Chapter 17 Buku The Health care Quality Book

12
BAB XVII. Hamparan Peningkatan Mutu Hamparan peningkatan mutu di Amerika Serikat berupa pengembangan yang dinamis; baik organisasi yang sudah ada maupun yang baru sedang melakukan perubahan. Memahami peran organisasi-organisasi merupakan dasar untuk memahami keputusan-keputusan di balik inisiatif peningkatan mutu saat ini dan mengantisipasi arah peningkatan mutu national yang akan datang. Organisasi melakukan pendekatan terhadap peningkatan mutu dari berbagai sudut pandang, tergantung misi mereka dan juga kebutuhan para stakeholder-nya. Stakeholder utama dari organisasi-organisasi ini ingin mengetahui lebih banyak mengenai mutu perawatan yang disediakan oleh para perantara pelayanan kesehatan. Para penentu kebijakan meminta data untuk mengatur kebijakan yang masuk akal terkait dengan pelayanan kesehatan. Bagian ini meneliti organisasi-organisasi yang memainkan peranan utama dalam membentuk hamparan peningkatan mutu, merinci kecenderungan dalam peningkatan mutu dan memberikan tinjauan luas atas gerakan-gerakan mutu dalam tatanan kesehatan tertentu. Penyelenggaraan Peningkatan Mutu Interaksi antar organisasi dalam hamparan peningkatan mutu yang kompleks bersifat dinamis. Figure 17.1 menggambarkan peran organisasi dan menyatakan bahwa konsumen terlibat dalam peningkatan mutu dan sepertinya kelak akan lebih terlibat lagi. Gambar tersebut menampilkan organisasi yang memberikan insentif atas mutu melalui pembayaran; organisasi yang terlibat dalam proses pengukuran; dan organisasi yang menggunakan ukuran-ukuran itu. Penggerak Mutu Beberapa pihak mendesak agenda mutu nasional, yang secara langsung atau tak langsung membentuk dan mengembangkan agenda mutu nasional. Pembayar dan Pembeli Pihak yang paling mempengaruhi peningkatan mutu adalah yang membayar perawatan. Salah satu yang terbesar dan terkuat adalah Centers for Medicare &

Transcript of Chapter 17 Buku The Health care Quality Book

Page 1: Chapter 17 Buku The Health care Quality Book

BAB XVII. Hamparan Peningkatan Mutu

Hamparan peningkatan mutu di Amerika Serikat berupa pengembangan yang

dinamis; baik organisasi yang sudah ada maupun yang baru sedang melakukan

perubahan. Memahami peran organisasi-organisasi merupakan dasar untuk

memahami keputusan-keputusan di balik inisiatif peningkatan mutu saat ini dan

mengantisipasi arah peningkatan mutu national yang akan datang. Organisasi

melakukan pendekatan terhadap peningkatan mutu dari berbagai sudut pandang,

tergantung misi mereka dan juga kebutuhan para stakeholder-nya. Stakeholder

utama dari organisasi-organisasi ini ingin mengetahui lebih banyak mengenai mutu

perawatan yang disediakan oleh para perantara pelayanan kesehatan. Para penentu

kebijakan meminta data untuk mengatur kebijakan yang masuk akal terkait dengan

pelayanan kesehatan. Bagian ini meneliti organisasi-organisasi yang memainkan

peranan utama dalam membentuk hamparan peningkatan mutu, merinci

kecenderungan dalam peningkatan mutu dan memberikan tinjauan luas atas

gerakan-gerakan mutu dalam tatanan kesehatan tertentu.

Penyelenggaraan Peningkatan Mutu

Interaksi antar organisasi dalam hamparan peningkatan mutu yang kompleks

bersifat dinamis. Figure 17.1 menggambarkan peran organisasi dan menyatakan

bahwa konsumen terlibat dalam peningkatan mutu dan sepertinya kelak akan lebih

terlibat lagi. Gambar tersebut menampilkan organisasi yang memberikan insentif

atas mutu melalui pembayaran; organisasi yang terlibat dalam proses pengukuran;

dan organisasi yang menggunakan ukuran-ukuran itu.

Penggerak Mutu

Beberapa pihak mendesak agenda mutu nasional, yang secara langsung atau

tak langsung membentuk dan mengembangkan agenda mutu nasional.

Pembayar dan Pembeli

Pihak yang paling mempengaruhi peningkatan mutu adalah yang membayar

perawatan. Salah satu yang terbesar dan terkuat adalah Centers for Medicare &

Page 2: Chapter 17 Buku The Health care Quality Book

Medicaid Services (CMS). CMS telah menjalankan proses akreditasi dalam semua

tatanan dan berpengaruh dalam menghubungkan insentif keuangan dengan

peningkatan mutu. CMS dapat mempercepat peningkatan mutu melalui insentif

keuangan seperti program-program pelaporan suka rela yang memberikan

pembayaran Medicare insentif. CMS mendorong beberapa gerakan mutu, yang

diharapkan berdampak pada penataan peningkatan mutu di Amerika Serikat pada

tahun-tahun mendatang.

Para pelaku bisnis (pembeli) dan perencanaan kesehatan telah dapat

mengungkit mutu melalui insentif keuangan seperti yang dilakukan CMS. Ketika

biaya kesehatan terus naik, para pembeli dan perencanaan kesehatan mengandalkan

peningkatan mutu untuk membantu mengendalikan biaya dan memperbesar

perolehan. Leapfrog Group adalah salah satu pelaku sektor bisnis yang

memperhatikan mutu dan biaya pelayanan rumah sakit. Grup itu menetapkan empat

praktik yang menimbulkan “lompatan” dalam kualitas dan keselamatan pasien, yaitu

(1) entri komputer untuk perintah dokter di rumah sakit, (2) rujukan ke rumah sakit

berdasarkan fakta, (3) pengaturan staf ICU oleh dokter yang berpengalaman dalam

obat-obatan perawaan medis, dan (4) Leapfrog Safe Practices Score (Leapfrog Group,

2007). Jika rumah sakit meningkatkan mutunya, anggota Leapfrog memberikan

penghargaan finansial.

Badan-Badan Pengatur, Sertifikasi dan Akreditasi

CMS adalah badan dalam cabang eksekutif yang memiliki kuasa atas banyak

sistem pelayanan kesehatan, khususnya rumah sakit, panti, perawatan rumah, dan

beberapa aspek perawatan jalan.CMS juga mempengaruhi mutu melalui

pengembangan standar, alat-alat survei, dan pedoman interpretasi (panduan untuk

mengartikan aturan). Badan yang menentukan bahwa suatu provideraman dan

merupakan petugas yang kompeten memiliki dampak signifikan terhadap mutu. Hal

itu ditegaskan oleh beberapa badan sertifikasi dengan menambahkan pertanyaan-

pertanyaan terkait peningkatan mutu dalam pelaksanaan ujian mereka.

Organisasi Profesional

Page 3: Chapter 17 Buku The Health care Quality Book

Organisasi profesional pelayanan kesehatan yang mencerminkan spektrum

keseluruhan dari spektrum bermacam ilmu merangkul peningkatan mutu melalui

pengembangan gerakan-gerakan pendidikan, perangkat yang digunakan penyedia

layanan dalam praktiknya, dan program-program sertifikasi yang mengakui

kompetensi di bidang tertentu. Mereka telah menjadi mitra kunci dalam

persekutuan yang mencakup banyak stakeholder terlibat dalam meninjau,

menyokong, dan menyetujui penggunaan ukuran-ukuran untuk tatanan yang

berbeda-beda. Dewan obat-obatan, keperawatan, dan persatuan petugas kesehatan

memainkan peran penting dalam peningkatan mutu melalui program-program

sertifikasi dan perijinan dan pembuatan standar untuk penerapan dalam praktik dan

untuk kompetensi lanjutan.

Dukungan Pembelaan/Teknis

Beberapa organisasi pendukung antara lain Institute for Healthcare

Improvement (IHI) yang menyatukan para penyedia layanan kesehatan, stakeholder

dan masyarakat untuk meningkatkan mutu perawatan dan mengurangi jumlah

kematian dan kecelakaan yang tak perlu. National Patient Safety Foundation (2007)

memiliki misi meningkatkan keselamatan pasien, dilaksanakan dengan membentuk

badan-badan ilmu dan menciptakan jalan untuk menerapkannya, serta

mengembangkan budaya yang sadar terhadap keselamatan pasien. Kemudian,

Robert Wood Johnson Foundation memiliki tim yang fokus kepada pengembangan

dan pendanaan program untuk meningkatkan mutu. California HealthCare

Foundation mendanai beberapa proyek untuk meningkatkan mutu, seperti

pembayaran atas kinerja, dan mencari cara untuk meningkatkan mutu perawatan

penyakit kronis. Commonwealth Fund mengembangkan pengukuran dan

memperbaiki sistem perawatan melalui proyek Improve Health Care Quality and

Efficiency, juga melalui usahanya pada rumah-rumah medis yang mengutamakan

pasien.

Proses-Proses Pengembangan Pengukuran

Pengembangan Ukuran

Page 4: Chapter 17 Buku The Health care Quality Book

Pengembang pengukuran utama meliputi National Committee for Quality

Assurance (NCQA) untuk basis data Healthcare Effectiveness Data Information Set

(HEDIS) dan ukuran-ukuran untuk program lainnya seperti Diabetes Physician

Recognition Program.Agency for Healthcare Research and Quality

(AHRQ)mengembangkan Consumer Assesment of Healthcare Providers and

Systems(CAHPS) untuk tatanan rumah sakit, rawat jalan, panti, dan kesehatan

rumahan.AMA(2006) mengembangkan sejumlah ukuran sebagai bagian dari

Physician Consortium for Performance Indicators. Selanjutnya, ANAmengembangkan

National Database of Nursing Quality Indicators, danJoint Commission

mengembangkan ukuran-ukuran ORYX yang mengintegrasikan ukuran-ukuran hasil

pasien ke dalam proses akreditasi.

Sokongan Ukuran

National Quality Forum (NQF) disahkan pada tahun 1999 dan telah

mengembangkan peran penyedia tinjauan ilmiah dan penyokong ukuran-ukuran

untuk digunakan dalam pelaporan publik. NQF merupakan organisasi berbasis

keanggotaan yang mencakup berbagai macam stakeholderyang berpartisipasi dalam

peninjauan dan penyokongan ukuran. NQF bertugas menciptakan pendekatan yang

koheren kepada pengukuran dan pelaporan pada tingkat nasional.

Persetujuan Ukuran

Kini telah ada suatu persekutuan yang menyatukan berbagai kelompok

stakeholder untuk meninjau ukuran-ukuran kinerja, memastikan bahwa ukuran-

ukuran tersebut berbasis ilmiah, menjadi ukuran penting bagi kualitas. Hospital

Quality Alliance (HQA) bertugas bersama CMS meninjau dan menyetujui ukuran-

ukuran untuk pelaporan rumah sakit. Ambulatory Quality Alliance (AQA) atau

Ambulatory Care Quality Alliance bekerja secara kolaboratif pada pengukuran kinerja

dan persoalan pelaporan dalam perawatan jalan, yang sekarang kolaborasinya

meluas di kalangan dokter, konsumen, pembeli, perencanaan asuransi kesehatan

dan lain-lain mewakili hampir 150 organisasi.

Kegunaan Ukuran

Page 5: Chapter 17 Buku The Health care Quality Book

Empat kegunaan utama ukuran-ukuran mutu: (1) pemantauan mutu internal,

(2) akreditasi, (3) insentif pembayaran untuk meningkatkan perawatan dan (4)

pelaporan publik. Kegunaan pertama bagi petugas kesehatan untuk meningkatkan

perawatan, membantu para penyedia dan institusi melacak ukuran-ukuran spesifik

untuk meningkatkan pelayanan.Hal ini berkaitan dengan komitmen profesional dan

personal terhadap perawatan. Dengan mengumpulkan dan melaporkan data yang

sama menggunakan spesifikasi yang sama, organisasi dan penyedia dapat

memahami kinerja mereka dibandingkan dengan yang lain dan dapat

mengidentifikasi peluang untuk upaya-upaya peningkatan mutu yang difokuskan.

Akreditasi dijalankan oleh The Joint Commission dan NCQA. The Joint

Commission mengembangkan sistem ORYX, tersusun atas serangkaian ukuran yang

digunakan dalam proses akreditasi rumah sakit. NCQA meggunakan ukuran-ukuran

HEDIS untuk mengakreditasi rencana-rencana kesehatan. Hingga saat ini 95%

perencanaan kesehatan telah diakreditasi. Kegunaan ketiga berlaku bagi para

pembayar. Contohnya adalah proyek CMS yang membayar sesuai kinerja, dan

perencanaan kesehatan yang memberi penghargaan atas pemenuhan perawatan

bermutu tinggi. Keempat, pelaporan publik, membawakan pelaporan data yang

sama dari semua institusi, sehingga konsumen dapat membandingkan institusi

berdasarkan data yang sama.

Kecenderungan dalam Peningkatan Mutu

Informasi Konsumen

Konsumen dibebani dengan tambahan tanggung jawab membuat keputusan

yang masuk akal mengenai pelayanan kesehatan. Para konsumen mungkin tidak

memiliki pemahaman yang komprehensif tentang keterkaitan antara perilaku

konsumen dan biaya pelayanan kesehatan, sehingga mereka bertingkah seperti

menghamburkan biaya pelayanan kesehatan secara percuma. Kemunculan

perencanaan kesehatan menurut pasien, yang membuat konsumen lebih rentan

terhadap biaya pelayanan kesehatan, mengubah dinamika keterlibatan konsumen

dalam masalah mutu dan biaya. Perencanaan kesehatan ini berusaha membuat para

konsumen lebih peka pada pengeluaran dengan menaikkan biaya melalui premium

yang lebih tinggi, pengurangan dan pembayaran bersama.

Page 6: Chapter 17 Buku The Health care Quality Book

Untuk mendukung upaya-upaya penginformasian mutu perawatan kepada

konsumen, CMS membuat website-website informasi yang memberi informasi

kepada masyarakat tentang mutu pelayanan dalam panti-panti, perawatan rumahan

dan rumah sakit (CMS 2005b, 2007a, 2007b). Walaupun informasi ini tersedia untuk

publik, masih ada kekhawatiran terkait keakuratan data dan penggunaan data

tersebut sebagai dasar pembuatan keputusan. Terdapat tantangan dan

keterbatasan, namun konsumen mulai mengakses informasi yang sejalan dengan

penentuan keputusan. Fakta membuktikan bahwa informasi konsumen telah

membuat perbedaan dalam memilih pelayanan kesehatan berdasarkan mutunya

(Turnbull dan Hembree, 1996; Marquis dkk., 2005; Hoy, Wicks dan Forland, 1996). Di

samping itu, CMS menambahkan hasil-hasil CAHPS untuk setiap tatanan.

Implementasi CAHPS secara penuh akan membantu pembandingan rumah sakit

berdasarkan pengalaman pasien sebagai tambahan pada pengukuran perawatan

secara teknik.

Pembayaran Berdasarkan Kinerja/Pembelian Berdasarkan Nilai

Sistem pembayaran berdasarkan kinerja merupakan pendorong utama

agenda mutu, yang telah menarik perhatian para penyedia layanan dengan

menghubungkan pembayaran insentif dengan peningkatan mutu secara langsung.

Gerakan ini disebut juga pembelian berdasarkan nilai, karena para pembeli tak hanya

melihat mutu tetapi juga biayanya. Jikanilaiyang dimaksud adalah pelayanan

kesehatan bermutu tinggi pada biaya terendah maka diasumsikan perawatan yang

tepat telah disampaikan secara efisien dan efektif. Dalam Crossing the Quality

Chasm, IOM (2001) merekomendasikan konsolidasi enam tujuan (keselamatan

pasien, pengutamaan pasien, efisiensi, efektivitas, ketepatan waktu, dan kesetaraan)

ke dalam tiga wadah untuk mengembangkan ukuran-ukuran dan insentif: kualitas

klinis yang tinggi, perawatan yang mengutamakan pasien, dan efisiensi.

Pembayaran berdasarkan kinerja memiliki pendukung setia, namun beberapa

orang tidak terlalu tertarik pada biaya/efektivitasnya. Kekhawatiran pun muncul,

misalnya penggunaan pengukuran hanya berarti jika menghasilkan perubahan

perilaku yang diharapkan pada provider. Selain itubeberapa penyedia, rumah sakit

dan organisasi pelayanan kesehatan lainnya yang melayani populasi minoritas dan

merawat pasien-pasien sakit parah mungkin dinilai lebih rendah pada ukuran-ukuran

Page 7: Chapter 17 Buku The Health care Quality Book

yang dilaporkan (Casalino, 2006). Masih ada pertanyaan-pertanyaan sehubungan

dengan cara ideal untuk membuat struktur dan tingkatan pembayaran. Tantangan ini

rumit karena tingkat pembayaran yang berbeda mungkin efektif untuk tatanan lain

serta populasi dalam tatanan tersebut.Mempertahankan perubahan jangka panjang

dapat pula sulit dan memakan banyak biaya.

Salah satu hasil nyata dari upaya-upaya peningkatan mutu nasional adalah

bertambahnya jumlah ukuran yang harus atau secara suka rela dilaporkan organisasi

pelayanan kesehatan. Organisasi yang fokus pada peningkatan mutu berusaha

memastikan validitas dan keandalan ukuran-ukuran, serta mendorong penggunaan

ukuran-ukuran yang berguna saja. Semua organisasi harus menggunakan ukuran dan

spesifikasi yang sama untukmengurangi beban tugas pengumpulan informasi.

Kecenderungan dan Inisiatif dalam Sektor Pelayanan Kesehatan Tertentu

Pelayanan Rawat Jalan

Program-program peningkatan mutu rawat jalan sulit berkembang karena

adanya pembauran pengaturan rawat jalan dan kurangnya rekam kesehatan

elektronikyang seharusnya dapat membantu koleksi dan pelaporan data. CMS telah

mengesahkan program PQRI yang menyelenggarakan insentif keuangan bagi para

profesional yang memenuhi syarat agar berpartisipasi dalam program pelaporan

mutu suka rela. Patient Centered Medical Home (PCMH) adalah gerakan baru dalam

pelayanan kesehatan yang dihimbau oleh ACP, AAFP, AAP, AOA dan NCQA. Dua

aspek penting dalam konsep PCMH yaituprogram tersebut menggabungkan mutu

dan keselamatan sebagai tanda acuan dan menekankan pengenalan biaya-biaya tak

terlihat dari penyediaan rumah medis bermutu tinggi yang efektif. Konsep ini

menarik minat para pembuat undang-undang, dan beberapa organisasi

menganjurkan proyek percontohan rumah medis yang mengutamakan pasien

(Arvantes, 2007)

Rumah Sakit

Selama beberapa tahun terakhir, gerakan-gerakan peningkatan mutu dalam

pelayanan kesehatan mengutamakan fokusnya pada perawatan yang disediakan

rumah sakit. Untuk inisiatif seperti itu, CMS mencoba memperbaiki mutu perawatan

Page 8: Chapter 17 Buku The Health care Quality Book

inap bagi pasien-pasien Medicare dengan mengadakan program insentif yang

memberikan penghargaan kepada rumah sakit atas penyediaan perawatan bermutu

tinggi. Premier Hospital Quality incentive Demonstration menggunakan ukuran-

ukuran yang memperlihatkan perawatan klinis berbasis fakta untuk lima kondisi

klinis: infarksi miokardial akut, pemindahan bypass arteri koroner, gagal jantung,

radang paru-paru, dan penggantian pinggul dan lutut. Proyek percontohan ini

berupaya menilai dampak pembayaran berdasarkan kinerja terhadap mutu

penyampaian pelayanan kesehatan dan melibatkan partisipasi suka rela dari lebih ari

250 rumah sakit di sistem data Premier Perspective.

CAHPS dikembangkan dari survei AHRQ tentang pengalaman pasien dengan

pelayanan fasilitas rawat jalan. CMS dan AHRQ kemudian mengembangkannya

menjadi HCAHPS, survei berstandar untuk menghasilkan data yang dilaporkan secara

publik mengenai persepsi pasien terhadap perawatan rumah sakit, menambah

motivasi rumah sakit untuk memperbaiki mutu perawatan yang mereka berikan, dan

meningkatkan akuntabilitas dan investasi dalam pelayanan kesehatan.

AHA dan The Joint Commission mengembangkan dan menerapkan cara-cara

lain peningkatan mutu yang berfokus pada rumah sakit. AHA bersama badan

pelayanan kesehatan tingkat negara bagian dan federal lain memfokuskan upaya

peningkatan mutu mereka pada penggabungan tujuan ke dalam sistem pelayanan

kesehatan dan memanfaatkannya untuk menciptakan kesadaran masyarakat akan

kinerja yang berkualitas. TJI bertujuan menjamin keselamatan pasien melalui

peninjauan kinerja rumah sakit dan peredaran informasi. Pelaporan ukuran-ukuran

tertentu kepaa TJI memberikan wawasan mengenai kondisi rumah sakit.

Panti

Pemantauan dan peningkatan mutu dalam industri panti telah sangat

mengakar dalam proses pengaturan. Kelemahan populasi dilayani seperti

permasalahan terkait mutu perawatan, oleh sebab itu panti menjadi target banyak

upaya pemantauan dan peningkatan perawatan. Panti juga memiliki penilaian

federal berstandar untuk setiap penghuni fasilitas bersertifikat Medicare dan

Medicaid. Minimum Data Set (MDS) adalah sebuah instrumen yang mencakup

informasi mengenai fungsi penghuni dan masalah-masalah dan risiko kesehatan

Page 9: Chapter 17 Buku The Health care Quality Book

utama, dan membuat rencana perawatan berdasarkan penilaian tersebut. Penilaian

yang sama juga dilakukan pada setiap penghuni di setiap fasilitas bersertifikat,

sehingga memberikan data level pasien yang berguna saat memantau mutu

pelayanan.

Survey indikator mutu terbaru diuji dengan dua tahap. Pertama, surveyor

mengumpulkan data dari berbagai sumber seperti MDS, wawancara dan lain-lain,

yang kemudian ditandai berdasarkan taraf rata-rata nasional. Tahap kedua meliputi

peninjauan mendalam terhadap fasilitas-fasilitas panti yang memiliki masalah mutu

perawatan ketika dibandingkan dengan fasilitas lainnya.

Pelayanan Kesehatan Rumahan

CMS memulai Home Care Quality Initiative (HCQI) pada 2003, intinya

mengumpulkan informasi dari 8100 agen perawatan rumahan bersertifikat Medicare

di Amerika Serikat. Pada tahun 2000, pemerintah federal mulai memerintahkan

setiap agen perawatan rumahan bersertifikat Medicare untuk melengkapi dan

mengajukan informasi penilaian kesehatanuntuk kliennya menggunakan instrumen

koleksi data bernama Outcome and Assessment Information Set (OASIS). Sejak

musim gugur 2003, CMS menunjukkan keunggulan agen-agen kesehatan rumahan

mendampingi pasiennya dalam memperoleh kembali atau mempertahankan

keadaan fungsi mereka. Ukuran-ukuran penting mengenai bagaimana pasien dapat

menjalankan kegiatan sehari-harinya di rumah dilengkapi dengan pertanyaan-

pertanyaan tentang status fisik dan dua ukuran penggunaan (perawatan di rumah

sakit dan perawatan darurat).

Studi Kasus

Demonstrasi Awal Rumah Sakit

Proyek CMS/Premier Health Quality Incentive Demonstration (HQID) dimulai

pada awal 2003 dan melacak ukuran-ukuran proses dan hasil untuk penyampaian

pelayanan kesehatan di lima wilayah klinis menggunakan 33 indikator mutu

berstandar nasional. Rumah-rumah sakit dinilai dan diberi skor mutu gabungan (CQS)

untuk setiap wilayah klinis. Rumah sakit yang berpartisipasi dalam proyek ini

menerima insentif finansial berdasarkan kinerja mereka di masing-masing wilayah

klinis. Cleveland Regional Medical Center (CRMC)mengimplementasikan program

Page 10: Chapter 17 Buku The Health care Quality Book

peningkatan mutu untuk memperbesar nilai penawaran pelayanan kesehatannya.

Organisasi tersebut meneliti dampak pembayaran berdasarkan kinerja terhadap

mutu pelayanan kesehatan dengan berpartisipasi pada proyek Premier/CMS HQID.

Hasil dari dua tahun pertama proyek tersebut untuk CRMC mengindikasikan bahwa

di antara pasien gagal jantung kongestif, ada 37% penurunan tingkat perawatan

kembali di rumah sakit. Mortalitas terkait infarksi miokardial akut berkurang 25%.

Infeksi lutut menurun 70%, dan infeksi pinggul berkurang 36%. Selama dua tahun

tersebut, CRMC menunjukkan peningkatan yang nyata dari kinerja mutu negatif ke

positif.

Pelaporan Publik dari Rumah Sakit

Tahun 2002, Departemen Kesehatan dan Pelayanan Masyarakat A.S.

mengakui pimpinan industri rumah sakit (AHA, FAH, AAMC) karena mendukung

pelaporan suka rela oleh rumah sakit sebagai bagian dari upaya CMS menyediakan

informasi publik mengenai mutu perawatan rumah sakit. Organisasi-organisasi ini

pada awalnya mengikuti serangkaian ukuran terkait tiga penyakit: infarksi miokardial

akut, gagal jantung dan radang paru-paru. Ukuran-ukuran ini menjadi bagian basis

data yang dimasukkan dalam website Hospital Compare. Tahun 2003, Medicare

Prescription Drug, Improvement and Modernization Act memperkenalkan insentif

atas pelaporan data. Peraturan tersebut menetapkan bahwa rumah-rumah sakit

yang gagal melaporkan data akan menerima pengurangan 0,4% pada Pembayaran

Medicare Tahunan (APU) untuk tahun fiskal 2005. Rumah sakit harus mendaftar ke

gudang data QIO supaya mendapatkan APU penuh. QIO ditugasi menyediakan

pendampingan teknik dalam pelaporan data. Pada tahun 2004, hampir 3.906

perawatan inap akut rumah sakit memenuhi syarat pelaporan data (CMS, 2005b).

HQA bekerja sama dengan CMS meninjau dan menyetujui ukuran-ukuran

pelaporan rumah sakit. Partisipasi HQA ini meluangkan mekanisme bagi rumah sakit

untuk menjadi pembuat keputusan dan bekerja dengan CMS untuk

menyelenggarakan proyek pelaporan publik. Desakan CMS atas pelaporan publik

diimbangi dengan upaya-upaya HQA yang memastikan bahwa hasil laporan

merupakan penaksiran jujur tentang mutu perawatan rumah sakit terkait dengan

persoalan kesehatan tertentu.

Page 11: Chapter 17 Buku The Health care Quality Book

Kampanye IHI

IHI bermitra dengan ANA, Centers for Disease Control and Prevention,

National Business Group on Health, AMA, Leapfrog Group, dan The Joint Commission

meresmikan 100.000 Lives Campaign (Kampanye 100.000 Nyawa) (IHI2007). Dengan

bantuan dana dari berbagai badan dan yayasan, setelah 18 bulan sekitar 122.000

nyawa terselamatkan dari kesalahan medis rumah sakit. Kampanye ini menyatukan

rumah sakit dan sistem-sistem kesehatan dalam satu komitmen kolektif untuk

meningkatkan mutu dan menggembirakan provider dan juga media. Beberapa

elemen penting dalam kesuksesan kampanye ini antara lain promosi pelayanan

kesehatan oleh organisasi berkredibilitas tinggi dan pengembangan struktur dan

proses oleh IHI agar partisipan dapat saling mengajari dan mendorong perubahan.

Rumah-rumah sakit yang berpartisipasi diminta menyediakan data sebagai bukti dari

hasil yang dicapai, untuk memperkuat komitmen organisasional.

Kampanye-kampanye yang diluncurkan oleh IHImemberikan contoh upaya

peningkatan mutu yang menggunakan fakta untuk mengenali wilayah-wilayah

prioritas tinggi yang menjadi fokus, perubahan perilaku provider, dan menggerakkan

aksi masyarakat untuk perubahan kebijakan. Kampanye-kampanyeini memiliki

sasaran yang jelas dan dokumentasi hasil. Keberhasilan dijelaskan secara operasional

pada saat penyusunan, sehingga terlihat hubungan antara tujuan, kegiatan dan

ukuran-ukuran hasilnya. Sebagian kesuksesan kampanye mereka terletak pada pesan

sederhana yang mudah melekat di pikiran pelaku pelayanan kesehatan, menjadi

pesan kepada konsumen bahwa rumah-rumah sakit yang berpartisipasi bertanggung

jawab dalam melindungi pasien-pasien mereka dari perlakuan medis yang menyakiti.

Inisiatif Perawatan Kronis

Untuk mengatasi masalah perawatan terhadap penyakit kronis, Medicare

Prescription Drug, Improvement and Modernization Act 2003 mencanangkan proyek

percontohan untuk mengevaluasi program-program peningkatan perawatan

penyakit kronis. Program ini awalnya dikenal dengan Voluntary Chronic Care

Improvement Program, kemudian diganti menjadi Medicare Health Support

Program. Tujuannya adalah meningkatkan mutu pelayanan yang disediakan untuk

Page 12: Chapter 17 Buku The Health care Quality Book

anggota Medicare yang menderita penyakit kronis, meningkatkan kepuasan anggota

melalui pelayanan dan mencapai target penghematan.

Fase pertama program tersebut digagas pada tahun 2005 dengan seleksi

delapan badan peningkat perawatan kronis, masing-masing disyaratkan memiliki

wakil untuk berkomunikasi dengan anggota, mendidik penyedia layanan kesehatan

tentang informasi klinis yang relevan, dan mendidik anggota dalam menggunakan

teknologi-teknologi pemantauan secara efektif agar memberikan informasi yang

relevan kepada penyedia pelayanan kesehatan. Organisasi-organisasi yang

berpartisipasi diminta melaporkan data tertentu kepada CMS untuk membantu

pembandingan anggota yang berada di program intervensi dengan anggota di

program kontrol. Pada tahap I, CMS menemukan manfaat-manfaat penggunaan data

klaim dalam wilayah geografis dari organisasi yang berpartisipasi. Setiap anggota

dikelompokkan secara acak ke dalam grup intervensi atau kontrol, dan yang masuk

ke kelompok intervensi boleh menolak berpartisipasi. Pada Tahap II, program-

program partisipasi dapat meningkatkan jumlah anggota atau mengembangkan

program yang yang terbukti efektif. Hasil awal Tahap I dikemukakan pada Kongres

2008.

Kesimpulan

Lingkungan peningkatan mutu telah aktif pada dekade terakhir dengan

konteks yang kompleks dan berbagai organisasi yang menggalakkan usahanya demi

meningkatkan mutu perawatan pasien. Komitmen untuk memperbaiki mutu yang

dimiliki penyalur, penyedia, regulator, pasien dan lainnya menciptakan perubahan

budaya yang signifikan dalam pelayanan kesehatan. Tantangan berikutnya adalah

memastikan bahwa ukuran-ukuran kualitas dan prosesnya dapat diintegrasikan ke

dalam sistem secara efisien dan ada ukuran umum yang dapat digunakan pembayar,

penjamin dan sistem kesehatan. Masih ada banyak hal yang harus dikerjakan untuk

memahami informasi yang penting dan bermanfaat bagi konsumen dalam

memutuskan dan menggunakan informasi tersebut.

Sumber : Chapter 17 Buku The Health care Quality Book