CODE BLUE-

13
GUIDELINE CODE BLUE (A) Kebijakan Team Code Blue harus merespons semua Code Blue yang dikeluarkan oleh semua bagian dari Rumah Sakit. (B) Tujuan dari Kebijakan Tujuan dari team Code Blue adalah untuk memastikan resusitasi jantung, paru, dan cerebral yang cepat dan terlatih bagi orang yang mengalami cardiopulmonary arrest. Formasi dari team Code Blue harus menyediakan personil yang terlatih dan membantu meringankan tugas staff-staff lain dari rumah sakit dalam situasi Code Blue. (C) Prosedur Permulaan dari Code Blue Setiap personil yang memukan orang dengan keadaan cardiopulmonary arrest dapat memulai Code Blue. Personil tersebut harus tetap bersama pasien tersebut dan meminta bantuan bagaimanapun caranya. Dalam memanggil team Code Blue, operator rumah sakit dapat dipanggil dengan menelefon nomer 77 dan memberi notifikasi lokasi dari Code Blue, berupa kata-kata yang jelas, bukan inisial ataupun singkatan. “Code Buttons” special care unit harus diaktifkan. Operator rumah sakit harus menghubungi setiap anggota team Code Blue.

description

code blue

Transcript of CODE BLUE-

Page 1: CODE BLUE-

GUIDELINE CODE BLUE

(A) Kebijakan

Team Code Blue harus merespons semua Code Blue yang dikeluarkan oleh

semua bagian dari Rumah Sakit.

(B) Tujuan dari Kebijakan

Tujuan dari team Code Blue adalah untuk memastikan resusitasi jantung, paru,

dan cerebral yang cepat dan terlatih bagi orang yang mengalami cardiopulmonary

arrest. Formasi dari team Code Blue harus menyediakan personil yang terlatih dan

membantu meringankan tugas staff-staff lain dari rumah sakit dalam situasi Code

Blue.

(C) Prosedur

Permulaan dari Code Blue

Setiap personil yang memukan orang dengan keadaan cardiopulmonary arrest

dapat memulai Code Blue. Personil tersebut harus tetap bersama pasien tersebut dan

meminta bantuan bagaimanapun caranya.

Dalam memanggil team Code Blue, operator rumah sakit dapat dipanggil

dengan menelefon nomer 77 dan memberi notifikasi lokasi dari Code Blue, berupa

kata-kata yang jelas, bukan inisial ataupun singkatan. “Code Buttons” special care

unit harus diaktifkan.

Operator rumah sakit harus menghubungi setiap anggota team Code Blue.

Operator rumah sakit juga harus mengumumkan lokasi dari Code Blue

menggunakan kata-kata yang jelas, bukan inisial ataupun singkatan. Mengaktifkan

nada emergensi sebelum mengumumkan Code Blue. Operator akan memberi

notifikasi kepada supervisor perawat akan terjadinya Code Blue.

Prosedur selama Code Blue

Team Code Blue harus mengikuti panduan Advanced Cardiac Life Support

(ACLS) yang terbaru.

Prosedur Resusitasi Jantung Paru

Resusitasi jantung paru dan ventilasi harus dilakukan oleh orang yang

berkompeten yang pertama kali datang di lokasi kejadian Code Blue, setelah

Page 2: CODE BLUE-

memastikan Code Blue sudah diaktifasi. Setelah itu tanggung jawab diserahkan

kepada dokter yang bertanggung jawab (charge-physician).

Prosedur terkait hal defibrilasi dan monitoring irama jantung

Defibrilasi pasien dilakukan oleh orang yang berkompeten (sudah terlatih mengenai

ACLS) yang pertama kali datang di lokasi Code Blue. Setelah itu tanggung jawab

diserahkan kepada charge-physician.

Komposisi dari team Code Blue

1. Satu (1) orang residen penyakit dalam yang setingkat dengan supervisor –

selama jam kerja, dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore, peran ini akan diambil

oleh supervisor dari residen penyakit dalam, sedangkan dari jam 5 sore sampai

jam 8 pagi, peran ini akan diambil oleh residen penyakit dalam senior yang

sedang bertugas saat itu. Semua residen harus sudah terlatih mengenai ACLS.

2. Dua (2) orang residen penyakit dalam tingkat pertama. Tugas dari residen

tingkat pertama di dalam team Code Blue diatur oleh Chief Resident penyakit

dalam.

3. Satu (1) orang residen bedah – ditugaskan oleh Departemen Bedah.

4. Satu (1) orang residen anestesi – ditugaskan oleh Departemen Anestesiologi.

Catatan : setiap residen harus mengusahakn segala cara untuk hadir dan

membantu saat kapanpun terjadinya Code Blue. Jika ada residen yang tidak dapat

hadir, perannya harus digantikan oleh personil lain yang ditunjuk oleh charge-

physician.

5. Dua (2) orang terapis respiratori.

6. Tiga (3) orang perawat satu (1) orang perawat dari MICU

satu (1) orang perawat dari SICU

perawat yang menangani pasien tersebut dan

sudah berpengalaman dalam situasi Code Blue

7. Seorang residen farmasi tingkat 1 atau tingkat 2 – ditugaskan oleh Departemen

Farmasi

8. Campus Police

9. Pelayanan keagamaan, jika tersedia.

Page 3: CODE BLUE-

Tugas dan tanggung jawab anggota Code Blue Team

Tanggung jawab dari anggota code team adalah sebagai berikut :

1. Dokter residen penyakit dalam paling senior adalah dokter yang bertanggung

jawab untuk memimpin Code Blue. (dokter yang bertanggung jawab dalan

resusitasi jantung paru selanjutnya akan disebut sebagai charge-physician).

Pengecualian pada pernyataan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Dokter residen yang bertanggung jawab (selain residen penyakit dalam).

Residen tersebut harus sudah mendapatkan pelatihan dan memiliki

pengalaman untuk menjalankan Code Blue sepenuhnya. Jika residen

tersebut berkenan, maka ia dapat bertanggung jawab atas Code Blue

(perubahan ini akan dicatat dalam record Code Blue). Residen penyakit

dalam senior akan tetap ada selama code dijalankan, sampai charge-

physician yang baru mengindikasikan ia (residen penyakit dalam senior)

tidak lagi dibutuhkan. Tidak boleh ada kebingungan mengenai siapa yang

menjadi charge-physician dalam Code Blue. Untuk menghindari

kebingungan tersebut, charge-physician diharuskan menandatangani

formulir Code Blue untuk segala tindakan yang ia ambil selama

kepemimpinannya menjalankan Code Blue. Charge-physician tersebut

akan dengan otomatis bertanggung jawab atas semua tindakan yang

diambilnya selama Code Blue.

b. Dokter yang bertugas saat itu dapat menjadi dokter penanggung jawab

Code Blue. Dalam kasus ini, dokter residen penyakit dalam akan tetap ada

selama code dijalankan, sampai ia benar-benar tidak lagi dibutuhkan dalam

Code Blue. Dalam keadaan terjadi pergantian charge-physician, hal ini

harus dikomunikasikan dengan baik.

2. Petugas medis tahun pertama akan menjalankan tugas yang diberikan oleh

charge-physician selama code, atau seperti yang diuraikan pada peraturan dan

prosedur standart code selanjutnya.

3. Dokter residen bedah akan bertanggung jawab untuk melakukan semua

tindakan bedah yang diminta oleh charge-physician. Jika dokter residen

bedah memegang peran sebagai charge-physician, ia tidak boleh melakukan

tindakan bedah tersebut, tetapi harus tetap memberikan superfisi dan

mengarahkan dokter yang melakukan tindakan tersebut.

Page 4: CODE BLUE-

4. Dokter residen anestesi akan bertanggung jawab untuk memberikan ventilasi

yang adekuat, keadaan ini dapat termasuk atau tidak termasuk penggunaan

intubasi endotrakeal. Dokter residen anestesi, saat hadir dalam Code Blue,

harus bertanggung jawab atas pengaturan ventilasi pasien. Jika dokter residen

anestesi tidak hadir, orang pengganti yang telah terlatih dan telah terpercaya

untuk memberikan ventilasi adekuat untuk pasien, harus hadir.

Dokter residen penyakit dalam dan bedah harus mendapat pelatihan mengenai

ventilasi dan teknik intubasi agar dapat menjadi back-up. Code Blue charge-

physician harus mendapat tanggung jawab penuh atas oksigenasi yang adekuat

pada pasien. Sangat penting bagi orang yang memberikan ventilasi pada

pasien bekerja berdekatan dengan charge-physician.

5. Dua (2) terapis respiratori harus hadir untuk melakukan maintenance ventilasi

setelah diberikan airway dan kompresi dada jika diperlukan.

6. Tiga (3) perawat harus hadir dalam setiap Code Blue, dengan tanggung jawab

yang dijelaskan di bawah ini. Jika Code Blue terjadi pada area di mana tidak

ada perawat regular yang hadir, House Supervisor wajib mendokumentasikan

kejadian Code Blue, atau menunjuk orang lain untuk melakukannya.

- Satu orang perawat dari Medical Intensive Care Unit (MICU) satu

orang perawat harus bertanggung jawab untuk pengelolaan troli dan

persiapan seluruh obat-obatan.

- Satu orang perawat dari Surgical Intensive Care Unit (SICU) satu

orang perawat harus bertanggung jawab untuk tindakan yang diberikan

secara langsung kepada pasien, seperti memasukkan obat, mengatur

aliran cairan IV, dan evaluasi pasien.

- Satu orang perawat yang berpengalaman dengan Code Blue perawat

ini harus bertanggung jawab atas semua pencatatan kejadian dalam

Code Blue.

7. Residen farmasi akan me-review medikasi yang diberikan kepada pasien,

memberikan rekomendasi dan informasi yang dibutuhkan mengenai terapi

obat, termasuk dosis dan membantu pengambilan dan persiapan obat jika

dibutuhkan.

8. Petugas keamanan akan merespons terhadap setiap peringatan Code Blue.

Tugas utama mereka adalah mengontrol keramaian. Dapat termasuk di

Page 5: CODE BLUE-

dalamnya mengalihkan pasien, pengunjung, atau melayani di lokasi atau area

lain.

9. Pelayanan keagamaan akan diberi informasi oleh operator rumah sakit dan

akan merespons peringatan Code Blue jika tersedia. Pelayanan keagamaan ini

tersedia untuk panggilan 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Tugas mereka

adalah memberikan support kepada keluarga dan pasien secara langsung

maupun tidak langsung terlibat dalam Code Blue.

Kewajiban Nursig House Supervisor (HS) selama Code Blue

HS harus bertanggung jawab untuk hal-hal sebagai berikut :

1. Pelayanan dan pemberian notifikasi kepada keluarga pasien.

2. Memberi notifikasi kepada dokter yang bertugas saat itu.

3. Memberi notifikasi kepada Central Service dan memastikan transportasi yang

cepat jika Central Service membutuhkan supplies ke lokasi terjadinya Code

Blue.

4. Transportasi cepat untuk sample darah ke laboratorium.

5. HS akan memberi notifikasi kepada pendeta/petugas agama rumah sakit. Ia

boleh memasuki ruangan pasien dengan persetujuan dari charge-physician.

6. HS akan memastikan tempat tidur akan tersedia secepatnya untuk menerima

pasien transfer dari lokasi Code Blue jika dibutuhkan.

Catatan : Pada jam kerja, Senin-Jumat, Kepala Perawat atau wakilnya dapat berperan

sebagai HS.

Transfer pasien dari lokasi Code Blue

Pasien dapat dipindahkan dari lokasi Code Blue ke tempat yang lebih sesuai,

jika dibutuhkan, hanya jika kondisi pasien sudah stabil. Pilihan tempat yang sesuai

untuk pasien ditentukan sesuai kebijaksanaan charge-physician Code Blue. Jika

memungkinkan, charge-physician bisa berkonsultasi dengan dokter yang memiliki

record pasien, atau wakilnya, sesuai dengan keputusannya. Jika hal ini tidak

memungkinkan, charge-physician bisa berkonsultasi dengan dokter yang memiliki

record pasien setelah pasien stabil dan/atau sudah ditrasnfer.

Pasien harus menerima perawatan medis saat pemindahan dari lokasi Code

Blue ke tempat perawatan baru saat ditunjuk oleh charge-physician. Satu orang pasien

harus ditemani oleh satu orang tenaga medis.

Page 6: CODE BLUE-

Traffic control pada Code Blue

Charge-physician akan meminta team yang tidak termasuk di dalam Code

Blue responders untuk meninggalkan area Code Blue untuk memaksimalkan efisiensi

dari code.

Charge-physician dapat mengijinkan observer untuk mengamati selama proses

Code Blue berlangsung selama mereka tidak mengganggu berjalannya Code Blue dan

mereka adalah mahasiswa kedokteran, residen, perawat, mahasiswa akademi perawat,

atau mahasiswa terapis resiratori yang sedang mempelajari management Code Blue.

Penghentian Code Blue

HS akan memberi notifikasi kepada dokter yang memiliki record pasien, atau

wakil yang ditunjuknya, bahwa telah terjadi Code Blue. Saat dokter yang sedang

bertugas dapat berbicara melalui telefon atau secara langsung, junior house officer

akam meninggalkan code untuk berbicara dengan dokter yang sedang bertugas.

Dokter yang sedang bertugas harus mengindikasikan dengan baik waktu yang tepat

untuk melakukan hal ini. Jika dokter yang sedang bertugas berkenan, ia dapat

mendelegasikan keputusan ini kepada charge-physician.

Jika terdapat pasien dengan Do Not Resuscitate-Comfort Care (DNR-CC)

sudah terlanjur diresusitasi, code harus dihentikan saat charge-physician menyadari

status pasien tersebut dan tidak adanya respons atas resusitasi yang telah diberikan

atau tidak adanya kemungkinan keberhasilan resusitasi.

Code Blue kedua

Operator telefon akan diberi notifikasi sesuai mekanisme standart dan akan

mengumumkan code sesuai mekanisme standart.

Komposisi team back-up Code Blue :

1. Charge-physician akan menunjuk satu atau dua dokter yang termasuk dalam

team Code Blue untuk pergi ke lokasi Code Blue kedua.

2. Satu dari dua terapis respiratori akan diminta untuk pergi ke lokasi Code Blue

kedua. Pemilihan bagi siapa dari kedua terapis yang akan pergi akan dipilih

sesuai kebijaksanaan charge-physician.

3. Perawat kedua dari MICU dan SICU akan dikirim sesuai yang ditugaskan oleh

kepala perawat di rumah sakit.

Page 7: CODE BLUE-

4. Dua perawat dari unit di mana code terjadi akan membantu tindakan

perawatan dari code.

HS harus menunjuk orang yang akan memimpin Code Blue kedua.

Pencatatan saat Code Blue

Setiap kejadian di dalam Code Blue harus dicatat di dalam formulir Code Blue.

Formulir ini akan dilengkapi oleh orang yang merawat pasien untuk dokumen

tindakan UTMC. Formulir Code Blue akan dimasukkan ke dalam status medis pasien.

Review Code Blue

Review reguler oleh Komite Code Blue dan Department Pengendalian Mutu dari

Code Blue akan berlangsung di UTMC. Tujuan dari review tersebut adalah untuk

mengevaluasi kualitas dari perawatan pasien dan hasil yang dicapai dari pasien yang

mengalami cardiopulmonary arrest di UTMC. Data harus dimasukkan ke dalam

formulir Evaluasi Code Blue. Criteria evaluasi harus direview paling sedikit setahun

sekali oleh Komite Code Blue dan Direktur Medis.

Prosedur Spesial Code Blue

I. Code yang terjadi di area rumah sakit tanpa Troli Code Blue

1. Code yang terjadi di Gift Shop, Lobby dan Cafetaria – staff Unit Gawat

Darurat (UGD) akan menunjuk seseorang untuk mangambil troli code

blue dan stretcher dari UGD ke area code. Troli code blue adalah

prioritas utama. Stretcher adalah prioritas kedua, yang juga diambil dari

UGD.

2. Code yang berasal dari basement rumah sakit, termasuk dapur, bagian

patologi, farmasi, central service, biomed, dan campus police – staff

respiratory care akan bertanggung jawab mengambil troli code blue

untuk digunakan di area code tersebut.

II. Pediatric Code Blue

Pada kejadian Pediatric Code Blue, langkah berikut akan diambil :

1. Orang yang memanggil operator telefon untuk memberitahu terjadi

perdiatric code blue harus dengan jelas mengatakan bahwa ini adalah

“Pediatric Code Blue”.

Page 8: CODE BLUE-

2. Operator telefon akan mengaktifkan alat notifikasi milik Code Team untuk

memberitahu terjadinya “Pediatric Code Blue” beserta lokasinya.

3. HS akan segera mengaktifasi sistem transportasi dari UTMC ke chidren’s

hospital.

4. Semua prosedur Code Blue dan orang yang terdaftar pada code blue

dewasa akan melakukan Pediatric Code. Perawat PALS akan hadir di

samping tempat tidur selama Pediatric Code.

(D) Definisi

Terminologi Code Blue digunakan untuk memanggil semua tenaga medis

terlatih untuk menangani resusitasi kardiopulmonar dan cerebral. Semua dokter dan

perawat yang tergabung dalam Code Blue team akan dilatih oleh menguasai

Provider ACLS yang terbaru.

Resusitasi kardiopulmonar dan cerebral berlaku untuk teknik sebagai berikut :

1) oksigenasi, 2) management jalan nafas, 3) rekognisi aritmia jantung, defribilasi

jantung, dan obat-obatan untuk menunjang perfusi dengan baik untuk mengembalikan

system kardiopulmonar spontan dan fungsi otak, 4) external cardiac massage.