case BP
Click here to load reader
-
Upload
novi-septiani -
Category
Documents
-
view
218 -
download
2
description
Transcript of case BP
I. IDENTITAS PASIEN :
Nama Penderita : An. M.F
Umur : 9 bulan
Jenis Kelamin : Laki - laki
Alamat : Caeklangroke RT 02, RW 07, Kec. Banjaran, Kab. Bandung
Agama : Islam
No RM : 497493
Tanggal Masuk : 19 Desember 2014
Tanggal Pemeriksaan : 25 Desember 2014
II. IDENTITAS ORANG TUA :
III. ANAMNESIS :
(Alloanamnesa dari Ibu Pasien, 25 Desember 2014)
Keluhan Utama : Sesak Nafas
Riwayat Penyakit Sekarang:
Anak datang dengan keluhan sesak nafas sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit.
Keluhan sesak nafas disertai adanya suara mengi. Keluhan sesak didahului oleh batuk
4 hari sebelum masuk rumah sakit. Batuk yang disertai dahak warna putih dan
keluhan disertai pilek sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit. Keluhan lain yang
dirasakan yaitu panas badan sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit, keluhan panas
badan tidak disertai dengan kejang. Berat badan anaknya stabil, napsu makan
menurun. Keluhan batuk – batuk berulang disangkal oleh ibu pasien, bengkak di
1
Identitas Ayah Identitas Ibu
Nama Ayah : Tn. WUmur : 20 thnPendidikan : SMPPekerjaan : Buruh Pabrik
Nama Ibu : Ny. NUmur : 18 thnPendidikan : SMPPekerjaan : IRT
wajah, perut dan kaki disangkal oleh ibu pasien, buang air kecil dan buang air besar
normal.
Riwayat Penyakit Dahulu dan Keluarga
Pasien baru pertama kali sakit seperti ini. Riwayat tersedak setelah diberi ASI
disangkal Riwayat kontak dengan penderita dewasa dengan batuk lama atau berdarah
disangkal. Asupan ASI pasien mulai berkurang (tidak mau menetek) sejak timbulnya
batuk dan pilek.
Rumah penderita permanen, dengan ukuran luas sekitar 10 x 11 meter, ventilasi
kurang, sinar matahari sedikit masuk karena tidak memakai kaca. Ditempati oleh 6
orang yaitu kakek pasien, nenek pasien, ayah pasien, ibu pasien dan dua orang tante
pasien dan ada dua orang diantaranya merokok. Riwayat keluarga yang menderita
asma dan kaligata disangkal.
Anamnesa Makanan
0 – 9 bulan : ASI
6 - 9 bulan : Bubur Nasi dan Biskuit
Riwayat Imunisasi
Vaksinasi I II III IV Ulangan
BCG +
DPT + + +
Polio + + +
Hepatitis B + + +
Anamnesa Pertumbuhan dan Perkembangan
Saat ini penderita memiliki berat badan 7 kilogram dengan panjang badan 72 cm. Menurut Z-Score, dengan perhitungan BB/PB (-3 = Sangat kurang), BB/U (<-3 Sangat Kurang), maupun PB/U (0 SD= median), penderita terhitung memiliki status gizi kurang. Pertumbuhan penderita kurang.
Perkembangan penderita menurut keterangan ibunya adalah pasien mulai belajar duduk usia 7 bulan, merangkak usia 8 bulan, dan berdiri dengan satu kaki usia 9 bulan
IV. PEMERIKSAAN FISIK :
2
(Tanggal 19 Desember 2014)
Keadaan Umum:
Kesan sakit : Sakit Berat
Kesadaran : Letargis
Tanda Vital:
Heart Rate : 100 kali/menit
Respirasi : 56 kali/menit
Suhu : 39,6⁰ C
Status Gizi:
Umur : 9 bulan 13 hari
Berat badan : 7 kg
Panjang badan : 72 cm
BB/U : Z-Score : <-3 Sangat Kurang
PB/U : Z-Score : 0 SD= median
BB/PB : Z-score : -3 = Sangat kurang
Kesimpulan : Gizi Kurang
Pemeriksaan Khusus:
KepalaUbun-Ubun Besar : Datar, lembut
Mata : Konjungtiva tidak anemis, Sklera tidak ikterik
Hidung : Pernapasan cuping hidung (+), Sekret (-)
Mulut : Perioral sianosis (-)
Faring : Tidak hiperemis
Tonsil : T1-T1 tenang
Leher
3
Retraksi suprasternal : (+)
KGB : Tidak Teraba Membesar
ThoraxParu-paruInspeksi :Bentuk dan Gerak simetris kanan = kiri, retraksi interkostal (+)
Palpasi : Simetris kanan dan kiri
Perkusi : Sulit dinilai
Auskultasi : VBS Kiri = Kanan. Rhonki (+/+), Wheezing(+/+), slem (+/+)
Jantung
Inspeksi :Iktus cordis terlihat
Palpasi :Iktus cordis teraba di ICS V Linea Mid Clavicula Sinistra
Perkusi :Sulit dinilai
Auskultasi :Bunyi jantung murni reguler, gallop (-), murmur (-)
AbdomenInspeksi :Datar,Retraksi epigastrium (+)
Auskultasi :Bising usus (+) normal
Palpasi :Turgor kulit kembali cepat, hepar tidak teraba membesar, lien tidak teraba membesar
Perkusi :Terdengar timpani pada seluruh kuadran
EkstremitasAkral : Hangat
Capilary refill time : < 2 detik
4
(Tanggal 25 Desember 2014)
Keadaan Umum:
Kesan sakit : Sakit Sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda Vital:
Heart Rate : 120 kali/menit
Respirasi : 44 kali/menit
Suhu : 37,3⁰ C
Status Gizi:
Umur : 9 bulan 13 hari
Berat badan : 7,3 kg
Panjang badan : 72 cm
BB/U : Z-Score : <-3 Sangat Kurang
PB/U : Z-Score : 0 SD= median
BB/PB : Z-score : -3 = Sangat kurang
Kesimpulan : Gizi Kurang
Pemeriksaan Khusus: Kepala
Ubun-Ubun Besar : Datar, lembut
Mata : Konjungtiva tidak anemis, Sklera tidak ikterik
Hidung : Pernapasan cuping hidung (-), Sekret (-)
Mulut : Perioral sianosis (-)
Faring : Tidak hiperemis
Tonsil : T1-T1 tenang
LeherRetraksi suprasternal : (-)
KGB : Tidak Teraba Membesar
5
ThoraxParu-paruInspeksi :Bentuk dan Gerak simetris kanan = kiri, retraksi interkostal (-)
Palpasi : Simetris kanan dan kiri
Perkusi : Sulit dinilai
Auskultasi : VBS Kiri = Kanan. Rhonki (+/+), Wheezing(-/-), slem (+/+)
Jantung
Inspeksi :Iktus cordis terlihat
Palpasi :Iktus cordis teraba di ICS V Linea Mid Clavicula Sinistra
Perkusi :Sulit dinilai
Auskultasi :Bunyi jantung murni reguler, gallop (-), murmur (-)
AbdomenInspeksi :Datar,Retraksi epigastrium (+)
Auskultasi :Bising usus (+) normal
Palpasi :Turgor kulit kembali cepat, hepar tidak teraba membesar, lien tidak teraba membesar
Perkusi :Terdengar timpani pada seluruh kuadran
Ekstremitas Akral : Hangat
Capilary refill time : < 2 detik
6
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG:
Darah Rutin (19 Desember 2014)
Hematologi, Hitung jenis(25 Desember 2014)
PPD Test (28 Desember 2014)
- Hemoglobin 10,6g/dL (N: 10-14 g/dL)
- Hematokrit 34 %- Leukosit 17.500/mm3
[N:7.000-17.000/mm3]- Trombosit
371.000/mm3 [N:150.000-400.000/mm3]
- SGOT 34,2 U/L [ <=35 ]
- SGPT 36 U/L [<=45 ]
Basofil (-)[N:0-1%]Eosinofil 1% [N:2-4%]Segment 45% [N:3-5%]N.segment 45% [N:50-70%]Lymfosit 51% [N;25-40%]Monosit 2% [N:2-6%]LED I 45 mm/jam [N:2-6 mm/jam]LED II 85 mm/jam [N:5 – 10mm/jam]
Hasil Negatif
Rontgen ( 19 Desember 2014 ) : Didapatkan cor, sinus dan diafragma normal, pulmo : hili kabur, infiltrat dibawah paru. menyokong Bronkopneumonia
VI. RESUME
Seorang Anak laki-laki berusia 9 bulan 13hari dibawa ke RSUD Soreang dengan
keluhan utama Sesak nafas. Dari anamnesis didapatkan bahwa sesak sejak 3 hari SMRS.
Keluhan sesak nafas disertai adanya suara mengi. Keluhan sesak didahului oleh batuk 4
hari SMRS. Batuk yang disertai dahak warna putih dan pilek sejak 4 hari SMRS. Keluhan
disertai panas badan sejak 2 hari SMRS.
Dari pemeriksaan fisik ditemukan bahwa penderita mengalami takipnea, terdapat
retraksi suprasternal, retraksi intercostal dan retraksi epigastrium. Dari Auskultasi pada
toraks didapatkan ronkhi (+/+) dan slem (+/+).
Dari pemeriksaan Penunjang, di dapatkan leukositosis dan dari hitung jenis
didapatkan peningkatan segmen dan lymfosit dan peningkatan LED. Dan dari hasil PPD
test negatif. Rontgen didapatkan cor, sinus dan diafragma normal, pulmo : hili kabur,
infiltrat dibawah paru. menyokong Bronkopneumonia
7
V. DIAGNOSIS BANDING
1. Bronkhopneumonia ec Bakterial
2. Bronkiolitis
3. Aspirasi Pneumonia
VI. DIAGNOSA KERJA
Bronkopneumonia ec Bakterial
VII. USULAN PEMERIKSAAN
- Analisa Gas Darah
VIII. PENATALAKSANAANa. Terapi Umum:- O2 lembab 2L/menit/nasal kanul- IVFD N4 20 gtt/mnt mikro
b. PuasakanTerapi Khusus:- Cefotaksim 3x 300 mg - Mikasin 3x 20 mg- Paracetamol 15-20 mg/kgBB (supp)- Nebulizer (NaCl 0,9%) tiap 6 jam- Ambroxol 3x ½ cth
IX. PROGNOSIS- Quo ad vitam : ad bonam- Quo ad functionam : ad bonam
8
FOLLOW UP
Follow Up
21 Desember 2014 22 Desember 2014 23 Desember 2014
S Batuk(+), Sesak(+), Panas badan (+)
Batuk(+), sesak(+), Panas Badan (-)
Batuk(+), sesak(+), panas badan (+)
O KU: Compos MentisN:128 x/m
KU: Compos MentisN:124 x/menit
KU: Compos MentisN:140 x/menit
R: 60 x/m R:60 x/menit R:60 x/menit
S: 38⁰C S:36,7oC S:37oC
Pemeriksaan Fisik:PCH (+),RetraksiSS (+)Retraksi IC (+), Retraksi Epigastrik (+)Rh +/+, Wh +/+, Slem +/+
Pemeriksaan Fisik:PCH (+), Retraksi SS (+)Retraksi IC (+)Retraksi Epigastrik (+)Rh +/+, Wh +/+, Slem +/+
Pemeriksaan Fisik:PCH (+), Retraksi SS (+)Retraksi IC (+)Retraksi Epigastrik (+)Rh +/+, Wh +/+, Slem +/+
A Bronkopneumonia Bronkopneumonia Bronkopneumonia
P
- O2 2 liter/menit/nasal- IVFD N4 20 gtt/menit-Puasa
- O2 2 liter/menit/nasal- IVFD N4 20 gtt/menit- MC 8 x 10 cc PS
- O2 2 liter/menit/nasal- IVFD N4 20 gtt/menit- MC 8 x 15 cc
- Ceftriaxone 2x400mg - Dexametasone 3x2,5mg- Melxam 4 x 400 mg- Aminophilin 3x8mg- Nebulizer / 6 jam
- Ceftriaxone 2x400mg - Dexametasone 3x2,5mg- Melxam 4 x 400 mg- Aminophilin 3x8mg- Nebulizer / 6 jam
- Ceftazidine 2x400mg - Dexametasone 3x2,5mg- Melxam 4 x 400 mg- Aminophilin 3x8mg- Nebulizer / 6 jam
Follow Up
24 Desember 2014 25 Desember 2014 26 Desember 2014
SBatuk(+), sesak berkurang (+), panas badan (-)
Batuk(+), sesak berkurang (+), panas badan (+)
Batuk(+), sesak berkurang (+), panas badan (+)
OKU:Compos MentisN:145 x/m
KU:Compos MentisN:120 x/menit
KU:Compos MentisN: 90 x/menit
R: 40 x/m R:44 x/menit R: 40 x/menit
S: 36⁰C S:37,3oC S: 35,5oC
Pemeriksaan Fisik:PCH (-),Retraksi SS (-)Retraksi IC (+), Retraksi Epigastrik (+)Rh +/+, Wh -/-, Slem +/+
Pemeriksaan Fisik:PCH (-), Retraksi SS (-)Retraksi IC (+)Retraksi Epigastrik (+)Rh +/+, Wh -/-, Slem +/+
Pemeriksaan Fisik:PCH (-), Retraksi SS (-)Retraksi IC (-)Retraksi Epigastrik (-)Rh +/+, Wh -/-, Slem +/+
9
A Bronkopneumonia Bronkopneumonia Bronkopneumonia
P
- O2 2 liter/menit/nasal- IVFD N4 20 gtt/menit- MC 8 x 35 cc
- O2 2 liter/menit/nasal- IVFD N4 20 gtt/menit- MC 8 x 60cc
- O2 2 liter/menit/nasal- IVFD N4 20 gtt/menit- MC 8 x 90cc
- Ceftazidine 2x400mg - Dexametasone 3x2,5mg- Melxam 4 x 400 mg- Aminophilin 3x8mg- Nebulizer / 6 jam
- Ceftazidine 2x400mg - Dexametasone3x2,5mg- Melxam 4 x 400 mg- Aminophilin 3x8mg- Nebulizer / 6 jam
- Ceftazidine 2x400mg - Nebulizer / 6 jam
Follow Up
27 Desember 2014 28 Desember 2014
S Sesak (-), panas badan (-), Batuk (+)
Sesak (-), panas badan (-), Batuk (+)
O KU:Compos MentisN:120 x/m
KU:Compos MentisN:118 x/menit
R: 30 x/m R:32x/menit
S: 36⁰C S:36,5oC
Pemeriksaan Fisik:PCH (-),Retraksi SS (-)Retraksi IC (-)Retraksi Epigastrik (+)Rh +/+, Wh -/-, Slem -/-
Pemeriksaan Fisik:PCH (-),Retraksi SS (-)Retraksi IC (-)Retraksi Epigastrik (+)Rh +/+, Wh -/-, Slem -/-
A Bronkopneumonia Bronkopneumonia
P - O2 2 liter/menit/nasal- IVFD N4 20 gtt/menit- MC 8 x 90cc
- O2 2 liter/menit/nasal- IVFD N4 20 gtt/menit- MC 8 x 90cc
- Ceftazidine 2x400mg - Nebulizer / 6 jam
- Ceftazidine 2x400mg - Nebulizer / 6 jam
10
Analisa Masalah
1. Kenapa pasien di diagnosis bronkopneumoni ?
Dari anamnesis didapatkan bahwa sesak sejak 3 hari SMRS. Keluhan sesak nafas
disertai adanya suara mengi. Keluhan sesak didahului oleh batuk 4 hari SMRS.
Batuk yang disertai dahak warna putih dan pilek sejak 4 hari SMRS. Keluhan disertai
panas badan sejak 2 hari SMRS.
Dari pemeriksaan fisik ditemukan bahwa penderita mengalami takipnea, terdapat
retraksi suprasternal, retraksi intercostal dan retraksi epigastrium. Dari Auskultasi
pada toraks didapatkan ronkhi (+/+) dan slem (+/+).
Dari pemeriksaan Penunjang di dapatkan leukositosis dan dari hitung jenis
didapatkan peningkatan segmen dan lymfosit dan peningkatan LED. Dan dari hasil
PPD test negatif. Rontgen didapatkan cor, sinus dan diafragma normal, pulmo : hili
kabur, infiltrat dibawah paru. menyokong Bronkopneumonia
Diagnosis Bronkopneumonia
Terdapat tiga dari lima gejala pada bronkopneumoni :
1. Sesak nafas ( dengan pernafasan cuping hidung & retraksi)
2. Panas badan
3. Auskultasi : suara nafas ronkhi basah
4. Foto toraks yang mendukung
5. Leukositosis
- virus : tidak lebih 20.000/mm³
- bakteri : 15.000-40.000/mm³
11
2. Bagaimana tatalaksana pada pasien ini?
Pasien perlu di rawat inap Kriteria rawat inap
Terapi oksigen
Beri oksigen pada semua anak dengan pneumonia
Bila tersedia pulse oximetry, gunakan sebagai panduan untuk terapi oksigen (WHO: berikan pada anak dengan saturasi oksigen < 90%, bila tersedia oksigen yang cukup) (IDAI:saturasi oksigen <92%). Lakukan periode uji coba tanpa oksigen setiap harinya pada anak yang stabil. Hentikan pemberian oksigen bila saturasi tetap stabil > 90%. Pemberian oksigen setelah ini tidak berguna.
Menggunakan nasal prongs (canul nasal) metode terbaik untuk menghantarkan oksigen pada bayi muda.
Lanjutkan pemberian oksigen sampai tanda hipoksia (seperti tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam yang berat atau napas ≥70 kali/menit)tidak ditemukan lagi. (WHO, 2009)
Terapi antibiotika
Pada penyakit pneumonia, antibiotic empiris diberikan berdasarkan usia penderita dan derajat penyakit. Antibiotic yang sesuai harus diberikan segera sesudah penderita masuk RS. (Pedoman Diagnosis dan Terapi IKA, edisi ke 4).
Beri ampisilin/ amoksisilin ( 50 mg/bb/kali IV atau IM setiap 6 jam), harus dipantau dalam 24 jam selama 72 jam pertama. Bila anak terdapat respon baik diberikan selama 5 hari. Selanjutnya terapi dilanjutkan dirumah atau di rumah
12
sakit dengan amoksisilin oral ( 15 mg/kgBB/ tiga kali sehari) untuk 5 hari berikutnya.
Bila keadaan klinis memburuk selama 48 jam atau tedapat keadaan sangat berat , dapat ditambahkan kloramfenikol ( 25 mg/kgBB?kali IM atau IV setiap 8 jam).
Sesudah 48 jam pengobatan pneumoniat tidak tampak perbaikan, antibiotic di ubah menjadi sefalosporin generasi ketiga, seperti seftriakson dan sefotaksim.
(Pedoman Diagnosis dan Terapi IKA, edisi ke 4).
Analgetik antipiretik
Anak yang terkena infeksi saluran pernapasan bagian bawah akut umumnya mengalami pireksia dan dapat merasakan nyeri seperti nyeri kepala, nyeri dada, nyeri sendi, nyeri perut dan nyeri telinga.
(Pedoman Diagnosis dan Terapi IKA, edisi ke 4).
3. Bagaimana prognosis pada pasien ini?
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Sembuh total, mortalitas kurang dari 1 %, mortalitas bisa lebih tinggi didapatkan pada anak-anak dengan keadaan malnutrisi energi-protein dan datang terlambat untuk pengobatan
13
DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer A (2001) kapita selekta kedokteran, media Aesulapius. Jakarta: FKUI, cetakan 1, ed 3
Pudjoadi AH (2010) Pedoman Pelayanan Medis .cetakan ke1. IDAI
WHO, (2009) Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, cetakan ke 1, GBM: Jakarta, hal:88-93
14