Case DBD
-
Upload
rio-oktabyantoro -
Category
Documents
-
view
217 -
download
3
description
Transcript of Case DBD
PRESENTASI KASUSKEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU KESEHATAN
ANAKRSUD R.SYAMSUDIN SH
Pembimbing :
dr. H.Jeffry Pattisahusiwa, Sp.A
Disusun oleh :
Aditya Jhenevel
Identitas Pasien
• Nama : An. R
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Usia : 5 tahun
• Suku bangsa : Sunda
• Alamat : Cibatu
• Agama : Islam
• Tanggal masuk : 3 july 2014, jam 16.30
Identitas Orangtua
Ayah Ibu
Nama Tn. Usman Effendi Ny. Ela Lailasari
Usia 38 tahun 28 tahun
Suku Bangsa Sunda Sunda
Agama Islam Islam
Alamat Cibatu Cibatu
Pendidikan Tamat SMA Tamat SMP
Pekerjaan Pegawai pabrik Ibu rumah tangga
Penghasilan > Rp 1.200.000 ,00 -
Anamnesis (autoanamnesis&alloana
mnesis)
• Keluhan Utama
Panas sejak 4 hari SMRS
Anamnesis
Riwayat pengobatan
Sudah minum obat panadol tapi tidak ada perbaikan.
Riwayat imuisasi
Imunisasi lengkapHepatitis b 3x (0,1,6 bulan)BCG 1X (1 bulan)Polio 4x (0,2,4,6 bulan)DPT 3X (2,4,6 bulan)Campak 1x (9 bulna)
Riwayat tumbuh
kembang
bersekolah di TK. Prestasi di Sekolah tidak begitu menonjol.bisa bergaul dengan baik di lingkungan sekolah maupun tempat tinggal.tengkurap usia 3 bulan,duduk 6 bulan,merangkak 9 bulan,berdiri 11 bulan,berjalan 13 bulan,mendorong dan menarik benda 18 bulan,bicara bentuk kalimat dari 2 kata 18 bulan.
OS makan sehari 3 kali, makan sesuai dengan menu keluarga. Asi diberikan sampai usia 1 tahun 2 bulan
Pemeriksaan fisikKeadaan Umum : tampak sakit sedangKesadaran : compos mentisTanda Vital
Suhu : 38,2° CNadi : 84 x/menit regularPernapasan : 24 x/menitTekanan darah : 100/60 mm/Hg
Uji Turniquet (+)
Status Antropometri:
• BB = 14 kg• TB = 102 cm
WFA = 14/15,4x 100 % = 90% (gizi baik)
HFA = 102/109 x 100 % = 93% (normal)
WFH = 14/15,2 x 100 % = 92% (normal)
Kesan: gizi baik
Status Generalis
• Kepala : normocephal• Rambut : hitam, distribusi merata,tidak udah rontok• Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
,respon cahaya (+/+),udem palpebra (-/-)• Hidung :deviasi septum (-), sekret (-/-)
,perdarahan (-/-)• Mulut : bibir sianosis (-), bibir kering (-), lidah
kotor (-),gusi berdarah (-),faring hiperemis (-/-)• Telinga : normotia, serumen (-/-)• Leher :Tidak teraba pembesaran kelenjar
limfe
• Thorax
Pulmo
Inspeksi :– Gerakan dinding dada simetris – Retraksi sela iga (-)
Palpasi :– Vokal fremitus normal– Nyeri tekan kosta (-/-)
Perkusi :– Bunyi paru : sonor / sonor– Batas paru-hepar : linea midclavikula sinistra
ICS 6
Auskultasi :– Vesikuler (+/+) – wheezing (-/-), ronki (-/-)
• Cor
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS 5
Perkusi – batas jantung kanan parasternal dextra
ICS 4– batas jantung kiri linea midclavikula
sinistra ICS 5
Auskultasi :– Bunyi jantung 1 dan 2 normal, reguler
– Murmur (-), gallop (-)
• Abdomen
Inspeksi : tampak cembung
Palpasi – Supel– Nyeri tekan pada epigastrium (+)– Hepar tidak teraba membesar– Lien tidak teraba membesar
Perkusi : timpani (+) keempat kuadran abdomen
Auskultasi : bising usus (+) normal• Ekstremitas :
atas bawah
Sianosis : -/- -/-
Akral hangat : +/+ +/+
Udem : -/- -/-
petekie : +/+ +/+
RCT : <2 detik
Pemeriksaan Penunjang
Hematologi di IGD tanggal 3/7/2014
HEMATOLOGI HASIL SATUAN NORMAL
HEMOGLOBIN
LEUKOSIT
HEMATOKRIT
TROMBOSIT
12,1
2800
36
75000
gr/dL
/L
%
/mm3
P(12 - 16)L(14 – 18)
DWS(4000-5000)BAYI(7000-17000)
P(35-45)L(40-50)
150.000-350000
Resume
• Seorang anak laki laki usia 5 tahun datang ke RS dengan keluhan panas yang berlangsung sejak 4 hari SMRS. Panas timbul mendadak dan terus menerus tinggi sepanjang hari, tidak ada perbedaan waktu pagi dan malam hari. OS juga mengeluh pusing, lemas. mual,nyeri ulu hati, tidak ada nafsu makan dan pegal diseluruh tubuh terutama di tangan dan kaki. OS belum BAB selama 1 hari.Sudah diberi obat panadol tapi tidak ada perbaikan.
• Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum OS tampak sakit sedang dengan kesadaran yang compos mentis, suhu tubuh OS febris, dan terdapat nyeri tekan epigastrium dan uji bendung positif. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan keadaan leukopeni didapatkannya leukosit 2800 µ/L,hemoglobin 12.1 gr/dl, hematokrit 36 mg% dan trombosit 75.000.
Diagnosis Diagnosis kerja • Demam berdarah dengue grade I
Diagnosis banding• Dengue fever• Tyhpoid fever
Rencana tindakan
• Rumple leed test
• Cek darah rutin
• Dengue blood
• Uji serologi
Tatalaksana
• IVFD RL 100 cc/jam
• Sanmol syr 3x1 cth
• Banyak minum
Tatalaksana
• Medikamentosa
Antiperatik dianjurkan pemberian paracetamol
Diusahakan tidak memberikan obat yang tidak diperlukan (antasida,antiemetik)
• Suportif1.Mengatasi kehilangan cairan
plasma sebagai akibat peningkatan permeabilitas kapiler dan perdarahan
2.Cairan intravena bila diperlukan
3. Minum 2 liter/hari mencegah dehidrasi (muntah, anoreksia, demam tinggi)
Air putih, juice buah, larutan oralit, pocari sweat
Prognosis
• Ad vitam : ad bonam
• Ad functionam : ad bonam
• Ad sanationam: dubia ad bonam
Follow up
Lab (4-7-14, jam 22.00)
Hematologi • Leukosit : 2200 µ/L• Hemoglobin : 11.8 gr/dl• Hematokrit : 33,7 gr%• Trombosit : 57000 ribu
• IGG : (+) positif• IGM : (-) negatif
Tanggal 4 july 2014
S : masih panas, masih terasa pegal-pegal, mual,tidak mau makan tapi masih mau minum walaupun sedikit
BAK banyak
O : HR = 100 x/menit, RR = 28 x/menit, T : 37,70C
TD:P :90/60mm/Hg
S: 100/60 mm/Hg
M: 100/70 mm/Hg
A : DBD grade I
P : infus assering 12 tpm
Ampicilin IV 4x250mg
PCT PO 4x250 mg
Banyak minum
Pantau TTV
Tanggal 5-7-14
• S : panas , masih pegal-pegal,BAK banyak
• O : HR = 90x/m, RR = 32 x/m, T = 380C
Vesikuler +/+, wheezing -/-, ronki -/-
TD: P:100/60 mm/Hg S:100/70 M: 100/60mm/Hg
• A : DBD grade I
• P : Pantau TTV
• Infus assering 12tpm
• PCT 4x1 mg lanjutkan
• Ampicilin IV 4x250 mg
• Banyak minum
• Periksa darah (cek ulang lab 1)
Tanggal 6-7-14
Lab • Leukosit : 3700 µ/L :
4.79 • Hemoglobin : 12.0 gr/dl• Hematokrit : 38.6 gr%• Trombosit : 76000 ribu
S : sudah tidak panas dan tidak pegal-pegal, sudah mau minum banyak dan mau makan
O : HR = 90x/m, RR = 20x/m, T = 36,90C TD: 105/70 mm/Hg
A : DBD grade I
P : infus assering 12tpm
Ampicilin IV 4x250 mg
PCT PO 4x1 mg (stop)
Banyak minum
Periksa darah (cek ulang lab 1)
Tanggal 7-7-14• S : tidak panas, makan dan
minum banyak, BAK dan BAB sudah kembali normal
• O : HR = 80x/m, RR = 18x/m, T = 36,50C TD:100/70 mm/Hg
Lab (pagi)
- Leukosit : 5000 µ/L
- Hemoglobin : 12.1 gr/dl
- Hematokrit : 35 gr%
- Trombosit : 136 ribu
• A : DBD grade I
• P : • PCT 4x1 mg(kalau
demam)
Banyak minum
boleh pulang
Pembahasan Kasus
• Sifat demam dan gejala lain pada kasus mirip dengan demam berdarah dengue, tapi pada pemeriksaan fisik terdapat petechi pada ekstremitas atas dan bawah, pada pemeriksaan laboratorium terdapat penuruan Hb, peningkatan hematokrit dan trombositopeni. Maka diagnosis lebih mengarah pada DBD.
• Bila dihubungkan antara kasus dengan kriteria diagnosis pada literatur maka kasus ini lebih tepat sebagai “tersangka DBD derajat I”.
DEMAM BERDARAH DENGUE
Tinjauan pustaka
Definisi
• Penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegepty dan Aedes albopticus serta memenuhi kriteria dari WHO. Pada DBD terjadi perembesan plasma yang ditandai oleh hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit) atau penumpukan cairan di rongga tubuh. Sindrom renjatan dengue (dengue shock syndrome) adalah demam berdarah dengue yang ditandai oleh renjatan/syok.
Insiden rata-rata DD dan DBD di Indonesia
Etiologi
• Virus dengue genus Flavivirus flaviviridae, ukuran 50 nm dengan
RNA rantai tunggal.
• Aedes aegypty merupakan vektor epidemik yang paling penting dengan gejala yang paling berat
1943 1944
DEN-1 DEN-2
1960
DEN-3 &4
Patogenesis Infeksi virus melalui gigitan nyamuk
Virus masuk ke dalam darah dan bereplikasi
Tubuh akan membentuk antibodi
Akan terbentuk kompleks virus-antibodi
Melepaskan zat-zat yang merusak sel-sel PD (proses autoimun)
Permeabilitas kapiler meningkat
DIAGNOSIS
Spektrum Klinis Infeksi virus dengue
Simtomatik
Undifferentiated febrile illness
(Viral syndrome)
Demam Dengue(DD)
Demam Berdarah Dengue (DBD)
Perembesan plasma
Tanpa perdarahan
Dengan perdarahan
Dengan syok
Tanpasyok
DD DBD
Asimtomatik
KLASIFIKASI
Gambaran Klinis
Buku Ajar Infeksi dan Pediatrik Tropis edisi ke-2. Penerbit Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2002.
Kurva Suhu Infeksi Dengue
Hari sakit
emp
Time of fever defervescence(Saat suhu reda)
Demam Berdarah Dengue
• Penyakit infeksi akut oleh virus dengue• Empat gejala klinis
– demam tinggi – fenomena perdarahan– hepatomegali– kegagalan sirkulasi
• Terdapat tanda perembesan plasma– hemokonsentrasi (peningkatan Ht)– peningkatan kadar albumin– cairan di rongga pleura, abdomen
• Tendensi terjadi syok hipovolemik
Kriteria Diagnosis Klinis DBDWHO 1986
• Klinis – demam tinggi mendadak 2-7 hari– manifestasi perdarahan– hepatomegali– kegagalan sirkulasi (syok
hipovolemik)• Laboratoris
– trombositopenia ≥100 x 103/mm3
– hemokonsentrasi– dikonfirmasi dengan uji serologi
hemaglutinasi inhibisi
DBDDerajat Penyakit
• Derajat I – demam tidak khas, uji Tourniquet positif
• Derajat II – derajat I + perdarahan spontan
• Derajat III – kegagalan sirkulasi (gelisah, nadi cepat & lembut,
tek.drh turun ≥ 20mmHg, hipotensi, sianosis, akral dingin & lembab)
• Derajat IV – syok berat, nadi tak teraba, tek.darah tak terukur
DD vs DBDPerlu dibedakan
• Tidak mungkin dibedakan pada awal• Perembesan plasma pada DBD• Pada DD lebih sering disertai gejala penyerta
(nyeri kepala, mialgia, nyeri retrobulbair, mual, muntah, diare)
• DD dapat disertai perdarahan• Perhatikan saat fever of defervescence (saat
suhu turun)• Prognosis DD lebih baik dp DBD
Pemeriksaan penunjang
• Lab. Klinis– Darah perifer lengkap– Albumin– Uji fungsi hati – Urin lengkap unt cek hematuria
• Uji Dengue-specific– Isolasi virus – Uji Serologi: IgM ELISA– PCR.4
• Pemeriksaan pencitraan– Rontgen dada Efusi pleura– USG Asites atau cairan pleura.13
Penatalaksanaan
• Penatalaksanaan bersifat simptomatis dan suportif meliputi :
*Tirah baring selama fase demam akut
*Antipiretik parasetamol
*Analgesik atau sedatif ringan
*Terapi elektrolit dan cairan
Komplikasi
• Ensefalopati dengue dapat terjadi pada DBD dengan maupun tanpa syok
• kelainan Ginjal akibat syok berkepanjangan
• Edema paru, akibat over loading cairan.
Indikasi Perawatan
• Takikardi
• RCT > 2 dtk
• Dingin dan Pucat
• Tekanan nadi perifer ↓
• Perubahan status neurologik
• Oliguria
• Ht mendadak ↑
• Tekanan nadi < 20 mmHg
• Hipotensi
Buku Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak edisi ke-3. Penerbit Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.
Kriteria Memulangkan Pasien
• Tidak demam selama 24 jam tanpa antipiretik• Nafsu makan membaik• Tampak perbaikan klinis• Hematokrit stabil• Tiga hari syok teratasi• Jumlah trombosit cenderung meningkat
(>50.000/ul)• Tidak dijumpai distres pernafasan
(disebabkan oleh efusi pleura atau asidosis)
PENCEGAHAN
Prognosis
Infeksi dengue pada umumnya mempunyai prognosis yang baik.
Kematian dijumpai pada waktu ada pendarahan yang berat, shock
yang tidak teratasi, efusi pleura dan asites yang berat dan kejang.
Reference • Dinas Kesehatan Propinsi DKI Jakarta. Standar Penanggulan Penyakit DBD. Edisi 1
Volume 2. Jakarta :Dinas Kesehatan 2002.
• Hadinegoro SRS,Soegijanto S, Wuryadi S, Suroso T. Tatalaksana Demam
Dengue/Demam Berdarah Dengue pada Anak. Naskah Lengkap Pelatihan bagi Dokter Spesialis Anak & Dokter Spesialis Penyakit Dalam dalam tatalaksana Kasus DBD. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.2004.
• Halstead SB. Dengue Fever and Dengue Hemorrhagic Fever. Dalam : Behrman RE,
Kliegman RM, Jenson HB, penyunting. Textbook of Pediatrics. Edisi ke-17. Philadelphia : WB Saunders.2004.
• Panbio. Dengue. Didapatkan dari : URL:
http://www.panbio.com.au/ modules.php? name= ontent&pa=showpage&pid=33. Diunduh pada tanggal 27 Juni 2006.
• Samsi TK. Penatalaksanaan Demam Berdarah Dengue di RS Sumber Waras.
Cermin Dunia Kedokteran 2000; 126 : 5-13
• Soedarmo SSP.Infeksi Virus Dengue. Dalam : Soedarmo SSP, Garna H, Hadinegoro SRS, penyunting. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak : Infeksi & Penyakit Tropis. Edisi pertama. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.2002.
• Soegijanto S. Demam Berdarah Dengue : Tinjauan dan Temuan Baru di Era 2003. Surabaya : Airlangga University Press 2004.
• Soewondo ES. Demam Dengue/Demam Berdarah Dengue Pengelolaan pada Penderita Dewasa. Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan XIII. Surabaya 12-13 September 1998.
• Sutaryo. Perkembangan Patogenesis Demam Berdarah Dengue. Dalam : Hadinegoro SRS, Satari HI, penyunting. Demam Berdarah Dengue: Naskah Lengkap Pelatihan bagi Dokter Spesialis Anak & Dokter Spesialis Penyakit Dalam dalam tatalaksana Kasus DBD. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.2004.