Case Tinea Kruris
-
Upload
kenaz-fauzie -
Category
Documents
-
view
56 -
download
12
Transcript of Case Tinea Kruris
PRESENTASI KASUS “TINEA KRURIS”
Disusun Oleh :Kenaz Fauzie
Pembimbing :dr. Rudianto Sutarman Sp.KK
PRESENTASI KASUS
Identifikasi•Nama : An. AP•Umur : 16 Tahun•Agama : Islam•Alamat : Cibeber•Pekerjaan : Pelajar SMA•Tanggal berobat : 14 Juli 2014
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
• Pasien datang ke poli kulit RSUD Cilegon dengan keluhan terdapat bercak merah kehitaman pada kedua lipat paha yang dirasakan sejak 1 minggu terakhir.
• Awalnya bercak tersebut timbul secara tiba – tiba dan hanya sedikit.
• Pasien merasa gatal dan perih pada lokasi bercak tersebut.
• Pasien mengaku gatal tersebut dirasakan terutama saat bangun tidur.
• Pasien mengaku sering menggaruk di tempat yang terasa gatal sehingga bercak merah kehitaman semakin meluas.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Anjuran
Kerokan KOH ( menemukan Hifa )
Prognosis
Ad vitam : ad bonamAd functionam : ad bonamAd sanactionam : dubia ad bonamAd cosmeticum : ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
TINEA KRURIS
DEFINISI• Sinonim : Eczema marginatum, Dhobi
itch, Jockey itch, Crotch itch• Infeksi jamur dermatofita pada kulit lipat
paha, genitalia, sekitar anus dapat meluas ke bokong dan perut bagian bawah.
EPIDEMIOLOGI
• Kebanyakan terjadi pada dewasa, pria lebih banyak daripada wanita. • Penyakit ini terutama paling banyak
terdapat di daerah tropis pada musim panas yang menyebabkan banyak berkeringat• Lingkungan yang kotor berpengaruh
terhadap angka kejadian penyakit ini.
ETIOLOGI• Trichopyhton rubrum (90%)• Epidermophython fluccosum, Trichophyton mentagrophytes (4%)• Trichopyhton tonsurans (6%).
PATOFISIOLOGI• Jamur menghasilkan keratinase yang mencerna —
> memudahkan invasi ke stratum korneum. • Infeksi dimulai dengan kolonisasi hifa atau cabang-
cabangnya didalam jaringan keratin yang mati —> menghasilkan enzim keratolitik —> berdifusi ke jaringan epidermis dan menimbulkan reaksi peradangan.
• Pertumbuhan dengan pola radial di stratum korneum —> menyebabkan timbulnya lesi kulit dengan batas yang jelas dan meninggi (ringworm).
• Reaksi kulit semula berbentuk papula yang berkembang menjadi suatu reaksi peradangan.
MANIFESTASI KLINIS Gejala subyetif :
Rasa gatal yang hebat pada daerah kruris (lipat paha), lipat perineum, bokong dan dapat sampai genital, semakin hebat terutama saat berkeringat.
Gejala obyektif :Bercak eritematosa Batas tegas Central healing ditengahnyaBagian tepi lebih aktifBag tepi → papula, vesikel, atau pustule. Kronik → hiperpigmentasi disertai skuama.
DIAGNOSTIK
PENATALAKSANAANObat topikal Obat sistemik
• Golongan Azol- Clotrimazole (Lotrimin, Mycelec)- Mikonazole (icatin, Monistat-derm)- Econazole (Spectazole)- Ketokonazole (Nizoral)- Oxiconazole (Oxistat)- Sulkonazole (Exelderm)
• Golongan Alinamin- Naftifine (Naftin)- Terbinafin (Lamisil)
• Golongan Benzilamin- Butenafine (mentax)
• Golongan lainnya- Siklopiroks (Loprox)- Haloprogin (halotex)- Tolnaftate
• Ketokonazole200mg/hari selama 2-4 minggu
• ItrakonazoleDosis dewasa 200mg, anak 5mg/hari selama 1 minggu.
• GriseofulvinDewasa 500mg, anak 10-25 mg/kg/hari selama 2-4 minggu
• TerbinafineDewasa 250 mg/hari, anak dengan BB:- 12-20kg :62,5mg/hari - 20-40kg :125mg/ hari - >40kg:250mg/ hari selama 2 minggu
DIAGNOSIS BANDING
• Tinea Kruris• Eritrasma• Psoriasis fleksura• Kandidosis intertriginosa• Dermatitis Kontak Alergi karena karet
celana • Dermatitis Seboroik Intertriginosa
TINEA KRURIS• Keluhan : rasa gatal saat berkeringat• Predileksi : daerah lipat paha, genitalia, sekitar
anus, bokong, perut bagian bawah.• UKK : Bercak eritematosa yang berbatas tegas,
dengan skuama diatasnya, bagian tepi lebih aktif. Bagian tepi dapat berupa vesikel, pustula atau papula. Pada keadaan kronik, lesi dapat berupa bercak hitam disertai skuama.
ERITRASMA• Keluhan : Rasa panas seperti terkena cabai• Predileksi : Lipat paha, ketiak, daerah
intergluteal dan lipatan submamae. • UKK : Lesi berukuran sebesar milier sampai
plakat. Lesi eritroskuamosa, berskuama halus kadang terlihat merah kecoklatan. Variasi ini bergantung pada area lesi dan warna kulit penderita. Perluasan lesi terlihat pada pinggir yang eritematosa dan serpiginose. Lesi tidak menimbul dan tidak terlihat vesikulasi. • Fluororesensi merah bata yang
khas dengan sinar wood.
PSORIASIS FLEKSURA• Keluhan : Gatal tingan atau rasa panas• Predileksi : daerah lipatan, bagian tubuh yang
sering terkena gesekan atau tekanan seperti lutut, siku dan punggung, daerah fleksor.• UKK : Makula eritematosa yang merata berbatas
tegas dengan skuama yang tebal, kasar, berlapis berwarna putih dan transparan seperti mika di atasnya, bentuk bulat/lonjong, ukuran bervariasi dari milier sampai plakat dan sebagian berkonfluensi menjadi polisiklik, lesi membesar secara sentrifugal dan biasanya simetris.
KANDIDOSIS INTERTRIGINOSA• Keluhan : Gatal hebat, kadang disertai rasa
panas seperti terbakar.• Predileksi : Daerah lipatan seperti inguinal,
aksila dan lipat payudara, bokong, daerah umbilicus.• UKK : Lesi berupa bercak eritematosa,
berskuama, basah dan berbatas tegas yang dikelilingi oleh lesi satelit berupa vesikel atau pustula atau bula. Bila pecah akan meninggalkan daerah erosif dengan tepi kasar tanpa peninggian lesi.
DERMATITIS KONTAK ALERGI KARENA KARET CELANA
• Keluhan : Rasa gatal yang amat sangat yang hampir keseluruh tubuh/bagian tubuh yang terkena.• UKK : Biasanya timbul lambat, batas tidak jelas,
lebih luas daripada kulit yang terkena, daerah yang lebih peka timbul lebih cepat, rasa gatal. Reaksi terbatas pada orang yang peka dengan intensitas kelainan dipengaruhi oleh derajat kepekaan individu dan frekuensi timbulnya reaksi. • Efloresensinya berupa bercak
eritema dan edema yang bentuknya sesuai dengan daerah yang tersensitisasi
DERMATITIS SEBOROIK INTERTRIGINOSA
• Predileksi : Aksila, infra-mamae, umbilicus, lipat paha dan glutea.• Efloresensi : Makula eritematosa dengan
di atasnya terdapat skuama yang berminyak dan berwarna kekuning-kuningan. Selanjutnya timbul fisura dan sering disertai infeksi sekunder.
PENCEGAHAN
Edukasi kepada pasien di rumah :• Anjurkan agar menjaga daerah lesi tetap kering.• Bila gatal, jangan digaruk karena garukan dapat
menyebabkan infeksi.• Jaga kebersihan kulit dan kaki bila berkeringat keringkan
dengan handuk dan mengganti pakaian yang lembab.• Gunakan pakaian yang terbuat dari bahan yang dapat
menyerap keringat seperti katun, tidak ketat dan ganti setiap hari.
• Untuk menghindari penularan penyakit, pakaian dan handuk yang digunakan penderita harus segera dicuci dan direndam air panas.
KOMPLIKASI
• Tinea cruris dapat terinfeksi sekunder oleh candida atau bakteri yang lain. • Pada infeksi jamur yang kronis dapat
terjadi likenifikasi dan hiperpigmentasi kulit.
PROGNOSIS
• Prognosis penyakit ini baik dengan diagnosis dan terapi yang tepat asalkan kelembapan dan kebersihan kulit selalu dijaga.
DAFTAR PUSTAKA• Budimulja Unandar., Mikosis, Dalam Djuanda, Adhi., Ilmu
Penyakit Kulit dan Kelamin. FK UI. Jakarta. 2005. Pages : 89-105• Siregar R.S., Atlas berwarna saripati penyakit kulit, edisi
kedua. Jakarta: EGC. 2005. Pages: 32-33• Price S.A., Wilson L.M., Patofisiologi Konsep Klinis Proses-
Proses Penyakit. Edisi 6. Jakarta. EGC. 2005. Pages: 1449-1450• Kerdel F.A., Jimenez-Acosta A., Dermatology: Just the fact.
USA: McGraw-Hill Inc. 2003. • Katzung B.G., Farmakologi Dasar Dan Klinik. Edisi VI. Jakarta.
EGC. 1997. Pages: 973-975• Mansjoer A., Suprohaita., Wardhani W.I., Setiowulan W.,
Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ketiga. Jakarta. Media Aesculapius. FK UI. 2000. Pages: 93-100
• Djuanda, A., Sani, A., Azwar, A., Handaya, Almatsier, M., Setiabudy, R., Firmansyah, R., Ismael, S., 2009, MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi, 8th ed, PT. InfoMaster lisensi dari CMPMedica, Jakarta
• Mulyono, 1986, Pedoman Pengobatan Penyakit Kulit dan Kelamin, 1st ed, Meidian Mulya Jaya, Jakarta
TERIMA KASIH