Chapter III-VI 4

download Chapter III-VI 4

of 11

Transcript of Chapter III-VI 4

  • 7/26/2019 Chapter III-VI 4

    1/11

    BAB 3

    KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

    3.1. Kerangka Konsep Penelitian

    Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian

    ini adalah :

    Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

    Bayi dengan Berat Badan

    Lahir Rendah

    Angka kejadian Penyakit Jantung Bawaan

    pada bayi dengan berat badan lahir rendah di

    RSUP H. Adam Malik Medan?

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/26/2019 Chapter III-VI 4

    2/11

    3.2. Defenisi Operasional

    1. Penyakit Jantung Bawaan adalah penyakit yang dibawa oleh anak sejak ia

    dilahirkan akibat proses pembentukan jantung yang kurang sempurna

    (Dhania, 2009).

    2.

    Anak adalah setiap manusia yang berusia kurang dari 18 tahun, kecuali

    terdapat hukum tertentu yang berlaku terhadap anak tersebut, kedewasaan

    dicapai lebih awal (UNICEF, 1989).

    3. Gejala klinis dapat berupa sianosis, dispnea, berat badan tidak bertambah,

    gangguan pertumbuhan, cepat lelah, kesulitan makan, takipnea, dan lain-lain.

    4. Penegakkan diagnosis Penyakit Jantung Bawaan yang paling efektif adalah

    dengan menggunakan ekokardiografi.

    5. Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir yang berat

    badan lahirnya pada saat kelahiran kurang dari 2.500 gram. Dahulu

    neonatus dengan berat badan lahir kurang dari 2.500 gram atau sama

    dengan 2.500 gram disebut prematur. Pada tahun 1961 oleh WHO semua

    bayi yang baru lahir dengan berat lahir kurang dari 2.500 gram disebut

    Low Birth Weight Infants (BBLR) (Yushananta,2001).

    6.

    Angka kejadian bayi dengan berat badan lahir rendah yang

    didiagnosis oleh dokter mengalami kelainan jantung bawaan yang

    tercatat dalam rekam medik di RSUP H. Adam Malik pada tahun 1

    Januari hingga 31 Disember 2010.

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/26/2019 Chapter III-VI 4

    3/11

    BAB 4

    METODE PENELITIAN

    4.1. Rancangan Penelitian

    Dalam penelitian ini, pendekatan deskriptif digunakan. Data penelitian

    diambil secara retrospektif (sekunder) dari rekam medis yaitu sepanjang tahun

    2010.

    4.2. Lokasi dan waktu penelitian

    4.2.1. Lokasi penelitian

    Penelitian ini dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan. Pemilihan

    tempat ini dimaksudkan karena RSUP H. Adam Malik merupakan pusat

    pelayanan kesehatan pemerintah yang menjadi tempat rujukan di Sumatera Utara.

    4.2.2. Waktu Penelitian

    Penelitian ini telah berlangsung dari bulan Juni hingga September

    2011.

    4.3. Populasi dan Sampel Penelitian

    4.3.1. Populasi

    Populasi penelitian adalah seluruh bayi yang lahir dengan berat

    badan lahir rendah di RSUP H. Adam Malik, dari 1 Januari hingga 31

    Disember 2010.

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/26/2019 Chapter III-VI 4

    4/11

    4.3.2. Sampel

    Sampel penelitian adalah bayi dengan berat badan lahir rendah

    yang menderita penyakit jantung bawaan di RSUP H. Adam Malik , dari

    tahun 1 Januari hingga 31 Disember 2010.

    Teknik pengambilan sampel adalah dengan menggunakan total sampling

    dimana peneliti mengambil semua populasi terjangkau sebagai sampel, N= n.

    Maka setiap objek penelitian diteliti.

    4.4. Metode Pengumpulan Data

    Data sekunder diperoleh dengan melihat semua pencatatan kartu

    status(rekam medik) penderita bayi dengan berat badan lahir rendah yang

    menderita penyakit jantung bawaan, berasal dari rekam medik RSUP H.

    Adam Malik, dari tahun 1 Januari hingga 31 Disember 2010.

    4.5. Pengolahan dan Analisis Data

    Data yang telah dikumpulkan diolah dengan teknik

    komputerisasi.

    Pengolahan data hasil penelitian ini diformasikan dengan menggunakan langkah-

    langkah berikut:

    1. Editing: untuk melengkapi kelengkapan, konsistensi dan kesesuaian antara

    kriteria yang diperlukan untuk menjawab tujuan penelitian.

    2. Coding: untuk mengkuantifikasi data kualitatif atau membedakan aneka

    karakter. Pemberian kode ini sangat diperlukan terutama dalam rangka

    pengolahan data, baik secara manual maupun dengan menggunakan komputer.

    3. Cleaning: pemeriksaan data yang sudah dimasukkan ke dalam program

    komputer guna menghindari terjadinya kesalahan pada pemasukan data.

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/26/2019 Chapter III-VI 4

    5/11

    BAB 5

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    5.1 Hasil Penelitian

    5.1.1 Deskripsi lokasi penelitian

    Penelitian ini dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan yang berlokasi di Jalan

    Bunga Lau No. 17, kelurahan Kemenangan Tani, kecamatan Medan Tuntungan.

    Rumah sakit ini merupakan rumah sakit umum daerah untuk wilayah Sumatera

    Utara dan merupakan rumah sakit pendidikan bagi mahasiswa Fakultas

    Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan. Rumah sakit ini memiliki

    Departmen Ilmu Kesehatan Anak yang merupakan lokasi pengambilan data untuk

    penelitian ini.

    5.1.2 Deskripsi sampel berdasarkan jenis kelamin

    Jumlah responden yang terlibat dalam studi ini adalah sebesar 90 orang.

    Semua data responden diambil dari data sekunder, yaitu rekam medis bayi yang

    lahir dengan berat badan lahir rendah pada tahun 2010.

    Tabel 5.1 Distribusi Jenis Kelamin

    Jenis Kelamin n (%)

    Laki-laki 41 (45.6)

    Perempuan 49 (54.4)

    Berdasarkan Tabel 5.1 dapat diketahui bahwa dari 90 sampel terdapat 41 bayi

    laki-laki (45.6%) dan 49 bayi perempuan (54.4%).

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/26/2019 Chapter III-VI 4

    6/11

    5.1.3 Deskripsi sampel berdasarkan berat badan lahir

    Distribusi sampel berdasarkan berat badan lahir dapat dilihat dari tabel berikut :

    Tabel 5.2 Distribusi Berat Badan Lahir Responden

    Kelompok Berat Badan (g) n (%)

    1500-1800 23 (25.55)

    1850-2150 24 (26.67)

    2200-2500 43 (47.78)

    Secara keseluruhan, dapat terlihat bahwa jumlah sampel terbanyak adalah dari

    kelompok bayi yang lahir dengan berat badan 2200-2500 gram, yaitu sebanyak 43

    orang (47.78%). Jumlah sampel dari kelompok bayi yang lahir dengan berat

    badan 1500-1800 gram dan juga 1850-2150 gram adalah sebanyak 23 (25.55%)

    dan 24 (26.67%) orang dalam masing-masing kelompok.

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/26/2019 Chapter III-VI 4

    7/11

    5.1.4 Deskripsi sampel berdasarkan penyakit

    Distribusi sampel berdasarkan penyakit yang diderita responden dapat dilihat dari

    tabel berikut:

    Tabel 5.3 Distribusi Jenis Penyakit Responden

    Diagnosa Penyakit Responden di Rekam Medis n (%)

    PJB (ASD) 2 (2.2)

    PJB (ToF) 1 (1.1)

    PJB (PDA) 5 (5.6)Anemia 1 (1.1)

    Apnea 5 (5.5)

    Asfiksia Neonatrum 9 (10.0)

    Atresia Ani 4 (4.4)

    Bronkopneumonia 2 (2.2)

    Gagal Napas 2 (2.2)

    Gagal organ multiple 1 (1.1)

    Hepatitis Kongenital 2 (2.2)

    Hyalin Membrane Disease 1 (1.1)

    Ikterus 8 (8.9)

    Kejang 1 (1.1)

    Konjungtivitis 1 (1.1)

    Meningitis 1 (1.1)

    Mikrosefali 2 (2.2)

    Respiratory Distress 4 (4.4)

    Sepsis 38 (42.2)

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/26/2019 Chapter III-VI 4

    8/11

    Tabel 5.4 Distribusi Kelompok Penyakit Responden

    Kelompok Penyakit Responden n (%)

    PJB Sianotik 1 (1.1)

    PJB Asianotik 7 (7.8)

    Lain-lain 82 (91.1)

    Dari Tabel 5.3 dapat diketahui bahwa jenis PJB yang paling banyak ditemuiadalah PDA(Duktus Arteriosus Persisten) dengan jumlah penderita 5 orang

    (5.6%). Diikuti dengan ASD(Defek Septum Atrium) dengan jumlah penderita

    sebanyak 2 orang (2.2%) dan ToF(Tetralogi Fallot) dengan jumlah penderita

    sebanyak 1 orang (1.1%). Bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah paling

    banyak menderita sepsis, yaitu sebanyak 38 orang (42.2%) dari keseluruhan 90

    sampel.

    Dari Tabel 5.4 dapat diketahui bahwa kelompok PJB yang paling banyak ditemui

    adalah jenis asianotik dengan jumlah penderita sebanyak 7 orang (7.8%). PJB

    sianotik hanya mempunyai jumlah penderita sebanyak 1 orang (1.1%). Penyakit

    lain pada bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah mempunyai jumlah

    penderita 82 orang (91.1%).

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/26/2019 Chapter III-VI 4

    9/11

    5.2 Pembahasan

    Berdasarkan penelitian ini, bayi dengan berat badan lahir rendah lebih banyak

    pada jenis kelamin perempuan, yaitu sebanyak 49 orang (54.4%). Bayi laki-laki

    hanya sebanyak 41 orang (45.6%). Untuk penderita PJB pula, jumlah bayi laki-

    laki adalah sebanyak 5 orang (62.5%) dan perempuan sebanyak 3 orang (37.5%).

    Ini hampir sama dengan penelitian Shah, et al (2008) di mana didapati jenis

    kelamin yang menderita PJB lebih banyak pada laki-laki. Tetapi penelitian

    Marelli, et al (2007) mengatakan bahwa PJB lebih berpredisposisi pada jenis

    kelamin perempuan.

    Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa jumlah terbanyak adalah adalah

    dari kelompok bayi yang lahir dengan berat badan 2200-2500 gram, yaitu

    sebanyak 43 orang (47.78%). Jumlah sampel dari kelompok bayi yang lahir

    dengan berat badan 1500-1800 gram dan juga 1850-2150 gram adalah sebanyak

    23 (25.55%) dan 24 (26.67%) orang dalam masing-masing kelompok.

    Sejumlah 8 bayi dari keseluruhan 90 sampel didiagnosa menderita PJB.

    Jenis penyakit tersebut yang paling banyak ditemui adalah PDA(Duktus

    Arteriosus Persisten) dengan jumlah penderita 5 orang (5.6%). Diikuti dengan

    ASD(Defek Septum Atrium) dengan jumlah penderita sebanyak 2 orang (2.2%)

    dan ToF(Tetralogi Fallot) dengan jumlah penderita sebanyak 1 orang (1.1%).

    PDA dan ASD termasuk dalam kelompok PJB asianotik, manakala ToF

    merupakan PJB sianotik. Kelompok PJB yang paling banyak ditemui adalah jenis

    asianotik dengan jumlah penderita sebanyak 7 orang (7.8%). PJB sianotik hanya

    mempunyai jumlah penderita sebanyak 1 orang (1.1%). Hasil ini tidak jauh

    berbeda dari penelitian Kapoor dan Gupta (2008) di mana mereka mendapati lebih

    banyak pasien menderita PJB asianotik daripada yang sianotik. Dan ini juga

    hampir sama dengan penelitian Soeroso dan Sostroasmoro (1994) di mana mereka

    mendapati bahwa PJB jenis PDA sering dijumpai pada bayi yang lahir dengan

    berat badan rendah atau bayi prematur.

    Diagnosis bayi dengan berat badan lahir rendah dilihat dari rekam medis,

    dan didapati paling banyak menderita sepsis, yaitu sebanyak 38 orang (42.2%). Ini

    diikuti dengan asfiksia neonatrum sebanyak 9 orang (10.0%), dan 8 orang (8.9%)

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/26/2019 Chapter III-VI 4

    10/11

    menderita ikterus, dan sebagainya. Hasil ini hampir sama dengan penelitian Stoll,

    et al (2002) yang mendapati bahwa sepsis merupakan komplikasi yang sangat

    sering dijumpai pada bayi BBLR.

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/26/2019 Chapter III-VI 4

    11/11

    Bab 6

    KESIMPULAN DAN SARAN

    6.1. Kesimpulan

    Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan

    sebagai berikut:

    1. Bayi BBLR lebih banyak pada jenis kelamin perempuan, yaitu sebanyak

    54.4%.

    2. Dari bayi BBLR yang menderita PJB, lebih banyak adalah pada jenis

    kelamin laki-laki, yaitu sebanyak 62.5%.

    3. Bayi BBLR yang menderita PJB adalah sebanyak 8.9%.

    4. Jenis PJB yang terbanyak pada bayi BBLR adalah PDA, yaitu sebanyak

    5.6%.

    5. Kelompok PJB yang paling banyak ditemui adalah jenis asianotik dengan

    jumlah penderita sebanyak 7.8%.

    6.2. Saran

    Berdasarkan hasil yang didapati pada penelitian ini, maka dikemukakan beberapa

    saran seperti berikut:

    1. Diharapkan penegakkan diagnosa PJB pada bayi BBLR dapat dilakukan

    lebih dini dan efektif.

    2. Penatalaksaan PJB harus ditingkatkan untuk mengurangkan tingkat

    morbiditas dan mortalitas pada bayi yang menderita kelainan tersebut.

    3. Diharapkan ibu-ibu dapat diedukasi untuk mengurangi faktor risiko

    terjadinya BBLR pada bayi.

    Universitas Sumatera Utara