case farmaskoterapi

45
FARMAKOTERAPI TERAPAN II KASUS 3

description

faramkoterapi

Transcript of case farmaskoterapi

Slide 1

FARMAKOTERAPI TERAPAN IIKASUS 3KELOMPOK 4Chintya fresticaFauziah adriyaniHercegovinaWulan perwita sari

DATA PASIEN N a m a:FRuangan: IKAAlamat: Pasaman, Simpang EmpatJenis kelamin: laki-lakiUmur: 6 th 2 bln No rekam medik: 77 16 25CATATAN MASUK RUMAH SAKITTanggal Masuk RS: 11 Maret 2010

Keluhan utama : sesak nafas sejak 2 hari yang lalu

RPSBatuk sejak 1 minggu yang lalu, berdahak.Muntah sejak 2 hari yang lalu, frekuensi 4 5 x /hari. Jumlah 4 5 sendok makan, berisi apa yang dimakan dan yang diminum, biasa di dahului dengan batuk, tidak menyemprot. Sesak nafas sejak 2 hari yang lalu, hilang timbul, bertambah sesak nafas jika anak sedang emosi atu tidur telentang. Sesak nafas tidak dipengaruhi oleh makanan atau cuaca. Demam tidak ada.Nyeri sendi tidak ada, hilang timbul.Nafsu makan biasa. BAK jumlah dan warna biasa. BAB konsistensi dan warna biasa.RPDAnak telah dirawat di RS M Djamil bagian IKA 1 bulan yang lalu dengan diagnose Decompensatio cordis fungsional grade III, RVH, LVH e.c Penyakit Jantung Rematik + Kardimiopati.

RPKTidak ada anggota keluarga yang menderita infeksi saluran kemih saat ini.Diagnosa Kerja: Decompensatio cordis fungsional grade II-III e.c. Penyakit Jantung Rematik, Gizi Kurang. Diagnosa Akhir: Decompensatio cordis fungsional grade II-IIIPenyakit Jantung Rematik (PJR)Suatu kondisi kerusakan pada katup jantung Bisa berupa penyempitan atau kebocoran, terutama katup mitral (stenosis katup mitral) sebagai akibat adanya gejala sisa dari Demam Rematik (DR).Demam rematik sendiri adalah penyakit yang disebabkan respon imunologi lambat yang terjadi setelah infeksi kuman sterptococcus B hemolyticus grup A

Penatalaksanaan PJRDecompensatio Cordis Fungsional(Gagal Jantung)

Ketidakmampuan jantung untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan pada saat istirahat atau kerja ringan.PenatalaksanaanTindakan dan pengobatan pada gagal jantung ditujukan pada 5 aspek : mengurangi beban kerja -> diuretika, nitrat, atau vasodilator lainnyamemperkuat kontraktilitas miokard -> obat ionotropik seperti digitalis, dopamin, dan dobutaminmengurangi kelebihan cairan dan garam -> diuretikmelakukan tindakan terhadap penyebabfaktor pencetus dan penyakit yang mendasariLVHHipertrofi ventrikel kiri (LVH) merupakan kompensasi jantung menghadapi tekanan darah tinggi-> fungsi diastolic akan terganggu-> dilatasi ventrikel kiri->rangsangan simpatis dan aktivasi system rennin angiotensin aldosteron (RAA) -> peningkatan volume diastolic ventrikel-> akhirnya terjadi gangguan kontraksi miokard.

LVH -> jantung membesar ke kiriRVH -> jantung membesar ke kiri dengan apeks terangkat dari diafragma HASIL PEMERIKSAAN FISIK

Kesadaran : sadarTinggi = 129 cm BB = 21 kg TD = 90/60 mmHgNadi = 120 x/menit Temperatur = 36,50 C Nafas = 26 x/menit Sianosis tidak ada. Edema tidak ada, anemis tidak ada, Ikhterus tidak ada.Kelenjer Getah Bening: teraba kelenjer getah bening di regio cervical sinistra ukuran 0,5 x 0,5 x 0,5 cm. diregio cervical dextra ukuran 1 x 0,5 x 0,5 cm, kenyal, tidak nyeri tekan.

DATA LABORATORIUMData lab normalhasilHb10-16 g/dl11,7 g/dlLeukosit9000-12000/mm39800/mm3Trombosit 150.000-450.000/mm329.400/mm3Perjalanan penyakit data pemeriksaan fisikTanda & gejala 11-Apr12-Apr13-Apr14-Apr15-Apr16-Apr17-Apr18-Apr19-Apr20-23/4 24-Apr26-Apr29-Aprsesak nafas batukberdahakmuntah (10 x) (10x) (1 kali)nyeri sendiBAKbanyakbanyakBABdemamberkurangtinggihilang timbulletihkebiruankejangpucatmualPerjalanan penyakit data pemeriksaan labpemeriksaan labnilai normal11-Apr12-Apr13-Apr14-Apr15-Apr16-Apr17-Apr18-Apr19-Apr20-23/4 24-Apr26-Apr29-Aprrasa sakitsedangsedangsedangberatberatberatBeratberatKesadaransadarsadarsadarsadarsadarsadarsadarSadarsadarsadarTD120/80 mm/hg90/60150/6090/60100-7097/6590/50110/8090/70HR80-90x/menit120x100x120x124x118x130x130x128x103x112x112xRR20-30x/menit2632x30x28x30x48x48x40x42x50x32xTemperatur36,6-37,2 C36,536,736,8373739383836,636,537kesans O2 100%S 02 98%HbrendahLeukosittinggitrombosittinggibilirubin totaltinggibil directtinggibil indirecttinggiSGPTtinggiSGOTtinggiNarendahKrendahNama ObatDosisTanggal (April)11121314151617181920212223242526272829Aldacton (Spironolacton)2 x 25 mgvvvvvvvvvvCaptopril3 x 25 mgvvv3 x 12.5 mgvvvvvvEritromisin2 x 250 mgvvvvvvvvvvLasix IV1 x 20 mgvvvvvv2 x 20 mgvvvvCodein 3 x 10 mgvvIVFD 2A135 tetes/BB/harivvVometa3 x 2.5 mgvvvvvvvDiazepam2 x 2 mgvVectrin3 x 175 mgvAmbroxol3 x 10 mgvvvvvvRanitidin2 x 75 mgvvvvvvCefotaxime2 x 1 gvvvParacetamol250 mgvvCeftazidim2 x 1 gvvvDigoksin2 x 0.1 mgvvUrdafalk3 x 200 mgvvKCl3 x 500 mgvvAnalisa: Hari 1 (11 April)Eritromisin Dosis lazim 30-50 mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis (maksimal 60-100 mg/kgBB/hari untuk infeksi berat). Pasien 21kg -> 630mg-1050mg/hari. Disarankan menaikkan dosis menjadi 3x250mg/hari.FurosemidDM=

SpironolactonDosis pada anak=3.3mg/kgBB/hari. Untuk anak 21kg, dosis= 69,3mg/hari.CaptoprilPenggunaan captopril sebaiknya diganti karena efek samping batuk dari captopril sementara pasien sendiri sudah mengalami batuk selama 1 minggu. Disarankan diganti dengan losartan 0,7mg/kg 1x1hari.0,7mgx21kg=14,7mg

Analisa: Hari 2 (12 April)Eritromisin Dosis lazim 30-50 mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis (maksimal 60-100 mg/kgBB/hari untuk infeksi berat). Pasien 21kg -> 630mg-1050mg/hari. Disarankan menaikkan dosis menjadi 3x250mg/hari.CaptoprilPenggunaan captopril sebaiknya diganti karena efek samping batuk dari captopril sementara pasien sendiri sudah mengalami batuk selama 1 minggu. Disarankan diganti dengan losartan 0,7mg/kg 1x1hari.0,7mgx21kg=14,7mg

Analisa: Hari 3 (13 April)Eritromisin Dosis lazim 30-50 mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis (maksimal 60-100 mg/kgBB/hari untuk infeksi berat). Pasien 21kg -> 630mg-1050mg/hari. Disarankan menaikkan dosis menjadi 3x250mg/hari.Furosemid

Analisis Hari Kelima (15 April)

Setelah dilakukan observasi kembali pada hari kelima, pasien terlihat syok, denyut nadi cepat berarti terjadi takikardi karena laju nafas pendek sehingga jantung bekerja lebih berat dengan kadar O2 yang terbatas dari paru-paru.Ada beberapa obat yang ditambahkan, diantaranya:Vometa yang mengandung Domperidone bertujuan untuk menghilangkan gejala muntah-muntah pasien yang tidak hilang-hilang.Diazepam diberikan sebagai obat penenang untuk pasien yang kemungkinan sulit tidur karena sesak nafas. Vectrin syr (Erdostein) merupakan agen mukolitik untuk pengencer lendir pada gangguan saluran pernafasan akut dan kronik.DRP pada hari kelima adalah pemberian codein bersamaan dengan vectrin syr, dimana mekanisme kerjanya yang berlawanan. Codein menekan sekresi mukus sedangkan Vectrin syr mengencerkan mukus. Maka sebaiknya penggunaan codein dihentikan.Analisa Hari Keenam (16 April)Setelah dilakukan observasi pasien kembali, pasien hanya muntah 1 kali, batuk-batuk berlendir masih ada tetapi sudah diatasi dengan penggunaan Ambroxol, sesak nafas masih ada, ini dimungkinkan karena masih ada mukus yang menghambat jalan saluran pernafasan.Pada hari keenam jam 15.00 terjadi demam febris pada pasien, diperkirakan ini terjadi karena banyaknya obat yang masuk kedalam tubuh sehingga mengganggu pengaturan suhu di otak akibat zat toksik yang masuk, diberikan Paracetamol.Penggunaan Vometa sebaiknya dihentikan karena pasien sudah tidak muntah lagi, cukup diberikan ranitidin saja.Melihat tekanan darah yang terlalu rendah, hal ini mungkin disebabkan terjadinya hipokalemia akibat penggunaan diuretik Spironolakton dan Lasix, maka perlu penyesuaian dosis lagi untuk anak-anakAnalisa Hari Ketujuh (17 April)Hentikan Pemakaian eritromisin karena sudah 7 hari pemakaian dan sudah diganti dengan Cefotaxim.Diuretik dihentikan karena tekanan darah masih rendah.Analisis Hari Kedelapan (18 April)Dari hasil laboratorium pasien, kadar leukosit pasien tinggi diatas normal yaitu 15.000/mm3, menandakan bahwa pasien terinfeksi. Biasanya harus dilakukan pemeriksaan kultur bakteri, untuk menyesuaikan terapi antibiotik pasien.Pasien juga mengalami demam tinggi sehingga paracetamol tetap diberikan.Analisa hari ke 9Pasien tidak mengalami demam lagi, sehingga penggunaan paracetamol dihentikanPasien tidak mengalami muntah, sehingga vometa tidak usah diberikanPasien masih mengalami batuk captopril sebaiknya diganti dengan losartan 0,7 mg/kb BB/hari 0,7 mg 21 kg = 14,7 mgAnalisa hari ke-10

Demam yang hilang timbul, maka dapt kembali diberikan pracetamolMual muntah masih ada, maka dapat diberikan kembali vometaPengkulturan bakteri menghasilkan adanya pasien terinfeksi bakteri klebsiella maka antibiotik yang tepat diberikan adalah ceftazidim atau cefalosporin generasi ke 2(sefaklor, sefamandol)

Karena adanya pemakaian digoxin disini, mengingat digoxin adalah narrow terapetic windows drug, maka pemakaianya harus benar-benar di pantau, untuk pemberian dosis disini telah tepatAdanya interaksi yang serius antara eritromisin dengan digoxin. Interaksi ini dapat meningkatkan konsentrasi serum atau efek dari digoxin, sehingga perlu dimonitoring tanda-tanda toksisitas dari digoxin(pusing diare, sakit kepala, takikardia)Laporan Kasus terkait interaksi

Interaksi antara kaptoril, furosemid dan digoxin dapat meningkatkan toksisitas dari digoxin karena dapat meningkatkan konsentrasi serum digoxin dalam darah, selain itu dapat menyebabkan hipokalemia. (Pada pasien telah d tambhkan KCl, tetapi efek toksistas dan hipokalemia tetap harus dipantau mengingat hasil lab pasien juga terjadi hipokalemia)

Analisa Hari ke 11Penyakit sudah mulai membaikPenggantian obat dari cefotaxim ke ceftazidim 2 x 1 gram sudah tepat karena ceftazidim sensitif terhadap bakteri klebsiellaAnalisa hari ke 12Leukosit tinggi, menandakan pasien masih mengalami infeksiNilai bilirubin total, SGPT, SGOT tinggi menandakan terjadi penurunan fungsi hati

Laporan Kasus dan Patosifiologi eritromycin dapat menyebabkan hepatotoksik

Penggantian antibiotik disarankan, sebab apabila tetap dipakai eritromisin, tetapi dosis dikurangi, keefektifan dari antibiotik bisa berkurang dan besar terjadinya resistensi, penggantian dengan golongan penisilin dapat dilakukan

Pasien kelektrolit, sehingga membutuhkan infus RLAnalisa Hari Ke 13Penggunaan obat sama dengan hari ke-12Keadaan pasien sudah mulai membaik, namun batuk masih berdahak, sehingga penggunaan ambroxol tetap dilanjutkanKesimpulan