Case Anestesi Cilegon FIX
date post
02-Jan-2016Category
Documents
view
76download
3
Embed Size (px)
description
Transcript of Case Anestesi Cilegon FIX
BAB IPENDAHULUAN I.1 PENDAHULUANRegional anestesi terbagi atas spinal anestesi, epidural anestesi dan blok perifer. Spinal & anestesi epidural ini telah secara luas digunakan di ortopedi, obstetri dan anggota tubuh bagian bawah operasi abdomen bagian bawah.Spinal anestesi, diperkenalkan oleh Bier Agustus 1898, adalah teknik regional pertama utama dalam praktek klinis. Operasi sectio caesaria memerlukan anestesi yang efektif yaitu regional (epidural atau tulang belakang) atau anestesi umum. Dengan epidural anestesi, obat anestesi yang dimasukkan ke dalam ruang di sekitar tulang belakang pasien, sedangkan dengan spinal anestesi yaitu obat anestesi disuntikkan sebagaidosis tunggal ke dalam tulang belakang pasien. Dengan dua jenis anestesi regional ini pasien terjaga dalam proses persalinan, tetapi mati rasa dari pinggang ke bawah. Keuntungan dari spinal anestesi dibandingkan dengan anestesi epidural adalah kecepatan onsetnya. Kerugian spinal anestesi adalah tingginya kejadian hipotensi, ada mual-muntah intrapartum, kemungkinan adanya post spinal headache, lama kerja obat anestesi terbatas. Komplikasi yang paling umum ditemui dengan anestesi spinal adalah hipotensi, yang disebabkan blokade sistem saraf simpatik. Akibatnya, penurunan resistensi vaskuler sistemik dan perifer terjadi penurunan cardiac output. Dalam beberapa kasus, efek kardiovaskular dapat bermanifestasi sebagai hipotensi mendalam & bradikardia. Hipotensi merupakan masalah yang serius yang terjadi dalam spinal anestesi pada operasi sectio caesaria, dengan insiden yang dilaporkan dari literatur hampir di atas 83%.1BAB II
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. AUsia
: 28 tahun
Jenis Kelamin
: Wanita
Alamat
: Link. Langon I RT 05/01, Mekarsari, P. Merak, Cilegon
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Agama
: Islam
Tanggal Masuk RS: 1 Juli 2013
Jenis Pembedahan
: Sectio Caesaria
Teknik Anestesi
: Regional Anestesi Spinal Anestesi
II. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 2 Juli 2013, pukul 07.30
Keluhan Utama
Mulas mulas yang dirasakan sejak tanggal 30 Juni 2013 pukul 17.00 sore Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD Kota Cilegon pada tanggal 1 Juli 2013 pukul 10.40 WIB dengan keluhan mulas mulas. Pada waktu yang bersamaan keluar darah dan lendir dari jalan lahir. Pada pemeriksaan obstetrik didapatkan pembukaan sudah 1 jari. Persalinan ditunggu sampai pukul 19.00 namun tidak terdapat kemajuan dalam proses persalinan. Pembukaan masih teraba 2 jari sempit. Kemudian pasien diberikan oksitosin drip botol I dengan dosis 5 IU dalam 500 mL Ringer Laktat. Setelah pemberian oksitosin tetap tidak didapatkan tanda-tanda kemajuan dalam persalinan. Pembukaan masih teraba 3 jari. Ditambahkan pemberian oksitosin 5 IU botol ke II namun pembukaan tetap 3 jari. Karena tidak adanya kemajuan dalam persalinan pasien direncanakan sectio caesaria pada tanggal 2 Juli 2013. Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat penyakit penyerta misal; diabetes mellitus, asma, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, penyakit ginjal, dan penyakit paru disangkal
Pasien tidak memiliki riwayat alergi terhadap obat atau makanan
Pasien belum pernah menjalani operasi apapun sebelumnyaIII. PEMERIKSAAN FISIKKeadaan Umum: tampak sakit sedang, sedikit cemasKesadaran
: compos mentis
Status Gizi
: TB : 153 cm
BB : 58 kg
BMI : 24,7 (Normal)Tekanan Darah
: 130 / 90 mmHg
Pernapasan
: 22 x/menit
Nadi
: 92 x/menit
Suhu
: 36o CStatus GeneralisKepala:Normocephali, rambut berwarna hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut, tidak rontokMata: Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil isokorTelinga:Normotia, liang telinga lapang, hiperemis -/-, sekret +/+
Hidung:Deviasi septum (-), mukosa hiperemis -/-, sekret -/-
Mulut:Sianosis (-), mukosa hiperemis (-)Gigi geligi: Gigi palsu (-), gigi goyang (-)
Leher: Pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-), deviasi trakea (-)Thorax
Paru
: Suara nafas vesikuler, rhonki (-), wheezing (-) Jantung: Bunyi jantung I dan II reguler, murmur (-), gallop (-) Abdomen Inspeksi: datar
Auskultasi: bising usus (+) 2 x/menit
Palpasi
: supel, nyeri tekan (-), nyer lepas (-), hepar lien tidak teraba
Perkusi: timpaniEkstremitas: Akral hangat, edema (-), sianosis (-)
Status LokalisTinggi Fundus Uteri: 32 cm
DJJ
: 138x/menit
His
: 2x/10/20
Leopold
: Presentasi kepala, punggung kananVaginal Toucher : Pembukaan 3 jari, ketuban intak IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil laboratorium tanggal 1 Juli 2013
PemeriksaanHasilNilai Normal
Hematologi
Hemoglobin10,3 gr/dl12 - 15 gr/dl
Leukosit11.250 / l5.000 10.000 / l
Hematokrit32,1 %36 47 %
Trombosit206.000 / l150.000 400.000 / l
Gula Darah Sewaktu83 mg/dl< 150 mg/dl
PT11,111 15
INR0,97
APTT31,725 35
Golongan DarahO Rh +
Imunologi Serologi
HbSAg--
Anti HIV--
Fungsi Hati
Bilirubin Total5,7 mg %0,2 1 mg %
Albumin3,5 gr %3,8 5,0 gr %
Globulin2,2 gr %2,3 3,2 gr %
SGOT245 40 l
SGPT85 - 41 l
Fungsi Ginjal
Ureum17 mg/dl15 40 mg/dl
Kreatinin1,0 mg/dl0,5 1,5 mg/dl
V. RESUME
Seorang wanita berusia 28 tahun datang ke IGD Rumah Sakit Umum Daerah Kota Cilegon pada pukul 10.40 WIB dengan keluhan mulas-mulas yang dirasakan sejak pukul 17.00 WIB kemarin sore. Pada waktu bersamaan keluar darah dan lendir. Setelah pemberian oksitosin 5 IU botol ke II tidak didapatkan kemajuan dalam persalinan sehingga pasien direncanakan sectio caesaria. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 130/90 mmHg, frekuensi nadi dan nafas dalam batas normal. Dari hasil laboratorium tidak didapatkan kelainan.VI. DIAGNOSIS KERJAG2P1A0 hamil 42 minggu, serotinus, gagal induksi (ASA I)VII. KESIMPULANBerdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik maka dapat disimpulkan :
Diagnosa perioperatif
Status operatif
: ASA 1
Jenis operasi
: Sectio Caesaria
Jenis anestesi
: Regional anestesiBAB III
LAPORAN ANESTESI
1. Preoperatif
Informed consent (+)
Puasa (+) selama 8 jam
Tidak ada gigi goyang atau pemakaian gigi palsu IV line terpasang dengan infuse Ringer Laktat Keadaan umum baik
Tanda vital
Tekanan darah
: 130/80 mmHgNadi
: 88 x/menitPernafasan
: 20 x/menitSuhu
: 36,2o C2. Premedikasi Anestesi
Sebelum dilakukan tindakan anestesi diberikan Ondansetron 4 mg bolus IV
3. Tindakan Anestesi
Regional anestesi spinal anestesi. Sub Arachnoid Block Sit Position L3-L4 LCS (+)
4. Pemantauan Selama Anestesi
Melakukan monitoring terus menerus tentang kedaan pasien yaitu reaksi pasien terhadap pemberian obat anestesi khususnya terhadap fungsi pernafasan dan jantung
Kardiovaskular
Nadi setiap 5 menit
Tekanan darah setiap 5 menit
Respirasi
Inspeksi pernafasan spontan pada pasien
Saturasi oksigen
5. Monitoring Anestesi
JamTindakanTekanan DarahNadiSaturasi O2
09.35Pasien masuk ruang operasi, ditidurkan terlentang di atas meja operasi, dipasangkan manset tekanan darah di tangan kanan, dan pulse oksimeter di tangan kiri
09.40Injeksi Ondansetron 4 mg bolus IV130/80 mmHg90 x/menit
09.45Injeksi Bupivacain 20 mg secara perlahan-lahan (subarachnoid block sit position) L3-L4 LCS (+)125/80 mmHg90 x/menit
09.50Operasi dimulai110/70 mmHg96 x/menit99 %
09.55Bayi lahir, jenis kelamin laki-laki, tali pusat dipotong. Injeksi Induxin 10 IU & Pospargin 0,2 mg105/65 mmHg90 x/menit98 %
10.00110/70 mmHg88 x/menit99 %
10.05112/68 mmHg87 x/menit98 %
10.10110/70 mmHg80 x/menit99 %
10.15122/80 mmHg78 x/menit100 %
10.20115/70 mmHg84 x/menit99 %
10.25Operasi selesai120/70 mmHg84 x/menit100 %
10.30Injeksi Ketorolac 30 mg bolus IV, Pronalges suppositoria & Citrosol 3 tablet per vaginam120/70 mmHg80 x/menit100 %
6. Laporan Anestesi
Lama anestesi
: 45 menit
Lama operasi
: 35 menit
Jenis anestesi
: Regional anestesi
Teknik anestesi: Spinal anestesi, subarachnoid blockPosisi
: Sit position
Infus
: Ringer Laktat pada tangan kiriPremedikasi
: Ondansetron 4 mg bolus IV
Medikasi
:
Bupivacain 20 mg
Induxin 10 IU
Pospargin 0,2 mg
Ketorolac 30 mg Pronalges suppositoria
Citrosol 3 tablet
7. Keadaan Setelah Pembedahan
Pasien dipindahkan ke recovery room dan dipantau tanda vitalnya sebelum dipindahkan ke ruang rawat.Masuk recovery room pukul 10.35 dan keluar menuju ruang rawat pada pukul 11.00. Pada observasi didapatkan :Kesadaran
: Compos mentis
Tekanan darah
: 120/76 mmHgNadi
: 78 x/menitPernafasan
: 20x/menit
Saturasi oksigen: 100 %
Skor Aldrete
VariabelKriteriaSkorSkor Pasien
AktivitasGerak ke-4 anggota gerak atas perintah
Gerak ke-2 anggota gerak atas perintah
Tidak respon2
1
01
RespirasiDapat bernafas dalam dan batuk
Dispnea, hipoventilasi
Apnea2
1
02
SirkulasiPerubahan < 20% TD systole preoperasi
Perubahan 20-50% TD systole preoperasi
Perubahan > 50% TD systole preoperasi2
1
02
KesadaranSadar penuh
Dapat dibangunkan
Tidak respo