Cg Meet 11-Landasan Teori

9
LANDASAN TEORI Perbandinga peraturan Bapepam-LK tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan dengan prinsip 5 OECD Prinsip 5 OECD adalah keterbukaan dan transparansi yang terbagi atas 6 sub prinsip, yaitu: Keterbukaan harus meliputi, namun tidak terbatas pada, informasi material atas: 1) Keuangan dan hasil operasi perusahaan 2) Tujuan perusahaan 3) Kepemilikan saham dan mayoritas suara 4) Kebijakan remunerasi untuk dewan komisaris dan direksi, dan informasi tentang anggota dewan komisaris, termasuk kualifikasi, proses seleksi, perangkapan jabatan dan independensinya 5) Transaksi dengan pihak terkait (afiliasi) 6) Faktor-faktor risiko yang dapat diperkirakan 7) Hal-hal penting berkaitan dengan karyawan dan para pemangku kepentingan (stakeholder) lainnya 8) Struktur dan kebijakan tata kelola khususnya berkaitan dengan isi dari pedoman atau kebijakan tata kelola perusahaan dan penerapannya Informasi harus disajikan dan diungkapkan sesuai dengan standar akuntansi yang berkualitas tinggi dan keterbukaan keuangan dan non-keuangan Audit tahunan harus dilakukan oleh auditor yang independen, kompeten, dan memenuhi kualifikasi,

description

Landasan Teori aja

Transcript of Cg Meet 11-Landasan Teori

Page 1: Cg Meet 11-Landasan Teori

LANDASAN TEORI

Perbandinga peraturan Bapepam-LK tentang Penyajian dan Pengungkapan

Laporan Keuangan dengan prinsip 5 OECD

Prinsip 5 OECD adalah keterbukaan dan transparansi yang terbagi atas 6 sub

prinsip, yaitu:

Keterbukaan harus meliputi, namun tidak terbatas pada, informasi material

atas:

1) Keuangan dan hasil operasi perusahaan

2) Tujuan perusahaan

3) Kepemilikan saham dan mayoritas suara

4) Kebijakan remunerasi untuk dewan komisaris dan direksi, dan informasi

tentang anggota dewan komisaris, termasuk kualifikasi, proses seleksi,

perangkapan jabatan dan independensinya

5) Transaksi dengan pihak terkait (afiliasi)

6) Faktor-faktor risiko yang dapat diperkirakan

7) Hal-hal penting berkaitan dengan karyawan dan para pemangku kepentingan

(stakeholder) lainnya

8) Struktur dan kebijakan tata kelola khususnya berkaitan dengan isi dari

pedoman atau kebijakan tata kelola perusahaan dan penerapannya

Informasi harus disajikan dan diungkapkan sesuai dengan standar akuntansi

yang berkualitas tinggi dan keterbukaan keuangan dan non-keuangan

Audit tahunan harus dilakukan oleh auditor yang independen, kompeten, dan

memenuhi kualifikasi, dalam rangka menyediakan jaminan/kepastian

eksternal dan objektif kepada pengurus dan pemegang saham bahwa laporan

keuangan perusahaan menyajikan secara wajar semua hal yang material,

posisi keuangan, dan kinerja perusahaan

Auditor eksternal harus bertanggung jawab kepada pemegang saham dan

melaksanakan tugasnya terhadap perusahaan dengan menjaga / secara

profesional selama melakukan audit

Media penyebaran informasi harus memberikan akses informasi yang relevan

bagi pengguna secara sama (equal), tepat waktu, dan biaya yang efisien.

Page 2: Cg Meet 11-Landasan Teori

Kerangka corporate governance harus mengarah dan mendorong terciptanya

ketentuan mengenai analisa atau saran dari analis, pedagang perantara efek,

pemeringkat dan pihak lainnya yang relevan dengan keputusan investor, tidak

mengandung benturan kepentingan yang material yang mungkin

mempengaruhi integritas analisa atau saran yang diberikan

Sedangkan menurut Bapepam-LK VII.G.7 yang mengatur tentang penyajian

dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik

memberikan pedoman mengenai struktur, isi, dan persyaratan dalam

penyajian dan pengungkapan laporan keuangan yang harus disampaikan oleh

emiten atau perusahaan publik, baik kepada masyarakat maupun Bapepam-

LK.

Penyajian Laporan Keuangan dalam peraturan ini harus mengikuti Standar

Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku dimana laporan keuangan terdiri

dari:

1) Laporan posisi keuangan pada akhir periode

2) Laporan laba rugi komprehensif selama periode

3) Laporan perubahan ekuitas selama periode

4) Laporan arus kas selama periode

5) Catatan atas laporan keuangan (harus disertai)

6) Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan saat

emiten atau perusahaan publik menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara

retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan atau

ketika emiten atau perusahaan mereklasifikasi pos-pos dalam laporan

keuangannya.

Dalam hal materialitas, peraturan ini juga menyatakan konsep materialitas

dimana jika terdapat kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam

mencatat pos-pos laporan keuangan yang dapat mempengaruhi keputusan

ekonomi pengguna laporan keuangan. Ketentuan lain terkait non-material juga

dijelaskan secara detil.

Praturan Bapepam dan prinsip 5 OECD sama-sama membahas tentang

penyajian dan pengungkapan menggunakan SAK yang berlaku.

Page 3: Cg Meet 11-Landasan Teori

Sehingga menurut kami Peraturan Bapepam-LK lebih fokus kepada teknis

penyampaian terkait struktur dan isi dari laporan keuangan secara moneter.

Sedangkan prinsip 5 OECDlebih menekankan pada tujuan perusahaan, kebijakan

remunerasi, dan lainnya. Dalam peraturan Bapepam-LK tidak dijelaskan peranan

audit eksternal terhadap penyajian laporan keuangan sudah dilakukan. Sedangkan

di OECD prinsip 5 mengatakan bahwa laporan keuangan harus diaudit. Media

penyebaran juga tidak dijelaskan dalam peraturan Bapepam-LK.

Dalam prinsip 5 OECD terdapat kerangka CG yang mengarahkan dan

mendorong terciptanya ketentuan mengenai analisa atau saran yang relevan

dengan keputusan investor dan tidak mengandung benturan kepentingan yang

tidak dijelaskan secara explisit dalam peraturan Bapepam-LK VII.G.7.

Tapi sesunggugnya OECD tidak dapat dibandingkan dengan peraturan

Bapepam-LK VII.G.7 karena OECD 5 tidak hanya membahas tentang laporan

keuangan namun juga laporan tahunan sedangkan peraturan Bapepam-LK spesifik

membahas tentang laporan keuangan saja sehingga tidak apple to apple. Peaturan

VII.G.7 untuk perlakuan akun dan penyajian laporan keuangan harus sesuai

dengan PSAK SAK baru harus mengikuti peraturan ini.

Namun sebenarnya pegangannya bukan Peraturan Bapepam ini karena

aturan Bapepam tidak selalu diubah mengikuti SAK baru.

Kenapa buat peraturan Bapepam ini> SAK di Indonesia dulu tidak

sebanyak sekarang peraturan diperlukan

Kualitas pelaporan keuangan di berbagai negara menurut studi Rahman et.

al. (2010)

Artikel ini menggambarkan 3 hipotesis terhadap tiap negara untuk

memprediksi efek equity, long-term debt, dan short-term debt terhadap kualitas

accounting earnings. Atas penelitian yang dilakukan Rahman, mereka

menemukan bahwa variabel pembiayaan equity, long-term debt, dan short-term

debt tidak memainkan peran yang sama dalam memonitor earning untuk semua

sampel negara.

Page 4: Cg Meet 11-Landasan Teori

Hasil untuk U.S. serupa dengan prediksi teori keagenan dimana tingkat

lebih tinggi dari ekuitas dan long-term debt berhubungan dengan quality earnings

yang lebih baik. Untuk Thailand, hasilnya mengatakan bahwa short-term debt

adalah satu-satunya sumber pembiayaan dengan hubungan positif terhadap quality

of earnings.

Ternyata Jepang sendiri pun memiliki satu dari sekian banyak yang

memiliki rencana unik terkait operasi perusahaannya, dibandingkan dengan 4

negara lainnya. Mereka memiliki bentuk tata kelola keiretsu dimana ekuitas dan

utang dipegang oleh orang dalam. Seperti yang diprediksikan dalam hipotesis,

tidak ada satupun sumber pembiayaan yang memainkan peran dalam quality of

earnings. Mereka memiliki hubungan negatif dengan earnings quality. Sifat dari

keiretsu adalah semua anggota entitas berusaha untuk mencapai tujuan

operasional perusahaan secara keseluruhan. Pilihan akuntansi dapat digunakan

untuk memenuhi tujuan ini.

Di Perancis, dimana debt lebih condong ke tipe private, hukum

perlindungan terhadap kreditur terlihat telah meningkatkan tingkat utang dalam

menjelaskan quality of earnings. Hal ini merupakan alasan terkait hubungan

positif antara ekuitas dan earnings quality. Sedangkan di Jerman, hubungan antara

ekuitas dan quality of earnings adalah negatif.

Hasil penelitian Rahman menunjukkan bahwa gagasan teori keagenan

tidak dapat menjelaskan perilaku akuntansi dalam penetapan non-U.S. Untuk

Jepang, Thailand, dan Jerman, dugaan bahwa susunan utang dapat memitigasi

masalah keagenan tidak dapat dipertahankan. Sebaliknya, hasil Rahman untuk

perusahaan U.S. S&P 500 menunjukkan bahwa dalam kelembagaan yang kuat dan

public investor setting yang lebih tinggi, utang dapat memitigasi masalah

keagenan dan memastikan pelaporan quality of earnings yang lebih baik.

Page 5: Cg Meet 11-Landasan Teori

Secara keseluruhan, mereka menemukan bahwa negara-negara memiliki

susunan kelembagaan yang berbeda di tingkat perusahaan dan negara, dan

susunan ini mengurangi efek variabel pembiayaan dasar terhadap kualitas

akuntansi.

Dalam good corporate governance selain siapa yang mengaudit kualitas

laporan keuangan juga dipengaruhi oleh apakah perusahaan sudah menerapkan

GCG dengan benar , kepemilikan saham direksi.

Kualitas laporan keuangan :

1. Keberadaan earning management. Ketika earning management maka naik

kualitas laporan keuangan turun karena laba dianggap terdistorsi.

2. Earning response coefficient yaitu bagaimana investor merespon laba yang

dilaporkan. Melalui pergerakan harga saham, semakin naik kualitas laba

semakin baik. Semakin tinggi earning provision nya biasanya semakin baik

laba nya (makin reliable dan bisa diandalkan)

Keterkaitan kualitas auditor eksternal, tata kelola, dan kualitas laporan

keuangan

Salah satu aspek yang menyatakan suatu perusahaan telah melakukan tata

kelola perusahaan yang baik adalah dengan kualitas laporan keuangan yang baik.

Hal ini karena dengan laporan keuangan yang baik dan jujur maka perusahaan

telah terbuka dan transparan dalam penyajian dan pelaporan laporan keuangannya.

Untuk mendukung hal ini dibutuhkan auditor yang andal dalam mengaudit

laporan keungan perusahaan sehingga diperlukan auditor eksternal. Auditor

eksternal bertanggung jawab untuk memverifikasi apakah laporan keuangan telah

disajikan secara wajar berdasarkan standar akuntansi keuangan yang berlaku dan

disajikan sesuai dengan kondisi ekonomi perusahaan dan hasil operasi dari

perusahaan. Sehingga tata kelola yang baik serta auditor eksternal yang andal

merupakan aspek penentu dalam kualitas laporan keuangan perusahaan.

Page 6: Cg Meet 11-Landasan Teori

Pada lin dan wang kualitas laporan keangan nya dilihat dari earning

management yang dikaitkan dengan siapa auditornya (big four atau non big four)

dan CG nya. Konteks CG nya bisa dilihat dari komisaris independen dan

kompetensinya, independensi board, independesi komite nya, jumlah rapat komite

audit, keahlian komite audit.

Kesimpulannya antara earning management dengan independensi BOD

dan kompetensi BOD nya negatif dimana semaki tinggi independesinya earning

management nya semakin turun. Korelasi dengan manajemen laba dengan

independensi komite audit juga negatif. Manajemen laba dan kepemilikan saham

komite audit korelatif nya positif signifikan tapi sebenarnya tidak independen.