Chapter I

5
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Daerah genangan pasang adalah daerah yang selalu tergenang air laut pada waktu terjadi pasang. Daerah genangan pasang biasanya terdapat di daerah dataran rendah di dekat pantai dan daerah aliran sungai dekat muara. Bila bentuknya datar atau sedikit landai dari tepi pantai, genangan pasang dapat terjadi sampai jauh ke daerah pedalaman. Proses timbulnya pemukiman genangan pasang di kota-kota besar pada umunya bermula dari di bangunnya gubuk-gubuk darurat di pinggir empang rawa atau adanya gubuk-gubuk nelayan di muara sungai. Dengan berkembangnya penduduk, maka berkembang pula kebutuhan rumah. Lama kelamaan daerah genangan pasang menjadi penuh dengan rumah sejalan dengan laju pertumbuhan penduduk kota dan sosial ekonomi penduduk. Makin besar jumlah penduduk, makin rendah tingkat sosial ekonomi penduduk, dan makin sulit mendapatkan lahan atau rumah layak untuk dihuni, semakin besar tekanan penduduk untuk tinggal di daerah genangan pasang. Pada mulanya mereka menimbulkan pencemaran kecil pada lingkungan, lama kelamaan lingkungan semakin padat dan pada akhirnya menjadi daerah pemukiman kumuh genangan pasang. Lingkungan kumuh genangan pasang tersebut mempengaruhi kesehatan penduduk. Penyakit-penyakit yang banyak diderita penduduk pada umumnya ialah penyakit-penyakit yang berkaitan dengan air dan kotoran seperti Universitas Sumatera Utara

description

Daerah genangan pasang adalah daerah yang selalu tergenang air laut pada waktu terjadi pasang

Transcript of Chapter I

Page 1: Chapter I

 

 

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Daerah genangan pasang adalah daerah yang selalu tergenang air laut pada

waktu terjadi pasang. Daerah genangan pasang biasanya terdapat di daerah dataran

rendah di dekat pantai dan daerah aliran sungai dekat muara. Bila bentuknya datar

atau sedikit landai dari tepi pantai, genangan pasang dapat terjadi sampai jauh ke

daerah pedalaman.

Proses timbulnya pemukiman genangan pasang di kota-kota besar pada

umunya bermula dari di bangunnya gubuk-gubuk darurat di pinggir empang rawa

atau adanya gubuk-gubuk nelayan di muara sungai. Dengan berkembangnya

penduduk, maka berkembang pula kebutuhan rumah. Lama kelamaan daerah

genangan pasang menjadi penuh dengan rumah sejalan dengan laju pertumbuhan

penduduk kota dan sosial ekonomi penduduk.

Makin besar jumlah penduduk, makin rendah tingkat sosial ekonomi

penduduk, dan makin sulit mendapatkan lahan atau rumah layak untuk dihuni,

semakin besar tekanan penduduk untuk tinggal di daerah genangan pasang. Pada

mulanya mereka menimbulkan pencemaran kecil pada lingkungan, lama kelamaan

lingkungan semakin padat dan pada akhirnya menjadi daerah pemukiman kumuh

genangan pasang. Lingkungan kumuh genangan pasang tersebut mempengaruhi

kesehatan penduduk. Penyakit-penyakit yang banyak diderita penduduk pada

umumnya ialah penyakit-penyakit yang berkaitan dengan air dan kotoran seperti

Universitas Sumatera Utara

Page 2: Chapter I

 

 

penyakit diare, dan penyakit kulit. Umumnya pada wilayah pemukiman kumuh

fasilitas sanitasi yang dimiliki sangatlah terbatas dengan kualitas yang jauh dari

standar kesehatan. Beberapa wilayah pemukiman penduduk yang berada di sepanjang

bantaran sungai masih terdapat rumah dengan sarana pembuangan tinja (jamban)

berupa saluran pipa yang langsung dibuang ke aliran sungai tanpa ditampung melalui

septic tank, kondisi ini merupakan hal buruk dan jelas akan sangat berpengaruh

terhadap kualitas perairan sungai yang bersangkutan. Selain itu sarana pembuangan

air limbah rumah tangga yang ada kondisinya tidak memadai dalam arti kata air

limbah rumah tangga yang dihasilkan langsung dibuang begitu saja tanpa dilakukan

pengolahan terlebih dahulu. Kondisi ini jelas akan sangat berpengaruh terhadap

kualitas sumber air baik perairan sungai maupun air tanah dangkal (sumur) mengingat

bahwa air limbah rumah tangga merupakan air buangan yang dapat berasal dari

buangan kamar mandi, aktivitas dapur, cuci pakaian dan lain-lain yang mungkin

mengandung mikroorganisme pathogen dan berbagai senyawa kimia yang dapat

membahayakan kesehatan manusia. Sebagaimana kita ketahui bahwa tinja dan air

limbah rumah tangga merupakan media penularan penyakit terutama bila telah

mencemari sumber air bersih (sumur) yang digunakan oleh masyarakat.

Menurut Warela, Y, 1994/1995 dari gambaran penyakit yang ada serta kondisi

sanitasi di daerah genangan pasang dapat di duga bahwa perumahan dan lingkungan

yang tidak sehat penyebab utama timbulnya berbagai penyakit. Pembuangan tinja dan

air limbah mempunyai peranan yang cukup besar terhadap kualitas lingkungan, yang

Universitas Sumatera Utara

Page 3: Chapter I

 

 

selanjutnya menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan, karena tanah dan air tanah

menjadi tercemar.

Menurut Siahaan A. (1991) dalam penelitiannya pada daerah pemukiman

genangan pasang di daerah Koja Jakarta bahwa penyakit yang menonjol adalah

penyakit saluran pernafasan 7,28%, saluran pencernaan 58,2% dan penyakit kulit

13,22%. Penyakit-penyakit yang banyak diserita penduduk pada umumnya ialah

penyakit-penyakit yang berkaitan dengan air dan kotoran seperti penyakit diare,

infeksi saluran pernafasan dan penyakit kulit.

Dari Sumber Profil Dinkes (2008) di Kecamatan Hamparan Perak

menunjukkan bahwa kasus untuk diare 30840, infeksi kulit 15228, dari jumlah

penduduk 145483 jiwa.

Berdasarkan rekapitulasi hasil pencatatan petugas Kesehatan Puskesmas di

Kecamatan Hamparan Perak, rata-rata penduduk yang berobat ke Puskesmas setiap

bulannya dari bulan Januari sampai Desember tahun 2008 menunjukkan angka yang

tinggi dengan penyakit yang menonjol adalah diare 21, 20% dan penyakit infeksi

kulit 12,14%.

Desa Sei Baharu adalah sebuah desa di Kecamatan Hamparan Perak Yang

mempunyai penduduk 3706 jiwa dengan jumlah kepala Keluarga 834 KK ( data dari

Kepala Desa Sei Baharu Kecamatan Hamparan Perak Januari 2010) dengan

kepadatan penduduk 489 jiwa/Km2 . Sebahagian rumah di kawasan Desa Sei Baharu

berada pada daerah pasang air laut, daerah sepanjang bentaran sungai dan paluh

hampir 50% digenangi air pasang.

Universitas Sumatera Utara

Page 4: Chapter I

 

 

Menurut data dari Puskesmas setempat pada bulan Maret (2010) bahwa angka

kesakitan penduduk untuk diare 403 kasus, infeksi kulit 264 kasus.

Ada dugaan bahwa tingginya kasus kesakitan di Kecamatan Hamparan Perak

khususnya terjadi pada daerah-daerah yang sering tergenang pasang. Dampak dari

genangan pasang ini bagi penduduk yang tinggal di daerah pemukiman adalah

timbulnya penyakit-penyakit yang banyak diderita penduduk yang pada umumnya

merupakan penyakit-penyakit yang berkaitan dengan air dan kotoran seperti penyakit

diare, dan penyakit kulit.

1.2. Permasalahan

Genangan air pasang yang telah tercemar dan air limbah rumah tangga akan

bercampur dengan air tanah dangkal (sumur). Kondisi ini jelas akan sangat

berpengaruh terhadap kualitas sumber air tanah dangkal (sumur) karena air limbah

rumah tangga mungkin mengandung mikroorganisme pathogen maupun karena

bersinggungan (terendam) air pasang. Akibatnya penduduk dapat terkontaminasi

sehingga terserang penyakit diare, gatal-gatal atau infeksi kulit.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan karakteristik

genangan air pasang (tinggi genangan, lama genangan), kondisi sanitasi dan kondisi

fisik rumah dengan keluhan penyakit pada masyarakat pesisir pantai Desa Sei

Baharu di Kecamatan Hamparan Perak pada bulan Mei tahun 2010.

Universitas Sumatera Utara

Page 5: Chapter I

 

 

1.4. Hipotesis

Ada hubungan genangan air pasang (tinggi genangan, lama genangan),

kondisi sanitasi (air bersih, jamban, sarana pembuangan sampah) dan kondisi fisik

rumah (lantai, pencahayaan, ventilasi udara) dengan keluhan penyakit (diare, infeksi

kulit) pada masyarakat pesisir pantai Desa Sei Baharu di Kecamatan Hamparan

Perak.

1.5. Manfaat

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Memberikan sumbangan pemikiran kepada Institusi dalam menyusun program

peningkatan kesehatan masyarakat yang bermukim di daerah genangan pasang

khususnya di Desa Sei Baharu Kecamatan Hamparan Perak.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan bagi para peneliti

lain yang berkaitan dengan masalah kesehatan masyarakat di daerah genangan air

pasang. 

 

 

 

 

 

 

 

Universitas Sumatera Utara