Buku Putih Sanitasi - 3-2 Pemetaan Sanitasi

24
Bab 3 Profil Sanitasi Wilayah Pemetaan Sanitasi Buku Putih Sanitasi Pelatihan Fasilitator Kabupaten/Kota Penyusunan BPS dan SSK ” 2014 Tanggal : Tempat:

description

Buku Putih Sanitasi - 3-2 Pemetaan Sanitasi merupakan salah satu modul pelatihan PPSP yang diberikan kepada para fasilitator dan pokja sanitasi (di tingkat kabupaten/kota dan provinsi).

Transcript of Buku Putih Sanitasi - 3-2 Pemetaan Sanitasi

Page 1: Buku Putih Sanitasi - 3-2 Pemetaan Sanitasi

Bab 3 Profil Sanitasi Wilayah Pemetaan Sanitasi

Buku Putih Sanitasi

Pelatihan Fasilitator Kabupaten/Kota “Penyusunan BPS dan SSK ” 2014 Tanggal : Tempat:

Page 2: Buku Putih Sanitasi - 3-2 Pemetaan Sanitasi

SSK MPS BP

Tahun n Tahun n+1

Buku Putih - Profil wilayah - Profil sanitasi - Permasalahan

mendesak sanitasi - Area Berisiko - Konsultasi Publik - Pengesahan oleh

Bupati/Walikota

Konteks Perencanaan Strategis Sanitasi

SSK - Visi misi sanitasi - Tahapan pengembangan sanitasi - Strategi (hasil analisis SWOT) - Indikasi program& kegiatan,

kebutuhan dan sumber pendanaan (5 tahun)

- Konsultasi ke Provinsi , dan Pusat - Pengesahan oleh Bupati/Walikota

MPS - Hasil monitoring

implementasi - Identifikasi dan solusi funding

gap - Konsultasi ke SKPD Kab/Kota,

Provinsi , dan Pusat - Langkah lanjutan (rencana

tindak) - Pengesahan oleh stakeholder

di masing-masing tingkatan

Page 3: Buku Putih Sanitasi - 3-2 Pemetaan Sanitasi

5 (lima) Langkah Penyusunan BPS

Proses 2 Penyiapan Profil

Wilayah

Bab 1 Bab 2

Proses 3 Penilaian Profil Sanitasi

Bab 3 Bab 4

Proses 4 Penetapan Area Berisiko Sanitasi

Bab 5

Proses 5 Finalisasi Buku Putih

Final

Proses 1 Internalisasi dan

Penyamaan Persepsi

Bab 1

Page 4: Buku Putih Sanitasi - 3-2 Pemetaan Sanitasi

Indikasi Jadwal Penyusunan BPS

Jadwal penyelesaian BPS di akhir bulan JULI

Page 5: Buku Putih Sanitasi - 3-2 Pemetaan Sanitasi

5

Langkah Penyusunan BPS Pemetaan Sistem Sanitasi Saat Ini

Diskusikan dan petakan Sistem Sanitasi yang berlaku di Kabupaten / Kota

Gunakan instrumen Diagram Sistem Sanitasi

Susun Pemetaan Sistem Sanitasi berdasarkan data sekunder

Gunakan dokumen-dokumen yang sudah terhimpun saat kegiatan Pengumpulan Data Sekunder

Lakukan analisis deskriptif yang menggambarkan:

Cakupan layanan

Tingkat layanan

Lakukan penilaian mandiri dengan perangkat QA dan unggah dokumen Bab 3.3.2; 3.4.2; dan 3.5.2 ke dalam laman ppsp. nawasis.info

Page 6: Buku Putih Sanitasi - 3-2 Pemetaan Sanitasi

Sistem air limbah setempat

Diagram Sistem Sanitasi (DSS)

Page 7: Buku Putih Sanitasi - 3-2 Pemetaan Sanitasi

Komponen dalam sistem air limbah setempat (onsite) – bagaimana posisinya dalam sistem air limbah setempat?

Tangki Septik(individual / komunal)

Institusi Regulasi

Pendanaan

Pelibatan

masyarakat

Lainnya

Page 8: Buku Putih Sanitasi - 3-2 Pemetaan Sanitasi

Produk

Input

(A)

User Interface

(B)

Pengumpulan &

Penampungan /

Pengolahan Awal

(C)

Pengangkutan /

Pengaliran

(D)

(Semi) Pengolahan

Akhir Terpusat

(E)

Daur Ulang dan/atau

Pembuangan Akhir

Diagram Sistem Sanitasi: AIR LIMBAH DOMESTIK

SungaiAIR LIMBAH

DOMESTIK

BLACK

+

GREY

WATER lumpur

lumpur

IPLT

effluent

effluent

Air tanahBidang resapan

Truk tinja

Drainase

lingkungan

Tangki Septik(individual / komunal)

Page 9: Buku Putih Sanitasi - 3-2 Pemetaan Sanitasi

Setelah memahami sistemnya bahas detailnya

•Jumlah KK yang memiliki “tangki septik”

•Kualifikasi tangki septik: sesuai standar, tidak sesuai standar

•Jumlah truk tinja, ritasi, biaya O&M, mekanisme pengawasan

•Penyedotan lumpur tinja di area dengan akses tidak terjangkau truk tinja (perlu gerobak penyedot lumpur?)

•Mekanisme penarikan retribusi?

•Kapasitas IPLT sesuai kebutuhan, rencana pengembangan (disain IUWASH)

•Lahan pekarangan yang tidak memungkinkan penempatan tangki septik & bidang resapan solusinya?

•Pendanaan: oleh siapa dan di function group yang mana?

Page 10: Buku Putih Sanitasi - 3-2 Pemetaan Sanitasi

Tin

gk

at

Pe

nc

em

ara

nd

iak

iba

tka

n t

an

gk

i s

ep

tik

bo

co

r

waktuTahap-1 Tahap-2 Tahap-3

Tahap-1: kondisi sampai saat ini

Tahap-2: penyiapan aturan & standar teknis

Tahap-3: implementasi aturan & standar teknis untuk tangki septik baru

Tahap-4: ditto, ditambah rehabilitasi tangki septik lama atau perubahan teknologi

Tahap-4

TAHAPAN TINDAKAN UNTUK MENURUNKAN PENCEMARAN

AKIBAT TANGKI SEPTIK YANG BOCOR

Ilustrasi kebijakan dari Kab/Kota untuk menurunkan pencemaran terhadap air tanah akibat tangki septik yang tidak sesuai standar

Page 11: Buku Putih Sanitasi - 3-2 Pemetaan Sanitasi

Produk

Input

(A)

User Interface

(B)

Pengumpulan &

Penampungan /

Pengolahan Awal

(C)

Pengangkutan /

Pengaliran

(D)

(Semi) Pengolahan

Akhir Terpusat

(E)

Daur Ulang dan/atau

Pembuangan Akhir

Diagram Sistem Sanitasi: AIR LIMBAH DOMESTIK

lumpur

Sungai

effluent

Truk tinja

IPLT

Tangki Septik(individual / komunal)

Drainase

lingkungan

Pipa kolektor, pipa sewer

M

M

M

P

P

P

IPAL

AIR LIMBAH

DOMESTIK

BLACK

+

GREY

WATER

Page 12: Buku Putih Sanitasi - 3-2 Pemetaan Sanitasi

Contoh hasil pemetaan pengelolaan air limbah domestik*

Sistem A: air limbah langsung dibuang ke sungai/saluran (jamban helikopter)

Sistem B: air limbah dibuang ke cubluk

Sistem C: air limbah dibuang ke tangki septik

*) Sumber: Seri Manual Tahap B: Penilaian dan Pemetaan Situasi Sanitasi Kota

2.000 KK (20 % dari populasi)

1.000 KK (10 % dari populasi)

500 KK (5 % dari populasi)

Page 13: Buku Putih Sanitasi - 3-2 Pemetaan Sanitasi

Indikasi sumber pendanaan

Page 14: Buku Putih Sanitasi - 3-2 Pemetaan Sanitasi
Page 15: Buku Putih Sanitasi - 3-2 Pemetaan Sanitasi
Page 16: Buku Putih Sanitasi - 3-2 Pemetaan Sanitasi

Persampahan

Diagram Sistem Sanitasi (DSS)

Page 17: Buku Putih Sanitasi - 3-2 Pemetaan Sanitasi
Page 18: Buku Putih Sanitasi - 3-2 Pemetaan Sanitasi

Drainase

Diagram Sistem Sanitasi (DSS)

Page 19: Buku Putih Sanitasi - 3-2 Pemetaan Sanitasi
Page 20: Buku Putih Sanitasi - 3-2 Pemetaan Sanitasi

Data Sekunder

• Data sekunder merupakan data yang diperoleh

secara tidak langsung, atau melalui media

perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).

• Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan

atau laporan historis yang telah tersusun dalam

arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan

yang tidak dipublikasikan.

Page 21: Buku Putih Sanitasi - 3-2 Pemetaan Sanitasi

Daftar Isi BPS

21

Bab 3 Profil Sanitasi Wilayah

Referensi utama:

Pedoman Penyusunan BPS, Bagian 2 Outline

3.1 Wilayah Kajian Sanitasi

3.3 Pengelolaan Air Limbah Domestik 3.4 Pengelolaan Persampahan 3.5 Pengelolaan Drainase Perkotaan

3.2 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat terkait Sanitasi

3.6 Pengelolaan Komponen terkait Sanitasi

Beri penjelasan mengenai sistem pengelolaan air limbah domestik yang ada, baik sistem setempat (onsite) maupun terpusat (offsite) individual maupun berbasis komunal mengenai: (i) teknologi yang digunakan, dan (ii) jumlah masyarakat penerima manfaat (atau keluarga yang terhubung ke dalam masing-masing sistem). Masukkan pula informasi mengenai kondisi fasilitas air limbah di tingkat rumah tangga mengenai (i) tempat penyaluran akhir tinja dan (ii) persentase tangki suspek aman & tidak aman yang bersumber dari hasil studi EHRA

Lengkapi dengan Gambar berikut: - Gambar 3.6 Grafik Tempat Penyaluran Akhir Tinja - Gambar 3.7 Grafik Persentase Tangki Septik Suspek Aman dan Tidak Aman

Lengkapi dengan peta: - Peta 3.2 Peta cakupan layanan pengelolaan air limbah domestik termasuk IPAL terpusat

(ukuran A3) (hanya berlaku apabila Kabupaten/Kota memiliki sistem offsite)

Masukan tabel berikut: - Gambar 3.8 Diagram Sistem Sanitasi pengelolaan air limbah domestik - Tabel 3.6 Cakupan layanan air limbah domestik yang ada di Kabupaten/Kota - Tabel 3.7 Kondisi Prasarana dan Sarana Air Limbah Domestik

Hapus seluruh teks ini setelah sub-bab 3.3.2 selesai disusun

Page 22: Buku Putih Sanitasi - 3-2 Pemetaan Sanitasi

22

Pemetaan Sistem dan Tingkat Layanan Sanitasi Contoh input di dalam dokumen BPS

TABEL

PETA Contoh hasil pemetaan sanitasi

Sistem A: Buang Air Besar Sembarangan (BABS)

Sistem B: Sistem setempat (onsite)

Sistem C: Sistem terpusat (offsite)

Sistem D: Sistem komunal

2.000 KK (20 % daripopulasi)

1.000 KK (10 % daripopulasi)

500 KK (5 % daripopulasi)

IPLT

IPAL

terpusat

IPLT : Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja

IPAL : Instalasi Pengolahan Air Limbah

1.000 KK (10 % daripopulasi)

No Nama

Kecamatan/ Kelurahan

BABS*

Sarana tidak

layak Sarana Layak

Onsite System Offsite

System Individual Berbasis Komunal Kawasan /

terpusat

(KK)

Cubluk,

Tangki septik

tidak aman**

(KK)

Jamban

keluarga

dgn tangki

septik

aman (KK)

MCK

umum /Jamban

Bersama (KK)

MCK++ (KK)

Tangki

Septik

Komunal (KK)

IPAL Komunal

(KK) Sambungan

Rumah (KK)

(i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii) (viii) (ix) (x)

Kecamatan

A Kelurahan

A1 Kelurahan

A2 Kecamatan

B Kelurahan

B1 Kelurahan

B2

Page 23: Buku Putih Sanitasi - 3-2 Pemetaan Sanitasi

23

Bab 3 Profil Sanitasi Wilayah Self assessment

Page 24: Buku Putih Sanitasi - 3-2 Pemetaan Sanitasi

24

Pemetaan Sistem Sanitasi Kaitannya dengan SSK

• Sebagai data dasar untuk menetapkan Tujuan dan Sasaran Pengembangan Sanitasi (Bab 2 SSK).

• Sebagai data dasar untuk penyusunan Program dan Kegiatan Sanitasi (Bab 4 SSK).