COST ACCOUNTING CVP

19
COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS COST ACCOUNTING Disusun oleh: Brilianto Luqman K. (08) Dhiah Ayu Putri R. (10) Halimah S. Nasution (17) Kelas 3-AG Spesialisasi Akuntansi 2014 Dosen: Robert Ricker KEMENTRIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN POLITEKNIK STAN TANGERANG SELATAN

description

Akuntansi biaya bab cost volume provit. politeknik keuangan negara stan.

Transcript of COST ACCOUNTING CVP

Page 1: COST ACCOUNTING CVP

COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS

COST ACCOUNTING

Disusun oleh:

Brilianto Luqman K. (08)

Dhiah Ayu Putri R. (10)

Halimah S. Nasution (17)

Kelas 3-AG Spesialisasi Akuntansi 2014

Dosen:

Robert Ricker

KEMENTRIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN

POLITEKNIK STAN

TANGERANG SELATAN

Page 2: COST ACCOUNTING CVP

A. Pentingnya Analisis CVP Dalam mengambil keputusan-keputusan bisnis, manajemen menaruh perhatian

besar pada peluang-peluang laba dari serangkaian alternative tindakan yang dihadapinya.

Menyangkut alternatif tindakan yang melibatkan perubahan tingkat kegiatan usaha, laba

tidaklah selalu berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan usaha. Hal ini

diakibatkan oleh pola perilaku biaya. Konsekuensinya kalangan manajer perlu menyadari

bahwa evaluasi-evaluasi yang lebih cermat dapat dilakukan terhadap peluang-peluang laba

dengan cara mempelajari hubungan hubungan di antara biaya, volume penjualan, dan laba.

Kajian-kajian terhadap faktor-faktor tersebut seyogyanya akan membuahkan keputusan-

keputusan yang lebih sehat.

Analisis biaya volume laba merupakan instrumen perencanaan dan pengendaliaan.

Proses analisis ini memerlukan sejumlah teknik dan prosedur pemecahan masalah dengan

bertumpukan pada pemahaman terhadap pola-pola perilaku biaya perusahaan. Analisis

biaya volume laba (cost-volume-profit analysis) adalah analisis pola-pola prilaku biaya yang

mendasari hubungan-hubungan antara biaya,volume, dan laba. Analisi biaya-volume-laba

kerap pula disebut analisis impas (break-even analysis) karena signifikansi mengacu pada

sebuah pemicu biaya aktivitas, seperti unit penjualan, yang diasumsikan berkorelasi dengan

perubahan-perubahan pendapatan, biaya, dan laba. Analisis biaya-volume-laba merupakan

persoalan yang kompleks karena hubungan-hubungan tersebut kerap dipengaruhi oleh

faktor-faktor yang seluruhnya atau sebagian diluar kendali manajemen.

B. Contribution Margin Contribution Margin atau Margin Kontribusi merupakan pendapatan atau

keuntungan yang diperhitungkan sebelum dikurangi biaya tetap. Dengan kata lain, margin

kontribusi adalah jumlah penjualan yang tersedia untuk menutupi biaya tetap. Setelah biaya

tetap tercover/tertutupi, maka sisa berikutnya dari hasil penjualan di perusahaan adalah

sebagai laba/profit.

Misalnya Emma menjual buku dalam sebuah pameran. Biaya sewa tempat adalah

sebesar $2000. Biaya sewa tempat tersebut merupakan biaya tetap (fixed costs) karena

biaya tersebut tidak akan berubah berapapun Emma menjual bukunya. Sedangkan total

biaya dari buku yang dibeli Emma untuk dijual dalam pameran sebesar $120 merupakan

biaya variabel (variable cost) karena biaya tersebut bertambah seiring dengan jumlah buku

yang dapat dijual Emma dan Emma dapat mengembalikan buku yang tidak terjual dan

mendapatkan uang kembali secara penuh. Untuk melihat bagaimana operating income akan

berubah dengan menjual jumlah buku yang berbeda, Emma menghitung operating income

jika ia menjual 5 buku dan 40 buku. Buku dijual dengan harga $200 per buku.

Terjual 5 buku Terjual 40 buku

Revenue $1000 ($200 x 5) $8000 ($200x 40)

Variable cost $600 ($120 x 5) $4800 ($120 x 40)

Fixed cost $2000 $2000

Operating income $(1600) $1200

Page 3: COST ACCOUNTING CVP

Hanya total pendapatan (revenue) dan total biaya variabel (variable cost) yang

berubah jika Emma menjual jumlah buku yang berbeda. Margin kontribusi adalah

pendapatan penjualan dikurangi semua biaya variabel. Oleh karena itu,

Contribution margin = total revenue – total variable cost

Margin kontribusi saat Emma menjual 5 buku adalah $400 ($1000-$600); sedangkan

margin kontribusi saat Emma menjual 40 buku adalah $3200 ($8000-$4800). Margin

kontribusi menunjukkan mengapa operating income berubah seiring dengan perubahan

jumlah unit buku yang dijual.

Operating income = Contribution margin – fixed costs

Contribution margin per unit adalah alat yang berguna untuk menghitung

contribution margin dan operating income. Persamaannya adalah

Contribution margin per unit = selling price – variable cost per unit

Dari contoh diatas, contribution margin per unit adalah sebesar $200-$120 = $80.

Contribution margin per unit dapat juga digunakan sebagai cara yang lain untuk menghitung

contribution margin.

Contribution margin = Contribution margin per unit x Number of units sold

Maka contribution margin saat Emma menjual 40 buku adalah sebesar $80 per unit

x 40 units = $3200.

Menghitung contribution margin per unit akan sulit digunakan untuk perusahan

besar yang menjual produk yang bermacam-macam. Oleh karena itu, perusahan besar

menggunakan contribution margin percentage.

Contribution margin percentage =

Dari persamaan diatas didapatkan

Contribution margin = Contribution margin percentage x Revenue

Sehingga

Operating Income = Contribution margin percentage x Revenue – Fixed Costs

Seperti contoh diatas, jika Emma menjual 40 buku maka di dapat:

Revenues $8000 Contribution margin percentage (3200/8000) 40% Contribution margin (40% x $8000) $3200 Fixed Costs $2000 Operating Income $1200

Page 4: COST ACCOUNTING CVP

C. Hubungan Cost-Volume-Profit 1) Equation Method

Revenues – Variable costs – Fixed costs = Operating Income

Revenues = Selling price (SP) x Quantity of units sold (Q)

Variable cost = Variable cost per unit (VCU) x Quantity of units sold (Q)

Jadi didapatkan persamaan sebagai berikut:

[(SP) x (Q) – (VCU) x (Q)] – Fixed Costs = Operating Income

2) Contribution Margin Method

Dari persamaan diatas didapatkan persamaan baru sebagai berikut

[(SP) x (Q) – (VCU) x (Q)] – Fixed Costs = Operating Income

[(SP – VCU) x (Q)] – Fixed Costs = Operating Income

(Contribution Margin per Unit x Q) – Fixed Costs = Operating Income

3) Graph Method

a. Total costs line

Garis total biaya adalah jumlah dari biaya tetap (fixed costs) dan biaya variabel

(variable costs).

b. Total revenues line

Garis total pendapatan merupakan garis yang menunjukan jumlah pendapatan yang

diterima sesuai unit yang terjual.

Fixed

Cost

Variable

Cost

Operating

Income

Total

Revenues

Line

Operating

Income Area

Total Costs

Line

Operating Loss

Area

Breakeven

point

Page 5: COST ACCOUNTING CVP

D. Asumsi-asumsi Cost-Volume-Profit Dalam menganalisa Cost-Volume-Profit digunakan beberapa asumsi seperti sebagai berikut:

1. Perubahan dalam pendapatan (revenue) dan biaya (costs) hanya disebabkan oleh

perubahan jumlah produk yang terjual. Jumlah unit yang terjual adalah satu-satunya

yang menggerakan pendapatan dan menggerakan biaya.

2. Biaya total (total costs) dapat dibagi menjadi dua komponen, yaitu biaya tetap yang

tidak berubah seiring dengan jumlah unit produk yang terjual (fixed costs) dan biaya

variabel yang berubah tergantung dari unit produk yang terjual (variable costs).

3. Jika digambarkan dalam sebuah grafik, fungsi dari total pendapatan dan total biaya

adalah linear (garis lurus) dalam kisaran relevan.

4. Harga jual, biaya variabel per unit, dan total biaya tetap (dalam kisaran relevan)

diketahui dan bernilai konstan.

BEP (Breakeven Point)

Adalah suatu keadaan yang menunjukkan jumlah penghasilan sama dengan jumlah biaya, atau

dalam kondisi impas dimana laba=0. Pada kondisi ini perusahaan belum mendapatkan laba tetapi

juga tidak mendapatkan rugi.

Cara menghitung BEP

Contoh : Emma menjual barang seharga $200, dengan variabel cost $120, dan fixed cost $2000. Berapa unit barang yang dijual Emma pada saat BEP? Dan berapa pendapatan yang diterima Emma ketik BEP?

Cara I. Equation Method

Keterangan:

P = Selling Price

Q = Quantity of units sold

VC= Variable cost per unit

FC= Fixed Cost

Jawab (p x Q) – (VC x Q) – FC = Operating Income ($2000 x Q) – ($120 x Q) – $2000 = 0

$80 x Q = $2000 Q = 25 units

(p x Q) – (VC x Q) – FC = Operating Income

Page 6: COST ACCOUNTING CVP

Berarti, jika Emma menjual kurang dari 25 unit, ia akan mengalami rugi, jika ia menjual 25 unit ia akan mengalami impas, dan jika ia menjual lebih dari 25 unit ia akan mendapatkan laba.

Breakeven Revenue = 25 units x $200 = $5000

Cara II. Contribution Margin Method

Contribution Margin (CM)adalah kelebihan harga jual dan biaya variabel yang digunakan untuk menutup biaya tetap

Dimana CM atau Contribution Margin didapat melalui price selling dikurangi dengan variable

cost (p-vc)

Ada tiga kemungkinan penghitungan contribution margin

1. CM = FC

Atau dalam kondisi impas (BEP)

2. CM > FC

CM dapat menutup fixed cost dan masih ada sisa, sehingga perusahaan mendapatkan laba

3. CM < FC

CM tidak dapat menutup biaya tetap, sehinga perusahaan mengalami rugi

Jawab CM per unit x Q – FC = Operating Income CM per unit x Q – FC = 0 CM per unit x Q = Fixed Cost

Q =

=

= 25 units

Breakeven Revenue = 25 x $200 =$5000

Cara III. Contribution Margin Ratio Method

Contribution Margin Persentage =

=

= 0,40 = 40%

CM per unit x Q – FC = Operating

Income

Page 7: COST ACCOUNTING CVP

Breakeven Revenues =

=

= $5000

Jadi Emma harus menjual 25 unit dengan harga $200 atau harus memiliki revenue sebesar $5000 agar tidak mendapatkan rugi.

Target Operating Income

Adalah pendapatan yang diharapkan akan diperoleh oleh perusahaan.

Contoh : Emma ingin memperoleh pendapatan sebesar $1200. Berapa banyak unit yang harus ia jual agar dapat mencapai target tersebut?

Cara I. Equation Method

Jawab ($200 x Q) – ($120 x Q) - $2000 = $1200

$80 x Q = $1200 + $2000

Q =

= 40 units

Cara II. Contribution Margin Method

Jawab CM per unit x Q – FC = Operating Income CM per unit x Q – FC = $1200 CM per unit x Q = $1200 + Fixed Cost

Q =

=

= 40 units

Breakeven Revenue = 40 x $200 =$8000

(p x Q) – (VC x Q) – FC = Operating Income

CM per unit x Q – FC = Operating

Income

Page 8: COST ACCOUNTING CVP

Cara III. Contribution Margin Ratio Method

Contribution Margin Persentage =

=

= 0,40 = 40%

Breakeven Revenues =

=

= $8000

Profit-volume Graph

Selain menggunakan ketiga cara tersebut, Emma juga dapat mengetahui berapa banyak barang yang harus ia jual untuk mencapai target pendapatan menggunakan profit-volume graph.

Titik M berada di angka -$2000 karena menunjukkan rugi yang ditanggung oleh perusahaan ketika tidak ada barang terjual (angka fixed cost)

Titik N merupakan BEP, yatu ketika Emma menjual 25 unit barang

Tarik garis di titik M dan N, akan menghasilkan profit-volume line. Titik-titik dalam profit-volume line ini menunjukkan berbagai kombinasi yang dapat dilakukan oleh Emma. Misal Emma harus menjual 40 unit jika ingin memperoleh pendapatan $1200 atau Emma harus menjual 45 unit apabila ingin memperoleh pendapatan $1600.

Page 9: COST ACCOUNTING CVP

Bagian yang diarsir diatas BEP merupakan operating income area, dan bagian yang diarsir di bawah BEP merupakan operating loss area

Jadi, PV Graph menunjukkan seberapa besar pengaruh perubahan pada jumlah output yang dijual pada operating income yang didapat.

Target Net Income dan Income Taxes

Di bebrapa perusahaan target pendapatan dinyatakan dalam net income karena mereka mempertimbangkan akibat yang akan muncul dari keputusan mereka terhadap operating income setelah adanya income taxes.

Contoh: Emma memiliki target net income sebesar $960, berapa banyak barang yang harus

ia jual apabila tarif pajak sebesar 40%?

Jawab pertam, kita cari target operating income setelah dikurangi dengan pajak.

Net income = Operating income – Income taxes

Target net income = Target operating income – (target operating income x tax rate)

Target net income = (Target operating income) x (1 – Tax Rate)

=

= $1600

Lalu menggunakan equation method

(p x Q) – (VC x Q) – FC = Operating Income ($2000 x Q) – ($120 x Q) – $2000 = $1600 $80 x Q =$1600 + $2000

Q = $3600 / $80 = 45 units

Using CVP Analysis for Decision Making

Selain untuk menghitung jumlah barang yang harus dijual pada BEP, atau untuk mencapai target operating income atau target net income, CVP analysis juga dapat digunakan untuk membuat keputusan strategi lainnya.

1. Decision to Advertise Contoh: Emma dapat menjual 40 barang, maka ia mendapat operating income sebesar

$1200. Emma berpikir untuk mengiklankan produknya. Biaya iklan akan menambah fixed cost sebesar $500, dan akan menaikkan penjualan sebesar 10% menjadi 44 buah yang terjual. Apabila dilihat dari operating incomenya, haruskan Emma memasang iklan?

Target operating income = 𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑛𝑒𝑡 𝑖𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒

𝑇𝑎𝑥 𝑟𝑎𝑡𝑒

Page 10: COST ACCOUNTING CVP

Jawab Selling revenue $200 x 44 = $8800 Variable cost $120 x 44 = $5280 Contribution margin = $3520 Fixed cost $2000 + $500 = $2500 Operating Income = $1020

Operating income yang diterima Emma setelah ia mengiklankan produknya lebih sedikit daripada sebelum ia mengiklankannya. Operating income akan berkurang sebesar $180. Jadi lebih baik Emma tidak mengiklankan produk tersebut.

2. Decision to Reduce the Selling Price

Contoh: Emma berpikir untuk mengurangi harga jual dari $200 menjadi $175. Pada harga ini ia akan menjual 50 unit, sebelumnya ia menjual 40 unit. Supplier barang yang dijual oleh Emma memberikan harga kepada Emma sebesar $115 yang sebelumnya $120. Apabila dilihat dari income operatingnya, haruskah Emma mengurangi harga jual?

Jawab CM at $175 price = ($175 - $115) x 50 unit = $3000 CM at $200 price = ($200 - $120) x 40 unit = $3200 Change in Contribution margin = (200)

Pengurangan harga jual akan mengurangi contribution margin sebesar $200, karena fixed cost tetap pada angka $2000, maka operating income Emma juga akan berkurang sebesar $200. Sehingga sebaiknya Emma tidak menurunkan harga jual produknya.

3. Determining Target Price

Contoh : Lalu dalam harga berapa Emma harus menjual barang tersebut (50 unit, harga beli $115 per unit) dengan tetap memperoleh operating income sebesar $1200?

Jawab Target operating income = $1200 Add fixed cost = $2000 Target contribution margin = $3200 Divided by number of units sold = 50 Target CM per unit = $ 64 Add variable cost per unit = $ 115 Target Selling price = $ 179

Jadi Emma harus menjual dengan harga $179

Sensitivity Analysis

Digunakan untuk menguji jika terjadi perubahan-perubahan pada data yang diprediksi atau pada asumsi-asumsi yang ditetapkan. Selain itu juga membantu untuk menggambarkan kemungkinan yang akan terjadi sebelum perusahaan melakukaan pendanaan terhadap suatu rencana. Contoh, bagaimana apabila terjadi perubahan kenaikan 5% terhadap biaya variabel? Berapa jumlah laba jika terjadi kenaikan terhadap biaya tetap?

Page 11: COST ACCOUNTING CVP

Dengan menggunakan electronic spreadsheet seperti excel, memungkinkan perusahaan untuk mengetahui akibat dan hubungan dari perubahan pada harga jual, variabel cost, dan fixed cost terhadap operating income.

Emma dapat dengan cepat mengetahui berapa banyak barang yang harus ia jual untuk mencapai target operating income. Terdapat beberapa kemungkinan variable dan fixed cost yang mungkin akan ia hadapi. Misal, ia harus menjual 32 unit barang untuk mendapatkan $1200 operating income ketika fixed cost $2000 dan variavle cost per unitnya $100.

Margin of Safety

Bisa diartikan sebagai batas aman. Yaitu suatu informasi mengenai sampai tingkat berapa perusahaan boleh mengalami penurunan penjualan namun perusahaan tidak mengalami kerugian (masih berada diatas BEP). Dalam hal ini semakin besar Margin Safety, makin baik untuk perusahaan karena perusahaan bisa mengalami penurunan yang cukup jauh.

Contoh: Emma memiliki FC $2000, selling price, $200, dan VC per unit $120. Emma menjual 40 unit, budgeted revenue $8000, dan budgeted operating income $1200. BEP ketika menjual 25 unit atau ketika pendapatan sebesar $5000

Jawab Margin of Safety = Budgeted revenue – Breakeven revenue = $8000 - $5000 = $3000

Margin of Safety percentag =

=

= 37,5 %

Page 12: COST ACCOUNTING CVP

Artinya, jika pendapatan turun sampai 37,5% dari pendapatan diharapkan,

maka pendapatan akan mencapai titik impas (BEP). Dengan kata lain penurunan

pendapatan yang masih dapat ditolerir agar perusahaan tidak mendapatkan

rugi setinggi-tingginya sebesar 37,5%. Apabila pendapatan turun lebih dari

37,5% maka Emma akan menderita rugi. Dengan demikian maka Margin Safety

merupakan jarak antara titik impas dengan volume penjualan yang diharapkan.

COST PLANNING AND CVP

Menejer memiliki kemampuan untuk memilih tingkat fixed cost dan variable costs di setruktur biaya mereka. Ini merupakan keputusan strategis. Pada bagian ini, kita menguraikan beberapa faktor penting yang dipertimbangkan menejer dan menejemen akuntansi ketika mengambil keputusan.

Alternative fixed- cost / variable cost structures

CVP based sensitivity analysis menggambarkan resiko dan pengembalian dari biaya tetap disubsitusi untuk biaya variable pada struktur biaya suatu perusahaan.

Number of units required to be sold at $200 selling price

to earn target operating income of

Fixed cost Variabel cost $0 (BEF) $2000 Line 6 $2000 $120 25 50 Line 11 $2800 $100 28 48 Pada line 11, dimana fixed cost lebih tinggi dan variable cost lebih rendah dari line 6, memiliki

titik impas(BEF) lebih tinggi tetapi unit yang dijual lebih sedikit yaitu 48 unit untuk memcapai laba operasi sebesar $2000. CVP analisis dapat membantu manager mengevaluasi struktur biaya tetap atau biaya variable yang penting. Dan kemudian mempertimbangkan lebih lanjut efek dari pilihan-pilihan secara lebih detil. Misalnya Emma memiliki 3 alternatif :

Option 1 : $2000 fixed fee Option 2 : $800 fixed fee plus 15% of GMAT success revenue Option 3 : 25% of GMAT success revenue with no fixed fee

Emma perlu mengetahui bagaimana pilihannya akan mempengaruhi income yang akan diterimanya dan resiko apa yang akan dihadapi. Berikut grafik Profit-Volume yang menggambarkan hubungan dari masing-masing option.

Page 13: COST ACCOUNTING CVP

Option 1 dengan fixed cost $2000 dan Contribution margin per unit $80

Option 2 menunjukkan fixed cost $800 dan kontribusi margin per unit $50 (selling price- variable cost per unit- variable rental fees per unit = $200-$120- (0.15x$200))

Option 3 menunjukkan fixed cost $0 dan contribusi margin per unit $30 ($200 - 120 - ( 0.25 x $200))

Option 3 memiliki titik impas (BEF ) yang paling rendah yaitu $0 dan option 1 memiliki titik impas yang paling tinggi (25 unit). Option 1 menunjukkan resiko yang tinggi dari kerugian jika penjualan rendah.Tetapi option 1 juga memiliki kontribusi margin per unit yang tinggi yaitu $80 dan oleh karena itu laba operasi tertinggi ketika penjualan juga tinggi (lebih besar dari 40 unit).

Pilihan diantara option1,2 dan 3 adalah keputusan strategis. Karena dengan keputusan yang paling strategis, keputusan yang diambli akan memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap laba/rugi, tergantung dari permintaan produk. Pada situasi yang tidak pasti seperti ini, keputusan Emma akan dipengaruhi oleh kepercayaan pada tingat permintaan untuk GMAT success packages dan ketersediaannya untuk menerima resiko kerugian ketika permintaan rendah. Misalnya, jika toleransi emma terhadap rugi cukup tinggi, dia akan memilih option 1 dengan potensi keuntungan yang tinggi. Tetapi jika Emma tidak berani mengambil resiko rugi, ia akan memilih option 3 dimana keuntungan lebih kecil saat penjualan tinggi dan ia juga tidak akan menderita kerugian jika penjualan rendah.

Operating Leverage

Operating Leverage menunjukkan efek dimana biaya tetap mengubah laba operasi karena perubahan pada unit yang dijual dan margin kontribusi. Sedikit kenaikan pada penjualan mendorong kenaikan besar pada laba operasi. Sedikit penurunan pada penjualan menghasilkan penurunan besar secara relatif, mendorong kepada resiko yang lebih besar pada rugi operasi.

Page 14: COST ACCOUNTING CVP

Degree of operating leverage (DOL) =

Tabel berikut ini akan menunjukkan Degree of operating leverage dengan penjualan 40 unit dan operating income $1200 untuk ketiga option yang telah kita bahas sebelumnya.

Option 1 Option 2 Option 3 1.Contribution Margin per unit $80 $50 $30 2.Contribution Margin(CM per unit x 40) $3200 $2000 $1200 3. Opearating Income (lihat grafik) $1200 $1200 $1200 4. Degree of Operating Leverage (2 : 3) 2,67 1,67 1,00

Hasil ini menunjukkan bahwa ketika penjualan 40unit, perubahan 1% pada penjualan dan kontribusi margin akan menghasilkan 2,67% perubahan pada laba operasi untuk option 1. Untuk option 3, 1% perubahan penjualan dan kontribusi margin akan menghasilkan hanya 1% perubahan pada laba operasi. Anggaplah bahwa penjualan meningkat 50% dari 40 ke 60 unit. Kontribusi margin akan meningkat 50% pada setiap option.Laba operasi akan meningkat 2,67 x 50% = 133% dari $1200 ke $2800 pada option 1. Tetapi laba operasi hanya akan meningkat dari $1200 ke $1800 pada option 3.

Dengan demikian, The Degree of operating leverage (DOL) yang meunjukkan tingkat dari penjualan membantu menejer menghitung efek dari fluktuasi penjualan pada laba operasi.

Dengan adanya fixed cost yang berbeda, tingkat Operating leverage akan berbeda pada setiap tingkat penjualan. Misalnya, pada penjualan 60 unit, degree of operating leverage diantara ketiga option diatas adalah :

Option 1 Option 2 Option 3 1.Contribution Margin per unit $80 $50 $30 2.Contribution Margin(CM per unit x 40) $4800 $3000 $1800 3. Opearating Income (lihat grafik) $2800 $2200 $1800 4. Degree of Operating Laverage (2 : 3) 1,71 1,36 1,00

Pada umumnya, kapanpun ada biaya tetap , degree of operating leverage menurun selama tingkat penjualan bertambah melebihi breakeven point.Jika biaya tetap $0 seperti pada option 3, Contribution margin sama dengan laba operasi dan degree of operating leverage sama dengan 1,00 pada semua tingkat penjualan.

Effects of sales mix on income ( efek bauran penjualan pada laba)

Sales mix adalah kuantitas dari beberapa produk barang/jasa penting yang merupakan total unit penjualan pada perusahaan. Misalnya Emma berencana akan menjual 2 produk yang berbeda, GMAT succes dan GRE-Guarantee. Dan Anggaran meliputi :

Page 15: COST ACCOUNTING CVP

GMAT Success GRE Guarentee Total Expected Sales 60 40 100 Revenues,$200 dan $100 per unit $ 12000 $ 4000 $16000 Variable Costs,$120 dan $70 per unit 7200 2800 10000 Contribution Margin $80 dan $30 per unit $ 4800 $ 1200 6000 Fixed Cost 4500 Operating Income $ 1500

Total Jumlah unit yang harus dijual untuk titik impas pada perusahaan multiproduct tergantung pada bauran penjualan (sale mix). Dalam contoh diatas yaitu total penjualan GMAT success dan GRE Guarantee. Kita asumsikan bahwa Anggaran bauran penjualan tidak akan berubah pada tingkat total unit penjualan yang berbeda. 60 unit GMAT Success dijual setiap 40 unit GRE Guarantee diual (rasio 3:2). Misalkan Emma menjual 3 unit GMAT Success dan 2 unit GRE Guarantee.Masing-masing bundle akan menghasilkan kontribusi margin $300 . Hasil ini diperoleh dari :

Number of unit of Contribution margin GMAT success and per unit for Contribution Gree Guarantee GMAT Success and Marginof bundle In Each bundle GRE Guarantee

GMAT Success 3 $80 $240 GRE Guarantee 2 $30 $60 $300

Untuk menghitung Breakeven point, kita menghitung jumlah bundle yang hendak di jual.

BEF in bundles =

=

= 15 bundle

Breakeven point pada unit dari GMAT Success dan GRE Guarantee adalah : GMAT Success : 15 bundles x 3 unit per bundle 45 unit GRE Guarantee : 15 bundles x 2 unit per bundle 30 unit Total number of unit to breke even 75 unit Breakeven point in dollars untuk GMAT Success dan GRE Guarantee adalah : GMAT Success : 45 unit x $200 per unit $9000 GRE Guarantee : 30 unit x $100 per unit $300 Breakeven Revenue $12000

Ketika terdapat multiple-product, kerapkali tepat untuk menggunakan persentase kontribusi margin. Dengan pendekatan ini, Emma juga menjumlahkan pendapatan(revenue) penjualan bundle 3 unit GMAT Success dan 2 unit GRE Guarantee :

Page 16: COST ACCOUNTING CVP

Number of nit of Selling price for GMAT success and GMAT Success Revenue of GRE Guarantee in and GRE Guarantee the bundle Each bundle

GMAT Success 3 $200 $600 GRE Guarantee 2 $100 $200 Total $800

Contribution Margin Percentage for the bundle =

=

= 37,5%

Breakeven Revennues = Fixed Cost = $4500 = $12000 Contribution margin % for bundle 0.375

Breakeven Revenues =

=

= $1200

Number of bundles required Breakeven revenues $12000 To be sold to breake even = revenue per bundle = $800 per bundle = 15 bundles Breakeven point per unit dan dollars untuk GMAT Success dan GRE Guarantee adalah : GMAT success : 15 bundles x 3 unit per bundles = 45 unit x $200 per unit = $9000 GRE Guarantee : 15 bundles x 2 unit per bundles = 30 unit x $100 per unit = $3000 Akan ada banyak perbedaan bauran penjualan (in unit) yang dapat dihasilkan dari kontribusi margin sebesar $4500. Seperti pada table berikut : Sales mix(unit) contribution margin from Total GMAT Succes GRE Guarantee GMAT Success GRE Guarantee Contribution margin

(1) (2) (3) = $80 x( 1) (4) = $30 x 2 (5) = (3) + (4)

48 22 $3840 $660 $4500

36 54 $2880 $1620 $4500

30 70 $2400 $2100 $4500

Sebagai contoh, bauran penjualan berubah 3 unit dari GMAT Success untuk setiap 7 unit dari GRE Guarantee, maka breakeven point meningkat dari 75 unit ke 100 unit, terdiri dari 30 unit GMAT success dan 70 unit GRE Guarantee. Breakeven Quantity meningkat karena bauran penjualan bergeser kearah kontribusi margin produk yang lebih rendah, GRE Guarantee ( dimana $30 per unit

Page 17: COST ACCOUNTING CVP

dibandingkan dengan GMAT Succes $80per unit) .Pada umumnya, untuk semua total kuantitas dari unit yang dijual, bauran penjualan bergeser ke arah unit dengan kontribusi margin yang lebih kecil (lebih banyak unit GRE Guarantee dibandingkan dengan GMAT success), maka akan lebih rendah laba operasi.

Perusahaan memilih bauran penjualan mereka dengan megatur bauran untuk merespon perubahan permintaan. Misalkan saja harga minyak naik dan konsumen menginginkan mobil yang kecil. Perusahaan mobil seperti ford dan Toyota akan merubah bauran produksi mereka ke produk mobil kecil.Perubahan ke mobil kecil mungkin menghasilkan peningkatan pada breakeven point karena bauran penjualan telah bergeser ke arah kontribusi margin produk yang lebih rendah.Meskipun peningkatan ini pada breakeven point, mengubah bauran penjualan ke mobil kecil adalah keputusan yang benar karena permintaan untuk mobil yang lebih besar telah menurun/merosot.

CVP Analysis in service and not for profit Organization

Untuk menerapkan CVP analysis pada perusahaan jasa dan organisasi non profit, kita perlu fokus pada mengukur output mereka yang mana berbeda dengan tangible unit yang dijual pada perusahaan dagang dan manufactur. Misalnya

Industry Measure of Output

Airlines passanger miles

Hotel room-night

Hospital Patient days

Universitas Student Credit-hours

Misalkan saja sebuah jasa bagian sosial yang membantu penyandang disabilitas mencari pekerjaan. Agensi ini memiliki anggaran $900000 yang berasal dari sumbangan tahun 2014, ini dianggap sebagai revenue/pendapatan. Secara merata, agensi ini menambah pendapatan setiap orang sebesar $5000 setiap tahun. Biaya lainnya hanya biaya tetap dari sewa dan gaji administrasi yaitu $ 270000. Jika Menejer agensi ingin mengetahui sebera banyak orang yang dapat dibantu pada tahun 2014, kita dapat menggunakan CPV analysis dengan mengatur laba operasi agensi sama dengan $0. Anggaplah Q adalah jumlah penyandang dissabilitas yang dapat dibantu :

Revenue – variable cost –fixed cost = 0

$900000 - $5000 Q - $270000 = 0

$5000 Q = $900000 - $270000

Q = $630000 : $5000 per person = 126 people

Page 18: COST ACCOUNTING CVP

Apabila sumbangan anggaran pada tahun 2015 menurun 15% (( $900000 x (1-0.15)) menjadi $765000. Jika bantuan keuangn per orang dan biaya tetap agensi tidak berubah, maka banyaknya orang yang dapat dibantu adalah :

$765000 - $5000 Q - $270000 = 0

$5000 Q = $765000 - $270000

Q = $495000 : $5000 per person = 99 people

Jadi pada tahun 2015 tidak dapat mencapai 126 orang tetapi hanya dapat membantu 99 orang. Dua karakteristik dari hubungan CVP pada situasi non profit ini adalah :

1. Penurunan persentase orang yang dapat dibantu adalah 21.4% (( 126-99 ) : 126) lebih besar dari penurunan sumbangan anggaran. Ini lebih besar karena fixed cost sebesar $270000 tetap harus dibayar dan memotong proporsi anggaran. Dengan demikian, penurunan persentase orang yang dapat dibantu melibihi penurunan persentase anggaran yang disumbangkan.

2. Dengan Penurunan sumbangan anggaran pada tahun 2015, menejer dapat megatur operasi agensi degan satu atau beberapa cara berikut : (a) Dengan menurunkan jumlah orang yang dibantu (b) dengan menurunkan variable cost per orang,.(c) Dengan mengurangi total biaya tetap.

Contribution Margin Versus Gross Margin

Contribution margin adalah jumlah yang tersisa dari pendapatan dikurangi dengan biaya variable, sedangkan Gross margin adalah ukuran untuk daya saing.

Gross margin = Revenue - COGS

Contribution Margin = Revenues – All variable Cost

Gross margin mengukur seberapa banyak perusahaan dapat memenuhi produk diatas biaya untuk memproduksi. Contribution margin mengindikasikan seberapa banyak pendapatan perusahaan untuk dapat menutupi biaya tetapnya yang membantu dalam menaksir resiko kerugian. Sebagai contoh, resiko kerugian rendah apabila contribution margin melebihi biaya tetap perusahaan meskipun penjualan rendah.Gross Margin dan Contribution margin berhubungan tetapi memberikan pengetahuan yang berbeda. Contohnya sebuah perusahaan yang beroperasi pada pasar yang kompetitif dengan gross margin yang rendah akan memiliki resiko kerugian rendah jika biaya tetap kecil

Mengingat perbedan antara Gross margin dan Contribution margin pada sektor manufaktur, konsep ini berbeda dalam 2 hal : fixed manufacturing cost dan variable non manufacturing cost. Contoh berikut akan mengilustrasikan perbedaan ini( dengan angka asumsi) :

Page 19: COST ACCOUNTING CVP

Contribution income statement emphasizing Financial Accounting Income Statement Contribution margin ( in thousands) Emphasizing Gross margin ( in thousands) Revenue $1000 Revenue $1000

Variable manufacturing cost $250 COGS (variable manufacturing cost,

Variable manufacturing cost $270 $520 $250+fixed manufacturing cost, $160) $410

Contribution margin $480 Gross Margin $590

Fixed manufacturing cost $160 Non manufacturing costs

Fixed non manufacturing cost $138 $298 (variable, $270 + fixed $138) $409

Operating Income $182 Operating income $ 182

Biaya tetap manufaktur $160000 tidak dikurangkan dalam menghitung Contribution margin tetapi dikurangkan ketika menghitung Gross margin. COGS pada peruahaan manufaktur memasukkan semua biaya tetap dan biaya variable manufaktur ( $250000 + $160000) . Biaya Variable non manufacturing seperti biaya komisi penjualan sebesar $270000 dikurangkan dari pendapatan ketika menghitung contribution margin tetapi tidak dikurangkan ketika menghitung Gross margin.

Seperti Contribution margin, Gross margin dapat di jelaskan dengan total, seperti jumlah per unit atau persentase. Sebagai contoh, persentase Gross margin adalah Gross margin dibagi dengan revenue $590 : $1000= 59% dari contoh manufacturing diatas.

Satu alasan mengapa menejer terkadang bingung dalam membedakan Gross margin dan Contribution Margin adalah karena keduanya identik pada kasus perusahaan manufaktur dimana COGS sama dengan variable cost of good purchased ( dan sudah dijual).