CASE REPORT DERMATITIS

17
BAB II ILUSTRASI KASUS A. Identitas Pasien Nama : Ny. J Status Pekerja : Harian Usia : 36 tahun Agama : Islam Jenis Kelamin : Perempuan Pekerjaan : Karyawan PT. X Departemen Plantations Divisi Area I Lama Bekerja : 7 jam/hari Alamat : Bedeng Gumak B. Anamnesis Penyakit (Autoanamnesis pada 5 September 2013) Keluhan Utama : kulit gatal Keluhan Tambahan : kulit kemerahan, lecet, badan terasa linu. Riwayat Penyakit Sekarang 5

description

MUSKOLOSKELETAL

Transcript of CASE REPORT DERMATITIS

Page 1: CASE REPORT DERMATITIS

BAB II

ILUSTRASI KASUS

A. Identitas Pasien

Nama : Ny. J

Status Pekerja : Harian

Usia : 36 tahun

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Karyawan PT. X Departemen Plantations Divisi

Area I

Lama Bekerja : 7 jam/hari

Alamat : Bedeng Gumak

B. Anamnesis Penyakit (Autoanamnesis pada 5 September 2013)

Keluhan Utama : kulit gatal

Keluhan Tambahan : kulit kemerahan, lecet, badan terasa linu.

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke Balai Pengobatan Central PT.X dengan keluhan kulit gatal di

punggung dan kaki kanan, keluhannya disertai kemerahan dan lecet di sekitarnya.

Keluhannya ini dirasakan sejak 2 hari yang lalu. Awalnya kulitnya dikatakan

terlihat kemerahan dan timbul bintik bintik merah berbentuk bulat sebesar kepala

jarum pentul dan dan sering digaruk-garuk oleh pasien sehingga menimbulkan

luka (lecet). Keluhan ini dikatakan muncul setelah punggung dan kaki kanan

5

Page 2: CASE REPORT DERMATITIS

pasien terkena cairan pestisida pada waktu penyemprotan kebun tebu. Os

menjelaskan bekerja di bagian plantation divisi I yang bertugas menyemprot

pestisida. Pada saat bekerja Os memakai perlengkapan baju lengan panjang,

celana panjang, sepatu boot, penutup muka dari kain berbahan kaos dan sarung

tangan. Cairan pestisida yang disemprotkan setiap bekerja ditempatkan

dipunggung sehingga cairan pestisida yang tercecer saat pengisisan dapat

menembuh baju dan mengenai kulit punggung. Pekerja lain pun banyak yang

berkontak langsung dengan pestisida tetapi, hanya beberapa saja yang

menimbulkan keluhan seperti yang dikeluhkan Os saat ini. Selain itu Os juga

mengeluh badannya terasa linu, tidak disertai rasa kaku pada pagi hari. Keluhan

linu biasanya timbul pada saat malam hari setelah Os bekerja pada pagi harinya.

Karena keluhan dirasakan semakin parah, Os memutuskan untuk pergi ke Balai

Pengobatan untuk memeriksakan penyakitnya. Setelah bertemu dengan dokter, Os

diberi obat salep dan dua macam obat minum.

Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien mengaku pernah mengalami keluhan serupa + 2 bulan yang lalu, keluhan

dirasakan lebih parah daripada saat ini.

C. Anamnesis Okupasi

1. Jenis pekerjaan yang dilakukan sejak pertama kali, serta lama kerja di tiap pekerjaan tersebut

6

Page 3: CASE REPORT DERMATITIS

Jenis pekerjaan bahan/material yang digunakan

tempat kerja (perusahaan)

lama kerja

a.Harian tetapbagian penyemprotan pestisida

- Pestisida : 1)ametrin, 2) 24 D, 3) Diamin, 4) Parakuat

- APD : Masker dan sarung tangan

Di kebun tebu dengan area pekerjan yang panas.

7 jam / hari selama 6 hari dalam semingguJam operasional 07.00-11.30, 13.30-15.00 WIB. Di jam kerja dislingi dengan break

2. Uraian Tugas

Pasien merupakan pekerja harian yang bertugas menyemprot pestisida di

perkebunan tebu. Pekerjaan menyemprot sudah dijalani pasien selama 5

tahun terakhir. Proses penyemprotan terdiri dari kelompok yang tiap

kelompok terdiri dari 19-20 orang. Setiap orang mempunyai hak untuk

menyemprot lahan seluar 0,5 hektar. Dapat dilakukan sendiri atau

berkelompok untuk meringankan beban kerja para penyemprot.

Proses penyemprotan dimulai dengan penyampuran pestisida dengan

pelarut, ada 4 macam pestisida yang digunakan yaitu ametrin, 24 D,

Diamin, dan parakuat yang semuanya merupakan herbisida yaitu untuk

mengusir tanaman hama dan gulma. Keempat jenis pestisida tersebut

dicampur dengan air dari tangki yang sudah tersedia dan dilarutkan sampai

homogen. Setelah homogen, cairan pestisida selanjutnya dituangkan ke

akat penyemprot pestisida yang dipanggung dipunggung penyemprot.

Selanjutnya setiap petugas penyemprot mulai menyemprot lahan

perkebuna tebu sesuai dengan luas lahan yang telah ditentukan.

7

Page 4: CASE REPORT DERMATITIS

Lama kerja dalam satu hari yaitu 7 jam, sekali menyemprot dapat

membutuhkan waktu 2-3 minggu tergantung tingkat pertumbuhan tebunya.

Dalam 1 tahun dapat 2-3 kali penyemprotan. Untuk penyemprotan

perusahaan telah menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) yaitu berupa

masker debu dan sarung tangan dari karet. Perlengkapan yang digunakan

pasien berupa baju kaos lengan panjang, celana panjang, boot dan topi.

Dapat yang digunakan mudah menyerap air sehingga cairan pestisida yang

tercecer pada baju dapat dengan mudah kontak dengan kulit dibawahnya.

Dari pihak perusahaan sendiri tidak menyediakan baju khusus untuk

penyemprotan pestisida.

Alat Pelindung Diri yang telah disediakan perusahaan berupa masker dan

sarung tangan hanya sebagian saja yang benar-benar digunakan oleh

pekerja penyemprot. Sebagian dari mereka tidak menggunakan sarung

tangan dengan alasan sarung tangan cepat panas karena terkena sinar

matahari, sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman selama proses

penyemprotan pestisida. Setiap sebelum dilakukan penyemprotan dari

pihak perusahaan selalu mengadakan pengarahan tentang tata cara

penyemprotan pestisida dan pentingnya penggunaan APD. Akan tetapi

tingkat kesadaran pekerja yang masih rendah sehingga masih terdapat

beberapa pekerja yang tidak menggunakan APD pada saat penyemprotan

khususnya pekerja yang bertugas mencampur dan menuangkan cairan

pestisida ke alat penyemprot pestisida. Hal ini dapat menimbulkan

kecelakaan kerja di lapangan seperti kontak pestisida dengan kulit,

terhirupnya pestisida yang mengakibatkan kecelakaan kerja.

3. Bahaya Potensial

Tabel 2. Bahaya Potensial dan Risiko Kecelakaan Kerja

Bahaya

Potensial

Masalah Kesehatan Tempat Kerja Lama Kerja

Fisik Suhu Panas : terpapar panas yang Kebun Tebu 7 jam/hari

8

Page 5: CASE REPORT DERMATITIS

berlebihan dapat mengakibatkan

dehidrasi, heat stroke, dll.

Kimia Terkena Cairan pestisida Kebun Tebu 7 jam/hari

Biologis Terkena gigitan hewan (ular, babi

hutan, kera)

Kebun Tebu 7 jam/hari

Psikologis Beban kerja yang berat dapat

menimbulkan stress

Kebun Tebu 7 jam/hari

Ergonomi Beban Tangki pestisida tidak terlalu

bermasalah

Kebun Tebu 7jam/hari

4. Hubungan pekerjaan degan penyakit yang dialami (gejala / keluhan yang ada)

Pekerjaan utama pasien adalah karyawan di bagian plantation yang bertugas

menyemprot pestisida. Pekerjaan dibagian ini rentan kontak dengan pestisida

jika proses penyemprotan dan APD yang digunakan tidak sesuai standar,

seperti terhirupnya pestisida yang dapat mengakibatkan keracunan pestisida,

kontak pestisida dengan kulit yang menimbulkan gatal-gatal dan kemerahan

pada kulit seperti pada dermatitis kontak iritan akibat pestisida.

Analisis Hubungan Pekerjaan Dengan Terjadinya Penyakit akibat Kerja

Berdasarkan anamnesis dan hasil observasi di lapangan ditemukan akar sebab

terjadinya penyakit akibatkerja adalah lima faktor man,material, method, machine

dan environment.

9

Page 6: CASE REPORT DERMATITIS

1. Faktor Manusia

Faktor manusia yang berperan menimbulkan penyakit akibat kerja pada pasien

ini terjadi akibat kurangnya pengetahuan mengenai zat –zat irritan yang dapat

menyebabkan dermatitis kontak irritan dan rendahnya kesadaran pekerja untuk

menggunakan APD yang telah disediakan.

2. Faktor Metode

Faktor metode yang berperan menimbulkan penyakit akibat kerja pada pasien

ini adalah penggunaan APD yang tidak benar, seperti penggunaan kaos

sebagai pengganti masker, sehingga APD yang digunakan tidak sesuai atau

standar.

3. Machine

Belum adanya sanksi yang tegas dari pihak perusahaan terkait ketaatan dalam

menggunakan APD sesuai standar, sehingga pekerja mengabaikan penggunaan

APD yang baik dan benar selama penyemprotan.

4. Environment

Cuaca yang panas di area perkebunan tebu dapat menyebabkan pasien lebih

mudah berkeringat dan memudahkan absorpsi cairan pestisida melalui kulit.

5. Faktor lingkungan

Faktor lingkungan yang berperan menimbulkan penyakit akibat kerja pada

pasien ini adalah cuaca di area kerja yang panas sehingga dapat

mengakibatkan pekerja mudah berkeringat yang mempermudah masuknya zat

pestisida melalui kulit.

10

Page 7: CASE REPORT DERMATITIS

D. Pemeriksaan Fisik (5 september 2013)

Status Present

Keadaan Umum : Tampak Sakit Ringan

Kesadaran : Compos Mentis

Tekanan Darah : 120/80 mmHg

Nadi : 79 x/menit

Pernapasan : 20 x/menit

Suhu : 36,70C

Status Generalis

KEPALA

Bentuk : normocephal

Rambut : hitam, lurus, tidak mudah dicabut

Mata : sklera anikterik, konjungtiva tidak pucat

Telinga : liang lapang, serumen (-)

Hidung : deviasi septum (-)

Mulut : bibir kering

LEHER

Bentuk : simetris

Trakhea : di tengah

KGB : tidak teraba pembesaran KGB

THORAX

Paru

Inspeksi : Bentuk normal, pergerakan napas simetris kanan dan kiri

Palpasi : Fremitus vokal simetris kanan dan kiri

Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru

11

Page 8: CASE REPORT DERMATITIS

Auskultasi : Suara napas vesikuler pada seluruh lapang paru, rhonki

(-/-),

wheezing (-/-)

Jantung

Inspeksi : Iktus Kordis tidak terlihat

Palpasi : Iktus Kordis tidak teraba

Perkusi : Batas atas di sela iga III linea parasternal kiri

Batas kanan di sela iga IV linea parasternal kanan

Batas kiri di sela iga V linea midklavikularis kiri

Auskultasi : Bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), gallop (-)

ABDOMEN

Inspeksi : perut datar, simetris

Palpasi : nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba

Perkusi : timpani, nyeri ketuk (-)

Auskultasi : bising usus (+) normal

EKSTREMITAS

Superior : t.a.k

Inferior : t.a.k

12

Page 9: CASE REPORT DERMATITIS

Status Dermatologis

Pada regio punggung dan cruris dekstra tampak lesi berbentuk macula eritema,

berbatas tidak tegas dan asimetris disertai daerah eksoriasi.

Gambar 1. Gambaran Dermatitis Kontak Iritan Pada Pasien

E. Diagnosis Okupasi

a) Diagnosa klinis/kerja :

Dermatitis Kontak Iritan

b) Identifikasi pajanan yang dialami :

- Pajanan kimiawi : cairan pestisida

c) Hubungan pajanan dengan penyakit:

Kecelakaan kerja yang terjadi pada pasien ini adalah terpaparnya kulit

punggung dan kaki oleh cairan pestisida pada saat penyemprotan di area

perkebunan tebu. Bahan kimia dalam kasus ini yaitu pestisida menurut

Cohen (1999) merupakan penyebab terbesar dermatitis kontak iritan di

13

Page 10: CASE REPORT DERMATITIS

tempat kerja. Bahan kimia untuk dapat menyebabkan kelainan pada kulit

ditentukan dari ukuran molekul, daya larut dan konsentrasi. Melalui

kontak yang cukup lama dan konsentrasi yang memadai Faktor man dan

machine sangat berperan dalam terjadinya kecelakaan kerja ini. Faktor

man yaitu kurangnya pengetahuan para pekerja mengenai zat –zat irritan

yang dapat menyebabkan dermatitis kontak irritan serta masih rendahnya

kesadaran pekerja untuk menggunakan APD yang telah disediakan..

Faktor machine yaitu belum tersedianya peraturan tentang penggunaan

APD pada saat penyemprotan, sehingga memungkinkan pekerja untuk

tidak menggunakai APD tanpa adanya sanksi terkait. Akibatnya masih

banyak pekerja yang tidak menggunakan APD sesuai standar.

d) Signifikansi tingkat pajanan terhadap timbulnya penyakit:

Lamanya pajanan pestisida pada pekerja yaitu selama 2-3 minggu, 6 hari

per minggu, 7 jam perhari menimbulkan kontak yang cukup signifikan

antara pekerja dengan pestisida.

e) Identifikasi kerentanan individu :

Kurangnya pengetahun tentang zat-zat iritan serta kesadaran penggunaan

APD pada saat bekerja mengakibatkan lebih rentannya kontak antara

pestisida dengan pekerja baik melaui kulit atau terhirup.

f) Investigasi pajanan non okupasi :

Tidak didapatkan pajanan non okupasi pada pasien ini.

14

Page 11: CASE REPORT DERMATITIS

g) Penetapan diagnosis penyakit akibat kerja:

Diagnosis klinis ini adalah dermatitis kontak iritan disebabkan kecelakaan

kerja, dimana kecelakaan kerja merupakan bagian dari penyakit yang terkait

hubungan kerja. Berdasarkan keputusan menteri ketenagakerjaan istilah ini

disamakan dengan penyakit akibat kerja.

F. Penatalaksanaan

Medikamentosa:

Asam mefenamat 3 x1 tab

Dexametason 2x1 tab

Antihistamin CTM 4 mg 3x1 tab

Salep kloramfenikol dan hidrokortison 2 x sehari

Non-Medikamentosa

Edukasi :

1) Memakai APD mengambil langkah-langkah perlindung lainnya untuk

menghindari kontak kulit dengan cairan pestisida.

2) Menegenali dan mencegah kontak secara langsung bahan-bahan atau zat-

zat yang dapat menimbulkan DKI

3) Mengurangi aktifitas yang memperberat lesi (menggaruk) untuk

meminimalisasi gesekan terhadap lesi yang dapat memperlama

penyembuhan.

15

Page 12: CASE REPORT DERMATITIS

G. Prognosis

Quo ad vitam : ad bonam

Quo ad functionam : ad bonam

Quo ad sanationam : ad bonam

16