Chapter 3

5
TEORI AKUNTANSI CHAPTER 3 Regulasi Akuntansi Keuangan Oleh : Zahrotul Azizah (125020300111051) JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

description

teori akuntansi

Transcript of Chapter 3

TEORI AKUNTANSI

CHAPTER 3Regulasi Akuntansi Keuangan

Oleh :Zahrotul Azizah (125020300111051)JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2015/2016Chapter 3The Regulation of Financial AccountingTerdapat berbagai macam-macam argument, baik itu argument yang mendukung regulasi maupun yang menentang regulasi akuntansi keuangan. Beberapa Negara cukup sering melakukan regulasi akuntansi keuangan.

1. The free market perspective

Asumsi fundamental pada free market perspective terhadap regulasi akuntansi adalah bahwa informasi akuntansi harus diperlakukan seperti barang lainnya, kekuatan permintaan dan penawaran membolehkan untuk mengoprasikan sehingga menghasilkan penawaran optimal dari informasi tentang entitas. Setiap ketiadaan regulasi ada private economic incentive bagi organisasi untuk menyediakan informasi yang credible tentang operasi dan performa organisasi untuk menjelaskan kepada pihak luar organisasi, sebaliknya biaya operasi organisasi akan meningkat

Market-related incentives

a. Argument market for manager: bergantung ada asumsi pasar yang efisien untuk manajer bahwa kinerja sebelumnya akan berdamoak pada berapa banyak upah yang mereka perintahkan dalam periode masa depan, baik dari majikan merekayang sekarang, atau tempat lain.

b. Argument market for corporate takeover: bekerja pada sumsi bahwa dibawah kinerja organisasi akan diambil alih oleh entitas lain yang kemudian akan menggantikan tim manajemen yang sudah ada. Dengan ancaman yang dirasakan, manajer akan termotivasi untuk memaksimalkan nilai perusahaan untuk meminimalkan likelihood yang luar biasa menguasai organisasi dengan biaya rendah.

2. The pro regulation perspective

Salah satu argument paling sederhana adalah jika seseorang benar-benar menginginkan informasi pengenai organisasi, mereka akan siap untuk membayarnya (mungkin dalam bentuk menguransi ROR yang mereka butuhkan) dan kekuatan permintaan dan penawaran seharusnya beroperasi untuk memastikan jumlah optimal atas informasi yang telah dihasilkan. Perspektif lain adalah jika informasi tidak dihasilkan, akan ada ketidakpastian yang lebih besar atas kinerja perusahaan dan hal ini berarti tambahan biaya untuk organisasi.

Informasi akuntansi adalah barang public-sekali tersedia. Masyarakat dapat menggunaknnya tanpa membayar dan menyerahkannya kepada orang lain.

3. Public interest theory

Menurut posner (1974.p355) teori kepentingan public menekankan bahwa peraturan disediakan sebagai jawaban atas permintaan dari public untuk mengoreksi ketidakefisienan dan ketidakadilan dalam menjalankan praktek pasar. Perspektif sederhana tentang mengapa peraturan diperkenalkan. Posner (1974) pertanyaan-pertanyaan asumsi-asumsi bahwa pasar-pasar ekonomi sangat rapuh dan cenderung untuk beroperasisecara tidak efisien (atau tidak sama) jika dibiarkan tanpa ada yang mengelola, peraturan pemerintah yang lain adalah hampir tanpa biaya.

Posner juga mengkritik argumentasi-argumentasi bahwa perundang-undangan pada umunya digunakan untuk public good tetapi hanya kegagalan-kegagalan untuk mencapai tujuan-tujuannya karena kecerobohan pemerintah, salah manjemen, atau ketiadaan dana.

4. Capture theory

Berdasarkan persepsi ini bagian regulasi kelihatan untuk saling mengisi regulasi dengan inens bahwa runtutan peraturan menyatakan akan menguntungkan beberapa subjek dalam beberapa persyaratan.

5. Lobbying and the economic interst group theory of regulation

Teori kepentingan kelompok dalam peraturan ekonomi berasumsi bahwa kelompok akan membentuk untuk melindungi keinginan ekonomi tertentu. Kelompok yang berbeda dipandang tidak sesuai dengan yang lain dan kelompok yang berbeda akan melobi pemerintah untuk ditempatkan di badan legislatif yang secara ekonomis bermanfaat bagi mereka. Hubungannya dengan akuntansi keuangan yaitu kelompok industry tertentu dapat mengatur untuk menerima atau menolak standard akuntansi tertentu.

6. Accounting regulation as an output of political process

Jika kita menganggap bahwa proses penerapan standar akuntansi adalah sebuah proses politik, maka pandangan bahwa akuntansi keuangan haruslah objektif, netral, dan tidak mengandung unsure politik adalah sesuatu tantangan yang dipenuhi dengan mudah.

Karena akuntansi keuangan mempengaruhi pendistribusian kesejahteraan dalam masyarakat maka dengan otomatis berbau hal politik.

Sementara kerangka kerja konseptual biasanya menyatakan bahwa laporan keuangan haruslah objektif, netral, dan benar-benar jujur, mereka juga menyatakan bahwa resiko social dan ekonomi dari standar akuntansi harus diperhitungkan melalui penerapan standar sebelum aturan tersebut dikeluarkan.