CML PEMBAHASAN
description
Transcript of CML PEMBAHASAN
CML (chronic myeloid leukemia)
PEMBAHASAN
Pasien seorang laki-laki berumur 25 tahun datang dengan keluhan utama lemas sejak
1 bulan yang lalu, keluhan dirasakan makin memberat saat pasien beraktifitas
(bekerja) dan jika pasien terlalu lama bekerja. Keluhan lemas ini disebabkan oleh
karena penurunan dari hemoblobin pembawa oksigen ke jaringan tubuh, pada
pemeriksaan darah lengkap pasien ini didapatkan kadar Hb yang rendah yaitu 4.3
gr/dl, pasien ini mengalamai anemia.
Keluhan lain pasien adalah pusing, ini disebabkan oleh karena suplai oksigen ke otak
(system saraf pusat) akibat anemia berkurang sehingga menimbulkan sensasi pusing
pada kepala pasien. Untuk pengobatan anemia pasien ini di berikan obat simtomatis
ketorolak 2x1 untuk mengurangi nyeri/pusing, kemudian transfuse PRC 2 kolf/hari
untuk menambahan kadar Hemoglobin, serta harus di pantau jika adanya reaksi
transfuse seperti sesak, pada kulit terdapat ruam-ruam kemerahan, gatal-gatal.
Pasien juga pernah MRS selama 5 hari sekitar 2 bulan yang lalu dengan keluhan
serupa, Oleh dokter pasien di sarankan untuk melakukan BMP (pungsi susmsum
tulang ) dan diperoleh hasil pada BMP yaitu CML (chronic myeloid leukemia)
dengan perdesakan system eritropoiesis dan megakariopoiesis, CML merupakan
kelainan kromosom yang menyebabkan sel induk pluripoten pada jalur myeloid
sehingga menyebabkan pembentukan berlebihan/hiperseluler sel darah putih, pada
pasien ini kadar leukosit 48,5 103 ul (4,0–10,0 10³/µL). [
Pada penyakit CML terdapat 3 fase yaitu fase kronik, fase akselerasi, dan fase krisis
blas, Pada fase kronik pasien sering mengeluh pembesaran limpa, atau merasa cepat
kenyang akibat desakan limpa terhadap lambung. Kadang sakit pada perut kanan atas.
Keluhan lain sering tidak spesifik, misalnya rasa cepat lelah, lemah badan, demam,
keringat malam, penurunan berat badan terjadi setelah penyakit berlangsung lama.
Semua keluhan tersebut akibat hipermetabolisme akibat proliferasi sel-sel leukemia.
13
anemia pada pasien ini disebabkan oleh karena adanya pendesakan system
eritropoiesis oleh CML sehingga pembentukan sel darah merah tidak normal.
Trombosit pasien ini juga mengalami penurunan yaitu 45.103 ul karena adanya
pendesakan dari penyakit CML, tetapi pada pasien ini tidak di temukan adanya
perdarahan, kemungkinan karena pasien ini masih toleransi dengan penurunan
trombosit yang dialaminya. Pembesaran lien (splenomegali) sering ditemukan pada
pasien CML, pembesaran terjadi karena lien hiperaktif memproduksi sel darah putih,
kerja lien yang berlebihan/lebih dari normal ini merangsang terjadinya pembesaran
lien.
Manifestasi klinis yang dialami oleh pasien ini adalah manifestasi pada fase kronik :
yaitu ditemukan leukositosis hebat tanpa tanda-tanda infeksi, cepat lelah, lemah
badan, dan ada pembesaran lien (schufner 1).
untuk pengobatan pasien ini diberikan obat-obatan yang menekan system myelositik
seperti hydoksiurea dan busulfat, dan obat karena trombosit pasien adalah 45 103/µL
maka dipilih obat busulfan dengan dosis 4 mg/hari. Dosis dapat ditingkatkan jika
dalam 3 bulan tidak terdapat perbaikan hematologic, pemberian busulfan di pantau
kadar leukosit darah, pemberian harus dihentikan bila leukosit antara 10-20.000/mm3
dan baru dimulai kembali bila leukosit > 50.000/mm3.
Kadar asam urat (UA) pada pasien mengalami kenaikan 9.6 mg/dl. Pada pasien
dengan kelainan hematologic (CML) bias mengalami kenaikan kadar asam urat
karena terjadinya hipermetabisme sel mieolisit, asam urat merupakan zat hasil
metabolisme sel sehingga jika metabolisme meningkat maka asam urat juga akan
meningkat, untuk pengobatannya diberikan Allopurinol 2x 100 mg.
13