positioning and Related Anatomy, Edisi

ke-5, Mosby Inc, St. Louis, Amerika.

4. The Ohio State University Wexner Medical Center. Ulcerative colitis . Available in

Healthcare services (www.medicalcenter.osu.edu), Update 2013

5. Keshav S. Ulcerative colitis and crohn’s disease. In: Keshav S, editor. The

gastrointestinal system at a glance. USA: A Blackwell Publishing company; 2004. p

78-9

6. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem edisi 2. Jakarta: EGC; 1996. hlm.

582-3

7. Guyton AC, Hall JE. Fisiologi gastrointestinal.Buku Ajar Fisiologi Kedokterran Edisi

11. Jakarta:EGC;2007.hal 829, 48, 58.

8. Stenson WF. Inflammatory bowel disease. In: Goldman, Ausiello, editors. Cecil

medicine 23rd edition. Philadephia: Saunders Elsevier; 2007.

9. Khan AN, Lin EC. Ulcerative colitis imaging . Available in Medscape Reference,

Drug,Disease and Procedures (www.emedicine.medscape.com), Update Juli 22, 2011.

10. Eastman GW, Wald C, Crossin J. Getiing started in clinical radiology from image to

diagnosis. Germany: Thieme; 2006. p. 197-8.

11. Sabiston. Textbook of Surgery. 17th ed. Ch. 43. WB Saunders. Philadelphia.2002. pp

888 – 95.

12. Kodner IJ, Fry RD, Fleshman JW, Birnbaum EH, Read TE. Colon, Rectum, and

Anus. Schwartz Principles of Surgery. 7th Ed. Vol. 2. Ch. 26. McGraw-

Hill.Singapore. pp 1318 – 28.

13. Crohn’sDisease. http://seniorhealth.about.com/cs/digestivetract/a/

crohns.htm[ONLINE][5]