Civilization fix.docx

19
RESUME GEOPOLITIK: THE CLASH OF CIVILIZATION PERADABAN; DULU DAN SEKARANG Sejarah Peradaban Sejarah manusia adalah sejarah peradaban. Mustahil untuk mendefinisikan perkembangan kemanusiaan dalam istilah yang lain. Cerita yang membentang melalui generasi dari Peradaban, dari Peradaban Sumerian kuno dan Egyptian ke Classical dan Mesoamerican ke Christian dan Islamic , dan melalui manifestasi berturut dari peradaban Sinic dan Hindu. Di sepanjang sejarah, Peradaban telah banyak mengidentifikasi luas masyarakat. Naiknya dan jatuhnya Peradaban, penolakan dan penerimaan terhadap Peradaban, dan penyebab-penyebabnya, semuanya selama ini telah banyak diekspor oleh para sejarahwan, para sosiologis, dan antropologis seperti Max Weber, Emile Durkheim, Immanuel Wallerstein, Pitirim Sorokin, dll. Mereka telah banyak menulis literatur-literatur khusus mengenai analisis komparatif dari Peradaban. Perbedaan dalam perspektif, metodologi, fokus, dan konsep tercakup dalam literatur-literatur ini. Namun ada juga kesepakatan dalam proposisi sentral mengenai natur, identitas, dan dinamika dari Peradaban. Pertama, ada perbedaan diantara Peradaban dalam bentuk tunggal dan Peradaban dalam bentuk plural. Di abad ke-18 dahulu, para pemikir dari Perancis memberikan konsep Peradaban sebagai lawan dari Barbarisme. Masyarakat beradab berbeda dengan masyarakat primitif, karena masyarakat beradab itu menetap di

Transcript of Civilization fix.docx

RESUME GEOPOLITIK: THE CLASH OF CIVILIZATIONPERADABAN; DULU DAN SEKARANG

Sejarah PeradabanSejarah manusia adalah sejarah peradaban. Mustahil untuk mendefinisikan perkembangan kemanusiaan dalam istilah yang lain. Cerita yang membentang melalui generasi dari Peradaban, dari Peradaban Sumerian kuno dan Egyptian ke Classical dan Mesoamerican ke Christian dan Islamic , dan melalui manifestasi berturut dari peradaban Sinic dan Hindu. Di sepanjang sejarah, Peradaban telah banyak mengidentifikasi luas masyarakat. Naiknya dan jatuhnya Peradaban, penolakan dan penerimaan terhadap Peradaban, dan penyebab-penyebabnya, semuanya selama ini telah banyak diekspor oleh para sejarahwan, para sosiologis, dan antropologis seperti Max Weber, Emile Durkheim, Immanuel Wallerstein, Pitirim Sorokin, dll. Mereka telah banyak menulis literatur-literatur khusus mengenai analisis komparatif dari Peradaban. Perbedaan dalam perspektif, metodologi, fokus, dan konsep tercakup dalam literatur-literatur ini. Namun ada juga kesepakatan dalam proposisi sentral mengenai natur, identitas, dan dinamika dari Peradaban. Pertama, ada perbedaan diantara Peradaban dalam bentuk tunggal dan Peradaban dalam bentuk plural. Di abad ke-18 dahulu, para pemikir dari Perancis memberikan konsep Peradaban sebagai lawan dari Barbarisme. Masyarakat beradab berbeda dengan masyarakat primitif, karena masyarakat beradab itu menetap di suatu tempat di kota dan terpelajar. Menjadi masyarakat beradab itu bagus, dan masyarakat tidak beradab itu buruk. Konsep ini menjadi standar untuk menilai suatu masyarakat pada masa itu. Pada abad ke-19, masyarakat Eropa mengkhususkan masyarakat beradab hanya pada orang-orang berintelektual, dan yang berpolitik. Disinilah yang kita namakan sebagai Peradaban bentuk tunggal. Pada saat yg bersamaan, masyarakat mulai membicarakan konsep Peradaban yang plural, yang menolak konsep Peradaban yang ideal tersebut, yang hanya terbatas pada sedikit orang atau kelompok yang elit dan terhormat. Peradaban dalam bentuk tunggal pun mulai kehilangan ciri khususnya, dan Peradaban yg mulai dikenal adalah Peradaban dlm bentuk plural, yang adalah lawan dari Peradaban dalam bentuk tunggal.Kedua, Peradaban itu adalah entitas budaya yang berada di luar Jerman. Mengapa hanya di luar Jerman? Karna pada saat itu para pemikir Jerman di abad ke-19 menekankan perbedaan yang amat jelas antara Peradaban, yang di dalamnya ada mekanik, teknologi, dan material, dengan Budaya, yg di dalamnya terdapat nilai, hal-hal ideal, intelektual, dan kualitas moral dari sebuah masyarakat. Perbedaan ini hanya terdapat pada pemikiran masyarakat Jerman, namun tidak diterima di kalangan masyarakat lain. Para antropologis disana bahkan mendefinisikan Budaya sebagai sesuatu yang primitif, tidak berubah, dan bukan urban, sedangkan Peradaban itu lebih bersifat kompleks, berkembang, urban, dan merupakan masyarakat yg dinamis.Peradaban dan kebudayaan itu keduanya mengacu pada gambaran besar dari kehidupan masyarakat, dan Peradaban itu sendiri merupakan Budaya dalam artian yg besar. Dua-duanya mengandung nilai, norma, institusi dari masyarakat. Menurut Braudel, Peradaban adalah sebuah ruang, sebuah area Budaya, sebuah koleksi dari karakteristik dan fenomena dari Budaya. Menurut Spengler, kebudayaan adalah tema umum dari semua definisi Peradaban. Namun konsep Peradaban dan kebudayaan berbeda dengan karakteristik fisik dan ras. Peradaban dan Ras tidak identikal. Orang-orang dari berbagai ras bisa disatukan dalam suatu Peradaban. Contohnya, penyebaran agama, Kristen dan Islam, di dalam suatu Peradaban bisa mencakup masyarakat dari berbagai ras. Jadi, pembedaan/pengelompokan manusia itu didasarkan pada nilai, kepercayaan, institusi, dan stuktur sosial yang mereka miliki, bukan didasarkan pada ukuran fisik atau warna kulit mereka.Yang ketiga, Peradaban bersifat menyeluruh. Peradaban selalu berkaitan dengan integrasi, hubungan satu sama lain dan ke semua entitas. Jika sebuah Peradaban terdiri dari negara, maka negara yg satu akan berhubungan dengan negara yg lain. Mereka akan berhubungan lebih erat lagi lewat hubungan diplomatik, secara ekonomi mereka akan saling ketergantungan, dll. Peradaban adlh suatu entitas kebudayaan yg terbesar. Kelompok etnik, kelompok agama, kebangsaan, semua mempunyai budaya yang berbeda pada berbagai tingkat heterogenitas budaya. Budaya pada penduduk desa di Italia Selatan mungkin berbeda dengan budaya pada desa di bagian Italia Utara, namun keduanya akan berbagi budaya menjadi kebudayaan umum Italia yang membedakan mereka dengan penduduk desa di Jerman. Komunitas negara-negara Eropa, kemudian, akan berbagi fitur budaya yang akan membedakan mereka dari komunitas Cina atau Hindu. Chinese, Hindus, dan Westerners, bagaimanapun juga, bukan merupakan bagian dari entitas budaya yang lebih luas. Mereka mendirikan peradaban-peradaban. Sebuah peradaban adalah grup masyarakat budaya yang paling tinggi dan level yang paling luas dari identitas budaya masyarakat, yang membedakan manusia dari spesies lain. Peradaban bisa mencakup sejumlah besar orang, seperti Peradaban Cina, atau sejumlah kecil orang, seperti Peradaban Anglophone Caribbean.Peradaban tidak mempunyai batas-batas yang jelas dan tidak ada awalan dan akhiran yang tepat. Masyarakat dapat mendefinisikan kembali identitas mereka, dan sebagai hasilnya, komposisi dan bentuk dari Peradaban berubah dari waktu ke waktu. Peradaban adalah suatu entitas yang bermakna, dan sementara garis antara identitas mereka tidak begitu tajam, namun mereka nyata.Keempat, Peradaban itu fana, tetapi juga sangat panjang hidupnya; mereka berevolusi, beradaptasi, dan yang paling abadi dari kehidupan manusia. Esensi yang unik dan khusus dari mereka adalah kontinuitas sejarah mereka yang panjang. Peradaban faktanya merupakan cerita yang paling panjang dari semua cerita yang ada. Kerajaan-kerajaan muncul dan jatuh, pemerintahan-pemerintahan datang dan pergi, Peradaban tetap bertahan. Saat Peradaban-peradaban menderita, mereka juga berkembang. Mereka dinamis; mereka bangkit dan jatuh; mereka bersatu dan berpisah; dan seperti yang para siswa sejarah tahu, mereka juga menghilang dan terkubur dalam pasir waktu. Kelima, sejak Peradaban adalah entitas budaya dan bukan politik, mereka tidak melakukan, seperti, menjaga ketertiban, menegakkan keadilan, mengumpulkan pajak, melawan perang, negosiasi kebijakan, atau melakukan hal-hal lain yang dilakukan oleh pemerintah. Peradaban mungkin berisi satu unit politik atau lebih. Unit-unit tersebut mungkin merupakan negara-kota, kerajaan, federasi, konfederasi, negara-bangsa, negara-negara multinasional, semua yang berbentuk pemerintahan. Pada satu ekstrim, sebuah Peradaban dan sebuah entitas politik mungkin bisa bertepatan waktu. Lucian Pye pernah berkata, Cina adalah sebuah peradaban yang berpura-pura menjadi sebuah negara. Jepang adalah sebuah Peradaban yang merupakan sebuah negara. Kebanyakan Peradaban, bagaimanapun juga, berisi lebih dari satu negara atau entitas politik yang lain. Di dunia modern, kebanyakan Peradaban berisi dua atau lebih negara.Akhirnya, para sarjana umumnya setuju pada identifikasi mereka tentang Peradaban yang utama dalam sejarah dan pada apa yang eksis di dunia modern sekarang ini. Mereka bagaimanapun juga sering membedakan total jumlah Peradaban yang pernah eksis dalam sejarah. Quingley berargumen ada enam belas kasus sejarah yang jelas dan sangat mungkin ada delapan tambahan. Toynbee pertama kali menyebutkan ada dua puluh satu Peradaban, lalu mengoreksinya menjadi dua puluh tiga. Spengler menspesifikasikan ada delapan budaya utama. McNeill mendiskusikan ada sembilan Peradaban di seluruh sejarah. Perbedaan-perbedaan ini bergantung pada apakah grup kultural seperti Cina dan orang-orang Indian dipikir telah mempunyai sebuah Peradaban sendiri di seluruh sejarah atau dua atau lebih Peradaban yang dekat terkait, satu dari padanya merupakan keturunan dari yang lain. Meskipun ada perbedaan-perbedaan itu, identitas dari Peradaban yang utama tidak ditentang. Persetujuan yang masuk akal, Melko menyimpulkan setelah mereview literatur, terdapat setidaknya dua belas Peradaban utama, tujuh diantaranya tidak lagi eksis (Mesopotamian, Egyptian, Cretan, Classical, Byzantine, Middle American, Andean) dan lima yang masih berlangsung sekarang (Chinese, Japanese, Indian, Islamic, and Western). Beberapa sarjana juga menambahkan peradaban Orthodox Russian sebagai sebuah peradaban yang berbeda terpisah dari pendahulunya, yaitu peradaban Byzantine dani peradaban Western Christian. Untuk keenam peradaban ini, itu berguna untuk tujuan kita di dunia kontemporer untuk menambahkan peradaban Latin American dan, mungkin, peradaban African.

Pembagian PeradabanMenurut Huntington, ada tujuh peradaban yang memiliki karakteristiknya masing masing1. SinicSinic merupakan penggambaran peradaban yang muncul di Cina. Dimana Sinic diidentifikasi sebagai salah satu budaya bersama dalam komunitas China. Salah satu komponennya ialah Konfusianisme, walaupun Konfusianisme juga dapat diidentifikasi sebagai peradaban2. Jepang/JapanesePeradaban Jepang memiliki pengaruh dari Cina, yang dikombinasikan dengan kultur tradisional Jepang itu sendiri. Sehingga peradaban ini juga dikenal sebagai Peradaban Timur Jauh.3. HinduHindu muncul sebagai peradaban sejak 1500 SM. Diidentifikasi sebagai bagian dari kultur India, Indic, dan berkembang menjadi Hindu.4. IslamIslam berkembang mulai awal abad ke tujuh di wilayah Semenanjung Arab. Kemudian berkembang ke berbagai daerah seperti Afrika Utara dan Asia Tengah dan Tenggara.5. Barat/WesternPeradaban Barat diidentifikasi muncul sekitar tahun 700-800. Ilmuwan dan Akademisi mengidentifikasi peradaban ini menjadi tiga komponen; Eropa, Amerika Utara, dan Amerika Latin6. Amerika Latin/Latin AmericanBerbeda dengan klasifikasi Amerika Latin yang masuk dalam peradaban barat, peradaban Latin American merupakan peradaban yang memiliki akan dari Indian American dan suku lain seperti Maya, Inca. Kebudayaan Asli Amerika Latin juga menjadi pembeda dalam karakter dan budaya Amerika Latin7. Afrika (kemungkinan)Konsep Peradaban Afrika mungkin dapat diterima sebagian pihak. Walaupun beberapa pihak tidak setuju karena beberapa bagian dari Afrika (mis. Afrika Utara) merupakan bagian dari peradaban Islam. Namun, ada juga bagian yang memiliki karakter sendiri seperti Ethiopia. Peradaban Afrika juga dikenal dengan banyaknya suku-suku pedalaman yang berdiam disana dan membentuk budaya sendiri

Hubungan Antar PeradabanEncounters merupakan bagaimana peradaban dapat melakukan komunikasi antara satu sama lain meskipun secara umum peradaban dipisahkan oleh waktu dan tempat. Peradaban mengalami perkembangan yang mana philosophy dan religiusnya dipengaruhi oleh tradisi-tradisi yang telah melekat sejak zaman Axial Age. Kepercayaan-kepercayaan yang transcendeltal atau sesuatu yang sulit untuk dipahami oleh masyarakat umum sehingga membutuhkan pengarahan dan pencerahan dari kelas-kelas intelektual. Kelas-kelas intelektual dalam setiap peradaban berbeda beda misalnya adalah Jewish (Yahudi) dipimpin oleh prophet dan pries untuk peradaban Yunani dipimpin oleh philosopher dan sophis, peradaban China dipinpin oleh Literati, peradaban Hindu disebut dengan Brahmana, peradaban Budha dipimpin oleh Sangha sedangkan peradaban islam dipimpin oleh kelas intelektual yang disebut Ulama.Secara segaris besar dari peradaban yang mengalami perkembangan dengan pesat dimulai dari Neolithikum yang berkembang menjadi peradaban Indic, Egyptian, Sinic dan Mesopotanian. Egyptian berkembang menjadi Cretan (Minoan) kemudian peradaban Mediterranean, Mesopotanian berkembang menjadi peradaban Hittite dan Canaanite yang juga berkembang menjadi peradaban Mediterranean dan peradaban Barat. Peradaban Indic berkembang menjadi peradaban Hindu dan Sinic berkembang menjadi peradaban Chinese dan Japanese. Peradaban Mediterranean berkembang peradaban Orthodox, Islam dan peradaban barat. Ini memperlihatkan bahwa peradaban dapat musnah, dapat berubah dapat bersatu maupun dapat melahirkan peradaban-peradaban berbeda.

Peradaban juga dipisahkan oleh tempat salah satu contohnya adalah bagaimana peradaban Mesoamerican dan Andean tidak melakukan kontak dengan peradaban lain hingga tahun 1500. Hal serupa juga terjadi dengan peradaban di Valley of the Nile, Tigris-Euphrates, Indus dan Yellow Rivers juga tidak berinteraksi antara satu dengan yang lain. Sebaliknya peradaban melakukan kontak yang sangat erat antara peradaban di timur mediteran, Asia tenggara dan India Selatan yang mana juga dipengaruhi oleh perkembangan teknologi dan transportasi yang menyebabkan jarak tidak lagi menjadi permasalahan dalam interaksi peradaban. Teknologi mempermudah adanya transfer ide dan teknologi dari peradaban satu ke peradaban lain. Peradaban yang sangat pending dalam kebudayaan tidak terjadi dalam peperangan sebagaimana yang terjadi dalam penyebaran ajaran Buddhism ke China. China dapat berkembang dengan pesat dalam technology dengan berbagai penemuan-penemuan yang berhasil dilakukan misalnya adalah penemuan kertas di china yang telah berkembang sejak Abad ke 2 Masehi kemudian baru dikenal di Jepang pada Abad ke 7, Asia Tengah abad ke 8, Afrika Utara pada abad ke 10, Spanyol pada abad ke 12 dan Eropa utara pada abad ke 13. Hal tersebut memperlihatkan bahwa idea dari peradaban China dengan cepat menyebar hingga ke peradaban-peradaban lain.Interaksi yang terjadi tidak selamanya interaksi komersial,ide dan teknologi namun interaksi yang belatar belakang perbedaan memancing konflik menjadi seringkali terjadi kemudian berkembang menjadi penjajahan bahkan penghapusan peradaban yang dimulai pada abad ke 7. Perkembangan peradaban Islam memicu konflik besar antar peradaban. Peradaban Islam yang berkembang dengan pesat bersinggungan dengan peradaban lain seperti peradaban Hindu dan peradaban Barat. Perkembangan dari peradaban Islam di Turky yang sangat pesat menyebabkan eropa barat menjadi terhalangan perdagangannya sehingga terjadi krisis pada kebudayaan Eropa tersebut. namun, peradaban Eropa dapat berkembang dengan pesat dengan perkembangan teknologinya dan revolusi militernya. Revolusi militer peradaban eropa dengan organisasi yang baik, disiplin, latihan dan senjata-senjata yang canggih. Hal tersebut menyebabkan Eropa mampu menguasai dan mengontrol peradaban-peradaban lain seperti Mesoamerika, China, India, Islam dan Africa.Setelah tahun 1910 permasalahan politik dam ekonomi menjadi lebih kompleks, terutama setelah terjadinya perang dunia. Perebutan dominasi pengaruh terjadi antara Uni Soviet dan Amerika dalam perang dingin yang terjadi dalam memperjuangkan ideologinya masing-masing yaitu ideology Marxism dan Liberal Democracy.

Peradaban Saat IniMenurut Samuel Huntington, politik dunia telah memasuki fase baru dimana persaingan tidak lagi terjadi antara bangsa-negara. Melainkan persaingan maupun perang dihasilkan dari benturan peradaban. Konflik yang terjadi tidak lagi memperebutkan wilayah maupun sumber daya alam, tetapi sumber konflik terletak pada persinggungan peradaban di daerah yang disebut fault lines.Selama perang dingin,negara diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu negara dunia pertama, kedua, dan ketiga. Namun pembagian tersebut sudah tidak sesuai lagi. Saat ini negara bukan hanya dilihat dari segi sistem politik atau ekonominya saja, namun dilihat berdasarkan segi budaya dan juga peradabannya. Peradaban menurut Samuel Huntington merupakan persamaan umum yang dimiliki oleh kelompok kultur yang merupakan entitas budaya. Entitas Budaya ini meliputi pedesaan, wilayah, kelompok etnik, kebangsaan, dan kelompok agama. Hal ini menempatkan peradaban sebagai sesuatu yang lebih tinggi dari budaya. Budaya yang terdapat pada wilayah Selatan dengan Wilayah Utara di Italia berbeda satu dengan yang lainnya, namun keduanya memiliki budaya Italia yang akan membedakan mereka dari budaya Jerman. Sama halnya dengan masyarakat Eropa yang memiliki budaya umum yang membedakan mereka dari negara Arab dan China. Arab , China, dan Barat bukan merupakan bagian dari entitas budaya yang besar melainkan merupakan peradaban. Peradaban merupakan pengelompokan budaya tertinggi manusia dan identitas budaya terluas yang didasari oleh elemen objektif umum seperti bahasa, sejarah, agama, institusi, serta oleh identifikasi subjektif manusia.Seseorang dapat menentukan identitas mereka dan sebagai hasilnya hal tersebut dapat merubah komposisi serta batas dari peradaban tertentu. Menurut Huntington, partisipan peradaban dapat mencakup beberapa negara, seperti halnya Peradaban Barat yang didalamnya terdapat dua jenis umum yaitu Eropa dan Amerika Utara serta peradaban Islam yang memiliki beberapa subdivisi yaitu Arab, Malaya, dan Turki. Peradaban dapat berbaur dan saling tumpang tindih, dan bisa saja memuat sub-peradaban. Peradaban dapat melibatkan jumlah masyarakat yang besar seperti China maupun dalam jumlah yang kecil seperti Anglophone Carribean. Bisa juga melibatkan beberapa negara seperti Arab ataupun hanya melibatkan satu negara saja seperti peradaban Jepang.Selain itu peradaban bersifat dinamis. Maksud dari dinamis disini adalah peradaban juga mengalami fase jatuh dan juga bangkit serta terbagi maupun bersatu.

Mengapa Terjadi Benturan Peradaban?Huntington menyebutkan beberapa faktor yang menentukan peradaban di dunia, diantaranya adalah :1. Perbedaan antar peradaban bukan hanya nyata, namun juga mendasar.Masyarakat dari peradaban yang berbeda memiliki pandangan yang berbeda pula baik pandangan mengenai kepercayaan hingga hubungan-hubungan tertentu seperti hubungan manusia dengan Tuhan dan hubungan pemerintah dengan masyarakatnya. Perbedaan yang diciptakan oleh sejarah dan proses yang panjang menyebabkan peradaban terbagi-bagi berdasarkan bahasa, kultur, tradisi, dan yang paling penting adalah agama. Perbedaan ini jauh lebih fundamental dibandingkan perbedaan idelogi politik dan rezim politik. Hal ini disebabkan karena perbedaan tersebut merupakan hasil dari proses berabad-abad, sehingga tidak dapat hilang begitu saja. Perbedaan antara peradaban ini telah menyebabkan konflik kekerasan yang paling lama dan besar. 2. Dunia Menjadi Lebih Sempit Seiring perkembangan zaman dan globalisasi, interaksi antar peradaban makin intensif . Hal tersebut disebabkan karena semakin berkembangnya teknologi komunikasi dan juga transportasi yang memudahkan interaksi antarperadaban didunia. Semakin intensifnya interaksi antarperadaban ini menyebabkan terciptanya kesadaran atas peradaban asal dan kesadaran perbedaan antarperadaban satu dan lainnya. Selain itu, interaksi yang semakin meningkat bisa saja menimbulkan kembali masalah yang dahulu, kembali terulang.3. Modernisasi ekonomi dan perubahan sosial terjadi di seluruh dunia. Dua hal ini mencerabut individu dari identitas lokal masing-masing. Sementara identitas ini dicabut dan modernisasi menyebabkan esensi negara berkurang, terdapat kekosongan identitas. Kekosongan ini kemudian diisi oleh gerakan untuk mengembalikan individu pada kesadaran paling fundamental. Fundamental paling dasar yang mengikat individu ialah agama. Oleh karena itu, makin banyak gerakan serupa di banyak negara yang hendak menciptakan identitas persatuan antarindividu. 4. Kesadaran PeradabanMeningkatnya kesadaran akan peradaban tidak lepas dari campur tangan pihak barat. Satu sisi, Peradaban Barat berada pada puncaknya. Namun, fenomena kembalinya peradaban ke akarnya juga membuat Peradaban Barat mulai kehilangan perannya. Banyak sekali misalnya contoh seperti Asianisasi di Jepang, akhir dari ideologi warisan Nehru dan proses Hinduisasi di India juga menjadi penjelas bahwa masyarakat dan peradaban berusaha untuk kembali ke akarnya masing-masing.5. Perbedaan dan Karakteristik KulturalBahwa kenyataannya apabila terjadi perbedaan kultural dalam suatu peradaban, maka ini diakibatkan oleh perbedaan karakteristik. Perbedaan kultural ini lebih sulit untuk dikompromikan dan diatasi daripada perbedaan ekonomi politik. Di Uni Soviet, kaum komunis dapat menjadi kaum liberal, yang kaya dapat menjadi yang miskin. Namun, orang Rusia tidak dapat menjadi orang Azerbaijan ataupun Armenia. Pertanyaan kuncinya disini ialah "Sisi mana yang anda pilih?", maka orang-orang dapat memilih apapun dan mengganti jawaban mereka dengan leluasa. Namun, itu idak dapat terjadi apabila pertanyaannya menjadi "Orang/Suku manakah anda?".6. Meningkatnya Regionalisme EkonomiRegionalisme ekonomi berkembang dari waktu ke waktu. Contoh nyata ialah pada tahun 1980 - 1989 perdagangan antar regional sangatlah meningkat di wilayah Eropa (59%), Asia Timur (32%) dan Amerika Utara (36%). Peran blok ekonomi ini sangatlah berperan untuk meningkatkan ekonomi negara. Satu sisi, regionalisme ekonomi dapat memperkuat kesadaran peradaban. Namun di sisi lain, mungkin regionalisme ekonomi hanya akan berhasil apabila akar dari peradaban blok-blok ekonomi itu sama. Misalnya ialah Komunitas Ekonomi Eropa yang memiliki akar Kristen, atau NAFTA yang memiliki akar Amerika Utara (Western)

KesimpulanTidak dapat dipungkiri bahwa peradaban membentuk suatu identitas tertentu di masyarakat. Peradaban merupakan entitas yang secara jelas mendefinisikan klasifikasi masyarakat. Dimana dengan adanya peradaban, masyarakat terbagi menjadi bagian-bagian yang secara karakter dan akar, memiliki perbedaan satu sama lain.Peradaban dapat berubah dari waktu ke waktu, pun masyarakat juga mengikuti perubahan tersebut. Sehingga kenyataan bahwa dalam suatu peradaban akan terjadi benturan merupakan sebuah probabilitas yang sangat mungkin terjadi. Perubahan masyarakat akan kesadaran mengenai peradaban adalah salah satu pemicu terjadinya benturan peradaban.Peradaban secara jelas juga memiliki karakteristik dan budaya tertentu. Braudel dan Spengler secara jelas berargumen bahwa Budaya dan Karakter merupakan bagian yang tak lepas dari suatu peradaban. Namun, fakta bahwa karakter dan budaya antar peradaban berbeda merupakan salah satu alasan mengapa benturan peradaban dapat terjadi.Perkembangan ekonomi dan modernisasi serta kembalinya suatu masyarakat yang beradab ke akar peradabannya merupakan juga alasan timbulnya benturan peradaban. Terkadang entitas ekonomi regional sangat didasari oleh kesamaan identitas dari negara-negara di dalamnya, dan bukan diukur dari seberapa banyak mereka berdagang, atau seberapa ringan halangan-halangan dalam perdangangan dapat diatasi.Benturan peradaban merupakan hal yang nyata. Ini merupakan pembuktian bagaimana setiap peradaban yang ada di dunia ingin memiliki role yang besar dalam membentuk suatu gagasan peradaban dunia. Setiap peradaban, dengan adanya benturan peradaban, ingin membuktikan bahwa merekalah yang menjadi masyarakat paling beradab di dunia. Di satu sisi, hal ini sangatlah menakutkan apabila dibayangkan. Namun di sisi lain, adanya diskursus mengenai peradaban yang terasimilasi merupakan gagasan yang menjanjikan untuk mendapatkan sebuah peradaban baru yang mencakup seluruh masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Huntington, Samuel P. (1996). The Clash of Civilizations and the Remaking of World Order. Simon & Schuster: New York City

RESUME GEOPOLITIK: THE CLASH OF CIVILIZATION

Oleh:I Made Adhi PratamaNi Made Rita MelaniRuth Mona PatriciaI. B. Anggapurana PidadaArthya Talava

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONALFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS UDAYANA