Chapter 3 Pms Agi

29
EVALUASI KINERJA SISTEM PEMASARAN AGRIBISNIS

description

x

Transcript of Chapter 3 Pms Agi

Page 1: Chapter 3 Pms Agi

EVALUASI KINERJA SISTEM PEMASARAN AGRIBISNIS

Page 2: Chapter 3 Pms Agi

1. Pengertian

Lembaga Pemasaran adalah orang, perusahaan atau lembaga yang secara langsung terlibat dalam pengaliran barang dari produsen ke konsumen

Tugas lembaga pemasaran melaksanakan fungsi-fungsi pemasaran dan memenuhi keinginan konsumen semaksimal mungkin.

Page 3: Chapter 3 Pms Agi

INTEGRASI LEMBAGA PEMASARAN

1. Integrasi Vertikal adalah penghilangan atau penyatuan

jumlah lembaga tataniaga yang melaksanakan fungsi yang berlainan tetapi berhubungan satu dengan yang lainnya.

Kegiatan ini dapat menguntungkan penjual karena dapat menghemat biaya.

Page 4: Chapter 3 Pms Agi

2. Integrasi Horisontal

adalah penggabungan dari lembaga tataniaga yang mempunyai fungsi yang sama atau yang memperjualkan barang-barang yang sama (mis : koperasi, kartel)

Page 5: Chapter 3 Pms Agi

Keuntungan dari integrasi horisontal :

a. Mengurangi persaingan tidak sehat antar lembaga

b. Dapat melakukan operasi tataniaga secara besar-besaran

c. Dapat dimanfaatkan metode untuk memajukan penjualan

Page 6: Chapter 3 Pms Agi

2. Pembagian Lembaga Pemasaran

Berdasarkan Tahapan dalam Proses Pemasaran

1. Pedagang Pengumpul (local asemblers)

yaitu pedagang yang membeli hasil-hasil pertanian dari petani produsen kemudian dikumpulkan pada suatu tempat dan dijual pada pedagang lain.

Page 7: Chapter 3 Pms Agi

2. Pedagang Penerima dan Penyebar (wholesaler) yaitu pedagang yang membeli barang dalam jumlah besar dari

pedagang pengumpul kemudian disimpan untuk dijual kepada pedagang lain.

*Yang menerima barang kemudian menjual ke pedagang pengecer disebut pedagang penyebar (wholesale distributor)

*Yang menerima tetapi tidak menjual langsung kepada pengecer disebut pedagang penerima (wholesale receiver). Kedua jenis pedagang ini disebut jobber.

Page 8: Chapter 3 Pms Agi

3. Pedagang Pengecer (retailer)

yaitu pedagang yang secara langsung menjual atau mengecerkan barang kepada konsumen.

4. Makelar/broker

yaitu pedagang perantara yang dapat menghubungkan pihak pembeli dan penjual. Biasanya pedagang ini mendapatkan upah dari kedua belah pihak. Upah tsb disebut brokerage.

Page 9: Chapter 3 Pms Agi

5. Komisioner

yaitu pedagang perantara yang diberi kepercayaan untuk memperjualbelikan suatu barang dan ia mendapatkan komisi (= comission merchant).

6. Peddler

yaitu pedagang pengecer keliling

Page 10: Chapter 3 Pms Agi

Berdasarkan Pemilikan dan Penguasaan Atas Barang

1. Lembaga pemasaran yang memiliki dan menguasai barang

yaitu pedagang pengumpul, pedagang penerima dan penyebar, pedagang pengecer, pedagang pengecer keliling

Page 11: Chapter 3 Pms Agi

2. Lembaga pemasaran yang tidak memiliki tapi menguasai barang

yaitu broker, makelar, komisioner, dan pelelang

3. Lembaga pemasaran yang tidak memiliki dan tidak menguasai barang

yaitu perusahaan pengangkutan dan perusahaan gudang

Page 12: Chapter 3 Pms Agi

Para ahli tataniaga/pemasaran memberikan definisi/pengertian berbeda mengenai Efisiensi Pemasaran, sesuai dengan sudut pandangnya masing-masing.

Page 13: Chapter 3 Pms Agi

1. Menurut Kohl, efisiensi pemasaran adalah maksimimasi input output.

Konsep ini tidak praktis, karena ukuran tentang input output dalam proses pemasaran sulit dilakukan.

Page 14: Chapter 3 Pms Agi

2. Menurut Shepherd, efisiensi pemasaran adalah nisbah antara biaya pemasaran dengan nilai produk

Efisiensi Pemasaran = Biaya pemasaran x 100 %

Nilai produk yang dipasarkan

Page 15: Chapter 3 Pms Agi

Dengan demikian, pasar yang tidak efisien akan terjadi jika :

a. Biaya pemasaran semakin besar

b. Nilai produk yang dipasarkan jumlahnya tidak terlalu besar

Page 16: Chapter 3 Pms Agi

3. Menurut Raju dan Open, efisiensi pemasaran adalah terdiri dari efisiensi teknis dan ekonomis

Efisiensi teknis adalah berkaitan dengan efektivitas dalam hubungan dengan aspek fisik dalam kegiatan tataniaga, misal grading.

Efisiensi ekonomis berkaitan dengan efektifitas dalam kegiatan fungsi tataniaga dilihat dari segi keuntungan, misal transportasi yang menguntungkan.

Page 17: Chapter 3 Pms Agi

4. Menurut Mubyarto, efisiensi pemasaran memiliki dua syarat, yaitu :

1. mampu menyampaikan hasil-hasil dari petani produsen kepada konsumen dengan biaya yang semurah-murahnya

2. mampu mengadakan pembagian yang adil dari keseluruhan harga yang dibayar konsumen terakhir kepada semua pihak yang ikut serta di dalam kegiatan produksi dan tataniaga barang itu.

Page 18: Chapter 3 Pms Agi

5. Menurut …………., efisiensi pemasaran dapat dilihat dari pendekatan SCP (Structur, Conduct, Performance).

Struktur Pasar, meliputi :

a. Ukuran besar kecilnya jumlah produsen dan jumlah konsumen.

b. Sistem keluar masuk barang.

c. Ketersediaan jumlah pasokan barang

Page 19: Chapter 3 Pms Agi

Penampilan Pasar meliputi :

Pelaku pasar perlu mengidentifikasi kegiatan tataniaga yang menyangkut penggunaan teknologi, pertumbuhan pasar, efisiensi penggunaan sumber daya, penghematan biaya tataniaga sehingga mendatangkan keuntungan.

Page 20: Chapter 3 Pms Agi

Pelaksanaan Pasar, meliputi :

a. Bagaimana barang dapat membentuk harga, apakah diperlukan perlakuan tambahan agar barang mempunyai nilai tinggi

b. Apakah barang tsb dikenakan pajak yang sama atau berbeda menurut kualitas dan kuantitas yang dipasarkan

c. Apakah berdagang pada barang yang sama terjadi secara sehat di pasar

Page 21: Chapter 3 Pms Agi

Structure – Conduct - Performance

Struktur Pasar

Perilaku (conduct) perusahaan dalam

industri

Kinerja Pasar

Mempengaruhi Mempengaruhi

Page 22: Chapter 3 Pms Agi

Marjin Pemasaran

adalah selisih antara harga yang diterima produsen dengan yang dibayarkan oleh konsumen.

M = He – Hp

M : marjin pemasaran

Hp : harga pada petani produsen per satuan barang

He : harga eceran per satuan barang

Page 23: Chapter 3 Pms Agi

Contoh : Jika harga beras per kg yang diterima petani Rp. 3.000,- dan harga yang harus dibayar konsumen Rp. 5.000,- maka marjin pemasaran adalah Rp. 2.000,-

Page 24: Chapter 3 Pms Agi

Oleh karena dalam proses pengaliran barang sampai di konsumen para lembaga pemasaran menarik keuntungan sebagai balas jasa, maka :

M = B + Π

M : marjin pemasaran

B : biaya tataniaga per satu satuan barang

Π : besarnya keuntungan yang ditarik oleh lembaga pemasaran per satuan barang

Page 25: Chapter 3 Pms Agi

Faktor2 yang mempengaruhi besarnya marjin pemasaran :

1. Biaya pemasaran, keuntungan dari pedagang, harga yang dibayarkan oleh konsumen, harga yang diterima petani produsen.

2. Sifat barang yang diperdagangkan

3. Tingkat pengolahan barang

Page 26: Chapter 3 Pms Agi

Untuk mengurangi atau memperkecil marjin pemasaran dapat dilakukan dengan cara :

mengurangi biaya pemasaran, memperbaiki informasi pasar, memperkuat kedudukan tawar menawar (bargaining position) produsen, dan stabilisasi harga barang

Page 27: Chapter 3 Pms Agi

Karena tidak adanya standar kriteria efisiensi pemasaran, maka digunakan indikator efisiensi yaitu :

1. Marjin pemasaran

2. Harga di tingkat konsumen

3. Tersedianya fasilitas pemasaran

4. Persaingan pasar

Page 28: Chapter 3 Pms Agi

INTERVENSI PEMERINTAH DALAM PASAR

Intervensi/campur tangan pemerintah dalam pasar diperlukan karena terjadi kegagalan pasar. Namun, tidak semua campur tangan pemerintah memberikan hasil yang baik walaupun tujuannya baik.

Misal terjadinya trade off (konflik antara tujuan efisiensi dengan pemerataan)

Page 29: Chapter 3 Pms Agi

Contoh-contoh Intervensi Pemerintah :

a. Kontrol Harga

- Harga Dasar

- Harga Tertinggi

b. Pajak dan Subsidi

c. Tarif dan Kuota