combustio
-
Upload
astri-faluna-sheylavontia -
Category
Documents
-
view
223 -
download
4
description
Transcript of combustio
LUKA BAKAR (COMBUSTIO )
Pembimbing: dr. Huntal Sp.BP - RE
Disusun oleh: Astri Faluna 1102009044
LUKA BAKAR → Luka bakar
(combustio) adalah luka yang disebabkan
oleh kontak dengan suhu tinggi seperti
api, air panas, listrik, bahan kimia, dan
radiasi; juga oleh sebab kontak dengan
suhu rendah (frost-bite). (Mansjoer, 2000)
STRUKTUR KULIT
KLASIFIKASI
LUKABAKAR
Berdasarkan kedalaman luka
Derajat ISuperfisial skin burn
Derajat IIPartial thickness skin burn
Derajat IIIFull thickness skin burn
Derajat I
• Superfisial skin burn• Hanya mengenai lapisan
epidermis• Kulit kering, eritema• Nyeri• Tidak ada bula• Ex: Sun burn• Sembuh dlm 5 –10 hari
Derajat II
• II a: Merah muda – merah Bula + Udem Lembab, basah CRT + Nyeri +
• II b: Berwarna pucat Bula – Udem Lembab CRT – Nyeri + berkurang
Derajat III
• Full thickness skin burn• Kerusakan meliputi
seluruh dermis dan lapisan yg lebih dalam
• Dermis yang terbakar dan mengering : eskar
• Tidak ada bula• Warna putih (koagulasi
protein)• Tidak ada nyeri, CRT -
Trauma Inhalasi
• Korban kebakaran, terpapar asap yang banyak mengandung kimia berbahaya : sulfur dioksida, nitrogen dioksida, asam hidroklorida, hidrosianida, karbon monoksida, dan karbon dioksida menyebabkan kerusakan paru yang parah.
• Pertolongan pertama : pemindahan penderita dari sumber gas berbahayadan memberikan oksigen.
• Indeks kecurigaan yang lebih tinggi : pasien dengan rambut hidung yang gosong, edema mulut atau pharynx, serak atau ada sputum berkarbon.
• Penatalaksanaan trauma inhalasi:Pemberian oksigen 100% lewat face mask atau nasa kanul.Dapat diberikan bronkodilator dan intubasi
Indikasi rawat inap
• Usia 10 – 40 tahun: luka bakar derajat 2 lebih dari 15 % TBSA (Total Body Surface Area).
• Usia <10 tahun dan > 40 tahun: luka bakar derajat 2 lebih dari 10% TBSA, setiap luka bakar derajat 3
• Luka bakar yang mengenai wajah, tanagan, kaki atau perineum
• Luka bakar sirkumferensial di ekstremitas• Luka bakar akibat listrik
Manajemen Luka Bakar
1. Pertolongan Pertama • Jauhkan dari sumber trauma• Bebaskan jalan napas• Perbaiki pernapasan• Perbaiki sirkulasi• Bilas dengan air mengalir terus-menerus sampai
pertolongan selanjutnya yang memadai• Penutup luka/tubuh diganti dengan yang steril• Pemberian analgetik dan profilaksis tetanus• Antibiotika intravena profilaksis tidak diperlukan
2. Perawatan luka
• Cuci dengan larutan detergen encer, bilas dengan air mengalir (kran)
• Kulit yang terkelupas dibuang, bulae jangan dikelupas
• Bula utuh dengan cairan > 5 cc dihisap, <5cc dibiarkan
• Luka dikeringkan, diolesi mercurochrom atau SSD (Silver Sulva Diazin).
• Perawatan terbuka atau tertutup dengan balutan• Pasien dipindahkan ke tempat steril
3. Terapi cariran dan electrolit• Tujuannya untuk memperbaiki sirkulasi dan
mempertahankannya• Bila, derajat 2/3 > 25%• Bila, tidak dapat minum. Menurut EVANS,
perkiraan kebutuhan cairan sebagai berikut:Hari 1- BB x % luka bakar x 1cc (electrolit NaCL)-BB x % luka bakar 1cc (koloid)-2000cc Glukosa 10%
Hari 2- BB x % luka bakar x ½cc (electrolit/NaCL)- BB x luka bakar x ½ cc (koloid)- 2000cc Glukosa 10% Monitor urine; ½ - 1cc/jam- Pemberian disesuikan dengan monitoring- ½ vol. Diberikan 8 jam pertama sejak trauma - ½ vol sisa diberikan 16 jam berikutnya- Monitor: kateter urine, CVP- Monitor sirkulasi: Tensi, nadi, pengisian vena, pengisian kapiler,
kesadaran, diuresis, CVP, Hb dan Ht tiap jam- Bila diuresis < 1cc/kgBB 2 jam berturut-turut, tetesan dipercepat 50%- Bila diuresis > 2cc/kgBB 2 jam berturut-turut, tetesan diperlambat
50%
Menurut BAXTER, perkiraan kebutuhan cairan sebagai berikut:• Hari 1 BB (Kg) x % LB x 4cc (RL)• Hari 2 Koloid 500-2000cc + Glukosa 5% untuk
maintenance
4. Nutrisi
• Cara pemberian: enteral dan parenteral• Harris-Benedict untuk kebutuhan kalori 24
jam = (25 kkal x kgBB) + (40 kkal x % TBSA)• Protein: 2,5-3 g/kg per hari (dewasa), 3-4 g/kg
per hari (anak)• Pada pasien dengan luka bakar luas dapat
dilakukan pemantauan kadar prealbumin untuk memantau keadaan nutrisi pasien.
5. Eksisi dan graft
- Eksisi luka bakar secara tangensial dan graft dilakukan setelah hemodinamik stabil, biasanya dilakukan mulai hari ke 2-4
- Eksisi dilakukan lapis demi lapis hingga tercapai lapisan kulit yang masih viable.
- Sebelum dilakukan graft harus dilakukan debridement luka yang baik, infeksi diatasi, dan keadaan nutrisi harus baik
Komplikasi
• Parut yang sukar diperbaiki• Kontraktur• Cacat tubuh• Kematian
Prognosis
• Hasil terbaik tergantung pada ukuran luka bakar dan usia pasien sendiri.
TERIMA KASIH