ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

52
ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAN LABA PADA UKM SINGKONG D-9 Oleh: MARSHAL SATYA ANANDRATA NIM : 232012005 KERTAS KERJA Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan-Persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM STUDI : AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2015

Transcript of ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

Page 1: ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI

ALAT BANTU PERENCANAAN LABA PADA

UKM SINGKONG D-9

Oleh:

MARSHAL SATYA ANANDRATA

NIM : 232012005

KERTAS KERJA

Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Guna Memenuhi Sebagian dari

Persyaratan-Persyaratan untuk Mencapai

Gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

Page 2: ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

ii

Page 3: ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

iii

Page 4: ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

iv

Page 5: ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

v

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

Jl. Diponegoro 52-60

Telp : (0298) 321212, 311881

Telex 322364 ukswsaia

Salatiga 50711-Indonesia

Fax.(0298)-321433

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : MARSHAL SATYA A.

NIM : 232012005

Program Studi : AKUNTANSI

Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga.

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa kertas kerja,

Judul : ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT)

SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAN

LABA PADA UKM SINGKONG D-9

Pembimbing : Paskah Ika Nugroho, SE., M.Si., CPSAK., CMA.,

QIA

Tanggal diuji : 28 Oktober 2015

adalah benar-benar hasil karya saya.

Di dalam kertas kerja ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau

gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam

bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan

saya sendiri tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin

atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, saya

bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku di Fakultas Ekonomika

dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, termasuk pencabutan gelar

kesarjanaan yang telah saya peroleh.

Salatiga, 30 September 2015

Yang memberi pernyataan,

MARSHAL SATYA A

Page 6: ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

vi

HALAMAN MOTTO

“If you can not work with love but only distaste, it is better you

should leave your work.”

(Khalil Gibran)

“You will never know the true value of moment until it becomes a

memory.”

(Spongebob Squarepants)

“The only to do great work is to love what you do.”

(Steve Jobs)

“If you don't like your destiny, don't accept it. Instead have

courage to change it the way you want it to be.”

(Uzumaki Naruto)

“It only need one success to cover thousands of failures.”

(Chairul Tanjung)

Page 7: ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

vii

ABSTRACT

Various internal problems in Small and Medium Enterprises (SME), such as

simple recording, does not take into account of the profit target, and lack of

ability to process and analyze information such as information on costs and

revenue information, as part of the decision-making will affect the low levels of

productivity and quality management arrangements. Therefore, this study aims to

find out how much volume of sales that must be fulfilled in order to get break even

point (BEP), contribution margin (CM), margin of safety (MOS), and the degree

of leverage (DOL) of SME Singkong D-9 in 2015. These four calculations are the

measure of Cost Volume Profit (CVP). It also aims to analyze the magnitude of

the desired profit on SME Singkong D-9 in 2015 per month period that will come

from selling of cassava products. This type of research is descriptive case study

approach in which the data are collected using the documentation on the financial

data and interviews as the supporting data from the SME Singkong D-9. The

calculation of the CM shows that SME Singkong D-9 has a 25.48 percen ability

to cover fixed costs. BEP calculations show sales of products consists of 4

products (multiproduct) consisting of 6,704 units/month of raw cassava, 3.352

units/month of the original fried cassava, 3.352 units/month of cassava fritters

taste of chocolate / cheese fried cassave, and 3.352 units/month of fried cassava

chocolate and cheese flavor fried casava. For sales and profit planning, SME

Singkong D-9 plans to incrase by 20% in 2015. To achieve the profit target, SME

Singkong D-9 has to raise sales of IDR 553.326.686,-/month the sales mix 2:1:1:1

respectively for raw cassava, original flavor fried cassave, chocolate / cheese

fried cassava, and chocolate and cheese flavor fried cassava. Based on the

calculation, MOS shows that the magnitude of the risk of loss of SME Singkong

D-9 is quite large due to the large drop in sales that may occur as much as 50.56

percen. While the DOL is 1.99 which makes operating income is sensitive to

changes in sales that occurred.

Key Words: Cost Volume Profit, Profit Planning, Break Even Point, Contribution

Margin, Margin of Safety, Degree of Operating Leverage.

Page 8: ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

viii

SARIPATI

Berbagai masalah internal di Usaha Kecil dan Menengah (UKM), seperti

pencatatan yang sederhana, tidak memperhitungkan target laba, dan kurangnya

kemampuan dalam mengolah dan menganalisis informasi baik informasi

mengenai biaya maupun informasi pendapatan, sebagai bagian dari pengambilan

keputusan akan berdampak kepada rendahnya tingkat produktivitas dan kualitas

pengelolaan manajemen. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui berapa besar volume penjualan yang harus terpenuhi agar UKM

Singkong D-9 mengalami keadaan Break Even Point (BEP), Contribution Margin

(CM), Margin of Safety (MOS), dan Degree of Leverage (DOL) pada tahun 2015.

Ke empat perhitungan tersebut merupakan alat ukur dari Cost Volume Profit

(CVP). Penelitian ini juga menganalisis besarnya laba yang diinginkan pada UKM

Singkong D-9 periode 2015 per bulan yang akan datang dan berasal dari

penjualan singkong. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan studi

kasus. Alat pengumpulan data menggunakan dokumentasi pada data keuangan

dan wawancara sebagai pendukung data dari UKM Singkong D-9. Perhitungan

BEP menunjukkan, penjualan produk yang terdiri dari 4 produk (multiproduk)

yang terdiri dari singkong mentah 6.704 unit/bulan, singkong goreng original

3.352 unit/bulan, singkong goreng rasa Cokelat/keju 3.352 unit/bulan, singkong

goreng rasa Cokelat keju juga sebesar 3.352 unit/bulan. Perhitungan CM

menunjukan bahwa UKM Singkong D-9 memiliki kemampuan 25,48 persen

untuk menutup biaya tetap. Untuk perencanaan penjualan dan laba, UKM

Singkong D-9 merencanakan kenaikan laba pada tahun 2015 sebesar 20 persen.

Untuk mencapai target kenaikan laba perusahaan, maka UKM Singkong D-9

harus menaikkan penjualan mejadi Rp 553.326.686,-/bulan dengan bauran

penjualan 2:1:1:1 masing-masing untuk singkong mentah, singkong goreng rasa

original, singkong goreng rasa cokelat/keju, dan singkong goreng rasa cokelat

keju. Berdasarkan perhitungan MOS menunjukan bahwa besarnya risiko kerugian

UKM Singkong D-9 cukup besar dikarenakan besarnya penurunan penjualan yang

boleh terjadi yaitu sebesar 50,56 persen. Sedangkan DOL sebesar 1,99 yang

membuat laba usaha sensitif terhadap perubahan penjualan yang terjadi.

Kata Kunci : Cost Volume Profit, Perencanaan laba, Break Even Point,

Contribution Margin, Margin of Safety, Degree of Operating Leverage

Page 9: ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

ix

KATA PENGANTAR

Perencanaan laba merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh

perusahaan untuk menghasilkan laba dan Cost Volume Profit merupakan salah

satu alat ukur dalam perencanaan laba. Kertas kerja ini diangkat dengan judul

“Analisis CVP (Cost Volume Profit) Sebagai Alat Bantu Perencanaan Laba pada

UKM Singkong D-9” untuk melihat bagaimana CVP dapat menghasilkan angka-

angka dan dapat membantu pemilik usaha untuk perencanaan laba.

Adapun penelitian ini bermanfaat untuk memberikan informasi dalam

pengambilan keputusan dengan menggunakan analisis CVP, khususnya tentang

perencanaan laba bagi perusahaan.

Salatiga, 30 September 2015

Penulis

Page 10: ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

x

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah

memberikan bantuan, selalu menyertai penulis, sehingga tugas akhir ini dapat

terselesaikan dengan baik. Penulis menyadari keterbatasan yang terjadi selama

proses penyusunan tugas akhir ini dari awal hingga akhir, sehingga dengan

campur tangan Tuhan Yesus Kristus dan peran serta berbagai pihak, tugas akhir

ini dapat terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini, penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang selama ini turut

membantu dalam memberikan bimbingan, motivasi, doa serta dukungan hingga

selesainya tugas akhir ini:

1. Seluruh keluarga besar papa Indra Sunggoro, mama Susana Ertanawati,

kakak pertama Michael Aditya Anandrata dan kakak kedua Monica Frea

Anandrata untuk segala dukungan dalam menyelesaikan penulisan tugas

akhir ini.

2. Bapak Paskah Ika Nugroho, SE., M.Si., CPSAK., CMA., QIA selaku

dosen pembimbing, atas segala bantuan, termasuk kesabarannya dalam

membimbing, dan mendukung penulis dalam penyelesaian tugas akhir ini.

3. Bapak Hardadi dan keluarga pemilik UKM Singkong D-9, yang telah

membantu penulis dalam hal penelitian yang dilakukan penulis dari awal

pembuatan kertas kerja sampai selesai.

4. Teman terbaik, yang selalu bersama dari Sekolah Dasar sampai menjadi

mahasiswa yaitu Yosia Andre Julius Sugianto dan Hediana Rustanti

teman saat pertama kali masuk di Fakultas ini yang memberikan bantuan

dalam segala hal. Terima kasih segala bantuannya dan segala waktu yang

sudah diberikan.

5. Teman seperjuangan dalam bimbingan, Oni Novilia. Terima kasih atas

kesetiaannya menemani penulis selama bimbingan, terima kasih sudah

banyak membantu, memberi masukan, dan maaf jika penulis sering minta

saran dan tukar pendapat melalui chatting di media sosial.

6. Untuk teman-teman di BPMF FEB UKSW periode 2014-2015, yang tidak

dapat disebutkan satu per satu, dan terkhusus Beta Ubaya, Meliana, dan

Page 11: ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

xi

Widya Fransiska yang telah membantu dalam mengatasi turunnya mood

untuk mengerjakan kertas kerja dan waktu yang telah kita lalui bersama

selama 3 tahun di Lembaga Kemahasiswaan.

7. Untuk teman-teman Komisi C (Anggaran) BPMF FEB UKSW periode

2014-2015, Agnes Yohanna, Dominicus Aditya, Debora Yola, Adonia

Dwi, dan Eunice Meliawati, atas waktu yang diberikan selama 1 tahun

terakhir ini, sukses ya untuk Lembaga Kemahasiswaan, jangan mudah

menyerah.

8. Untuk para teman-teman Asisten Dosen FEB UKSW periode 2014-2015,

terkhusus asisten Matbis, Metpen, AKM 1 dan Lab Audit yang tidak dapat

disebutkan satu persatu. Terima kasih sudah membantu memberi semangat

dalam pengerjaan proposal hingga kertas kerja selesai.

9. Terima kasih Cintya Cindy, Chaterine Tabita, Ko Ardi, Ko Vanno dan

terutama Eunice Meliawati Sugianto yang merupakan adik dari Yosia

Andre, karena sudah meberikan dorongan dan selalu menemani untuk

menyelesaikan kertas kerja ini ketika penulis sedang tidak bersemangat.

10. Teman terkasih, Lee Christabelle atas waktu selama 2 tahun kurang 1

bulan, yang selalu menemani penulis dalam suka maupun duka. Tuhan

Memberkati! Dapat yang lebih baik. Sukses untuk Magister Akuntansinya.

11. Terima kasih kepada tim UKSW 1, UKSW 2, UKSW 3 yaitu Yosia, Oni,

Fredi, Verena, Grace, Andri, Olin, Kunti untuk waktu-waktu bersama

dalam lomba di Atmajaya, dan Undip. Terima kasih keluarga kecilku.

Bakal merindukan kalian semua.

12. Teman-teman seperjuangan angkatan 2012 yang sangat banyak dan tidak

dapat disebutkan satu per satu.

Dan untuk semua pihak yang telah membantu hingga kertas kerja ini dapat

terselesaikan. Semoga Tuhan Yesus Kristus senantiasa melimpahkan kasih

karunia-Nya.

Marshal Satya Anandrata

Page 12: ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

xii

DAFTAR ISI

Halaman Judul................................................................................................................. i

Pernyataan Tidak Plagiat ............................................................................................ ... ii

Pernyataan Persetujuan Akses ....................................................................................... iii

Halaman Persetujuan .................................................................................................... iv

Pernyataan Keaslian Kertas Kerja.................................................................................. v

Halaman Motto .............................................................................................................. vi

Abstract .......................................................................................................................... vii

Saripati ........................................................................................................................... viii

Kata Pengantar ............................................................................................................... ix

Ucapan Terima Kasih..................................................................................................... x

Daftar Isi ....................................................................................................................... xii

Daftar Tabel ................................................................................................................... xiii

Daftar Lampiran ............................................................................................................. xiv

Pendahuluan ................................................................................................................... 1

Landasan Teori........................................................................................................... .... 4

Analisis Cost Volume Profit ........................................................................... 4

Biaya ................................................................................................................ 5

Perencanaan Laba ............................................................................................ 7

Penelitian Sebelumnya ..................................................................................... 9

Metode Penelitian .......................................................................................................... 10

Jenis dan Sumber Data ..................................................................................... 10

Variabel Penelitian ........................................................................................... 11

Metode Analisis Data....................................................................................... 11

Langkah Analisis ............................................................................................. 12

Pembahasan .................................................................................................................... 13

Gambaran Objek .............................................................................................. 13

Page 13: ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

xiii

Pemenuhan Asumsi CVP ................................................................................. 14

Perhitungan Biaya Tetap .................................................................................. 16

Perhitungan Data Penjualan ............................................................................. 18

Perhitungan CM ............................................................................................... 19

Perhitungan BEP .............................................................................................. 19

Perhitungan MOS ............................................................................................ 23

Perhitungan DOL ............................................................................................. 23

Perencanaan Laba ............................................................................................ 23

Penutup .......................................................................................................................... 24

Kesimpulan ...................................................................................................... 24

Impilkasi .......................................................................................................... 25

Keterbatasan Penelitian dan Saran ................................................................... 26

Daftar Pustaka ................................................................................................................ 27

Lampiran-Lampiran ....................................................................................................... 29

Daftar Riwayat Hidup .................................................................................................... 36

Page 14: ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Rekapitulasi Data Biaya Variabel dan Biaya Tetap .............................................. 14

Tabel 2. Daftar Biaya Variabel ........................................................................................... 15

Tabel 3. Perhitungan Biaya Variabel per Unit .................................................................... 16

Tabel 4. Daftar Biaya Tetap Selama 7 Bulan...................................................................... 16

Tabel 5. Data Beban Depresiasi .......................................................................................... 17

Tabel 6. Pemisahan Biaya Tetap ......................................................................................... 17

Tabel 7. Laporan Sederhana Biaya Tetap Setelah Pemisahan Biaya Tetap........................ 18

Tabel 8. Data Penjualan ...................................................................................................... 18

Tabel 9. Rasio CM per Bulan.............................................................................................. 19

Tabel 10. CM per 7 Bulan ................................................................................................... 19

Tabel 11. Bauran Penjualan ................................................................................................ 20

Tabel 12. Perhitungan BEP dengan Bauran Penjualan/7bulan ........................................... 21

Tabel 13. Perhitungan BEP dengan Bauran Penjualan/bulan ............................................. 21

Tabel 14. Jumlah Unit BEP ................................................................................................ 22

Tabel 15. Perbandingan laba sekarang dan laba naik menjadi 20% / 7 bulan .................... 23

Tabel 16. Perbandingan laba sekarang dan laba naik menjadi 20% / bulan ....................... 24

Page 15: ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Data Perusahaan

Lampiran 2

Pemisahan Biaya Variabel

Lampiran 3

Pemisahan Biaya Tetap Langsung

Lampiran 4

Daftar Biaya Tetap Langsung per Bulan

Daftar Biaya Tetap Umum per Bulan

Lampiran 5

Proses Pengupasan

Proses Pemotongan

Proses Pengepakan Singkong Mentah

Proses Penggorengan

Proses Pengepakan Singkong Goreng

Page 16: ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

1

PENDAHULUAN

Pada dasarnya suatu perusahaan didirikan untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan yaitu untuk memperoleh laba dan memenuhi kebutuhan

masyarakat sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ketika suatu

perusahaan didirikan diharapkan perusahaan juga memiliki perencanaan, sehingga

pekerjaan yang dilakukan menjadi akan lebih efektif dan efisien dan dapat

menghasilkan laba yang optimal sesuai dengan target yang diharapkan. Oleh

karena itu, diperlukan perencanaan laba untuk menetapkan tujuan yang ingin

dicapai di masa yang akan datang dan tindakan-tindakan yang akan dilakukan

untuk mencapai tujuan tersebut (Mulyadi 2012). Terkait dengan laba yang

dihasilkan, maka penting untuk mengetahui berapa biaya, volume penjualan, dan

harga jual pada sebuah produk. Sehingga diperlukan analisis terhadap biaya,

volume penjualan, dan harga jual. Menurut Hansen dan Mowen (2009) analisis

CVP (Cost Volume Profit) menekankan keterkaitan antara biaya, volume yang

terjual, dan harga, sehingga semua informasi keuangan perusahaan akan

terkandung di dalamnya. Salah satu bagian analisis CVP yang penting adalah

analisis titik impas BEP (Break Even Point Analysis). Analisis BEP berguna

untuk mengetahui penjualan minimum agar satuan unit bisnis tidak mengalami

kerugian, tetapi juga belum memperoleh laba, dengan kata lain labanya sama

dengan nol.

Kuncoro (2008) menyatakan bahwa permasalahan Usaha Kecil dan

Menengah (UKM) dapat dikelompokan menjadi dua yaitu permasalahan internal

dan permasalahan eksternal. Masalah internal yang dihadapi UKM adalah:

Rendahnya kualitas sumber daya manusia seperti kurang terampilnya sumber

daya manusia dan kurangnya jiwa kewirausahaan, rendahnya penguasaan

teknologi serta manajemen dan informasi pasar. Masalah ini yang sekarang

sedang dihadapi oleh UKM Singkong D-9 ditambah dengan pencatatan

menyangkut biaya, volume penjualan, dan harga jual masih menggunakan

pencatatan yang sederhana seperti tidak memisahkan antara biaya tetap dan

variabel, tidak memperhitungkan target laba yang diinginkan, serta kemampuan

dalam mengolah dan menganalisis data baik biaya maupun pendapatan menjadi

Page 17: ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

2

informasi, sebagai dasar dari pengambilan keputusan karena pengambilan

keputusan tidak hanya dilihat dari kas masuk dan kas keluar, namun perlu

mempertimbangkan informasi lain untuk mendukung pengambilan keputusan.

Masalah Sumber Daya Manuia (SDM) ini akan berdampak kepada rendahnya

tingkat produktivitas dan kualitas pengelolaan manajemen. Sedangkan masalah

eksternal yang dihadapi UKM pada umumnya adalah: 1.) belum tuntasnya

masalah penanganan aspek legalitas badan usaha dan kelancaran prosedur

perizinan, pelaksanaan persaingan usaha yang sehat, penataan lokasi usaha dan

otonomi daerah, khususnya kemauan daerah untuk melaksanakan pemberdayaan

UKM, 2.) kecepatan pulihnya kondisi ekonomi secara makro akibat kenaikan

BBM dan energi lainnya yang sangat berpengaruh terhadap kegiatan produksi

UKM, 3.) masih terbatasanya penyediaan produk jasa lembaga keuangan

khususnya kredit investasi, 4.) terbatasnya ketersediaan dan kualitas jasa

pengembangan usaha bagi UKM, 5.) terbatasnya sumber daya finansial untuk

usaha mikro.

Sedangkan menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah UKM di

Indonesia menunjukkan persentase 97,59 persen yaitu sebanyak 56.534.592.

Sedangkan perusahaan besar hanya sebanyak 4.968 atau hanya sebesar 2,41

persen saja. Itu menandakan perekonomian di Indonesia sebenarnya digerakkan

oleh UKM bukan oleh perusahaan besar. UKM yang tersebar di Indonesia

ternyata bermacam-macam jenisnya, salah satunya adalah UKM yang bergerak di

bidang manufaktur dengan menggunakan singkong sebagai bahan baku utama.

Perlu untuk diketahui berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), total impor

singkong pada tahun ini hingga Oktober 2012 sebesar 13.300 ribu ton dengan

nilai US$ 3,4 juta atau Rp 32,3 miliar.

Penelitian sebelumnya mengenai analisis CVP sebagai alat bantu

perencanaan laba di UKM pernah dilakukan di UKM Vinito Brownis oleh

Verawati (2014) dengan produk kue brownis. Penelitian yang hampir sama

berjudul Penerapan Cost Volume Profit Analysis Sebagai Alat Bantu dalam

Perencanaan Penjualan Atas Target Laba yang ditetapkan Study Kasus pada Toko

Mei Pastry (Martusa dan Putri 2009). Lalu ada penelitian lain yang dilakukan oleh

Page 18: ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

3

Kurnianti (2012) yang berjudul Analisis Break Even Point Sebagai Alat bantu

Perencanaan Laba Pada Perusahaan Pabrik Gula Ngadirejo Kediri.

Adanya berbagai permasalahan internal di UKM Singkong D-9, dan

melihat keunggulan analisis CVP yang dapat digunakan untuk perecanaan laba

melalui analisis BEP, CM, MOS, dan DOL maka penulis tertarik untuk

menganalisis data biaya dan pendapatan yang berada di UKM Singkong D-9

dengan alat bantu CVP untuk pengambilan keputusan. Penelitian ini mengacu

pada penelitian Verawati (2014) yang meneliti penerapan CVP di UKM Vinito

Brownis. Untuk membedakan dari penelitian Verawati (2014) yang menggunakan

analisis CVP pada single produk, maka pada penelitian ini menggunakan analisis

CVP multiproduk yaitu empat jenis produk. Selain itu objek pada penelitian ini

berbeda dengan penelitian sebelumnya. Objek pada penelitian ini adalah UKM

Singkong D-9 dengan produk utama singkong. Singkong merupakan potensi

olahan makanan di daerah Ngaglik, Salatiga menurut FEDEP Kota Salatiga.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan

masalahnya adalah bagaimanakah penerapan CVP sebagai alat bantu dalam

perencanaan laba pada UKM Singkong D-9. Tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui berapa besar volume penjualan yang harus terpenuhi agar UKM

Singkong D-9 mengalami keadaan BEP pada tahun 2015, mengetahui perhitungan

dan seberapa besar margin of safety (MOS), contribution margin (CM), degree of

operating leverage (DOL), serta memprediksi besarnya laba yang ingin dicapai

UKM Singkong D-9 periode 2015 yang berasal dari penjualan singkong yang

terdiri dari singkong mentah, singkong goreng rasa original, singkong goreng rasa

cokelat atau keju, dan singkong goreng rasa keju dan cokelat dengan bauran

penjualan dilihat dari volume penjualan pada periode sebelumnya dengan rata-rata

bauran sebesar 2:1:1:1. Produk singkong mentah merupakan singkong yang sudah

matang dan diberikan bumbu-bumbu penyedap namun belum digoreng.

Sedangkan singkong goreng rasa original merupakan singkong yang sudah

digoreng dan produk ini siap untuk dikonsumsi masyarakat, dan untuk singkong

goreng rasa cokelat atau keju dan singkong goreng rasa keju dan cokelat sama

seperti singkong goreng rasa original namun diberikan tambahan keju, cokelat dan

susu sesuai kebutuhan. Singkong metah memiliki bauran terbesar dikarenakan

Page 19: ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

4

produk ini dapat disimpan dalam waktu yang lama, dibandingkan singkong

goreng rasa original, singkong goreng rasa cokelat atau keju dan singkong goreng

rasa keju dan cokelat. Manfaat dari penelitian ini memberikan informasi melalui

perhitungan BEP, CM, MOS, DOL kepada UKM Singkong D-9 sebagai bahan

pengambilan keputusan dengan menggunakan analisis CVP, khususnya tentang

perencanaan laba dan menentukan volume penjualan agar dapat mencapai laba

yang diharapkan.

LANDASAN TEORI

Analisis Cost Volume Profit (CVP)

Analisis cost volume profit adalah studi mengenai efek dari perubahan

biaya dan volume pada profit perusahaan. Analisis Cost Volume Profit (CVP)

merupakan suatu alat yang digunakan untuk perecanaan laba dan pengambilan

keputusan (Hansen dan Mowen 2009). Sedangkan menurut Mulyadi (2012),

analisis CVP merupakan teknik untuk menghitung dampak perubahan harga jual,

volume penjualan, dan biaya terhadap laba untuk membantu manajemen dalam

perencanaan laba jangka pendek. Bagi perusahaan, penting untuk membuat

perencanaan laba karena akan ada beberapa critical factors yang muncul terkait

keputusan manajemen, seperti pricing, product mix, dan fasilitas-fasilitas

(Weygandt et al 2005). Menurut Purnamasari (2014) analisis CVP menekankan

keterkaitan antara biaya, kuantitas yang terjual, dan harga, karena semua

informasi keuangan perusahaan terkandung didalamnya, analisis CVP juga dapat

menjadi suatu alat yang bermanfaat untuk mengidentifikasi cakupan dan

besarnya kesulitan ekonomi yang dihadapi suatu divisi dan membantu mencari

pemecahannya. Sehingga manfaat dari penggunaan analisis ini adalah untuk

membuat kalkulasi perencanaan laba dan anggaran penjualan dari suatu

perusahaan menjadi akurat. Sedangkan Analisis CVP memiliki beberapa alat ukur

seperti analisis CM, analisis BEP, analisis MOS, dan analisis DOL. Yang

pertama, CM merupakan selisih antara pendapatan penjualan dengan semua biaya

variabel. CM digunakan untuk menutup biaya tetap dan sisanya akan menjadi laba

(Carter dan Usry 2009). Hansen dan Mowen (2009) menyatakan bahwa rasio

margin kontribusi (contribution margin ratio) adalah bagian dari setiap dolar

Page 20: ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

5

penjualan yang tersedia untuk menutup biaya tetap dan menghasilkan

laba.Selanjutnya ada analisis BEP, untuk mengetahui titik impas yang

menunjukkan volume penjualan dan produksi yang tidak mengakibatkan kerugian

ataupun diperolehnya keuntungan (Daryani, 2011).

Kemudian analisis MOS, menurut Hansen dan Mowen (2009), MOS

adalah unit yang terjual atau diharapkan terjual atau pendapatan yang dihasilkan

atau diharapkan untuk dihasilkan yang melebihi volume impas. Darsono (2009)

mengungkapkan bahwa MOS yang besar menunjukan bahwa kondisi perusahaan

tidak dalam bahaya, dan sebaliknya jika MOS kecil mendekati nol persen

menunjukan bahwa perusahaan dalam kondisi bahaya yaitu akan mengalami titik

impas. Jika MOS negatif berarti perusahaan mengalami bahaya yaitu mengalami

kerugian. Analisis yang terakhir adalah analisis DOL, analisis DOL merupakan

keadaan saat manajer memperoleh laba yang tinggi hanya dengan menaikkan

sedikit penjualan atau menambah sedikit sumber daya perusahaan (aktiva) serta

merupakan suatu ukuran tentang seberapa sensitif laba bersih terhadap perubahan

dalam penjualan (Garisson, et al 2006). Rumusan sederhana untuk penghitungan

laba rugi untuk analisis multiproduk menurut Hansen dan Mowen (2009) adalah

sebagai berikut :

Produk A Produk B Total

Penjualan xxx xxx xxx

Biaya variabel (xxx) (xxx) (xxx)

CM xxx xxx xxx

Biaya Tetap Langsung (xxx) (xxx) (xxx)

Margin Segmen xxx xxx xxx

Biaya Tetap Umum (xxx)

Laba/Rugi Operasi xxx

Page 21: ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

6

Biaya

Pengertian biaya menurut Horngren, et al (2008) adalah sumber daya

yang dikorbankan (sacrificed) atau dilepaskan (forgone) untuk mencapai tujuan

tertentu. Dalam pengertian lebih jauh, biaya dapat dianggap sebagai aktiva atau

beban. Biaya dianggap sebagai aktiva saat biaya tersebut belum digunakan untuk

menghasilkan produk atau jasa atau belum habis digunakan. Biaya dianggap

sebagai beban jika biaya tersebut telah habis digunakan untuk memproduksi suatu

barang atau jasa yang akan menghasilkan pendapatan di masa mendatang.

Menurut Hansen dan Mowen (2009) objek biaya dapat berupa apapun, seperti

produk, pelanggan, departemen, proyek, aktivitas, dan sebagainya, yang diukur

biayanya dan dibebankan. Terdapat dua macam biaya yaitu biaya secara langsung

merupakan biaya yang dengan mudah dan akurat ditelusuri sebagai objek biaya,

sedangkan biaya tidak langsung merupakan biaya yang tidak mudah dan akurat

dilacak oleh objek biaya (Carter dan Usry 2009). Menurut Horngren, et al (2011)

mengenai biaya tetap adalah :

“Fixed cost is a cost that remains unchanged in total for a given

time period despite wide changes in the related total activity or

volume”.

Biaya tetap didefinisikan sebagai biaya yang secara total tidak berubah

ketika aktivitas bisnis meningkat atau menurun (Carter dan Usry 2009). Selain

itu, biaya tetap didefinisikan sebagai suatu biaya yang jumlahnya tetap sama

ketika output berubah. Pada umumnya, jika biaya tetap mempunyai proporsi

yang tinggi bila dibandingkan dengan biaya variabel, kemampuan manajemen

dalam menghadapi perubahan-perubahan kondisi ekonomi jangka pendek akan

berkurang. Sedangkan biaya pada analisis multiproduk, dibedakan kembali

menjadi 2 yaitu biaya tetap langsung: biaya tetap yang dapat ditelusur ke setiap

produk dan akan hilang jika produk tersebut tidak ada, dan biaya tetap umum:

biaya tetap yang tidak dapat ditelusur ke produk dan akan tetap muncul meskipun

salah satu produk dieliminasi (Hansen dan Mowen 2009). Seringkali keengganan

manajemen untuk mengeluarkan biaya tetap mencerminkan ketidakberanian

manajemen dalam mengambil risiko, sehingga menyebabkan perusahaan tidak

Page 22: ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

7

dapat memperoleh laba. Biaya variabel didefinisikan sebagai biaya yang totalnya

meningkat secara proporsional terhadap peningkatan dalam aktivitas dan menurun

secara proporsional terhadap penurunan dalam aktivitas (Carter dan Usry 2009).

Biaya variabel termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, beberapa

perlengkapan, beberapa tenaga kerja tidak langsung, alat-alat kecil, pengerjaan

ulang, dan unit-unit yang rusak.

Menurut Hansen dan Mowen (2009), ada beberapa asumsi yang mendasari

analisis CVP yaitu:

1. Harga jual konstan. Harga jual produk atau jasa tidak berubah ketika

volume berubah.

2. Biaya adalah linear dan dan dapat secara akurat dibagi menjadi elemen

variabel dan tetap. Elemen variabel adalah konstan per unit dan elemen

tetap adalah konstan secara total dalam rentang yang relevan.

3. Dalam perusahaan dengan berbagai produk, bauran penjualan adalah

konstan.

4. Dalam perusahaan manufaktur, persediaan tidak berubah. Jumlah unit

yang diproduksi sama dengan jumlah unit terjual.

Perencanaan Laba

Perencanaan laba (profit planning) adalah pengembangan dari suatu

rencana operasi guna mencapai cita-cita dan tujuan perusahaan. Laba merupakan

hal yang penting dalam perencanaan karena tujuan utama dari suatu rencana

adalah laba yang memuaskan (Carter dan Usry 2009).

Menurut Carter dan Usry (2009), bahwa dalam menentukan tujuan laba,

manajemen sebaiknya mempertimbangkan faktor-faktor berikut:

1. Laba atau rugi yang diakibatkan dari volume penjualan tertentu.

2. Volume penjualan yang diperlukan untuk menutup semua biaya

dan menghasilkan laba yang mencukupi untuk membayar dividen

serta menyediakan kebutuhan bisnis masa depan.

3. Titik impas.

4. Volume penjualan yang dapat dicapai dengan kapasitas operasi

sekarang.

Page 23: ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

8

5. Kapasitas operasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan laba.

6. Tingkat pengembalian atas modal yang digunakan.

Manfaat perencanaan laba adalah sebagai berikut:

1. Memberi pendekatan yang terarah dalam pemecahan permasalahan.

2. Memaksa pihak manajemen untuk mengadakan pemecahan

terhadap masalah yang dihadapi secara teliti sebelum mengambil

keputusan.

3. Menciptakan suasana organisasi yang mengarah kepada pencapaian

laba dan mendorong timbulnya perilaku yang sadar akan

penghematan biaya dan pemanfaatan sumber daya secara

maksimal.

4. Merancang peran serta dan mengkoodinasi rencana operasi

berbagai segmen dari keseluruhan organisasi manajemen sehingga

keputusan terakhir dari rencana saling terkait pada penggarahan

keseluruh organisasi dalam bentuk rencana terpadu dan

menyeluruh.

5. Menawarkan kesempatan untuk menilai secara sistematik setiap

segi atau aspek organisasi untuk memeriksa dan memperbaharui

kebijakan dan pedoman secara berkala.

6. Mengkoordinasi semua kegiatan perusahaan kedalam suatu

prosedur perencanaan anggaran yang terarah (Mulyadi, 2012).

Perencanaan laba juga memiliki keterbatasan dan kekurangan sebagai

berikut:

1. Peramalan bukanlah suatu ilmu pengetahuan pasti; terdapat

sejumlah pertimbangan dalam estimasi manapun.

2. Anggaran dapat memfokuskan perhatian manajemen pada cita-cita

(seperti tingkat produksi yang tinggi atau tingkat penjualan kredit

yang tinggi) yang tidak selalu sesuai dengan tujuan keseluruhan

organisasi.

3. Perencanaan laba harus memperoleh komitmen dari manajemen

puncak dan kerjasama dari semua anggota manajemen.

Page 24: ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

9

4. Penggunaan anggaran secara berlebihan sebagai alat evaluasi dapat

menyebabkan perilaku disfungsional.

5. Perencanaan laba tidak menghilangkan atau menggantikan peranan

administrasi.

6. Penyusunannya memakan waktu (Carter dan Usry 2009:8).

Penelitian Sebelumnya

Pada penelitian Verawati (2014) mengenai analisis CVP sebagai alat bantu

perencanaan laba di UKM Vinito Brownis, menghasilkan kesimpulan bahwa: 1.)

perusahaan hanya melakukan pencatatan mengenai pengeluaran tanpa

memisahkan antara biaya tetap dan biaya variabel, 2.) dengan menggunakan rasio

CM, dapat diketahui bahwa UKM Vinito Brownis memiliki kemampuan

sebesar 46,53 persen untuk menutup biaya tetap. 3.) MOS pada UKM Vinito

Brownis adalah sebesar 76,39 persen yang menujukan bahwa jika UKM ini

mengalami penurunan penjualan lebih dari 76,39 persen maka UKM akan

mengalami kerugian, 4.) besarnya nilai DOL adalah sebesar 1,31. Hal ini

menunjukan bahwa setiap kenaikan 1 persen pendapatan penjualan akan

mengakibatkan 1,31 persen kenaikan laba bersih.

Selain itu pada penelitian Martusa dan Putri (2009) yang berjudul

Penerapan Cost Volume Profit Analysis Sebagai Alat Bantu dalam Perencanaan

Penjualan Atas Target Laba yang Ditetapkan (Studi Kasus pada Toko Mei Pastry)

diketahui hasil bahwa: 1.) total penjualan Mei Pastry pada periode Januari-

Agustus 2009 sudah mencapai titik impas. Besarnya titik impas ialah sebesar Rp

8.851.751,615,- ; sedangkan penjualan pada periode tersebut mencapai Rp

127.849.000,- 2.) besarnya Ratio MOS Mei Pastry sangat besar, yaitu Rp

118.997.284,4,- atau sebesar 93,08 persen. Hasil tersebut menunjukkan bahwa

risiko kerugian Mei Pastry sangat kecil dikarenakan besarnya penurunan

penjualan yang boleh terjadi sangat besar yaitu Rp 118.997.284,4,- atau sebesar

93,08 persen. 3.) Nilai DOL Mei Pastry terbilang cukup kecil, yaitu hanya 1,07.

Biaya tetap yang kecil, menyebabkan kecilnya nilai DOL.

Penelitian hampir sama juga dilakukan oleh Kurnianti (2012) yang

berjudul Analisis Break Even Point Sebagai Alat bantu Perencanaan Laba Pada

Perusahaan Pabrik Gula Ngadirejo Kediri. Pada penelitian ini kita dapat

Page 25: ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

10

mengetahui bahwa perhitungan BEP Pabrik gula Ngadiredjo Kediri tahun 2012,

dapat diketahui BEP terjadi pada tingkat produksi 319.604 kuintal dengan nilai

penjualan Rp 382.137.366.731,- ; serta MOS antara tahun 2012 dengan tahun

2011 mengalami penurunan sebesar 6 persen. Dengan demikian, penggunaan

analisis CVP dapat membantu perencanaan laba yang akan ditunjukan dalam CM,

BEP, MOS, dan DOL.

METODE PENELITIAN

Objek dalam penelitian ini adalah UKM Singkong D-9. Produk yang

dijual dalam toko ini adalah singkong mentah, singkong goreng rasa original,

singkong goreng rasa cokelat/keju dan singkong goreng rasa keju dan cokelat.

Dalam melaksanakan penelitian ini, menggunakan metode deskriptif analitis,

yaitu metode penelitian yang dilaksanakan dengan cara mengumpulkan,

menyajikan dan menganalisis data perusahaan berdasarkan fakta yang ada.

Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Metode pengumpulan data dalam

penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara kepada pemilik UKM Singkong

D-9 yaitu Bapak Hardadi, untuk mendapatkan informasi-informasi berkaitan

dengan biaya, volume yang akan diproduksi dan laba yang ingin dicapai.

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data kuantitatif

berupa data keuangan usaha selama periode Januari 2015 sampai Juli 2015 dan

data kualitatif yang berasal dari hasil wawancara dengan pemilik usaha, yang

digunakan untuk memperjelas data mengenai biaya, dan volume, pada data

keuangan.

Sumber data penelitian yang digunakan adalah data sekunder yang berupa

dokumentasi laporan keuangan perusahaan dan primer berupa data dari hasil

wawancara dengan pemilik usaha. Data tersebut seperti data biaya-biaya yang

dikeluarkan, harga jual untuk masing-masing produk, dan volume penjualan.

Page 26: ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

11

Variabel Penelitian

Pada penelitian ini terdapat 3 variabel yaitu harga jual masing-masing

produk, volume penjualan masing-masing produk, dan data biaya yang terdiri dari

biaya variabel dan biaya tetap.

Metode Analisis Data

Metode analisis data yang dipakai dalam penelitian ini yaitu metode

deskriptif.

Berikut ini rumus-rumus yang akan digunakan selama penelitian:

1. Contribution Margin (CM)

Contribution Margin (nilai uang) = Penjualan – Biaya Variabel

Contribution Margin Ratio = Contribution Margin x 100% / Penjualan

2. Break Even Point (BEP)

Margin Penjualan =

CM Paket = Margin Penjualan x Bauran Penjualan

Paket Impas =

CM = Penjualan – Biaya Variabel

= (Harga/unit x Bauran Penjualan x Paket Impas) –

(Bi. Var/unit x Bauran Penjualan x Paket Impas)

Titik Impas = CM – Biaya Tetap Langsung – Biaya Tetap Umum

3. Margin Of Safety (MOS)

Margin of safety = Total Penjualan – Penjualan Titik Impas

Margin Of Safety Ratio = Margin Of Safety x 100% / Total Penjualan

Page 27: ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

12

4. Degree of Operating Leverage (DOL)

Degree of Operating Leverage = Contribution Margin / Laba Bersih

Langkah Analisis

Langkah awal yang dilakukan adalah mengumpulkan data yang

diperlukan dari UKM Singkong D-9, yaitu yang pertama data biaya – biaya.

Kemudian dilakukan pemisahan biaya-biaya tersebut menjadi biaya tetap dan

biaya variabel. Pemisahan biaya ini dikarenakan dalam penerapan analisis CVP

untuk perencanaan laba per produk mengharuskan adanya pemisahan biaya,

sehingga dapat diketahui sampai sejauh mana kemampuan masing-masing produk

yang telah terjual dapat menutup biaya tetap perusahaan, dan juga dapat dipakai

sebagai pertimbangan utama dalam memutuskan mengenai komposisi yang

paling menguntungkan dari faktor-faktor biaya, volume, dan laba. Setelah itu,

dilakukan perhitungan untuk mendapatkan biaya variabel per unit sebagai dasar

perhitungan BEP. Kemudian dari data biaya tetap, biaya tetap dipisah menjadi

biaya tetap langsung dan biaya tetap umum. Kemudian mengumpulkan data

penjualan produk, sebagai dasar sebelum melakukan analisis CVP yang berasal

dari data keuangan UKM Singkong D-9, disertai dengan hasil wawancara untuk

memperjelas data keuangan. Setelah itu, dilakukan langkah penyelesaian yaitu

menghitung :

1. Contribution Margin (CM)

Setelah dilakukan klasifikasi terhadap seluruh biaya operasional perusahaan

berdasarkan perilakunya, maka dapat disusun CM dengan membebankan semua

biaya variabel terhadap pendapatan.

2. Break Even Point (BEP)

Setelah mengetahui kontribusi setiap jenis produk terhadap perolehan laba secara

keseluruhan, maka dapat dilakukan analisis yang bertujuan untuk mencapai

kondisi impas (BEP). Dengan mengetahui kondisi titik impas maka UKM ini

dapat mengetahui berapa yang harus dijual agar seimbang dengan biaya yang

dikeluarkan.

Page 28: ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

13

3. Margin of Safety (MOS)

Margin of safety menunjukkan seberapa banyak penjualan masing-masing segmen

dapat turun sampai titik dimana perusahaan tidak mengalami kerugian. Margin

of safety dihasilkan dari jumlah penjualan total dikurangi dengan penjualan impas.

Kemudian, menghitung margin of safety ratio yang dihasilkan dari margin of

safety dibagi total penjualan dikali 100%. Margin of safety ratio yang baik adalah

margin of safety ratio yang tinggi, dimana resiko perusahaan akan mengalami

kerugian menjadi sangat kecil.

4. Degree of Operating Leverage (DOL)

DOL merupakan ukuran dampak perubahan pendapatan penjualan terhadap laba

bersih pada tingkat penjualan tertentu, dengan demikian setiap perubahan

pendapatan penjualan dapat diketahui dengan cepat dampak perubahannya

terhadap laba dengan menggunakan angka DOL. Agar tujuan perusahaan untuk

mendapatkan laba yang stabil dan meningkat setiap tahunnya dapat dicapai

dengan efektif dan efisien, maka perusahaan menggunakan parameter DOL untuk

membantu dalam perencanaan laba jangka pendeknya.

PEMBAHASAN

Gambaran Objek

UKM Singkong D-9 didirikan tanggal 25 Februari 2009 dan dipimpin oleh

Bapak Hardadi. UKM D-9 yang terletak di Jalan Argowiyoto 8A Ledok,

Argomulya ABC, Salatiga, merupakan salah satu UKM yang cukup dikenali oleh

masyarakat luas sebagai bisnis yang menawarkan makanan yang sudah menjadi

khas oleh-oleh Salatiga. UKM Singkong D-9 selama menurut data historis

memiliki omzet kurang lebih sebesar Rp 5.533.266.827,- / tahun, dan UKM ini

tergolong dalam Usaha Menengah yang memiliki omzet antara Rp

4.800.000.000,- sampai Rp 50.000.000.000,- menurut UU No 20 tahun 2008

mengenai UKM. UKM ini menawarkan 4 macam produk yaitu: singkong mentah,

singkong goreng rasa original, singkong goreng rasa cokelat/keju, dan singkong

Page 29: ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

14

goreng rasa keju dan cokelat. Produk D-9 sudah memiliki sertifikat Dep Kes.

RI.P.IRT.No: 315337301357, dan MUI No: 15120012601114.

Pemenuhan Asumsi CVP

Beberapa asumsi yang mendasari analisis CVP yaitu:

1. Harga jual konstan. Harga jual produk atau jasa tidak berubah ketika

volume berubah yaitu singkong mentah Rp 10.000,- /plastik; singkong

goreng rasa original Rp 15.000,-/kardus; singkong goreng rasa

cokelat/keju Rp 16.000,-/kardus ; singkong goreng rasa keju dan cokelat

Rp 17.000,-/kardus.

2. Semua informasi mengenai biaya dapat dibagi secara akurat antara biaya

variabel dan biaya tetap.

3. Dalam perusahaan dengan berbagai produk, bauran penjualan adalah

konstan yaitu singkong mentah, singkong goreng rasa original, singkong

goreng rasa cokelat/keju, dan singkong goreng rasa keju dan cokelat,

berturut-turut sebesar 2:1:1:1.

4. Menurut data dan informasi historis dari pemilik UKM selama bulan

Januari-Juli 2015 total singkong yang diproduksi sebanyak 235.940 dan

dapat terjual semua setiap harinya, sehingga persediaan tidak berubah

karena jumlah unit yang diproduksi sama dengan jumlah unit terjual.

Langkah pertama adalah pengumpulan biaya-biaya yang terkait selama 7

bulan, mulai dari bulan Januari sampai Juli. Kemudian, pemisahan biaya menjadi

biaya tetap dan biaya variabel.

Tabel 1

Rekapitulasi Data Biaya Variabel dan Biaya Tetap

Bulan Biaya Variabel Biaya Tetap Total

Januari Rp 317.800.000 Rp 58.601.042 Rp 376.401.042

Februari Rp 332.160.000 Rp 58.601.042 Rp 390.761.042

Maret Rp 343.480.000 Rp 58.601.042 Rp 402.081.042

April Rp 354.800.000 Rp 58.601.042 Rp 413.401.042

Page 30: ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

15

Lanjutan Tabel 1

Mei Rp 363.920.000 Rp 58.601.042 Rp 422.521.042

Juni Rp 343.480.000 Rp 58.601.042 Rp 402.081.042

Juli Rp 349.560.000 Rp 58.601.042 Rp 408.161.042

Total Rp 2.405.200.000 Rp 410.207.294 Rp 2.815.407.294

Sumber data : UKM Singkong D-9

Biaya Variabel terbesar terdapat pada bulan Mei dengan biaya sebesar Rp

363.920.000,- dan biaya variabel terkecil terdapat pada bulan Januari sebesar Rp

317.800.000,-.

Tabel 2

Daftar Biaya Variabel

Biaya Variabel untuk 7 Bulan

biaya bahan baku (Singkong) Rp 684.000.000

biaya gas dan air Rp 293.010.518

biaya perlegkapan pulpen,

kertas, dll Rp 171.300

biaya minyak Rp 175.909.091

biaya cokelat, keju, susu Rp 175.909.091

Biaya Kardus, Sendok,

Plastik Rp 1.010.000.000

Biaya Plastik Rp 66.200.000

total biaya variabel Rp 2.405.200.000

Sumber data : UKM Singkong D-9

Perhitungan Biaya Variabel per Unit

Biaya variabel/unit didapat dari total pembebanan biaya untuk masing-

masing produk dibagi dengan jumlah unit yang terjual yaitu sebanyak 235.940

buah.

Page 31: ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

16

Tabel 3

Perhitungan Biaya Variabel per Unit

Produk Biaya Variabel Unit Terjual Bi Var / Unit

mentah Rp 525.987.185 91.728 Rp 5.734

original Rp 567.767.908 46.028 Rp 12.335

Keju / Cokelat Rp 626.404.272 49.089 Rp 12.761

Coklat Keju Rp 685.040.635 49.095 Rp 13.953

Total Rp 2.405.200.000 235.940

Sumber data : UKM Singkong D-9

Biaya variabel per unit untuk masing-masing produk adalah : singkong

mentah sebesar Rp 5.734,- /plastik, singkong goreng rasa original sebesar Rp

12.335,-/kardus, singkong goreng rasa cokelat/keju sebesar Rp 12.761,- /kardus,

dan singkong goreng rasa keju dan cokelat sebesar Rp 13.953,- /kardus.

Perhitungan Biaya Tetap

Setelah menghitung biaya variabel, kemudian terdapat penghitungan biaya

tetap untuk 7 bulan.

Tabel 4

Daftar Biaya Tetap Selama 7 Bulan

Biaya Tetap Untuk 7 Bulan

biaya air (galon) Rp 10.500.000

biaya listrik Rp 14.700.000

gaji karyawan tidak tetap Rp 178.500.000

biaya pulsa Rp 21.000.000

biaya bensin Rp 21.000.000

gaji karyawan tetap Rp 147.000.000

beban depresiasi Rp 17.507.294

Total biaya tetap Rp 410.207.294

Sumber data : UKM Singkong D-9

Beban depresiasi menggunakan metode garis lurus, dan untuk 7 bulan, total

beban depresiasi adalah Rp 17.507.294,-.

Page 32: ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

17

Tabel 5

Data Beban Depresiasi Nama Total Jumlah Umur

Ekonomis

(Tahun)

Mulai Beban / Tahun Beban / Bulan

Freezer es krim Rp 10.000.000 2 8 2010 Rp 1.250.000 Rp 104.167

Freezer duduk Rp 7.500.000 5 8 2010 Rp 937.500 Rp 78.125

Show case Rp 2.000.000 1 8 2010 Rp 250.000 Rp 20.833

Wajan

penggorengan

Rp 2.000.000 4 10 2000 Rp 250.000 Rp 16.667

Kompor besar Rp 2.400.000 4 10 2000 Rp 300.000 Rp 20.000

Pemotong singkong Rp 1.350.000 3 10 2002 Rp 168.750 Rp 11.250

Rumah untuk

produksi

Rp 325.000.000 1 20 2000 Rp 16.250.000 Rp 1.354.167

Toko Rp 215.000.000 1 20 2009 Rp 10.750.000 Rp 895.833

Total / bulan Rp 2.501.042

Sumber data : UKM Singkong D-9

Dari biaya tetap yang didapatkan, kemudian biaya tetap dipisah menjadi

biaya tetap langsung dan biaya tetap umum.

Tabel 6

Pemisahan Biaya Tetap

Bulan Biaya Tetap Langsung Biaya Tetap

Umum Total Biaya Tetap

Januari Rp 35.100.000 Rp 23.501.042 Rp 58.601.042

Februari Rp 35.100.000 Rp 23.501.042 Rp 58.601.042

Maret Rp 35.100.000 Rp 23.501.042 Rp 58.601.042

April Rp 35.100.000 Rp 23.501.042 Rp 58.601.042

Mei Rp 35.100.000 Rp 23.501.042 Rp 58.601.042

Juni Rp 35.100.000 Rp 23.501.042 Rp 58.601.042

Juli Rp 35.100.000 Rp 23.501.042 Rp 58.601.042

Total Rp 245.700.000 Rp 164.507.294 Rp 410.207.294

Sumber data : UKM Singkong D-9

Page 33: ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

18

Tabel 7

Laporan Sederhana Biaya Tetap Setelah Pemisahan Biaya Tetap

Biaya Tetap Untuk 7 Bulan

Biaya Tetap langsung

biaya air (galon) Rp 10.500.000

biaya listrik Rp 14.700.000

gaji karyawan langsung Rp 178.500.000

biaya pulsa Rp 21.000.000

biaya bensin Rp 21.000.000

Total biaya tetap langsung Rp 245.700.000

Biaya Tetap Umum

gaji karyawan umum Rp 147.000.000

beban depresiasi Rp 17.507.294

Total Biaya Tetap Umum Rp 164.507.294

Total Biaya Tetap Langsung dan

Umum Rp 410.207.294

Sumber data : UKM Singkong D-9

Perhitungan Data Penjualan

Setelah data biaya, kemudian pengumpulan data mengenai pendapatan dari

penjualan ke empat (4) macam produk singkong selama 7 bulan dari bulan Januari

– Juli 2015

Tabel 8

Data Penjualan

Bulan Pendapatan Unit Terjual

Januari Rp 441.060.000 32.163

Februari Rp 380.300.000 27.637

Maret Rp 428.338.000 31.067

April Rp 437.591.000 31.959

Mei Rp 513.304.000 37.488

Juni Rp 490.965.000 35.918

Juli Rp 536.181.000 39.708

Total Rp 3.227.739.000 235.940

Sumber data : UKM Singkong D-9

Page 34: ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

19

Tabel 10. menunjukan bahwa penjualan tertinggi terdapat di bulan Juli 2015

dengan pendapatan sebesar Rp 536.181.000,- dan penjualan terendah terdapat di

bulan Maret dengan pendapatan sebesar Rp 380.300.000,-. Unit yang terjual

merupakan bauran penjualan dengan perbandingan penjualan 2:1:1:1.

Perhitungan CM

Dari data biaya variabel dan penjualan UKM Singkong D-9, didapatkan CM

per bulan yang berasal dari pendapatan dikurangi biaya variabel.

Tabel 9

Rasio CM per bulan

Bulan CM Rasio CM / Bulan

(Persen)

Januari Rp 123.260.000 27,94631116

februari Rp 48.140.000 12,65842756

Maret Rp 84.858.000 19,81099039

April Rp 82.791.000 18,91972184

Mei Rp 149.384.000 29,10244222

Juni Rp 147.485.000 30,03981954

Juli Rp 186.621.000 34,80559736

Sumber data : UKM Singkong D-9

Dari data kontribusi margin perbulan di atas, kemudian didapat CM untuk 7

bulan atau CM rata-rata.

Tabel 10

CM/7 bulan

Total

Penjualan Rp 3.227.739.000

(Biaya Variabel) Rp 2.405.200.000

CM Rp 822.539.000

Rasio CM 25,48 %

Sumber data : UKM Singkong D-9

Page 35: ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

20

Perhitungan Break Even Point (BEP)

Langkah selanjutnya adalah menghitung BEP yang akan terjadi untuk

mengetahui berapa jumlah produk yang harus dijual agar tidak mendapatkan laba

atau rugi. Dengan cara menghitung bauran penjualan dan paket impas.

Tabel 11

Bauran Penjualan

Produk Harga / Unit

Biaya

Variabel /Unit

Margin

Penjualan

Bauran

Penjualan Margin

Mentah Rp 10.000 Rp 5.734 Rp 4.266 2 Rp 8.532

Original Rp 15.000 Rp 12.335 Rp 2.665 1 Rp 2.665

keju Rp 16.000 Rp 12.761 Rp 3.239 1 Rp 3.239

keju coklat Rp 17.000 Rp 13.953 Rp 3.047 1 Rp 3.047

Total Rp 17.482

Sumber data : UKM Singkong D-9

Paket impas utk 7 bulan : Biaya Tetap / CM paket

: Rp 433.551.563 / Rp 17.482

: 24.799 paket

Paket impas utk 1 Bulan : Biaya Tetap / CM paket

: Rp 58.601.042 / Rp 17.482

: 3.352 paket

Page 36: ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

21

Tabel 12

Perhitungan BEP dengan Bauran Penjualan/7 bulan

mentah original keju / coklat keju coklat total

penjualan Rp 469.281.228 Rp 351.960.921 Rp 375.424.982 Rp 398.889.044 Rp 1.595.556.175

(biaya variabel) Rp (269.095.491) Rp (289.435.584) Rp (299.415.109) Rp (327.402.699) Rp (1.185.348.883)

margin kontribusi Rp 200.185.737 Rp 62.525.337 Rp 76.009.873 Rp 71.486.344 Rp 410.207.292

(biaya tetap langsung) Rp (90.405.000) Rp (51.765.000) Rp (51.765.000) Rp (51.765.000) Rp (245.700.000)

margin segmen Rp 109.780.737 Rp 10.760.337 Rp 24.244.873 Rp 19.721.344 Rp 164.507.292

biaya tetap umum Rp (164.507.292)

Laba Operasi Rp -

Sumber data : UKM Singkong D-9

Tabel 13

Perhitungan BEP dengan Bauran Penjualan/bulan

mentah original keju / coklat keju coklat total

penjualan Rp 67.040.176 Rp 50.280.132 Rp 53.632.141 Rp 56.984.149 Rp 227.936.598

(biaya variabel) Rp (38.442.213) Rp (41.347.941) Rp (42.773.587) Rp (46.771.814) Rp (169.335.556)

margin kontribusi Rp 28.597.963 Rp 8.932.191 Rp 10.858.553 Rp 10.212.335 Rp 58.601.042

(biaya tetap langsung) Rp (90.405.000) Rp (51.765.000) Rp (51.765.000) Rp (51.765.000) (Rp35.100.000)

margin segmen Rp (61.807.037) Rp (42.832.809) Rp (40.906.447) Rp (41.552.665) Rp 23.501.042

biaya tetap umum (Rp23.501.042)

Laba Operasi Rp -

Sumber data : UKM Singkong D-9

Page 37: ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

22

Dari tabel diatas, diketahui bahwa produk yang paling menguntungkan adalah produk Singkong Mentah dengan margin segmen

sebesar Rp 109.780.737,-. Margin Segmen terendah terdapat pada produk singkong goreng rasa original dengan margin segmen sebesar Rp

10.760.337,-. UKM Singkong D-9 perlu melakukan evaluasi terhadap biaya-biaya terkait dengan produk singkong goreng rasa original dan

UKM Singkong D-9 perlu melakukan efisiensi biaya dan mencari bahan sejenis yang memiliki kualitas sebanding, namun dengan harga

yang lebih murah

Tabel 14

Jumlah Unit BEP

BEP / 7 bulan BEP / bulan

Mentah 46.928 6.704

Original 23.464 3.352

Cokelat/keju 23.464 3.352

Keju dan

Cokelat

23.464 3.352

Sumber data : UKM Singkong D-9

Dengan perbandingan penjualan singkong mentah, singkong goreng rasa original, singkong goreng rasa cokelat/keju, dan singkong

goreng rasa keju dan cokelat masing-masing sebesar 2:1:1:1. Untuk mencapai BEP, UKM Singkong D-9 untuk tiap bulannya harus

menjual produk singkong mentah, singkong goreng rasa original, singkong goreng rasa cokelat atau keju, dan singkong goreng rasa keju

dan cokelat berturut-turut sebanyak : 6.704 plastik, 3.352 kardus, 3.352 kardus, dan 3.352 kardus, atau melakukan total penjualan sebesar

Rp 227.936.598,-

Page 38: ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

23

Perhitungan Margin of Safety (MOS)

Margin of Safety = Total Penjualan – Penjualan Titik Impas

= Rp 3.227.739.000,- – Rp 1.595.556.175,-

= Rp 1.632.182.825,-

Margin of Safety Ratio = (1.541.382.159 / 3.227.739.000 )x100 %

= 50,56 persen

Perhitungan MOS menunjukkan bahwa risiko kerugian UKM Singkong D-9

cukup besar, karenakan besarnya penurunan penjualan yang boleh terjadi sebesar

Rp 1.632.182.825,-

Perhitungan Degree of Operating Leverage (DOL)

Degree of Operating Leverage = 822.539.000 / 412.331.709

= 1,99

Besarnya nilai DOL membuat laba usaha sensitif terhadap perubahan penjualan

yang terjadi.

Perhitungan Perencanaan Laba

Ketika laba yang diharapkan oleh pemilik bisnis naik menjadi 20 persen

dari penjualan, maka didapat perhitungan sebagai berikut :

Tabel 15

Perbandingan laba sekarang dan laba naik menjadi 20% / 7 bulan

Saat ini Penjualan naik 20 %

Penjualan Rp 3.227.739.000 Rp 3.873.286.800

(biaya variabel) Rp (2.405.200.000) Rp (2.886.240.000)

margin kontribusi Rp 822.539.000 Rp 987.046.800

(biaya tetap langsung) Rp (245.700.000) Rp (245.700.000)

margin produk Rp 576.839.000 Rp 741.346.800

biaya tetap umum Rp (164.507.292) Rp (164.507.292)

Laba Operasi Rp 412.331.709 Rp 576.839.509

Sumber data : UKM Singkong D-9

Page 39: ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

24

Laba yang diperoleh selama 7 bulan meningkat menjadi Rp 576.839.509,-

Dengan penjualan produk masing-masing menjadi sebanyak: singkong mentah:

110.074, singkong goreng rasa original 55.234, singkong goreng rasa

cokelat/keju: 58.907, dan singkong goreng rasa keju dan cokelat: 58.194.

Tabel 16

Perbandingan laba sekarang dan laba naik menjadi 20% / bulan

Penjualan Selama 7

bulan

Penjualan Selama 1

bulan

Penjualan Rp 3.873.286.800 Rp 553.326.686

(biaya variabel) (Rp 2.886.240.000) (Rp 412.320.000)

margin kontribusi Rp 987.046.800 Rp 141.006.686

(biaya tetap langsung) (Rp 245.700.000) (Rp 35.100.000)

margin produk Rp 741.346.800 Rp 105.906.686

biaya tetap umum (Rp 164.507.292) (Rp 23.501.042)

Laba Operasi Rp 576.839.509 Rp 82.405.644

Sumber data : UKM Singkong D-9

Dalam satu bulan, UKM Singkong D-9 diharapkan memproduksi singkong

sebanyak singkong mentah: 15.725 plastik, singkong goreng rasa original 7.891

kardus, singkong goreng rasa cokelat/keju: 8.416 kardus, dan singkong goreng

rasa keju dan cokelat: 8.314 kardus.

PENUTUP

Kesimpulan

1. Keadaan BEP akan terjadi saat UKM D-9 dapat menjual total sebanyak

16.760 poduk per bulan, dengan perbandingan penjualan 2:1:1:1 untuk

produk berturut-turut singkong mentah, singkong goreng rasa original,

singkong goreng rasa cokelat/keju, dan singkong goreng rasa keju dan

cokelat. Dengan demikian UKM Singkong D-9 akan memperoleh laba

ketika dapat menjual lebih dari 16.670 produk.

2. Pada perhitungan CM, didapatkan angka sebesar Rp 822.539.000; dan

memiliki ratio CM sebesar 25,48 persen. Hal ini menunjukan bahwa UKM

Page 40: ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

25

Singkong D-9 memiliki kemampuan 25,48 persen untuk menutup biaya

tetap.

3. Rasio MOS diperoleh hasil sebesar 50,56 persen. Hasil sebesar 50,56

persen menunjukan bahwa perusahaan harus menjaga penjualan produk

tetap stabil dan meningkat, namun ketika terjadi penurunan penjualan,

maksimal penurunan penjualan tersebut sebesar Rp 1.632.182.825,- jika

tidak ingin mengalami titik impas. Sedangkan DOL sebesar 1,99.

Peningkatan penjualan akan berdampak besar pada peningkatan laba

usaha, begitupun dengan penurunan penjualan akan membuat usaha

mengalami kerugian besar.

4. Ketika UKM Singkong D-9 menginginkan penjualan naik sebesar 20

persen/bulan, maka laba yang diperoleh menjadi Rp 82.405.644 dan

produk yang harus dijual total sebanyak 40.346 dengan perbandingan

penjualan 2:1:1:1 untuk produk berturut-turut singkong mentah, singkong

goreng rasa original, singkong goreng rasa cokelat/keju, dan singkong

goreng rasa keju dan cokelat.

Implikasi

Implikasi bagi UKM Singkong D-9 adalah untuk melakukan

pengklasifikasian terhadap biaya meliputi biaya tetap dan biaya variabel, karena

akan diperlukan dalam melakukan perencanaan laba menggunakan analisis CVP.

Serta dengan kemampuan UKM Singkong D-9 dalam menghasilkan produk yang

cukup tinggi, maka UKM Singkong D-9 dapat melakukan perluasan usaha atau

meningkatkan volume produksi sesuai dengan kapasitas perusahaan. Karena

dengan DOL yang dimiliki cukup besar, maka semakin tinggi volume produksi,

maka akan semakin tinggi laba yang dihasilkan. Selain itu dapat

mempertimbangkan untuk memfokuskan peningkatan penjualan untuk produk

singkong mentah, karena singkong mentah memiliki margin segmen yang paling

tinggi dari produk lainnya, sehingga laba yang dihasilkan semakin tinggi.

Page 41: ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

26

Keterbatasan Penelitian dan Saran

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah kurang lengkapnya data biaya

yang diberikan oleh UKM Singkong D-9. Oleh karena itu memerlukan beberapa

pengamatan dalam proses produksi serta melakukan wawancara yang lebih

mendalam, sehingga biaya variabel/unit dan biaya tetap langsung/unit

menggunakan estimasi dalam pembebanannya. Sehingga pembebanan biaya ke

masing-masing produk menggunakan jugdment dengan menggunakan estimasi

biaya.

Saran bagi penelitian selanjutnya agar dapat mengembangkan penelitian

ini untuk sektor lain seperti pada industri material (bahan bangunan), kebutuhan

sehari-hari, dan lain-lain yang memiliki karakteristik berbeda dengan produk

UKM Singkong D-9 yaitu makanan basah dengan masa edar yang relatif singkat.

Page 42: ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

27

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistika. 2012. Tabel perkembangan UMKM pada Periode 1997-

2012. [Internet]. [diakses 6 Maret 2015]. Tersedia pada :

www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1322

Bustami, B. 2008. Akuntansi Biaya : Kajian Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : :

Graha Ilmu.

Carter, W. K., dan Usry. 2009. Cost Accounting, 14th edition. South-Western

Cengage Learning.

Darsono. 2009. Manajemen Keuangan : Kajian Pengambilan Keputusan Bisnis

Berbasis Analisis Keuangan. Jakarta : Nusantara Consulting Darsono.

Daryani, N. I. 2011. Analysis Of Break Even Point As Determinants On Cv Hanny

Collection. Gunadarma University.

Fedep Kota Salatiga. 2014. Makanan Khas Salatiga. [Internet]. [diakses tanggal 3

Maret 2015]. Tersedia Pada http://fedep.salatigakota.go.id/makanan-

khas-salatiga/

Garrison, R. H., E. W. Noreen, dan P. C. Brewer. 2008. Akuntansi Manajerial..

Edisi Sebelas. Jakarta : Salemba Empat.

Hansen, dan Mowen. 2009. Akuntansi Manajemen. Buku Dua. Edisi Kedelapan.

Jakarta : Salemba Empat.

Horngren, Datar, dan Rajah. 2011. Cost Accounting: A Managerial Emphasis.

14th edition. Pearson-Prentice Hall.

Horngren, T. Charles, Datar, M. Srikant, Foster, George. 2008. Akuntansi Biaya.

Edisi Dua Belas. Jakarta : Erlangga.

Kuncoro, M. 2008. Bisnis Indonesia, 21 Oktober 2008.

Kurnianti, W. S. 2012. Analisis Break Even Point Sebagai Alat bantu

Perencanaan Laba Pada Perusahaan Pabrik Gula Ngadirejo Kediri.

Skripsi. Universitas Brawijaya.

Martusa, Riki, dan Wijaya. 2011. Peranan analisis cost-volume-profit dalam upaya

merencanakan laba perusahaan. Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi 4 (2).

Muhammad, A. 2008. Perencanaan laba dengan menggunakan analisis biaya

volume laba : Studi Kasus di PT. Arabikatama Khatulistiwa Fishing

Industry 2003. [Internet]. [diakses 4 Maret 2015]. Tersedia pada: :

http://elibrary.mb.ipb.ac.id/

Mulyadi. 2012. Akuntansi Biaya. Edisi Kelima. Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu

Manajemen YKPN.

Page 43: ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

28

Okti, R. 2012. Analisis break even point sebagai alat perencanaan laba pada UKM

ES KELAPA. [Internet]. [diakses 23 Juni 2015]. Tersedia pada:

http://restieokti.blogspot.com/2012/04/analisis-break-evenpoint

sebagai-alat.html?m=1

Purnamasari, E. 2014. Penerapan Cost Volume Profit Analysis Untuk Evaluasi

Pencapaian Laba Pada PT FastFood Indonesia, Tbk. Skripsi. Sarjana

Program Studi Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta.

Puspita, A. 2012. Analisis Break Even Terhadap Perencanaan Laba PR. Kreatifa

Hasta Mandiri Yogyakarta. Skripsi. Sarjana Program Studi Akuntansi

Universitas Negeri Yogyakarta.

Sihombing, S. B. 2013. Analisis biaya volume laba sebagai alat bantu perencaaan

laba Pt. Bangun Wenang Beverages Company. Jurnal EMBA 1(3) ::

181-188.

Suwarni. 2009. “Marketing Mix Strategi dalam Rangka Meningkatkan Volume

Penjualan”. Jurnal Ekonomi Bisnis 1.

Verawati, E. 2014. Penerapan Metode CVP (Cost-Volume-Profit) Sebagai Alat

Bantu Analisis Perencanaan Laba Dalam Mencapai Target Perusahaan

Pada UKM Vinito Bronis. Skripsi. Universitas Dian Nuswantoro.

Wati, D. S. 2011. Analysis Cost Volume Profit To Home Industry Melati Muffins.

Gunadarma University : Jakarta.

Weygant, K. K. 2005. Accounting Principle : Fifth Edition. New York : McGraw

Hill Inc.

Widiantini, L. 2014. Analisis cost volume profit (CVP) sebagai alat bantu

perencanaan laba pada hotel sunari singaraja tahun 2013. Jurnal

Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja 4 (1).

Wiharjo, N. 2011. Analisis Hubungan Cost Volume Profit untuk Perencanaan

Laba pada Hotel Losari Beach. Skripsi. Universitas Hasanuddin

Makasar.

Page 44: ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

29

Lampiran 1

DATA LENGKAP PERUSAHAAN

NAMA PERUSAHAAN UKM Singkong D-9

PEMILIK Bapak Hardadi

ALAMAT Jalan Argowiyoto 8A Ledok, Argomulya ABC, Salatiga

NO TELP 6285740014832

TANGGAL BERDIRI 25-Feb-09

JENIS PRODUK

singkong mentah, singkong goreng rasa original,

singkong goreng rasa cokelat/keju, dan singkong goreng

rasa keju dan cokelat

SERTIFIKAT Dep Kes. RI.P.IRT.NO : 315337301357

MUI no 15120012601114

Page 45: ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

30

Lampiran 2

Pemisahan Biaya Variabel

Nama Total Biaya Mentah Original Keju/Cokelat Keju dan Cokelat

Biaya Perlengkapan Rp 171.300 Rp 42.825 Rp 42.825 Rp 42.825 Rp 42.825

Biaya Gas Rp 293.010.518 Rp 41.858.645 Rp 83.717.291 Rp 83.717.291 Rp 83.717.291

Biaya Minyak Rp 175.909.091 Rp - Rp 58.636.364 Rp 58.636.364 Rp 58.636.364

Biaya Cokelat, Keju, dan Susu Rp 175.909.091 Rp - Rp - Rp 58.636.364 Rp 117.272.726

Biaya Kardus, sendok, plastik Rp 1.010.000.000 Rp 144.285.713 Rp 288.571.429 Rp 288.571.429 Rp 288.571.429

Biaya Bahan Baku Rp 684.000.000 Rp 273.600.000 Rp 136.800.000 Rp 136.800.000 Rp 136.800.000

Biaya Plastik Rp 66.200.000 Rp 66.200.000 Rp - Rp - Rp -

Total Rp 2.405.200.000 Rp 525.987.183 Rp 567.767.909 Rp 626.404.273 Rp 685.040.635

harga satuan

kardus Rp 100

sendok Rp 50

plastik Rp 75

Page 46: ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

31

Lampiran 3

Pemisahan Biaya Tetap langsung

Biaya Total Biaya Mentah Original Keju/Cokelat Keju dan Coklat

Biaya Air (Galon) Rp 10.500.000 Rp 2.625.000 Rp 2.625.000 Rp 2.625.000 Rp 2.625.000

Biaya Listrik Rp 14.700.000 Rp 5.880.000 Rp 2.940.000 Rp 2.940.000 Rp 2.940.000

Karyawan Langsung Rp 178.500.000 Rp 71.400.000 Rp 35.700.000 Rp 35.700.000 Rp 35.700.000

Biaya Pulsa Rp 21.000.000 Rp 5.250.000 Rp 5.250.000 Rp 5.250.000 Rp 5.250.000

Biaya Bensin Rp 21.000.000 Rp 5.250.000 Rp 5.250.000 Rp 5.250.000 Rp 5.250.000

Total Biaya Rp 245.700.000 Rp 90.405.000 Rp 51.765.000 Rp 51.765.000 Rp 51.765.000

Page 47: ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

32

Lampiran 4

Daftar Biaya Tetap Langsung per Bulan

Biaya Listrik Rp 1.500.000

Biaya Air (galon) Rp 2.100.000

Gaji Karyawan Langsung Rp 25.500.000

Biaya Bensin Rp 3.000.000

Biaya Telepon Rp 3.000.000

Total Biaya Tetap/Bulan Rp 35.100.000

Daftar Biaya Tetap Umum per Bulan

beban depresiasi Rp 5.835.938

karyawan tetap Rp 21.000.000

total biaya tetap umum Rp 26.835.938

Page 48: ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

33

Lampiran 5

(Proses Pengupasan)

(Proses Pemotongan)

Page 49: ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

34

(Proses Pengepakan Singkong Mentah)

(Proses Penggorengan)

Page 50: ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

35

(Proses Pengepakan Singkong Goreng)

Page 51: ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

36

DAFTAR RIWAYAT HIDUP (CURRICULUM VITAE)

Nama : Marshal Satya Anandrata

NIM : 232012005

Alamat Asal : Ngampon, RT 4 / RW IV, Mojosongo,

Surakarta, Jawa Tengah

Judul Skripsi : ANALISIS CVP (COST VOLUME

PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU

PERENCANAAN LABA PADA UKM

SINGKONG D-9

Riwayat Pendidikan : SD Pangudi Luhur Surakarta Lulus tahun

2006

SMP Bintang Laut Surakarta Lulus tahun

2009

SMA Regina Pacis Surakarta Lulus tahun

2012

Fakultas Ekonomi UKSW Salatiga, Lulus

Tahun 2015

Riwayat Kursus : Seminar “NASSA”, tanggal 11-12 Maret

2014 Penyelenggara FEB UKSW, tempat di

BU UKSW.

Seminar “Sosialisasi Surat Utang Negara”

tanggal 23 Mei 2013 Penyelenggara FEB

UKSW, tempat di BU UKSW.

Seminar “Dare to be Creative” tanggal

27 Februari 2015 Penyelenggara FEB

UKSW, tempat di BU UKSW.

Page 52: ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI ALAT BANTU ...

37

Seminar “Emerging Risk in Information

System From the Audit Perspective” tanggal

14 Juni 2013 Penyelenggara FEB UKSW,

tempat di BU UKSW.

Seminar “Find Your Passion and

Inspiration” tanggal 26 Maret 2014

Penyelenggara FEB UKSW, tempat di BU

UKSW.

Seminar “Winning Enterpreneur Through

Learning Culture” tanggal 5 Desember 2014

Penyelenggara FEB UKSW, tempat di BU

UKSW.

Pelatihan “Soft Skill FEB 2012”, tanggal

13 Oktober, 10 & 24 Nopember, 1

Desember 2012, Penyelenggara FEB

UKSW, tempat UKSW.

Pelatihan “Leadership Outbond

Training”, tanggal 12-13 Januari 2013,

Penyelenggara FEB UKSW, tempat Java

Muncul.

Pelatihan “LMKM”, 2013/2014,

Penyelenggara UKSW, tempat Java Muncul.

Panitia seminar “Hypno Selling” 15

Januari 2014, Penyelenggara FEB UKSW,

tempat di BU UKSW.