Pengukuran Cvp Dengan Sistem Monitoring

15
1 PENGUKURAN CVP DENGAN SISTEM MONITORING Pemantauan Hemodinamik Pemantauan Hemodinamik adalah suatu pengukuran terhadap system cardiovaskuler yang dapat dilakukan secara invasive atau non invasive. Pemantauan memberikan informasi mengenai keadaan pembuluh darah, jumlah darah dalam tubuh dan kemampuan jantung untuk memompakan darah. Pemantauan secara invasive yaitu dengan memasukkan kateter ke dalam pembuluh darah atau rongga tubuh. Pada umumnya system pemantauan hemodinamik terdiri dari 5 komponen dasar, yakni ; (1) Memasukkan kateter intra vaskuler (2) Tranduser bertekanan untuk meningkatkan sinyal secara akurat (3) Kabel tranduser untuk mengirimkan sinyal ke monitor (4) Bedside monitor (5) Pressure bag dan tubing dengan flush device dan cairan infus Monitor Tekanan Vena Central Tekanan Vena Central (CVP) merupakan tekanan pada vena besar dekat atrium kanan.. CVP secara langsung merefleksikan tekanan pada atrium kanan dan secara tidak langsung menggambarkan beban awal jantung kanan atau tekanan ventrikel kanan pada akhir diastole. Metode monitoring CVP ada 2 ; 1. Manometer system. 2. Tranduser system. Menurut Sutanto (2004) nilai normal CVP adalah 4  8 mmHg.

Transcript of Pengukuran Cvp Dengan Sistem Monitoring

PENGUKURAN CVP DENGAN SISTEM MONITORING

Pemantauan HemodinamikPemantauan Hemodinamik adalah suatu pengukuran terhadap system cardiovaskuler yang dapat dilakukan secara invasive atau non invasive. Pemantauan memberikan informasi mengenai keadaan pembuluh darah, jumlah darah dalam tubuh dan kemampuan jantung untuk memompakan darah. Pemantauan secara invasive yaitu dengan memasukkan kateter ke dalam pembuluh darah atau rongga tubuh. Pada umumnya system pemantauan hemodinamik terdiri dari 5 komponen dasar, yakni ; (1) Memasukkan kateter intra vaskuler(2) Tranduser bertekanan untuk meningkatkan sinyal secara akurat(3) Kabel tranduser untuk mengirimkan sinyal ke monitor(4) Bedside monitor(5) Pressure bag dan tubing dengan flush device dan cairan infus

Monitor Tekanan Vena CentralTekanan Vena Central (CVP) merupakan tekanan pada vena besar dekat atrium kanan.. CVP secara langsung merefleksikan tekanan pada atrium kanan dan secara tidak langsung menggambarkan beban awal jantung kanan atau tekanan ventrikel kanan pada akhir diastole.Metode monitoring CVP ada 2 ;1. Manometer system.2. Tranduser system.Menurut Sutanto (2004) nilai normal CVP adalah 4 8 mmHg.

Gelombang CVP

Gelombang CVP mengikuti gelombang ECG yang terdiri dari gelombang :a :Kontraksi atrium kananc :Kontraksi ventrikel kananx :Menggambarkan relaksasi atrium v :Penutupan katup tricuspidy :Pembukaan katup tricuspidPersiapan Alat :1. Monitor2. Kabel Tranduser3. Tranduser4. Holder5. Pressure Bag6. Water Pass7. Standart infus8. Cairan NaCl 0.9 %9. Heparin10. Spuit11. Arteri Vena Line Single/Double (Pressure Monitoring Kit)

Cara Kerja :1. Cuci tangan2. Memberikan penjelasan kepada pasien3. Mengatur posisi pasien. 4. Masukkan sediaan heparin oplosan kedalam cairan infuse NaCl 0,9 % (1:1 atau 1:2) atau tanpa heparin.5. Sambungkan cairan NaCl 0,9% ke Pressure monitoring kit6. Pasangkan pada pressure bag infuse7. Isi set pressure monitoring kit dengan menekan flushing pada tranduser.8. Pasangkan pada tranduser dan sambungkan dengan kabel pressure dan ke monitor9. Sambungkan ke pasien10. Langkah selanjutnya adalah leveling ( ICS 4 mid axilla )11. Langkah selanjutnya adalah zeroing :a. Buka three way stopcock pada tranduser ke atmosfer dan tutup arah pasienb. Tekan zero pada monitor tunggu sampai angka 0 dan terbaca zero done tgl dan jam c. Tutup three way stopcock arah atmosfer dan buka arah pasien.12. Catat hasil pengukuran

Levelling

Pemantauan Tekanan Darah dengan menggunakan monitoring ABP

Pemantauan Tekanan ArteriPemantauan tekanan arteri merupakan metode yang akurat, langsung dan invasive untuk mengukur dan memonitor tekanan darah pasien (BP). Metode pengukuran tekanan darah ini memungkinkan pembacaan tekanan darah secara berkelanjutan melalui kateter yang dimasukkan secara langsung pada arteri. Dengan memberikan pembacaan tekanan darah yang akurat dan berkelanjutan, maka bias dilakukan evaluasi dan penanganan secara efisien.Pemantauan tekanan arteri merupakan salah satu tehnik memantau hemodinamika yang paling umum digunakan di ICU. Sebagian besar pasien yang dirawat di ICU akan mendapat kateter arteri yang dimasukkan untuk membantu memonitor perubahan-perubahan yang tiba-tiba pada tekanan darah. Dengan pemantauan terus menerus ini, memungkinkan dilakukan intervensi yang cepat. Hal ini juga memungkinkan pengambilan sample darah yang sering dan pengukuran gas darah yang berulang. Manfaat dari pemantauan tekanan arteri terutama pada pasien-pasien dengan :a. Tekanan Darah Rendahb. Tekanan Darah Tinggic. Sedang dalam pengobatan vasoaktif (pemantauan tekanan arteri pada pasien yang tengah menerima obat vaso-aktif titrasi).Indikasi :1. Multiple arteri blood sample2. Continous blood pressure/ beat to beat BP Monitor3. Pasien operasi besar ( Bedah Jantung, Trepanasi )

Lokasi pemasangan arteri line :1. Arteri radialis2. Arteri brachialis3. Arteri dorsalis pedis4. Arteri femoralisSebelum dilakukan pemasangan arteri radialis perlu dilakukan pemeriksaan Allen test untuk mengetahui vaskularisasi arteri.

Allen testThe idea here is to figure outif the ulnar artery will supplythe hand with enough blood,if the radial artery is blockedwith an a-line

Cara Pemasangan Kanulasi Arteri

Gelombang Arteri LineBentuk gelombang tekanan arteri akan ditampilkan setelah kateter arteri dimasukkan dan disambungkan ke system cairan bertekanan, tranduser dan monitor. Ujung atas bentuk gelombang arteri (tracing) merupakan puncak tekanan sistolik.yang menggambarkan kontraksi ventrikel kiri. Kemudian bentuk gelombang mulai menurun, peningkatan kecil (upstroke) akan teramati pada bentuk gelombang tersebut yang dikenal dengan dicrotic notch yang menggambarkan penutupan katup aortic dan membuat aliran darah berbalik arah. Akhirnya bentuk gelombang terus menurun yang menggambarkan pembukaan katup aortic dan tekanan terendah pada system arteri. Hal ini dikenal dengan tekanan diastolic akhir (End Diastolik Pressure Central)

Keterangan gambar :1. Systolic upstroke2. Systolic peak pressure3. Systolic decline4. Dicrotic notch5. Diastolic run off6. End diastolic pressure

Komponen Pada System Hemodinamik Monitoring

Pada prinsipnya ada 3 hal yang dilakukan untuk mendapatkan hasil pengukuran yaitu :1. Levelling.2. Zeroing.3. Calibrating.Pada ABP dan CVP cara leveling, zeroing dan calibrating sama.

Trouble shooting pada hasil gelombang arteri line

Underdamped wave Overdamped wave

- Narrow & peaked -Widened & slurred-Overestimates SBP -Underestimates SBP-Underestimates DBP -Overestimates DBP-MAP unchanged -MAP unchanged-Causes: long tubing, -Causes: air,clot,kink,compliant increased vascular tubings, no fluid or low resistance flushbag pressure

Komplikasi yang terjadi :1. Hematoma2. Trombosis/ embolus3. Arteri injuri4. Infeksi5. Nerve damage/palsy6. Digital ischemia7. Disconect => blood loss

Perhatian :1. Tekanan pressure bag 300 mmHg2. Flush line bebas dari udara dan clothing3. Threeway stopcock bebas dari darah dan darah cloths.4. Tidak untuk memasukkan obat dan cairan infus

3