Case Bedah Apendisitis_ Tenti

10
Bed side teaching APPENDISITIS AKUT Oleh : Yoarva Malano 05120116 Preseptor : Prof. dr. H. Kamardi Thalut, SpB (K) BAGIAN ILMU BEDAH FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS 1

description

case

Transcript of Case Bedah Apendisitis_ Tenti

Page 1: Case Bedah Apendisitis_ Tenti

Bed side teaching

APPENDISITIS AKUT

Oleh :

Yoarva Malano 05120116

Preseptor :

Prof. dr. H. Kamardi Thalut, SpB (K)

BAGIAN ILMU BEDAH

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

RUMAH SAKIT DR. M. DJAMIL

PADANG

2010

1

Page 2: Case Bedah Apendisitis_ Tenti

PRESENTASI KASUS

Seorang pasien laki-laki umur 32 tahun datang ke IGD RS DR. M. Djamil,

Padang tanggal 28 Oktober 2010 pukul 21.00 WIB dengan :

Keluhan utama :

Nyeri perut kanan bawah sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit.

Riwayat Penyakit Sekarang :

Nyeri perut kanan bawah sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Sebelumnya

nyeri dirasakan pada seluruh daerah perut, lalu nyeri berpindah ke kanan bawah

kemudian menetap di perut kanan bawah. Nyeri diperut kanan bawah dirasakan

terus menerus dan nyeri bertambah dengan pergerakan.

Mual dan muntah ada, sebanyak 1 gelas biasa, frekuensi 2x sehari, berisi

makanan/minuman yang dikonsumsi pada 3 hari yang lalu.

Demam ada sejak 3 hari yang lalu, terus menerus, tidak terlalu tinggi, tidak

mengigil.

Buang air besar ada, konsistensi lunak, warna tidak hitam atau merah, dan bau

biasa.

Buang air kecil ada, jumlah 1 gelas, warna kuning, dan bau biasa.

Nyeri saat buang air kecil tidak ada

Riwayat trauma di daerah perut tidak ada

Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien tidak pernah menderita penyakit seperti ini sebelumnya

2

Page 3: Case Bedah Apendisitis_ Tenti

Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada yang penting

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : tampak sakit sedang Nadi : 83 x/menit

Kesadaran : GCS 15 Nafas : 18 x/menit

Tekanan darah :110/70 mmHg Suhu : 37,1 0 C

Status Generalis

Mata : konjunctiva tidak anemis, sklera tidak ikterik

Leher : JVP 5-2 cmH2O, kelenjar getah bening tak membesar

Torak :

Jantung I : iktus tak terlihat

P: iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC V

P: batas jantung normal

A: irama murni, teratur, bising (-)

Paru I : gerakan dada simetris kiri-kanan

P: fremitus simetris kiri-kanan

P: sonor di kedua lapangan paru

A: suara nafas vesikuler, ronki (-), wheezing (-)

Abdomen : status lokalis

Ekstremitas : reflek fisiologis +/+

reflek patologis -/-

3

Page 4: Case Bedah Apendisitis_ Tenti

Status Lokalis

Regio abdomen

I : Distensi (-), Darm Steifung (-), Darm Contour (-).

P : Fossa iliaca dextra : nyeri tekan (-), nyeri lepas (-) pada titik Mc

Burney, defans muskuler (-).

Fossa iliaca sinistra : Rovsing Sign (-)

Psoas sign (+), Obturator Sign (+). rebound tenderness (-)

P : tympani

A : Bising usus ada normal

Rectal Touche : Anus : tenang

Spincter : baik

Mukosa : licin

Ampula : kosong, nyeri tekan (-)

Diagnosa Kerja

Appendisitis akut

Diagnosis banding :

Gastroenteritis (diare)

Urolitiasis dextra

Tumor caecum

Terapi inisial :

Puasa minimal 6 jam untuk persiapan operasi

Pasang Naso Gastric Tube ukuran 18”

Pasang folley catheter No. 16

4

Page 5: Case Bedah Apendisitis_ Tenti

IVFD Ringer Laktat 500 cc 30 tetes/menit

Cefotaxim vial 2x1 g IV

Pemeriksaan Penunjang :

- Periksa Hb, leukosit, PT, APTT, Trombosit

- Periksa urin rutin.

- Periksa kadar glukosa darah, ureum, kreatinin, Na, K, Cl

- Rontgen BNO (blass nier oversich)

- EKG

Laboratorium :

Darah :

- Hb : 12,1 mg/dl

- Leukosit : 14.700/mm3

- Trombosit : 247.00/mm3

- PT : 13,1 detik

- APTT : 47,6 detik

- Glukosa darah sewaktu : 118 mg/dl

- Na : 130 mmol/l

- K : 3,9 mmol/l

- Cl : 107 mmol/l

- Ureum : 38 mg/dl

- Kreatinin : 1,2 mg/dl

Urin rutin :

5

Page 6: Case Bedah Apendisitis_ Tenti

– Protein : negatif

– Glukosa : negatif

– Bilirubin : negatif

– Urobilinogen : positif

Rencana :

Laparatomi eksplorasi dan appendiktomi

Persiapan operasi

Puasa minimal selama 6 jam

Tempatkan pasien di ruangan rawat pre-operasi

Awasi vital sign

Konsul anestesi

Informed consent dan izin tindakan

Laporan Operasi

Pasien posisi supine dengan general anestesi

Aseptik dan antiseptik prosedur

Insisi mid line sepanjang 15 cm

Buka fascia secara tajam

Peritoneum di klem, dibuka secara tajam

Tampak omentum menutupi lapangan operasi

Lakukan eksplorasi

Cari apendiks, tampak apendiks letak ileal, Nampak tanda peradangan pada

apendik, hiperemis, odema, erektil dengan panjang apendiks sekitar 7x3x2 cm

Pisahkan apendiks dari mesoapendiks

6

Page 7: Case Bedah Apendisitis_ Tenti

Lakukan appendiktomi

Rawat perdarahan

Cuci rongga peritoneum dengan NaCl 0,9%

Tutup lapangan operasi lapis demi lapis

Diagnosa pasca bedah : Appendisitis akut

Post operasi :

- Tempatkan pasien pada ruang rawat bedah pria

- Puasakan sampai flatus muncul, bising usus muncul

- Awasi vital sign

- Boleh minum sedikit-sedikit jika flatus ada, bising usus ada

- IVFD 500 cc Ringer Laktat 30 tetes/menit

Terapi :

Makanan lunak setelah flatus muncul atau bising usus normal

IVFD 500 cc Ringer Laktat 30 tetes/menit

Antibiotik : Cefotaxim vial 2x1 gr (IV)

7