Contoh Makalah DBD-1

55
KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Allah S.W.T atas hidayah dan rahmat ilmu serta kekuatan dari yang telah dicurahkan kepada penyusun makalah "DEMAM BERDARAH" ini sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat dan salam juga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad S.A.W beserta junjungannya karena keindahan budi pekerti yang menjadi suri tauladan kita semua sebagai umat-Nya Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya tidak lupa kami ucapkan kepada pembimbing penulis dr. T. Iskandar Rizal, Sp. PD dan semua pihak yang membantu menyelesaikan laporan kasus ini hingga selesai. Kami sebagai penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini belum mencapai ekspektasi yang diharapkan. 1

description

Pengguna pembaca layar, klik di sini untuk mematikan Google Instan.MasukGoogleWebBeritaGambarMapsLainnyaAlat penelusuranSekitar 161.000 hasil (0,31 detik) Looking for results in English?Change to EnglishTetap dalam bahasa Bahasa IndonesiaSetelan bahasaHasil TelusurJournal of Forensic and Legal Medicine - Elsevierwww.journals.elsevier.com/journal-of-forensic-an...Terjemahkan laman iniOfficial journal of the Faculty of Legal and Forensic Medicine. The Journal of Forensic and Legal Medicine provides a forum for the rapid publication...‎Guide for authors - ‎Recent Articles - ‎View full editorial board - ‎Order journalThe American Journal of Forensic Medicine and Pathologyjournals.lww.com/amjforensicmedicine/.../default....Terjemahkan laman inioleh S Havranek - ‎2015Editor-in-Chief: Vincent J. M. DiMaio, MD. ISSN: 0195-7910. Online ISSN: 1533-404X. Frequency: 4 issues / year. Ranking: Medicine, Legal 15/16; Pathology ...‎Previous Issues - ‎Most Popular Articles - ‎Current Issue - ‎Editorial BoardJournal of Forensic and Legal Medicine - ScienceDirect.comwww.sciencedirect.com/science/journal/1752928XTerjemahkan laman iniThe online version of Journal of Forensic and Legal Medicine at ScienceDirect.com, the world's leading platform for high quality peer-reviewed full-text journals.Review jurnal akuntansi forensik uas pp_ak kelas malam ...www.slideshare.net/.../review-jurnal-akuntansi-forensik-uas-ppak-kelas-...8 Jan 2015 - REVIEW JURNAL Take Home Exam (Disusun untuk memenuhi Ujian Akhir Semester I pada Mata Kuliah Akuntansi Forensik) Oleh SRI ...Journal of Forensic and Legal Medicinewww.jflmjournal.org/Terjemahkan laman iniThe symposium would be of interest to all professionals involved in forensic aspects in this area. For further details please contact Lisa Wood or John Rumbold.[PDF]analisis toksikologi forensik - Jurusan Farmasi Universitas ...farmasi.unud.ac.id/ind/wp-content/.../Anal-Tok-For-Formatbaru.pdftoksikologi forensik adalah integrasi berbagai disiplin ilmu diantaranya kimia analisis dan ... Sub bahasan ”Analisis Toksikologi Forensik” dibahas dalam bab IV,.Jurnal Forensik Yogi - Scribdhttps://ml.scribd.com/doc/110321241/Jurnal-Forensik-Yogi17 Okt 2012 - Kasus-kasus ini dapat menjadi perhatian forensik karena komplikasi medis terkait dengan imobilitas. dan gangguan tidur.dan kemampuan ...Indonesian Journal of Legal and Forensic Sciences, 1(1 ...https://id.scribd.com/.../Indonesian-Journal-of-Legal-and-Forensic-Scien...13 Des 2009 - Indonesian Journal of Legal and Forensic Sciences (IJLFS), Volume 1 No. 1, January 2008, P.1-59, ISSN 1979-1763 Susunan Redaksi: ...Legal medicine, forensic science : Free medical journalswww.gfmer.ch/...journals/Legal_medicine.htmTerjemahkan laman iniAgora International Journal of Juridical Sciences, Free site, English. Anil Aggrawal's Internet Journal of Forensic Medicine, Free site, English.[PDF]Pemeriksaan Diatom pada Korban Diduga Tenggelam - Unairjournal.unair.ac.id/filerPDF/5%20DIATOM%20_fiish_.pdfJurnal Kedokteran Forensik Indonesia, Vol. 14 No. 3, Juli – September 2012. Pemeriksaan Diatom pada Korban Diduga Tenggelam. (Review). Warih Wilianto.Penelusuran yang terkait dengan jurnal forensikjurnal forensik kedokteranmakalah jurnal forensikartikel jurnal forensiktesis jurnal forensikskripsi jurnal forensikpsikologi forensikjurnal akuntansi forensikjurnal akuntansi forensik pdf1 2345678910BerikutnyaKota Medan - Dari alamat internet Anda - Gunakan lokasi yang akurat - Pelajari lebih lanjut Bantuan Kirim masukan Privasi Persyaratan

Transcript of Contoh Makalah DBD-1

Page 1: Contoh Makalah DBD-1

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah S.W.T atas hidayah dan rahmat ilmu serta

kekuatan dari yang telah dicurahkan kepada penyusun makalah "DEMAM

BERDARAH" ini sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.

Shalawat dan salam juga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad

S.A.W beserta junjungannya karena keindahan budi pekerti yang menjadi suri

tauladan kita semua sebagai umat-Nya

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya tidak lupa kami ucapkan

kepada pembimbing penulis dr. T. Iskandar Rizal, Sp. PD dan semua pihak

yang membantu menyelesaikan laporan kasus ini hingga selesai.

Kami sebagai penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini belum

mencapai ekspektasi yang diharapkan. Namun kami berharap semoga makalah ini

dapat berguna khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Idi Rayeuk, 14 Juni 2015

Penulis

1

Page 2: Contoh Makalah DBD-1

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................. 1

DAFTAR ISI................................................................................................ 2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang.................................................................................. 4

B. Rumusan masalah............................................................................. 6

C. Tujuan penulisan.............................................................................. 7

BAB II PENGERTIAN

A. Defenisi DBD................................................................................... 8

B. Etiologi............................................................................................. 8

C. Penularan.......................................................................................... 8

D. Manifestasi Klinis............................................................................ 9

E. Patofisiologi...................................................................................... 12

F. Diagnosis Penyakit DBD................................................................. 14

G. Prognosis Penyakit........................................................................... 14

H. Penatalaksanaan............................................................................... 15

2

Page 3: Contoh Makalah DBD-1

I. Pencegahan....................................................................................... 15

BAB III TUJUAN UMUM.......................................................................... 18

BAB IV PEDOMAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DBD

A. Surveilans penyakit DBD................................................................. 19

B. Tujuan ............................................................................................. 22

C. Sasaran............................................................................................. 22

A. Langkah-langkah.............................................................................. 23

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................................... 29

B. Saran ................................................................................................ 30

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 31

LAMPIRAN

3

Page 4: Contoh Makalah DBD-1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Penyakit demam berdarah dengue (dengue haemoragic fever) atau

lebih dikenal dengan penyakit DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh

virus dengue. Virus ini ditularkan dari orang ke orang oleh nyamuk aedes

aegepty. Penyakit DBD masih merupakan masalah besar dalam kesehatan

masyarakat dan menimbulkan dampak sosial maupun ekonomi. Hal ini

disebabkan karena DBD adalah penyakit yang angka kesakitan dan

kematiannya masih tinggi.

Menurut Word Health Organization (1995) populasi di dunia

diperkirakan berisiko terhadap penyakit DBD mencapai 2,5-3 miliar terutama

yang tinggal di daerah perkotaan di negara tropis dan subtropis. Saat ini juga

diperkirakan ada 50 juta infeksi dengue yang terjadi diseluruh dunia setiap

tahun.

Data dari seluruh dunia menunjukkan Asia menempati urutan pertama

dalam jumlah penderita DBD setiap tahunnya.

Diperkirakan untuk Asia Tenggara terdapat 100 juta kasus demam

dengue (DD) dan 500.000 kasus DHF yang memerlukan perawatan di rumah

sakit, dan 90% penderitanya adalah anak-anak yang berusia kurang dari 15

4

Page 5: Contoh Makalah DBD-1

tahun dan jumlah kematian oleh penyakit DHF mencapai 5% dengan

perkiraan 25.000 kematian setiap tahunnya.

Sementara itu, terhitung sejak tahun 1968 hingga 2009, WHO

mencatat negara Indonesia sebagai negara dengan kasus DBD tertinggi di

Asia Tenggara dan tertiggi nomor dua di dunia setelah Thailand.

Menurut Depkes RI (2009) pada tahun 2008 dijumpai kasus DBD di

Indonesia sebanyak 137.469 kasus dengan CFR 0,86% dan IR sebesar 59,02

per 100.000 penduduk, dan mengalami kenaikan pada tahun 2009 yaitu

sebesar 154.855 kasus dengan CFR 0,89% dengan IR sebesar 66,48 per

100.000, dan pada tahun 2010 Indonesia menempati urutan tertinggi kasus

DBD di ASEAN yaitu sebanyak 156.086 kasus dengan kematian 1.358 orang

(Kompas, 2010). Tahun 2011 kasus DBD mengalami penurunan yaitu 49.486

kasus dengan kematian 403 orang (Ditjen PP & PL Kemkes RI, 2011).

Di Sulawesi Selatan, menurut laporan dari Subdin P2&PL tahun 2003,

jumlah kejadian penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) pada 26 kab./kota

sebanyak 2.636 penderita dengan kematian 39 orang (CFR= 1,48 %),

disamping itu pula jumlah kejadian luar biasa (KLB) sebanyak 82 kejadian

dengan jumlah kasus sebanyak 495 penderita dan kematian 19 orang

(CFR=3,84%). Bila dibandingkan dengan kejadian KLB Demam Berdarah

Dengue Tahun 2002 maka jumlah kejadian mengalami peningkatan sebesar

1,60 kali, jumlah penderita meningkat sebesar 4,21 kali dan jumlah kematian

meningkat 1,97%.

5

Page 6: Contoh Makalah DBD-1

Sedangkan untuk tahun 2004, telah dilaporkan kejadian penyakit

Demam Berdarah sebanyak 2.598 penderita (termasuk data Sulawesi Barat)

dengan kematian 19 orang (CFR=0,7%). 

Berdasarkan laporan P2PL Insiden Rate DBD di Sulawesi Selatan

pada tahun 2010 sebesar 49 per 100.000 penduduk dengan CFR 0,8%, angka

IR tertinggi adalah kota Parepare 188 per 100.000, menyusul Selayar 1

per/100.000 dan Jeneponto 1 per 100.000 penduduk sedangkan

Bantaeng,Luwu Timur, Toraja Utara IR 0%.

Saat ini pengendalian terhadap vektor adalah metode yang tersedia

untuk pencegahan demam berdarah dan kontrol terhadap DBD. WHO sendiri

terus mengembangkan strategi global untuk pencegahan dan pengendalian

dengue / DBD, dengan prioritas utama: memperkuat surveilans epidemiologi,

mempercepat pelatihan dan penerapan standar WHO terkait manajemen dan

pedoman klinis DBD, promosi perubahan perilaku pada tingkat individu,

rumah tangga dan masyarakat untuk meningkatkan pencegahan dan

pengendalian, serta penelitian percepatan pada pengembangan vaksin.

B. Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini berdasarkan latar belakang di

atas adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran epidemiologi penyakit DBD ?

6

Page 7: Contoh Makalah DBD-1

2. Bagaimana gambaran pedoman surveilans epidemiologi penyakit DBD ?

C. Tujuan penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang hendak dicapai adalah :

1. Untuk mengetahui gambaran epidemiologi penyakit DBD ?

2. Untuk mengetahui pedoman surveilans epidemiologi penyakit DBD ?

7

Page 8: Contoh Makalah DBD-1

BAB II

PENGERTIAN

A. Defenisi DBD

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular

yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes Ae-

gypti. Penyakit DBD dapat menyerang semua umur/orang. Sampai saat ini

penyakit DBD lebih banyak menyerang anak-anak, tetapi dalam dekade ter-

akhir ini terlihat adanya kecenderungan kenaikan proporsi penderita penyakit

DBD pada orang dewasa.

B. Penyebab

8

Page 9: Contoh Makalah DBD-1

Penyebab penyakit ini adalah virus dengue yang sampai sekarang

dikenal ada 4 tipe (tipe 1, 2, 3dan 4), termasuk dalam group B Anthropod

Borne Virus (Arbovirus), keempat virus ini telah ditemukan di berbagai

daerah di Indonesia. Penelitian di Indonesia menunjukkan Dengue tipe-3

merupakan serotype virus yang dominant yang menyebabkan kasus yang be-

rat. Masa inkubasi penyakit demam berdarah dengue diperkirakan ≤ 7 hari.6

C. Penularan

Penularan penyakit demam berdarah dengue umumnya ditularkan

melalui gigitan nyamuk aedes aegypti meskipun dapat juga ditularkan oleh

Aedes Albopictus yang hidup di kebun. Kedua jenis nyamuk ini terdapat

hampir di seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat-tempat dengan keting-

gian lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut. Orang yang kemasukan

virus dengue untuk pertama kali, umumnya hanya menderita sakit demam

dengue atau demam yang ringan dengan tanda/gejala yang tidak spesipik atau

bahkan tidak memperlihatkan tanda-tanda sakit sama sekali (Asimtomatis).

Penderita demam dengue biasanya akan sembuh sendiri dalam waktu 5 hari

tanpa pengobatan. Tetapi apabila orang sebelumnya sudah pernah kemasukan

virus dengue, kemudian kemasukan virus dengue dengan virus tipe lain maka

orang tersebut dapat terserang penyakit demam berdarah dengue (Teori In-

feksi Sekunder).6

9

Page 10: Contoh Makalah DBD-1

D. Tanda dan Gejala Penyakit

1. Demam

Penyakit ini didahului oleh demam tinggi yang mendadak, terus

menerus berlangsung 2-7 hari, kemudian turun secara cepat.

2. Tanda-Tanda Pendarahan

Sebab pendarahan pada penderita penyakit DBD ialah:

a. Trombositopeni

b. Gangguan fungsi trombosit

c. Perdarahan ini terjadi di semua organ. Bentuk perdarahan dapat

berupa:

- Uji Tourniquet (Rumple Leede) positif

Uji Torniquet positif sebagai tanda perdarahan ringan,

dapat dinilai sebagai ”presumtif test”  (dugaan keras) oleh karena

Uji Torniquet positif pada hari-hari pertama demam ditemukan

pada sebagian besar penderita penyakit DBD. Namum uji

Torniquet positif juga dijumpai pada penyakit virus lain (campak,

demamchikungunyah) di lengan bawah bagian depan (volar) dekat

lipat siku (fosa cubiti).  

- Petechiae, Purpura, Echymosis dan perdarahan conjunctiva.

10

Page 11: Contoh Makalah DBD-1

- (Petechiae sulit dibedakan dengan bekas gigitan nyamuk.

Untuk membedakannya: regangkan kulit, jika hilang maka bukan

petheciae). Petechiae merupakan tanda perdarahan yang tersering

ditemukan. Tanda ini dapat muncul pula perdarahan

subkonjunctiva atau hematuri.

- Hematemesis, melena.

- Hematuria.

3. Hepatomegali (Pembesaran Hati)

Sifat pembesaran hati :

a. Pembesaran hati pada umumnya dapat ditemukan pada permulaan

penyakit.

b. Pembesaran hati tidak sejajar dengan beratnya penyakit.

c. Nyeri tekan sering kali ini ditemukan tanpa disrtai ikterus.

Pembesaran hati mungkin disebabkan strain serotipe virus dengue.

4. Renjatan (Shock)

Tanda-tanda renjatan :

a. Kulit terasa dingin dan lembab terutama pada ujung jari dan kaki,

b. Penderita menjadi gelisah.

c. Sianosis disekitar mulut.

11

Page 12: Contoh Makalah DBD-1

d. Nadi cepat, lemah, kecil sampai tak teraba.

e. Tekanan nadi menurun (menjadi 20 mmHg atau kurang).

f. Tekanan darah menurun (tekanan sistolik menurun sampai 80 mmHg

atau kurang).

Sebab renjatan:

a. Karena perdarahan atau

b. Karena kebocoran plasma ke darah ekstra vaskuler melalui kapiler

yang rusak.

5. Trombositopeni

a. Jumlah trombosit di bawah 150.000/mm3 biasanya ditemukan diantara

heri ketiga samapi ke tujuh sakit.

b. Pemeriksaan trombosit dilakukan minimal dua kali. Pertama pada

waktu  pasien masuk dan apabila normal diulangi pada hari kelima

sakit. Bila perlu diulangi lagi pada hari ke 6-7 sakit.

6. Hemokonsentrasi

Meningkatnya nilai hematokrit (Ht) merupakan indikator yang

peka terhadap akan terjadinya renjatan sehingga perlu dilakukan

pemeriksaan berulang secara periodik.

7. Gejala Klinik lain

12

Page 13: Contoh Makalah DBD-1

a. Gejala klinik lain yang dapat menyertai penderita penyakit DBD ialah

anoreaksi, lemah, mual, muntah, sakit perut, diare atau konstipasi dan

kejang.

b. Pada beberapa kasus terjadinya kejang disertai hiperpireksia dan

penurunan kesadaran sehingga sering di diagnosa sebagai ensefalitis.

c. Keluhan sakit perut yang hebat sering kali timbul mendahului

perdarahan gastrointestinal dan renjatan.6

E. Patofisiologi

        Patofisiologi utama yang menentukan berat penyakit ialah:

1. Meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah

2. Menurunnya volume plasma darah

3. Terjadinya hipotensi

4. Trombositopeni

5. Diatesis hemoragik

Penyelidikan autopsi 100 penderita penyakit DBD yang meninggal

membuktikan terdapat kerusakan umum sistem vaskuler akibat

peninggian permeabilitas dinding pembuluh darah terhadap protein

plasma dan efusi pada ruang serosa, di daerah peritoneal, pleural dan

perikardia.

Pada kasus berat pengurangan volume dapat mencapai 30% atau

lebih. Menghilangnya plasma melalui endotelium ditandai oleh pengkatan

13

Page 14: Contoh Makalah DBD-1

nilai hematokrit mengakibatkan keadaan hipovolemik dan menimbulkan

renjatan. Renjatan yang ditanggulangi secara tidak adekuat menimbulkan

anoksia jaringan, asidosis metabolik dan kematian.

Kerusakan dinding pembuluh darah bersifat sementara oleh karena

itu dengan pemberian cairan yang cukup, renjatan dapat diatasi dengan

cepat dan efusi pleura setelah beberapa hari akan menghilang.

Sebab lain kematian DBD ialah perdarahan hebat pada saluran

pencernaan yang biasanya timbul setelah renjatan berlangsung lama dan

tidak dapat diatasi.

Patogenesa perdarahan pada penyakit DBD telah diselidiki secara

intensif yaitu disebabkan trombositopeni hebat dan gangguan fungsi

trombosit di samping difisiensi ringan atau sedang dari faktor I, II, V, VII,

IX dan X dan faktor kapiler. Penyelidikan mendalam mengenai jumlah

trombosit Fibrina Degration Produc (FDP), morfologi eritrosit dan

penyelidikan post mortem membuktikan bahwa DIC mempunyai peranan

dalam terjadinya perdarahan penyakit DBD, tetapi bukan penyebab

utama.

Pada otopsi ditemukan perdarahan di lambung, usus halus,

subendokard, kulit, subkapsular hepar, paru, dan jaringan lunak. Di

samping itu didapatkan peningkatan daya fatogenesis dan proliferasi

sistem retikuloendotelial. Kelainan hepar secara patologi anatomi sesuai

dengan kelainan dari yellow Feber.

14

Page 15: Contoh Makalah DBD-1

Penyelidikan terakhir membuktikan bahwa kompleks dan aktipasi

sitem komplemen memegang peranan penying dalam patogenesa penyakit

DBD/DSS. Kompleks imun telah ditemukan pada penderita antara hari

ke-5 dan ke-7 sakit, saat terserang renjatan terjadi. Produksi aktifitas

komplemen yaitu C3a dan C5a yang mempunyai sifat anafilatoksin

dianggap sebagai penyebab kerusakan dinding kapiler yang menimbulkan

peninggian permeabilitas dinding pembuluh darah.6

F. Diagnosa Penyakit DBD

Diagnosa penyakit DBD ditegakkan jika ditemukan:

1. Demam tinggi mendadak, tanpa sebab jelas, berlangsung terus menerus

selama 2-7 hari

2. Tanda perdarahan dan/atau

3. Pembesaran hati

4. Thrombositopeni (150.000/mm3 atau kurang)

5. Hemokonsentrasi yang dapat dilihat dari meningginya hematokrit

sebanyak 20% atau lebih dibandingkan dengan nilai hematokrit selama

dalam perawatan.

Dengan patokan ini, 87% penderita yang tersangka penyakit DBD

ternyata diagnosanya tepat (dibuktikan dengan pemeriksaan serologi).6

G. Prognose Penyakit

15

Page 16: Contoh Makalah DBD-1

Prognose penyakit DBD sulit diramalkan. Pasien yang pada waktu

masuk keadaan umumnya tampak baik, dalam waktu singkat dapat

memburuk dan tidak tergolong. Sebaliknya pasien yang keadaan umumnya

sangat buruk dengan pengobatan yang adekuat dapat tergolong.6

H. Pengobatan

Pengobatan yang spesifik DBD belum ada. Dasar pengobatan

penderita penyakit DBD simptomatis adalah penggantian cairan tubuh yang

hilang karena kebocoran plasma.6

I. Pencegahan

Pencegahan penyakit DBD sangat tergantung pada pengendalian

vektornya, yaitu nyamuk aides aegypti. Pengendalian nyamuk tersebut dapat

dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yang tepat baik secara

lingkungan, biologis maupun secara kimiawi yaitu: 

1. Lingkungan

Metode lingkungan untuk mengendalikan nyamuk tersebut antara

lain dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), pengelolaan sampah

padat, modofikasi tempat perkembangbiakan nyamuk hasil samping

kegiatan manusia, dan perbaikan desain rumah. 

16

Page 17: Contoh Makalah DBD-1

PSN pada dasarnya merupakan pemberantasan jentik atau

mencegah agar nyamuk tidak berkembang tidak dapat berkembang biak.

Pada dasarnya PNS ini dapat dilakukan dengan: 

a. Menguras bak mandi dan tempat-tempat panampungan air sekurang-

kurangnya seminggu sekali,. Ini dilakukan atas dasar pertimbangan

bahwa perkembangan telur agar berkembang menjadi nyamuk adalah

7-10 hari. 

b. Menutup rapat tempat penampungan air seperti tempayan, drum, dan

tempat air lain dengan tujuan agar nyamuk tidak dapat bertelur pada

tempat-tempat tersebut.

c. Mengganti air pada vas bunga dan tempat minum burung setidaknya

seminggu sekali. 

d. Membersihkan pekarangan dan halaman rumah dari barang-barang

bekas terutama yang berpotensi menjadi tempat berkembangnya jentik-

jentik nyamuk, seperti sampah keleng, botol pecah, dan ember plastik. 

e. Munutup lubang-lubang pada pohon terutama pohon bambu dangan

menggunakan tanah. 

f. Membersihkan air yang tergenang di atap rumah serta membersihkan

salurannya kembali jika salurannya tersumbat oleh sampah-sampah

dari daun.

2. Biologis 

17

Page 18: Contoh Makalah DBD-1

Pengendalian secara biologis adalah pengandalian perkambangan

nyamuk dan jentiknya dengan menggunakan hewan atau tumbuhan.

seperti memelihara ikan cupang pada kolam atau menambahkannya

dengan bakteri Bt H-14.

3. Kimiawi 

Pengendalian secara kimiawi merupakan cara pengandalian serta

pembasmian nyamuk serta jentiknya dengan menggunakan bahan-bahan

kimia. Cara pengendalian ini antara lain dengan: 

a. Pengasapan/fogging dengan menggunakanmal athion danf enthion

yang berguna untuk mengurangi kemungkinan penularan aides aegypti

sampai batas tertentu.

b. Memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat-tempat

penampungan air seperti gentong air, vas bunga, kolam dan lain-lain.

Cara yang paling mudah namun efektif dalam mencegah penyakit

DBD adalah dengan mengkombinasikan cara-cara diatas yang sering kita

sebut dengan istilah 3M plus yaitu dengan menutup tempat penampungan

air, menguras bak mandi dan tempat penampungan air sekurang-ku-

rangnya seminggu sekali serta menimbun sempah-sampah dan lubang-

lubang pohon yang berpotensi sebagai tempat perkembangan jentik-jentik

nyamuk. Selain itu juga dapat dilakukan dengan melakukan tindakanplus

seperti memelihara ikan pemakan jentik-jentik nyamuk, menur larvasida,

18

Page 19: Contoh Makalah DBD-1

menggunakan kelambu saat tidur, memesang kasa, menyemprot dengan

insektisida, menggunakan repellent, memesang obat nyamuk, memeriksa

jentik nyamuk secara berkala serta tindakan lain yang sesuai dengan kon-

disi setempat. 7

BAB III

TUJUAN UMUM

Tujuan dari surveilans sendiri adalah Tersedianya data dan informasi

epidemiologi sebagai dasar manajemen kesehatan untuk pengambilan keputusan

dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi program kesehatan dan

peningkatan kewaspadaan serta respon kejadian luar biasa yang cepat dan tepat

secara nasional, propinsi dan kabupaten/kota Indonesia.1

Daerah endemik adalah suatu keadaan dimana suatu penyakit menetap

yang berada dalam masyarakat pada suatu tempat / populasi tertentu.8

Daerah non endemik adalah suatu keadaan dimana suatu penyakit tidak

menetap berada dalam masyarakat pada suatu tempat / populasi tertentu.

Surveilans epidemiologi penyakit DBD di daerah non endemik juga

menjadi prioritas karena daerah non endemik bisa saja berubah menjadi kondisi

yang dapat mempengaruhi peningkatan dan penularan penyakit DBD, oleh karena

itu surveilans epidemiologi di daerah non endemik bertujuan untuk dapat menjadi

19

Page 20: Contoh Makalah DBD-1

tindakan penanggulangan secara efektif dan efesien untuk mengurangi

peningkatan dan penularan penyakit DBD.9

BAB IV

PEDOMAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

A. Surveilans epidemiologi DBD

Dalam Surveilans Epidemiologis Penyakit Demam Berdarah Dengue

(DBD), ada beberapa hal yang perlu diketahui, yaitu : 

1. Surveilans Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah proses pengumpulan,

pengolahan, analisis dan interpretasi data, serta penyebarluasan informasi

ke penyelenggara program dan pihak / instansi terkait secara sistematis

dan terus menerus tentang situasi DBD di daerah endemik atau non

20

Page 21: Contoh Makalah DBD-1

endemik dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan

penularan penyakit tersebut agar dapat dilakukan tindakan

penanggulangan secara efektif dan efisien.9

2. Penegakan diagnosis DBD

a) Diagnosis klinis DBD adalah penderita dengan gejala demam tinggi

mendadak, tanpa sebab yang jelas, berlangsung terus menerus selama

2 – 7 hari disertai manifestasi perdarahan (sekurang – kurangnya uji

tourniquet positif). Trombositopenia (jumlah trombosit ≤ 

100.000/μl), dan hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit ≥ 20 %)

b) Diagnosis Laboratoris adalah hasil pemeriksaan serologis pada

tersangka DBD menunjukan hasil positif pada pemeriksaan HI test

atau peninggian (positif) IgG saja atau IgM dan IgG pada

pemeriksaan dengue rapid test.9

3. Tersangka DBD adalah penderita demam tinggi mendadak, tanpa sebab

yang jelas, berlangsung terus menerus selama 2 – 7 hari disertai tanda – 

tanda perdarahan sekurang –  kurangnya uji tourniquet (Rumple Leede)

positif dan atau jumlah trombosit ≤ 100.000 / μl.9

4. Laporan kewaspadaan dini DBD (KD/RS DBD) adalah laporan segera

(paling lambat dikirimkan dalam 24 jam setelah penegakkan diagnosis)

tentang adanya penderita (DD, DBD dan SSD) termasuk tersangka DBD

agar segera dapat dilakukan tindakan atau langkah –  langkah

penanggulangan seperlunya.9

21

Page 22: Contoh Makalah DBD-1

5. Laporan tersangka DBD dimaksudkan hanya untuk kegiatan proaktif

surveilans dan peningkatan kewaspadaan, tetapi bukan sebagai laporan

kasus atau penderita DBD.9

6. Unit pelayanan kesehatan adalah rumah sakit (RS), Puskesmas,

Puskesmas Pembantu, balai pengobatan, poliklinik, dokter praktek

bersama, dokter praktek swasta, dan lain – lain.9

7. Puskesmas setempat ialah puskesmas dengan wilayah kerja di tempat

dimana penderita DBD berdomisili.9

Alur Pelaporan Penyakit Demam Berdarah Dengue

a. Pelaporan Rutin

1) Pelaporan dari unit pelayanan kesehatan (selain puskesmas)

2)  Pelaporan dari puskesmas ke dinas kesehatan kabupaten / kota

3) Pelaporan dari dinas kesehatan kabupaten / kota ke dinas kesehatan

provinsi

4) Pelaporan dari dinas kesehatan provinsi ke Ditjen PP & PL.9

Bagan Alur Pelaporan Demam Berdarah Dengue

22

Page 23: Contoh Makalah DBD-1

b. Umpan balik pelaporan

Umpan balik pelaporan perlu dilaksanakan guna meningkatkan

kualitas dan memelihara kesinambungan pelaporan, kelengkapan dan

ketepatan waktu pelaporan serta analisis terhadap laporan. Frekuensi umpan

balik oleh masing –  masing tingkat administrasi dilaksanakan setiap tiga

bulan, minimal dua kali dalam setahun.

Sistem surveilans penyakit DBD adalah pengamatan penyakit DBD di

Puskesmas meliputi kegiatan pencatatan, pengolahan dan penyajian data

penderita DBD untuk pemantauan mingguan, laporan mingguan wabah,

laporan bulanan program P2DBD, penentuan desa / kelurahan rawan,

mengetahui distribusi kasus DBD / kasus tersangka DBD per RW / dusun,

menentukan musim penularan dan mengetahui kecenderungan penyakit.9

23

Page 24: Contoh Makalah DBD-1

B. Tujuan

Tujuan dari surveilans epidemiologi penyakit DBD di daerah non

endemik adalah Tersedianya data dan informasi epidemiologi penyakit DBD

sebagai dasar manajemen kesehatan untuk pengambilan keputusan dalam

perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi program kesehatan dan

peningkatan kewaspadaan, dimana surveilans epidemiologi di daerah non

endemik menjadi tindakan penanggulangan secara efektif dan efesien untuk

mengurangi peningkatan dan penularan penyakit DBD.9

C. Sasaran

Sasaran surveilans epidemiologi penyakit DBD adalah Sebagai berikut :

1. Individu 

Pengamatan dilakukan pada individu yang terinfeksi dan

mempunyai potensi untuk menularkan penyakit DBD sampai individu

tersebut tidak membahayakan dirinya maupun lingkungannya.

2. Populasi lokal

Populasi lokal ialah kelompok penduduk yang terbatas pada orang-

orang dengan risiko terkena suatu penyakit (population at risk).

Pengamatan dilakukan pada individu yang kontak dengan penderita DBD,

pada pejamu yang rentan (misalnya bayi), dan terhadap kelompok

24

Page 25: Contoh Makalah DBD-1

individu yang mempunyai peluang untuk kontak dengan penderita

(misalnya tenaga medis).

3. Populasi nasional

Populasi nasional ialah pengamatan yang dilakukan terhadap

semua penduduk secara nasional. Hal ini dilakukan setelah program

pemberantasan dilaksanakan.

4. Populasi internasional

Kegiatan ini berupa pengamatan terhadap penyakit yang dilakukan

oleh berbagai negara secara bersama-sama, yang ditujukan untuk

penyakit-penyakit yang mudah menimbulkan epidemi atau pandemi.

Tujuan dilaksanakannya pengamatan ini adalah untuk saling memberi

informasi tentang epidemi yang timbul di suatu negara agar negara lain

yang tidak terkena dapat melakukan upaya pencegahan.10

D. Langkah-langkah

Langkah-langkah surveilans epidemiologi penyakit demam berdarah

dengue (DBD) di daerah non endemik terdiri dari dua yaitu :

1. Identifikasi dini kasus

Deteksi dini kasus DBD yakni deteksi virus (antigen) secara dini

dengan metode antigen capture (NS1 atau nonstructural protein 1) untuk

mendeteksi adanya virus dalam tubuh. Deteksi virus bisa dilakukan

25

Page 26: Contoh Makalah DBD-1

sehari sebelum penderita menderita demam, hingga virus hilang pada

hari ke 9. Setelah diketahui ada nya virus: penderita diberi antiviral yang

efektif membunuh virus DBD.

Identifikasi dini dilakukan oleh petugas surveilans atau kader

dengan mencari kasus DBD secara pro aktif disekitar penderita pertama

yang diketahui alamatnya, atau menggunakan petugas yang siaga, dengan

mendirikan Pos-pos DBD disetiap RW, atau Kelurahan.

Setiap kelurahan atau Puskesmas dilengkapi alat antigen capture

NS1 yang Rapid (yang hanya hitungan 20 menit sudah diketahui, dengan

ketepatan harus diatas 95%). Deteksi dini kasus pertama harus di lakukan

sedini mungkin.

Model ini terdiri dari unit pelayanan garis depan (front liners).

Mereka adalah Puskesmas dan atau dokter praktek umum/klinik yang

berpartisipasi yang diharapkan merupakan unit pelayanan yang dimintai

pertolongan pengobatan akan mencatat alamat penderita positif DBD.

Penderita yang berobat akan dicatat alamatnya, lalu dilaporkan ke

Puskesmas, yang kemudian hendaknya dilakukan Penyelidikan

Epidemiologi oleh petugas survailans yang ditunjuk dan segera menyisir

sekitar rumah menanyakan secara proaktif apakah ada yang menderita

demam tambahan atau tidak (ada tidak penderita tambahan). Diagnostik

dilakukan dengan antigen captured yang Rapid (test). Bagi yang

memberikan gambaran positif akan langsung diberi pengobatan dengan

26

Page 27: Contoh Makalah DBD-1

antiviral DBD. Setiap penderita akan memerlukan dukungan

laboratorium untuk memeriksa tanda awal seperti, hematokrit, trombosit,

leucocyte dan gejala klinik lain. Oleh sebab itu dianjurkan ada

Puskesmas rujukan laboratorium atau kepesertaan Laboratorium Klinik

dalam wilayah bersangkutan.11

2. Perhitungan besarnya masalah

Hingga saat ini, perluasan wilayah yang melaporkan kasus DBD

terus meningkat di Indonesia. Tahun 2006 hanya 200 kabupaten/ kota

saja yang melaporkan terjadi sebaran endemis DBD dan selebihnya

dalam daerah non endemis, sedangkan tahun 2007 menjadi 350

kabupaten/kota dan pada 2010 mencapai 464 kabupaten/kota.12

Sejak tahun 1968 telah terjadi peningkatan persebaran jumlah

provinsi dan kabupaten/kota yang endemis DBD, dari 2 provinsi dan 2

kota, menjadi 32 (97%) dan 382 (77%) kabupaten/kota pada tahun 2009.

Provinsi Maluku, dari tahun 2002 sampai tahun 2009 tidak ada laporan

kasus DBD. Selain itu terjadi juga peningkatan jumlah kasus DBD, pada

tahun 1968 hanya 58 kasus menjadi 158.912 kasus pada tahun 2009.13

Tabel 1. Jumlah dan Persebaran Kasus DBD Tahun 1968 – 2009

27

Page 28: Contoh Makalah DBD-1

Sumber : Ditjen PP & PL Depkes RI, 2009

Peningkatan dan penyebaran kasus DBD tersebut kemungkinan

disebabkan oleh mobilitas penduduk yang tinggi, perkembangan wilayah

28

Page 29: Contoh Makalah DBD-1

perkotaan, perubahan iklim, perubahan kepadatan dan distribusi pen-

duduk serta faktor epidemiologi lainnya yang masih memerlukan peneli-

tian lebih lanjut.13

Gambar 1. Angka Insiden DBD per 100.000 Penduduk di Indonesia

Tahun 1968 – 2009

Sumber : Ditjen PP & PL Depkes RI, 2009

Berdasarkan situasi di atas, terjadi tren yang terus meningkat dari

tahun 1968 sampai tahun 2009.13

Gambar 2. Persentase Kasus DBD Berdasarkan Kelompok Umur

29

Page 30: Contoh Makalah DBD-1

Tahun 1993 - 2009

Sumber : Ditjen PP & PL Depkes RI, 2009

Kasus DBD perkelompok umur dari tahun 1993 - 2009 terjadi pergeseran.

Dari tahun 1993 sampai tahun 1998 kelompok umur terbesar kasus DBD

adalah kelompok umur <15 tahun, tahun 1999 - 2009 kelompok umur terbesar

kasus DBD cenderung pada kelompok umur >=15 tahun.13

BAB V

30

Page 31: Contoh Makalah DBD-1

PENUTUP

A. Kesimpulan

Demam berdarah dengue merupakan masalah kesehatan

masyarakat sampai saat ini, hal ini disebabkan demam berdarah dengue

menyebar diseluruh dunia yang dapat menjangkiti semua golongan usia.

Peningkatan dan penyebaran kasus DBD tersebut kemungkinan

disebabkan oleh mobilitas penduduk yang tinggi, perkembangan wilayah

perkotaan, perubahan iklim, perubahan kepadatan dan distribusi penduduk

serta faktor epidemiologi lainnya yang masih memerlukan penelitian lebih

lanjut. Selain itu, faktor perilaku dan partisipasi masyarakat yang masih

kurang dalam kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) serta

faktor pertambahan jumlah penduduk dan faktor peningkatan mobilitas

penduduk yang sejalan dengan semakin membaiknya sarana transportasi

menyebabkan penyebaran virus DBD semakin mudah dan semakin luas.

Surveilans epidemiologi khususnya di daerah non endemik DBD

diharapkan menjadi salah satu metode tindakan penanggulangan secara

efektif dan efesien untuk mengurangi peningkatan dan penularan penyakit

DBD.

31

Page 32: Contoh Makalah DBD-1

B. Saran

1. Perlunya digalakkan Gerakan 3 M plus, tidak hanya bila terjadi wabah

tetapi harus dijadikan gerakan nasional melalui pendekatan

masyarakat.

2. Early Warning Outbreak Recognition System (EWORS) perlu di-

lakukan secara berdaya guna dan berhasil guna.

3. Pelaporan deteksi dini DBD dapat dilakukan segera mungkin untuk

menekan penyebaran dan penularan penyakit DBD.

4. Partisipasi antar sektor dan masyarakat sangat diperlukan untuk

optimalisasi penanganan dan pemberantasan penyakit DBD baik di

daerah endemik maupun daerah non endemik.

32

Page 33: Contoh Makalah DBD-1

DAFTAR PUSTAKA

1. Fitriani, Karina. 2010. Surveilans Penyakit Demam Berdarah.

http://karinav3any.blogspot.com

2. Indonesian Public Health. 2013. Surveilans Epidemiologi DBD.

http://www.indonesian-publichealth.com/2013/02/surveilans-epidemiologi -

dbd.html

3. Ditjen PP & PL Kemkes RI. 2011. http://www.pppl.depkes.go.id/

4. Dr.dr.H.Rachmat Latief, SpPD., M.Kes., FINASIM. 2010. http://dinkes-

sulsel.go.id/new/index.php?

option=com_content&task=view&id=808&Itemid=1

5. Depkes RI. 2005. Pencegahan dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue

di Indonesia. www.depkes.go.id

6. Ratuti. 2012. Tugas Surveilans. http://mr-ratuti.blogspot.com/2012/04/tugas-

surveilans.html

7.  http://www.litbang.depkes.go.id/maskes/052004/demamberdarah1.htm

8. http://perdetik.blogspot.com/2009/12/pengertian-endemik.html

9. 2013. Surveilans Epidemiologi Penyakit Demam Berdarah Dengue

(DBD).http://opynmananta.blogspot.com/2013/04/surveilans-epidemiologi-

penyakit-demam.html

10. 2010. Surveilans Epidemiologi.

http://zweetscorpioluv.blogspot.com/2010/06/surveilans-epidemiologi.html

33

Page 34: Contoh Makalah DBD-1

11. Prof. Dr. Umar Fachmi Achmadi, MPH, PHD. Manajemen Demam Berdarah

Berbasis Wilayah. Buletin Jendela Epidemiologi Volume 2 tahun 2010

12. Humaniora. Cegah Demam Berdarah dengan Intervensi Proteksi Individual.

2013.http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/04/04/3/143638/

Cegah-Deman-Berdarah-dengan-Intervensi-Proteksi-Individual

13. 2010. DBD di Indonesia tahun 1968-2009.Buletin Jendela Epidemiologi

Volume 2 tahun 2010

34

Page 35: Contoh Makalah DBD-1

LAMPIRAN

35

Page 36: Contoh Makalah DBD-1

PENGGUNAAN RAPID DIAGNOSTIC TEST (RDT) UNTUK PENUNJANG

DIAGNOSIS DINI DBD

1. Puskesmas

36

PUSKESMAS

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih mani-festasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

PUSKESMASPUSKESMASPUSKESMASPUSKESMASPUSKESMASPUSKESMASPUSKESMASPUSKESMASPUSKESMASPUSKESMASPUSKESMASPUSKESMASPUSKESMASPUSKESMASPUSKESMASPUSKESMASPUSKESMASPUSKESMASPUSKESMASPUSKESMASPUSKESMASPUSKESMASPUSKESMASPUSKESMASPUSKESMASPUSKESMASPUSKESMASPUSKESMASPUSKESMASPUSKESMASPUSKESMASPUSKESMASPUSKESMASPUSKESMASPUSKESMAS

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih mani-festasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih mani-festasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih mani-festasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih mani-festasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih mani-festasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih mani-festasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih mani-festasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih mani-festasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih mani-festasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih mani-festasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih mani-festasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih mani-festasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih mani-festasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih mani-festasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih mani-festasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih mani-festasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih mani-festasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih mani-festasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih mani-festasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih mani-festasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih mani-festasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih mani-festasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih mani-festasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih mani-festasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih mani-festasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih mani-festasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih mani-festasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih mani-festasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih mani-festasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih mani-festasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih mani-festasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih mani-festasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih mani-festasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih mani-festasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih mani-festasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

Page 37: Contoh Makalah DBD-1

2. Rumah Sakit

37

Negatif RDT, Positif RDT, adalah: 1,2,3.

PE ( Penyelidikan Epidemiologi)

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter

PSN, Larvasidasi, Penyuluhan

RUMAH SAKIT

PSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, Penyuluhan

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)

Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter

RUMAH SAKITRUMAH SAKITRUMAH SAKITRUMAH SAKITRUMAH SAKITRUMAH SAKITRUMAH SAKITRUMAH SAKITRUMAH SAKITRUMAH SAKITRUMAH SAKITRUMAH SAKITRUMAH SAKITRUMAH SAKITRUMAH SAKITRUMAH SAKITRUMAH SAKITRUMAH SAKITRUMAH SAKITRUMAH SAKITRUMAH SAKITRUMAH SAKITRUMAH SAKITRUMAH SAKITRUMAH SAKITRUMAH SAKITRUMAH SAKITRUMAH SAKITRUMAH SAKITRUMAH SAKITRUMAH SAKITRUMAH SAKITRUMAH SAKITRUMAH SAKITRUMAH SAKITRUMAH SAKIT

Page 38: Contoh Makalah DBD-1

38

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih manifestasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

Negatif RDT,

Positif RDT, adalah: 1,2,3.PE ( Penyelidikan Epidemiologi)

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

PSN, Larvasidasi, Penyuluhan

Isi form laporan Lapor ke Dinas Kesehatan Setem-pat dengan tembu-san ke Puskesmas

24 Jam

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih manifestasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih manifestasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih manifestasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih manifestasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih manifestasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih manifestasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih manifestasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih manifestasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih manifestasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih manifestasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih manifestasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih manifestasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih manifestasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih manifestasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih manifestasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih manifestasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih manifestasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih manifestasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih manifestasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih manifestasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih manifestasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih manifestasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih manifestasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih manifestasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih manifestasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih manifestasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih manifestasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih manifestasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih manifestasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih manifestasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih manifestasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih manifestasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih manifestasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih manifestasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih manifestasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Kasus : Demam disertai dengan dua atau lebih manifestasi klinis berikut : - Sakit kepala, - nyeri belakang bola mata , - mialgia, - artralgia, - ruam, - manifestasi perdarahan - dan belum didiagnosa penyakit lain

Isi form laporan Lapor ke Dinas Kesehatan Setem-pat dengan tembu-san ke Puskesmas

Isi form laporan Lapor ke Dinas Kesehatan Setem-pat dengan tembu-san ke Puskesmas

Isi form laporan Lapor ke Dinas Kesehatan Setem-pat dengan tembu-san ke Puskesmas

Isi form laporan Lapor ke Dinas Kesehatan Setem-pat dengan tembu-san ke Puskesmas

Isi form laporan Lapor ke Dinas Kesehatan Setem-pat dengan tembu-san ke Puskesmas

Isi form laporan Lapor ke Dinas Kesehatan Setem-pat dengan tembu-san ke Puskesmas

Isi form laporan Lapor ke Dinas Kesehatan Setem-pat dengan tembu-san ke Puskesmas

Isi form laporan Lapor ke Dinas Kesehatan Setem-pat dengan tembu-san ke Puskesmas

Isi form laporan Lapor ke Dinas Kesehatan Setem-pat dengan tembu-san ke Puskesmas

Isi form laporan Lapor ke Dinas Kesehatan Setem-pat dengan tembu-san ke Puskesmas

Isi form laporan Lapor ke Dinas Kesehatan Setem-pat dengan tembu-san ke Puskesmas

Isi form laporan Lapor ke Dinas Kesehatan Setem-pat dengan tembu-san ke Puskesmas

Isi form laporan Lapor ke Dinas Kesehatan Setem-pat dengan tembu-san ke Puskesmas

Isi form laporan Lapor ke Dinas Kesehatan Setem-pat dengan tembu-san ke Puskesmas

Isi form laporan Lapor ke Dinas Kesehatan Setem-pat dengan tembu-san ke Puskesmas

Isi form laporan Lapor ke Dinas Kesehatan Setem-pat dengan tembu-san ke Puskesmas

Isi form laporan Lapor ke Dinas Kesehatan Setem-pat dengan tembu-san ke Puskesmas

Isi form laporan Lapor ke Dinas Kesehatan Setem-pat dengan tembu-san ke Puskesmas

Isi form laporan Lapor ke Dinas Kesehatan Setem-pat dengan tembu-san ke Puskesmas

Isi form laporan Lapor ke Dinas Kesehatan Setem-pat dengan tembu-san ke Puskesmas

Isi form laporan Lapor ke Dinas Kesehatan Setem-pat dengan tembu-san ke Puskesmas

Isi form laporan Lapor ke Dinas Kesehatan Setem-pat dengan tembu-san ke Puskesmas

Isi form laporan Lapor ke Dinas Kesehatan Setem-pat dengan tembu-san ke Puskesmas

Isi form laporan Lapor ke Dinas Kesehatan Setem-pat dengan tembu-san ke Puskesmas

Isi form laporan Lapor ke Dinas Kesehatan Setem-pat dengan tembu-san ke Puskesmas

Isi form laporan Lapor ke Dinas Kesehatan Setem-pat dengan tembu-san ke Puskesmas

Isi form laporan Lapor ke Dinas Kesehatan Setem-pat dengan tembu-san ke Puskesmas

Isi form laporan Lapor ke Dinas Kesehatan Setem-pat dengan tembu-san ke Puskesmas

Isi form laporan Lapor ke Dinas Kesehatan Setem-pat dengan tembu-san ke Puskesmas

Isi form laporan Lapor ke Dinas Kesehatan Setem-pat dengan tembu-san ke Puskesmas

Isi form laporan Lapor ke Dinas Kesehatan Setem-pat dengan tembu-san ke Puskesmas

Isi form laporan Lapor ke Dinas Kesehatan Setem-pat dengan tembu-san ke Puskesmas

Isi form laporan Lapor ke Dinas Kesehatan Setem-pat dengan tembu-san ke Puskesmas

Isi form laporan Lapor ke Dinas Kesehatan Setem-pat dengan tembu-san ke Puskesmas

Isi form laporan Lapor ke Dinas Kesehatan Setem-pat dengan tembu-san ke Puskesmas

Isi form laporan Lapor ke Dinas Kesehatan Setem-pat dengan tembu-san ke Puskesmas

Isi form laporan Lapor ke Dinas Kesehatan Setem-pat dengan tembu-san ke Puskesmas

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

- isi formulir laporan

- periksa dengan RDT : NS1, IgM &IgG

PSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, PenyuluhanPSN, Larvasidasi, Penyuluhan

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

Hasil PE negative : Tidak ditemukan penderita DBD lain dan atau tidak ditemukan 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas, tidak ditemukan penderita panas dengan RDT positif dan ditemukan jentik (5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100 meter

PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)PE ( Penyelidikan Epidemiologi)

Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,Negatif RDT,

24 Jam24 Jam24 Jam24 Jam24 Jam24 Jam24 Jam24 Jam24 Jam24 Jam24 Jam24 Jam24 Jam24 Jam24 Jam24 Jam24 Jam24 Jam24 Jam24 Jam24 Jam24 Jam24 Jam24 Jam24 Jam24 Jam24 Jam24 Jam24 Jam24 Jam24 Jam24 Jam24 Jam24 Jam24 Jam24 Jam24 Jam

Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.Positif RDT, adalah: 1,2,3.

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Hasil PE positif: ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lain atau 3 orang penderita panas tanpa sebab yang jelas atau 1 penderita panas RDT positif* dan atau ditemukan jentik (>5%) pada minimal 20 rumah atau radius 100meter

Page 39: Contoh Makalah DBD-1

39

PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter PSN, Larvasidasi, Penyuluhan, Fog-ging radius 200 meter