CASE HEG

44
CASE “HIPEREMESIS GRAVIDARUM” PEMBIMBING : dr. David Allorante, Sp.OG DISUSUN OLEH : Ade Laksono 030.10.002 Meita Kusumo Putri 030.10.174 Runy Oktaviani Pongsitanan 030.10.242

description

Laporan kasus HEG

Transcript of CASE HEG

Page 1: CASE HEG

CASE“HIPEREMESIS GRAVIDARUM”

PEMBIMBING :

dr. David Allorante, Sp.OG

 

DISUSUN OLEH :

Ade Laksono 030.10.002

Meita Kusumo Putri 030.10.174

Runy Oktaviani Pongsitanan 030.10.242

Page 2: CASE HEG

PENDAHULUAN

Sekitar 50-90% perempuan hamil mengalami keluhan mual dan muntah. Keluhan-keluhan ini secara umum

dikenal sebagai “morning sickness.” Istilah ini sebenarnya kurang tepat karena 80% perempuan hamil mengalami

mual dan muntah sepanjang hari.1 Apabila mual dan muntah yang dialami mengganggu aktivitas sehari-hari

atau menimbulkan komplikasi, keadaan ini disebut hiperemesis gravidarum.

Mual dan muntah pada kehamilan biasanya dimulai pada kehamilan minggu ke-9 sampai ke-10, memberat pada

minggu ke-11 sampai ke-13 dan berakhir pada minggu ke-12 sampai ke-14. Hanya pada 1-10% kehamilan gejala berlanjut

melewati minggu ke-20 sampai ke-22. Pada 0,3-2% kehamilan terjadi hiperemesis gravidarum yang

menyebabkan ibu harus ditata laksana dengan rawat inap. Hiperemesis gravidarum jarang menyebabkan kematian,

tetapi angka kejadiannya masih cukup tinggi.

Beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan hiperemesis gravidarum antara lain hiperemesis gravidarum

pada kehamilan sebelumnya, berat badan berlebih, kehamilan multipel, penyakit trofoblastik, nuliparitas dan

merokok.

Page 3: CASE HEG

LAPORAN KASUS

Page 4: CASE HEG

IDENTITAS

IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. U

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 27 tahun

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Agama : Islam

Alamat : Pebayuran Kel. Teluk

Jambe, Karawang

Suku : Sunda

Tgl Masuk RS : 9 Maret 2015

IDENTITAS SUAMI

Nama : Tn. D

Umur : 30 tahun

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Pedagang

Agama : Islam

Alamat : Pebayuran Kel. Teluk

Jambe, Karawang

Suku : Sunda

Page 5: CASE HEG

Dilakukan secara autoanamnesis di kamar bersalin RSUD Karawang pada tanggal 09/03/2015 pukul 16.30 WIB

Keluhan Utama

Muntah sejak 3 hari

Keluhan Tambahan

Mual, pusing, nyeri ulu hati, nafsu makan berkurang, penurunan berat badan selama kehamilan.

II. ANAMNESIS

Page 6: CASE HEG

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien G1P0A0 mengaku hamil 3 bulan datang ke kamar bersalin RSUD Karawang dengan keluhan mual dan muntah sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Keluhan muntah sebanyak lebih dari 8 kali sehari, muntahan berupa cairan berwarna putih kekuningan, berisi campuran makanan dan minuman yang dimakan. Muntah bercampur darah disangkal. Setiap makan atau minum, pasien merasa mual dan memuntahkan makanan dan minuman yang dikonsumsinya. Pasien mengatakan keluhan mual-mual ini sudah dirasakan sejak 2 bulan sebelum masuk rumah sakit, dan sejak saat itu nafsu makannya berkurang. Keluhan mual muntah ini dirasa semakin hari semakin memberat. Pasien juga mengaku terjadi penurunan berat badan sebanyak 5 kg dalam waktu 1 bulan terakhir, dan mengeluh adanya nyeri ulu hati sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit, nyeri dirasa seperti ditusuk-tusuk. Pasien mengatakan sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit ia juga tidak dapat bangun dari tempat tidur karena merasa lemas, dan pusing. Keluhan ini dirasa hingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Buang air kecil (BAK) diakui lancar, berwarna kuning jernih. Buang air besar (BAB) juga lancar, diare atau konstipasi disangkal.

Page 7: CASE HEG

Riwayat Penyakit Dahulu

Darah Tinggi (-)

Kencing Manis (-)

Asma (-)

Alergi (-)

Riwayat operasi (-)

Riwayat sakit maag (-)

Riwayat Haid

HPHT : 23-10-2014

Taksiran Partus : 30-07-2015

Usia Kehamilan: 12 minggu

Menarche : 14 tahun

Siklus Haid : teratur (antara 28-30 hari)

Lama Haid : 4-6 hari

Banyaknya : 3 kali ganti pembalut per hari

Dismenorre : (-)

Page 8: CASE HEG

Riwayat Perkawinan

Status : Menikah, 1x

Usia saat menikah : 22 tahun (tahun 2014)

Lama perkawinan : Menikah selama 5

tahun hingga sekarang

Jumlah anak : Hamil pertama

Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas Yang Lalu

Hamil ini

Riwayat Keluarga Berencana

Pasien tidak menggunakan KB

Riwayat Kebiasaan

Merokok (-)

Minum Alkohol (-)

Jamu-jamuan (-)

Menggunakan narkoba ataupun konsumsi obat-obatan (-)

Page 9: CASE HEG

Pemeriksaan Umum

Keadaan umum : Tampak sakit sedang (lemah, pucat)

Kesadaran : Compos mentis

Tanda vital

Tekanan darah : 100/60 mmHg

Nadi : 92x/menit, reguler

Pernapasan : 18x/menit

Suhu : 36,4oC

ANTROPOMETRI

BB : 55 KG

TB : 165 cm

BMI : 20,20

Pemeriksaan Fisik

Page 10: CASE HEG

Status Generalis

Kepala dan Wajah

Kepala : Normosefali

Wajah : Tampak simetris

Mata

Kedua mata tampak cekung

Konjunctiva : Kedua konjunctiva tidak tampak pucat

Sklera : Kedua sclera tidak tampak ikterik

Pupil : Bulat, isokor, diameter 3 mm / 3 mm,

Refleks cahaya : Langsung : +/+

Tidak langsung : +/+

Leher

Deviasi trakea : (-)

Kelenjar Tiroid : Tak teraba membesar

Kelenjar getah bening leher: Tak teraba membesar

Tekanan Vena Jugularis : JVP 5 -1 cmH20

Page 11: CASE HEG

Thorax

1. Paru

Suara napas vesikuler dikedua lapang paru, tidak terdengar ronkhi atau wheezing dikedua lapang paru.

2. Jantung

Bunyi jantung I-II normal, irama reguler, tidak terdengar split, murmur, ataupun gallop.

Abdomen

Inspeksi : Perut tampak datar.

Palpasi : Supel, terdapat nyeri tekan epigastrium, turgor kulit 2 detik.

Perkusi : Timpani pada seluruh lapang kuadran abdomen.

Auskultasi : Bising usus (+) dengan frekuensi 4x/menit.

Page 12: CASE HEG

Ekstremitas atas Dekstra Sinistra

Deformitas (-) (-)

Akral Hangat Hangat

Capillary refill time 2 detik 2 detik

Lain-lain Oedem (-) Oedem pitting (-)

Ekstremitas bawah Dekstra Sinistra

Deformitas (-) (-)

Akral Hangat Hangat

Capillary refill time 2 detik 2 detik

Lain-lain Oedem (-) Oedem pitting (-)

Page 13: CASE HEG

STATUS OBSTETRI

TFU : 3 jari diatas sympisis

DJJ : sulit dinilai dengan laenec/doppler

Inspeksi genitalia : v/u tampak tenang, tidak ada perdarahan

Inspekulo : portio livide, licin, ostium uteri tertutup

Vaginal toucher : tidak dilakukan

Page 14: CASE HEG

Laboratorium tanggal 9/3/15

No. Parameter Hasil Satuan Nilai Rujukan

1 Hemoglobin 11,7 g/dl 12,0 – 16,0

2 Leukosit 7,250 /µL 3,80 – 10,60

3 Trombosit 233.000 / µL 150 – 440

4 Hematokrit 33,8 % 35,0 – 47,0

5 Masa perdarahan2

Menit 1 – 3

6 Masa pembekuan 10 Menit 5 – 11

7 Golongan darah B (+)    

8 HbsAg rapid Non reaktif    

9 Tes kehamilan (+) / Positif Pos/Neg  

10 GDS 82 mg/dl <140

a. Hematologi

Page 15: CASE HEG

b. Urinalisa fisik/kimiawiNo. Parameter Hasil Satuan Nilai Rujukan

1 Warna Kuning    

2 Kekeruhan Jernih    

3 pH 6,0   4,80 – 7,50

4 Protein Negatif   Negatif

5 GlukosaNegatif

  Negatif

6 Keton (+) 3   Negatif

7 Sedimen :      

  Epitel (+) 1 / lpb  

  Leukosit 0 – 1 / lpb <6

  Eritrosit 0 – 1 / lpb <1

  Kristal Negatif    

  Silinder Negatif    

  Bakteri      

Page 16: CASE HEG

c. USG

CRL : 582 mm

Usia Kehamilan : 12-13 minggu

Kesan : Tampak janin tunggal hidup intrauterin, 12-13 minggu

Page 17: CASE HEG

RESUME

Pasien G1P0A0 mengaku hamil 3 bulan datang ke kamar bersalin RSUD Karawang dengan keluhan mual dan muntah sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Keluhan muntah sebanyak lebih dari 8 kali sehari, muntahan berupa cairan berwarna putih kekuningan, berisi campuran makanan dan minuman yang dimakan. Muntah bercampur darah disangkal. Setiap makan atau minum, pasien merasa mual dan memuntahkan makanan dan minuman yang dikonsumsinya. Pasien mengatakan keluhan mual-mual ini sudah dirasakan sejak 2 bulan sebelum masuk rumah sakit, dan sejak saat itu nafsu makannya berkurang. Keluhan mual muntah ini dirasa semakin hari semakin memberat Pasien juga mengaku terjadi penurunan berat badan sebanyak 5 kg dalam waktu 1 bulan terakhir, dan mengeluh adanya nyeri ulu hati sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit, nyeri dirasa seperti ditusuk-tusuk. Pasien mengatakan sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit ia juga tidak dapat bangun dari tempat tidur karena lemas, dan pusing. Keluhan ini dirasa hingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Buang air kecil (BAK) diakui lancar, berwarna kuning jernih. Buang air besar (BAB) juga lancar, diare atau konstipasi disangkal.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan:

Keadaan umum : tampak lemah, pucat

Tanda vital : TD: 100/60mmHg, N: 80x/menit,

RR: 20x/menit, S: 36.4oC

Status generalis : terdapat nyeri tekan epigastrium,

turgor kulit 2 detik, CRT 2 detik

Status obstetri

TFU : 3 jari di atas sympisis

DJJ : sulit dinilai dengan laenec/doppler

Genitalia

Inspeksi : v/u tampak tenang, tidak ada perdarahan

Pada pemeriksaan penunjang didapatkan:

Keton urin : +3

USG (09/03/2015)

CRL : 318 mm Usia Kehamilan : 12-13 minggu

Kesan : Tampak janin tunggal hidup intrauterin, 12-

13 minggu

Page 18: CASE HEG

DIAGNOSIS KERJA

Hiperemesis Gravidarum pada G1P0A0 Hamil 12-13 minggu

PROGNOSIS

Ad vitam : Ad bonam

Ad fungsionam : Dubia ad bonam

Ad sanationam : Dubia ad bonam

PENATALAKSANAAN

Observasi keadaan umum, tanda vital, tanda-tanda dehidrasi

Rawat ruangan

Cek DPL, UL, GDS, PT/OT, keton

Small frequent feeding

Terapi medikamentosa :

Hidrasi cairan IVFD RL: Dextrose 5% = 1:1 / 8 jam

Drip neurobion 1 amp dalam 500cc RL

Ranitidin 2x1 amp IV

Ondansetron 3x1 amp IV

Asam folat 1x1 po

SF 1x1 po

Page 19: CASE HEG

FOLLOW UP HARIAN(10/3/15 s/d 12/3/15)

Page 20: CASE HEG

S Mual (+), muntah 4 kali sejak datang ke RSUD Karawang, berisi campuran makanan dan minuman, berwarna kekuningan, pusing (+), nyeri pada ulu hati (+), mulai bisa makan dan minum sedikit, BAK lancar berwarna kuning jernih, belum BAB

O

Keadaan umum :

Compos mentis, tampak sakit sedang

Tanda vital :

Tekanan darah : 100/60 mmHg

Nadi : 84x/menit

Pernapasan : 18x/menit

Suhu : 36,7oC

Pemeriksaan fisik :

Status Generalis :

Kepala : Konjunctiva pucat : -/- Sklera ikterik -/- Mata tampak cekung

Leher : Tak tampak kelainan

Toraks : S1 normal, S2 normal, irama reguler, murmur (-), gallop (-)

Suara napas vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-

Abdomen : Tampak datar, supel, nyeri tekan (-), bising usus (+) normal

Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 2 detik, oedem ekstremitas -/-

Status Obstetri :

Tfu : 3 jari di atas sympisis DJJ : sulit dinilai dengan laenec/doppler V/U: tampak tenang

A Hiperemesis Gravidarum pada G1P0A0 Hamil 12-13 minggu

P

- Observasi keadaan umum, tanda vital, tanda-tanda dehidrasi- USG Konfirmasi- Small frequent feeding- Terapi medikamentosa : Hidrasi cairan IVFD RL: Dextrose 5% : KaEn Mg 3 = 1:1:1/ 8 jam Drip neurobion 1 amp dalam 500cc RL Ranitidin 2x1 amp IV Ondansetron 3x1 amp IV Asam folat 1x1 po SF 1x1 po

Tanggal 10 Maret 2015

Page 21: CASE HEG

S  Mual (+) namun sudah berkurang, muntah (+) 1x/hari, pusing (-), nyeri pada ulu hati (+), BAK lancar berwarna kuning jernih, belum BAB

O

Keadaan umum :

Compos mentis, tampak sakit sedang

Tanda vital :

Tekanan darah : 110/70 mmHg

Nadi : 80x/menit

Pernapasan : 18x/menit

Suhu : 36,6oC

Pemeriksaan fisik :

Status Generalis :

Kepala : Konjunctiva pucat : -/- Sklera ikterik -/- Mata tidak tampak cekung

Leher : Tak tampak kelainan

Toraks : S1 normal, S2 normal, irama reguler, murmur (-), gallop (-)

Suara napas vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-

Abdomen : Tampak datar, supel, nyeri tekan (-), bising usus (+) normal

Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 2 detik, oedem ekstremitas -/-

Kulit : Turgor kulit baik

Status Obstetri :

Tfu : 3 jari di atas sympisis DJJ : sulit dinilai dengan laenec/doppler V/U: tampak tenang

 A Hiperemesis Gravidarum pada G1P0A0 Hamil 12-13 minggu

P

- Observasi keadaan umum, tanda vital, tanda-tanda dehidrasi- Small frequent feeding- Terapi medikamentosa : Hidrasi cairan IVFD RL: Dextrose 5% : KaEn Mg 3 = 1:1:1/ 8 jam Drip neurobion 1 amp dalam 500cc RL Ranitidin 2x1 amp IV Ondansetron 3x1 amp IV Asam folat 1x1 po SF 1x1 po

Urinalisis kimawi

No Parameter Hasil Satuan Nilai Rujukan

1 Keton (+) 1   Negatif

Laboratorium

Tanggal 11 Maret 2015

Page 22: CASE HEG

S  Mual (+), muntah (-), pusing (-), nyeri pada ulu hati (+), BAK lancar berwarna kuning jernih, belum BAB

O

Keadaan umum :

Compos mentis, tampak sakit sedang

Tanda vital :

Tekanan darah : 110/80 mmHg

Nadi : 80x/menit

Pernapasan : 18x/menit

Suhu : 36,6oC

Pemeriksaan fisik :

Status Generalis :

Kepala : Konjunctiva pucat : -/- Sklera ikterik -/- Mata tidak tampak cekung

Leher : Tak tampak kelainan

Toraks : S1 normal, S2 normal, irama reguler, murmur (-), gallop (-)

Suara napas vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-

Abdomen : Tampak datar, supel, nyeri tekan (-), bising usus (+) normal

Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 2 detik, oedem ekstremitas -/-

Kulit : Turgor kulit baik

Status Obstetri :

Tfu : 3 jari di atas sympisis DJJ : sulit dinilai dengan laenec/doppler V/U: Tampak tenang

A Hiperemesis Gravidarum pada G1P0A0 Hamil 12-13 minggu

P

- Observasi keadaan umum, tanda vital, tanda-tanda dehidrasi- Small frequent feeding- Terapi medikamentosa diganti oral : Ranitidin 2x1 tab po Asam folat 1x1 tab po Sulfas ferosus 1x1 tab po Vitamin B kompleks 1 x 1 tab po- Boleh pulang

Hematologi

No. Parameter Hasil Satuan Nilai Rujukan

1 Hemoglobin 11,9 g/dl 12,0 – 16,0

2 Leukosit 7,200 /µL 3,80 – 10,603 Trombosit 236.000 / µL 150 – 440

4 Hematokrit 33,9 % 35,0 – 47,0Urinalisis kimiawi

1 Keton Negatif   Negatif

Laboratorium

Tanggal 12 Maret 2015

Page 23: CASE HEG

ANALISA KASUS

Page 24: CASE HEG

Telah dirawat seorang pasien perempuan, berusia 27 tahun pada tanggal 9 Maret 2015 dengan :

HIPEREMESIS GRAVIDARUMa. Anamnesis

b. Pemeriksaan fisikc. Pemeriksaan penunjang

Page 25: CASE HEG

ANAMNESIS

Wanita, 27 tahun, G1P0A0, mengaku hamil 3 bulan

Mual dan muntah selama 3 hari SMRS yang dirasakan semakin memberat. Dialami sejak awal kehamilan, namun makin lama makin parah. Muntah lebih dari 8x/hari. Muntah berisi makanan dan minuman yang dimakan.

Keluhan nyeri uluhati sejak 5 hari SMRS

Tidak nafsu makan, lemas, mengganggu aktivitas sehari-hari

Penurunan berat badan

Pada pasien dalam kasus ini, terdapat gejala-gejala Hiperemesis Gravidarum yang sesuai

dengan kepustakaan

Terjadi mual dan muntah yang terjadi pada trimester pertama kehamilan

Dirasakan semakin hari semakin bertambah parah

Mengakibatkan :

Gangguan asupan nutrisi secara oral

Gangguan gizi

Hambatan aktivitas sehari-hari

Terdapat tanda-tanda dehidrasi.1

Page 26: CASE HEG

Muntah yang terjadi pada wanita hamil disebabkan oleh karena banyak faktor

yang mempengaruhi :

↑ kadar human chorionic gonadotropin (hCG) menginduksi ovarium untuk memproduksi estrogen merangsang mual dan muntah.

↑ kadar hormon progesteron pada kehamilan berakibat pada melemahnya kontraksi otot polos saluran pencernaan pergerakan motilitas pencernaan berkurang terjadi refleks muntah setiap kali makan.

Nyeri uluhati :

Muntah yang berlebihan iritasi pada mukosa lambung ditambah dengan motilitas

usus yang berkurang pada wanita hamil pemaparan mukosa lambung terhadap asam

lambung lebih lama nyeri epigastrium.

Page 27: CASE HEG

Tanda-tanda dehidrasi

PEMERIKSAAN FISIK KU/Kesadaran : lemah, pucat / CM

Tanda vital : TD 110/70 mmHg, N 88x/menit,

RR 18x/menit, S 36,7oC

Mata : tampak cekung (+/+)

Abdomen : nyeri tekan epigastrium (+),

turgor kulit 2 detik

Ekstremitas : CRT 2 detik

Status obstetrik

Inspeksi : datar

Palpasi : supel, TFU teraba 3 jari diatas simfisis

Auskultasi : DJJ sulit dinilai dengan Laenec/doppler

Pemeriksaan Dalam

I : v/u tenang, tidak tampak keluar cairan dari

vagina, perdarahan aktif (-)

Io : portio livid, licin, ostium tertutup

VT : tidak dilakukan

Usia kehamilan 12

minggu

Tanda kehamilan

Page 28: CASE HEG

Lab :

Tes kehamilan (+)

Keton urin (+++) positif

USG tanggal 9 Februari 2015 :

CRL : 582 mm

Usia Kehamilan : 12-13 minggu

Kesan : Tampak janin tunggal hidup intrauterin, 12-13 minggu

Pada kasus hiperemesis gravidarum yang cukup berat pasien tidak dapat makan atau minum sama sekali cadangan karbohidrat dalam tubuh akan

habis terpakai untuk pemenuhan kebutuhan energi jaringan

sebagai akibatnya lemak akan dioksidasi. Namun, lemak tidak

dapat dioksidasi dengan sempurna terjadi penumpukan

asam aseton-asetik, asam hidroksibutirik, dan aseton

ketosis.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Page 29: CASE HEG

PRINSIP TATALAKSANA Observasi keadaan umum, tanda vital,

tanda-tanda dehidrasi

Rawat ruangan

Cek DPL, UL, GDS, PT/OT, keton

Terapi medikamentosa :

Hidrasi cairan IVFD RL: Dextrose 5% = 1:1 / 8 jam

Drip neurobion 1 amp dalam 500cc RL

Ranitidin 2x1 amp IV

Ondansetron 3x1 amp IV

Asam folat 1x1 po

SF 1x1 po

Terapi edukasi :

Small frequent feeding, yaitu mengonsumsi makanan dan minuman sedikit namun sering, bertujuan untuk membantu mengurangi gejala mual dan muntah.

Menghindari makanan yang bersifat merangsang, seperti makanan pedas dan berlemak.

Tujuan terapi yang pertama pada pasien dengan hiperemesi gravidarum adalah untuk memperbaiki keadaan umum

pasien dan mengatasi dehidrasi,

Pada pasien ini, awalnya diberikan terapi parenteral sehingga keluhan mual, muntahnya berkurang. Cairan yang diberikan untuk rehidrasi ialah

infuse RL : Dextrose 5% = 1:1/8 jam.

Cairan dextrose diberikan karena diharapkan tubuh akan mempergunakan karbohidrat sebagai sumber energi.

Neurobion mencegah mual dan muntah sekaligus untuk mencegah terjadinya Ensefalopati Wernicke.

Ondansentron merupakan antagonis 5-HT3 yang bekerja pada sistem saraf SSP dan perifer. Target utama zat ini adalah SSP

mengurangi mual yang dialami pasien, meningkatkan pengosongan lambung.

Ranitidin mengurangi produksi asam lambung

Asam folat merupakan suplemen bagi ibu hamil karena merupakan vitamin yang membantu dalam pembentukan tulang

belakang janin.

Page 30: CASE HEG

PRINSIP TATALAKSANA

Penilaian keberhasilan terapi pasien dengan hiperemesis gravidarum dilakukan secara klinis dan laboratoris.

Secara klinis, keberhasilan terapi dapat dinilai dari penurunan frekuensi mual dan muntah, frekuensi dan intensitas mual, serta perbaikan tanda-tanda vital dan dehidrasi.

Sedangkan parameter pemeriksaan laboratorium yang dilakukan dapat dilakukan pemeriksaan perbaikan dari gambaran ketonuria, ataupun perbaikan apabila terdapat gangguan asam-basa dan elektrolit.

Pada pasien dalam kasus ini :

Hari pertama dan kedua perawatan, terapi yang diberikan masih dilanjutkan secara parenteral oleh karena pasien masih mengeluh adanya mual dan muntah, meski frekuensi muntah telah berkurang.

Pada hari ketiga perawatan, pasien sudah tidak mengeluh mual, maupun muntah. Dari pemeriksaan klinis pun sudah tidak didapatkan tanda-tanda dehidrasi, serta dari pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil pemeriksaan keton urin telah negatif, menandakan telah terjadi perbaikan kondisi pada pasien

Sehingga pengobatan diganti secara per oral, dan pasien dapat dipulangkan.

Page 31: CASE HEG

TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI

Hiperemesis gravidarum (HG) adalah mual dan muntah hebat dalam masa kehamilan yang dapat menyebabkan kekurangan cairan, penurunan berat badan, atau gangguan elektrolit sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari dan membahayakan janin di dalam kandungan.3

EPIDEMIOLOGI

Mual dan muntah merupakan gangguan yang paling sering kita jumpai pada kehamilan muda dan dikemukakan oleh 50 – 70 % wanita hamil dalam 16 minggu pertama, kurang lebih 66% wanita hamil trimester pertama mengalami mual dan muntah dan 44% mengalami muntah – muntah.

Perbandingan insidensi hiperemesis gravidarum 4 : 1000 kehamilan.

Page 32: CASE HEG

ETIOLOGI

a. Hormon

b. Psikogenik

c. Alergi atau imunologi (masuknya villi chorealis ke sirkulasi maternal)

d. Penurunan motilitas gaster

e. Helicobacter pylori

FAKTOR RESIKO

Kehamilan sebelumnya dengan hiperemesis gravidarum

Primigravida, mola hidatidosa, dan kehamilan ganda

Faktor organik : yaitu masuknya vili korialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan ini

Alergi : sebagai respon jaringan ibu terhadap anak

Faktor psikologis,

Page 33: CASE HEG
Page 34: CASE HEG

Perubahan Metabolisme, Biokimia, dan Sirkulasi

Tidak adekuatnya asupan makanan menyebabkan kekurangan glikogen. Suplai energi, simpanan lemak dipecah. Karena karbohidrat yang rendah, terdapat oksidasi tidak lengkap dari lemak dan akumulasi badan keton dalam darah. Aseton biasanya diekskresikan melalui ginjal dan pernapasan. Selain itu, terjadi pula peningkatan metabolisme protein dari jaringan endogen sehingga terjadi ekskresi berlebihan dari nitrogen nonprotein dalam urine.

Hilangnya air dan garam melalui muntah menyebabkan penurunan natrium, kalium, dan klorida plasma. Klorida urine mungkin dibawah normal 5 mg/liter atau mungkin tidak ada. Disfungsi hepar menyebakan asidosis dan ketosis sehingga terjadi peningkatan urea darah dan asam urat, hipoglikemia, hipoproteinemia, hipovitaminosis, dan hiperbilirubinemia.

Dalam sistem sirkulasi, dapat terjadi hemokonsentrasi sehingga terjadi peningkatan persentase hemoglobin, jumlah sel darah merah dan nilai hematokrit. Selain itu, terdapat jumlah sel darah putih dengan peningkatan eosinofil. Selain itu, terjadi pengurangan cairan ekstraseluler.7

Page 35: CASE HEG

PATOFISIOLOGI

Ada yang menyatakan bahwa perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen, oleh karena keluhan ini terjadi pada trimester pertama. Pengaruh fisiologik hormon estrogen ini tidak jelas, mungkin berasal dari sistem saraf pusat atau akibat berkurangnya pengosongan lambung. Penyesuaian terjadi pada kebanyakan wanita hamil, meskipun demikian mual dan muntah dapat berlangsung berbulan-bulan.(2). Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil muda, bila terjadi terus-menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak imbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik. Belum jelas mengapa gejala-gejala ini hanya terjadi pada sebagian kecil wanita, tetapi faktor psikologik merupakan faktor utama, di samping pengaruh hormonal. Yang jelas, wanita yang sebelum kehamilan sudah menderita lambung spastik dengan gejala tidak suka makan dan mual, akan mengalami emesis gravidarum yang lebih berat.(,2)

Hiperemesis gravidarum ini dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton-asetik, asam hidroksibutirik dan aseton dalam darah. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan cairan karena muntah menyebabkan dehidrasi, sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan khlorida darah turun, demikian pula khlorida air kemih. Selain itu dehidrasi menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan mengurang pula dan tertimbunnya zat metabolik yang toksik. Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal, menambah frekuensi muntah-muntah yang lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah lingkaran setan yang sulit dipatahkan. Di samping dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit, dapat terjadi robekan pada selaput lendir esofagus dan lambung (Sindrom Mallory-Weiss), dengan akibat perdarahan gastrointestinal. Pada umumnya robekan ini ringan dan perdarahan dapat berhenti sendiri. Jarang sampai diperlukan transfusi atau tindakan operatif.(,2)

Page 36: CASE HEG

MANIFESTASI KLINIS

Hiperemesis gravidarum bermanifestasi antara minggu 4 dan 10 dan menghilang pada minggu 20 kehamilan.5 Puncaknya terjadi pada antara minggu 8 dan minggu

12. Hanya pada kasus yang sangat jarang, berlanjut hingga trimester kedua.6

Emesis gravidarum Hiperemis gravidarum

Mual dan muntah dikeluhan melewati

20 minggu pertama kehamilan

Mual dan muntah mengganggu aktivitas sehari-

hari

Tidak mengganggu aktivitas sehari-hari

 

Mual dan muntah menimbulkan komplikasi

(ketonuria, dehidrasi, hipokalemia penurunan

berat badan)

Tidak menimbulkan komplikasi patologis  

Page 37: CASE HEG

HIPEREMESIS GRAVIDARUM BERDASARKAN BERAT RINGANNYA GEJALA

• Mual muntah terus-menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa lemah, intoleransi terhadap makanan dan minuman, berat badan menurun dan nyeri epigastrium. Frekuensi nadi meningkat sekitar 100 kali per menit, tekanan darah sistolik menurun, turgor kulit berkurang, lidah kering, mata cekung, urin sedikit tetapi masih normal.

Tingkatan 1

• Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lebih mengurang lidah mengering dan tampak kotor, nadi 100-140x permenit, suhu kadang-kadang naik dan mata sedikit ikterik. Berat badan turun dan mata cekung, tensi turun, hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi. Dapat pula tercium aseton dalam hawa pernapasan, karena mempunyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan dalam kencing.(1,)

Tingkatan II

• Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dari somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat dan tensi menurun.3 Komplikasi fatal terjadi pada susunan saraf yang dikenal sebagai ensefalopati Wernicke, dengan gejala nistagmus, diplopia dan perubahan mental. Dapat terjadi ikterus, sianosis, ganggguan jantung, bilirubin, dan proteinura dalam urin.3

Tingkatan III

Page 38: CASE HEG

KRITERIA DIAGNOSIS

1• Amenore yang disertai muntah hebat sehingga pekerjaan sehari-hari terganggu

2• Anamnesis : Tenggorokan terasa kering dan terus-menerus merasa haus, kulit menjadi keriput (dehidrasi), berat badan mengalami penyusutan

3• Fungsi vital : nadi meningkat 100x permenit, tekanan darah menurun pada keadaan berat, subfebril dan gangguan kesadaran (apatis-koma).

4

• Fisik : dehidrasi, kulit pucat, ikterus, sianosis, berat badan munurun, pada vaginal toucher uterus besar sesuai besarnya kehamilan, konsistensi lunak, pada pemeriksaan inspekulo serviks berwarna biru (livide)

5• Pemeriksaan USG: untuk mengetahui kondisi kehamilan, kemungkinan adanya kehamilan kembar ataupun kehamilan mola hidatidosa.

6• Laboratorium : penurunan relatif hemoglobin dan hematokrit, shift to the left, benda keton dan proteinuria.

Page 39: CASE HEG

DIAGNOSIS BANDING

Apendisitis akut

Obstruksi usus

Keracunan makanan

Hepatitis

Hernia hiatus

Hipertiroidisme

Kehamilan mola

Pankreatitis

Penyakit ulkus peptida

Pielonefritis

Kolik renal

Page 40: CASE HEG

PENCEGAHAN

Memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah merupakan gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan

Menganjurkan mengubah makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil, tetapi lebih sering.

Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat.

Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan.2,3

Page 41: CASE HEG

TATALAKSANA

Page 42: CASE HEG

PROGNOSIS

Dengan penanganan yang baik prognosis hiperemesis gravidarum sangat memuaskan. Penyakit ini biasanya dapat membatasi diri, namun demikian pada tingkatan yang berat, penyakit ini dapat mengancam jiwa ibu dan janin.(2,3)

Literatur lain menyebutkan, prognosis hiperemesi gravidarum umumnya baik, namun dapat menjadi fatal bila terjadi deplesi elektrolit dan ketoasidosis yang tidak dikoreksi dengan tepat dan cepat.(3)

Page 43: CASE HEG

KOMPLIKASI

Dehidrasi

Gangguan keseimbangan asam-basa

Ketosis

Sindrom Mallory Weiss

Resiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR)

Page 44: CASE HEG

DAFTAR PUSTAKA1. Saifuddin A, Ravhimhadhi T, Wiknjosastro G. Kelainan gastrointestinal. Hiperemesis gravidarum.

Dalam: Ilmu Kebidanan Sarwono Prawiroharjo. Edisi keempat. Cetakan kedua. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2009. hal 814-818

2. Mochtar R. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC; 2004.

3. Bagian obstetri & ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung. Obstetri patologi. Edisi 1984. Bandung: Penerbit & Percetakan Elstar Offset; 1984; p.84-9.

4. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, et al. Williams obstetrics. 23rd Edition. New York: McGraw Hill; 2010.

5. Evans AT. Manual of obstetrics. 7th Edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2007.

6. Philip B. Hyperemesis gravidarum: Literature review. Wisconsin Medical Journal 2003; 102(3); p.46-51.

7. Duta DC. Textbook of obstetrics. 6th Edition. Calcutta: New Central Book Agency; 2009.

8. Jueckstock JK, Kaetner R, Mylonas I. Managing hyperemesis gravidarum: a multimodal challenge. BMC Medicine; 2010; 8: 46.

9. Sonkusare S. Hyperemesis gravidarum: A Review. Malaysia: Med J Malaysia; 2008; 63 (3).

10. Arsenault MY, Lane CA. The management of nausea and vomiting of pregnancy. Canada: J Obstet Gynaecol Can; 2002; 24(10); p.817-23.

11. Sheehan P. Hyperemesis gravidarum: Assessment and management. Australia: Australian Family Physician; 2007; 36 (9).