Copy of Journal Sanitasi Sheila

14
FAKTOR SANITASI LINGKUNGAN YANG BERPERAN TERHADAP PREVALENSI PENYAKIT SCABIES Studi pada Santri di Pondok Pesantren Kabupaten Lamongan Isa Ma’rufi 1) , Soedjajadi Keman 2) , Hari Basuki Notobroto 3) Disisin oleh Kelompok C

description

loo

Transcript of Copy of Journal Sanitasi Sheila

Page 1: Copy of Journal Sanitasi Sheila

FAKTOR SANITASI LINGKUNGAN YANG BERPERAN TERHADAP

PREVALENSI PENYAKIT SCABIES

Studi pada Santri di Pondok Pesantren Kabupaten Lamongan

Isa Ma’rufi 1) , Soedjajadi Keman 2) , Hari Basuki Notobroto 3)

Disisin oleh

Kelompok C

Page 2: Copy of Journal Sanitasi Sheila

PENDAHULUAN

Prevalensi penyakit Scabies di Indonesiaadalah sekitar 6-27% dari populasi umum dan cenderung lebih tinggi pada anak dan remaja.

Menurut Dinkes Prop Jatim , 1997,Diperkirakan sanitasi lingkungan yang buruk di Pondok Pesantren (Ponpes) merupakan faktor dominan yang

berperan dalam penularan dan tingginya angkaprevalensi penyakit Scabies diantara santri di Ponpes.

Scabies disebabkan oleh tungau (kutu atau mite) SarcoptesScabiei, mudah menular dari manusia ke manusia, tanpa membedakan ras.

Page 3: Copy of Journal Sanitasi Sheila

TUJUAN

1. Mengukur angka prevalensi penyakit Scabies pada santri.

2. Menganalisis faktor sanitasi lingkungan (sanitasi Ponpes, higiene perorangan dan perilaku)

manakah yang berperan secara nyata terhadap tingginyaprevalensi penyakit Scabies pada santri di seluruh Ponpes

yang ada di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Page 4: Copy of Journal Sanitasi Sheila

METODE PENELITIAN

DESIGN PENELITIAN :Penelitian observasional cross-sectional .

TEMPAT PENELITIAN :Kabupaten Lamongan, propinsi Jawa Timur.

LAMA DAN WAKTU PENELITIAN :Lama : 8 bulan

Waktu : Oktober 2003 s.d Juni 2004

Page 5: Copy of Journal Sanitasi Sheila

METODE PENELITIAN

POPULASI PENELITIAN :Seluruh Ponpes di Kabupaten Lamongan,

Jawa Timur dengan total populasi 59.650 orang santri.

SAMPLE PENELITIAN :Pengambilan sampel dilakukan secara

multistage random sampling.Besar sampel adalah 12 Ponpes dengan 338 orang santri

yang dihitung berdasarkan formula Lemeshow (1997).

Page 6: Copy of Journal Sanitasi Sheila

ANALISIS STATISTIK

1. Parameter dari variabel sanitasi lingkunganyang berperan dalam peningkatan prevalensi penyakit Scabies pada

santri Ponpes uji statistik Chi kuadrat.

2. Parameter dari variabel sanitasi lingkungan yang berperanterhadap prevalensi Scabies secara bersama- sama

uji statistik Regresi Logistik Ganda.

3. Hasil uji statistik dengan nilai probabilitas (p) <0,05 dipertimbangkan sebagai faktor lingkungan

yang secara signifikan berperan dalam peningkatan prevalensipenyakit Scabies diantara para santri Ponpes.

Page 7: Copy of Journal Sanitasi Sheila

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Prevalensi ScabiesDari pemeriksaan fisik kulit 338 orang santri Ponpes di

Kabupaten Lamongan, Prevalensi penyakit Scabies 64,20%.

• Prevalensi ini lebih tinggi dibandingkan :1. Prevalensi penyakit Scabies di

negara berkembang : 6-27% (Sungkar, 1997) 2. prevalensi penyakit Scabies di Indonesia :

4,60 -12,95% (Dinkes Prop Jatim, 1997).• Prevalensi ini lebih rendah dibandingkan :

1. Ponpes di Jakarta : 78,70% 2. Ponpes Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur:

66,70% (Kuspriyanto, 2002)

Page 8: Copy of Journal Sanitasi Sheila

2. Sanitasi Lingkungan PonpesSanitasi lingkungan Ponpes yang diteliti:

a. parameter sanitasi gedung, b. sanitasi kamar mandi, c.pengelolaan sampah,

d. sistem pembuangan air limbah, e. kepadatan hunian kamar tidur, dan

f. kelembaban ruangan.

• Parameter yang berperan terhadapprevalensi penyakit Scabies

1. Sanitasi kamar mandi (p <0,01),2. Kepadatan hunian kamar tidur (p <0,01),

3. Kelembaban ruangan (p <0,05).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Page 9: Copy of Journal Sanitasi Sheila

3. Higiene PeroranganPenilaian higiene perorangan:

a. frekuensi mandib. memakai sabun atau tidak

c. Keramas d. frekuensi mencuci pakaian dan handuk, e. pakaian dan handuk dipakai bergantian

f. kebersihan alas tidur

• peran higiene perorangan dalam penularan penyakit Scabies

(Chi kuadrat, p <0,01).

• 213 santri higiene perorangan jelek prevalensi penyakit Scabies 73,70%.

• 121 santri higiene perorangan baik prevalensi penyakit Scabies 48,00%.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Page 10: Copy of Journal Sanitasi Sheila

4. Perilaku SehatParameternya :a. Pengetahuan

b. Sikapc. tindakanterhadap penyakit Scabies.

• Ketiganya menunjukkan peran nyata terhadap prevalensi penyakit Scabies

(Chi kuadrat, ketiganya dengan p <0,01).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Page 11: Copy of Journal Sanitasi Sheila

5. Peran Faktor Sanitasi LingkunganFaktor Sanitasi Lingkungan yaitu :

a. keseluruhan paramater yang dibentuk variabel penelitian sanitasi lingkungan Ponpes

b. higiene peroranganc. perilaku sehat

• Parameter yang secara signifikan :1. Sanitasi kamar tidur (p <0,01, RR = 3,42) 2. Ventilasi kamar tidur (p <0,01, RR = 2,10)

3. Perilaku sehat (p <0,01, RR = 3,05)4. Higiene perorangan (p <0,05, RR = 1,80).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Page 12: Copy of Journal Sanitasi Sheila

Faktor sanitasi lingkungan yang berperan terhadap tingginyaprevalensi penyakit Scabies dikalangan para santri Ponpes di

Kabupaten Lamongan adalah 1. sanitasi Ponpes (terutama sanitasi dan

ventilasi kamar tidur para santri)2. perilaku yang kurang mendukung

pola hidup sehat terhadap penyakit Scabies, 3. higiene perorangan yang buruk dari para santri.

KESIMPULAN

Page 13: Copy of Journal Sanitasi Sheila

SARAN

1. Memperbaiki kondisi sanitasi lingkungan Ponpes 2. Perbaikan dalam penyediaan air bersih

3. Dibuat peraturan dan pengawasan ketat tentang polaperilaku hidup bersih dan higiene perorangan para santri.

Page 14: Copy of Journal Sanitasi Sheila